BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kemudahan yang telah disediakan oleh kemajuan teknologi bernama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era digital, sosial media bukan lagi merupakan hal yang awam digunakan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipastikan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.harold D. Lasswell dalam

PATH (JEJARING SOSIAL)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

Dessy Irmawati, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah jam hanya untuk mengakses internet dan layanan teknologi baru lainnya

BAB I PENDAHULUAN. efisien dibandingkan jenis komunikasi lainnya. mulai mewabah di Indonesia seperti Facebook, twitter, myscape, friendster,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. teknologi informasi yang saat ini sering digunakan oleh banyak orang ialah

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah Penelitian

Mudah Membuat Siaran Televisi Berbasis Internet dan Peluang Finansialnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram

INSTAGRAM CAROUSEL, FITUR TERBARU DARI INSTAGRAM

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. besar yang sudah terfasilitasi oleh provider jaringan-jaringan internet.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa perkembangan transisi atau peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fitur-fitur yang ditawarkan internet yang disebut juga dengan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN. dinamika komunikasi masyarakat. Pada kehidupan sehari-hari seorang yang dulu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

HUBUNGAN ANTARA KEBAHAGIAAN DENGAN INTENSI BERMEDIA SOSIAL PADA SISWA SMA TEUKU UMAR SEMARANG. Allysa Rahmanissa

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan asing dari luar negeri. Hampir setiap hari libur atau weekend kota

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

2015 MODEL PENGAYAAN KETERAMPILAN BERBAHASA JEPANG MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

ebook 10 juta pertama dari jualan di Instagram

BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan manusia. Perkembangan teknologi internet dan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Logo Instagram Sumber: Instagram-brand.com (diakses pada 15 Juni 2016)

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dari tahun ke tahun penggunaan internet semakin penting dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dari konvensional ke digital membuat. pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai pengguna internet urutan keenam di dunia menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Piramida Hirarki Kebutuhan Maslow. Aktualisasi Diri. Penghargaan. Kasih Sayang. Rasa Aman. Kebutuhan Fisiologis

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet. Kehadiran web memberikan peluang yang cukup besar kepada

BAB I PENDAHULUAN. menyita waktu, tentulah adanya online shop termasuk cukup membantu untuk

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas yang tersedia. Salah satu fasilitas tersebut adalah internet. Dengan internet manusia

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. smartphone Android. Variabel-variabel yang diuji di antaranya harga, nama

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA FACEBOOK DAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLISHING. telah diperoleh pada saat penelitian berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Pusat Penelitian Kimia LIPI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

PEMILIHAN MISS INTERNET INDONESIA 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB IV PENUTUP. pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Identitas yang dimaksud

1.1 Latar Belakang Masalah

SIAP Mencoba Yammer? MENGAPA YAMMER? ANDA DAPAT MENGGUNAKAN YAMMER UNTUK BERGABUNG DENGAN JARINGAN SEKARANG JUGA!

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional IENACO ISSN:

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Pattent Goods mulai berdiri pada 12 Desember 2013, pembuatan kaos kaki yang pemasarannya terfokus dengan menggunakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalin hubungan sosial merupakan sebuah hal penting yang perlu dilakukan oleh manusia. Dengan dasar manusia merupakan makhluk sosial, hubungan sosial tidak dapat dipisahkan dari diri seorang manusia. Ditambah dengan kemudahan yang telah disediakan oleh kemajuan teknologi bernama smartphone dan internet, menjalin hubungan sosial dengan orang lain menjadi lebih mudah. Dengan adanya internet, menjalin hubungan sosial tidak lagi terhalang oleh jarak dan waktu. Pada tahun 2014, pengguna internet di Indonesia mencapai 82 juta pengguna (Kemkominfo, 2014). Sementara itu, menurut APJII, pada tahun 2014, pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta orang (APJII, 2015). Kedua angka tersebut meningkat pada tahun 2016, dimana pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 132,7 juta orang (APJII, 2016). Dengan pengguna internet yang banyak serta penggunaan media sosial yang masif, tidak heran jika masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan media sosial sebagai sarana menjalin hubungan sosial. Menurut survei yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2016, media sosial merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pengguna internet di Indonesia (APJII, 2016). Media sosial yang dapat digunakanpun sangat beragam, mulai dari Facebook, Twitter, Path, Instagram, Line, Whatsapp, dan lain sebagainya. Berbagai aplikasi media sosial 1

2 tersebut dapat diunduh di Playstore untuk pengguna smartphone dengan basis operating system Android, dan Appstore untuk pengguna smartphone dengan basis operating system ios. Tiga besar media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia per Januari 2016 adalah Facebook, Instagram, dan Twitter (Statista, 2016). Pengguna Facebook terbanyak adalah masyarakat dengan rentang usia 30 hingga 35 tahun. Sementara itu, pengguna Instagram terbanyak adalah masyarakat dengan rentang usia 20 hingga 25 tahun. Twitter yang menempati posisi ketiga, memiliki pengguna terbanyak dengan rentang usia 26 29 tahun. Sementara itu, pada survei yang dilakukan oleh APJII (2016), tiga konten media sosial yang sering dikunjungi terbanyak adalah Facebook (71,6 juta pengguna), Instagram (19,9 juta pengguna), dan Youtube (14,5 juta pengguna). Seperti halnya menjalin hubungan sosial di dunia nyata, di media sosialpun seseorang perlu untuk mengungkapkan informasi pribadi pada orang-orang di lingkaran pertemanannya di media sosial. Menurut Wheeless, konsep dari pengungkapan diri adalah semua informasi mengenai diri seseorang yang dapat dikomunikasikan ke orang lain (Huang, 2016). Sementara itu, menurut Derlega, Metts, Petronio & Margulis, pengungkapan diri merupakan sebuah proses mengungkapkan aspek personal seperti perasaan dan perilaku ke orang lain (DeLamater & Myers, 2011). Dengan media sosial sebagai tempat yang bebas dan terbuka untuk mengekspresikan diri, privasi menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Menurut survei yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2016, sebanyak 40,6%

3 responden menyatakan bahwa media sosial merupakan tempat yang tidak aman (APJII, 2016). Karena pengungkapan diri yang dilakukan di media sosial, beberapa kasus pernah terjadi. Contohnya, pada tahun 2015, seorang perempuan dipecat dari tempat kerjanya bahkan sebelum ia mulai bekerja (BeritaTeknologi, 2015). Hal tersebut dikarenakan dirinya mengungkapkan perasaannya mengenai pekerjaan yang didapatkannya di media sosial dengan nada yang negatif, dan diketahui oleh bosnya. Hal tersebut membuat bos perempuan tersebut memutuskan untuk memecatnya bahkan sebelum perempuan tersebut mulai bekerja. Selain itu, pada awal tahun 2017 ini, karena kurang berhati-hati dalam mengungkapkan diri di media sosial Facebook, seorang perempuan menjadi korban perkosaan oleh laki-laki yang ditemuinya di media sosial tersebut (Viva.co.id, 2017). Tersangka mengungkapkan bahwa dirinya dan temantemannya sudah beberapa kali mencari korban perkosaan melalui media sosial. Dengan adanya berbagai kasus yang dapat menimpa mereka dalam menggunakan media sosial, maka tidak semua pengguna merasa nyaman dengan kebebasan yang terlalu luas tersebut. Pengguna bahkan bisa merasa cemas karena pengguna tidak dapat mengetahui siapa saja yang dapat melihat informasi pribadi yang diungkapkan. Dengan adanya kecemasan para pengguna tersebut, maka para penyedia aplikasi media sosial menambahkan fitur jenis akun privat pada aplikasinya. Dengan mengaktifkan fitur akun privat, lingkaran pertemanan yang ada pada media sosial dapat dipersempit oleh pengguna. Pengguna dapat menentukan sendiri siapa saja yang bisa mengakses profil media sosial miliknya.

4 Dengan adanya pilihan akun publik dan akun privat, hal tersebut akan memengaruhi pengguna dalam mengungkapkan informasi personal miliknya. Dengan menggunakan akun publik, seluruh foto, video, dan Instagram Story milik pengguna dapat diakses dan dilihat oleh semua orang yang menggunakan media sosial. Akan tetapi, dengan menggunakan fitur akun privat, orang-orang yang dapat mengakses dan melihat seluruh foto, video, dan Instagram Story milik pengguna hanyalah orang-orang yang telah diseleksi oleh pengguna secara manual. Selain itu, pengguna fitur akun privat akan lebih bisa mengotrol siapa saja yang dapat melihat informasi personal yang diungkapkan. Dengan kata lain, terdapat kontrol terhadap informasi pengguna di media sosial yang digunakannya. Salah satu media sosial yang memiliki fitur akun publik dan akun privat adalah media sosial Instagram. Instagram merupakan media sosial yang menyediakan layanan berbagi foto secara gratis. Dalam Instagram, pengguna bisa mengunggah dan mengedit foto menggunakan berbagai pilihan filter yang telah disediakan, serta memberi caption atau keterangan mengenai foto-foto tersebut, dan menjadikannya sebagai salah satu cara untuk menjalin hubungan sosial. Pengguna Instagram dapat mem-follow atau mengikuti berbagai akun pengguna Instagram lainnya dan dapat memberikan like dan memberi komentar pada foto yang disukai. Selain itu, penguna juga dapat mengunggah dan melihat Instagram Story pada akun Instagram milik mereka. Akan tetapi, dengan mengaktifkan fitur akun privat, maka tidak semua orang dapat secara bebas mengikuti sebuah akun Instagram. Pengguna memiliki kontrol untuk meng-accept

5 atau menerima akun siapa saja yang dapat mengikuti dan melihat seluruh foto yang ada di akun miliknya. Dengan menggunakan akun privat di media sosial Instagram, maka pengguna memiliki kontrol terhadap siapa saja yang dapat mengetahui informasi pribadi yang diungkapkan. Kontrol terhadap siapa saja yang dapat melihat dan mengetahui informasi pribadi yang diungkapkan akan membuat pengguna akun privat menjadi lebih bebas dan nyaman dalam mengungkapkan informasi pribadi miliknya. Berbeda dengan pengguna akun publik yang tidak dapat mengontrol dan mengetahui siapa saja yang mungkin melihat dan mengetahui informasi pribadi yang mereka ungkapkan di media sosial Instagram. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Stutzman et al. pada tahun 2011 (Liang, Shen, & Fu, 2016), dengan adanya kontrol terhadap privasi, pengguna akan cenderung lebih mengungkapkan lebih banyak informasi mengenai dirinya. Hal tersebut karena pengguna dapat mengetahui siapa saja yang dapat melihat dan mengikuti hal-hal yang disampaikan melalui media sosial Instagram miliknya. Dengan demikian, penggunaan akun privat pada media sosial Instagram akan lebih mengungkapkan informasi pribadi dibandingkan dengan pengguna akun publik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti mencoba untuk merumuskan masalah untuk mengarahkan permasalahan yang akan diteliti. Kesimpulan permasalahan yang diambil dan akan diteliti oleh peneliti adalah

6 Apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan diri online yang dilakukan oleh pengguna akun publik dan akun pivat pada media sosial Instagram? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pengungkapan diri online pada akun publik dan akun privat sebagai salah satu bentuk strategi privasi pengguna media sosial Instagram. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Untuk memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu psikologi. b. Untuk menambah referensi kajian mengenai pengaruh penggunaan akun publik dan akun privat terhadap pengungkapan diri online pada media sosial Instagram. 2. Manfaat Praktis a. Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengungkapan diri online pada pengguna media sosial Instagram berdasarkan jenis akun yang digunakan. b. Untuk menambah pengetahuan bagi pengguna media sosial Instagram mengenai pengungkapan diri online di media sosial Instagram.