BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB III ANALISA SITE

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

PUSAT SINEMA SIDOARJO

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

Bab IV Analisa Perancangan

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

shelter of emosion BAB III ANALISA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GEDUNG ORKESTRA SURABAYA Harmoni

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

BAB 2. TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

DESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 5 HASIL RANCANGAN

Sudirman Green Office

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN UMUM

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

BAB III METODE PERANCANGAN

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum

BAB 2 LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM (Dokumen Untuk Sidang Ujian)

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

BAB VI TEMA DAN ANALISA

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

S K E M A T I K D E S A I N

Universitas Multimedia

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

BAB 2 DATA AWAL PROYEK

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

4. BAB 4 PROGRAM ARSITEKTUR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

Gambar 4.20 Gallery National of Indonesia s Coffee Shop

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjaun Proyek Judul : Gallery Seniman Muda Jakarta Tema : Ruang Ekspresi Lokasi : JALAN BULUNGAN RAYA, JAKARTA SELATAN Luas Lahan : ± 1 Hektar KDB / KLB : 40 % / 1.6 Tinggi Max Bangunan : 8 Lantai GSB : 6 meter / 8 meter Sifat Proyek : Fiktif Pemilik : Swasta Fasilitas Yang Direncanakan : fasiltas yang direncanakan di klasifikasikan berdasarkan sifat, dan kebutuhan dari pelaku kegiatan pada bangunan gallery, dengan perencanaan sebagai berikut : Ruang-ruang fungsi utama : Gallery tetap Gallery temporer Theater Serbaguna, dll Ruang-ruang fungsi pendukung utama : Ruang restorasi Kurator Stock room Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 6

Gudang Area utilitas Perpustakaan Studio seniman Wisma seniman Ruang-ruang fungsi pendukung umum : Area parkir Hall Lobby Ruang security Ruang-ruang fungsi pengelola : Ruang administrasi Ruang personalia Ruang operasional Ruang keuangan Ruang rapat Ruang dir, wakil, sekertaris Ruang staff Ruang inventaris Ruang monitor pameran Ruang-ruang fungsi pelengkap : Toilet Book store Souvernir shop Mushola Cafe, lounge II.1.2 Fungsi Gallery Seniman Muda Jakarta Gallery seniman muda Jakarta sebagai wadah yang menaungi seniman-seniman muda, dan berfungsi juga sebagai berikut: Sebagai tempat untuk memamerkan hasil karya seniman muda. Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 7

Sebagai tempat membuat hasil karya seniman muda. Sebagai tempat jual beli hasil karya seniman muda. Tempat berkumpulya para seniman muda. Tempat pendidikan masyarakat. II.1.2.1 Tujuan dan Manfaat Gallery Seniman Muda Jakarta Tujuan Gallery Seniman Muda Jakarta Gallery seniman muda Jakarta memiliki tujuan sebagai wadah yang menaungi seniman muda dan hasil karya-karyanya, yang terkesan kurang dapat apresiasi oleh masyarakat dan pemerintah. Manfaat Gallery Seniman Muda Jakarta Manfaat Bagi Masyarakat : Masyarakat dapat lebih mengenal hasil karya seniman muda. Masyarakat dapat belajar dan mengenal seni di gallery ini. Sebagai sarana hiburan. Manfaat Bagi Seniman Muda: Sebagai wadah untuk mempromosikan hasil karya. Sebagai wadah untuk menuangkan ekspresi. Sebagai wadah untuk bertukar pikiran di antara senimanseniman muda. Sebagai wadah untuk jual beli. Sebagai wadah untuk berkumpulya seniman-seniman muda. Manfaat Bagi Pemerintah: Meringankan beban pemerintah atas bangunan-bangunan untuk menampung hasil karya seniman. Dapat menjadi mitra untuk mengembangkan seniman-seniman muda. Dapat memajukan seni di Indonesia II.1.2.2 Lingkup dan Kegiatan Utama Gallery Seniman Muda Jakarta Kegiatan Utama Gallery seniman muda Jakarta memiliki kegitan utama sebagai berikut : Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 8

Kegiatan Pameran Pameran hasil karya-karya seniman muda baik 2 dimensi maupun 3 dimensi untuk memperkenalkan kepada khalayak umum. Kegiatan Jual-Beli Seniman muda dapat menjual hasil karya-karyanya di gallery ini, selain itu masyarakat juga dapat membeli hasil karya seni. Kegiatan Membuat Karya Seni Para seniman dapat membuat karya seni di ruang yang telah di sediakan. Kegiatan Penunjang Gallery seniman muda Jakarta memiliki kegiatan penunjang sebagai berikut : Kegiatan Administrasi (pengelola) melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan dan mengelola semua kegiatan yang terjadi yang bersifat administratif. Kegiatan Promosi dan Informasi Kegiatan untuk memberikan promosi dan informasi kepada para pengguna gedung. Seperti pusat informasi, ruang serba guna dll. Kegiatan Perawatan dan Maintenance melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan dan mengelola semua kegiatan Perawatan dan Maintenance Bangunan. Kegiatan Penunjang Kegiatan Akademik Melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang kemajuan akademik terutama bidang seni seperti perpustakaan,ruang diskusi dll. Kegiatan Pelengkap Gallery seniman muda Jakarta memiliki kegiatan kegitan pelengkap sebagai berikut : Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 9

Kegiatan Berinteraksi Non Formal Kegiatan berkumpul dan bersosialisasi bagi pengguna bangunan seperti Lobby,taman,plaza Kegiatan Usaha Melaksanakan Kegiatan Usaha dalam lingkup bangunan gallery seperti, cafe, dan souvernir. Kegiatan Refreshing Kegiatan yang bersifat relax untuk melepas kepenatan pengguna bangunan seperti plaza taman dan melaksanakan kegiatan peribadatan seperti Musholah. Kegiatan Servis Kegiatan bersifat servis untuk kebutuhan pengguna bangunan seperti, Parkir, Lobby, dan Lift. II.1.2.3 Syarat dan Klasifikasi Pendirian Bangunan Gallery II.1.2.3.a Syarat Bangunan Gallery Gallery yaitu suatu bentuk kegiatan mengunjungi suatu ruangan atau pameran yang memamerkan dan mengkomunikasikan bendabenda pembuktian material manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi 5. Beberapa persyaratan terkait yang digunakan untuk mendirikan sebuah gallery sebagai berikut : Persyaratan Lokasi gallery Lokasi gallery harus strategis, dengan kata lain lokasi harus mudah dicapai oleh masyarakat umum 1 Lokasi gallery harus sehat, yang dimaksud sehat adalah tidak terletak di daerah industri yang banyak polusi udaranya serta bukan berada di daerah tanah berlumpur, rawa atau tanah berpasir. Element-element iklimnya yaitu memiliki kelembaban udara setidak-tidaknya harus terkotrol mencapai suhu yang netral yaitu antara 55-65 %. 5 Tugas Akhir Chrismas Ardianto, Pusat Seni Rupa Jakarta, 2008 Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 10

Persyaratan Bangunan Pembagian ruangan yang diperlukan untuk kepentingan gallery, dan juga memperhatikan kelembapan dan sirkulasi udara, agar tidak merusak benda-benda koleksi, dan juga sistem pencahayaan juga sangat berperan penting dalam mendisplay suatu benda. Bangunan harus sanggup melindungi objek gallery, personil gallery, dan pengunjung gallery dan memenuhi beberapa persyartatan minimal bangunan. Syarat-Syarat Umum Bangunan dikelompokan menurut fungsi dan aktivitasnya: ketengan, keramain dan keamanan. pintu masuk utama (main entrance) adalah untuk pengunjung gallery. Pentu masuk khusus (service entrance) adalah untuk lalu lintas bagian pelayanan, perkantoran, serta ruang-ruang pada bangunan khusus. Area publik/umum terdiri dari bagnunan utama (pameran tetap dan pameran temporer), auditorium, keamanan/pos jaga, giftshop dan kafetaria, tiket box dan tempat penitipan barang, lobby/ruang istirahat, toilet, taman dan tempat parkir. Area semi publik terdiri dari bangunan Administrasi (termasuk perpustakaan dan ruang rapat). Area private terdiri dari Laboraturium konservasi, studio pembuatan miniatur, storage, serta ruangan studi koleksi. Syarat-Syarat Khusus Bangunan Utama (Pameran Tetap dan Pameran Tenporer) haruslah memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan, mudah dicapai dari luar maupun dari dalam, dan juga bangunan penerima yang memiliki daya tarik sebagai bangunan pertama yang di kunjungi oleh pengunjung gallery, Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 11

dan memiliki sistem keamanan yang baik, baik dari segi kontruksi, spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya bendabenda secara alami (cuaca dan lain-lain) maupun dari segi kriminalitas dan pencurian. Bangunan Auditorium haruslah mudah dicapai oleh umum, dan dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi dan cermah. Bangunan khusus terdiri dari Laboraturium konservasi, studi preparasi, storage dan studi koleksi. Bangunan khusu ini harus terletak di bagian yang tenang, mempunyai pintu masuk khusus, dan memiliki sistem kemanan yang baik (terhadap kerusakan, kebakaran, insect, dan kriminalitas) yang menyangkut segi-segi kontruksi maupun spesifikasi ruang. Bangunan Administrasi harus memiliki letak yang strategis baik terhadap pencapain umum maupun bangunan-bangunan lain dan memiliki pintu masuk khusus. (Sumber : Tugas Akhir Emmanuel Styawan, 2008. mengutip dari Udansyah, 1987) II.1.2.3.b Klasifikasi Bangunan Gallery Klasifikasi bangunan gallery dapat pandang dari berbagai macam sudut pandang diantaranya sebagai berikut : Berdasarkan Penyelenggaraanya Gallery Swasta, yaitu gallery yang diselenggarakan dan dikelola oleh swasta. Gallery Resmi, yaitu gallery yang diselenggarakan dan dikelola oleh pemerintah. Gallery dalam klasifikasi ini terbagi lagi menjadi gallery yang di kelola oleh pemerintah daerah dan dikelola oleh pemerintah pusat. Berdasarkan Jenis Koleksi Gallery Khusus, gallery jenis ini memiliki koleksi penunjang satu cabang ilmu pengetahuan saja. Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 12

Gallery Umum, gallery jenis ini memiliki koleksi penunjang cabang-cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan ilmu pengethuan sosial. Berdasarkan Jenis Bangunan Gallery Terbuka, penyajian koleksi dilakukan secara terbuka (outdoor). Gallery Tertutup, penyajian koleksi dilakukan secara tertutup (indoor). Kombinasi, penyajian koleksi dilakukan secara kombinasi antara gallery tertutup dan gallery terbuka. (Sumber : Tugas Akhir Emmanuel Styawan, 2008. Mengutip dari Sutaarga, 1989) II.2 Pemilihan Lokasi Proyek Untuk Proyek bangunan gallery ini berlokasi di JL. BULUNGAN RAYA, JAKARTA SELATAN. Dengan pertimbangan bahwa lokasi ini merupakan tempat berkumpulya komunitas-komunitas seni dan tempat berkumpulnya muda-mudi Jakarta Gambar 2.1 (Peta Blok M) Gambar 2.2 (Lokasi Tapak) II.2.1 Kriteria Lokasi Proyek Di dalam menentukan lokasi tapak/proyek terdapat beberapa kriteria kriteria sebagai berikut : Tersedia lahan yang memadai untuk proyek ini. Kawasan di peruntukan untuk bangunan gallery. Kemudahan aksesbilitas. Tersedianya infrastruktur yang memadai. Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 13

Lokasi yang familiar untuk anak muda Jakarta. Tinggkat polusi yang masih rendah. II.3 Tinjaun Judul Proyek II.3.1 Pengertian Gallery Gallery adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat, terbuka untuk umum, mengumpulkan, merawat dan memamerkan benda-benda yang bersangakutan, yang bertujuan untuk penelitian, pendidikan dan hiburan 6. Gallery adalah salah satu lembaga kebudayaan yang berfungsi untuk perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan aset seni sebagai sarana edukasi, kultural, dan hiburan 7. II.3.2 Pengertian Seniman Muda Seniman muda adalah seniman berumur tua, namun hasil karya seninya masih mentah 8. Seniman muda adalah seniman-seniman yang berumur muda 9. II.3.3 Pengertian Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah ibu kota negara Indonesia 10. Jakarta (juga Jakarta atau DKI Jakarta) adalah ibu kota dan kota terbesar di Indonesia, terletak di pesisir barat laut pulau Jawa 11. 2 Kota Jakarta merupakan Kota yang tinggkat keanekaragaman suku dan agamanya cukup tinggi sehingga seni-seni yang berkembang menjadi lebih berpariatif dan beragam. 6 Tugas Akhir Emmanuel Styawan, 2008. Kutipan dari Udansah, 1987 7 Tugas Akhir Emmanuel Styawan, 2008. Kutipan dari Sutaarga, 1989 8,9 Gatot, Seniman Jazz, 2011 10 http://id.wikipedia.org/wiki/daerah_khusus_ibukota_jakarta 11 http://translate.googleusercontent.com Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 14

II.3.4 Pengertian Gallery Seniman Muda Jakarta Gallery seniman muda Jakarta adalah sebuah ruang atau bangunan yang mewadahi dan menyalurkan hasil seni orang-orang kreatif dan anak muda khususnya pecinta seni untuk dinikmati oleh khalayak umum yang berada di Jakarta. II.4 Faktor Penyebab Timbulnya Proyek II.4.1 Faktor Umum Kebutuhan akan wadah yang menampung aspirasi seniman muda. Peningkatan kualitas hasil karya seniman-seniman muda. Semakin banyak kaum muda yang bergelut di dunia seni. Mempromosikan hasil karya seniman-seniman muda ke khalayak umum. II.4.2 Faktor Khusus Membantu program pemerintah dalam penyedian sarana budaya dan seni. Dibutuhkanya wadah untuk menaungi seniman-seniman muda. Menciptakan bangunan gallery yang berkualitas dan bermanfaat. Menciptakaan bangunan gallery sebagai centernya seniman-seniman muda di Jakarta. II.5 Karakteristik Proyek Beberapa karakteristik yang terkait dengan judul proyek, seperti : Lokasi Lokasi harus sesuai dengan peruntukan yaitu sarana budaya dan seni, loasi harus terbebas dari pencemaran udara dalam artian tidak berada di sekitar kawasan industri. Aksesbelitas harus strategis agar mudah di kunjungi oleh masyarakat umum. Pengguna Bangunan Pengguna bangunan ini umumnya para pelaku seni, pengelola, staff dan masyarakat umum yang berkunjung. Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 15

Kualitas Kualitas bangunan ini sangat di butuhkan untuk kelangsungan fungsi - fungsi yang ada didalamnya, baik dari segi infrastruktur bangunan maupun segi keaman. Desain Dengan pendekatan desain Ruang Ekspresi namun tetap mempertimbangkan bentuk, keamanan dan kenyamanan pengguna, bangunan juga harus dapat menunjang kebutuhan penggunanya sehingga bangunan sesuai dengan kegunaanya sebagai gallery yang berkualitas. Trend Arsitektur Mengacu kepada perkembangan Zaman dan kemajuan teknologi, bangunan memiliki trend arsitektur modern namun tetap mempertimbangkan unsur ruang ekspresi dalam penerapanya. Segmen Pasar Segment pasar dari bangunan gallery ini adalah para senimanseniman muda dan juga masyarakat umum yang cinta akan seni khusunya yang berdomisili di Jakarta. II.6 Studi Banding Judul Setara Dalam merancang gedung Gallery yang nyaman dengan aliran Ruang Ekspresi di butuhkan beberapa komparasi project yang sama yang dapat menjadi acuan dalam konsep perancangan. Pada perancanngan gedung Gallery Seniman Muda jakarta ini di ambil sebuah gedung gallery yang dapat di jadikan acuan perbandingan yaitu Gallery Salihara. Gallery Salihara Komunitas Salihara berada di lokasi JL. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Berdiri di atas tanah seluas 3.237 m² terdapat tiga unit bangunan utama, yakni Teater Salihara, Galeri Salihara, dan gedung kantor serta wisma seniman. Kompleks itu dirancang oleh tiga Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 16

orang arsitek: Adi Purnomo, Isandra Matin Ahmad, dan Marco Kusumawijaya. Di bagian depan-kiri adalah coffee shop. Ruang berkaca di sebelah kanannya, dibelah oleh jalan masuk yang tak terlalu lebar, adalah butik yang juga menjajakan buku dan cendera mata. Jalan masuk yang bertangga-naik menuju ke galeri, sedangkan yang menurun-landai ke teater. Gambar 2.3 Gallery Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Indonesia. Teater Salihara adalah gedung teater model black box pertama di Indonesia yang cukup menampung hingga 252 penonton. Ruang teater itu kedap suara-dinding beton yang dilapisi dengan batu bata yang bersusun. Tata suara dan cahayanya memukau. Tempat duduk penonton bisa diubahubah, menyesuaikan diri pada kebutuhan tata panggung. Sedangkan atapnya difungsikan sebagai area teater terbuka. Berbeda dengan bangunan galeri pada umumnya, Galeri Salihara berbentuk silinder dengan lingkar sedikit oval. Interior dengan dinding melingkar tanpa sudut memberi ruang pandang lebih luas. Sebuah ruang serbaguna dan kedai dengan pemandangan terbuka terletak di bawah bangunan ini. Hardiansyah 41207010018 Gallery Seniman Muda Jakarta 17