NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI STRATEGI POSTER SESSION

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai berperan penting

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. antar siswa dan antara guru dengan siswa. Seiring dengan definisi tersebut,

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD N SIMO

QUICK ON. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI STRATEGI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DENGAN TUTOR SEBAYA BAGI SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR NATA PRAYOGA A

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang amat besar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

Soejadi (dalam Junaidi pada Blogspot.com, 2011) mengemukakan. bahwa:

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK (PTK

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL INQUIRY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEBERANIAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE STAD (PTK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK (PTK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 BALONG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS VIII MTs N NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

ZULFA SAFITRI A54F100040

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA. Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : EKA PURWANDARI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mananggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SRIYANI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN

( PTK Pembelajaran Matematika Kelas X SMA N 1 Sidoharjo ) Naskah Publikasi

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB DAN HASIL BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM. ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII F Semester Genap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keberanian, siswa akan senantiasa untuk mau mencoba hal-hal yang baru,

SULISTYANI AGUSTINA A

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan siswa dalam melakukan langkah - langkah pembelajaran dapat

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMATIK PENGUKURAN WAKTU DAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAN MEDIA GAMBAR SERI DI SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

Transkripsi:

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS III SDIT AR-RISALAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Diajukan Oleh: JANUAR PAMBUDI A 510 070 156 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS III SDIT AR-RISALAH SURAKARTA TAHUN 2014/2015 Abstrak Oleh Januar pambudi A 510 070 156 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SDIT Ar-Risalah Surakarta melalui strategi pembelajaran kontekstual. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data observasi, tes, dan dokumentasi. Data dianalisis secara komparatif dan interaktif. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian, peningkatan kreativitas belajar yaitu (a) siswa yang mampu mengemukakan pertanyaan dari kondisi awal 15,4% siklus I 23,1% dan siklus II 69,2%, (b) siswa yang mampu menyatakan ide dari kondisi awal 19,2% siklus I 30,8% siklus II 65,4%, (c) siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari kondisi awal 11,5% siklus I 23,1% siklus II 76,9%, dan (d) siswa yang mampu mengerjakan soal di depan kelas dari kondisi awal 11,5% siklus I 23,1% siklus II 61,5%. Sedangkan peningkatan hasil belajar matematika dari kondisi awal 38,5%, siklus I 61,5% siklus II 80,8%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Kata kunci: kontekstual, peningkatan hasil belajar, peningkatan kreativitas Pendahuluan Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu. Salah satunya adalah ilmu pendidikan. Pendidikan berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif berdampak pada kreativitas dan hasil belajar matematika siswa SDIT Ar-Risalah Surakarta. Hasil observasi pendahuluan diperoleh kesenjangan. Siswa yang mampu mengemukakan pertanyaan sebanyak 15.4%. Siswa yang mampu menyatakan ide sebanyak 19.2%. Siswa yang mampu menjawab pertanyaan sebanyak 11.5%. Siswa yang mampu mengerjakan soal di

depan kelas sebanyak 11.5%. Sedangkan siswa yang nilainya mencapai Kriteria Ketuntasab Minimal (KKM) sebanyak 38,5%. Realitas di lapangan, kemampuan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa bervariasi. Hal ini dikarenakan guru menggunakan strategi pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Akibatnya, siswa menjadi jenuh terhadap matematika. Tidak sedikit siswa yang gaduh saat pelajaran berlangsung. Siswa juga menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit. Alternatif tindakan yang ditawarkan yaitu dengan strategi pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa setiap tahapan pembelajaran dengan cara menghubungkannya dengan situasi kehidupan yang dialami siswa sehari-hari sehingga pemahaman materi diterapkan dalam kehidupan nyata Saefudin (2010: 176). Pembelajaran kontekstual memiliki berbagai keunggulan, yaitu (1) materi yang dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari sebelumnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa memiliki keterkaitan satu sama lain, (2) siswa dapat mengaplikasikan pengalaman belajar mereka dalam kehidupan nyata, (3) siswa belajar melalui kegiatan kelompok sehingga dapat saling memberi dan menerima informasi, dan (4) memberikan kesadaran kepada siswa bahwa pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal, tetapi untuk dipahami dan diyakini. Berdasarkan keunggulan-keunggulan di atas, diharapkan strategi pembelajaran kontekstual mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa. Peningkatan kreativitas belajar dilihat dari empat indikator (1) mengemukakan pertanyaan, (2) menyatakan ide, (3) menjawab pertanyaan, dan (4) mengerjakan soal di depan kelas. Sedangkan peningkatan hasil belajar diukur dari nilai siswa yang tuntas sesuai dengan KKM yaitu 62. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa kelas III SDIT Ar-Risalah Surakarta. Secara khusus, bertujuan (1) mendeskripsikan peningkatan kreativitas belajar bagi siswa kelas III SDIT Ar-Risalah Surakarta melalui strategi pembelajaran kontekstual,

dan (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika bagi siswa kelas III SDIT Ar-Risalah Surakarta melalui strategi pembelajaran kontekstual. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sutama (2010: 15) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Proses PTK, dialog awal, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring, refleksi, evaluasi, dan penyimpulan, secara siklus dilakukan dua putaran.waktu penelitian 6 bulan, yaitu mulai bulan Februari hingga Juli 2015. Sumber data penelitian meliputi guru matematika dan siswa kelas III SDIT Ar-Risalah Surakarta. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Data dianalisis secara komparatif dan interaktif. Keabsahan data dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil Penelitian Pada kondisi awal, guru terbiasa menggunakan metode ceramah dan lebih mendominasi pembelajaran sehingga mengakibatkan berkurangnya kesempatan siswa dalam menyampaikan ide. Pada siklus I, guru masih menyesuaikan diri dengan strategi pembelajaran kontekstual yang tergolong baru. Meskipun suasana kelas kurang kondusif, guru sudah mampu memainkan peran sebagai fasilitator. Pada siklus II, guru mulai terbiasa dengan strategi pembelajaran kontekstual. Suasana kelas menjadi lebih kondusif. Peran guru sebagai fasilitator menjadi jembatan bagi siswa dalam mengembangkan ide matematika. Guru merasakan keberhasilan yang nyata terhadap pembelajaran di kelas. Hal ini menumbuhkan rasa percaya diri pada guru untuk menerapkan strategi tersebut pada pembelajaran selanjutnya. Kondisi awal pada kelas IIIA yang berjumlah 26 siswa diperoleh 4 siswa mampu mengemukakan pertanyaan, 5 siswa mampu menyatakan ide, 3 siswa

mampu menjawab pertanyaan, dan 3 siswa mampu mengerjakan soal di depan kelas. Sedangkan siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 10 siswa. Pada siklus I kreativitas belajar meningkat meskipun belum sesuai harapan. Pada siklus ini diperoleh 6 siswa mampu mengemukakan pertanyaan, 8 siswa mampu menyatakan ide, 6 siswa mampu menjawab pertanyaan, dan 6 siswa mampu mengerjakan soal di depan kelas Pada siklus II, kemampuan kreativitas belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus ini diperoleh 18 siswa mampu mengemukakan pertanyaan, 17 siswa mampu menyatakan ide, 20 siswa pertanyaan, dan 16 siswa mampu mengerjakan soal di depan kelas. No Indikator Kreativitas Belajar Siswa Tabel 1. Data kreativitas belajar Sebelum Tindakan 1 Mengemukakan pertanyaan 4 siswa (15,4%) 2 Menyatakan ide 5 siswa (19,2%) 3 Menjawab pertanyaan 3 siswa (11,5%) 4 Mengerjakan soal di 3 siswa depan kelas (11,5%) mampu menjawab Sesudah Tindakan Siklus I 6 siswa (23,1%) 8 siswa (30,8%) 6 siswa (23,1%) 6 siswa (23,1%) Siklus II 18 siswa (69,2%) 17 siswa (65,4%) 20 siswa (76,9%) 16 siswa (61,5%) 100.00% 80.00% 60.00% Mengemukakan pertanyaan Menyatakan ide 40.00% 20.00% 0.00% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Menjawab pertanyaan Mengerjakan soal di depan kelas Gambar 1. Grafik peningkatan kreativitas belajar

Data tentang hasil belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengerjaan ulangan umum yang diberikan pada tiap akhir siklus. Siswa yang tuntas KKM pada kondisi awal sebanyak 10 siswa, pada siklus I sebanyak 16 siswa dan pada siklus II sebanyak 21 siswa. Data peningkatan hasil belajar matematika secara keseluruhan disajikan pada tabel 2 dan gambar 2. Tabel 2. Data hasil belajar matematika Indikator Sebelum Sesudah Tindakan Hasil Belajar Tindakan Siklus I Siklus II Nilai siswa di atas KKM ( 62) 10 siswa (38,5%) 16 siswa (61,5%) 21 siswa (80,8%) 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Kondisi Awal Siklus I Siklus II Mencapai KKM ( 62 ) Gambar 2. Grafik peningkatan hasil belajar matematika Pembahasan Azhari dan Somakim (2013) menyatakan bahwa pendekatan konstruktivis dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematik siswa. Kondisi ini menunjukkan bahwa siswa yang lebih banyak menggunakan kemampuan berpikir kreatif saat berdiskusi akan memunculkan sikap komunikatif dalam menyelesaikan masalah. Senada dengan pernyataan tersebut, penelitian ini mengindikasikan hal yang sama bahwa metode diskusi mampu mendorong siswa untuk berkreasi sebanyak mungkin.

Deen dan Smith (2006) menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga dan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu inisiatif yang relatif baru. Tidak banyak guru yang menggunakan strategi tersebut. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran harus melalui diskusi kelompok yang panjang dan runtut. Guru diharapkan mampu membimbing dan mengarahkan siswa dalam menemukan jawaban atas permasalahan yang dihadapi siswa. Pada penelitian ini, strategi pembelajaran kontekstual yang diterapkan dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis penyelesaian masalah. Dengan metode diskusi dan tanya jawab, siswa mampu menyampaikan pengetahuanpengetahuan yang dimilikinya. Peran guru sebagai fasilitator dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif. Sebelum tindak mengajar, siswa masih diliputi rasa malas dan takut ketika mengemukakan pertanyaan. Dalam proses diskusi, siswa akan berlatih untuk menyampaikan pendapat di depan umum. Dalam hal ini, siswa merasa khawatir jika pendapat yang disampaikannya tidak sesuai dengan harapan. Pada siklus I, strategi pembelajaran kontekstual melalui metode diskusi mampu mendorong siswa untuk mengemukakan pertanyaan yang mereka miliki dengan bahasa yang menarik. Diskusi yang diterapkan guru mampu mengeksplor pola pikir siswa sehingga berdampak positif pada perkembangan lisan siswa. Pada siklus II, strategi pembelajaran kontekstual telah berhasil diterapkan pada siswa. Dalam proses diskusi, siswa tidak lagi merasa takut dan enggan ketika menyampaikan pertanyaan. Siswa yang bekerja dalam sebuah kelompok akan menunjukkan suatu kemajuan ketika mereka saling mendengarkan ide satu sama lain. Sebelum dikenai tindak mengajar, siswa merasa belum mampu menyatakan permasalahan sehari-hari ke dalam bahasa matematika dengan tepat. Bahkan tidak sedikit siswa yang belum mampu membedakan variabel-variabel yang mereka gunakan dalam menyatakan panjang, lebar, keliling dan luas dari bidang datar. Pada siklus I, siswa mulai mampu menyatakan bahwa p = panjang, l = lebar, k = keliling, dan L = luas dengan tepat. Pada siklus II, siswa mulai kreatif dalam mengemukakan ide-ide dari suatu permasalahan matematika. Dalam

menyelesaikan soal cerita, siswa diharapkan mampu mengerjakan soal secara bertahap. Apabila dari awal pengerjaan tidak benar, maka untuk penyelesaian seterusnya juga akan salah. Oleh karena itu, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian siswa dalam menyatakan berbagai permasalahan ke dalam bentuk matematika. Pada kondisi awal, menjawab suatu pertanyaan agar dapat dipahami oleh siswa lain bukanlah pekerjaan yang mudah. Terkadang, siswa belum belajar tentang materi yang akan dipelajarinya. Di sisi lain, rasa malas yang menggelayuti juga sering melanda sehingga menjadikan pertanyaan tidak terjawabkan. Pada siklus I, motivasi siswa ketika melakukan diskusi mulai muncul. Namun, tidak sedikit pula siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan dalam memecahkan permasalahan. Pada siklus II, siswa mulai termotivasi dengan pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena siswa sudah keluar dari pembelajaran yang monoton. Guru mengaplikasikan inovasi baru dengan menerapkan strategi pembelajaran kontekstual melalui model pembelajaran berbasis masalah. Sebelum dilaksanakan tindakan, siswa belum mampu menuangkan seluruh pengetahuan yang mereka miliki. Siswa merasa tidak percaya diri dan minder ketika harus menjelaskan sesuatu. Pada siklus I, siswa mulai berani maju dalam mengerjakan soal-soal yang dipahaminya kepada seluruh siswa di kelas. Pembentukan kelompok secara acak sesuai keinginan siswa mampu mendorong rasa percaya diri siswa meskipun belum sesuai harapan. Pada siklus II, guru melakukan perbaikan dengan cara menentukan kelompok secara heterogen. Guru menempatkan siswa yang memiliki kreativitas belajar yang baik pada tiap kelompok. Hal ini memotivasi para siswa untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam mengerjakan soal di depan kelas. Sulistiyono (2010) menyatakan bahwa pendekatan dan strategi kontekstual yang diterapkan guru dapat mendorong siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, mengkondisikan siswa untuk mengalami langsung bukan menghafal atau mentransfer pengetahuan dari guru, dan memaksimalkan pemanfaatan berbagai lingkungan belajar dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pada penelitian ini, strategi pembelajaran kontekstual didukung dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Siswa memecahkan

suatu permasalahan melalui metode diskusi dan tanya jawab. Siswa diharapkan bersikap aktif dan kreatif dalam melakukan diskusi. Guru memberikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan nyata, sehingga memudahkan siswa dalam memecahkan masalah. Di dalam kelompok, siswa berhadapan dengan siswa lain yang berbeda pengetahuannya. Siswa diharapkan mampu menuangkan ide-ide matematika mereka satu sama lain, sehingga hal ini dapat berdampak pada kreativitas dan hasil belajar matematika siswa. Nilai siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sangat bervariasi. Dalam pembelajaran, siswa tidak dibekali dengan materi ajar yang mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, siswa mengalami kesulitan saat dihadapkan dengan permasalahan yang bersifat kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa belum sesuai harapan. Pada siklus I, strategi pembelajaran kontekstual melalui metode diskusi mampu membantu siswa dalam mengembangkan hasil karya serta memberikan kesempatan lebih banyak pada siswa untuk menjelaskan pikiran dan pengertiannya. Pada siklus II, guru melakukan suatu perbaikan dengan menentukan kelompok secara heterogen. Siswa yang memiliki kemampuan lebih baik ditempatkan pada tiap-tiap kelompok, sehingga kemampuan siswa setiap kelompok merata. Guru mampu membuat suatu iklim dimana siswa mau berpikir dengan cara baru dan mengkomunikasikan apa yang dihasilkan. Azizah (2012) menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual yang diterapkan dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika siswa secara berarti. Senada dengan Azizah, penelitian ini juga menerapkan strategi pembelajaran yang sama, yaitu kontekstual. Jika dalam penelitian Azizah menggunakan alat peraga sebagai media matematika, penelitian ini menggunakan soal cerita sebagai medianya. Guru memberikan soal cerita kepada siswa dengan mengaitkannya pada kehidupan sehari-hari siswa. Proses diskusi yang berlangsung ketika memecahkan permasalahan tersebut membuat siswa lebih kreatif dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Zaini (2010) menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika dalam menuliskan lambang pecahan melalui penggunaan metode

diskusi. Pada penelitian ini, kemampuan siswa dalam menyatakan ide matematika melalui diskusi kelompok juga mengalami peningkatan. Siswa mampu mengemukakan berbagai ide dan pengetahuan yang dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Simpulan Pembelajaran matematika kontekstual dilakukan dengan lima tahap. (1) Guru melakukan orientasi siswa pada situasi masalah. (2) Guru mengorganisasi siswa untuk belajar. (3) Guru membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. (4) Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil karya. (5) Guru bersama dengan siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pembelajaran matematika dengan strategi kontekstual dapat meningkatkan kreativitas belajar. Peningkatan kreativitas diamati dari empat indikator. Peningkatan mengemukakan pertanyaan 69,2%. Peningkatan menyatakan ide 65,4%. Peningkatan menjawab pertanyaan 76,9%. Peningkatan mengerjakan soal di depan kelas 61,5%. Peningkatan kreativitas mengakibatkan peningkatan hasil belajar matematika. Peningkatan hasil belajar matematika diukur dari banyaknya siswa yang tuntas. Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini 80,8%. Daftar Pustaka Azhari dan Somakim. 2013. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa Melalui Pendekatan Konstruktivisme di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Banyuasin III, Jurnal Pendidikan Matematika / Vol.7 No.2 Azizah, Dewi. 2012. Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL). Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Vol.23 No.1 Sa ud, Udin Saefudin. 2010. Inovasi Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta

Shamsid-Deen, Ifraj dan Bettye P. Smith. 2006. Contextual Teaching and Learning Practices in The Family and Consumer Sciences Curriculum, Journal of Family and Consumer Sciences Education / Vol. 24 No. 1 Sulistiyono. 2010. Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Sastra Anak Di Sekolah Dasar (Sebuah Tinjauan Teori Pembelajaran Sastra Anak). Jurnal Kependidikan Interaksi / Th.5 No.5. Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Semarang: CV. Citra Mandiri Utama. Zaini, Adrawi. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dalam Menuliskan Lambang Pecahan Melalui Penggunaan Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Rek-Kerrek III Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan, Jurnal Kependidikan Interaksi / Th.5 No.5