Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang.

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

1

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGANSIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN USIA DINI DI DESA CIWARENG KECAMATAN BABAKAN CIKAO KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN 2011

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. tahun Penurunan angka kematian ibu per kelahiran bayi. Millenium (Millenium Development Goals/MDGs).

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kematian ibu di dunia pada tahun 2000 disebabkan kehamilan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang penting, jika tidak ditanggulangi bisa menyebabkan

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228 per kelahiran hidup, AKB 34 per kelahiran hidup.

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan yang Aman atau Making Pregnancy Safer (MPS) pada tanggal 12

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

HUBUNGAN UMUR, PARITAS, DAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

Transkripsi:

PENELITIAN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA Sutarmi*, Mardiana Zakir** WHO memperkirakan resiko klematian akibat kehamilan dan persalinandi usia 15 sampai 19 tahun 2 kali lebih tinggi dibandingkan perempuan yang berusia 20 sampai 24 tahun. Making Pregnancy Safer (MPS) Indonesia 2001-2010 merupakan salah satu strategi dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013. pisain Penelitian ini adalah cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pertama di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013 yaitu sebanyak 285 orang, dengan sampel 167 responden. Teknik sampling adalah simple random sampling. Pengumpulan data dengan melihat rekam medik di puskemas poskesdes dan BPS. Analisa univariat menggunakan prosentase dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh komplikasi kehamilan primigravida sebanyak 40,3 %, usia ibu yang beresiko sebanyak 58,1%, Hasil analisa bivariat didapatkan ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan (p value = 0,000,) Maka disarankan petugas kesehatan untuk dapat memberikan bimbingan dan konseling kepada setiap ibu untuk dapat menunda kehamilan dengan tidak hamil pertama diusia yang beresiko yaitu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun dan bila sudah terjadi kehamilan untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya dengan rajin memeriksakan kehamilannya sehingga menghindarkan dari terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya dan persalinannya nanti. Kata kunci : Komplikasi kehamilan, usia ibu LATAR BELAKANG Menurut World Health Organization (WHO) 2007, kematian ibu adalah kematian perempuan selama masa kehamilan, persalinanan, maupun dalam 42 hari setelah persalinan, tidak dipengaruhi oleh lamanya dan lokasi kehamilan dari beberapa penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan. Kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin dan nifas masih merupakan masalah besar di negara berkembang termasuk Indonesia. Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas di negara berkembang (Depkes RI, 2010). Angka kematian ibu di Indonesia belum memiliki data statistik vital yang langsung dapat menghitung Angka Kematian Ibu (AKI). Estimasi AKI dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) diperoleh dengan mengumpulkan informasi dari saudara perempuan yang meninggal semasa kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan. Meskipun hasil survei menunjukkan bahwa AKI di Indonesia telah turun menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, hal itu perlu ditafsirkan secara hati-hati mengingat keterbatasan metode penghitungan yang digunakan. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan (UNDP, 2008). Untuk mengurangi AKI dan AKB maka diperlukan suatu penatalaksanaan pelayanan kesehatan yang baik selama kehamilan dan pada saat persalinan. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama yang semuanya membutuhkan pelayanan kesehatan dari tenaga yang professional dan pemanfaatan sumber daya kesehatan yang maksimal (Depkes RI, [140]

2010). Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya komplikasi, yaitu: faktor umur, paritas, pendidikan, perawatan antenatal, sarana dan fasilitas kesehatan, sosial ekonomi, dan tenaga penolong kesehatan yang dapat memicu terjadinya peningkatan AKI dan AKB (Mochtar, 2008). Berdasarkan studi pendahuluan pada bulan September 2013, di wilayah kerja Puskesmas Bukaposo Kecamatan Way Sedang Kabupaten Mesuji dengan jumlah penduduknya berjumlah 33.888 jiwa, dalam kurun waktu 1 tahun terakhir yaitu tahun 2011 tercatat terjadinya 80 komplikasi pada kehamilan pada ibu hamil primi gravida, 52 (65%) diantaranya terjadi usia antara 16-19 tahun. Selain itu juga banyak yang terjadi pada usia > 35 tahun yaitu sebanyak 28 (35 %). Dari 80 komplikasi tersebut 24 orang dengan hyperemisis gravidarum,18 orang dengan abortus, 14 orang karena pre eklampsi ringan, 13 orang anemia, 6 orang perdarahan ante partum 3 orang dengan ketuban pecah dini, 2 orang dengan pre eklampsi berat. Pemilihan wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji sebagai tempat penelitian, karena angka komplikasi kehamilan termasuk yang tinggi bila dibandingkan dengan wilayah puskesmas lainnya yang ada di Kabupaten Mesuji sepanjang tahun 2013. Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui Hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan primigravida di Wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013. METODE Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan crossecsional yaitu ingin mengetahui hubungan antara usia ibu dengan komplikasi pada kehamilan primigravida di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida di wilayah kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji tahun 2013 yaitu sebanyak 574 orang, sedangkan Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo 2005: 79). Jadi sampel pada penelitian ini adalah = 167 orang. Pengambilan sampel dengan cara mengundi populasi yang ada, sehingga setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama menjadi sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang terdapat pada berkas rekam medis. Caranya dengan dokumentasi yaitu melihat rekam medis ibu yang hamil pada buku kohort ibu hamil yang ada di Puskesmas dan Poskesdes Serta BPS di wilayah Puskesmas Bukoposo tahun 2013. Setelah dilakukan pengolahan, data dilakukan analisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. HASIL Analisis Univariat Tabel 1: Distribusi Frekuensi berdasarkan Komplikasi Kehamilan Komplikasi Kehamilan f % Ya Tidak 67 100 40,3 59,7 Jumlah 167 100,0 Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa 40,3% atau 67 ibu hamil mengalami komplikasi pada kehamilan Primigravida Tabel 2: Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Usia ibu f % Beresiko Tidak beresiko 97 70 58,1 41,9 Jumlah 167 100,0 [141]

Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa 58,1% atau 97 ibu memiliki usia yang beresiko. Analisis Bivariat Tabel 3: Distribusi Frekuensi Usia ibu dengan Komplikasi kehamilan Komplikasi Usia ibu kehamilan Total Ya Tidak f % f % f % Beresiko 52 54,0 45 46,0 97 100 Tidak 15 21,2 55 78,8 100 100 beresiko Total 67 40,3 100 59,7 167 100 p Value = 0,0001, OR = 4,363 Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa dari 97 usia beresiko sebanyak 54,0 % (52) ibu yang mengalami komplikasi kehamilan primigravida dan dari 100 usia tidak beresiko 21,2% (15) ibu yang mengalami komplikasi. Hasil uji statistik p.value 0,000 berarti p. Value ά maka Ho ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan komplikasi kehamilan primigravida. Sedangkan odd rasio/ factor resiko (OR) yaitu 4,363 lebih besar dari 1 ( > 1 ) artinya ibu yang memiliki usia yang beresiko mempunyai peluang 4,363 kali beresiko mengalami komplikasi pada kehamilan primigravida. PEMBAHASAN Komplikasi kehamilan Berdasarkan hasil penelitian dari 167 orang ibu sekitar 67 (40,3%) ibu yang mengalami komplikasi kehamilan primigravida Di Wilayah Kerja Pus kesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kab. Mesuji Tahun 2013. Dari penelitian yang dilakukukan ditemukan komplikasi pada kehamilan primigravida dengan usia beresiko sebanyak (54%) atau 52 kasus sedangkan ibu yang usianya tidak beresiko sebanyak 15 (21,2%) kasus. Adapun komplikasi yang terjadi yaitu: Abortus 14 ibu, Hyperemisis gravidarum 12 ibu, anemia 8 ibu, preeklampsi 6 kasus, eklampsi 3 ibu, perdarahan antepartum 3 ibu, kpd 3 ibu, infeksi 3 ibu. Menurut Manuaba, (2010) komplikasi kehamilan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama yang semuanya membutuhkan pelayanan kesehatan dari tenaga yang professional dan pemanfaatan sumber daya kesehatan yang maksimal (Depkes RI, 2010). Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya komplikasi, yaitu: faktor umur, paritas, pendidikan, perawatan antenatal, sarana dan fasilitas kesehatan, sosial ekonomi, dan tenaga penolong kesehatan yang dapat memicu terjadinya peningkatan AKI dan AKB (Mochtar, 2008). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Ima Retnowati tahun 2005 yang melakukan penelitian tentang Hubungan Faktor-Faktor Ibu Dengan Kejadian Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gesi Kabupaten Sragen didapatkan hasil bahwa ada faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan dan persalinan ada juga yang tidak berhubungan. Oleh karena itu kesimpulan peneliti bahwa responden masih banyak mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan dikarenakan masih banyak pernikahan yang dilakukan pada usia muda sehingga mengakibatkan kehamilan dan persalinan yang terjadi pada usia muda dimana kematangan fisik belum ada sehingga memungkinkan timbulnya komplikasi kehamilan dan persalinan Usia ibu Berdasarkan hasil penelitian dari 167 orang ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bukoposo Kecamatan Way Serdang Kab. Mesuji Tahun 2013 sekitar 97 (58,1%) ibu memiliki usia yang beresiko. [142]

Menurut Manuaba (2010), usia yang beresiko (<20 tahun dan > 35 tahun) memungkinkan banyak faktor resiko dan masalah kesehatan yang dapat dialami oleh ibu karena pada usia < 20 tahun kematangan organ-organ reproduksi belum cukup sedangkan pada usia > 35 tahun beberapa penelitian menyatakan semakin matang usia ibu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya beberapa risiko tertentu, termasuk risiko kehamilan Hal ini sejalan juga dengan penelitian oleh Itsna Novianti fajrin (2008) yang meneliti faktor-faktor Yang Mempengaruhi komplikasi persalinan Di Rumah sakit Roemani Semarang tahun 2008 didapatkan Hasil penelitian memperlihatkan bahwa usia ibu berhubungan dengan kejadian komplikasi persalinan. Oleh karena itu penelitiaan ini dapat disimpulkan masih banyak ibu yang memiliki usia yang beresiko, mungkin disebabkan karena banyak ibu yang tidak mengerti tentang resiko yang dapat dialami bila hamil dan bersalin pada usia yang beresiko, untuk itu perlunya penyuluhan tentang usia reproduksi yang sehat agar para ibu akan mengerti dan berpikir ulang untuk hamil bila memiliki usia yang beresiko pada kesehatannya. Hubungan Usia Ibu dengan Komplikasi Kehamilan Hasil uji Statistik dengan Chi Square (continuity correction) terbukti ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan komplikasi kehamilan primigravida dan dapat dilihat dari nilai p.value 0.000. Sedangkan odd rasio/ factor resiko (OR) yaitu 4,363 artinya ibu hamil yang memiliki usia yang beresiko mempunyai resiko 4,363 kali mengalami komplikasi kehamilan primigravida. Menurut teori yang dikemukakan oleh Manuaba (2010) bahwa usia ibu yang beresiko dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan resiko pada kehamilan dan persalinan. Menurut teori dan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ima Retnowati tahun 2005 yang melakukan penelitian tentang Hubungan Faktor-Faktor Ibu Dengan Kejadian Komplikasi Kehamilan Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Gesi Kabupaten Sragen didapatkan hasil bahwa usia berhubungan dengan komplikasi persalinan. Dan hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Itsna Novianti fajrin (2008) yang meneliti faktor-faktor Yang Mempengaruhi komplikasi persalinan Di Rumah sakit Roemani Semarang tahun 2008 didapatkan Hasil penelitian memperlihatkan bahwa usia ibu berhubungan dengan kejadian komplikasi kehamilan persalinan. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa 58,1 % ibu hamil memiliki usia yang beresiko dan 40,3 % mengalami komplikasi kehamilan primigravida. Hasil analisis selanjutnya menunjukan ada hubungan antara usia ibu dengan komplikasi kehamilan primigravida (p value = 0.002). Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka itu menurut peneliti diperlukan penyuluhan dan konseling secara interpersonal kepada ibu tentang usia beresiko, terutama penyuluhan dapat dilakukan pada anak remaja putri untuk melakukan pernikahan di usia minimal 20 tahun atau bagi yang menikah di usia kurang dari 20 tahun untuk menunda kehamilannya sampai usia 20 th. Dan pada ibu yang baru menikah dan hamil saat usia ibu di atas 35 tahun agar lebih memperhatikan kesehatan reproduksinya. Yaitu memastikan kondisi kesehatan ibu dan organ reproduksinya. Bila telah hamil ibu diharapkan memeriksakan kesehatan ibu dan bayi secara teratur agar bila ditemukan resiko pada ibu dan janin segera dapat dideteksi lebih dini agar penanganan dapat cepat dan akurat. [143]

* Alumni pada Prodi Kebidanan Tanjungkarang Poltekes Kemenkes Tanjungkarang ** Dosen pada Prodi kebidanan Tanjungkarang Poltekes Kemenkes Tanjungkarang. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, 2013. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta Manuaba, IBG. Prof. Dr., 2007, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta, 507 halaman. Mochtar, Rustam. Prof. Dr., 2008, Sinopsis Obstetri jilid I1, EGC, Jakarta, 453 halaman. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. [144]