HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

dokumen-dokumen yang mirip
HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

FTIP001645/077 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian (Ruang

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

METODE PENELITIAN. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

Bab III Bahan dan Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian Persiapan Bahan Baku

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah temu kunci (Boesenbergia pandurata)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Malang serta Laboratorium Kimia Universitas Islam Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika

3. BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian. Pengambilan sampel karang lunak dilakukan pada bulan Juli dan Agustus

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas

3 METODOLOGI. Desikator. H 2 SO 4 p.a. pekat Tanur pengabuan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Mei 2015 di UPT

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

TEKNOLOGI REMPAH-REMPAH DAN MINYAK ATSIRI

Transkripsi:

IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian Percobaan utama dilaksanakan pada bulan Maret 2012- April 2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Uji Fakultas Teknologi Industri Pertanian, dan Laboratorium Organik Jurusan Kimia FMIPA Unpad. 4.2. Bahan dan Alat Percobaan Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah propolis mentah dari lebah Trigona sp. yang berasal dari Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, etanol 70%, metanol, etil asetat, isopropil alkohol, propilen glikol, DPPH (1,1diphenyl-2-picrylhydrazyl), dan akuades. Peralatan yang dibutuhkan yaitu rotary evaporator, golok, talenan, beaker glass, toples, karet pengikat, gelas ukur 250 ml, corong, kain saring, kertas saring, pipet volum, bulb pipet, shaker, timbangan digital, spatula, botol gelap, alumunium foil, Gas Chromatography dan spektrofotometri UV-Vis. 4.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Eksperimental (experimental method) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan yang selanjutnya hasil percobaan dianalisis secara deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu variabel atau 33 FTIP001645/045

34 lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lainnya (Sudjana, 2002). Adapun perlakuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: A = Ekstraksi dengan etanol 70% B = Ekstraksi dengan metanol C = Ekstraksi dengan isopropil alkohol D = Ekstraksi dengan etil alkohol 4.4. Pelaksanaan Percobaan Percobaan yang dilakukan yaitu proses ekstraksi propolis dengan berbagai jenis pelarut. Metode ekstraksi propolis yang digunakan adalah Metode Hasan (2006). Metode ini terdiri dari penyiapan bahan baku, pengecilan ukuran, penambahan pelarut, perendaman (maserasi), dan pemekatan. 1. Penyiapan Bahan Baku Propolis mentah yang diperoleh dari pengumpul propolis dari Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka berbentuk lempengan. Pada suhu ruang propolis mentah bersifat liat dan lengket, sehingga sebelum digunakan propolis harus disimpan dalam freezer terlebih dahulu agar menjadi keras dan mudah untuk dilakukan pengecilan ukuran. 2. Pengecilan Ukuran Proses pengecilan ukuran dilakukan dengan menggunakan golok dan talenan. Pencacahan propolis mentah harus dilakukan sekecil mungkin dan dalam waktu yang sangat cepat agar propolis tersebut tidak menjadi liat kembali. FTIP001645/046

35 3. Penambahan Pelarut Propolis yang telah dicacah kemudian ditambahkan pelarut dengan perbandingan propolis dan pelarut sebesar 1:3 (b/v). Pencampuran dilakukan di dalam toples. Toples kemudian dibungkus dengan plastik hitam untuk menghindari kerusakan oleh cahaya. Campuran kemudian dikocok pada kecepatan 100 rpm selama 30 menit. 4. Perendaman (Maserasi) Perendaman dilakukan selama 16 hari dengan setiap hari dikocok, pada hari ke-7 filtrat diambil dan residu yang tersisa diekstrak kembali dengan pelarut dengan perbandingan 1:3 (b/v). Pengambilan filtrat dan ekstraksi residu diulang kembali pada hari ke-12, 15, dan 16. Filtrat yang dihasilkan disimpan di dalam wadah yang gelap. 5. Pemekatan Filtrat kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 45 oc dan kecepatan putaran 50 rpm sampai terbentuk pasta ekstrak propolis. Indikator kematangan propolis yang diekstraksi dengan pelarut yang mengandung air (etanol 70%) dapat dilihat dari perubahan warna. Filtrat propolis pada awal pemekatan berwarna coklat tua, jika pelarut telah teruapkan 100% dan yang tersisia campuran propolis dan air warna akan berubah menjadi coklat muda, kemudian ketika air telah teruapkan maka warna akan berubah menjadi coklat tua seperti awal dan propolis telah matang. Pada pelarut yang tidak mengandung air (metanol, etil asetat, dan IPA) indikator kematangan dapat dilihat dari kekentalan propolis yang semakin meningkat dan tidak adanya lagi pelarut yang terkondensasi. Ekstrak propolis yang didapatkan ditimbang dan ditambahkan filler berupa propilen glikol FTIP001645/047

36 dengan perbandingan 1:2 (b/v). Proses ekstraksi propolis dapat dilihat pada gambar 3. Propolis Mentah Pengecilan ukuran sampai ukuran kurang lebih 1 cm2 Etanol 70% Penambahan Pelarut ( perbandingan propolis mentah dan etanol 70% sebesar 1:3 (b/v)) Perendaman (keadaan kedap cahaya dan udara selama berturut-turut 7 hari, 5 hari, 3 hari, dan 1 hari) @ hari dikocok selama 30 menit kecepatan 100 rrpm Penyaringan dengan kertas saring (pada hari ke-7, 12, 15, dan 16) Ampas Filtrat Pemekatan dengan Vacuum Rotary Evaporator (45oC, 50 rpm) Ekstrak pekat propolis Proplilen Glikol (2x Vol.ekstrak pekat popolis (b/v)) Pencampuran Ekstrak propolis Gambar 3. Proses Ekstraksi Propolis Cara Hasan (2006) FTIP001645/048

37 4.5. Kriteria Pengamatan 4.5.1. Pengamatan Utama Pengamatan utama yang dilakukan terhadap ekstrak propolis yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1. Rendemen (AOAC, 1999) 2. Deskripsi karakteristik Inderawi meliputi warna, aroma dan rasa 3. Tingkat Kecerahan Warna dengan kromameter (Man, 1997) 4. Skrining Fitokimia (Harbone, 1987) 5. Aktivitas antioksidan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) (Sawaya, 2009). 4.5.2. Pengamatan Penunjang Pengamatan penunjang dilakukan pada perlakuan terbaik. Pengamatan ini meliputi pengujian residu pelarut organik pada ekstrak propolis dengan menggunakan alat kromatografi gas (Pritchard, 1989). FTIP001645/049