BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkesinambungan dari lahir sampai mati. Setiap perkembangan mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

LEMBARAN KUESIONER. Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. Data Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui penginderaan yaitu : penglihatan,

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun.

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengindraan terhadap suatu objek tertantu yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

Universitas Sumatera Utara

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

Berdasarkan surat No 2/PSIK-FIKES/ESAUNGGUL/1/2013 dengan perihal

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DESA PANUMBANGAN KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

Disadur dari berbagai sumber oleh. Disadur dari berbagai sumber oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Menopause 1. Pengertian menopause Menopause merupakan kata yang berasal dari yunani yang artinya bulan dan penghentian sementara yang secara medis istilah menopause berarti menocease berdasarkan definisinya menopause itu berhentinya masa menstruasi, bukan istirahatnya masa menstruasi ( Rosetta, 1993). Menopause adalah dimana titik menstruasi yang dihadapi wanita ketika tahun-tahun kesuburannya menurun, sehingga bagi sebagian wanita menimbulkan rasa cemas dan risau sementara bagi yang lain menimbulkan rasa percaya diri (Bobak, dkk, 2004). Menopause bagi seorang wanita adalah berakhirnya masa subur dan wanita tidak mendapatkan menstruasi lagi yang di dahului oleh suatu stadium transisis, suatu fase dimana menstruasi mulai terganggu dan kemudian untuk selamanya berhenti yang disebut masa klimakterium (Aisyah, Tarmizi, 1978). Berdasarkan pengertian menopause diatas yang sudah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa menopause suatu peristiwa yang ditandai dengan berhentinya haid pada perempuan yang dialami pada 9

umur antara 45 sampai 55 tahun, yang diakibatkan oleh penurunan hormon estrogen. 2. Tanda gejala menopause a. Gejala fisik Gejala fisik yang pada umumnya merasa panas atau hot flashes, terjadi pada saat dan berlangsung sampai haid benar benar berhenti, Hot flashes terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan. Hot flashes dialami oleh sekitar 75% wanita menopause. Kebanyakan hot flashes dialami selama lebih dari 1 tahun dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. Hot flashes berlangsung selama 25-30 menit (Levina, 1996). Astika (2010) menyebutkan masalah organis meliputi: Wajah terasa panas, merah-merah di tubuh bagian atas, banyak keringat, dan pusing; Jantung sering berdebar; Frekwensi haid tidak teratur sejak beberapa tahun menjelang menopause; 40% mengalami insomnia berupa kesulitan untuk mulai tidur, terbangun dan lama tidak bisa tidur lagi, terbangun malam sehingga mengantuk di siang hari. Vertigo (pusing kepala sebagian), cepat lelah; 10

Menumpuknya lemak pada bagian pinggul dan perut; Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat. b. Gejala seksual Gejala seksualitas pada wanita menopause, akibat dari terjadinya kekurangan estrogen sehingga vagina yang menjadi kering karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa timbul nyeri, nyeri ini bertambah buruk apabila hubungan seks makin jarang dilakukan. Serta pada wanita menopause merasakan perasaan terbakar, gatal, sering keputihan, dan berkurangnya gairah seksnya (libido) (Retnowati, 2001). c. Gejala psikis dan emosional Gejala psikis dan emosional menimbulkan perubahan psikis yang berat yaitu kelelahan, mudah tersinggung, susah tidur dan gelisah. Bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen. Berkeringat pada malam hari menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan semakin mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi dan mudah lupa (Levina, 1996). Astika (2010) menyebutkan masalah psikologis meliputi : Mudah marah; Gelisah, depresi; Sulit konsentrasi; Adanya kekecewaan karena merasa dirinya menjadi tua dan tidak menarik lagi. 11

levina (1996) mengatakan bahwa wanita menopause sering mengalami masalah yang di rasakan. Berkurangnya nafsu makan, sulit tidur dan tidak ada perasaan segar. Kondisi tersebut yang dapat mengakibatkan keinginan seks semakin menurun. d. Gejala sosial ekonomi Pada gejala sosial ekonomi juga mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Keadaan sosial yang dirasakan adalah takut kehilangan fungsi dan ekssistensi sebagai wanita, takut tidak bisa memuaskan atau melayani suami, takut kehilangan kasih sayang atau suami mencari wanita lain, tidak bisa tampil baik mendampingi suami yang meningkat kariernya, minder ketemu orang, cenderung ingin dirumah saja (Faisal, 2001). Pada wanita menopause yang sangat merasakan gejala sosial ekonomi, banyak dirasakan pada wanita dengan status ekonomi menengah keatas karena mereka lebih memperhatikan kondisinya (Dewi, Makiyah, 2005). Nugraha (2007) menyebutkan masalah kebudayaan juga sangat berpengaruh. Karena ada sebuah kebudayaan yang menganggap wanita menopause langsung dikaitkan dengan ketidakmampuan perempuan dalam memberikan kepuasan seksual pada laki-laki. 12

3. Perubahan masa menopause a. Fisik Ketika seseorang wanita memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidak nyamanan seperti kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba disekujur tubuh, keadaan ini menimbulkan pancaran panas (hot flashes) merupakan perasaan panas yang muncul sebentar dan membuat wajah serta leher memerah. Selain itu, bisa juga menyebabkan munculnya bintik merah di dada, punggung dan lengan. Kondisi ini kemungkinan diikuti oleh keringat dan perasaan dingin. Intensitas kilas panas berbeda-beda dan umumnya bertahan antara 30 detik hingga 10 menit (Spencer, 2006). Pada masa menopause ketidakteraturan siklus haid tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah sangat banyak, tidak seperti volume darah haid yang normal dan mengakibatkan terjadi perubahan fisik (Ibrahim, 2002). Pada wanita yang mengalami menopause perubahan yang sangat mudah di ketahui adalah perubahan fisik yang disebabkan oleh keseimbangan hormonal ketika wanita meengalami menopause meliputi gelora panas (hot flashes), berkeringat pada malam hari, kekeringan pada daerah vagina, terjadi perubahan 13

dikulit, hilangnya masa tulang (osteoporosis), perubahan pada payudara dan meningkatnya kerentanan emosional. Serta terjadinya kenaikan berat badan ( Rita, 1994). Kondisi fisik yang menyertai wanita menopause antara lain menipisnya otot vagina, berkurangnya cairan vagina, menurunnya elastisitas vagina, dan berkurangnya keasamannya. Serta gejala psikis juga menyertai pada wanita menopause diantaranya mendapatkan rasa panas dalam tubuhnya, perasaan mudah cemas, dan mudah berkeringat dan wanita yang mengalami menopause mempunyai kelebihan yang dirasakan yaitu dengan wanita mengalami menopause berarti kondisi tubuh menjadi bersih dan kemampuan untuk menjalankan ibadah agama dengan penuh serta ketenangan ( Dwia, 1999). b. Psikis Perubahan psikis pada wanita menopause juga menjadi berat, akibat dari perubahan seks. Kurangnya aliran darah pada otak megakibatkan perubahan kongnitif diantaranya sulit berkonsentrasi dan muda lupa, perubahan ini terlihat saat wanita menglami menopause mengalami kemunduran dalam mengingat (Ali Baziad, 2003). Pada wanita menopause sering mengalami gangguan psikologis diantaranya gangguan penurunan daya ingat dan mudah 14

tersinggung, insomnia (susah tidur), depresi (rasa cemas), mudah curiga (Emi & Proverawati, 2010). Perubahan psikologis wanita menopause adalah kecemasan, tapi kecemasan yang dialami wanita menopause sangat relatife, artinya ada orang cemas dan tenang kembali, namun ada yang terus-menerus cemas. Apa bila rasa cemas itu tidak di tanggulangi maka akan mempengaruhi gairah seksual wanita tersebut dan mengakibatkan penurunan kenikmatan serat kepuasan seksual (Puspita, 2007). c. Seksualitas Pada wanita menopause terjadi perubahan seksualitas, perubahan yang terjadi adalah hilangnya gairah seksualitas (penurunan libido) yamg dialami wanita menopause. Akibat kekurangan estrogen, vagina menjadi kering dan mudah cidera sehingga terasa sakit saat senggama. Ada wanita yang mengatakan bahwa mereka tidak merasakan kehidupan seksualitas sepositif ini semasa menopause. Banyak juga yang mengatakan bahwa semua itu lebih berkaitan dengan hubungan suaminya dari pada menopausenya (Widianto, Rostianawati, 1992). Perubahan hasrat seks mengalami penurunan pada masa premenopause. Ketika sesudah menopause, banyak wanita yang meningkat seksnya karena merasa tidak khawatir akan adanya kehamilan yang tidak diinginkan (Hutapea, 2005). 15

B. Mekanisme Koping Dalam Menghadapi Menopause Wanita menopause dalam menghadapi perubahan-perubahan fisik maupun kejiwaan pada masa menopause, diperlukan kesiapan dalam menyadari bahwa menopause merupakan hal yang sifatnya alamiah dimana semua wanita akan melaluinya. Secara umum melalui wawancara yang efektif dan pendidikan tentang masa menopause, sehingga wanita lebih bisa menerima keadaannya (Nugraha, 2007). Pada wanita yang akan menghadapi menopause terutama wanitawanita maya umumnya menanti-nantikan menopause, hendaknya tidak disepelekan pada pengaruh menopause secara fisik pada tubuh. Sehubungan kesehatan yang baik dalam mempersiapkan masa transisi maka wanita yang akan menghadapi menopause harus makanan yang sehat serta makan - makanan yang mengandung fitoestrogen seperti kacang-kacangan, buah pepaya, bengkuang. Hindari makanan yang instan, istirahat yang cukup, dan olahraga yang bersahaja, olahraga teratur serta terapkan pola hidup sehat (Kartika, 2010). Persiapan pada masa menopause harus banyak berolahraga, rajin mengkonsumsi suplemen kalsium, minum susu atau makan berkalsium tinggi, biarkan kulit tangan dan kulit kaki terkena sinar matahari pagi setidaknya setengah jam setiap hari, dan banyak melakukan aktifitas fisik seperti jalan kaki dan lari pagi. Perbanyak permainan-permainan yang 16

meningkatkan memori otak seperti mengisi teka-teki silang, dan catur (Lannywati, 2009). 1. Olah raga Wanita menopause butuh olah raga agar kondisi tubuh wanita menopause menjadi sehat. Olahraga yang sifatnya aerobic atau manaikkan denyut jantung seperti jalan, jogging, maupun renang akan sangat membantu anda untuk merasa lebih nyaman. Lakukan olah raga ini sebanyak 3 kali seminggu dengan intensitas yang sesuai untuk menaikkan denyut jantung. Studi di AS menunjukan bahwa olahraga ini benar-benar membantu meredakan gelajala perimenopause tersebut (Admin, 2008). Olahraga penuh semangat yang teratur sangat berguna karena membantu tubuh belajar mengatasi kelebihan panas dan mendinginkan dengan lebih cepat. Cobalah juga langkah sederhana yaitu minum segelas air dingin atau merendam tangan Anda di air dingin (Arimurti, 2005). Pada wanita menopause olahraga sangat di haruskan, minimal 30 menit dalam sehari. Olahraga yang teratur dapat meningkatkan harapan hidup dan memperbaiki kesehatan secara menyeluruh. Kegiatan ini dapat mengurangi resiko osteoporosis dan dapat mengurangi atau memperbaiki gejala menopause (Emi & Proverawati, 2010). 17

2. Memerhatikan Makanan Kebutuhan akan gizi (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral) tidak berkurang sewaktu seorang wanita menginjak usia lanjut, namun kebutuhannya akan kalori berkurang. Oleh karena itu, sangat penting untuk memakan - makanan yang mengandung gizi tinggi dan menghindari makanan bergula dan berlemak yang "berkalori namun tidak bergizi" (Maulana, 2005). Pada keadaan wanita menopause harus menghindari makanan yang dapat mengganggu kondisi tubuhnya. Makanan yang harus dihindari ialah kopi, alkohol dan makanan pedas karena dari efek mananan tersebut yang menggangu kesehatan dan meninggkatkan gejala menopause (Emi & Proverawati, 2010). 3. Mengatasi Pancaran Panas (Hot Flashes) Kebanyakan wanita yang mengalami menopause akan merasakan pancaran panas (Hot Flashes). Pancaran panas adalah gangguan. Akan tetapi, bagi beberapa wanita, hal ini menjadi problem yang benarbenar menyusahkan karena pancaran panas ini terjadi sangat sering atau terus-menerus menggangu tidur mereka. Mengatasinya pertama jangan panik, kedua usahakan menggunakan pakaian yang tidak dapat menimbulkan pancaran panas serta berpakaian yang longgar dan ketiga usahakan jauhi makanan yang dapat menimbulkan rasa panas (alkohol, kafein, gula, serta makanan pedas dan banyak bumbu dapat merangsangnya, begitu pula dengan merokok) (Arimurti, 2005). 18

4. Melakukan hobi Hidup tanpa sesuatu yang menyenangkan rasanya hambar, maka terlibat dengan aktivitas yang merupakan hobi dapat mengusir kebosanan dan mengatasi ketegangan - ketegangan dalam hidup termasuk krisis pada menopause (Retnowati, 2001). 5. Cek Kesehatan Keadaan wanita menopause harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin diantaranya screening test, sehingga pentingnya bagi para wanita untuk tidak lupa melakukan cek menyeluruh yang di mulai dari usia 25 tahun sampai dengan 64 tahun (Emi & Prowerawati, 2010). Pengertian, serta pandangan yang cerah, sangat penting itulah yang di butuhkan wanita menopause. Jadi seraya pasal baru dalam kehidupan wanita menopause ini mendekat, sediakan waktu untuk memusatkan pikiran pada minat-minat yang baru dan menantang, yang hendaknya tidak disepelekan adalah pengaruh menopause secara fisik pada tubuh. C. Harapan Harapan Wanita Menopause Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh orang dan dapat terjadi dikemudian hari, sehingga harapan wanita menopause menginginkan hidup yang bahagia saat mengalami menopause (Yodhi, 2009). 19

Asmar & Suryani (2005) harapan wanita menopause adalah 1. Mendapatkan pengertian oleh keluarga khususnya dengan kondisi yang dialami oleh wanita menopause khususnya suami. 2. Mendapatkan dorongan dari anggota keluarga sehingga mengurangi gejala yang timbul pada kondisi menopause agar mendapatkan kebahagian. 3. Mendapatkan kesetaraan dalam kehidupan 4. Dukungan penghargaan a. Memberikan rasa hormat (penghormatan) kepada wanita menopause sehingga wanita tersebut merasakan dihargai. b. Memberikan dorongan atau support kepada wanita menopause sehingga wanita tersebut biar percaya diri dalam menjalani kehidupannya. 5. Dukungan instrumental a. Memberikan bantuan tenaga terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause. b. Memberikan bantuan materi terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause (yang dilakukan keluarga). D. Makna Menopause Makna menopause adalah masa transisi atau masa peralihan, dari beberapa tahun sebelum menstruasi terakhir sampai setahun sesudahnya menstruasi terakhir. Dalam kehidupan wanita menopause mempunyai makna positif dan makna negatif bagi kehidupannya (Luwzee, 2009). 20

2005) : Makna menopause dalam kehidupan wanita menopause (Hutapea, a. Makna Positif 1) Merasa mengalami kebebasan bagi hidupnya 2) Merasa lebih fokus dalam beribadah menghadap Allah b. Makna Negatif 1) Merasa menjadi tidak menarik 2) Merasa kesepian 3) Merasa tidak berdaya dan tidak berguna 4) Merasa hidupnya kini tak mengandung harapan dan dilupakan orang 21

E. Fokus Penelitian Skema 2.1 Fokus Penelitian Pemahaman Menopause Pengalaman Ibu Berumur 45 Tahun Sampai 50 Tahun Dalam Menghadapi Menopause Masalah dalam Menopause Mekanisme Koping Dalam Menghadapi Menopause Harapan harapan wanita Menopause Makna Menopause 22