SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK OLEH : SATYA W YUDHA Anggota komisi VII DPR RI
LANDASAN PEMIKIRAN REVISI UU MIGAS Landasan filosofis: Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alam strategis tidak terbarukan merupakan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak dan pengelolaannya untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Landasan sosiologis: Saat ini kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi cenderung mengarah kepada liberalisasi, sehingga pengaturan mengenai Minyak dan Gas Bumi diarahkan kepada kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi yang berwawasan kebangsaan. Landasan yuridis: Putusan Mahkamah Konstitusi No. 002/PUU-I/2003 (21 Desember 2004) yang menyatakan adanya beberapa ketentuan yang bertentangan dengan UUD Negara RI Tahun 1945 Keputusan DPR RI Nomor 21A/DPR RI/I/2009-2010 tanggal 28 September 2009 tentang Persetujuan Hasil Panitia Angket DPR RI Terhadap Kebijakan Pemerintah Menaikkan Harga BBM mendesak Pemerintah dan/atau DPR RI untuk segera mengajukan RUU Migas yang baru menggantikan UU No. 22 tahun 2001 beserta peraturan pelaksanaannya...
PERANGKAT HUKUM DLM TATA KELOLA MIGAS Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945, Sumber daya alam dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Undang Undang No. 22/2001 tentang Migas Permen ESDM No. 3/2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas untuk Kebutuhan Dalam Negeri. Peraturan2 lain ttg DMO (Domestic Market Obligation)
KEBUTUHAN ENERGI TOTAL Sektor 2006 2007 2008 Laju Pertumbuhan Industri 304.1 325.6 374.3 Meningkat 3.7 % pertahun Rumah tangga 312.7 319.3 316.8 Fluktuatif dipengaruhi gaya hidup yg terkait erat dgn harga minyak dunia Komersial 26.2 27.9 29.0 Meningkat 4.3% pertahun Transportasi 170.1 179.1 191.3 Meningkat 4.1 % pertahun Lainnya 25.9 24.9 24.8 Menurun 2% pertahun Total 839.0 876.8 936.2 Juta SBM Sumber : Outlook Energy Indonesia 2010_BPPT * Angka kebutuhan energi cenderung selalu meningkat seiring dengan angka pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Pergerakan harga minyak mentah dan faktor sosial, ekonomi, dan teknologi turut mempengaruhi.
PENYEDIAAN ENERGI NASIONAL ENERGI FOSIL Minyak Bumi SUMBER DAYA (CADANGAN ) 7.764 Milyar Barel CADANGAN TERBUKTI 4.230 Milyar Barel CADANGAN POTENTIAL 3.534 Milyar Barel PRODUKSI (Tahun 2011) 344 juta Barel Gas Bumi 334,5 TSCF 170,07 TSCF 2.8 TSCF Batubara Coal Bed Methane (CBM) 104,8 milyar ton 18.8 milyar ton 327 juta ton 453 TSCF - - JANGKA WAKTU 35 tahun 83 tahun EKSPOR 121 juta barell DOMESTIK 223 juta barell 42% 58% +flare 75 % (248 juta ton) * Kebijakan Membuka Impor Gas pada tahun 2017 merupakan bagian penting dalam pemenuhan konsumsi LNG dalam negeri 25% (79 juta ton) Untuk listrik (domestik) Sumber : ESDM
PERUBAHAN PARADIGMA = (PERLU) POLITICAL WILL Minyak Gas : mengurangi subsidi bbm menggunakan bahan bakar yang lebih bersih Migas sbg pendapatan negara pertumbuhan ekonomi nasional Men-transform dari Mata rantai Global Mata Rantai Nasional Pengembangan Industri mengikuti Sumber Energi Membuat iklim investasi migas lebih bergairah Memperbaiki Harga Gas Domestik Mempromosikan EBT sbg strategi Energi Mix 2030 Harus tercermin pada Revisi UU Migas No. 22 Tahun 2001
Jaminan Suplai LANGKAH KE DEPAN KEMANDIRIAN ENERGI Tidak memperpanjang kontrak ekspor gas (gas pipa dan LNG) Melakukan pengembangan lapangan-lapangan gas, spt Natuna, dll Memperbaiki harga gas domestik Ketersediaan Infrastruktur Melakukan perluasan infrastruktur transmisi dan distribusi gas bumi Industri diarahkan ke sumber energi FSRU (2014), jaringan pipa gas dari sabang marauke, mengembangkan CNG dan Mini LNG, SPBG Harga yang Terjangkau Men-set harga keekonomisan untuk gas buang (flare), konvensional, cbm, geothermal, dan biomass Diversifikasi dan Konservasi Energi
ALOKASI GAS DOMESTIK Permen ESDM No. 03/2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi yang isinya, antara lain: a. Pemanfaatan gas bumi diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri dengan tetap mempertimbangkan keekonomian pengembangan lapangan. b. Alokasi pemanfaatan cadangan gas bumi yang baru ditemukan, diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan setempat. Apabila terdapat kelebihan, dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan wilayah lainnya.
ALOKASI GAS DOMESTIK c. Pemanfaatan gas bumi untuk dalam negeri dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur, besarnya cadangan dan keekonomian lapangan dengan urutan prioritas: 1. Upaya peningkatan produksi migas. 2. Sebagai bahan baku industri pupuk. 3. Sebagai penyediaan tenaga listrik. 4. Sebagai bahan bakar/bahan baku untuk industri lainnya. d. Apabila terjadi kekurangan pasokan gas bumi (shortage) di suatu wilayah akibat keterbatasan di suatu wilayah akibat keterbatasan sumber gas dan infrastruktur, maka dapat dilakukan relokasi pasokan gas bumi atau swapping sebagai salah satu akibat contigency plan
MERUMUSKAN KEBIJAKAN TATA NIAGA GAS Kebijakan Tata Niaga Gas harus memperhitungkan aspek keekonomian dan juga strategis dalam hal pemenuhan kebutuhan energi. Harga Gas Ekspor harus ditata ulang : Renegosiasi kontrak eskpor gas gas pipa $ 10 12 per mmbtu LNG $ 15 16 pr mmbtu Harga Gas Domestik harus di tata ulang Sektor Harga skrg Harga ideal PGN beli gas $ 2-5 $ 6-8 Industri Hulu menjadi menarik dan menjual gas ke domestik dan tidak ekspor Meningkatkan penerimaan negara PGN jual gas $ 6.3 (2011) per mmbtu $ 7 end user: industri dan komersial
MERUMUSKAN KEBIJAKAN TATA NIAGA GAS Harga Gas Domestik harus di tata ulang Sektor Harga skrg Harga ideal Listrik $ 5-7 $ 9 BP Migas telah meminta agar PGN dan PLN untuk segera merevisi harga beli gas mereka dari para kontraktor migas, terutama kontrak-kontrak lama yang harga gas per mmbtunya masih rendah. Bila ini sukses, penjualan gas di 2012 akan naik 66,67% dari tahun ini, menjadi Rp 500 triliun. Pupuk $ 4-6 Rumah tangga (PGN ke end user) Rp. 2385/m3 Infrastruktur gas pipa (rumah tangga) masih sangat terbatas. Transportasi Rp. 3100/lt Rp. 4100/lt Kenaikan 100 per lt menghemat APBN hingga Rp. 18 triliun
SARAN & MASUKAN Pemerintah perlu menetapkan PRICING FORMULA yang jelas dari KKKS PGN + Listrik + Pupuk + BUMD GAS TRADER end user (industri,komersial, rumah tangga, transportasi) Menjamin pasokan gas domestik, kelangkaan gas domestik mengakibatkan naiknya harga domestik Merenegosiasi kontrak-kontrak yang sudah lebih daripada 10 tahun atau masih di bawah harga ideal Memasukan eskalasi harga tahunan dalam setiap kontrak PJBG
T E R I M A K A S I H WWW.SATYAYUDHA.COM FOLLOW ME TWITTER @SATYAWIDYAYUDHA