BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

RENSTRA Biro Organisasi Sekretariat Daerah Tahun

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

`BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BIRO ORGANISASI

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

V I S I Tertatanya Produk Hukum Daerah dan Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Menuju Tata Pemerintahan yang Baik

BAB II PERENCANAAN KINERJA

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. "Terwujudnya peningkatan kualitas kinerja Biro Pemerintahan Provinsi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2017

BAB 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi SKPD VISI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT,

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

Oleh : ABDUL QUDUS, SH Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP Kabupaten Jombang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

RENCANA KERJA TAHUN 2015 BIRO ORGANISASI

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Tangerang Selatan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

Arsip Nasional Republik Indonesia

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel 7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 6. INDIKATOR KINERJA (outcome) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

TABEL RINGKASAN TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT STRUKTURAL PADA BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BAB II RENCANA STRATEGIS

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

LAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Independensi Integritas Profesionalisme

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2015

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

RANCANGAN RENCANA KERJA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Kecamatan Klojen Jl. Surabaya No. 3 Malang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

ARAH KEBIJAKAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI PEMDA MELALUI PTSP

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Periode 2014-2019 merupakan pembangunan jangka menengah tahap ketiga yang berpijak pada visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur 2005-2025, yaitu terwujudnya Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka, Berdaya Saing Global, dan Berkelanjutan, melalui lima tahapan periodesasi. Pembangunan tahap ketiga ini dengan berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutanpembangunan tahap pertama dan kedua. Dengan memperhatikan kesinambungan pembangunan yang sekaligus mengakomodasi berbagai perubahan secara dinamis (sustain and change) menuju Jawa Timur lebih baik, dan lebih sejahtera, maka Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yaitu, Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak.Dari visi tersebut, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerahmempunyai 5 (lima) Misi Utama. Dari 5 (lima) Misi Utama tersebut, Biro Organisasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya mendukung Misi Utama Nomor 4 yaitu Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik.Misi ini untuk mewujudkan peningkatan tata kelola yang baik (good governance), dan tata yang bersih (clean government), serta profesionalisme pelayanan publik. Dalam rangka mendukung Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur periode pembangunan jangka menengah tahap ketiga yakni 2014-2019, Biro Organisasimerumuskan tujuan yakni TerwujudnyaPerangkat Daerah yang Akuntabel, Proporsional, Efektif dan Efisien Menuju Pelayanan Prima Pencapaian tujuan TerwujudnyaPerangkat Daerah yang Akuntabel, Proporsional, Efektif dan Efisien Menuju Pelayanan Prima, ditandai atau diukur dengan indikator kinerja Nilai SAKIP Provinsi Jawa Timur dan Prosentase perangkat daerah dengan hasil SKM minimal berkategori Baik. Tujuan tersebut merupakan hasil atau outcome yang ingin dicapai dalam jangkawaktu 3 sampai Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 55

5 tahun atau dalam jangka waktu menengah dalam rangkamencapai visi misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa TImur. Oleh karena jangka waktu capaiannya yanglebih panjang dari 1 (satu) tahun, maka terhadap tujuan-tujuan tersebut perludijabarkan lagi kedalam capaian yang jangka waktunya lebih pendek lagi dalamhal ini capaian per tahun. Dengan demikian, penetapan tujuan perlu dirinci kedalam sasaran-sasaran yang jangka waktunya maksimal adalah 1 (satu) tahun. Tujuan Biro Organisasi diatas dijabarkanpada sasaran-sasaran dalam jangka waktu satu tahun sesuai dengan tugas dan fungsinya yang akan diimplementasikan hingga akhir periode tahun 2019. Adapun sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Mewujudkan tertib administrasi dokumen penyelenggaraan ; b. Terwujudnya kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran; c. Meningkatnya akuntabilitas disertai perubahan budaya kerja; dan d. Terwujudnya ketatalaksanaan yang efektif dan efisien menuju pelayanan prima. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 56

IV.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Biro Organisasi NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Mewujudkan tertib administrasi dokumen penyelenggaraan 2. Mewujudkan Kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran didukung dengan peningkatan kompetensi Sumber Daya Aparatur 3. Mewujudkan Akuntabilitas Pemerintahan melalui Tatalaksana Pemerintahan yang efektif, efesien dan terukur menuju pelayanan publik yang prima 4. Mewujudkan perangkat daerah yang akuntabel, proporsional, Meningkatnya ketepatan waktu penyusunan dokumen penyelenggaraan 1) Terwujudnya kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran 2) Meningkatnya kesesuaian kompetensi Aparatur dengan jabatan disertai peningkatan mutu pelayanan kepegawaian di lingkungan Setda. Prov. Jatim 1) Meningkatnya ketatalaksanaan pemerintah yang efektif dan efisien menuju optimalisasi pelayanan publik 2) Meningkatnya Akuntabilitas Pemerintahan disertai perubahan budaya kerja Terwujudnya kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat Persentase dokumen penyelenggaraan yang disusun tepat waktu % kelembagaan SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang tepat fungsi dan ukuran % Komposisi aparatur yang sesuai standar pada Kab./Kota dan SKPD Provinsi Jawa Timur a. % Kab./Kota dan SKPD Provinsi yang telah menerapkan Ketatalaksanaan Pemerintahan sesuai ketentuan b. % Kab./Kota dan SKPD Provinsi yang telah menyusun SOP dan melaksanakan Pelayanan Prima a. % SAKIP Kab./Kota Jawa Timur yang berpredikat A (sangat baik) b. % SAKIP SKPD Provinsi Jawa Timur yang berpredikat A (sangat baik) c. % SKPD Provinsi dan SKPD Kab./Kota yang memiliki Kelompok Budaya Kerja (KBK) a. % perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota yang 100 100 100 100 100 100 20 35 50 100 100 100 48,35 58,75 69,82 60 70 80 30 50 70 10 20 30-100 100 Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 57

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) efektif dan efisien menuju pelayanan prima ukuran Meningkatnya akuntabilitas disertai perubahan budaya kerja Terwujudnya ketatalaksanaan yang efektif dan efisien menuju pelayanan prima kelembagaannya yang tepat fungsi b. % perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota yang kelembagaannya yang tepat ukuran c. Prosentase perangkat daerah yang menggunakan analisis jabatan sebagai dasar penataan pegawai a. % kabupaten/kota jatim dengan predikat AKIP minimal BB b. % Perangkat Daerah Provinsi Jatim dengan predikat AKIP minimal A a. % Unit Kerja Pemerintahan yang menerapkan ketatalaksanaan sesuai dengan ketentuan - Perangkat Daerah - Kabupaten/Kota b. % Unit Kerja Pemerintahan yang menerapkan standarisasi pelayanan sesuai dengan ketentuan - Perangkat Daerah - Kabupaten/Kota - - - - - - 100 100 38,29 42,55 44,73 52,63 60 100 93 74 Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 58

IV.3. Strategi dan Kebijakan SKPD Tabel. 4.2 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya ketepatan waktu penyelesaian dokumenpenyelenggaraan Internal Eksternal Kekuatan : 1. Komitmen pimpinan; 2. Ketersediaan data pendukung penyusunan dokumen. Kelemahan : 1. Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi; 2. Mekanisme pengumpulan data dan penyusunan dokumen masih perlu ditingkatkan. Peluang : 1. Peraturan perundangan yang mengatur tentang penyusunan dokumen penyelenggaraan ; 2. Sanksi yang jelas terhadap keterlambatan penyusunan dokumen. 1. Dengan adanya peraturan perundangan serta komitmen pimpinan mendukung penyusunan dokumen sesuai kriteria dan tepat waktu; 2. Ketersediaan data pendukung penyusunan dokumen menghindarkan kemungkinan terjadinya keterlambatan dan terkena sanksi. 1. Menyusun SOP terkait penyusunan dokumen; 2. Menyusun SOP terkait mekanisme pengumpulan data. Tantangan: 1. Kurangnya pengawasan terhadap ketentuan penyusunan dokumen; 2. Kurangnya sosialisasi akan urgensi penyusunan dokumen. 1. Melakukan pengawasan internal terhadap penyusunan dokumen-dokumen; 2. Memperbanyak referensi tentang penyusunan dokumen. 1. Meningkatkan kompetensi SDM serta mengikutsertakan SDM pada sosialisasi mengenai penyusunan dokumen; 2. Membuat mekanisme pengumpulan data dan penyusunan dokumen yang terintegrasi dan dapat digunakan dalam penyusunan dokumen-dokumen yang terkait. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 59

Tabel. 4.3 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Terwujud kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran Internal Eksternal Kekuatan : 1. Komitmen pimpinan dalam mewujudkan penataan kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran; 2. Kesiapan data dan informasi pendukung dalam melakukan penataan kelembagaan. 3. Ketersediaan data dan informasi pendukung tentang petunjuk pelaksanaan program kegiatan; Peluang : 1. Peraturan perundangan yang mengatur tentang kelembagaan; 2. Komitmen dari SKPD dan Kabupaten/Kota terkait penataan kelembagaan; 3. Sejalan dengan Program Pemerintah pusat; 4. Keterkaitan dengan ketentuan terbaru dibidang Sumber Daya Aparatur; 1. Adanya peraturan mengatur serta dukungan dari pimpinan memberikan legalitas terhadap kegiatan yang dilaksanakan; 2. Komitmen dari pimpinan dan SKPD memudahkan dalam pelaksanaan penataan kelembagaan; 3. Data dan informasi yang dimiliki agar diselaraskan dengan peraturan ada sehingga semakin mendukung pelaksanaan peraturan perundangan; 4. Dengan adanya komitmen SKPD pengumpulan data dapat dilakukan lebih baik untuk mendukung penataan kelembagaan. 5. Melaksanakan program kegiatan yang terkait dengan Anjab, ABK, dan Evaluasi Jabatan. Tantangan: 1. Ketidakselarasan antara satu perundangan dengan perundangan lainnya; 2. Tidak ada sanksi tegas atas ketidaksesuaian penataan kelembagaan yang dilakukan SKPD atau Kabupaten/Kota. 3. Belum semua Pimpinan/ Pejabat Kab./ Kota, SKPD dan UPT Provinsi konsisten untuk berkomitmen untuk melakukan menejemen penempatan pegawai 4. Kualifikasi Pejabat di Kab./ Kota, SKPD dan UPT Provinsi masih kurang; 1. Perlunya kesepakatan di tingkat pembuat kebijakan internal dengan dukungan komitmen pimpinan dalam menyikapi peraturan tidak tersinkronisasi satu sama lain; 2. Komitmen untuk mewujudkan penataan kelembagaan yang tepat fungsi dan ukuran disertai informasi yang diperlukan menjadi bahan masukan yang baik bagi pemerintah pusat guna menetapkan sanksi bagi Perangkat Daerah atau Kab/Kota yang tidak melakukan penataan sesuai ketentuan. 3. komitmen untuk mewujudkan menemenen penempatan pegawai sesuai hasil analisis jabatan dan analisis beban kerjanya serta menjadi bahan masukan bagi pemerintah Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 60

Kelemahan : 1. Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi pendukung untuk melakukan analisis dan evaluasi organisasi; 2. Belum terlaksananya monitoring dan evaluasi kelembagaan secara menyeluruh dan tersistem. 3. Belum optimalnya pelaksanaan dan pemanfaatan data serta informasi hasil monitoring dan evaluasi. 1. Perlunya peningkatan pemahaman atas peraturan perundangan yang berlaku sehingga dapat melakukan analisis dan evaluasi SKPD secara proporsional; 2. Perlunya menciptakan sistem evaluasi yang menyeluruh dan mendalam terkait organisasi dan tata kerja SKPD termasuk UPT yang ada di bawahnya. 3. Mengoptimalkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk memastikan hasil kerja sesuai dengan ketentuan terbaru. pusat guna menetapkan sanksi bagi Perangkat Daerah atau Kab/Kota yang tidak melakukan penataan kepegawaian sesuai ketentuan. 1. Meningkatkan kompetensi SDM dalam melakukan analisis dan evaluasi kelembagaan sehingga dapat menyiasati ketidakselarasan antara satu perundangan dengan perundangan lainnya; 2. Melakukan monitoring dan evaluasi kelembagaan secara mendalam dan menyeluruh sehingga dapat memberikan masukan guna menentukan sanksi. 3. Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan hasil penyusunan Anjab, ABK, Standar Kompetensi dan Evaluasi Jabatan. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 61

Tabel. 4.4 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Terwujudnya ketatalaksanaan yang efektif dan efisien menuju pelayanan prima Internal Eksternal Peluang : 1. Sudah adanya peraturan mengatur tentang SOP; 2. Seluruh SKPD sudah melaksanakan ketentuan tata naskah dinas dan pakaian dinas; 3. Sudah adanya peraturan mengatur tentang pelayanan publik dan IKM; 4. Kesadaran dan komitmen yang tinggi dari SKPD dan Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik guna mencapai kepuasan masyarakat. Tantangan: 1. Belum seluruh SKPD dan Kabupaten/Kota memiliki SOP; 2. Kurangnya pemahaman SKPD dan Kabupaten/Kota terhadap pengkajian, penyempurnaan dan evaluasi pelaksanaan SOP. 3. Belum seluruh SKPD memiliki UPP, SPP dan SPM; 4. Belum seluruh Kabupaten/Kota menyusun SPP dan SPM; 5. Sebagian besar SKPD Provinsi belum melakukan inovasi pelayanan publik. Kekuatan : 1. Adanya komitmen pimpinan dalam mewujudkan ketatalaksanaan pemerintah yang efektif dan efsien; 2. Adanya kesiapan data dan informasi pendukung bidang ketatalaksanaan. 3. Adanya komitmen pimpinan dalam mewujudkan pelayanan prima; 4. Telah tersusunnya kriteria penilaian UPP dan inovasi pelayanan publik; 5. Terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kab/kota. 1. Adanya peraturan mengatur serta dukungan dari pimpinan memberikan legalitas terhadap kegiatan yang dilaksanakan; 2. Komitmen dari pimpinan dan SKPD/Kabupaten/ Kota memudahkan dalam mendukung pencapaian sasaran; 3. Data dan informasi yang dimiliki agar diselaraskan dengan peraturan ada sehingga semakin mendukung pelaksanaan peraturan perundangan; 4. Kesiapan dari SKPD dan Kab/Kota dalam melaksanakan peraturan memudahkan dalam pencapaian sasaran. 1. Adanya himbauan dari pimpinan dan informasi serta data terkait penyusunan SOP di lingkungan SKPD dan Kabupaten/Kota diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bagi SKPD dan Kabupaten/Kota untuk segera menyusun SOP; 2. Perlunya dilakukan sosialisasi dan peningkatan pemahaman akan pentingnya SOP serta mekanisme evaluasi penyempurnaannya. 3. Adanya himbauan dari pimpinan terkait penyusunan SPP dan SPM di lingkungan SKPD Provinsi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bagi SKPD untuk segera menyusun SPP dan SPM; Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 62

Kelemahan : 1. Keterbatasan SDM dalam melakukan fasilitasi SOP sesuai ketentuan berlaku; 2. Belum adanya pedoman dasar dalam melakukan fasilitasi SOP bagi SKPD. 3. Keterbatasan SDM dalam melakukan penilaian UPP dan inovasi pelayanan publik; 4. Pembagian tugas belum dilakukan secara maksimal sesuai ketentuan. 5. Adanya peraturan mengatur serta dukungan dari pimpinan memberikan legalitas terhadap kegiatan yang dilaksanakan; 6. Komitmen dari pimpinan dan SKPD memudahkan dalam mendukung pencapaian sasaran; 7. Komunikasi dan koordinasi yang telah terjalin baik semakin mendukung pelaksanaan peraturan perundangan secara optimal; 8. Komitmen serta komunikasi yang baik antar pemerintah daerah menjadi strategi yang baik guna menciptakan inovasi pelayanan publik. 1. Perlunya peningkatan pemahaman bagi SDM agar dapat melakukan pendampingan SOP secara maksimal; 2. Perlunya menyusun pedoman untuk melakukan fasilitasi yang berdasarkan peraturan berlaku. 3. Perlunya peningkatan pemahaman bagi SDM agar dapat melakukan pendampingan dan penialian secara maksimal; 4. Melakukan pembagian tugas sesuai peraturan berlaku. 4. Adanya kriteria penilaian UPP dan inovasi pelayanan publik memudahkan bagi SKPD untuk mengetahui hal-hal apa yang harus dipenuhi tidak hanya sebagai pemenuhan penilaian namun juga sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan publik. 1. Meningkatkan kompetensi SDM dalam melakukan pendampingan serta meningkatkan pemahaman bagi SKPD dan Kabupaten/Kota akan pentingnya SOP; 2. Penyusunan pedoman dasar pendampingan selain mencakup kriteria pemenuhan juga harus mencakup evaluasi pelaksanaan dan penyempurnaannya. 3. Meningkatkan kompetensi SDM dalam melakukan pendampingan sehingga meningkatkan motivasi SKPD untuk membentuk UPP, SPP dan SPM; 4. Melakukan bimbingan dan pelatihan bagi SDM terkait inovasi pelayanan publik. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 63

Tabel. 4.5 Penentuan Alternatif Strategi Pencapaian Indikator Sasaran: Meningkatnya akuntabilitas Pemerintahan disertai perubahan budaya kerja Internal Eksternal Kekuatan : 1. Adanya komitmen pimpinan dalam mewujudkan peningkatan kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah; 2. Telah tersusunnya pedoman dalam melakukan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah maupun penilaian KBK; 3. Telah tersusunnya Tim SAKIP internal serta tim evaluasi SAKIP di lingkungan Pemprov Jatim. Peluang : 1. Sudah adanya peraturan perundangan sebagai dasar hukum; 2. Besarnya dukungan dari kepala daerah yang didukung komitmen dari sebagian SKPD dan Kabupaten/Kota akan peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 3. Tingginya keikutsertaan SKPD dan Kab/Kota pada acara Gelar Budaya Kerja yang diselenggarakan. 1. Adanya peraturan mengatur serta dukungan dari pimpinan memberikan legalitas terhadap kegiatan yang dilaksanakan; 2. Komitmen dari pimpinan dan SKPD/Kabupaten/ Kota memudahkan dalam mendukung pencapaian sasaran; 3. Dengan adanya pedoman dalam melaksanakan evaluasi maupun penilaian serta tingginya keikutsertaan SKPD dan Kab/Kota dalam kegiatankegiatan yang diselenggarakan memungkinkan untuk meningkatkan standar penilaian sehingga berdampak pada peningkatan kualitas dan kinerja dari SKPD dan Kab/Kota Tantangan: 1. Sebagian SKPD dan Kabupaten/Kota belum memahami mengenai Sistem AKIP secara menyeluruh; 2. Belum terciptanya budaya kerja yang mengakar di instansi pemerintah sehingga sebagian KBK yang dibentuk baru sebatas pemenuhan untuk keikutsertaan lomba/gelar. 1. Perlunya himbauan dari pimpinan dengan didukung sosialisasi dan bimbingan teknis sehingga meningkatkan pemahaman terhadap SAKIP di lingkungan Prov. Jawa Timur; 2. Adanya pedoman penilaian KBK mendukung pemenuhan kriteria yang harus dipenuhi SKPD dan Kabupaten/Kota, selain itu dukungan pimpinan untuk menciptakan budaya kerja yang mengakar dalam organisasi sehingga tidak hanya bersifat pemenuhan saja. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 64

Kelemahan : 1. Tingkat pemahaman SDM terhadap kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah masih perlu ditingkatkan; 2. Belum terciptanya budaya kerja yang baik dan mendukung pelaksanaan tugas secara optimal. 1. Meningkatkan pemahaman SDM terhadap kinerja dan akuntabilitas instansi pemerintah berdasarkan peraturan perundangan serta kebijakan dari kepala daerah; 2. Menciptakan budaya kerja yang baik di intern organisasi sebagai upaya meningkatkan peran serta SKPD dan Kabupaten/Kota pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan. 1. Meningkatkan kompetensi SDM dalam melakukan pendampingan serta meningkatkan pemahaman bagi SKPD dan Kabupaten/Kota akan pentingnya menciptakan SAKIP yang menyeluruh; 2. Menerapkan budaya kerja yang baik di intern organisasi sebagai contoh bagi instansi lain. Berdasarkan analisa di atas, dapat dirumuskan strategi dan kebijakan dalam rangka mencapai sasaran pada akhir periode Renstra. Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered development), yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development) dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri. Dalam membuat kebijakan dan program mengacu pada tujuan, sasaran, dan strategi. Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah, prioritas pembangunan serta arah kebijakan umum. Adapun Strategi dan Kebijakan Biro Organisasi sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timurdalam rangka meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik dapat dilihat pada Tabel 4.2. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 65

Tabel 4.6 Strategi dan Kebijakan Biro Organisasi saat periode Renstra 2014 s.d 2017. NO. TUJUAN SASARAN Strategi Arah Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) 1. Mewujudkan tertib administrasi dokumen penyelenggaraan Meningkatnya ketepatan waktu penyelesaian dokumen penyelenggaraan Meningkatkan pemahaman SDM dalam penyusunan dokumen penyelenggaraan sehingga mengurangi kemungkinan keterlambatan Mengikutsertakan SDM dalam bimbingan teknis atau rakor terkait penyusunan dokumen penyelenggaraan 2. Mewujudkan Kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran didukung dengan peningkatan kompetensi Sumber Daya Aparatur. 1) Terwujudnya kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran 2) Meningkatnya kesesuaian kompetensi Aparatur dengan jabatan disertai peningkatan mutu pelayanan kepegawaian di lingkungan Setda. Prov. Jatim Menata kelembagaan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta pembinaan maupun Pengendalian perangkat daerah Kabupaten/kota serta meningkatkan Kesesuaian Kompetensi Sumberdaya Aparatur pada setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta meningkatkan kualitas pelayanan kepegawaian. a. Pelaksanaan Evaluasi Kelembagaan pada SKPD Provinsi dan Kab./Kota untuk menciptakan Kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi serta meningkatkan kapasitas kelembagaan perangkat daerah dalam rangka efisiensi/efektivitas penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi Jawa Timur dan Kab./Kota secara profesional serta akuntabel ; b. Penyusunan Analisis Jabatan, menyediakan informasi kebutuhan pegawai pada masingmasing kelas jabatan yang diukur melalui Analisa Beban Kerja dengan diselaraskan sesuai Standar Kompetensi yang dibutuhkan serta melaksanakan survei IKM PNS di lingkungan Setda. 3. Mewujudkan Akuntabilitas Pemerintahan melalui Tatalaksana Pemerintahan yang efektif, efesien dan terukur menuju pelayanan publik yang prima 1) Meningkatnya ketatalaksanaan pemerintah yang efektif dan efisien menuju optimalisasi pelayanan publik Menciptakan tata hubungan kerja yang baik antar Pemerintah Daerah dan meningkatkan penyusunan SOP sebagai dasar mekanisme pelaksanaan kegiatan serta mendorong tercapainya program pelayanan publik yang sesuai harapan masyarakat di seluruh wilayah Jawa Timur. a. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) baik di setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Kab/Kota; b. peningkatan inovasi pelayanan publik secara lebih cepat, lebih murah, lebih mudah dan lebih terjangkau. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 66

NO. TUJUAN SASARAN Strategi Arah Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) 2) Meningkatnya Akuntabilitas Pemerintahan disertai perubahan budaya kerja Meningkatkan kualitas Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (AKIP) di setiap SKPD Provinsi Jawa Timur. Peningkatan pemberian asistensi maupun evaluasi terhadap sistim Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang telah dibangun pada masing-masing SKPD serta melakukan pendampingan terkait budaya kerja. Tabel 4.7 Strategi dan Kebijakan Biro Organisasi saat implementasi periode Renstra 2018 s.d 2019. NO. TUJUAN SASARAN Strategi Arah Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) 1. Mewujudkan tertib administrasi dokumen penyelenggaraan Meningkatnya ketepatan waktu penyelesaian dokumen penyelenggaraan Meningkatkan pemahaman SDM dalam penyusunan dokumen penyelenggaraan sehingga mengurangi kemungkinan keterlambatan Mengikutsertakan SDM dalam bimbingan teknis atau rakor terkait penyusunan dokumen penyelenggaraan 2. Mewujudkan perangkat daerah yang akuntabel, proporsional, efektif dan efisien menuju pelayanan prima a. Terwujudnya kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran - Memperkuat peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dengan melaksanakan pengendalian perangkat daerah di Kab/Kota - Memprioritaskan penyelesaian analisis jabatan dan analisis beban kerja sebagai bahan menyusun evaluasi jabatan berbasis teknologi sehingga dapat diketahui nilai dan kelas suatu jabatan - Pelaksanaan Evaluasi Kelembagaan pada SKPD Provinsi dan Kab./ Kota untuk menciptakan Kelembagaan yang tepat ukuran dan tepat fungsi serta meningkatkan kapasitas kelembagaan perangkat daerah dalam rangka efisiensi/ efektivitas penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi Jawa Timur dan Kab./Kota secara profesional serta akuntabel ; - Penyusunan Analisis Jabatan, menyediakan informasi kebutuhan pegawai pada masingmasing kelas jabatan yang diukur melalui Analisa Beban Kerja. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 67

NO. TUJUAN SASARAN Strategi Arah Kebijakan (1) (2) (3) (4) (5) b. Meningkatnya akuntabilitas disertai perubahan budaya kerja Meningkatkan kualitas Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (AKIP) di setiap Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Peningkatan pemberian asistensi maupun evaluasi terhadap sistim Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang telah dibangun pada masing-masing SKPD serta melakukan pendampingan terkait budaya kerja. c. Terwujudnya ketatalaksanaan yang efektif dan efisien menuju pelayanan prima Menciptakan tata hubungan kerja yang baik antar Pemerintah Daerah dan meningkatkan penyusunan SOP sebagai dasar mekanisme pelaksanaan kegiatan serta mendorong tercapainya program pelayanan publik yang sesuai harapan masyarakat di seluruh wilayah Jawa Timur. - Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) baik di setiap Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Kab/Kota; - peningkatan inovasi pelayanan publik secara lebih cepat, lebih murah, lebih mudah dan lebih terjangkau. Perubahan Renstra Biro Organisasi Tahun 2014-2019 68