BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Labuan Bajo,Flores-NTT, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah rework

Bambang Endro Yuwono 1, Ryan Immanuel 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan kata rework beberapa di antaranya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis penelitian ini terhadap faktor-faktor penyebab, jenis

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

MODEL SUMBER DAN PENYEBAB REWORK PADA TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai

KAJIAN POLA REWORK PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN FINISHING PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISIS REWORK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BADUNG REWORK ANALYSIS IN BUILDING CONSTRUCTION PROJECTS IN THE DISTRICT BADUNG

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS DAMPAK REWORK PADA PELAKSANAAN KONSTRUKSI GEDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. permasalahan yang ada. Meskipun rework tidak dapat sepenuhnya dihindari dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ialah rework tidak dapat sepenuhnya dihindari dari dunia konstruksi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISA REWORK PADA KEGIATAN KONSTRUKSI PROYEK LOW RISE BUILDING DI PAKUWON CITY, SURABAYA TIMUR

SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CPM memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari sisi kontraktor maupun

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REWORK PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI (Studi Kasus Pembangunan Apartemen Mansyur Residence)

FAKTOR FAKTOR PENYABAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 1 Agustus 2015

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG (Studi Kasus Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh) Bakhtiar A 1)

PANDANGAN KONTRAKTOR MENGENAI SUMBER DAYA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

ANALISA FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Kusnul Prianto 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG DI DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA UNSYIAH

EVALUASI PENGERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SEMARANG

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hunna Watson, dan Peter Davis dalam makalah Rework in Civil Infrastructure

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PENGGUNA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TERHADAP HASIL PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI BALIKPAPAN

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Perbandingan Prediksi Durasi Proyek Antara Pendekatan Matematis dan Kumulatif

BAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal.

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

ANALISA PRODUKTIFITAS PEKERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PADA PROYEK X DAN Y

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KRITIKAL YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PELAKSANAAN PROYEK JALAN DI PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

ANALISIS SISTEM KERJA MANAJEMEN KONSTRUKSI DALAM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG POLTEKKES 5 LANTAI DI TEMBALANG

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PADA PROYEK PEMERINTAHAN DI KOTA KUPANG

STUDI FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK, DAN MITIGASI RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR Decision Support System (DSS) in Prequalification of Contractor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

DAFTAR PUSTAKA. Hamzah,Muzadir Analisis Faktor Penyebab Keterlambata Penyelesaian Proyek Konstruksi. Jakarta.Uni. Bung Hatta.

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

ANALISIS PERBANDINGAN METODE S.N.I. DAN SOFTWARE MS. PROJECT DALAM PERHITUNGAN BIAYA PEKERJAAN LANGIT-LANGIT UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

PENYEBAB KETERLAMBATAN DAN PEMBENGKAKAN BIAYA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

ANALISIS KINERJA PROYEK KONSTRUKSI

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. xiv

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN APARTEMEN X BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 2007,segmen INFORMASI, hal A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide) Third Edition 2004

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri konstruksi berhubungan erat dengan pelaksanaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengalaman kerja 5-10 tahun, 21 responden dengan pengalaman kerja > 10 tahun.

DAFTAR ACUAN. [2] Santoso, Indriani, (1999). Analisa Overruns Biaya Pada Beberapa Tipe Proyek Konstruksi, (Universitas Kristen Petra), hal.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian akhir dari penulisan tugas akhir ini, maka dalam bab

PENGARUH FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN TERHADAP PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI FASILITAS MINYAK DAN GAS DI PT. PERTAMINA (PERSERO)

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis data yang dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan: 1) Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 15 (lima belas) faktor penyebab terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi gedung yaang terbagi dalam 3 kelompok faktor yaitu kelompok faktor desain dan dokumentasi, kelompok faktor manajerial, dan faktor sumber daya. Kelompok faktor desain dan dokumentasi diantaranya adalah faktor gambar kerja tidak jelas, buruknya koordinasi antar dokumen, perencana salah dalam menentukan bahan material, dan desain tidak constructability. Pada kelompok faktor manajerial yaitu faktor kurangnya komunikasi dan koordinasi antar pihak, kurangnya pengawasan/kontrol pekerjaan dilapangan, kesalahan antisipasi kondisi alam, minimnya waktu pelaksanaan pekerjaa, dan salah metode kerja. Pada kelompok faktor sumber daya yaitu faktor kesalahan pekerja dilapangan, mandor kurang terampil, kesalahan pekerjaan oleh sub-kontraktor, material tidak sesuai spesifikasi, dan peralatan yang digunakan tidak memadai. 2) Faktor dominan penyebab terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi gedung pada penelitian ini ditentukan dengan cara mengambil peringkat lima teratas dari hasil pemeringkatan dengan menggunakan analisis Relative Importance Index (RII). Peringkat lima teratas berturut-turut dari peringkat 123

124 teratas adalah faktor komunikasi dan koordinasi antar pihak, faktor kesalahan pekerja di lapangan, faktor kurangnya pengawasan/kontril pekerjaan di lapangan, faktor gambar kerja tidak jelas, dan faktor material tidak sesuai spesifikasi. 3) Faktor dominan penyebab terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung sederhana diantaranya adalah faktor kurangnya komunikasi dan koordinasi antar pihak, kurangnya pengawasan/kontrol pekerjaan di lapangan, kesalahan pekerja di lapangan, dan gambar kerja tidak jelas. 4) Faktor dominan terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung tidak sederhana diantaranya adalah kesalahan pekerja di lapangan, kurangnya komunikasi dan koordinasi antar pihak, kurangnya pengawasan/kontrol pekerjaan di lapangan, material tidak sesuai spesifikasi dan gambar kerja tidak jelas. 5) Tingkat intensitas terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung sederhana yaitu tingkat sedang pada pekerjaan arsitektural/finishing (FI=70,67%), tingkat rendah pada pekerjaan struktur (FI=56,83%) dan pada pekerjaan utilitas/mekanikal dan elektrikal (FI=59,26%). 6) Tingkat intensitas terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung tidak sederhana tingkat sedang pada pekerjaan arsitektural/finishing (FI=66,25%), tingkat rendah pada pekerjaan struktur (FI=49,70%) dan pada pekerjaan utilitas/mekanikal dan elektrikal (FI=54,86%). 7) Tingkat intensitas terjadinya rework pada pelaksanaan konstruksi (gabungan) yaitu tingkat rendah pada pekerjaan struktur (FI=53,15%), tingkat sedang pada pekerjaan arsitektural/finishing (FI=66,88%) dan intensitas terjadinya rework

125 pada pekerjaan utilitas/mekanikal dan elektrikal adalah tingkat sedang (FI=56,99%). 8) Tingkat dampak rework terhadap biaya pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung sederhana yaitu tingkat pengaruh sedang dengan nilai frequency index 54,41% pada pekerjaan struktur, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 48,25% pada pada pekerjaan arsitektural/finishing, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 37,50% pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (utilitas). 9) Tingkat dampak rework terhadap biaya pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung tidak sederhana yaitu tingkat pengaruh sedang dengan nilai frequency index 58,10% pada pekerjaan struktur, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 46,93% pada pada pekerjaan arsitektural/finishing, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 37,78% pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (utilitas). 10) Tingkat dampak rework terhadap biaya pelaksanaan proyek konstruksi gedung tingkat pengaruh sedang apabila terjadi rework pada pekerjaan struktur (frequency index=55,76,11%), tingkat pengaruh kecil pada pekerjaan arsitektural/finishing (frequency index = 47,61%) dan berpengaruh kecil bila terjadi pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (frequency index = 37,63%). 11) Tingkat dampak rework terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung sederhana yaitu tingkat pengaruh sedang dengan nilai frequency index 55,36% pada pekerjaan struktur, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 46,50% pada pekerjaan arsitektural/finishing,

126 tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 37,92% pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (utilitas). 12) Tingkat dampak rework terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung tidak sederhana yaitu tingkat pengaruh sedang dengan nilai frequency index 55,62% pada pekerjaan struktur, berdampak cukup berpengaruh dengan nilai frequency index 44,27% pada pekerjaan arsitektural/finishing, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 42,22% pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (utilitas). 13) Tingkat dampak rework terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi gedung yaitu tingkat pengaruh sedang dengan nilai frequency index 55,39% pada pekerjaan struktur, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 45,42% pada pada pekerjaan arsitektural/finishing, tingkat pengaruh kecil dengan nilai frequency index 40,00% pada pekerjaan mekanikal dan elektrikal (utilitas). 14) Faktor yang mempengaruhi tingkat intensitas terjadinya rework bangunan konstruksi gedung adalah faktor gambar kerja tidak jelas dan kurangnya komunikasi dan koordinasi antar pihak. 15) Rework Duration akan menpengaruhi jadwal pelaksanaan dengan menimbulkan keterlambatan waktu pelaksanaan, dampak terbesar dikontribusi apabila rework terjadi pada pekerjaan struktur. 16) Cost rework akan mengakibatkan penambahan pembiayaan pelaksanaan pekerjaan dan mempengaruhi terhadap menurunnya profit/laba perusahaan. Penurunan ptofit/laba yang besar terjadi pada rework pekerjaan struktur.

127 17) Efektifitas usaha meminimalisir terjadinya rework diantaranya adalah menjalin dan membangun koordinasi serta komunikasi antara semua pihak, meningkatkan pengawasan pekerjaan dilapangan terutama pada sumber daya yang akan digunakan, konsistensi pengelolaan pengadaan material dan konsistensi terhadap penyusunan shop drawing yang jelas dan detail sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. 5.2 Saran Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Pada penelitian selanjutnya agar dapat mengukur cost rework secara aktual dan mencatat rework duration yang dibutuhkan pada setiap pekerjaan yang mengalami rework. 2. Deskripsi interpretasi tingkat intensitas terjadinya rework, agar dicantumkan pada kuesioner penelitian. 3. Interpretasi tingkat dampak rework terhadap biaya maupun waktu pelaksaanaan pekerjaan yang berkaitan dengan profit dan penambahan waktu penyelesaian pekerjaan, agar dicantumkan pada kuesioner penelitian. 4. Dilakukan penelitian hubungan sebab-akibat antar faktor penyebab rework.

128

DAFTAR PUSTAKA, Undang-undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No 36 tahun 2005 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Geedung Negara Andi, Winata, S. & Hendarlim, Y., (2005). Faktor- Faktor Penyebab Rework pada Pekerjaan Konstruksi. Civil Engineering Dimension, Vol.7 No.1 pp 22-29 Bakhtiar, A. (n.d.). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pekerjaan Ulang Pada Proyek Konstruksi Gedung (Studi Kasus kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh). Didapat dari website dengan alamatjurnal pnl.ac.id/wpcontent/plugins/flutter/files_flutter/137650730artikelbak HTIARuntukBissotek11.pdf. Diakses pada tanggal 15 September 2015 Burati, J.L., Farrington, J.J., & Ledbetter, W.B. (1992). Causes of Quality Deviations in Design and Construction. Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 118 No. 1, pp. 34-39 Chan P. (2002). Factors affecting labour productivity in the construction industry. 18th Annual ARCOM Conference, Association of Researchers in Construction Management, 2-4 September 2002, University of Northumbria, Vol.2, pp. 771-780 Chundawan, E., & Alifen, R.S. (2012). Model Sumber Dan Penyebab Rework Pada Tahapan Proyek Kontruksi. Didapat dari website dengan alamat studentjournal.petra.ac.id. Diakses pada tanggal 15 September 2015 Construction Industry Institute (2002). Cause and effect of field Rework Research Team 153. Amerika. Construction Industry Development Agency (1995). Measuring Up or Muddling Tough: Best Practice in the Australian Non-Residential Construction Industry. Sydney Australia : CIDA and Masters Builders Australia. Dipohusodo, I. (1995). Manajemen proyek dan konstruksi, Yogyakarta : Kanisius. 129

130 Fayek, A.R., Dissanayake, M., Campero, O.,Wolf, H., & Van Tol, A., (2002). Measuring and classifying construction field rework: A pilot study. Department of Civil and Environmental Engineering University of Alberta Herdianto, A., H., Tanjungsari, A.D.R., Hidayat, A., & Hatmoko, J.U.D. (2015). Evaluasi Pengerjaan Ulang (Rework) Pada Proyek Konstruksi Gedung Di Semarang. Jurnal Karya Teknik Sipil Vol. 4 No.1, pp. 93-106 Hwang B., Thomas S., Haas C., and Caldas C., (2009). Measuring the impact of rework on construction cost performancel. Journal of Construction Engineering and Management, Vol 13 No.4, pp.187-198. Irfan, R., Aulia, B., & Mubarak. (2012). Faktor-Faktor Penyebab Pekerjaan Ulang (Rework) Pada Pembangunan Gedung di Dinas Bina Marga dan Cipta Karya UNSYIAH. Jurnal Teknik Sipil, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 1 No 1, pp. 85-96 Kaming, P.F., Olomaiye, P.O., Holt, G.D. and Harries, F.C.(1997). Factors Influencing Craftsmen s Productivity in Indonesia. International Journal of Project Management, Vol. 15 No. 1, pp. 21-30. Kerzner, H. (2006). Project Management A Systems Approach To Planning, Scheduling, and Controlling 9th Edition. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc. Love, P.E.D. (2002). Influence of Project Type and Procurement Method on Rework Cost in Building Construction Project. Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 128 No.1, pp. 18-29 Prianto, K. (2012). Analisa Faktor Penyebab Pekerjaan Ulang Pada Proyek Kontruksi Di Kota Malang. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik, Vol. 10 No 2, pp. 7-18 Riduwan (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan ke-7; Alfabeta. Sartika, Y., Hidayat, A., & Syahruddin, A.S. (2012). Faktor-Faktor Penyebab Pekerjaan Ulang (Rework) Pada Proyek Gedung di Kabupaten Rokan Hulu Berdasarkan Persepsi Kontraktor. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Sidik, J., & Kaifan, A. (2009). Studi Faktor-Faktor Penyebab Pekerjaan Ulang (Rework) Pada Proyek Konstruksi Gedung Di Kabupaten Bireuen. Buletin Utama, Vol. 13 No. 3, pp. 192-198 Sugiyono (2007). Statistik Untuk Penelitian. Cetakan ke-12; Alfabeta.

131 Suprapto, H. dan Wulandari, S. (2009). Studi Model Pengelolaan Limbah Konstruksi Dalam Pelaksanaan Pembangunan Proyek Konstruksi. Prosiding Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil, Depok, 20-21 Oktober 2009, pp. D12-D17 Sutrisna, N., Thanaya, I.N.A., & Sudipta., I.Gst.K. (2013). Analisis Rework Pada Proyek Konstruksi Gedung di Kabupaten Badung. Jurnal Spektran Vol 1 No. 2 Witjaksana, H & Adi, T.J.W. (2012). Analisa Rework Pada Kegiatan Konstruksi Proyek Low Rise Building Di Pakuwon City, Surabaya Timur. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI, Juli 2012, pp B-4-1 B-4-5.