BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kamera merupakan salah satu perangkat Digital yang sangat digemari saat ini. Banyak dari pengguna kamera yang menggunakan kamera tersebut secara asal dan tidak berhati-hati, pasalnya kamera rentan sekali terjadi kerusakan baik dari segi fisik maupun nonfisik (seperti hasil foto yang buruk). Namun tidak banyak pengguna kamera yang mengetahui solusi untuk memperbaiki kameranya itu sendiri. Oleh karena itu diperlukannya suatu sistem pakar yang dapat sedikit banyak membantu memecahkan permasalahan, dari gejala-gejala yang timbul hingga kemungkinan adanya relasi diantara beberapa gejala. Kerusakan pada kamera dslr sangat beragam, seperti kerusakan fisik yaitu kerusakan lensa, tombol-tombol, dan serta kerusakan nonfisik pada kamera yaitu kerusakan sistem operasi kamera (firmware). Untuk itu perlu ketelitian, kecermatan dan perhatian lebih dari para pengguna kamera dslr untuk mencegah terjadinya kerusakan pada kamera dslr serta cara menangani kerusakan kamera tersebut. III.1.1. Evaluasi Sistem yang Berjalan Berdasarkan analisis masalah pada kerusakan kamera dslr, penulis menemukan beberapa kelemahan antara lain sebagai berikut : 1. Pengguna harus teliti dan cermat dalam melihat gejala kerusakan kamera baik berdasarkan kerusakan fisik maupun kerusakan nonfisik. 33

34 2. Pengguna harus menyimpulkan kerusakan apa dan menerapkan solusi yang tepat setelah penyakit kerusakan kamera dslr diketahui. Untuk menangani kelemahan-kelemahan sistem tersebut salah satu strategi atau solusi yang ditawarkan adalah dengan merancang sistem pakar mendeteksi kerusakan kamera dslr. III.2. Penerapan Metode Dalam menghadapi suatu permasalahan sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian penuh. Ketidakpastian ini dapat berupa probabilitas atau kebolehjadian yang tergantung dari hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti disebabkan oleh dua faktor, yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban pengguna yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem. Pakar tidak dapat mendefinisikan hubungan antara gejala dengan penyebabnya secara pasti, dan pasien tidak dapat merasakan suatu gejala dengan pasti pula. Pada akhirnya akan ditemukan banyak kemungkinan. Setelah melihat permasalahan diatas maka penulis mencoba untuk merancang suatu aplikasi Sistem Pakar untuk mendeteksi kerusakan kamera DSLR sehingga dapat menghasilkan hasil deteksi dengan tepat. Bentuk dasar rumus certainty factor sebuah aturan JIKA E MAKA H adalah sebagai berikut : CF(H,E) = CF(H) * CF(E) Keterangan : CF(E) : Certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e CF(H) : Certainty Factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti

35 CF(H,E) : Certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e (Nur Anjas Sari, 2013 : 101) CF Kombinasi : CFcombineCF[H,E]1,2= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * [1-CF[H,E]1] [2.3] CFcombineCF[H,E]old,3=CF[H,E]old +CF[H,E] 3 * (1-CF[H,E] old] [2.4] Berikut adalah Flowchart metode Certainty Factor pada Kasus ini : Gambar III.1 Flowchart Metode Certainty Factor

Gambar III.2 Pohon Keputusan 36

37 Tabel III.1 Tabel Rule No Rule 1 IF tidak bisa fokus is True AND lensa kamera tidak bisa zoom is True AND berbayang-bayang is True AND lensa kamera berbunyi klik is True AND lensa agak ringkih/goyang is True THEN Kerusakan Ring out Focus 2 IF hasil foto menjadi blur is True AND saturasi warna foto berbeda dengan objek aslinya is True AND lensa kamera tidak bisa zoom is True AND hasil foto seperti berkabut is True AND setiap hasil foto terdapat bercak pada posisi yang sama is True THEN Sensor/Lensa Kamera Lembab/Berjamur 3 IF tidak bisa fokus is True AND tidak bisa stabilizer is True AND tidak bisa melakukan shutter speed is True AND tidak bisa switch manual focus lensa is True AND tidak bisa swith auto focus lensa is True THEN Kerusakan Tuas Dial Adapun Tabel Solusi Kerusakan Kamera DSLR dapat dilihat pada tabel III.2 dibawah ini: Tabel III.2 Tabel Solusi Kerusakan ID Kerusakan Nama Kerusakan Solusi Kerusakan 1. Gantilah gear lama K 21 Kerusakan Ring out Focus dengan gear yang baru 2. Pada saat mengganti gear kamera berhati-hati pada gear pengunci fokus pada lensa 3. Sebelum dan sesudah pemasangan, swith on/off kembali pada gear kamera. 4. Berhati-hatilah karena membutuhkan ketelitian yang tinggi, jangan sampai merusak komponen lain.

38 K 39 K 40 Sensor/Lensa Kamera Lembab/Berjamur KerusakanTuas Dial 1. Untuk perbaikan jamur yang masih wajar, cukup gunakan cairan pembersih lensa khusus dan lap bersih,berhatihati dan merata. 2. Namun jika jamur sudah ekstrim kondisinya, maka kami sarankan agar segera bawa ke service center. 1. Beli sparepart di Toko sparepart kamera, beli yang sesuai dengan tipe, diameter tuas dial kamera Anda. 2. Bongkar Body Kamera, lepas tuas dial yang rusak dan pasang tuas dial yang baru 3. pasang sesuai frame tuas dial kamera Anda dengan teliti dan berhati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan komponen kamera lainnya. **disarankan ke service center kamera

39 Tabel Gejala-gejala Kerusakan dapat dilihat dibawah ini pada Tabel III.3 : Tabel III.3 Tabel Gejala ID Gejala G 32 G 35 G 36 G 56 G 57 G 58 G 59 G 60 G 68 G 70 G 72 G 77 G 78 Gejala tidak bisa fokus hasil foto menjadi blur saturasi warna foto berbeda dengan objek aslinya lensa kamera tidak bisa zoom tidak bisa stabilizer tidak bisa melakukan shutter speed tidak bisa switch manual fokus lensa tidak bisa switch auto fokus lensa hasil foto seperti berkabut setiap hasil foto terdapat bercak pada posisi yang sama berbayang-bayang lensa kamera berbunyi klik lensa agak ringkih / goyang Tabel Relasi kerusakan & gejala dapat dilihat pada Tabel III.4 dibawah ini: Tabel III.4 Tabel Relasi Kerusakan ID Gejala CF Pakar Kerusakan Ring out Focus Sensor/Lensa Kamera Lembab/Berjamur G 32 G 56 G 72 G 77 G 78 G 35 G 36 G 56 G 68 G 70 0.6 0.4 1 1 1 1 1 0.6 1 1

40 Kerusakan Tuas Dial G 32 G 57 G 58 G 59 G 60 0.4 1 1 1 1 Jawaban User CF User Tidak 0 Sedikit Yakin 0.4 Cukup Yakin 0.6 Yakin 0.8 Sangat Yakin 1 Studi Kasus : Kasus 1 Pengguna mendeteksi kerusakan kamera dengan gejala dan jawaban berikut : tidak bisa fokus [G 32] = Sangat Yakin lensa kamera tidak bisa zoom [G 56] = Yakin lensa agak ringkih / goyang [G 78] = Yakin berbayang-bayang [G 72] = Cukup Yakin lensa kamera berbunyi klik [G 77] = Sedikit Yakin CF[H,E]1 = CF[H]1*CF[E]1 = cf pakar*cf user = 0.6*1 = 0.6 CF[H,E]2 = CF[H]2*CF[E]2 = 0.4*0.8 = 0.32

41 CF[H,E]3 = CF[H]3*CF[E]3 = 1*0.8 = 0.8 CF[H,E]4 = CF[H]4*CF[E]4 = 1*0.6 = 0.6 CF[H,E]5 = CF[H]5*CF[E]5 = 1*0.4 = 0.4 Lalu Kombinasikan Nilai CF dari masing-masing Gejala : CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1 - CF[H,E]1) = 0.6+0.32*(1-0.6) = 0.6+0.128 = 0.728 old CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1 - CF[H,E]old) = 0.728 +0.8*(1-0.728) = 0.728+0.2176 = 0.9456 old2 CFcombine CF[H,E]old2,4 = CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1 - CF[H,E]old2) = 0.9456 +0.6*(1-0.9456) = 0.9456 +0.03264 = 0.97824 old3 CFcombine CF[H,E]old3,5 = CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1 - CF[H,E]old3) = 0.97824+0.4*(1-0.97824) = 0. 97824+0.008704 = 0.986944 old4 CF=0.99 Kerusakan Ring out Focus dengan persentase cf*100 = 0.99*100 = 99% Kasus 2 Pengguna mendeteksi kerusakan kamera dengan gejala dan jawaban berikut : hasil foto menjadi blur [G 35] = Yakin

42 saturasi warna foto berbeda dengan objek aslinya [G 36] = Cukup Yakin lensa kamera tidak bisa zoom [G 56] = Sangat Yakin hasil foto seperti berkabut [G 68] = Sangat Yakin setiap hasil foto terdapat bercak pada posisi yang sama [G 70] = Sedikit Yakin CF[H,E]1 = CF[H]1*CF[E]1 = 1*0.8 = 0.8 CF[H,E]2 = CF[H]2*CF[E]2 = 1*0.6 = 0.6 CF[H,E]3 = CF[H]3*CF[E]3 = 0.6*1 = 0.6 CF[H,E]4 = CF[H]4*CF[E]4 = 1*1 = 1 CF[H,E]5 = CF[H]5*CF[E]5 = 1*0.4 = 0.4 Lalu Kombinasikan Nilai CF dari masing-masing Gejala : CFcombine CF[H,E]1,2 CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1 - CF[H,E]1) = 0.8+0.6*(1-0.8) = 0.8+0.12 = 0.92 old = CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1 - CF[H,E]old) = 0.92 +0.6*(1-0.92)

43 = 0.92+0.048 = 0.968 old2 CFcombine CF[H,E]old2,4 = CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1 - CF[H,E]old2) = 0.968 +1*(1-0.968) = 0.968 +0.032 = 1 old3 CFcombine CF[H,E]old3,5 = CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1 - CF[H,E]old3) = 1+0.4*(1-1) = 1+0 = 1 old4 CF=1 Sensor/Lensa Kamera Lembab/Berjamur dengan persentase cf*100 = 1*100 = 100% Kasus 3 Pengguna mendeteksi kerusakan kamera dengan gejala dan jawaban berikut : tidak bisa fokus [G 32] = Tidak tidak bisa stabilizer [G 57] = Tidak tidak bisa melakukan shutter speed [G 58] = Cukup Yakin tidak bisa switch manual focus lensa [G 59] = Sedikit Yakin tidak bisa switch auto focus lensa [G 60] = Yakin CF[H,E]1 = CF[H]1*CF[E]1 = 0.4*0 = 0 CF[H,E]2 = CF[H]2*CF[E]2 = 1*0 = 0 CF[H,E]3 = CF[H]3*CF[E]3

44 = 1*0.6 = 0.6 CF[H,E]4 = CF[H]4*CF[E]4 = 1*0.4 = 0.4 CF[H,E]5 = CF[H]5*CF[E]5 = 1*0.8 = 0.8 Lalu Kombinasikan Nilai CF dari masing-masing Gejala : CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1 - CF[H,E]1) = 0+0*(1-0) = 0+0 = 0 old CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1 - CF[H,E]old) = 0 +0.6*(1-0) = 0+0.6 = 0.6 old2 CFcombine CF[H,E]old2,4 = CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1 - CF[H,E]old2) = 0.6 +0.4*(1-0.6) = 0.6 +0.16 = 0.76 old3 CFcombine CF[H,E]old3,5 = CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1 - CF[H,E]old3) = 0.76+0.8*(1-0.76) = 0. 76+0.192 = 0.952 old4 CF=0.952 Kerusakan Tuas Dial dengan persentase cf*100 = 0.95*100 = 95%

45 III.3. Desain Sistem Untuk membantu pengguna dalam mendeteksi kerusakan kamera, penulis melakukan perancangan dan pembangunan sebuah sistem menggunakan aplikasi dengan tujuan yang lebih akurat dan lebih mudah dalam pengolahannya serta penggunaannya. Aplikasi tersebut menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL untuk memudahkan dalam perancangan dari aplikasi itu sendiri. III.3.1. Use Case Diagram Dalam penyusunan suatu program diperlukan suatu model data yang berbentuk diagram yang dapat menjelaskan suatu alur proses sistem yang akan dibangun. Maka digambarlah suatu bentuk diagram Use Case yang dapat dilihat pada gambar III.3:

46 Gambar III.3 Use Case Diagram Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Kamera DSLR Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Penjelasan Use case Diagram : 1. Admin wajib melakukan login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem. 2. Kemudian Admin melakukan pengolahan data baik terhadap data relasi, data gejala, maupun data kerusakan. 3. Pengguna serta Admin juga dapat melakukan konsultasi dan memperoleh hasil konsultasi.

47 III.3.2. Class Diagram Rancangan kelas-kelas yang akan digunakan pada sistem yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar III.4 : Gambar III.4. Class Diagram Sistem III.3.3. Activity Diagram Usecase diagram diatas akan dijabarkan dengan activity diagramsebagai berikut :

48 1. Activity Diagram Form Admin Activity Diagram Form Admin adalah aktifitas yang terjadi pada halaman admin. Berikut rincian aktifitas pada halaman admin : a. Activity Diagram Login Admin Aktivitas login yang dilakukan oleh admin dapat diterangkan dengan langkah-langkah state, dimulai dari memasukkan username, memasukkan password, jika Akun valid maka sistem akan mengaktifkan menu administrator, sedangkan jika tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.5 berikut : Gambar III.5. Activity Diagram Login b. Activity Diagram Data Kerusakan Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data solusi dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi id

49 kerusakan, nama kerusakan, dan solusi. Kemudian mengklik button simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data solusi yang telah tersimpan. Aktivitas yang dilakukan dalam mengelola data solusi yang ditunjukkan pada gambar III.6 berikut : Gambar III.6. Activity Diagram Data Kerusakan c. Activity Diagram Data Gejala Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data gejala dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi id gejala, pertanyaan, ya, tidak dan bobot gejala kemudian mengklik button simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data gejala yang telah tersimpan.

50 Aktivitas yang dilakukan dalam mengelola data gejala yang ditunjukkan pada gambar III.7 berikut : Gambar III.7. Activity Diagram Data Gejala d. Activity Diagram Data Admin Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data admin dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, admin mengisi id admin, nama, username dan password, kemudian admin mengklik button simpan untuk menyimpan data yang telah dimasukkan. Aktivitas yang dilakukan dalam mengolah data admin ditunjukkan pada gambar III.8 berikut :

51 Gambar III.8. Activity Diagram Data Admin e. Activity Diagram Data Relasi Aktivitas yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data baterai dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi nilai bobot, jenis dan gejalakerusakan kemudian mengklik button simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data Kerusakan yang telah tersimpan. Aktivitas yang dilakukan dalam mengelola data baterai yang ditunjukkan pada gambar III.9 berikut :

52 Gambar III.9. Activity Diagram Relasi f. Activity Diagram Konsultasi Aktivitas yang dilakukan dalam melakukan konsultasi terhadap sistem yang dapat diterangkan pada gambar III.10:

53 Gambar III.10. Activity Diagram Konsultasi g. Activity Diagram Hasil Konsultasi Aktivitas yang dilakukan oleh user dapat diterangkan dengan langkahlangkah state yang ditunjukkan pada gambar III.11 berikut : Gambar III.11. Activity Diagram Hasil Konsultasi

54 III.3.4. Sequence Diagram Rangkaian kegiatan-kegiatan pada tiap-tiapevent sistem yang terjadi digambarkan pada sequence diagram berikut: 1. Sequence Diagram Form Admin Sequence Diagram Form Admin adalah aktifitas yang terjadi pada halaman admin. Berikut rincian aktifitas pada halaman admin : a. Sequence Diagram Login Kegiatan login yang dilakukan oleh admin dapat diterangkan dengan langkahlangkah state, dimulai dari memasukkan username dan password, jika akun valid maka sistem akan mengakses menu administrator, tetapi jika akun tidak valid, maka tampilkan pesan kesalahan yang ditunjukkan pada gambar III.12 berikut : Gambar III.12. Sequence Diagram Login

55 b. Sequence Diagram Data Gejala Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data gejala dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin hanya mengisi nama gejala. Setelah itu mengklik button simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data gejala yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelola data gejala yang ditunjukkan pada gambar III.13 berikut : Gambar III.13. Sequence Diagram Data Gejala

56 c. Sequence Diagram Data Kerusakan Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data gejala dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin mengisi nama kerusakan, defenisi kerusakan, solusi pada kerusakan serta saran, kemudian mengklik button simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data solusi dan saran yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelolah data gejala yang ditunjukkan pada gambar III.14 berikut : Gambar III.14. Sequence Diagram Data Kerusakan

57 d. Sequence Diagram Data Admin Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data admin dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, admin mengisi id pengguna, nama, password dan memberikan status kemudian admin mengklik button simpan untuk menyimpan data yang telah diinput. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengolah data admin ditunjukkan pada gambar III.15 berikut : Gambar III.15. Sequence Diagram Data Admin e. Sequence Diagram Data Relasi Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh admin pada pengolahan data Relasi dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pertama admin memilih jenis kerusakan, lalu menginputkan relasi pada gejala, lalu admin memberikan nilai bobot pada setiap masing-masing relasi yang telah ditentukan

58 sebelumnya. Setelah itu mengklik button simpan untuk menyimpan data, admin dapat mengolah data Relasi yang telah tersimpan. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelolah data Relasi yang ditunjukkan pada gambar III.16 berikut : Gambar III.16. Sequence Diagram Data Relasi f. Sequence Diagram Data Konsultasi Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh pengguna dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pengguna dapat langsung melakukan konsultasi dengan mengklik menu konsultasi tanpa harus login terlebih dahulu.

59 Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelola data Relasi yang ditunjukkan pada gambar III.17 berikut : Gambar III.17. Sequence Diagram Data Konsultasi g. Sequence Diagram Data Hasil Konsultasi Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan oleh pengguna dapat diterangkan dengan langkah-langkah state berikut, pengguna dapat langsung melakukan konsultasi dengan mengklik menu konsultasi tanpa harus login terlebih dahulu. Serangkaian kinerja sistem yang dilakukan dalam mengelola data Relasi yang ditunjukkan pada gambar III.18 berikut :

60 Gambar III.18. Sequence Diagram Data Hasil Konsultasi III.4. Desain Sistem Secara Detail Tahap perancangan berikutnya yaitu desain sistem secara detail yang meliputi desain output sistem, desain input sistem, serta desain database. III.4.1. Desain Input Berikut ini adalah rancangan atau desain input sebagai antarmuka pengguna: 1. Desain Form Admin Desain Form Admin adalah aktifitas yang terjadi pada halaman admin. Berikut rincian aktifitas pada halaman admin :

61 a. Desain Form Login Admin Desain Form Admin ditunjukkan pada gambar III.19 berikut : Username Password L O G I N Masuk Gambar III.19. Desain Form Login b. Desain Form Data Kerusakan Desain form kerusakan ditunjukkan pada gambar III.20 berikut ini : Data Kerusakan Nama Kerusakan : Defenisi Kerusakan : Solusi : Saran : Simpan Cari Ubah Hapus Form Data Ditampilkan Gambar III.20. Desain Form Data Kerusakan

62 c. Desain Form Data Gejala Desain form gejala ditunjukkan pada gambar III.21 berikut ini : Nama Gejala : Data Gejala Simpan Cari Ubah Hapus Form Data Ditampilkan Gambar III.21. Desain Form Data Gejala

63 d. Desain Form Data Admin Desain form data admin ditunjukkan pada gambar III.22 berikut : ID Admin : Kata Sandi : Nama Admin : Data Admin Status : Aktif Tidak Aktif Simpan Gambar III.22. Desain Form Data Admin e. Desain Form Data Relasi Desain form data relasi ditunjukkan pada gambar III.23 berikut ini : Data Relasi Nama Kerusakan : Input Relasi : Input Bobot : Simpan Cari Ubah Hapus Form Data Ditampilkan Gambar III.23. Desain Form Data Relasi

64 III.4.2. Desain Output Berikut ini adalah rancangan tampilan desain output yang akan dihasilkan oleh sistem: 1. Desain Form Konsultasi Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses olehpengguna untuk melihat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan gejala seperti terlihat pada gambar III.24 : Deteksi Kerusakan Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini : Jawab Pertanyaan yang ditampilkan Ya Tidak Deteksi Gambar III.24. Desain Form Konsultasi 2. Desain Form Hasil Konsultasi Desain form yang telah dirancang pada sistem yang diakses olehpengguna untuk melihat hasil konsultasi seperti terlihat pada gambar III.25 :

65 Hasil Konsultasi Nama Kerusakan : Nilai CF : Solusi : Gambar III.25. Desain Form Hasil Konsultasi III.5. Desain Database III.5.1. Normalisasi Tahap normalisasi ini bertujuan untuk menghilangkan masalah berupa ketidak konsistenan apabila dilakukannya proses manipulasi data seperti penghapusan, perubahan dan penambahan data sehingga data tidak ambigu. 1. Bentuk Tidak Normal Bentuk tidak normal dari data deteksi kerusakan ditandai dengan adanya baris yang satu atau lebih atributnya tidak terisi, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.5 dibawah ini :

66 Tabel III.5. Data Deteksi Kerusakan Bentuk Tidak Normal ID Kerusakan Gejala CF Hasil Deteksi 01 02 03 Ring out Focus 5 0.99 99 % Sensor Lensa Berjamur 5 1 100 % Kerusakan Tuas Dial 5 0.95 95 % 2. Bentuk Normal Pertama (1NF) Bentuk normal pertama dari data deteksi kerusakan merupakan bentuk tidak normal yang atribut kosongnya diisi sesuai dengan atribut induk dari record-nya, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.6 di berikut ini : Tabel III.6. Data Deteksi Kerusakan Bentuk 1NF ID Kerusakan CF Hasil Deteksi 01 02 03 Ring out Focus 0.99 99 % Sensor Lensa Berjamur 1 100 % Kerusakan Tuas Dial 0.95 95 % 3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Bentuk normal kedua dari data deteksi kerusakan merupakan bentuk normal pertama, dimana telah dilakukan pemisahan data sehingga tidak adanya ketergantungan parsial. Setiap data memiliki kunci primer untuk membuat relasi antar data, bentuk ini dapat dilihat pada tabel III.7 berikut ini :

67 Tabel III.7. Data Deteksi Kerusakan 2NF ID CF Hasil Deteksi 01 0.99 99 % 02 1 100 % 03 0.95 95 % III.5.2. Desain Tabel 1. Struktur Tabel Admin Struktur selengkapnya mengenai struktur tabel ini dapat dilihat pada tabel III.8 berikut: Tabel III.8 Rancangan Tabel Admin Nama Database sispak_kamera Nama Tabel tbl_pengguna No Nama Field Tipe Data Not Null Kunci 1. *klm_id_admin varchar(10) No Primary Key 2. klm_sandi_ admin varchar(50) No - 3. klm_nama_ admin varchar(50) No - 4. klm_status_ admin Enum( 0,1 ) No - 2. Struktur Tabel Gejala Selengkapnya mengenai struktur tabel Gejala ini dapat dilihat pada tabel III.9 berikut : Tabel III.9 Rancangan Tabel Gejala Nama Database sispak_kamera Nama Tabel tbl_gejala No Nama Field Tipe Data Not Null Kunci 1. *klm_id_gejala Int No Primary Key 2. klm_nama_gejala Varchar(255) No -

68 3. Struktur Tabel Kerusakan Selengkapnya mengenai struktur tabel kerusakan ini dapat dilihat pada tabel III.10 berikut: Tabel III.10 Rancangan Tabel Kerusakan Nama Database Nama Tabel sispak_kamera tbl_kerusakan No Nama Field Tipe Data Not Null Kunci 1. *klm_id_kerusakan Int(11) No Primary Key 2. klm_nama_kerusakan Varchar(50) No - 3. klm_defenisi_kerusakan Text No - 4 klm_solusi_kerusakan Text No - 4. Struktur Tabel Bobot Selengkapnya mengenai struktur tabel bobot ini dapat dilihat pada tabel III.11 berikut: Nama Database Nama Tabel Tabel III.11 Rancangan Tabel Bobot sispak_kamera tbl_bobot No Nama Field Tipe Data Not Null Kunci 1. *klm_id_bobot Int(12) No Primary Key 2. klm_idkerusakan_bobot Int(12) No - 3. klm_idgejala_bobot Int(12) No - 4 klm_nilai_bobot Decimal(5,2) No -

69 5. Struktur Tabel Deteksi Selengkapnya mengenai struktur tabel kerusakan ini dapat dilihat pada tabel III.12 berikut: Tabel III.12 Rancangan Tabel Deteksi Nama Database sispak_kamera Nama Tabel tbl_kerusakan No Nama Field Tipe Data Not Null Kunci 1. *klm_id_dtk Int(12) No Primary Key 2. klm_tanggal_dtk Date No - 3. klm_nama_user Varchar(50) No - 4 klm_hasil_dtk Text No -