BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia merupakan kunci penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pajak perdagangan internasional) dan penerimaan negara bukan pajak

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditetapkan setiap tahun dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin kompetitifnya perekonomian sekarang ini, Mendorong. perusahaan untuk bisa meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 413/KMK.03/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Perlu dilakukan perubahan internal organisasi untuk mengimbangi

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

2015, No melalui surat Nomor B/2645/M.PAN-RB/07/2016 tanggal 27 Juli 2016; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2016, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Neg

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

171/PMK.01/2012 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 84/PMK.01/2007 TENTANG ORGANIS

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

2 c. bahwa dalam rangka melakukan penyesuaian ketentuan pelaksanaan mengenai kepegawaian berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

KATA PENGANTAR DAN PENGESAHAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi situasi persaingan tersebut, perusahaan secara terus-menerus

Perhitungan Data Penelitian Menggunakan SPSS 12.0 For Windows

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Satu ungkapan yang dapat menggambarkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu aset sehingga perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, ternyata telah terjadi

2 c. bahwa penataan organisasi dan tata kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168/PMK.01/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh

2 menetapkan Peraturan Presiden tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Unda

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mencapai tujuannya. Setiap perusahaan selain bersaing dengan

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk

2018, No Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Instruktur; 3. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 t

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tenta

2017, No nomor B/235/M.SM.04.00/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan UPT Balai Pengelola Tr

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

2016, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara, baik berupa kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

2016, No tentang Nilai dan kelas Jabatan Struktural dan Jabatan fungsional pada Kementerian Agama; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

2016, No Republik Indonesia Nomor 5512); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I merupakan instansi vertikal

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

KEP - 104/PJ/2012 PENETAPAN DAN PENGGUNAAN KODE KANTOR, KODE SURAT, DAN/ATAU CAP DINAS SEMENTARA PAD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi dan era informasi saat ini, organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Gambaran Umum Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I Surabaya

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance), Indonesia akhirnya melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

B A B 1 P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. biaya, meningkatkan produktivitas karyawan, dan melakukan hal-hal dengan

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan kunci penting berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya. Di era globalisasi saat ini banyak tantangan bagi para perusahaan baik perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, perindustrian maupun jasa. Memperbaiki kualitas dari sumber daya manusia perusahaan merupakan salah satu cara bertahan di persaingan global. Setiap organisasi atau perusahaan harus menerima kenyataan bahwa eksistensinya di masa depan bergantung pada kekuatan sumber daya manusia. Tanpa sumber daya manusia yang kompetitif, perusahaan akan mengalami kemunduran dan tersisihkan karena tidak mampu bersaing. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas maka perusahaan memulainya dengan menarik dan memilih calon karyawan sesuai dengan kriteria dari personalia perusahaan, standart tersebut merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi agar seorang karyawan dapat mengerjakan pekerjaannya. Keberhasilan suatu instansi/organisasi tidak saja ditentukan oleh modal dan fasilitas yang dimiliki, tetapi juga tersedianya sumber daya manusia yang handal. Setiap organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang sehat jasmani maupun rohani, memiliki mental yang baik, disiplin, 1

2 semangat, kemampuan serta keahlian yang sesuai dengan tantangan dan kebutuhan dunia kerja. Kinerja karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan. Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus selama periode khusus. Kinerja keseluruhan pada pekerjaan adalah sama dengan jumlah atau rata - rata kinerja pada fungsi pekerjaan yang penting. Karyawan dengan kinerja yang baik merupakan keinginan dari setiap perusahaan, namun setiap individu memiliki perbedaan dalam kinerja mereka. Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan perusahaan menempuh dengan beberapa cara misalnya melalui pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, serta pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan merupakan proses yang berlanjut dan bukan proses sesaat, terutama di saat perkembangan teknologi dan pengetahuan berkembang pesat seperti saat ini. Pendidikan dan pelatihan berperan untuk membekali karyawan agar lebih kreatif dan memperbaiki efektivitas dan

3 efisiensi kerja karyawan dalam melaksanakan dan mencapai sasaran program kerja yang ditetapkan. Pendidikan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan sikap para tenaga kerja sehingga mampu menyesuaikan dengan lingkungan kerja. Sedangkan pelatihan merupakan proses aplikasi terutama terhadap peningkatan kecakapan untuk mempelajari cara melaksanakan tugas dan pekerjaan tertentu. Hal ini berarti adanya peningkatan kualifikasi sumber daya manusia tersebut dan lebih jauh lagi berarti suatu langkah maju untuk mendapatkan posisi dan tanggung jawab yang lebih besar pada organisasi atau perusahaan. Hingga saat ini, pendapatan negara masih sangat bergantung dari pendapatan pajak karena penyokong pendapatan negara terbesar masih didominasi dari pajak. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya didalam pelaksanaan pembangunan, karena pajak merupakan sumber terbesar pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran negara. Kantor Pelayanan Pajak adalah unit kerja dari Direktorat Jenderal Pajak yang melaksanakan pelayanan di bidang perpajakan kepada masyarakat, baik yang telah terdaftar sebagai wajib pajak maupun belum di dalam lingkup wilayah kerja Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak merupakan instansi pemerintah yang bertugas untuk mengintegrasikan dan mensinergikan segala sumber daya yang ada dalam mencapai tujuan. Pusdiklat Pajak yang juga di bawah kendali kementrian keuangan berdiri pada satu posisi sebagai pusat pengembangan

4 kapasitas pegawai. Reformasi yang diusung ditjen pajak membutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengadaptasi teknologi baru, prosedurprosedur baru, aturan-aturan baru, dan perubahan lainnya. Ditengah kerasnya tuntutan lingkungan dan pentingnya sumber daya manusia dalam sebuah lembaga, ditemui juga pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang yang masih perlu meningkatkan diri untuk menghasilkan produktivitas kerja yang optimal sesuai target kinerja yang diharapkan. Meskipun telah ditunjang dengan sarana yang memadai, hal itu tetap harus diiringi dengan program Diklat agar tercapainya kinerja yang baik. Bertambahnya target pencapaian pajak maka bertambah pula jumlah penerimaan pegawai Ditjen Pajak yang diperlukan dan juga telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pada bulan Agustus tahun 2014 dibuka rekrutmen calon Pegawai negeri sipil dilingkungan Kementrian Keuangan, para pegawai yang telah diterima di Ditjen Pajak akan memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dan juga kurangnya pengetahuan tentang dunia kerja khususnya di lingkungan Kementrian Keuangan atau pun Ditjen Pajak. Ditjen Pajak mengharapkan dapat mengenai sasaran strategis yang ingin dicapai berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-233/PJ/2011 tanggal 26 september 2011 tentang cetak biru MSDM Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2011-2018 adalah terciptanya pegawai-pegawai yang memiliki kinerja prima. Hal ini salah satunya untuk mengisi besarnya pemenuhan sumber daya pajak kedepan dikarenakan juga untuk mencapai target penerimaan pajak mereka dari tahun

5 ketahun yang mana pada tahun 2012 hingga 2015 antara target pajak dengan realisasi penerimaan masih belum mencapai target yang ditetapkan. Tabel 1.1 Target Pencapaian pajak dan realisasinya Tahun Target Realisasi 2012 Rp. 1.016 T Rp. 981 T (96,4%) 2013 Rp. 1.148 T Rp. 1.077 T (93,8) 2014 Rp. 1.246 T Rp. 1.143 T (91,7%) 2015 Rp. 1.489,3 T Rp. 1.240,4 T (83,3%) Berlatar belakang hal tersebut, Pusdiklat Pajak dan Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber daya aparatur, menyusun Diklat Teknis Umun Orientasi Untuk Pegawai Pajak, Diklat Teknis Substansif Dasar, dan Diklat Prajabatan. Pelaksanaan diklat bertujuan untuk mendidik dan melatih pegawai pajak yang baru masuk dalam organisasi Direktorat Jenderal Pajak (pembentukan karakter dan penanaman nilai kementerian keuangan) sehingga dapat membentuk watak, integritas, loyalitas, kepribadian, tutur kata, sikap (tingkah laku), kerja sama, kedisiplinan, ketahanan mental dan fisik yang baik, serta jiwa korsa pegawai Direktorat Jenderal Pajak guna menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan sebaiknya, serta menanamkan nilainilai kementrian keuangan. Dalam rangka mewujudkan terciptanya sasaran strategis dan dimensi kemampuan pegawai Direktorat Jenderal Pajak tersebut, Maka sebagai salah satu contoh kegiatan Diklat yang diadakan Ditjen Pajak maka Pusdiklat Pajak

6 dan Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi sumber daya aparatur, pada tahun 2015 menyusun Diklat Teknis Umum orientasi untuk pegawai pajak, Diklat Teknis Substansif Dasar (DTSD) Pajak II, dan Diklat Prajabatan. Pada pelaksanaan Diklat yang diselenggarakan Pusdiklat Pajak pada tahun 2015, ada terdapat masalah di dalam pelaksanaan program diklat tersebut terkait tentang instruktur, dimana salah satunya dalam kegiatan Diklat Teknis Umum orientasi untuk pegawai pajak (Pembentukan karakter dan penanaman nilai-nilai kementrian keuangan) instruktur yang kurang tepat dalam menempatkan waktu untuk memberikan materi kedisiplinan yang berhubungan dengan tenaga fisik para peserta yang mana seharusnya bagi para peserta itu adalah waktu mereka untuk istirahat/belajar. Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang merupakan salah satu instansi pemerintahan yang berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Dirjen pasal 54 bertugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak tidak langsung lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang memerlukan karyawan yang tangguh, berdisiplin tinggi,

7 berdedikasi dan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan. Mengingat begitu besar tanggung jawab yang dibebankan kepada karyawan Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang, kinerja karyawan pun harus sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja Operasional yang diharapkan Direktorat Jenderal Pajak sehingga penulis ingin mengetahui seberapa besar pendidikan dan pelatihan dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan mengambil judul Pengaruh Diklat terhadap Kinerja Karyawan pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana diklat dan kinerja karyawan pada kantor pelayanan pajak madya malang? 2. Apakah Diklat berpengaruh terhadap kinerja karyawan Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang. C. Batasan Masalah Adapun pembatasan masalah dalam penilitian ini akan dibatasi pada objek yang diteliti yaitu karyawan Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang yang telah mengikuti program Diklat sejumlah 40 orang. Selain itu pada penelitian ini peneliti membatasi variabel Diklat menggunakan teori

8 Sastrohadiwiryo (2002) dan variabel kinerja menggunakan teori Anwar Prabu Mangkunegara (2009). D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk mendeskripsikan diklat dan kinerja karyawan di kantor pelayanan pajak madya malang. b. Untuk mengetahui pengaruh program Diklat yang dilaksanakan Ditjen Pajak pada karyawan kantor pelayanan pajak madya malang. 2. Kegunaan penelitian a. Bagi Penulis Untuk memperdalam dan menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai pelaksanaan Diklat. Selain itu juga untuk melihat sejauh mana penerapan teori teori yang didapat dari kuliah dalam praktek dan sebenarnya. b. Bagi Instansi terkait Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang. c. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian lebih lanjut, terutama pada penelitian yang berkaitan dengan Diklat terhadap kinerja karyawan.