BAB VI TEMA DAN ANALISA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI TEMA DAN ANALISA"

Transkripsi

1 BAB VI TEMA DAN ANALISA 6.1. Tema Dalam perancangan ini, tema yang akan diterapkan adalah Arsitektur Berbasis Kebutuhan Psikologis Anak, dimana tema ini berkaitan erat dengan berbagai fasilitas, kebutuhan dan tujuan dari perancangan Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak. Namun sebelumnya akan dijelaskan terlebih dulu pengertian dari Arsitektur dan Psikologi Anak, sebagai berikut : Pengertian Arsitektur Kesimpulan dari pengertian Arsitektur yang sudah dikemukakan menurut para ahli, yaitu: Arsitektur adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan lingkungan binaan (artefak), mulai dari lingkup makro seperti perencaan dan perancangan kota, kawasan, lingkungan, dan lansekap hingga lingkup mikro seperti perencanaan dan perancangan bangunan, interior, perabot, dan produk. Dalam arti yang sempit, arsitektur sering kali diartikan sebagai ilmu dan seni perencanaan dan perancangan bangunan. Dalam pengertian lain, istilah arsitektur sering juga dipergunakan untuk menggantikan istilah hasil-hasil proses perancangan. ( Pengertian Psikologis Anak Demikian juga pengertian psikologis yang disimpulkan berdasarkan pendapat dari para ahli: Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 44

2 sebagainya. (menurut Muhibbin Syah (2001)). Anak merupakan makhluk yang membutuhkan perhatian, kasih sayang dan tempat perkembangannya. Anak juga merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Selain iu anak juga merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangan yang cukup baik dalam kehidupan bersama. Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa pengertian psikologis anak adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku anak baik secara individu maupun dalam hubungan anak terhadap lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari Arsitektur Berbasis Kebutuhan Psikologis Anak Tema Arsitektur berbasis kebutuhan psikologis anak adalah seni perencanaan dan perancangan bangunan dengan mempelajari dan menerapkan aspek tingkah laku anak baik secara individu maupun dalam hubungan anak terhadap lingkungannya ke dalam bangunan. Material yang akan digunakan pada Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak merupakan material yang ramah akan lingkungan, mengingat wilayah tapak yang akan digunakan masih termasuk area hijau yang terdapat di Jakarta. Selain itu, keberadaan tempat bermain yang ditengah lingkungan alam nan hijau, akan membuat anak-anak semakin ingin untuk mengembangkan dirinya dengan alam, tentu saja dengan dukungan jenis dan peralatan yang disediakan dalam berbagai jenis permainan Target dan Sasaran Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak Fasilitas musik anak merupakan fasilitas yang sengaja dibuat bagi anak-anak yang ingin belajar bermain musik. Khususnya bagi mereka yang berusia 6-12 tahun atau anak yang duduk di sekolah dasar. Lokasi site yang berada di daerah padat penduduk perkotaan diharapkan dapat menjadi alternatif yang baik untuk tercapainya peminat / target dari fasilitas musik ini. TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 45

3 6.3. Analisa Tapak LOKASI TAPAK Judul : Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak Lokasi : Terletak di jalan Lenteng Agung Timur, Jakarta Selatan TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 46

4 Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Swasta Sumber Dana : Swasta Luas : +- 2,4 Hektar Peruntukan : Suka Sarana Pendidikan KDB : 20 % KLB : 0,4 Tinggi Bangunan : 2 Lantai Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak ini memanfaatkan sinar matahari sebagai penerangan, oleh karena itu bentuk massa bangunan disesuaikan agar cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal. Cahaya matahari langsung yang digunakan bertujuan memberikan kesan alam terbuka yang lebih, khususnya pada area bermain outdoor. ZONING TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 47

5 Keterangan: Publik Private Private Semi Publik : Parkir, Jembatan, cafe : Sekolah musik, taman bersantai : Arena bermain outdoor : Drop Off, Lobby, Kantor pengelola Gambar di atas menjelaskan bagaimana penzoningan diterapkan pada perancangan Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak. Jumlah penduduk di DKI Jakarta hingga tahun 2012 sudah mencapai 10,4 juta jiwa. Karenanya fasilitas rekreasi edukatif anak ini dapat dikatakan berada di kota yang padat penduduknya.dan sesuai dengan ukuran standard seperti yang dikemukakan oleh Direktorat Jenderal Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga (1979:58) adalah 1 acre untuk 300 orang (-14 m2 untuk satu orang) bagi kota yang penduduknya sampai orang. Area tapak yang dipilih merupakan area yang tepat untuk membangun sebuah fasilitas rekreasi anak di Jakarta, dimana tempat ini merupakan wilayah yang padat penduduk dan berdekatan dengan sumber air (sungai Ciliwung). TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 48

6 Harga tanah di lokasi yang berada pada kisaran harga Rp /meter, merupakan harga tanah yang masih terjangkau untuk kategori di Jakarta Selatan. Fasilitas yang masuk ke dalam kategori fasilitas komersial ini diharapkan dengan harga tanah tersebut dapat menjadi pilihan yang tepat, untuk kembalinya modal yang dikeluarkan dalam merancang Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak Sungai Ciliwung infojkt.com Sesuai dengan syarat pemilihan tapak yang ditentukan oleh Universitas Mercu Buana dalam pengambilan skripsi, maka pemilihan tapak dilakukan pada area yang dilewati oleh sungai Ciliwung. Image lingkungan sungai ciliwung yang nampak seperti tidak layak untuk dipergunakan sebagai suatu saran yang diakibatkan oleh lingkungan yang kumuh, diharapkan image tersebut dapat berubah menjadi lebih baik dengan adanya sarana Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak ini. Tapak yang terletak di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini mempunyai potensi yang cukup baik dikarenakan berdekatan dengan sumber air yaitu sungai Ciliwung. Dimana dalam membangun area playground yang 80% adalah outdoor yang membutuhkan sumber air yang dekat. Namun permasalahannya adalah kondisi sungai Ciliwung sudah tercemar akibat timbunan sampah masyarakat. Disinilah tantangan perancang untuk menjadikan lokasi ini dapat menjadi maksimal dalam pemanfaatan sumber airnya. Letak tapak yang mempunyai kondisi iklim 2 (dua) musim ini dapat dikategorikan ke dalam kondisi iklim Tropis, dimana memang sudah TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 49

7 menjadi kondisi dasar iklim di Indonesia. Dalam mendesain Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak, memanfaatkan sumber air ciliwung untuk merawat tanaman hijau yang berada pada area ini, selain itu ancaman banjir yang selalu melanda sekitar sungai Ciliwung diharapkan dapat dihindari pada area ini dengan menggunakan sistim pengamanan yang baik, dengan menggunakan Sistem Drainase (mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air) yang dibangun di sekitar area Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak. Menurut Dr. Ir. Suripin, M.Eng., Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas (tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air) ( ) ( ) Dengan diterapkannya sistem drainase di sekitar area ini, maka diharapkan keberadaan sungai Ciliwung yang rawan banjir tidak mempengaruhi atau berdampak bagi Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak yang dimana fasilitas ini membutuhkan kenyamanan dan kenyamanan yang tinggi, mengingat sebagian besar pengunjung merupakan anak-anak Rencana Anggaran Biaya Dalam perancangan ini akan menggunakan beberapa jenis mainan. Contoh jenis TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 50

8 permainan yang akan digunakan tertera dengan biaynya, sebagai berikut: jakartacity.olx.co.id Berikut adalah prediksi/budget RAB (Rencana Anggaran Biaya) untuk membangun Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak: NO KEBUTUHAN JUMLAH HARGA TOTAL 1. Tanah Lokasi Fasilitas m Rp Rp Alat Permainan Edukatif Tempat Tengah Bermain 1 Rp Tempat Bermain Air 1 Rp Tempat FlyingFox Bermain 1 Rp TOTAL Rp Studio Musik 1 Rp Rp Alat Musik 5 TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 51

9 Piano 1 Rp Organ 1 Rp Gitar 1 Rp Angklung 1 Rp Gamelan 1 Rp TOTAL Rp Bangunan 1 Rp Rp Taman dll 1 Rp Rp TOTAL PREDIKSI/BUDGET Rp Delapan puluh delapan miliar dua ratus lima puluh juta rupiah Dibutuhkan dana sekitar Rp ,- untuk menciptakan Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak. Kerjasama yang dilakukan antara perancang (pemilik tanah) dan investor (uang) sesuai perjanjian akan kembali modal dalam jangka waktu 12 tahun. Investor lahan akan mengeluarkan modal sesuai dengan harga tanah sebesar Rp ,- sedangkan investor (uang) akan mengeluarkan biaya sebesar Rp ,- Dengan perincian sebagai berikut: NO WAKTU CICILAN/THN CICILAN/BLN CICILAN/HARI Tahun Rp. TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 52

10 / 12 Rp Bulan Rp Rp Hari Rp / 3650 Rp Target Pemasukan dari Pengunjung Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak N WAKT TARGET TARGET HARGA HARGA TOTAL O U ANAK ORTU TIKET TIKET /ANAK /ORTU 1. 1 Hari 200 org 150 org Rp ,- Rp ,- Rp Bln 6000 org 4500 org Rp ,- Rp ,- Rp Thn org org Rp ,- Rp ,- Rp Thn org org Rp ,- Rp ,- Rp Total penghasilan diatas hanya prediksi yang sewaktu-waktu dapat berubah yang TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 53

11 dapat disebabkan oleh situasi dan kondisi, mulai dari jumlah pengunjung hingga ke pengeluaran tak terduga. Dalam perjanjian kerjasama, jika prediksi penghasilan di atas tepat maka investor (uang) akan mendapatkan balik modal di tahun pertama, dan keduabelah pihak akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati oleh keduabelah pihak di tahun-tahun berikutnya. Selain itu perancang (pemilik lahan) akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena tanah tetap menjadi milik perancang. Dalam artian, karena ini merupakan proyek swasta maka tanah tidak berpindah tangan tanpa persetujuan perancang (pemilik lahan) 6.6. Organisasi Ruang LOBBY Playground Belakang Playground Tengah Butik Anak- Musholla Sekolah Musik Playground Wallclimbing Playground Kolam Air Service Parkir Pengelola Taman Belakang Parkir Café Keterangan: : Berhubungan langsung : Berhubungan dekat : Berhubungan Jauh 6.7. Kebutuhan Ruang No Area Kategori Pengguna Jumlah Total Luas 1. Parkir Depan Publik 38 Mobil 475 m² Seluruh TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 54

12 Pengunjung 2. Parkir Publik Seluruh 8 Bus 240 m² Sekolah Musik Pengunjung 14 Mobil 20 Motor 175 m² 20 m² 3. Parkir Publik Seluruh 16 Mobil 200 m² Restoran Pengunjung 4. Parkir Karyawan 10 Mobil 125 m² Pengelola 15 Motor 15 m² 5. Lobby Publik Seluruh Pengunjung 100 orang 93 m² 6. Kantor Pengelola Private Karyawan 16 orang 14,88 m² 7. Ticketing Publik Seluruh 4 loket 29,76 m² (lobby) Pengunjung (8orang) 9. Toilet Publik Seluruh Pengunjung 4 Pria 4 Wanita 7,44 m² 11. Security Private Karyawan 8 orang 7,44 m² 12. Ruang Publik Seluruh 50 orang 46,5 m² Tunggu Pengunjung 13. Restoran Publik Seluruh Pengunjung m² 14. Playground Tengah 15. Playground Belakang Privat Anak Usia 6-12 Tahun Privat Anak Usia 6-12 Tahun 100 orang 93 m² 100 orang 93 m² 16. Playground Privat Anak Usia orang 93 m² TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 55

13 Kolam Air 17. Playground FlyingFox 18. Playground Warna 19. Taman Belakang 12 Tahun Privat Anak Usia 6-12 Tahun Privat Anak Usia 6-12 Tahun Privat Anak Usia 6-12 Tahun 100 orang 93 m² 100 orang 93 m² 100 orang 93 m² 20. Ruang Pengawas Privat Karyawan 5 orang 4,65 m² 21. Ruang Semi Privat Anak Usia 6-5 ruang (50 46,5 m² Istirahat 12 Tahun orang) 22. Sekolah Musik (Aula) Semi Privat Anak Usia 6-12 Tahun 150 orang 139,5 m² 23. Ruang Musik Privat Anak Usia 6-12 Tahun dan Orang Tua 24. Musholla Publik Seluruh Pengunjung dan Karyawan 50 orang 46,5 m² 10 orang 9,3 m² 25. Butik Anak Semi Publik Pengunjung 30 orang 27,9 m² 27. Servis Tempat Bermain 28. Servis Restoran Privat Karyawan 5 orang 4,65 m² Privat Karyawan 15 orang 13,95 TOTAL 2.444,12 m² Sumber : Data Arsitek Ernst Neufert, edisi 33, jilid 2. Keterangan (rencana fasilitas) : TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 56

14 Catatan: Besaran ruang di atas belum termasuk sirkulasi kebutuhan ruang Tempat Bermain Tengah adalah area bermain bebas dan juga area bermain FlyingFox. Permainan ini bertujuan agar anak dapat merasakan kebebasan bermain dengan melatih keberanian mereka. Tempat Bermain Kolam Air bertujuan agar anak-anak tidak merasa monoton dengan playground-playground lainnya yang berupa taman hijau. Unsur air juga bisa membuat anak-anak lebih bersemangat untuk bermain, karena anak menyukai air sebagai sarana bermain. Untuk membuat suasana bermain yang menantang, maka di area ini dibuat permainan arung jeram buatan. Tempat Bermain Warna dirancang untuk melatih perkembangan saraf motorik anak dengan mengenal beraneka macam warna. Warna-warna ini berada sebagai wadah mereka berpijak. Permainan yang disediakan adalah tembak papan warna, yang dimana dapat melatih konsentrasi anak. Tempat Bermain Wall Climbing dibuat bertujuan untuk melatih konsentrasi anak. Dengan berkonsentrasi pada mata, tangan dan kaki mereka dapat melakukan permainan ini dengan memicu adrenalin mereka. Tempat Bermain Rumah Akar Pohon dibuat untuk melatih kerjasama anak dalam bersosialisasi, permainan ini merupakan permainan bebas yang dimana anak-anak akan diajarkan untuk bersabar dan mengantri ketika akan bermain. Selain itu permainan ini juga melatih kekuatan tubuh anak Rencana Perancangan Penjelasan dengan berbagai alasan dan juga pendapat para ahli mengenai anak sudah dijelaskan sebelumnya. Namun permasalahannya adalah bagaimana merancang Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak yang baik?. Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak memerlukan perhatian khusus dalam setiap tujuan dan fungsinya. Untuk itulah dalam hal ini diperlukan detail dalam mendesain demi untuk kenyamanan dan keamanan bagi para TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 57

15 pengunjungnya tanpa melupakan maksud dan tujuan utama dari perancangan ini. Untuk mengetahui seperti apa rencana perancangan tempat rekreasi ini, maka akan dijelaskan dalam beberapa sketsa gambar seperti berikut: Sumber : Penulis Gambar di pada halaman sebelumnya adalah jenis permainan yang melatih kekuatan fisik anak. Dengan adanya anak tangga pada bagian start membuat anak penasaran untuk dapat mencapai ke anak tangga berikutnya (finish) dengan melewati permainan keseimbangan tubuh. Pada permainan ini dapat melatih mereka tahu bagaimana cara untuk menggapai apa yang mereka inginkan, yaitu dengan berusaha. Jenis permainan ini dapat membantu perkembangan anak dalam menghadapi kehidupan mereka nantinya, TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 58

16 Sumber : Penulis Untuk mendukung fasilitas bermain, keberadaan taman seperti pada gambar di atas dapat menjadi tempat beristirahat bagi pengunjung. Desain jalan setapak terdapat beberapa jenis, mulai dari jalan datar yang menanjak dan menurun, ada juga jalan setapak yang merupakan batu persegi. Selain itu pada bangku taman di desain menyerupai ombak, dimana desain ini dapat menampung banyak pengunjung ketika ingin mendudukinya (karena tidak bersudut tajam). Tidak lupa pada bagian perbatasan terdapat pagar yang sengaja dibuat agar area bermain tidak terganggu dari berbagai ancaman yang berada di luar area bermain. cimahikota.go.id Pada gambar di atas menjelaskan bahwa area playground akan diletakkan beberapa tempat untuk beristirahat ataupun sekedar berteduh bagi para anak dan juga orang tua yang menunggu anak-anak mereka bermain. TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 59

17 uxuporyqa.my3gb.com Gambar di atas menjelaskan mengenai jalan penghubung jika anak ingin bermain di area bermain air tengah yang dikelilingi kolam arung jeram buatan. Gambar di atas merupakan contoh kolam arung jeram buatan. murjan splash park TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 60

18 Gambar di atas merupakan permainan Wall Climbing yang terbuat dari bahan material yang sangat aman bagi anak-anak. Gambar di atas adalah jenis permainan yang memicu adrenalin, yaitu Flying Fox. Meskipun dengan ketinggian yang cukup tinggi, permainan ini dapat dikatakan aman karena memiliki pengaman seperti jaring sepanjang tali menggantung yang akan dilalui oleh anak-anak. TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 61

19 Demikian seluruh penjelasan mengenai Fasilitas Rekreasi Edukatif Anak dengan menggunakan tema Arsitektur Berbasis Kebutuhan Psikologis Anak yang akan diterapkan pada perancangan yang kemudian akan dilanjutkan dan dituangkan ke dalam sebuah karya Tugas Akhir. Semoga penjelasan dalam Skripsi ini dapat dipahami dan dimengerti seperti apa perancangan yang akan dibuat oleh penulis. Semoga bermanfaat dan terimakasih atas perhatiannya. TUGAS AKHIR FASILITAS REKREASI EDUKATIF ANAK 62

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan

Lebih terperinci

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep dasar perancanagan Konsep dasar perancangan Resort dengan Fasilitas Meditasi ialah untuk mendukung potensi wisata pantai di Anyer. Memaksimalkan pengolahan ruang dalam

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang BAB VI HASIL PERANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu Ekoturisme, dengan empat unsur yang diusung yaitu Sustainable, Pendidikan, Peningkatan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola SNORKELING AND DIVING CENTER DI TANJUNG LESUNG Evans Persadagubta L. Tobing 20305014 ABSTRAKSI Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini olah

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel) BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Menitikberatkan HERITAGE sebagai acuan dasar konsep perancangan agar menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan wujud produknya, meliputi antara lain: a) Aspek arsitektural

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema. BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Multifungsionalitas Arsitektur Kesadaran bahwa perancangan youth center ini mempunyai fungsi yang lebih luas daripada sekedar wadah aktivitas pemuda, maka dipilihlah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Umum Perancangan Gambar 4. 1 Diagram Ilustrasi Konsep Umum Perancangan Berawal dari komunitas bernama generasi 90-an, muncul sebuah buku ilustrasi populer yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan. Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan BAB V KONSEP V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Konsep desain untuk fungsi M al dan Apartemen ini mencoba menampung kegiatankegiatan yang terjadi di sekitar tapak, khusunya jalur pejalan kaki dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana Kebutuhan sarana dan ruang dari lahan sempit memberikan ide konsep optimalisasi ruang melalui penggunaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP MAKRO Secara makro, konsep perencanaan dan perancangan Museum Tekstil Indonesia ini merupakan sebuah alat untuk mendekatkan masyarakat Indonesia agar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

B A B 4 A N A L I S I S

B A B 4 A N A L I S I S B A B 4 A N A L I S I S Pada bab ini saya ingin melakukan analisis terhadap data yang sudah didapat dari studi kasus berdasarkan tiga teori pada bab sebelumnya. Pertama, saya ingin melihat hubungan keempat

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN BAB IV: KONSEP PERENCANAAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan Seperti yang telah disinggung pada bab bab sebelumnya, dasar konsep perancangan bangunan Prambanan Heritage Hotel and Convention ini adalah heritage

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi

Lebih terperinci

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE Pemograman merupakan bagian awal dari perencanaan yang terdiri dari kegiatan analisis dalam kaitan upaya pemecahan masalah desain. Pemograman dimulai

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK 8 BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Data Umum Proyek Proyek perancangan Penataan Kampung Kota Berbasis Arsitektur Berbagi Kampung Kota. Yang berorientasikan pada sungai Cikapundung, berlokasi Jln.Taman Hewan

Lebih terperinci

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 1.1 Property size, KDB, KLB A. KDB koefisien dasar bangunan (KDB) menengah (20% - 50%) 50% x 9850m 2 = 4925 m 2, sedangkan luas bangunan yang adalah 4356,3 m 2 B. KLB

Lebih terperinci

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya 196 Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya Yurike Natasia dan Rony Gunawan S.T.,M.T. Prodi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: yurike_natasia@yahoo.com ; rgsunaryo@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

shelter of emosion BAB III ANALISA

shelter of emosion BAB III ANALISA BAB III ANALISA III.1. Analisa Tapak III.1.1 Analisa kondisi dan lingkungan site existing Site berada dilokasi dengan kepadatan lalu lintas dan aktifitas yang tinggi dengan luas kesuruhan site 2.3 hektar.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu: BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsional 4.1.1. Analisis Organisasi Ruang Pengorganisasian ruang-ruang pada proyek ini dikelompokkan berdasarkan fungsi ruangnya. Ruang-ruang dengan fungsi yang sama sedapat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan penulis sebelumnya melihat peruntukan lahannya, sebelum merancang sebuah bangunan rancangan apa yang pantas pada tapak dengan

Lebih terperinci

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah table pendekatan kapasitas ruang,

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar tradisional di Kabupaten Jember menggunakan konsep extending tradisional. Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang diperuntukan sebagai lahan untuk tempat tinggal yaitu seluas 45964,88 Ha, dengan keterbatasan lahan

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re- BAB 6 HASIL PERANCANGAN A. Hasil Rancangan Kawasan Konsep yang digunakan dalam perancangan Griya Seni dan Budaya Terakota ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re- Inventing Tradition

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Deskripsi Proyek Judul : Pusat Pendidikan Anak Usia Dini Plus Tempat Penitipan Anak - Baby Class / Bayi (0-1 tahun) - Toddler Class/ Balita (2-3 tahun) -

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK APARTEMEN DAAN MOGOT CITY 3.1. Deskripsi Proyek Apartemen Daan Mogot City 1.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner Pendanaan Harga Kontrak : Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Usia dini merupakan suatu masa keemasan (golden age) bagi setiap manusia. Hal ini dikarenakan, pada masa ini lah seseorang dapat membentuk perilaku dan kepribadiannya

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III DESKRIPSI PROYEK 39 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum 1. Lokasi Dalam pemilihan lokasi proyek terdapat beberapa pertimbangan utama yaitu regulasi, analisis visibilitas, dan fasilitas lingkungan. Berikut pertimbangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN BAB V KONSEP RANCANGAN 5.1 Ide Awal Pertimbangan awal saat hendak merancang proyek ini adalah : Bangunan ini mewadahi keegiatan/aktivitas anak yang bias merangsang sensorik dan motorik anak sehingga direpresentasikan

Lebih terperinci

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Perancangan Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi sebagai bangunan sebagai lanskap candi Prambanan dan tidak menonjolkan karakter bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung berada pada ketinggian sekitar 791 meter di atas permukaan laut (dpl). Morfologi tanahnya terbagi dalam dua hamparan, di sebelah utara relatif berbukit

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Pemilihan Tapak Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini dipilih karena dapat meningkatkan perasaan kembali ke alam dan menyepi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN VI. 1. Konsep Peruangan VI. 1. 1. Kebutuhan dan Besaran Ruang Berdasarkan analisis pelaku dan kegiatan didapatkan tabel kebutuhan ruang seperti dibawah ini: Zona

Lebih terperinci

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan iro konsultan.'..isitektur i antar antan ogyakatta BABV LAPORAN PERANCANGAN 5.1 Site plan Tapak dibagi kedalam beberapa Zona bangunan, yaitu : a. Zona kantor b. Zona terapi c. Zona resto dan cafe d. Zona

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4. 1 Ide awal (conceptual idea) Ide awal dari perancangan stasiun ini muncul dari prinsip-prinsip perancangan yang pada umumnya diterapkan pada desain bangunan-bangunan transportasi.

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

International Fash on Institute di Jakarta

International Fash on Institute di Jakarta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Pemikiran Konsep: - Fungsi bangunan - Analisis Tapak - Bentuk bangunan sebagai lambang wujud fashion. PEMIKIRAN KONSEP KONSEP FASHION Fashion: - Busana

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Peta situasi Gambar 6.1 Site Plan Pada gambar 6.1 merupakan desain siteplan dari Kawasan Wisata Bunga. Kawasan tersebut terbagi ke dalam empat zona, yaitu zona pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Dalam perencanaan dan perancangan RSUD Jakarta Selatan harus memperhatikan beberapa macam kondisi fisik wilayah secara spesifik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Kegiatan Penerima Ruang Kapasitas Indoor & tertutup (m 2 terbuka (m 2 ) ) Plaza 800 org

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci