KINETIKA FILTRASI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOFILTER MEDIA ZEOLIT

dokumen-dokumen yang mirip
Filtrasi Limbah Cair Industri Tahu dengan Media Partikel Batuan Fosfat Filtration Of Whey Using Phosphate Rock

TINJAUAN PUSTAKA. Tahu merupakan bahan pangan yang berasal dari kedelai yang harganya relatif

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Lampiran 1. Prosedur Analisis

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Waterlettuce (Pistia statiotes L.) as Biofilter

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. gugus amino yang bersifat basa dan memiliki inti benzen. Rhodamin B termasuk

I. PENDAHULUAN. kandungan nilai gizi yang cukup tinggi. Bahan baku pembuatan tahu adalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penurunan Kadar (Irmanto dan Suyata)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

Kata Kunci: arang aktif, tempurung kelapa, kayu meranti, COD.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SISA PEMBAKARAN BOILER UNTUK PENURUNAN KADAR AMONIA DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

ANALISIS TEMBAGA, KROM, SIANIDA DAN KESADAHAN AIR LINDI TPA MUARA FAJAR PEKANBARU

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

BAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di

Prestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALAMI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Variasi Konsentrasi Limbah Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Air Limbah Tahu

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian juga memiliki dampak meningkatkan pencemaran oleh limbah cair

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB 5 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES FILM MIKROBIOLOGIS (BIOFILM)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan melalui atom O (Barrer, 1982). Klasifikasi zeolit dapat didasarkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BABI PENDAHULUAN. Secara umum proses pengolahan limbah cair pada dasarnya adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. perikanan. Bagi biota air, air berfungsi sebagai media baik internal maupun

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB 3 BAHAN DAN METODE

Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI PELAPISAN LOGAM TERHADAP KAN- DUNGAN CU. ZN, CN, NI, AG DAN SO4 DALAM AIR TANAH BEBAS DI DESA BANGUNTAPAN, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

Transkripsi:

Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 3: 239-244 KINETIKA FILTRASI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOFILTER MEDIA ZEOLIT BIOFILTRATION KINETICS OF TOFU INDUSTRY WASTEWATER USING OF ZEOLITE MEDIUM Rodiyanti 1, Sugeng Triyono 2, Nugroho Haryono 3 1 Mahasiswa Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 2,3 Dosen Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung komunikasi penulis, email : e-mail :rodiyanti66@gmail.com Naskah ini diterima pada 26 September 2014; revisi pada 6 November 2014; disetujui untuk dipublikasikan pada 10 November 2014 ABSTRACT This research was aimed to investigate reaction kinetic of tofu industry wastewater using zeolite medium. A static filter reactor using zeolite medium was constructed to carry out this research. Tofu wastewater was resirculated through the medium with various hydraulic retention times (HRT): 0, 3, 6, 12, 24, 36, and 48 hours. First order reaction was then applied on this kinetics. The results showed that ph increased from 4.1 to 8.02. Total P in the wastewater decreased from 12,1 mg/l to 6,91 mg/l (42% reduction), while in the media total P increased from 3,04 mg/l to 5,97 mg/l within 48 hours of filtration. N-NH 4 decreased from 64.184 mg/l to 12.85 mg/l (79.9% reduction). Total Solids decreased from 10.404 mg/l to 4003 m (61.5% reduction). Keywords: wastewater, biofilter, zeolite ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinetika reaksi air limbah industri tahu dengan menggunakan media zeolit. Pada penelitian ini dibuat sebuah reaktor biofilter tetap menggunakan media zeolit. Air limbah tahu disirkulasi melewati media dengan variasi waktu tinggal atau Hydraulic Retention Times (HRT): 0, 3, 6, 12, 24, 36, 48 jam. Reaksi orde pertama diterapkan pada kinetika ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ph meningkat dari 4,1 menjadi 8,02. P total dalam air limbah menurun dari 12,1 mg/l menjadi 6,91 mg/l (penurunan 42%), sementara P total di media meningkat dari 3,04 mg/l menjadi 5,97 mg/l saat filtrasi 48 jam. N-NH 4 menurun dari 64,184 mg/l menjadi 12.85 mg/l (penurunan 79,9%). Total Solids menurun dari 10,404 mg/l menjadi 4003 mg/l (penurunan 61,5%). Kata kunci : air limbah, biofilter, zeolit I. PENDAHULUAN Pada setiap industri pengolahan bahan pangan akan menghasilkan sisa dari proses pengolahan tersebut yang disebut limbah (Jenie dan Rahayu, 1993) salah satunya adalah produksi tahu. Produksi limbah akan meningkat apabila produksi tahu meningkat. Pada umumnya limbah yang dihasilkan dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan secara tepat, hal ini akan menyebabkan permasalahan baru yaitu pencemaran lingkungan (Suprapti, 2003). Penanganan pencemaran lingkungan tersebut adalah dengan menggunakan biofilter. Menurut Patil (2007) biofilter merupakan teknologi terbaru pengontrol polusi. Biofilter berfungsi sebagai penghilang dan oksidasi bahan pencemar dengan memanfaatkan mikroorganisme yang hidup dan melekat pada media biofilter tersebut. Menurut Devinny et al (1999) material yang digunakan sebagai media pada biofilter antara lain kompos, potongan kayu, kulit kayu, gambut, tanah dan campuran pasir, karbon aktif, batu lahar dan organik sintetik. Pada penelitian ini bahan padat yang akan digunakan sebagai media biofilter adalah batuan zeolit. Zeolit merupakan sumber daya alam yang melimpah. Zeolit memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang unik yaitu sebagai penyerap, penukar 239

Kinetika filtrasi limbah cair... (Rodiyanti, Sugeng T dan Nugroho H) ion, penyaring molekul dan sebagai katalisator. Berdasarkan sifat-sifat tersebut zeolit berpotensial digunakan sebagai bahan pengisi atau media biofilter. Pemakaian zeolit sebagai media biofilter memiliki kemampuan menurunkan polutan organik yang lebih tinggi yaitu ± 90% dibandingkan tanpa media sebesar 70%. Perbedaan tersebut disebabkan karena zeolit menjadi media melekatnya mikroorganisme, hingga membentuk lapisan biologis (biofilm) yang berfungsi menguraikan bahan organik (Budijono, dkk., 2010). Kandungan protein limbah cair tahu cukup tinggi yaitu sebesar 0,155% (Ratnani, 2012). Unsur N yang terdapat dalam protein tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembuatan pupuk nitrogen (N). Biofiltrasi limbah cair tahu dengan menggunakan batuan zeolit diharapkan dapat menyaring bahan organik terlarut dan tersuspensi dalam sample limbah cair yang digunakan serta akan melekat pada media yang digunakan. Akan tetapi hal tersebut belum memiliki acuan mengenai lama filtrasi yang harus dilakukan untuk suatu volume tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kinetika bioreaksi dan mengkaji kinerja biofilter media zeolit. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 bertempat di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian dan Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat biofilter, erlenmeyer, kertas saring Whatman GF/C berpori 1.2 mikron, ph meter, tabung, shaker, spektrofotometer dan alat labolatorium lainnya. Bahan yang digunakan adalah limbah cair tahu (whey) yang berasal dari Kelurahan Gunung Sulah, Bandar Lampung, zeolit sebagai media biofilter, akuades, reagen, asam askorbat, HgI 2, KI, NaOH dan berbagai zat kimia lain yang dibutuhkan untuk analisis. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah batu zeolit alam klinoptilotit dengan rumus kimia (Na 4 K 4 ) (Al 8 Si 40 O 96 ) 24 H 2 O. Sebelum digunakan, batu zeolit yang berukuran besar diperkecil ukurannya menjadi 3 5 mm. Hal ini bertujuan untuk memperbesar luas permukaan batu zeolit tersebut. Selain itu, batu zeolit juga diaktifasi terlebih dahulu dengan cara dipanaskan dalam oven pada suhu 110 0 C selama 24 jam. Pemanasan ini bertujuan untuk mengeluarkan air dan menguapkan senyawa-senyawa organik yang terdapat pada pori-pori zeolit, sehingga pori-pori menjadi lebih bersih dan luas permukaan spesifik menjadi lebih besar, akibatnya kapasitas tukar kation dan daya serapnya juga semakin besar (Sugianto, 2012). Rancangan biofilter yang digunakan disajikan pada Gambar 1. Keterangan : 1. Penampung limbah cair 2. Pompa 3. Limbah cair sebelum filtrasi 4. Kolom biofilter 5. Media biofilter 6. Limbah cair setelah difiltrasi Gambar 1. Rancangan Sistem Biofilter 240

Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 3: 239-244 Limbah cair tahu akan disirkulasikan ke kolom biofilter dan melalui media yang terdapat pada kolom biofilter yaitu zeolit dengan bantuan pompa. Setelah melewati media limbah akan kembali ke wadah penampung dan akan disirkulasi kembali. Limbah cair tahu disirkulasi dengan variasi waktu 0 jam, 3 jam, 6 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam. Variabel pengamatan pada penelitian ini adalah ph, TS, P total, P larut, N-amonium. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Kadar Fosfor Total (P Total) Pada Media Biofilter Pengukuran P total dilakukan dengan menggunakan metode asam askorbat yang dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 720 nm. Sebelum dianalisis batu zeolit di homogenkan dengan pengocok elektrik selama 6 jam, hal ini bertujuan untuk melarutkan kandungan P pada batu zeolit. Hasil yang diperoleh pada saat sebelum filtrasi dan sesudah filtrasi 48 jam kadar P total pada batu zeolit masing-masing adalah 3,04 mg/l dan 5,97 mg/l. Peningkatan kadar P total pada batu zeolit sebelum dan sesudah filtrasi adalah sebesar 49%. Hal ini dikarenakan terjadinya proses kimia fisik pada air limbah. Kandungan P pada air limbah terabsorbsi oleh media biofilter dalam hal ini batu zeolit, sehingga kadar P total pada batu zeolit akan bertambah. 3.2 ph ph atau derajat keasaman merupakan salah satu karakteristik penting dari air limbah karena reaksi-reaksi yang terjadi pada air limbah tersebut salah satunya dipengaruhi oleh ph. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai ph seperti yang disajikan pada Gambar 2. ph sebelum filtrasi atau 0 jam sebesar 4,104 dan ph sesudah filtrasi yang tertinggi sebesar 8,023 dengan waktu filtrasi selama 48 jam. Hasil yang di dapat terjadi perbedaan ph sebelum dan sesudah filtrasi karena semakin lama waktu filtrasi maka interaksi antara air limbah dengan batu zeolit akan semakin lama. Hal ini dikarenakan batu zeolit bersifat basa dengan stabilitas basa 7-10 (Sugianto, 2012). Koefisien korelasi (R) untuk hubungan ph dengan lama filtrasi adalah sebesar 0,865. Ketepatan permodelan persamaan adalah sebesar 86,5%. 3.3 Total Solids (TS) Total solids atau total padatan yang terkandung pada limbah cair tahu berasal dari sisa-sisa proses pembuatan tahu tersebut misalnya dari proses pencucian kedelai. Apabila nilai TS pada limbah tinggi maka proses terjadinya endapan pada daerah buangan akan lebih cepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan pada air Gambar 2. Analisis regresi eksponensial waktu filtrasi terhadap perubahan ph 241

Kinetika filtrasi limbah cair... (Rodiyanti, Sugeng T dan Nugroho H) limbah sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan TS pada air limbah dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara fisik, biologis dan kimia. Pada penelitian ini pengolahan yang digunakan adalah pengolahan secara fisik dan Persentase penurunan TS sebelum dan sesudah filtrasi adalah sebesar 61,5%. Penurunan ini terjadi karena adanya proses fisik dan biologis pada proses filtrasi tersebut. Bahan organik pada partikulat maupun terlarut, anorganik maupun organik. Pengukuran kadar P total pada air limbah sama dengan pengukuran P total pada media biofilter yaitu dengan menggunakan metode asam askorbat. Akan tetapi pengukuran P total pada air limbah tidak melalui tahapan pengocokan atau shaker. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Gambar 4. Gambar 3. Analisis regresi eksponensial waktu filtrasi terhadap perubahan TS air limbah akan terhalang oleh tumpukan media biofilter, sehingga kandungan bahan organik atau TS pada air limbah akan berkurang. Sedangkan pengolahan secara biologis pada penelitian ini adalah lapisan biofilm yang dibuat oleh mikroorganisme yang terdapat pada zeolit kandungan bahan organik yang terdapat di limbah cair tahu terjerap ke dalam rongga dan saluran yang terdapat pada batu zeolit. Selain itu pada batu zeolit tumbuh mikroorganisme yang akan menguraikan bahan organik yang terkandung pada air limbah sehingga TS pada air limbah akan mengalami penurunan. Koefisien korelasi (R) untuk hubungan TS dengan waktu filtrasi adalah sebesar 0,856. Ketepatan permodelan persamaan tersebut adalah sebesar 85,6%. 3.4 Kadar Fosfor Total (P Total) Pada Air Limbah Fosfor total merupakan jumlah total fosfor yang terdapat pada air limbah tersebut, baik berupa Persentase penurunan kadar P total pada air limbah adalah sebesar 42,9%. Pengukuran P total pada air limbah berlangsung secara kimia fisik dan biologis. Proses kimia fisik adalah dengan adanya proses absorbsi unsur P yang terdapat pada air limbah. Unsur P pada air limbah akan diserap oleh batu zeolit, sehingga kadar P total di air limbah akan berkurang dan kadar P total pada batu zeolit akan bertambah. Proses biologis adalah dengan adanya proses asimilasi sel. Pengambilan P 2- - anorganik dari air limbah (HPO 4 or H 2 PO 4 ) akan diubah menjadi P organik oleh mikroorganisme yang tedapat pada batu zeolit. 242

Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.3, No. 3: 239-244 Gambar 4. Analisis regresi eksponensial waktu filtrasi terhadap perubahan kadar P total pada air limbah 3.5 Kadar N-NH 4 (Nitrogen-amonium) Pada air Limbah Jumlah fosfor yang berlebihan dan disertai dengan adanya nitrogen dapat menyebabkan pertumbuhan alga di perairan menjadi meningkat. Peningkatan jumlah alga ini membentuk lapisan pada permukaan air, sehingga dapat menghambat masuknya cahaya matahari ke dasar perairan yang akan merugikan ekosistem perairan (Efendi, 2003). Oleh karena itu keberadaan nitrogen dalam air limbah perlu direduksi. Pada penelitian ini pengukuran kadar N-NH 4 dilakukan dengan menggunakan metode Nessler. Kadar N-NH 4 di dalam air limbah mengalami penurunan. Semakin lama waktu filtrasi maka kadar N-NH 4 akan semakin menurun. Persentase penurunan kadar N-NH 4 adalah sebesar 79,9%. Koefisien korelasi (R) untuk hubungan kadar N-NH 4 dengan waktu filtrasi adalah sebesar 0,755. Ketepatan permodelan persamaan yang diperoleh adalah sebesar 75,5%. Sample dibaca dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 425 nm. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil seperti yang disajikan pada Gambar 5. Gambar 5. Analisis regresi waktu filtrasi terhadap perubahan kadar N-NH 4 (Nitrogen-amonium) 243

Kinetika filtrasi limbah cair... (Rodiyanti, Sugeng T dan Nugroho H) IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Kadar P total pada air limbah mengalami penurunan sebesar 50,6% dibandingkan sebelum difiltrasi dan persamaan kinetika reaksi yang diperoleh adalah P total = 13,16-0,01x. Sedangkan kadar P total pada batu zeolit mengalami peningkatan sebesar 49% setelah difiltrasi. 2. Kadar N-NH 4 di dalam air limbah mengalami penurunan sebesar 79,9% dan persamaan kinetika reaksinya adalah Kadar N-NH 4 = 115,3e -0,03x. 3. Nilai ph sebelum dan sesudah filtrasi mengalami kenaikan sebesar 48,9%, nilai ph tertinggi terjadi saat filtrasi 48 jam dengan nilai ph sebesar 8,02. Hal ini dikarenakan batu zeolit bersifat basa dengan stabilitas basa 7-10 dan karena proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme yang membentuk amonia. 4.2 Saran Untuk menyempurnakan hasil dari penelitian ini maka perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang penggunaan media biofilter secara berulang. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk filtrasi sampai terjadi penyumbatan pada media tersebut. DAFTAR PUSTAKA Budijono, M. Hasbi, dan Ahmali. 2010. Efektivitas Pemakaian Zeolit sebagai Media Biofilter Limbah Cair Tahu. Jurnal Ilmu Perairan. Vol. 8 (2): 64-70. Devinny, J. S., M. A. Deshusses, and T. S. Webster. 1999.Biofiltration for Air Pollution Control. Lewis Publishers. New York. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Jenie, B.S.L., dan W. P. Rahayu. 1993. Penanganan Limbah Industri Pangan. Kansius. Yogyakarta. Patil, K. D. 2007. Mechanical Operations Fundamental Principles and Aplications. Nirali Prakashan. Mumbai. Ratnani, R. D. 2012. Kemampuan Kombinasi Eceng Gondok dan Lumpur Aktif untuk Menurunkan Pencemaran pada Limbah Cair Industri Tahu. Momentum. Universitas Wahid Hasyim Semarang. Vol 8 (1): 1-5. Sugianto, R. 2012. Zeolite Untuk Perairan Siapa Takut. CV Minatama. Bandar Lampung. Suprapti, M. L. 2003. Teknologi Pengolahan Pangan Pembuatan Tahu. Kanisius. Yogyakarta. 244