NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. TENTANG SERTIPIKASI DAN PENANGANAN PERMASALAHAN TANAH AGUNAN MILIK USAHA MIKRO KECIL (UMK) Nomor : Nomor : 5/SKB/II/2015 -------------------------- DIR.MOU/005/2016 Pada hari ini SEnin, tanggal satu, bulan Februari tahun dua ribu enam belas (01-02-2016), yang bertandatangan di bawah ini: I. FERRY MURSYIDAN BALDAN : Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, yang berkedudukan di Jl. Sisingamangaraja No. 2 Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. II. BUDI GUNADI SADIKIN : Direktur Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang berkedudukan di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK... PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA merupakan kementerian yang wewenang, tugas pokok dan fungsinya melaksanakan tugas pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang. 2. PIHAK KEDUA merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang jasa perbankan dengan kantor pusat di Jakarta dan kantor cabang di seluruh Indonesia. PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengadakan kerjasama tentang Sertipikasi dan Penanganan Permasalahan Tanah Agunan Milik Usaha Mikro Kecil (UMK), dituangkan dalam Nota Kesepahaman dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah: a. melakukan kerjasama sertipikasi dan peralihan hak atas tanah yang akan dijadikan dan/atau telah menjadi agunan fasilitas kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) PIHAK KEDUA; b. melaksanakan penanganan permasalahan tanah agunan milik Usaha Mikro Kecil (UMK) yang dijaminkan kepada PIHAK KEDUA. (2) Tujuan Nota Kesepahaman ini untuk mensinergikan tugas dan fungsi serta kewenangan PARA PIHAK dalam melakukan kerjasama Sertipikasi dan Penanganan Permasalahan Tanah Agunan Milik Usaha Mikro Kecil (UMK) yang dijaminkan kepada PIHAK KEDUA. Pasal 2 RUANG LINGKUP (1) Sertipikasi hak atas tanah yang akan dijadikan dan/atau telah menjadi agunan fasilitas kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) PIHAK KEDUA meliputi: a. pendaftaran tanah pertama kali. b. peralihan hak tanah agunan. c. perubahan hak tanah agunan. d. pendaftaran hak tanggungan dan roya. (2) Penanganan... (2) Penanganan permasalahan tanah yang akan dijadikan dan/atau telah menjadi agunan fasilitas kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) PIHAK KEDUA. (3) Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Pasal 3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB (1) PIHAK PERTAMA mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi maupun tindakan lainnya yang bertujuan untuk mendukung sertipikasi dan peralihan hak atas tanah yang akan dijadikan dan/atau telah menjadi agunan fasilitas kredit Usaha Mikro Kecil PIHAK KEDUA; b. melakukan koordinasi dengan PIHAK KEDUA menyangkut penanganan permasalahan tanah yang akan dijadikan dan/atau telah menjadi agunan fasilitas kredit Usaha Mikro Kecil (UMK) PIHAK KEDUA; c. melakukan verifikasi keabsahan sertipikat hak atas tanah dalam rangka pemberian fasilitas perbankan. (2) PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. Memfasilitasi Usaha Mikro Kecil (UMK) yang terkait produk kredit dalam sertipikasi Usaha Mikro Kecil (UMK); b. menyiapkan kelengkapan persyaratan dalam rangka permohonan sertipikasi Usaha Mikro Kecil (UMK); c. menyiapkan dokumen dan informasi terkait dengan permasalahan tanah agunan milik Usaha Mikro Kecil (UMK) PIHAK KEDUA. (3) PARA PIHAK mempunyai tugas dan tanggung jawab: a. melaksanakan sosialisasi Nota Kesepahaman kepada jajaran masingmasing; b. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Nota Kesepahaman. Pasal 4 PELAKSANAAN Nota Kesepahaman ini merupakan pernyataan kehendak PARA PIHAK berkenaan dengan maksud, tujuan dan ruang lingkup, sedangkan teknis pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama yang akan dilakukan oleh pejabat yang berwenang PARA PIHAK. Pasal 5... Pasal 5 JANGKA WAKTU
(1) Jangka waktu Nota Kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK, dan dapat ditinjau kembali setiap tahunnya, serta dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK. (2) Dalam hal Nota Kesepahaman ini akan diperpanjang, maka atas persetujuan PARA PIHAK dilakukan koordinasi paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum dilakukannya perpanjangan jangka waktu Nota Kesepahaman. (3) Apabila Nota Kesepahaman ini tidak diperpanjang lagi dan/atau diakhiri sebelum jangka waktunya habis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka pengakhiran Nota Kesepahaman ini tidak mempengaruhi tugas dan tanggung jawab PARA PIHAK yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebagai akibat pelaksanaan sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman. Pasal 6 KETENTUAN LAIN-LAIN (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman ini, akan diatur dan ditetapkan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan secara tertulis dalam kesepakatan tambahan (addendum) yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini. (2) Apabila terjadi perbedaan penafsiran dalam pelaksanaan Nota Kesepahaman ini, maka penyelesaiannya dilakukan bersama-sama dengan cara musyawarah untuk mufakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 7... Pasal 7 KETENTUAN PENUTUP
(1) Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai cukup dan dibubuhi cap, untuk dijadikan pedoman PARA PIHAK. (2) Nota Kesepahaman ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK. PIHAK PERTAMA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PIHAK KEDUA DIREKTUR UTAMA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) TBK, ttd. ttd. FERRY MURSYIDAN BALDAN BUDI GUNADI SADIKIN Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat,Bagian Advokasi dan Dokumentasi Hukum.