PROSEDUR MUTU PENYUSUNAN KURIKULUM UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR MUTU KURIKULUM DAN LULUSAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan dengan tujuan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sebelum digunakan.

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Draft Standar Mutu UB * *Proses Pengesahan Rektor dan Senat Universitas Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Tentang STANDAR MUTU

PERATURAN NOMOR : /IT2/HK PP/2013. Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Cross Reference Borang Penilaian Program Studi

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI

SALINAN STANDAR MUTU

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

STANDAR MUTU PROSES BELAJAR MENGAJAR STIKES CUT NYAK DHIEN LANGSA

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Nomor 129/SK/R/V/2013 Tentang PEDOMAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

MEMUTUSKAN. Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAB I KETENTUAN UMUM.

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI & PROFESI APOTEKER

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 13650/UN25/EP/2013 T E N T A N G SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA

Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi. Direktorat Belmawa-Dikti

STANDAR MUTU UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

Transkripsi:

Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU

1 dari 16 I. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk memberikan kepastian dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang senantiasa diverifikasi dan divalidasi sebelum diajarkan. II. RUANG LINGKUP Berlaku untuk proses penyusunan dan pengendalian kurikulum program Strata 1 dan D III UNW. III. REFERENSI a. Undang Undang No 20 Tahun 23 tentang Sistem Pendidikan Nasional. b. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 5 tentang Standar Nasional Pendidikan. c. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 225/O/ 20 tentang Statuta UNW. d. SK Mendiknas No. 232/U/20 tentang Kurikulum di Perguruan Tinggi. e. Statuta Universitas Ngudi Waluyo Bab V Pasal 24 (3) Tentang peninjauan kurikulum. f. Pedoman Akademik Universitas Ngudi Waluyo Tahun 2016/2015. IV. DEFINISI A. Penyusunan kurikulum adalah seperangkat kegiatan berupa perencanaan dan pengembangan yang dirumuskan bersama stakeholder yang antara lain mencakup penguasaan dan pemahaman pengetahuan, keterampilan intelektual, praktikal, managerial, kepemimpinan, dan etika. B. Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. C. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas: 1) Kurikulum Inti dan 2) Kurikulum Institusional. D. Kurikulum Inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi berdasarkan kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh mahasiswa. E. Kurikulum Institusional merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang dikembangkan dalam suatu program studi yang menjadi karakteristik program studi yang diselenggarakan oleh Universitas Ngudi Waluyo. F. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah bobot penghargaan terhadap pengalaman belajar mahasiswa yang diperoleh melalui kegiatan terjadwal per minggu. V. KETENTUAN UMUM A. Kurikulum ditinjau secara berkala, sebagian atau secara keseluruhan sesuai dengan dinamika perkembangan bidang-bidang keilmuan setiap 2 tahun sekali. B. Kurikulum disusun oleh program studi di bawah koordinasi jurusan dan fakultas sebagai implementasi visi dan misinya. C. Mutu Kurikulum dinilai dari empat hal berikut: 1. Kompetensi Lulusan (Learning Outcomes/Capaian Pembelajaran). Kompetensi atau Capaian Pembelajaran lulusan yang harus dicapai harus dirumuskan eksplisit dan jelas. 2. Pengembangan dan implementasi kurikulum. Pengembangankurikulum dilakukan dengan memperhatikan standar input, proses dan output. Kurikulum yang telah dirancang diimplementasikanpada tinkatan administratif dan kegiatan pembelajaran

2 dari 16 actual serta dievaluasi secara periodic dalam rangka menjamin ketercapaian Kompetensi yang dicanangkan. 3. Pengetahuan/Dasar ilmiah pada kurikulum 4. Simulasi dan Pengalaman Praktek. VI. PROSEDUR A. Alur Penyusunan Kurikulum 1. Mengetahui posisi program studi dalam konstelasi sistem pendidikan Model pendidikan secara umum Sistem pendidikan tinggi di Indonesia 2. Menentukan spesifikasi program Menentukan jenjang program Capaian pembelajaran lulusan 3. Mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan lulusan Utama Pendukung Materi 4. Mengidentifikasi bahan kajian dan pelajaran Kedalaman dan Keluasan Penataan per semester 5. Membentuk mata kuliah Bobot/sks Metode Pembelajaran 6. Proses Pembelajaran Sumber belajar 7. Penilaian & Evaluasi Penilaian capaian pembelajaran Evaluasi proses pembelajaran

3 dari 16 B. Diagram Prosedur Mutu Masyarakat Pengguna Dosen Tim Kurikulum Kajur/Kaprodi Dekan Kabag Mengusulkan Tim Kurikulum Penerbitan Surat Tugas Masukan Masukan Menerima Surat Tugas Workshop Kurikulum Draf Kurikulum Draft Kurikulum Klarifikasi Draft Kurikulum Validasi Kurikulum Pengesahan Kurikulum Pendokum entasian Kurikulum C. Rincian prosedur 1. Kajur/kaprodi mengusulkan Tim Kurikulum kepada Dekan 2. Dekan Menerbitkan surat tugas 3. Tim kurikulum berkoordinasi dengan Kajur/Kaprodi mengadakan Workhop Kurikulum dengan melibatkan masukan dari stakeholders dan Dosen 4. Stakeholders dan dosen memberikan masukan dalam kegiatan Workshop kurikulum 5. Draft Kurikulum terbentuk 6. Kajur/Kaprodi menerima draft kurikulum untuk diklarifikasi 7. Tim Kurikulum menerima kembali draft kurikulum yang sudah diklarifikasi 8. Tim kurikulum menvalidasi kurikulum. 9. Dekan menerima dan mensahkan kurikulum yang sudah divalidasi.

4 dari 16 10. Kurikum yang telah disahkan didokumentasikan oleh Kabag D. KOMPETENSI LULUSAN 1. BATASAN KOMPETENSI Berdasarkan pasal 1 Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 045/U/22 tentang kurikulum Inti Pendikan Tinggi, yang dimaksud dengan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu. a. Kompetensi/Learning Outcomes (LO)/Capaian Pembelajaran (CP) yang harus dicapai lulusan harus dirumuskan dengan jelas dalam dokumen kurikulum dan dipunwlikasikan. b. Capaian Pembelajaran yang dicanangkan sesuai dengan kebutuhan nasional/internasional di bidang yang terkait Program Studi dan dibuat denganmempertimbangkan kepentingan para pengampu kepentingan (stake holders); konsensus kompetensi dari Asosiasi Program Studi sejenis; konsensus kompetensi dari Asosiasi Profesi; dan/atau Standar dunia kerja nasional dan internasional c. Standar Capaian Pembelajaran minimal sesuai dengan penjenjangan yang ditentukan pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. d. Capaian Pembelajaran harus memuat kemampuan di bidang kerja; pengetahuan/keilmuan yang harus dikuasai dan hak dan tanggung jawab manajerial lulusan di dunia kerja. e. Rumusan Capaian Pembelajaran dapat digunakan untuk perbandingan/membedakan dengan program studi lain yang mirip (secara horizontal) dan dengan program studi sejenis yang berbeda strata pendidikan. (secara vertikal).

5 dari 16 Tabel 1. Parameter dan Unsur Deskripsi Capaian Pembelajaran sesuai KKNI PARAMETER DESKRIPSI UNSUR-UNSUR DESKRIPSI Kemampuan di bidang yang terkait Metode/cara yang digunakan Tingkat kualitas hasil KEMAMPUAN DI BIDANG KERJA Kondisi/standar proses Lingkup kajian dan cabang ilmu PENGETAHUAN/KEILMUAN YANG DIKUASAI Peran yang bisa dilakukan Lingkup kewenangan dan tanggung jawab HAK DAN TANGGUNG JAWAB MANAJERIAL Sikap khusus yang dibutuhkan 2. KOMPERTENSI DIPLOMA 3 (JENJANG 5 PADA KKNI) a. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. c. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok 3. KOMPETENSI SARJANA/DIPLOMA-4 (JENJANG 6 PADA KKNI) a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi. b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

6 dari 16 d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi. 4. KOMPETENSI AKADEMIK-PROFESI (JENJANG 7 PADA KKNI) a. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya dibawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara koprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi. b. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner. c. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntanbilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya. E. STANDAR MUTU PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 1. PENGEMBANGAN KURIKULUM a. Kriteria kualitas pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum pogram studi harus memenuhi standar kualitas: 1) Input 2) Proses 3) Output b. Standar Kualitas Input Dalam perancangan kurikulum mempertimbangkan dan mengakomodasi 1) Peraturan perundang-undangan; 2) SNPT; 3) Kebutuhan para pemangku kepentingan; 4) Konsensus; dari asosiasi pendidikan; 5) Konsensus dari asosiasi profesi nasional dan atau internasional; 6) Capaian Pembelajaran yang ditetapkan Dikti-KKNI; 7) Visi dan misi Universitas Ngudi Waluyo; 8) Hasil tracer study; 9) Hasil evaluasi dan umpan balik kajian keselarasan rancangan versus implementasi aktual kurikulum. c. Standar Kualitas pada Proses Pengembangan Kurikulum 1) Ada Tim Kurikulum (atau yang setara) yang representatif/mewakili Dosen dan Mahasiswa, bersama Tim Jaminan Mutu Program Studi jika sudah terbentuk, yang menyusun kurikulum. 2) Melalui proses yang terorganisasi, kompetensi/learning Outcomes/Capaian Pembelajaran digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dan mengimplementasikan filosofi, struktur, isi, dan metode instruksional (pembelajaran) kurikulum dan asesmen pencapaian kompetensi mahasiswa.

7 dari 16 3) Metode pembelajaran harus menjamin mahasiswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diperlukan untuk dunia kerja (atau tahapan pendidikan berikutnya) dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri (self-directed) dan belajar sepanjang hayat (lifelong learning). 4) Dalam hal penyusunan kembali (redesign) kurikulum, Tim Kurikulum mempertimbangkan kesesuaian antara Kurikulum yang dirancang dan implementasinya; mengevaluasi Rancangan Pembelajaran Semester danpembelajaran aktual (bahan ajar yang digunakan dan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan); pembelajaran kurikuler; co-kurikuler dan extra-kurikuler; sistem blok/konvensional; serta asesmen/penilaian, untuk menjamin ketercapaian kompetensi yang dicanangkan. d. Standar Kualitas Output (silabus, buku pedoman pendidikan, web) Kurikulum sebagai suatu rencana, diwujudkan dalam serangkaian mata kuliah atau blok mata kuliah. 1) Pengetahuan/Dasar Ilmiah pada Kurikulum Isi dan urutan bahan ajar pada kurikulum memberikan pengetahuan dasar (basic sciences); sosial/perilaku/administratif dan terapan serta keterampilan yang diperlukan, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut (advancement) secara pogresif. 2) Simulasi dan Pengalaman Praktek Kurikulum menyediakan pengalaman edukatif pada setting aktual atau simulasi untuk mengembangkan dan mendemonstrasikanpencapaian kompetensi yang diharapkan, di bawah tanggungjawab staf akademik dan bimbingan profesional praktisioner. Bersifat integratif, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut ke tingkat lebih tinggi (advancement) secara progresif mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. 3) Dokumen Kurikulum Dokumen Kurikulum dibuat dalam format buku dan web yang harus mencantumkan: a) Profil lulusan b) Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes c) Jumlah sks d) Masa studi minimum dan maksimum e) Mata Kuliah untuk mencapai hasil pembelajaran dengan kompetensi inti; pendukung dan lainnya f) Bagan atau Silabus Kurikulum g) Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa h) Asesmen untuk menilai capaian pembelajaran i) Perlunya Diploma Supplement (surat keterangan pelengkap ijazah dan transkrip) j) Peraturan terkait sistem Pendidikan Tinggi yang berlaku di Indonesia dan Peraturan atau konsensus lembaga lain yang digunakan sebagai dasar pertimbangan penyusunan kurikulum k) Matriks/Pemetaan Capaian Pembelajaran versus Mata Kuliah

8 dari 16 l) Deskripsi singkat Blok Mata kuliah dan Mata Kuliah serta kompetensi/learning objectives yang akan dicapai m) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) n) Jika Program Studi menerima mahasiswa asing atau menyelenggarakan Kelas Internasional, Dokumen Kurikulum dibuat dalam bahasa Inggris. 4) Mata Kuliah Mata kuliah atau blok mata kuliah merupakan rangkaian bahan kajian yang diperlukan untuk mendapatkan satu atau beberapa capaian pembelajaran. Jenis mata kuliah atau blok mata kuliah dalam suatu kurikulum program studi terdiri atas: a) sejumlah mata kuliah wajib umum, yang ditujukan untuk membentuk sikap dan tata nilai; b) sejumlah mata kuliah atau blok mata kuliah wajib program studi, yang ditujukan untuk menghasilkan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan kemampuan mengelola kewenangan serta tanggung jawabnya; dan c) sejumlah mata kuliah atau blok mata kuliah pilihan di dalam atau di luar program studi yang bersangkutan, yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan sesuai minat mahasiswa. d) Mata kuliah sedapat mungkin bersifat integrative dan total jumlah mata kuliah pada satu program studi tidak lebih dari 36 (tiga puluh enam). e) Program studi Strata Sarjana dan/atau Profesi, pada strata Sarjananya memiliki mata kuliah wajib umum: Agama; Pancasila; Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia ; Bahasa Inggris f) Pemberian Kode dan Nama Mata Kuliah di seluruh Program Studi di Universitas Ngudi Waluyo menganut norma yang penyeragaman, bahwa jika Nama Mata Kuliah sama walaupun diselenggarakan pada Program Studi yang berbeda maka Kode dan Nama Mata Kuliah akan sama dan harus menunjukkan kompetensi/learning objectives yang sama. g) Bobot suatu mata kuliah dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks).8. Bobot suatu blok mata kuliah dapat dinyatakan dalam besaran jam pembelajaran atau satuan kredit semester (sks). 5) SKS a) Besarnya sks suatu mata kuliah atau jam pembelajaran blok mata kuliah merupakan takaran waktu belajar mahasiswa yang dibutuhkan untukmemenuhi capaian pembelajaran. b) Penetapan jumlah sks mata kuliah atau blok mata kuliah didasarkan pada tingkat capaian pembelajaran, tingkat kedalaman dan keluasanbahan kajian, dan metode pembelajaran yang digunakan untuk memenuhicapaian pembelajaran. c) Satuan kredit semester (sks) merupakan: (1) takaran beban belajar mahasiswa per minggu per semester melalui berbagai bentuk kegiatan kurikuler dalam proses pembelajaran;

9 dari 16 (2) takaran jumlah beban belajar mahasiswa dalam suatu program studi yang dinyatakan dalam kurikulum; (3) takaran beban tugas dosen dalam pembelajaran yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. d) Satu (1) sks setara dengan paling sedikit 3 (tiga) jam kegiatan belajar per minggu per semester. e) Rincian waktu 1 (satu) sks untuk berbagai bentuk pembelajaran sebagaiberikut: (1) Kuliah, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: (a) Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; (b) Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu per semester untuk program diploma III dan sarjana; (c) Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester untuk program Diploma III dan sarjana. (d) Responsi, tutorial, seminar, bentuk pembelajaran lain yang sejenis, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: - Kegiatan belajar tatap muka 1 (seratus) menit per minggu persemester; - Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu persemester. (e) Praktikum, yaitu kegiatan pembelajaran di laboratorium/bengkel/studio3 (tiga) jam per minggu per semester; (f) Praktek lapangan/kerja praktek, yaitu kegiatan pembelajaran dengan praktek di lapangan 4 (empat) jam per minggu per semester; (g) Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, yaitu kegiatan penelitian/pembuatan model/pembuatan dan/ atau pergelaran karya seni/perencanaan/perancangan 4 (empat) jam per minggu persemester; 6) Beban Studi Beban pembelajaran suatu program studi pada jenis pendidikan akademik, vokasi, dan profesi dinyatakan dalam besaran sks, sebagai berikut: a) Program studi pada program diploma III paling sedikit 108 (seratus delapan) sks b) Program studi pada program sarjana paling sedikit 164 (seratus empat puluh empat) sks c) Beban belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari, atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) per semester. d) Kurikulum program studi disusun dengan mempertimbangkan beban belajar mahasiswa.

10 dari 16 7) Masa Studi (a) Kurikulum program studi pada: (1) program diploma dan program sarjana, satu tahun terdiri atas 2 (dua) semester; (2) pada program profesi, spesialis, magister dan program doktor, satu tahun dapat terdiri atas 3 (tiga) semester. (b) Mahasiswa yang dapat menunjukkan prestasi akademik yang tinggi dapat mengambil paling banyak 24 (dua puluh empat) sks per semester. (c) Masa studi terpakai yang diizinkan dalam suatu program studi (1) Program sarjana : 8 (delapan) - 10 (sepuluh) semester; (2) Program diploma tiga : 6 (enam) - 8 (delapan) semester; (3) Program profesi : 2 (dua) - 4 (empat) semester; (d) Mahasiswa suatu program studi pada program sarjana yang memiliki kemampuan di atas rerata diizinkan menyelesaikan studi dalam waktu paling sedikit 7 (tujuh) semester. 8) Proses Pembelajaran a) Proses pembelajaran harus berpusat pada mahasiswa (student-centered learning); mengedepankan kegiatan berpikir kritis dan diskusi sehingga mahasiswa aktif berperan dan terlibat pada proses pembelajaran mereka. b) Perencanaan proses pembelajaran meliputi penetapan tempat/kelas untuk pembelajaran, beban kerja dosen, penyiapan sumber belajar, dan pengelolaan proses pembelajaran. c) Jumlah mahasiswa per kelas untuk tiap mata kuliah atau blok mata kuliah disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah atau blok mata kuliah yang memungkinkan interaksi antara mahasiswa dengan dosen untuk memenuhi capaian pembelajaran. 9) Deskripsi Mata Kuliah dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) a) Deskripsi Blok Mata Kuliah tau Mata Kuliah paling sedikit berisi rumusan tujuan pembelajaran Blok Mata Kuliah secara umum dan tujuan pembelajaran tiap Mata Kuliah serta topik bahasan pada Mata Kuliah; metode pembelajaran dan assesmen yang digunakan untuk menilai hasil belajar. b) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) paling sedikit memuat: (1) Nama program studi dan nama, kode, semester, sks, dosen, serta capaian pembelajaran mata kuliah atau blok mata kuliah; (2) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran; (3) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; (4) Bahan pembelajaran atau bahan kajian; (5) Kriteria atau indikator penilaian; (6) Bobot penilaian; (7) Strategi pembelajaran/pengalaman belajar mahasiswa; (8) Daftar referensi yang digunakan; (9) rincian/deskripsi semua tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa.

11 dari 16 (10) Asessmen hasil belajar (11) Penanggungjawab kualitas mata kuliah 10) Asesmen Pembelajaran Mahasiswa dan Perbaikan Kurikulum a) Standar penilaian pendidikan merupakan kriteria minimal tentang kegiatan sistematis yang dilakukan untuk menentukan kualifikasi atas perencanaan dan pelaksanaan dan pengendalian proses pembelajaran, serta capaian pembelajaran setelah mahasiswa menjalani proses pembelajaran. b) Lingkup penilaian meliputi: (1) Penilaian terhadap capaian pembelajaran mata kuliah atau blok mata kuliah dan program studi oleh mahasiswa. (2) Penilaian terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran oleh dosen. c) Asesmen (Penilaian) Hasil Belajar mahasiswa berfungsi: (1) Memotivasi belajar mahasiswa; (2) Memberikan informasi kepada mahasiswa apa yang telah dicapai (dan yang belum dicapai) oleh mahasiswa (3) Menentukan tingkat keberhasilan (skor) mahasiswa memenuhi capaian pembelajaran pada setiap mata kuliah atau blok mata kuliah; dan (4) Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. d) Metode asesmen yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran mahasiswa (competence-based assessment) harus valid dan dapat dipercaya (reliable) untuk mengevaluasi pembelajaran e) Metode asesmen yang digunakan baik berupa metode obyektif dan maupun metode sunwyektif dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan dan memperbaiki mahasiswa baik secara individu maupun kolektif. f) Metode asesmen dapat melibatkan penilaian diri-sendiri (self-assessment); penilaian oleh teman atau kolega (peer-assessment) dan staf pengajar dosen maupun asisten dosen (tutor assessment). (1) Self assessment, di mana mahasiswa akan belajar bagaimana memantau dan mengevaluasi proses belajar mereka sendiri. Elemen ini merupakan salah satu yang penting pada kurikulum karena proses pembelajaran bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu melakukan refleksi dan kritis terhadap diri sendiri. (2) Peer assessment, di mana mahasiswa saling menerima umpan balik mengenai pembelajaran masing-masing. Metode ini membangun kepercayaan (trust) dan saling menghormati (mutual respect). (3) Tutor assessment, di mana salah satu atau kelompok pengajar (dosen atau asisten dosen) memberikan komentar dan umpan balik terhadap hasil kerja mahasiswa. g) Pada suatu program studi yang melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian capaian pembelajaran pada program studi tersebut menggunakan pendekatan kriteria (PAK).

13 dari 16 h) Penilaian tentang keberhasilan unit pengelola program studi dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menghasilkan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, dilakukan melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal. i) Program studi melakukan analisis dan interpretasi serta menggunakan data asesmen untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diharapkan dan secara terus menerus memperbaiki isi, organisasi, dan implementasi kurikulum F. IMPLEMENTASI KURIKULUM 1. Kegiatan Implementasi Kurikulum Kegiatan implementasi kurikulum meliputi: a. Kegiatan administrasi perkuliahan b. Kegiatan pembelajaran yang terdiri dari: 1) Kegiatan perkuliahan 2) Kerja praktek 3) Bimbingan akademik 4) Tugas akhir (penulisan skripsi) 5) Kegiatan penelitian 6) Kegiatan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat c. Kegiatan kemahasiswaan (terkait integrasi sport dan art ke dalam struktur kurikulum) 1) Kegiatan seni (art) 2) Kegiatan olahraga (sport) 3) Mahasiswa pencinta alam 4) Organisasi kemahasiswaan lain 2. Pemantauan a. Selama implementasi kurikulum, penyelenggaran program studi harus melaksanakan pemantauan. b. Pemantauan adalah kegiatan pengawasan terhadap proses pembelajaran agar implementasi kurikulum tetap berada pada jalur yang diharapkan, sesuai dengan yang telah direncanakan. c. Hasil monitoring dilaporkan setiap akhir semester sehingga perbaikan implementasi dan kurikulum (parsial) dapat dilakukan pada semester/tahun berikutnya. G. EVALUASI KURIKULUM 1. Evaluasi Internal Kurikulum a. Evaluasi internal kurikulum merupakan bagian dari kegiatan penjaminan mutu; yang. mencakup evaluasi terhadap input, proses dan output.

14 dari 16 b. Input yang dimaksud pada butir a adalah komponen standar mutu tentang landasan ideal kurikulum UNW, spesifikasi program studi, kurikulum, pengembangan kurikulum, dokumen kurikulum dan mahasiswa. c. Proses yang dimaksud pada butir a mencakup butir standar mutu pelaksanaan kurikulum, pengawasan mutu kurikulum, peninjauan kurikulum, penilaian mahasiswa, dan dukungan terhadap mahasiswa. d. Output yang dimaksud pada butir a di atas adalah produk lulusan dan kinerja mahasiswa (Indeks Prestasi Kumulatif; masa studi; kegiatan dan prestasi mahasiswa lainnya; masa tunggu dan employment) serta dampak lulusan pada masyarakat lokal, regional, nasional atau internasional sesuai bidang terkait Program Studi. e. Evaluasi internal berupa peninjauan kurikulum secara keseluruhan dilakukan setiap 3-5 tahun atau setelah dampak dari implementasi kurikulum dapat diketahui maupun bila terjadi perubahan tuntutan pemangku kepentingan yang mengharuskan Program Studi meninjau kembali kurikulumnya. f. Evaluasi internal kurikulum dilakukan sebagai berikut: 1) Kajian terhadap laporan evaluasi diri program studi dan fakultas terkait dengan kurikulum. 2) Kegiatan audit. 3) Penilaian (assesment) terhadap kurikulum. 4) Tracer study. 5) Rekomendasi. g. Hasil kegiatan evaluasi internal kurikulum berupa laporan yang di dalamnya tercantum kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang sedang diimplementasikan; serta rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaran 2. Evaluasi Eksternal Kurikulum a. Evaluasi eksternal merupakan penilaian dari pihak luar untuk melihat apakah kurikulum telah memenuhi standar yang telah disepakati. b. Bagi pendidikan profesi, evaluasi eksternal juga dilakukan oleh pihak kolegium/asosiasi profesi dari bidang yang bersangkutan. 3. Tindakan Penyempurnaan dan Pengembangan Kurikulum a. Tindakan penyempurnaan dan pengembangan dapat pula disebut tindakan koreksi. b. Tindakan koreksi kurikulum dapat dilakukan secara parsial dan segera, baik pada tingkatan Mata kuliah, proses pembelajaran, asesmen hasil belajar dan sebagainya berdasarkan hasil evaluasi internal dan/atau eksternal. c. Tindakan yang dimaksud dapat berupa penyegaran di bidang ilmu, penugasan staf mengikuti seminar dan lokakarya, pelatihan keterampilan mengajar, sebagai fasilitator, rapat kerja untuk memperbaiki silabus dan lain-lain. d. Setiap tindakan koreksi harus didokumentasi. e. Tindakan Koreksi yang mencakup keseluruhan kurikulum diselenggarakan berdasarkan Standar Mutu Pengembangan Kurikulum

15 dari 16 12 Nopember 2014 LAMPIRAN. a. Formulir Peta Kurikulum (FM-01-AKD-04) b. Formulir masukan kurikulum (FM-02-AKD-04) c. Surat Keputusan Dekan tentang Pengesahan Kurikulum (FM-03-AKD-04)

FORMULIR No. Dokumen FM-02-AKD-16 PETA KURIKULUM Tanggal Berlaku 12 November 2014 1 dari 1 KURIKULUM TAHUN. Program Studi Jurusan Fakultas. No. Mata Kuliah SKS SEMESTER Ket 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ungaran,... Dekan Ketua Jurusan Ketua Prodi (...) (...) (...)

FORMULIR No. Dokumen FM-01-AKD-16 MASUKAN KURIKULUM Tanggal Berlaku 12 November 2014 1 dari 1 MASUKAN KURIKULUM Nama : Instansi : Pekerjaan : A. Masukan Kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja No. 1. 2. 3. 4. dst Masukan B. Masukan berkaitan dengan kurikulum dan mata kuliah No. 1. 2. 3. 4. dst Masukan...,... Stakeholders, ---------------------------------------