BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat

Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILING RSUD DR.MOEWARDI

BAB III METODE PENELITIAN. Retensi

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan suatu sistem atau bagian yang integral

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit menurut Permenkes No. 1045/MENKES/PER/XI/2006

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

SISTEM PENGARSIPAN REKAM MEDIS. Lily Wijaya,SKM., MM.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

TUGAS ONLINE 2 MANAJEMEN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RSUD Sunan Kalijaga Demak. RSUD Sunan Kalijaga Demak berada di Jl. Sultan Fatah Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lima Semarang. Kurang lebih 500 meter dari Simpang Lima dan

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB V PEMBAHASAN. 19.2, dan MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS di RSUD dr.soeselo Slawi dengan meninjau

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN Devita Saraswati*),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten

SURAT PERINTAH NOMOR Sprin / / IX /2016 Tentang PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DENGAN STANDAR AKREDITASI KARS MKI 12 DI FILING RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB V PEMBAHASAN. organisasi sudah terstruktur dan menjalankan tugas dan fungsi masing-masing, Ekonomi, dan 2 orang lagi masih menjalani kuliah.

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dalam Laporan Tugas Akhir yang berjdul Pengelolaan Arsip Dinamis

KARYA TULIS ILMIAH. Zufron Yuda Prawira*);supriyono Asfawi**) *) Alumni D3 RMIK UDINUS **) Fakultas Kesehatan UDINUS

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

S U R A T E D A R A N No. : HK

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KURUN KECAMATAN KURUN Jl. TAMANGGUNG PANJI No. 18 (0537) 31026, KUALA KURUN 74511

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DRM NON AKTIF DI FILING RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kepada pasien dapat dinilai dan dilihat pada formulir-formulir dalam

BAB I PENDAHULUAN. operasional, standar pelayanan medis dan standar asuhan keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber daya kesehatan, peningkatan Ilmu. secara efisien dan efektif (Hatta, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan

TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

BAB III METODE PENELITIAN. Nilai skor APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3. Kendala. Gambar 3.1. Kerangka konsep

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. Di dalam puskesmas terdapat suatu unit

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permenkes No269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di rumah sakit. Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan pelayanan. kesehatan harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) DI FILING RAWAT INAP INAKTIF RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

6.TATA LAKSANA PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Permenkes No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis merupakan sarana yang sangat penting dalam sebuah pelayanan kesehatan karena rekam medis berfungsi sebagai sumber informasi dan acuan baik mengenai data sosial, data medis, hingga segala tindakan pengobatan yang diberikan kepada pasien. (1) Rekam medis adalah sebuah berkas mengenai data sosial, data medis, maupun data yang berisi informasi mengenai segala tindakan dan segala keadaan pasien pada masa lalu maupun masa sekarang. Karena sebuah rekam medis berisi berkas keadaan pasien maka berkas tersebut harus dikelola dengan baik agar dapat digunakan sebagai dasar pengobatan bagi pasien. Jadi, pengertian rekam medis bukan hanya sebuah kegiatan pencatatan, tetapi juga berbagai kegiatan mulai dari penerimaan pasien hingga pengambilan kembali maupun pemusnahan. Sebelum melakukan retensi perlu disusun Jadwal Arsip (JRA). Hal ini berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik no.hk.00.06.1.5.01160 tahun 1995. Berkas rekam medis RSUD Ambarawa sudah melakukan retensi pada tahun 2009 dan 2010. Setelah itu, rumah sakit belum pernah lagi melakukan retensi. Tahun ini dengan 1

2 adanya penilaian akreditasi dan di rak filing aktif mulai menumpuk, rumah sakit melakukan retensi kembali. adalah pemindahan nonaktif ke filing inaktif untuk pengurangan jumlah yang ada di rak filing aktif. Tujuannya adalah mengurangi beban penyimpanan di rak filing aktif dan menyiapkan kegiatan penilaian nilai guna rekam medis untuk memilah abadi dan yang dimusnahkan. Kegiatan retensi dilakukan oleh petugas filing secara periodik. Dokumen yang sudah diretensi harus disimpan di rak filing terpisah. Penyimpanan inaktif dikelompokan menurut jenis penyakitnya dengan mengurutkannya berdasarkan tanggal terakhir berobat. Rumah sakit yang telah terakreditasi akan mendapatkan pengakuan dari pemerintah karena telah memenuhi standar pelayanan dan manajemen yang ditetapkan. Pelaksanaan retensi rumah sakit disesuaikan dengan standar akreditasi yang terbaru adalah diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Standar akreditasi yang digunakan rumah sakit yaitu Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI) 12 tentang kebijakan masa retensi atau penyimpanan dokumen, data dan informasi. Adanya kegiatan retensi dokumen rekam medis, akan dapat diketahui yang masih aktif dan nonaktif berdasarkan kunjungan terakhir dan prosedur tetap yang berlaku di rumah sakit. Dengan demikian, kerapian penataan aktif dan nonaktif akan dapat membantu petugas rekam medis, khususnya petugas filing dalam pengambilan dan pengembalian.

3 Adanya masalah tentang di RSUD Ambarawa dibagian filing yang berhubungan dengan dokumen yang semakin hari bertambah dan tidak memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam rak filing yang nantinya akan mengakibatkan rak filing penuh. Peneliti menduga kendala petugas filing dan menumpuknya di rak filing aktif. Hal tersebut, menyebabkan beberapa map sobek, juga kesulitan dalam pelacakan. Berdasarkan survei awal terhadap 10 sampel pengambilan, menghasilkan 40% sulit dilacak. Kesulitan dalam melaksanakan retensi adalah prosedur dan metodenya. Pertimbangannya karena petugas filing sudah pernah melakukan retensi pada tahun 2009 dan 2010. Sedangkan pada tahuntahun setelahnya rumah sakit belum melaksanakan retensi lagi karena prioritas dalam melayani permintaan untuk pelayanan kesehatan pasien diutamakan. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Tinjauan Pelaksaan Dokumen Rekam Medis NonAktif Menurut Kebijakan Akreditasi KARS Di RSUD Ambarawa Tahun 2016. B. Rumusan Masalah Bagaimana pelaksanaan retensi Nonaktif menurut Kebijakan Akreditasi KARS di RSUD Ambarawa Tahun 2016? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menganalisis pelaksanaan retensi dokumen rekam medis nonaktif menurut kebijakan akreditasi KARS di RSUD Ambarawa.

4 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi kebijakan prosedur akreditasi KARS yang mendukung adanya pelaksanakan kegiatan retensi dokumen rekam medis nonaktif di RSUD Ambarawa. b. Menggambarkan tata cara pemilihan nonaktif. c. Menggambarkan sumber data yang digunakan untuk retensi. d. Mengidentifikasi dokumen pendukung catatan kegiatan retensi (formulir retensi). e. Menggambarkan SOP pelaksanaan retensi nonaktif D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam pelaksaan retensi dokumen rekam medis aktif berdasarkan standar akreditasi agar sesuai dengan peraturan yang ada sehingga nantinya dapat diimplementasikan di Rumah Sakit. 2. Bagi Institusi Pendidikan Memberiakan masukkan materi yang berharga sebagai sumber pembelajaran bagi pendidikan mahasiswa D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 3. Bagi Peneliti a. Memberikan tambahan pengetahuan yang dapat dipakai sehingga peneliti dapat memperoleh perbedaan apa yang dipelajari di kampus dengan apa yang ada di Rumah Sakit.

5 b. Memberikan bekal pengalaman implementasi yang nyata sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Ambarawa. 2. Lingkup Materi Dibatasi pada kegiatan retensi dokumen rekam medis aktif berdasarkan kebijakan akreditasi RSUD Ambarawa khususnya ilmu pengelolaan. 3. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di Unit Rekam Medis RSUD Ambarawa, khususnya di bagian filling. 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara dan observasi. 5. Lingkup Objek Objek yang diteliti adalah dokumen rekam medis aktif yang berhubungan dengan standar akreditasi saat ini. 6. Lingkup Waktu Penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai April 2016.

6 F. Keaslian Penelitian NO Peneliti Tahun Judul Metode Variabel Hasil 1 Dini Nur 2012 Tinjauan Deskriptif a. Jadwal a. Belum adanya Indah Pelaksanaan b. Surat jadawal retensi Purwanti keputusan b. Belum ada surat Dokumen pembentukan keputusan yang Rekam tim penilai mengatur Medis Aktif retensi tentang Rawat Inap c. Pemindahan pembentukan tim Pada Tahun aktif penilaian retensi 2012 di yang berguna RSUD Kota sebagai bukti Semarang otentik pelaksaan retensi c. yang dipindahkan ke rak Filling in aktif belum pada didaftar daftar pemindahan aktif ke in aktif.

7 2 Mirah 2013 Tinjauan Deskriptif a. Sarana a. Untuk Dwi Pelaksanaan b. Jadwal mendukung Pujianti kegiatan retensi Dokumen c. Pelaksaan RSUD Sunan Rekam Kalijaga Demak Medis Aktif di d. Cara menggunakan RSUD Sunan Penyimpanan KIUP, Indeks Kalijaga Penyakit, dan Demak Register Rawat Jalan. b. Untuk jadwal retensi aktif menggunakan protap jangka waktu penyimpanan c. Untuk cara penyimpanan in aktif hanya di bendel jadi satu sesuai dengan terakhir tanggal pasien berobat.

8 3 Zufron 2015 Gambaran Deskriptif a. Kerusakan a. Pelaksanaan Yuda Kesiapan b. Kehilangan standar Prawira Akreditasi akreditasi KARS KARS c. Akses pada MKI 16 Berdasarkan d. MKI 16 belum terpenuhi, Standar MKI karena belum 16 dibuatnya (Mnanajemen kebijakan terkait Komunikasi dengan dan Informasi) pelaksanaan di Sakit Rumah Bhakti petugas terhadap perlindungan Wira Tamtama Semarang Tahun 2015 kerusakan kehilangan. dari dan b. Kendala yang dialami petugas ketika persiapan akreditasi yang berkaitan dengan pengelolaan yaitu tidak adanya kebijakan, adanya tidak pokja,

9 sarana prasarana yang menunjang dan keterbatasan SIMRS. 4 Deta 2015 Tinjauan Deskriptif a. SOP retensi a. Petugas di RS Sectio Pelaksanaan Permata Bunda Prihatna nonaktif. Purwodadi tidak Nonaktif di b. Kebijakan mengetahui Filing Rumah retensi tentang tata cara Sakit Permata pelaksanaan Bunda nonaktif. retensi. Purwodadi c. Tata cara b. Petugas filing Tahun 2015 pelaksanaa tidak mengetahui n retensi. penataan d. Jadwal inaktif dan jadwal retensi. retensi belum terdapat di RS Permata Bunda Purwodadi. 5 Devita 2015 Tinjauan a. Kebijakan a. Rumah Sakit Saraswati Pelaksanaan retensi Bhakti Wira aktif Tamtama Dokumen b. SOP retensi Semarang sudah Rekam Medis aktif memiliki kebijakan

10 Aktif di Bagian c. Petugas rekam retensi, tentang Filing Rumah medis dibagian kebijakan Sakit Bhakti filing penyimpanan Wira Tamtama Semarang Tahun 2015 d. Alat-alat retensi Pelaksanaan retensi aktif. aktif. b. Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang memiliki retensi, sudah SOP namun belum disertakan JRA. c. Pelaksanaan retensi di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang mulai dari memilih, mengikat dalam satu bendel, memindahkan.

11 Perbedaan penelitian yang telah dilakukan oleh 5 peneliti diatas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang adalah pertama perbedaan ada pada lahan penelitian, sedangkan untuk lahan penelitian sekarang yaitu dilakukan di RSUD Ambarawa. Kedua perbedaan ada pada variabel bebasnya, sedangkan variabel bebas yang digunakan oleh peneliti sekarang adalah kebijakan prosedur akreditasi KARS, tata cara pemilihan aktif, sumber data retensi, dokumen pendukung pelaksanaan retensi dan SOP pelaksanaan retensi.