Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.menurut (Farida

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

PEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI TAMAN KANAK-KANAK/RAUDHATUL ATHFAL (TK/RA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

KEGIATAN BELAJAR 1 KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utama guru adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan kualifikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaan, kecerdasan, dan keterampilan. Untuk dapat menghasilkan produk

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

UPAYA PENGEMBANGAN BAHASA CIREBON MELALUI PENYIAPAN GURU PROFESIONAL

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 309

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pendidikan Guru Agama (PGA) Muhammadiyah Sambi. PGA Muhamadiyah

BAB I PENDAHULUA N. pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Yuniyarti, 2014 Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu

DASAR PROFESIONALITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

DEFINISI DI ATAS MELIPUTI ASPEK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG

MATERI BEDAH KISI-KISI DAN SOAL UKG, & STRATEGI SUKSES

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN. mengemukakan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agar mampu. mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan, dalam pembangunan di

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

SUPERVISI AKADEMIK DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

Saiful Bahri, Supervisi Akademik...

Transkripsi:

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Lilies Hartatiek,S.Pd ABSTRAK Hasil evaluasi Pengawasan Sekolah yang berfokus pada rendahnya kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM masih rendah, Hal ini dibuktikan dari data awal dari 6 guru, hanya 1 orang (16.7%) yang mendapat kualifikasi baik, 3 guru (50.0%) yang mendapat kualifikasi cukup, dan masih ada 2 guru (33.3%) yang mendapat kualifikasi kurang dengan rata-rata 59.5. Tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengelola Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis PAIKEM melalui Supervisi Akademik di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017 di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, alat pengumpulan data dalam penelitian ini dapat berupa soal tes dan non tes. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal termasuk dalam kategori cukup dengan ratarata nilai 59.5 setelah dilakukan perbaikan pada siklus I rata- rata meningkat menjadi 76.8 dengan kualifikasi baik, dan semakin meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 83.3. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan Supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017. Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM 43

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi kebodohan adalah dengan senantiasa meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam hal ini peran seorang guru sangat dibutuhkan karena guru sebagai agen pembawa ilmu yang diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan bagi para generasi penerus bangsa dan mampu memberdayakan peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah dengan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru (BNSP, 2006). Indikator keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, serta menyenangkan (PAIKEM), sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat yang akan berimbas pada peningkatan hasil belajar atau prestasi siswa. Sehingga perlu ditingkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM secara profesional akan mencerminkan keberhasilan pengawas sekolah dalam melaksanakan pembinaan secara optimal dan maksimal perihal supervisi akademik pengawas sekaligus sebagai indikator terlaksananya tupoksi pengawas sebagaimana tertuang dalam Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Berdasarkan hasil supervisi kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar masih sangat rendah. Hal ini dibuktikan dari data awal dari 6 guru, hanya 1 orang (16.7%) yang mendapat kualifikasi baik, 3 guru (50.0%) yang mendapat kualifikasi cukup, dan masih ada 2 guru (33.3%) yang mendapat kualifikasi kurang dengan rata-rata 59.5.. KAJIAN TEORI 1. Hakekat Supervisi Good Cartel dalam Sahertian (2000: 17) memberi pengertian bahwa supervisi adalah usaha dan petugas petugas sekolah dalam memimpin guru-guru 44

dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyelesaikan pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan. Senada dengan pendapat di atas Good Cartel dalam Sahertian (2000:17) menyebutkan bahwa Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas sekolah dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyelesaikan pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah suatu tugas pembinaan yang direncanakan untuk membantu guru atau pegawai sekolah lainnya (kepala sekolah) dalam melaksanakan tupoksinya secara efektif. 2. Supervisi Akademik Glickman (1981), mendefinisikan supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik merupakan kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran, sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat, serta mampu membantu guru dalam mengembangkan kompetensi profesionalnya. 45

3. Kompetensi Guru a. Pengertian Kompetensi Kompetensi adalah performan yang mengarah kepada pencapaian tujuan secara tuntas menuju kondisi yang diinginkan (Syaodih, 2008:24). Kompetensi adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diaktualisasikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Susilowati, 2006:4). Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kompetensi guru sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, standar kompetensi pendidik/guru meliputi kompetensi: (1) pedagogik; (2) kepribadian; (3) profesional; dan (4) sosial. b. Kompetensi Guru Ada empat kompetensi guru yaitu: pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional 1) Kompetensi pedagogik a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang di miliki g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran 46

2) Kompetensi kepribadian Kompetensi sosial ini meliputi: a) Bertindak sesuai dengan norma, agama, hukum, sosial, dan kebudayaan Nasional Indonesia b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa dan menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga guru, dan rasa percaya diri sendiri. 3) Kompetensi Sosial Kompetensi sosial meliputi: bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena petimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, dan status sosial ekonomi, berkomunikasi secara efektif, empatik dan satun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya dan berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau berbentuk lain. 4) Kompetensi Profesional Kompetensi Profesional juga harus dimiliki oleh seorang guru, dengan harapan guru dapat menguasai materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan refleksif dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. 47

4. Kegiatan Belajar Mengajar Hakekat Pembelajaran Gagne dalam Aqip dan Rohmanto (2007:58) bahwa hasil belajar diklasifikasi menjadi lima kategori yaitu: informasi verbal, kemahiran intelektual, strategi kognitif, sikap dari ranah afektif dan keterampilan motorik dari ranah motorik. Sedangkan mengajar adalah seluruh kegiatan dan tindakan yang diupayakan oleh guru untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan/dirumuskan Aqip dan Rohmanto (2007:58). Dari pendapat para pakar pendidikan di atas dapat di disimpulkan pembelajaran adanya kegiatan atau tindakan guru dalam kelas, adanya perubahan perilaku peserta didik dan perubahan perilaku mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Pembelajaran Berbasis PAIKEM Sesuai dengan huruf-huruf penyusun istilah PAIKEM, Pembelajaran PAIKEM adalah salah satu contoh pembelajaran yang memiliki karakter istilah Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. a) Aktif Belajar merupakan proses aktif dan pembelajar dalam merangkai pengalaman untuk memperoleh pemahaman baru. b) Inovatif Guru dapat merancang penggunaan ide-ide baru dalam pembelajaran, mencobakan ide-ide baru tersebut, mengamati, mengevaluasi dan menyimpulkan penggunaan ide barunya. c) Kreatif Guru harus memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, inisiatif, dan kreativitas serta kemandirian siswa sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologisnya. d) Efektif 48

Proses pembelajaran yang efektif menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. e) Menyenangkan Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran sehingga waktu curah perhatiannya pada pembelajaran tinggi Empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi diri sendiri), learning to do (belajar untuk mengerjakan), dan learning to live together (belajar untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran PAIKEM yang dikemas sedemikian rupa oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Melaksanakan PAIKEM a) Memahami Sifat Dasar Anak b) Mengenal Perbedaan Setiap Anak c) Memahami Anak Sebagai Makhluk Sosial d) Mengembagkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif dan Kemampuan Memecahkan Masalah e) Mengembangkan Ruang Kelas sebagai Lingkungan Belajar yang Menyenangkan f) Memanfaatkan Lingkungan sebagai Sumber Belajar Tabel 1 Kegitan Belajar Mengajar Berbasis PAIKEM No Kegiatan Guru Kegiatan Belajar Mengajar 1 Guru merancang dan mengelola KBM yang mendorong siswa Guru melaksanakan berbagai KBM seperti: untuk berperan dan berpikir aktif Percobaan, Diskusi kelompok, dalam pembelajaran. Memecahkan msalah, Mencari informasi, Menulis laporan/cerita/puisi, 2 Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam Berkunjung keluar kelas, Bermain peran Sesuai mata pelajaran, guru dapat menggunakan: Alat yang tersedia atau yang dibuat 49

3 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan 4 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan 5 Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa Kerangka Berpikir KONDISI AWAL Guru belum mendapat Supervisi Akademik sendiri, Gambar, Studi kasus, Nara sumber, Lingkungan Siswa: Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri Menarik kesimpulan Memecahkan masalah atau mencari rumus sendiri Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri Melalui: Diskusi Lebih banyak pertanyaan terbuka Hasil karya yang merupakan pemikiran anak sendiri Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan (untuk kegiatan tertentu) Bahan pelajanan disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan Kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar masih rendah TINDAKAN KONDISI AKHIR Pengawas mengadakan Supervisi Akademik terhadap guru dalam mengelola Kegiatan Belajar Mengajar Berbasis PAIKEM Kompetensi Guru dalam mengelola PBM PAIKEM meningkat Siklus I Pengawas melaksanakan Supervisi Akademik Akademik dengan menerapkan pembelajaran berbasis PAIKEM Siklus II Pengawas melaksanakan Supervisi Akademik Akademik dengan menerapkan pembelajaran berbasis PAIKEM 50

Dari Kerangka berpikir di atas terlihat bahwa sebelum pengawas sekolah belum mengadakan supervisi, kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar masih rendah. Maka dari itu, pengawas melakukan tindakan penelitian mengadakan Supervisi Akademik dalam mengelola kegiatan belajar mengajar yang berbasis PAIKEM, baik pada siklus I maupun II, sehingga hasil yang diharapkan pada kondisi akhir kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM dapat meningkat. METODOLOGI PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 5 bulan dari bulan Agustus sampai dengan Desember di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan. Subjek Penelitian Subyek dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah guru kelas 1-6 di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan yang berjumlah 6 orang. Sumber dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ini berkaitan dengan kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran, maka diperoleh dari hasil observasi terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru. Data berbentuk kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini dapat berupa soal tes dan non tes, seperti lembar pengamatan. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan sekolah ini ada dua yaitu pertama, berupa data kualitatif. Kedua, berupa data kuantitatif yang berupa 51

nilai/angka yang menggambarkan unjuk kerja kompetensi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM bagi guru kelas di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan. Karena ada dua data kualitatif dan kuantitatif, maka dalam penelilian tindakan sekolah ini menggunakan analisis deskriptif komparatif. Indikator Kinerja 1. Peningkatan kompetensi individual guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. 2. Lebih dari 80% guru di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar Berbasis PAIKEM. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan sekolah (PTS) terdiri dari 2 siklus. Langkah-langkah tiap siklus terdiri dari: planning, acting, observing dan reflecting. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan dengan supervisi kelas pada guru di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, diperoleh gambaran awal bahwa kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar belum maksimal, siswa masih tampak pasif, hanya duduk mendengarkan ceramah dari guru, tak jarang peserta didik asyik mengobrol ataupun berlarian di dalam kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung, Kondisi ini tentunya masih jauh dari pemebelajaran yang berbasis PAIKEM seperti yang diharapkan. 52

Kondisi Awal 4 2 0 Amat Baik Baik Cukup Kurang Gambar 4.1 Grafik Nilai Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM pada Kondisi Awal Pada kondisi awal, berdasarkan nilai hasil supervisi dan belum dilaksanakan pembelajaran yang berbasis PAIKEM. Kompetensi guru SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan dalam melaksanakan proses belajar mengajar berbasis PAIKEM termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata nilai 59.5. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus I meliputi penyusunan RPP yang dilengkapi dengan instrument penilaian dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Kegiatan Awal Pengawas sekolah menyampaikan tujuan penelitian tindakan kepengawasan. b. Kegiatan Inti 1) Pengawas sekolah menyampaikan pentingnya meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pembelajaran di sekolah. 2) Kepala sekolah menyampaikan manfaat penerapan pembelajaran yang berbasis PAIKEM dalam kegiatan belajar mengajar. 53

3) Guru menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. 4) Pengawas sekolah menyerahkan masalah tersebut pada forum untuk mencari penyelesaian masalah bersama. 5) Forum (kepala sekolah dan guru-guru yang hadir pada kegiatan tersebut) memberikan saran solusi pada guru yang menyampaikan kendala. 6) Pengawas sekolah juga memberikan saran solutif. c. Kegiatan Akhir 1) Pengawas dan guru bersama-sama menyimpulkan kegiatan pada hari itu. 2) Pengawas menyampaikan bahwa akan diadakan supervisi tentang kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM. 3. Observasi Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat subyek penelitian melaksanakan kegiatan siklus I, diperoleh hasil penilaian sebagai berikut : Siklus I 2 0 Amat Baik Baik Cukup Kurang Gambar 4.2 Grafik Nilai Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM Berbasis PAIKEM pada Siklus I Pada siklus I, berdasarkan nilai hasil supervisi kompetensi guru SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 76.8. 54

4. Refleksi Peningkatan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Semester 1 tahun Pelajaran 2016/2017 pada siklus I, dibandingkan dengan kondisi awal. Deskripsi Siklus II 1. Perencanaan Perencanaan pada siklus II merencanakan perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pada bulan Oktober, dengan kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan Awal - Pengawas sekolah memberi motivasi akan pentingnya kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM dengan baik - Menyampaikan jadwal guru yang melaksanakan micro teaching b. Kegiatan Inti 1) Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis pembelajaran yang berbasis PAIKEM satu persatu dengan materi pelajaran sesuai dengan kelasnya. 2) Setelah semua guru melaksanakan pembelajaran, pengawas sekolah memberi feedback kepada guru pelaksanaan pembelajarannya. c. Kegiatan Akhir 1) Pengawas sekolah dan guru bersama-sama menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 2) Kepala sekolah mengucapkan salam. 55

3. Observasi Pada siklus II hasil penilaian yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan kegiatan siklus II oleh para guru di kelasnya, diperoleh data nilai deskripsi kompetensi guru mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) pada siklus II adalah: 5 0 Amat Baik Baik Cukup Kurang Gambar 4.3 Grafik Kompetensi guru dalam Mengelola Kegiatan Belajar Mengajar berbasis PAIKEM pada Siklus II Pada siklus II, berdasarkan nilai hasil supervisi terhadap kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM termasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 83.3. 4. Refleksi Penerapan supervisi akademik pada siklus II, dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan dari siklus I nilai rata-rata kompetensi guru 76.8 dengan kualifikasi baik menjadi nilai rata-rata 83.3 pada siklus II dengan kualifikasi baik. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II yang diuraikan dalam tabel di atas, maka keberhasilan dari siklus I dan II dapat dituangkan dalam tabel profil hasil penelitian sebagai berikut : 56

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM Berbasis PAIKEM pada Siklus II dan Siklus I No Aspek Siklus I Siklus II 1 Tindakan Belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM 2 Amat Baik Baik Cukup Kurang Rata-rata Kualifikasi - 1 orang (16.7%) 3 orang (50.0%) 2 orang (33.3%) 59.5 Cukup Sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM 1 orang (16.7%) 2 orang (50.0%) 2 orang (50.0%) 1 orang (16.7%) 76.8 Baik Sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM 3 orang (50.0%) 2 orang (50.0%) 1 orang (16.7%) - 83.3 Baik 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Amat Baik Baik Cukup Kurang Kondisi Awal Siklus I Siklus II Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Kompetensi Guru dalam Mengelola KBM Berbasis PAIKEM dari Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Jadi, melalui penerapan Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis (PAIKEM) di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata nilai 59.5 setelah dilakukan perbaikan pada siklus I rata- rata meningkat menjadi 76.8 dengan kualifikasi baik, dan semakin meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 83.3. 57

Hasil Tindakan Pada pelaksanaan penelitian dengan menerapkan Supervisi Akademik secara empirik didapat hasil sebagai berikut: melalui penerapan Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata nilai 59.5 setelah dilakukan perbaikan pada siklus I rata- rata meningkat menjadi 76.8 dengan kualifikasi baik, dan semakin meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 83.3. PENUTUP Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dari kondisi awal termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata nilai 59.5 setelah dilakukan perbaikan pada siklus I rata- rata meningkat menjadi 76.8 dengan kualifikasi baik, dan semakin meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 83.3. Jadi melalui penerapan Supervisi Akademik dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar berbasis PAIKEM di SD Negeri 2 Grobogan, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017. 58

DAFTAR PUSTAKA Aqip dan Rohmanto. 2007. Penuntun dalam Proses Pembelajaran. Semarang: Aneka Ilmu. BSNP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Glickman, Carl, AD. 1981. Development Supervision (Alternative Practice for Helning Teacher Improve Intruktion) Virginia ASCD. Permendiknas No. 12 tahun 2007. Tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Jakarta: LAN RI. PP Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: LAN RI. Rohani dan Ahmadi. 2000. Manajemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Sahertian. 2000. Konsep Dasar Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Susilowati. 2006. Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Semarang: Aneka Ilmu. Syaodih. 2008. Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: UPI. 59