I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia/ pegawai yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia di era globalisasi saat ini menjadi promotor utama

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

I. PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi karena ditangannyalah segala pelimpahan tugas dan. penuh tantangan di masa-masa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan sumberdaya manusia dengan memperhatikan kepuasan kerja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

-1- REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 24 TAHUN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusialah yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC ( Planning,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Gambaran Umum Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung

2014, No diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sarana infrastruktur jalan mempunyai peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

BAB I PENDAHULUAN. publik kepada masyarakat secara profesional dan akuntabel. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Dimana hasil kerja yang dihasilkan dari setiap pegawai memperoleh

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Bidang Usaha

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA NETTY LAURA.S.SE.MM

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Mulyasa (2008:28) mengemukakan guru sangat menentukan keberhasilan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas pada suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh perusahaan merupakan unsur yang paling menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Penanganan sumber daya manusia menjadi prioritas utama bagi perusahaan dengan memperhatikan berbagai hal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Tingginya hasil kerja akan berdampak pada kinerja organisasi. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya adalah disiplin kerja yang diterapkan. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yang menyebutkan bahwa disiplin pegawai negeri sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin.

2 Disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Ini disebabkan karena seorang pegawai akan mampu bekerja dengan optimal bila didukung oleh adanya ketegasan dalam organisasi mengatur sistem kerja yang ada di organisasi tersebut. Peningkatan kinerja pegawai dapat dicapai dengan optimal dengan adanya disiplin kerja yang terarah. Mengaitkan kinerja kerja pegawai dengan disiplin kerja maka disiplin kerja ditujukan agar para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan tertib dan lancar karena adanya peraturan yang harus ditaati oleh seluruh pegawai. Menurut Hasibuan (2007) kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. Pendapat Hasibuan di atas menjelaskan bahwa kedisiplinan kerja merupakan salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan organisasi dalam mencapai tujuannya. Prestasi kerja akan dapat dicapai apabila didahului dengan melaksanakan tugas yang dibebankan sesuai dengan aturan dan konsekuensinya. Pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal antara lain ditentukan oleh aturan disiplin yang diterapkan (Hasibuan, 2007). Selain disiplin kerja, untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik perlu ditunjang dengan lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan yang menyenangkan dan memberikan kepuasan serta rasa aman memiliki kecenderungan mempengaruhi peningkatan kinerja, karena pegawai tidak merasa terganggu dalam melaksanakan

3 tugas-tugasnya, sehingga mereka lebih tenang, aktif, tekun dan serius menghadapi tugas-tugasnya. Zainun (2004) mengatakan bahwa kinerja pegawai ditentukan pula oleh faktorfaktor lingkungan luar dan iklim kerja organisasi, bahkan kemampuan kerja dan motivasi itu pun ditentukan pula oleh faktor-faktor lingkungan organisasi itu. Jika lingkungan kerja menyenangkan, maka pegawai akan bekerja dengan bergairah dan lebih serius. Handoko (2003) mengatakan penciptaan lingkungan kerja yang sehat untuk menjaga kesehatan para pegawai dari gangguan-gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan dan lain-lain. Pengaturan penerangan yang baik disesuaikan dengan keperluan, sebab sinar yang terang dengan lampu yang banyak belum tentu menjamin efektivitas kerja tetapi justru sebaliknya ruangan akan menjadi gerah, sehingga menyebabkan pegawai tidak senang, oleh karena itu penerangan hendaknya secukup-nya sesuai dengan kebutuhan. Lingkungan kerja menurut Sukanto dan Indriyo (2000) bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi kerja pegawai meliputi pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja. Secara garis besar lingkungan kerja berdasarkan definisi di atas terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat memengaruhi pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung (Sedarmayanti, 2011).

4 Seorang pegawai diharapkan dapat mencapai hasil kerja yang berkualitas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sehari-hari di dalam pekerjaannya. Ini sejalan dengan definisi kinerja yang diungkapkan oleh Mangkunegara (2005) yang menyebutkan bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Rivai dan Basri (2005) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Menurut Prawirosentono (2008) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Indikator dari kinerja adalah sebagai berikut, (Prawirosentono, 2008) : 1. Efektifitas dan efisiensi Efektifitas dari kelompok (organisasi) adalah bila tujuan kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan efisiensi berkaitan dengan jumlah pengobanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan.

5 2. Tanggung jawab Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan wewenang. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjajian yang dibuat antara organisasi dan pegawai. 3. Inisiatif Disiplin adalah sikap dan kemauan mentaati berbagai peraturan pemerintah maupun organisasi. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat didirikan pada bulan September tahun 2009 dengan visi yakni terciptanya infrastruktur yang baik guna mendukung terwujudnya masyarakat Tulang Bawang Barat yang maju, aman dan sejahtera serta misi yaitu meningkatkan layanan infrastruktur, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan meningkatkan kepercayaan publik. Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di Jalan Radin Intan Gg. PU Pulung Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2014 memiliki 66 pegawai negeri sipil dan beberapa pegawai tenaga kerja sukarela (honorer), namun jumlah tersebut bisa berubah setiap tahunnya. Perubahan jumlah pegawai bisa terjadi karena pensiun atau dipindahtugaskan ke dinas lain. Adapun untuk mengetahui jabatan dan posisi pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat dilihat pada gambar struktur organisasi di bawah ini.

6 Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat KEPALA DINAS SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Kabid Kabid Kabid Kabid Bina Cipta Pengairan Tata Marga Karya Ruang KA. SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN KA. SUB BAGIAN PERENCANAAN KA. SUB BAGIAN KEUANGAN KABID BINA MARGA KABID CIPTA KARYA KABID PENGAIRAN KABID TATA RUANG PEMBANGUNAN JALAN & JEMBATAN PERUMAHAN & PEMUKIMAN KONSERVASI & PEMANFAATAN SDA PERENCANAAN TATA RUANG PEMELIHARAAN JALAN & JEMBATAN BANGUNAN & GEDUNG OPERASI & PEMELIHARAAN SDA PEMANFAATAN RUANG OPERASIONAL PENGENDALIAN, PERALATAN & PERBEKALAN AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN BINA MANFAAT PERTAMBANGAN & ENERGI Plh UPTD WILAYAH II Plh UPTD WILAYAH III Plh Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

7 Gambar di atas menunjukkan bahwa struktur organisasi pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki kelompok jabatan (departemen) fungsional. Masing-masing kelompok jabatan dipimpin oleh kepala bidang dan pengambilan keputusannya mengikuti rantai komando yang telah ditetapkan. Penjabaran jumlah pegawai yang terdapat dalam struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Jumlah Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 NO. SUB BAGIAN / BIDANG GOL I GOL II GOL III GOL IV TKS JUMLAH 1 Kepala Dinas - - - 1-1 2 Sekretaris - 3 4 1 9 17 3 4 5 6 Kepala Bidang Bina Marga Kepala Bidang Tata Ruang Kepala Bidang Pengairan Kepala Bidang Cipta Karya - - 4 1 12 17 - - 4 1 5 10-1 4-7 12-1 4-4 9 TOTAL 66 Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015 Data di atas menunjukkan bahwa jumlah pegawai yang bekerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam rentang waktu Januari Desember 2014 beserta rincian posisi/jabatan masing-masing pegawai.

8 Kedisiplinan kerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat dari jam kerja dan tingkat kehadiran atau tingkat absensi pegawainya. Berikut ini adalah tabel jam kerja pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tabel 2. Jam Kerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 Hari Kerja Jam Masuk Kerja Istirahat Jam Keluar Kerja Senin 08.00 12.00 12.30 15.00 Selasa 08.00 12.00 12.30 15.00 Rabu 08.00 12.00 12.30 15.00 Kamis 08.00 12.00 12.30 15.00 Jumat 08.00 11.30 12.30 15.30 Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015 Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa waktu bekerja pegawai dari hari Senin sampai dengan hari Kamis sejumlah 6,5 jam perhari. Sedangkan pada hari Jumat sejumlah 6 jam perhari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa total jam kerja selama satu bulan sejumlah 128 jam perbulan. Menurut Sanusi (2010) untuk meninjau kedisiplinan kerja pegawai dapat di lihat pada kedisiplinannya dalam bekerja. Kedisiplinan pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam bekerja dapat di lihat pada tingkat kehadiran pegawai. Adapun data absensi pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

9 Tabel 3. Data Absensi Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 BULAN Jumlah Hari Kerja Jumlah Pegawai (Orang) Total Hari Kerja (Hari) Hadir (Hari) Tidak Hadir (Hari) Tingkat Kehadiran (Hari) Absensi Rate (Hari) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Januari 20 66 1320 1311 9 99,31 0,68 Februari 20 66 1320 1315 5 99,62 0,37 Maret 20 66 1320 1312 8 99,39 0,6 April 21 66 1386 1386 0 100 0 Mei 18 66 1188 1188 0 100 0 Juni 21 66 1386 1386 0 100 0 Juli 19 66 1254 1254 0 100 0 Agustus 20 66 1320 1299 21 98,40 1,59 September 22 66 1452 1452 0 100 0 Oktober 23 66 1518 1518 0 100 0 November 20 66 1320 1315 5 99,62 0,37 Desember 21 66 1386 1386 0 100 0 TOTAL 245 795 16170 16122 48 1196,34 3,61 Rata-rata 20,41 66 1347,5 1343,5 4 99,70 0,30 Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015 Tabel 3 merupakan tabel jumlah absensi pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tabel 2 tersebut berisikan banyaknya hari pada bulan-bulan di periode tahun 2014, jumlah pegawai tetap, total hari kerja perbulan selama satu tahun, jumlah kehadiran, jumlah ketidakhadiran, tingkat kehadiran dalam persen, dan jumlah tingkat absensi. Perhitungan pada Tabel 3 dapat dirinci pada rumus berikut (Hasibuan, 2007) : a. Total Hari Kerja : Kolom 2 x kolom 3 b. Hadir : Kolom 4 kolom 6 c. Tingkat Kehadiran : Kolom 5 x 100 % Kolom 4 d. Tidak Hadir : Jumlah Ketidakhadiran Pegawai selama 1 bulan e. Tingkat Absensi : Kolom 6 x 100 % Kolom 4 f. Jumlah Pegawai : Jumlah Pegawai (66)

10 Berdasarkan data pada Tabel 3, tingkat kehadiran pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat pada umumnya cukup baik. Hal ini dimungkinkan karena sistem absensi masih menggunakan sistem manual. Sehingga, dengan sistem manual ini, memudahkan pegawai untuk melakukan kecurangan dengan cara menitip absen atau memalsukan tanda tangan pegawai lain. Selain itu, kontrol terhadap absensi manual masih sangat lemah, ditandai dengan absensi yang hanya dilakukan pada jam masuk kerja yakni pukul 08.00 WIB. Sehingga, tidak dapat diketahui secara pasti apakah kehadiran pegawai di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat hingga jam pulang kerja berakhir. Lingkungan kerja pegawai terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja psikologis (Sedarmayanti, 2011). Faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang berada di sekitar pekerja itu sendiri. Sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah hal-hal yang menyangkut dengan hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi di lingkungan kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Gambaran umum lingkungan kerja fisik yang terdapat pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia. Adapun fasilitas yang terdapat pada lingkungan kerja pegawai di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

11 Tabel 4. Fasilitas Lingkungan Kerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat NO. FASILITAS KETERANGAN 1. Gedung 1 Unit (Luas 625 M 2 ) 2. Ruang Tamu Utama 1 Unit - Kursi Sofa 1 Set - AC 1 Unit - Lemari Es 3. Ruang Kerja 1 Meja Kerja Pegawai 5 Buah Kursi Kerja Pegawai 5 Buah Kursi Lain Lemari Arsip Lemari Es Ruang Kerja 2 Meja Kerja Pegawai 5 Buah Kursi Kerja Pegawai 5 Buah Kursi Lain Lemari Arsip Ruang Kerja 3 Meja Kerja Pegawai 6 Buah Kursi Kerja Pegawai 6 Buah Kursi Lain 2 Buah Lemari Arsip Ruang Kerja 4 Meja Kerja Pegawai 7 Buah Kursi Kerja Pegawai 7 Buah Kursi Lain Lemari Arsip Ruang Kerja 5 Meja Kerja Pegawai 5 Buah Kursi Kerja Pegawai 5 Buah Lemari Arsip Ruang Kerja 6 Meja Kerja Pegawai 3 Buah Kursi Kerja Pegawai 3 Buah Lemari Arsip Ruang Kerja 7 Meja Kerja Pegawai 4 Buah Kursi Kerja Pegawai 4 Buah Lemari Arsip 4. Dapur 1 Unit 5. Mess Pegawai 2 Unit 6. Kendaraan Dinas : Roda Empat Roda Dua 5 Unit 7 Unit Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

12 Dari Tabel di atas, untuk kendaraan dinas terdapat 5 unit kendaraan roda empat yang digunakan untuk Kepala Dinas, Sekretaris, 2 kepala bidang dan 1 kendaraan operasional. Sedangkan untuk kendaraan dinas roda dua, terdapat 7 unit yang digunakan oleh 7 kepala seksi. Lingkungan kerja fisik pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat dari pewarnaan, penerangan, udara, suara bising, ruang gerak, keamanan dan kebersihan (Sedarmayanti, 2011). Pewarnaan pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat kurang baik, dapat dilihat dari warna cat yang sudah memudar serta kusam. Penerangan Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dinilai kurang baik karena lampu pekerja yang masih redup dan jumlah lampu yang terbatas menyebabkan pada penerangan kantor yang kurang baik. Ruang gerak yang dimiliki untuk menampung 66 pegawai dalam sebuah gedung berukuran 625 M 2 dirasa masih terbatas atau sempit. Keamanan yang dimiliki juga dinilai masih terbatas, karena tempat kerja yang masih berada di kawasan perkebunan karet sehingga tingkat keamanan sangat rendah. Sedangkan untuk suara bising, tidak terdapat suara bising yang dapat menghambat kinerja pegawai. Untuk kebersihan sudah cukup baik, dilihat dari terdapatnya kotak sampah di setiap ruang kerja pegawai Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.menurut Sedarmayanti

13 (2011) terdiri dari struktur kerja, tanggung jawab kerja, perhatian dan dukungan pemimpin, kerjasama antar kelompok, kelancaran komunikasi. Gambaran di atas mengenai lingkungan kerja fisik dan nonfisik pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dari pengamatan sementara terdapat masalah pada lingkungan kerja pegawainya. Hal ini memungkinkan ketidaknyamanan bagi pegawai dalam melakukan aktivitas pekerjaan mereka sehingga akan berdampak pada kinerja pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tabel 5 di bawah ini menunjukkan jumlah proyek yang ditangani di bawah pengawasan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tabel 5. Tabel Produktivitas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2014 NO. BIDANG JUMLAH PAKET (proyek) NILAI KONTRAK (dalam Miliar) 1 Cipta Karya - Konstruksi 211 52.310.270.000 - Konsultansi Perencanaan 21 2.740.846.000 - Konsultansi Pengawasan 15 1.622.962.000 Jumlah 247 56.674.078.000 2 Bina Marga - Konstruksi 87 62.472.210.800 - Konsultansi Perencanaan 14 2.818.076.000 - Konsultansi Pengawasan 9 1.285.719.000 Jumlah 110 66.576.005.800 3 Pengairan - Konstruksi 5 4.520.743.000 - Konsultansi Perencanaan 3 261.867.000 - Konsultansi Pengawasan 3 122.298.000 Jumlah 11 4.904.908.000 4 Tata Ruang - Konstruksi 2 3.772.015.000 - Konsultansi Perencanaan 9 2.005.017.000 - Konsultansi Pengawasan 2 97.950.000 Jumlah 13 5.874.982.000 TOTAL 381 134.029.973.800 Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015

14 Kinerja kerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Tabel Kinerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat pada Tahun 2014 No. Uraian Pekerjaan 1 Pencairan Uang Muka (Pengajuan uang muka, verifikasi berkas, pembuatan berita acara uang muka, tanda tangan dan proses pencairan uang muka di Bendahara dinas) 2 Pengajuan PHO (Pemeriksaan hasil pekerjaan, pembuatan berita acara PHO, tanda tangan dan proses pencairan PHO di Bendahara dinas) 3 Pengajuan FHO (Pemeriksaan hasil pekerjaan, pembuatan berita acara FHO, tanda tangan dan proses pencairan FHO di Bendahara dinas) Standar Kinerja Realisasi Kinerja Persentase (Standar / Realisasi) 3 hari 5 hari 60 % 5 hari 8 hari 62,5 % 5 hari 8 hari 62,5 % Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015 Dari Tabel 6, terlihat bahwa umumnya kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat masih rendah, ini terlihat dari persentase kinerja pegawai yang masih di bawah 100 %. Hal ini dimungkinkan karena masih rendahnya disiplin kerja dan lingkungan kerja di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat yang tidak mendukung sehingga pencapaian kinerja tidak dapat terpenuhi secara optimal

15 Pencairan uang muka terdiri dari berbagai tahapan sesuai dengan target penyelesaian. Namun pada realisasinya proses ini melewati target. Hal ini dapat terjadi karena jumlah pegawai yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan. Kemudian masih banyaknya pegawai yang tidak ada di tempat kerja saat proses verifikasi sehingga menyulitkan pihak rekanan (pemborong) dalam proses pencairan uang muka, pengajuan PHO dan pengajuan FHO. Selain itu, pemeriksaan lapangan tertunda dari hari yang sudah ditentukan karena tidak adanya pendampingan dari pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Hal-hal yang diuraikan tersebut pada akhirnya berdampak pada efektivitas dan efisiensi pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Selain itu, hal ini juga menjelaskan bahwa tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaannya masih sangat rendah. Secara keseluruhan hal ini mengidentifikasikan kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat masih rendah. Mengingat pentingnya pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja pegawai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada suatu organisasi maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat).

16 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat? 2. Apakah lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat? 3. Apakah disiplin kerja dan lingkungan kerja secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka dapat dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. 2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.

17 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara ilmiah Pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. 2. Untuk memberikan masukan dan informasi kepada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat akan pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, sehingga dapat menjadi rujukan dalam memperbaiki kinerja pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. 3. Untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan bagi peneliti sendiri dalam menganalisis pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Selain itu penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.