BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, dengan pertimbangan bahwa hingga penelitian ini dilakukan belum ada daerah yang menerbitkan obligasi daerah. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif kuantitatif, dimana akan menjelaskan suatu keadaan yang terjadi saat ini melalui data-data bilangan yang kemudian akan mampu memberikan gambaran atau kesimpulan dalam penelitian. Adapun yang menjadi landasan peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu: 1. Dengan metode ini dapat memberikan gambaran tentang kelayakan penerbitan obligasi daerah oleh pemerintah provinsi di Indonesia. 2. Metode ini selain dapat mengumpulkan data dan menyususn data, data tersebut dapat diinterpretasikan sehingga akan mampu disimpulkan guna kelayakan penerbitan obligasi daerah. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dipakai dalam penilitian ini adalah data sekunder, sumber data sekunder ini diperoleh dari data APBD 2015 dan 2016, realisasi APBD 34 pemerintah provinsi pada tahun 2013-2015. 25
26 D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Yaitu dengan menyalin/mengambil data opini BPK atas Laporan keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), APBD 2015-2016, dan realisasi APBD 34 Pemerintah Provinsi pada tahun 2013-2015. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan alat analisis sebagaimana yang telah diatur dalam PMK Nomor 111/PMK.07/2012 Pasal 2 (1) dan PMK Nomor 180/PMK.07/2015 Pasal 10 (2) Tentang Tata Cara Penerbitan dan Pertanggungjawaban Obligasi Daerah. Serta PMK Nomor 153/PMK.07/2015 Tentang Batas Maksimal Kumulatif Deficit APBD. Sehingga teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu: 1. Audit terakhir atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar Dengan Pengecualian. Opini WTP/WDP Opini WTP DPP/TMP/TW = Layak = Tidak Layak 2. Jumlah defisit APBD sesuai dengan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Jumlah Defisit APBD tidak melebihi ketetapan Menteri Keuangan = Layak Jumlah Defisit APBD melebihi ketetapan Menteri Keuangan = Tidak Layak
27 3. Jumlah kumulatif pinjaman, yaitu jumlah sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya. a) Perhitungan Jumlah Kumulatif Pinjaman: Jumlah Kumulatif Pinjaman = Outstanding Pinjaman Lama + Pinjaman Baru b) Perhitungan Penerimaan Umum APBD: Penerimaan Umum = Penerimaan APBD - DAK - DD - DP - PL 1) DAK = Dana Alokasi Khusus 2) DD = Dana Darurat 3) DP = Dana Pinjaman Lainnya 4) PL = Penerimaan Lain yang kegunaannya dibatasi Jumlah Kumulatif Pinjaman < 75% Penerimaan Umum APBD = Layak Jumlah Kumulatif Pinjaman > 75% Penerimaan Umum APBD = Tidak Layak 4. Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman atau Debt Service Coverage Ratio (DSCR), paling sedikit 2,5 (dua koma lima) Perhitungan DSCR menggunakan rumus sebagai berikut: DSCR = (PAD + DAU + (DBH DBHDR)) BW P + B + BL 2,5
28 Dimana: a. PAD = Pendapatan Asli Daerah (rata-rata jumlah realisasi PAD 3 tahun b. DAU = Dana Alokasi Umum (rata-rata jumlah realisasi DAU 3 tahun c. DBH = Dana Bagi Hasil (rata-rata jumlah realisasi DBH 3 tahun d. DBHDR = Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (rata-rata jumlah realisasi DBHDR 3 tahun e. BW = Belanja Pegawai (rata-rata jumlah realisasi BW 3 tahun f. P = Pokok Pinjaman (rata-rata pengeluaran pembiayaan pinjaman lama ditambah dengan rata-rata pinjaman baru dari obligasi 3 tahun g. B = Bunga (rata-rata realisasi belanja bunga 3 tahun terakhir ditambah bunga pinjaman baru dari obligasi pertahun) h. BL = Biaya Lain yaitu biaya yanng timbul akibat diterbitkannya Obligasi Daerah DSCR > 2.5 = Layak DSCR < 2.5 = Tidak Layak
29 5. Kesimpulan Tabel 3.1 Kriteria Kesimpulan Penerbitan Obligasi Daerah Kesimpulan Jumlah Jumlah Penerbitan Opini LKPD Defisit Kumulatif DSCR Obligasi APBD Pinjaman Daerah Layak Layak Layak Tidak Layak Tidak Layak Layak Layak Tidak Layak Layak Tidak Layak Layak Tidak Layak Layak Layak Tidak Layak Tidak Layak Layak Layak Layak Tidak Layak Layak Layak Layak Layak Layak