BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR MIGAS (MINYAK DAN GAS) DI INDONESIA; PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

f. Luas lahan panen padi (X 5 ) merupakan seluruh areal produktif atau panen tanaman padi di Indonesia dinyatakan dalam satuan ribu Ha.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negara dengan jumlah pengangguran paling tinggi di seluruh dunia.

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi. terhadap dollar AS, dan Cadangan devisa di Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

IV. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode kepustakaan, dimana data - data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB 4 PEMBAHASAN. H 1 : tidak terdapat unit root (data stasioner)

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa sawit dunia jenis cpo, konsumsi negara india, jumlah produksi minyak kelapa sawit dan nilai tukar dollar terhadap rupiah di Indonesia, analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisa seberapa besar pengaruh harga ekspor minyak kelapa sawit di Indonesia, konsumsi negara india, jumlah produksi minyak kelapa sawit dan nilai tukar rupiah terhadap dollar U.S di Indonesia secara bersama-sama dan parsial terhadap nilai ekspor kelapa sawit di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan data time series dengan kurun waktu 35 tahun yakni antara tahun 1980 sampai 2015. B. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi pustaka dengan cara untuk mengumpulkan data dan informasi melalui bermacam-macam sumber seperti buku-buku yang ada diperpustakaan, literature, web, dan jurnaljurnal yang berkaitan dengan penelitian ini 25

26 C. Jenis dan Sumber Data Jenis data data penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series dengan runtut waktu yang digunakan sebesar 35 tahun, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil melalui instansi-instansi yang berkaitan dengan penelitian ini yang berupa buku laporan tahunan yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia, Bank Indonesia, dan dinas departemen kementrian perindustrian Indonesia D. Metode Pengambilan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Dokumentasi yaitu mengumpulkan, mengkaji dan menyeleksi data yang sudah ada dari Statistik Ekspor Kelapa Sawit Indonesia beberapa tahun terbitan. Data disesuaikan dengan variabel yang digunakan yaitu harga minyak kelapa sawit dunia jenis CPO, produksi minyak kelapa sawit, kurs tukar rupiah terhadap dollar amerika, dan juga konsumsi negara India. E. Definisi Operasional Variabel Untuk memahami secara jelas variabel dalam perumusan model ekspor minyak kelapa sawit yang akan digunakan dalam operasional penelitian, maka dijelaskan terlebih dahulu variabel variabel yang akan digunakan. Definisi varibael variabel tersebut adalah : 1. Harga Minyak Kelapa Sawit jenis CPO dunia (Variabel X1) Harga ekspor minyak kelapa sawit dunia (CPO) dalam satuan US$/ton, yaitu harga internasional minyak kelapa sawit atau palm oil (CPO)

27 2. Jumlah Produksi Minyak Kelapa Sawit (Variabel X2) Hasil produksi kelapa sawit dari perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia yang meliputi produksi Perusahaan Asing, Perusahaan dalam negeri, dan milik petani dengan satuan yang digunakan adalah ton. 3. Nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika (Variabel X3) Nilai tukar dollar terhadap rupiah adalah mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi untuk perdagangan internasional (Dollar U.S). didapat berdasarkan rata-rata dollar U.S terhadap rupiah yang ditawarkan oleh Bank Indonesia. 4. Konsumsi CPO India (Variabel X4) Konsumsi CPO di india adalah banyaknya CPO yang di konsumsi negara India selama periode 1980-2015 satuan yang digunakan adalah ton 5. Volume ekspor minyak kelapa (variabel Y) Volume ekspor minyak kelapa sawit adalah jumlah dari ekspor minyak kelapa sawit yang dilakukan oleh negara indonesia dalam bentuk ton. F. Tekhnik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan model autoregresif atau juga disebut dengan model dinamis (dynamic models). Menurut Gujarati & Porter (2012), model model autoregresif menggambarkan alur waktu dari variabel dependen dalam hubungannya dengan nilai pada waktu lampau. Model autoregresif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Error Correction Model (ECM).

28 1. Error Correction Model (ECM) Data dianalisis menggunakkan error correction model (ECM). Data time series yang tidak stasioner dimana data stasioneritas adalah Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan varian dari data time series tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematik sepanjang waktu, atau sebagian ahli menyatakan rata-rata dan variannya konstan (nachrowi dan haridus usman, 2006). Data pada tingkat level dapat dikatakan memiliki hubungan kointegrasi antar variabelnya sehingga, dimungkinkan memiliki hubungan jangka panjang atau keseimbangan diantara variabelnya. Ada beberapa tahapan untuk melakukan analisis error correction model (ECM) yaitu sebagai berikut: 1. Uji Stasionneritas Data Tahap pertama yang dilakukan dengan menguji stasioneritas pada data time series untuk menghindari estimasi dari regresi palsu. Stasioneritas data dapat diketahui melalui uji unit root dengan menggunakan metode Augmented Dickey-Fuller (ADF) yang menambahkan nilai lag dari variabel dependen Y t. Persamaan uji Augmented Dickey-Fuller (ADF) dapat dilihat seperti estimasi regresi berikut: Dimana: m Y t = β 1 + β 2 t + δy t 1 + i=1 α i Y t 1 + ε t... (3.1) ε t = white noise error term; Y t 1 = (Y t 1 Y t 2 )

29 Data yang stasioner dapat diketahui jika probabilitas menunjukkan lebih kecil dari α = 0,05 atau 5%. Dengan hipotesis sebagai berikut: H0 : Data time series tidak stasioner H1 : Data time series stasioner Jika terdapat data yang tidak stasioner di tingkat level, maka dilakukan uji derajat integrasi untuk semua variabel pada diferensi pertama (first difference) atau pada diferensiasi kedua atau (second difference). 2. Estimasi Persamaan Jangka panjang Persamaan regresi jangka panjang dari volume ekspor kelapa sawit Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut: Y t = β 0 + β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + β 4 X 4t + u t...(3.2) Dimana: Y t X 1t X 2t X3t X4t β 0 u t = Volume ekspor kelapa sawit (US $/ton); = Luas lahan kelapa sawit (Ha); = Jumlah produksi minyak kelapa sawit/cpo (ton); = Kurs tukar rupiah terhadap dollar amerika (Rp); = Konsumsi Negara India = Konstanta; = Error term.

30 3. Uji Kointegrasi Data yang berkointegrasi menunjukkan bahwa data memiliki keseimbangan jangka panjang. Kointegrasi dapat diuji dengan membuat residual dari persamaan regresi di bawah ini: Y t = β 0 + β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + β 4 X 4t +u t...(3.3) u t = Y t β 0 β 1 X 1t β 2 X 2t β 3 X 3t β 4 X 4t...(3.4) Residual atau u t dianalisis dengan menggunakan uji unit root dan diasumsikan memiliki hasil yang stasioner pada tingkat level sehingga, dapat dikatakan antar variabel saling berkointegrasi. 4. Estimasi Persamaan Jangka Pendek Jika data yang digunakan saling terkointegrasi, maka terdapat hubungan jangka panjang atau keseimbangan antar variabel. Untuk hubungan jangka pendek mungkin terjadi ke tidak seimbangan sehingga, error dapat diperlakukan sebagai persamaan regresi error equilibrium. Terminologi error ini dapat digunakan untuk mengikat hubungan jangka pendek variabel dependennya pada nilai jangka panjangnya. Teori Representasi Granger, menjelaskan apabila dua variabel X dan Y adalah kointegrasi, hubungan antar keduanya bisa dinyatakan dalam ECM atau persamaan jangka pendek seperti persamaan berikut: Y t = α 0 + α 1 X 1t + α 2 X 2t + α 3 X 3t + α 4 X 4t + α 5 u t 1 + ε t (3.5) Dimana: ε t = error term white noise;

31 u t 1 = nilai lag dari error term. Pada persamaan jangka pendek atau persamaan ECM-nya dapat dilihat bahwa Y t tergantung pada X 1, X 2, X 3, X 4 dan bergantung pada keseimbangan error term. Diasumsikan Y t adalah nol dan u t 1 positif yang berarti nilai Y t 1 terlalu tinggi untuk mencapai keseimbangan, dan α 3 diekspektasikan negatif sehingga nilai α 5 u t 1 negatif sehingga Y t akan negatif untuk mengembalikan keseimbangan. Berarati Y t berada di atas nilai keseimbangan, yang akan menurun pada periode selanjutnya untuk menyeimbangkan error keseimbangan yang disebut dengan ECM. G. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah error term mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Jarque-Berra (Ajijah, 2011: 42). Hipotesis yang digunakan yaitu: H0 : Tidak terjadi normalitas H1 : Terjadi normalitas Jika nilai probabilitas statistik uji Jarque-Berra lebih besar dari pada α = 0,05 maka, terjadi normalitas sehingga H0 ditolak. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya terjadi multikolinieritas dalam model regresi maka dapat dilihat dari tiga kondisi yang harus dipenuhi yaitu:

32 1) Nilai R 2 yang cukup tinggi. 2) Koefisien korelasi sederhan tinggi 3) Tidak satupun atau sedikit sekali koefisien regresi parsial yang signifikan secara individu apabila dilakukan uji terhadapnya. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan sifat residual regresi yang tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, atau secara formal, autokorelasi terjadi pada serangkaian data deret waktu, dimana error term pada satu periode waktu secara sistematik tergantung error term pada periodeperiode waktu yang lain. (Ariefianto, 2012). E (u i, u j ) 0, i j... (3.6) Dimana ui uj = Disturbance pengamatan i = Disturbance pengamatan j Uji yang digunakan dalam mendeteksi apakah pada data yang diamati terjadi autokorelasi atau tidak adalah uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM.. Hipotesis untuk uji Breusch-Godfrey yakni : H0 : Tidak ada autokorelasi. H1 : Ada autokorelasi. Kriteria pengujian untuk hipotesis di atas adalah sebagai berikut: H0 tidak ditolak jika p-value Obs*R-Squared critical value.

33 H0 ditolak jika p-value Obs*R-Squared <critical value. d. Uji Heterokedesitas Menurut Gujarati (2012) Heteroskedastisitas adalah kondisis dimana varians error dari model regresi bersifat tidak konstan. Selain itu, kesalahan spesifikasi model fungsional dan pemilihan variabel independen juga dapat menyebabkan multikolinieritas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilakukan dengan melihat pola residual dari hasil estimasi regresi. Jika residual membentuk pola tertentu, maka hal tersebut mengindikasi adanya heteroskedastisitas. Beberapa akibat dari adanya heteroskedastisitas dari suatu model antara lain: 1) Estimator OLS bagi β tetap tidak bisa konsisten 2) Meningkatkan varians estimator OLS 3) Estimator OLS menjadi bukan yang paling efisien 4) Statistik uji t dan uji F lebih besar dari sebenarnya 5) Sering terjadi penolakan H0 pada uji koefisien parameter 6) Uji uji menjadi kurang valid 1. Uji Statistik a. Uji Simultan (Uji Statistik-F) Menurut Gujarati & Sumarso (1978), uji F merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependent secara keseluruhan. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan rumus : F hit = R 2 /(k 1) (1 R 2 )/(n k)... (3.7)

34 Dimana : R 2 K n = Koefisien determinasi = jumlah variabel independent = jumlah sampel Hipotesis yang digunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut : Ho: Variabel-variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen H1: Minimal satu di antara variabel-variabel independen mempengaruhi variabel dependen Dengan membandingkan nilai dari probabilitas F-statistik dan nilai probabilitas α=5%. Sehingga kriteria dari pengujian ini adalah Ho di tolak jika nilai probabilitas F-statistik < α=5%, yang berarti bahwa minimal satu di antara variabel independent dapat mempengaruhi variabel dependen. a. Uji Parsial (Uji Statistik-t) Menurut Gujarati & Sumarso (1978), pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikasi dari pengaruh variabel independent secara individu terhadap variabel dependent, dengan menganggap variabel independent lainnya konstan. Untuk nilai t hitung dapat diperoleh dengan rumus: t hit = (b i b) Sb i... (3.7) Dimana : bi b Sbi = koefisien variabel independent ke i = nilai hipotesis nol = Simpangan baku dari variabel independent

35 Hipotesis yang digunakan dalam uji t statistik adalah sebagai berikut : Ho: Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen H1: Variabel independen mempengaruhi variabel dependen Dengan membandingkan nilai dari probabilitas t-statistik dan nilai probabilitas α =5% atau 0,05. Sehingga kriteria dari pengujian ini adalah Ho di tolak jika nilai probabilitas t-statistik <α =5%, yang berarti bahwa variabel independent dapat mempengaruhi variabel dependent. b. Koefisien Determinasi (R 2 ) Menurut Gujarati & Sumarso (1978), koefisien determinasi pada intinya mengukur sejauhmana kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Dapat di katakana pula untuk mengetahui sebaik mana garis regresi sampel mencocokan data. Untuk nilai koefisien determinasi dapat diperoleh dengan rumus: R 2 = (Ŷ i Ῡ) 2 (Y i Ῡ) 2 = ESS TSS... (3,8) Dimana ESS (Explained Sum of Square) bisa disebut sebagai jumlah kuadrat yang dijelaskan dan TSS (Total Sum of Square) bisa disebut jumlah total kuadrat. Batasnya adalah 0 R 2 1. Suatu R 2 sebesar 1 berarti memiliki kecocokan sempurna, sedangkan R 2 yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antar variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan.