PROSEDUR MUTU PENILAIAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
BAB I PENDAHULUAN Penilaian dalam hal ini merupakan salah satu maspek dalam proses belaajar mengajar di perguruan tinggi. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil suatu keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan instrument tes maupun non tes. Jadi tidak hanya sekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih ditekankan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh suatu proses atau suatu hasil yang diperoleh seseorang atau suatu tim. Penilaian yang dilaksanakan oleh dosen terhadap mahasiswa di Universitas Ngudi Waluyo umumnya masih menggunakan acuan pedoman akademik yang mungkin masih belum terintegrasi, baru menjawab dari pertanyaan tentang apa. Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman pelaksaan penilaian yang dapat menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh suatu proses pembelajaran. Diharapkan semua dosen mampu melakukan penilaian terhadap hasil belajar mahasiswanya. Pengukuran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan penilaian diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang., hal atau obyek tertentu menurut aturan yang jelas. Dalam bidang pendidikan tinggi, dosen dapat mengukur penguasaan peserta didik dalam suatu mata kuliah tertentu yang telah dilatih, tetapi tidak mengukur peserta didik itu sendiri. Tanpa kemampuan melakukan pengukuran seorang dosen tidak dapat mengetahui di mana ia berada pada suatu kegiatan. Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan yang setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban yang dianggap benar.
PANDUAN P2M STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Program Penjaminan Mutu UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Tes, Penilaian dan Pengukuran merupakan suatu rangkaian kegiatan dosen dalam proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan antara tes, pengukuran dan penilaian adalah penilaian hasil belajar baru dilakukan dengan baik dan benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Adapun kegunaan Tes, Pengukuran dan Penilaian digunakan sebagai seleksi, penempatan, diagnosis, umpan balik, motivasi dan membimbing belajar, perbaikan kurikulum serta pengembangan ilmu. Pedoman ini disusun khususnya yang berkaitan dengan pengolahan hasil tes, yaitu melalui dua pendekatan yang berlaku yakni Penialaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
BAB II PENDEKATAN PENILAIAN DAN PENILAIAN Pendekatan penilaian yang digunakan dalam penilaian hasil pembelajaran adalah : 1. Pendekatan Penialaian Acuan Norma (PAN) 2. Penilaian Berdasarkan Acuan Patokan (PAP) Konsep yang dikembangkan pada masing-masing institusi pendidikan tentunya tidak harus mengacu pada acuan mana, dan memungkinkan kombinasi diantara keduanya. 1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN) Merupakan penentuan nilai mahasiswa dalam suatu proses pembelajaran yang didasarkan pada tingkat penguasaan dikelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan skor di kelompok itu. 2. Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Patokan dalam proses pembelajaran selalu mengacu pada TIU dan TIK.Keberhasilan sesorang dalam proses pembelajaran ditentukan oleh tingkat penguasaan tujuan instruksional, sedang penilaian acuan norma, nilai kelulusan ditentukan oleh kelompoknya. Penilaian dengan pendekatan PAP selalu digunakan dalam sistem belajar tuntas.\ 3. Penilaian Berdasarkan Acuan Patokan (PAP) Suatu cara menentukan nilai seseorang yang didasarkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. Kelulusan telah ditentukan/dipatok minimal harus menguasai sekian persen dari tujuan pembelajaran.. Bilamana seseorang telah memenuhi patokjan tersebut dinyatakan berhasil/lulus. Bila belum memenuhi patokan dikatakan gagal atau belum lulus.
BAB III STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Dalam memberikan suatu penilaian terhadap mahasiswa, dilakukan tahapan sebagai berikut : a. Jenis penilaian dan cara melakukannya disesuaikan dengan b. Nilai hasil ujian dinyatakan dengan huruf dan nilai bobot sebagai berikut : Huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik Huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik Huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup Huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang Huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang c. Nilai kelulusan minimal matakuliah adalah C untuk Program Diploma, Sarjana serta B untuk Program Profesi. d. Nilai hasil ujian diumumkan secara terbuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. Mahasiswa yang mendapat nilai E wajib mengulang program pembelajaran dan ujian pada semester reguler. f. Mahasiswa yang mendapat nilai D, C, dan B dapat melakukan perbaikan nilai pada semester reguler atau sisipan, dan nilai yang dipakai adalah nilai yang terbaik. g. Jika karena suatu hal nilai belum dapat ditentukan, maka kepada mahasiswa diberikan nilai TL yang berarti tidak lengkap dengan bobot nol (0). Apabila sampai dengan pengisian KRS semester berikutnya nilai masih berstatus TL, mahasiswa tersebut dianggap tidak lulus (E). h. Cara penilaian 1) Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu penilaian yang didasarkan pada kriteria tertentu menurut keyakinan penguji. 2) Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu sistem yang digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa secara relatif terhadap kemampuan mahasiswa yang lain dalam kelasnya. 3) Penilaian dengan PAP diterapkan apabila telah dilakukan beberapa aspek kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) sebagai berikut : a) TIU dan TIK telah dirumuskan secara baik dan benar; b) TIU dan TIK dikomunikasikan kepada kelompok dosen dan mahasiswa c) Dilakukan evaluasi sepanjang semester (continuous assessment) d) Dilakukan upaya motivasi di pihak mahasiswa e) Dilakukan upaya pengayaan (enrichment) dalam perkuliahan f) Dilakukan evaluasi pencapaian TIU dan TIK. 4) Jika aspek-aspek tersebut belum dilaksanakan secara menyeluruh, maka penilaian sebaiknya menggunakan PAN dengan terlebih dahulu menetapkan batas lulus minimal. i. Tingkat Keberhasilan. 1) Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam satu semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS) 2) Dalam perhitungan indeks prestasi, setiap matakuliah bobot sks-nya hanya satu kali dipergunakan sebagai pembagi dan nilai yang dipergunakan adalah nilai keberhasilan yang tertinggi. 3) Indeks Prestasi Semester (IPS) dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dan sks mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah sks mata kuliah yang diambil dalam satu semester. 4) Perhitungan IPS menggunakan rumus sebagai berikut : KN IP = K
dengan K adalah besarnya sks masing-masing matakuliah, dan N adalah nilai masingmasing matakuliah. 5) Tingkat keberhasilan mahasiswa sejak semester pertama sampai dengan suatu semester tertentu dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK). Perhitungan IPK menggunakan rumus seperti tersebut di atas dengan K adalah besarnya seluruh sks matakuliah yang telah ditempuh dan N adalah nilai seluruh matakuliah yang diperoleh.
BAB IV EVALUASI KEBERHASILAN STUDI A. Evaluasi kemajuan studi mahasiswa program S1 (Sarjana) : Untuk mengetahui kemajuan studi mahasiswa, pada setiap empat semester dilakukan evaluasi. a. Kriteria evaluasi tiap tahapan sebagai berikut : 1. Tahap I dilakukan pada akhir semester tiga dengan ketentuan: a) Mampu mengumpulkan paling sedikit 35 sks dengan IPK 2,25; b) Apabila mampu mengumpulkan > 35 sks, tetapi IPK < 2,25 maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 35 sks dengan IPK 2,25. 2. Tahap II dilakukan pada akhir semester tujuh dengan ketentuan: a) Mampu mengumpulkan paling sedikit 85 sks dengan IPK 2,25 b) Apabila mampu mengumpulkan 85 SKS tetapi IPK 2,25, maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 85 SKS dengan IPK 2,25 3. Tahap III dilakukan pada Akhir Program Selambat-lambatnya pada akhir semester kesepuluh, mahasiswa harus sudah mengumpulkan (lulus) semua beban sks yang ditetapkan untuk program sarjana (S1) dan IPK 2,76 b. Mahasiswa akan mendapatkan peringatan akademik apabila disangsikan dapat melalui tiap tahapan evaluasi. c. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi kriteria setiap tahapan evaluasi tersebut dianggap tidak mampu mengikuti kegiatan-kegiatan akademiknya. Sehubungan dengan hal tersebut, dekan menerbitkan surat keputusan menghentikan statusnya sebagai mahasiswa universitas Ngudi Waluyo setelah memperoleh bahan-bahan pertimbangan seperti diatur pada Pasal 11 butir 6. d. Keberhasilan Menyelesaikan Studi Mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikan program sarjana (lulus sarjana), yang dinyatakan dalam yudisium kelulusan apabila telah memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut : 1. Telah berhasil mengumpulkan sejumlah sks yang ditetapkan di dalam kurikulum program studi (termasuk di dalamnya ujian akhir program bagi universitas yang menyelenggarakannya) 2. IPK 2,76 e. Tanggal kelulusan adalah tanggal penetapan IPK akhir program. (1) Evaluasi kemajuan studi mahasiswa program D III Untuk mengetahui kemajuan studi mahasiswa, pada setiap tiga semester dilakukan evaluasi. a. Kriteria evaluasi tiap tahapan sebagai berikut : 1. Tiga semester pertama a) Mampu mengumpulkan paling sedikit 30 sks dengan IPK 2,25 b) Apabila mampu mengumpulkan > 30 sks, tetapi IPK < 2,25 maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 30 sks dengan IPK 2,00. 2. Tiga semester kedua (semester keenam) a) Mampu mengumpulkan paling sedikit 75 sks dengan IPK 2,25 b) Apabila mampu mengumpulkan lebih dari 75 sks, tetapi IPK < 2,25 maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 75 sks dengan IPK 2,25 3. Akhir Program Selambat-lambatnya pada akhir semester kesepuluh, mahasiswa harus sudah mengumpulkan (lulus) semua beban sks yang ditetapkan untuk program D III dan IPK 2,76
b. Mahasiswa akan mendapatkan peringatan akademik apabila disangsikan dapat melalui tiap tahapan evaluasi. c. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi kriteria setiap tahapan evaluasi tersebut dianggap tidak mampu mengikuti kegiatan-kegiatan akademiknya. Sehubungan dengan hal tersebut, dekan menerbitkan surat keputusan menghentikan statusnya sebagai mahasiswa UNIVERSITAS Ngudi Waluyo setelah memperoleh bahan-bahan pertimbangan. d. Keberhasilan Menyelesaikan Studi. Mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikan program D III (lulus program D III), yang dinyatakan dalam yudisium kelulusan apabila telah memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut : 1. Telah berhasil mengumpulkan sejumlah sks yang ditetapkan di dalam kurikulum program studi (termasuk di dalamnya ujian akhir program bagi program studi yang menyelenggarakannya) 2. IPK 2,76 e. Tanggal kelulusan adalah tanggal penetapan IPK akhir program. (2) Evaluasi kemajuan studi mahasiswa program D IV Untuk mengetahui kemajuan studi mahasiswa, pada setiap empat semester dilakukan evaluasi. a. Kriteria evaluasi tiap tahapan sebagai berikut : 1. Tahap I dilakukan pada akhir semester tiga dengan ketentuan: (1) Mampu mengumpulkan paling sedikit 30 sks dengan IPK 2,25; (2) Apabila mampu mengumpulkan > 30 sks, tetapi IPK < 2,25 maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 30 sks dengan IPK 2,25. 2. Tahap II dilakukan pada Akhir Program Selambat-lambatnya pada akhir semester kelima, mahasiswa harus sudah mengumpulkan (lulus) semua beban sks yang ditetapkan untuk program DIV dan IPK 2,76. b. Keberhasilan Menyelesaikan Studi Mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikan program D IV yang dinyatakan di dalam yudisium kelulusan apabila telah memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut : 3. Telah berhasil mengumpulkan sejumlah sks yang ditetapkan di dalam kurikulum program studi (termasuk di dalamnya ujian akhir program bagi universitas yang menyelenggarakannya) 4. Nilai kelulusan matakuliah adalah C 5. Mahasiswa yang mendapat nilai E wajib mengulang program pembelajaran dan ujian pada semester reguler 6. Mahasiswa yang mendapat nilai D, C, dan B dapat melakukan perbaikan nilai pada semester sisipan dan nilai yang dipakai adalah nilai yang terbaik. 7. IPK 2,76. (3) Evaluasi Kemajuan Studi Mahasiswa Program Sarjana Lintas jalur/alih program (dari lulusan program Diploma III) Untuk mengetahui kemajuan studi mahasiswa, pada setiap empat semester dilakukan evaluasi. a. Kriteria evaluasi tiap tahapan sebagai berikut : 1. Tahap I dilakukan pada semester kedua dengan ketentuan: a) Mampu mengumpulkan paling sedikit 20 sks dengan IPK 2,25; b) Apabila mampu mengumpulkan > 20 sks, tetapi IPK < 2,25 maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 20 sks dengan IPK 2,25. 2. Tahap II dilakukan pada semester keempat dengan ketentuan:
c) Mampu mengumpulkan paling sedikit 40 sks dengan IPK 2,25; d) Apabila mampu mengumpulkan > 40 sks, tetapi IPK < 2,25 maka diambil nilai-nilai tertinggi sampai sejumlah 85 sks dengan IPK 2,25. 3. Tahap III dilakukan pada Akhir Program Selambat-lambatnya pada akhir semester kedelapan, mahasiswa harus sudah mengumpulkan (lulus) semua beban sks yang ditetapkan untuk program sarjana berjenjang dan IPK 2,00. f. Mahasiswa akan mendapatkan peringatan akademik apabila disangsikan dapat melalui tiap tahapan evaluasi. g. Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi kriteria setiap tahapan evaluasi tersebut dianggap tidak mampu mengikuti kegiatan-kegiatan akademiknya. Sehubungan dengan hal tersebut, Ketua menerbitkan surat keputusan menghentikan statusnya sebagai mahasiswa universitas Ngudi Waluyo setelah memperoleh bahan-bahan pertimbangan. h. Keberhasilan Menyelesaikan Studi Mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikan program sarjana dari DIII yang dinyatakan dalam yudisium kelulusan apabila telah memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut : 1. Telah berhasil mengumpulkan sejumlah sks yang ditetapkan di dalam kurikulum program studi (termasuk di dalamnya ujian akhir program bagi universitas yang menyelenggarakannya) 2. Nilai kelulusan minimal matakuliah adalah C 3. Mahasiswa yang mendapat nilai E wajib mengulang program pembelajaran dan ujian pada semester reguler 4. Mahasiswa yang mendapat nilai D, C, dan B dapat melakukan perbaikan nilai pada semester sisipan dan nilai yang dipakai adalah nilai yang terbaik. 5. IPK 2,00 (4) Mahasiswa Program Sarjana dan Diploma yang tidak dapat memenuhi ketentuan evaluasi tersebut dianggap tidak mampu mengikuti kegiatan-kegiatan akademiknya. Sehubungan dengan hal tersebut, mahasiswa disarankan untuk mengajukan surat permohonan undur diri kepada Rektor melalui Dekan. Apabila mahasiswa tida mengajukan permohonan undur diri, Rektor menerbitkan surat keputusan menghentikan statusnya sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro (5) Nilai hasil ujian diumumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (6) Tanggal kelulusan adalah tanggal penetapan IPK akhir program.
BAB V PENUTUP 1. Penilaian hasil belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. 2. Terdapat dua pendekatan yang berlaku dalam penilaian hasil pembelajaran, yaitu Penialaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). 3. Dalam pelaksanaanya dapat dipilih salah satu atau kombinasi dari kedua penilaian, tergantung situasi dan kondisi institusi 4. Kategori kelulusan dinyatakan dengan huruf atau angka mulai A, B, C, D dan E 5. Evaluasi hasil belajar dilaksanakan secara bertahap, mulai semester, empat semester, dan delapan semester. 6. Panduan Program Penjaminan Mutu Standar Penilaian Pendidikan harus ditinjau ulang setiap 5 tahun sekali.