BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kecemasan bisa muncul sebagai respon terhadap stres, di mana stres

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

I. PENDAHULUAN. adaptasi yang juga berbeda pada setiap individu baik secara biologis, psikologis dan sosial (Ntoumanis, Edmunds & Duda, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berbasis kompetensi. Penilaian diperlukan sebagai bentuk dari

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan kemampuan professional yang optimal. Untuk membentuk

19

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR JENIS KELAMIN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI DESA LUWANG, GATAK, SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. siapapun dan dimanapun tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, dan ras.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres merupakan bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan. 1 Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN MENGHADAPI PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif

BAB I PENDAHULUAN.

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja ditandai oleh perubahan besar diantaranya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan (Anxiety) adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sel-sel baru, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan memberi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB I PENDAHULUAN. membuatnya depresi. Depresi menjadi masalah kesehatan jiwa yang sangat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan muncul sebagai respon terhadap stresor dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SKRIPSI

FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN Pembimbing : dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AGAMA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masalah kejiwaan yang mencapai 20 juta orang/tahun. 1. somatik. Somatic Symptom and related disorder merupakan

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

STRATEGI COPING UNTUK MEMPERTAHANKAN PERKAWINAN PADA WANITA YANG SUAMINYA MENGALAMI DISFUNGSI SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan suatu rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan,

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari seorang anak menjadi seorang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan setiap manusia sejak mulai meninggalkan masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan pada berbagai bidang terutama dibidang. (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan terbesar orang tua adalah adanya kehadiran anak. Anak yang tumbuh sehat merupakan harapan

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk

Transkripsi:

A. Latar Belakang Gangguan kecemasan diperkirakan dialami 1 dari 10 orang. Menurut data National Institute of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Ahli psikoanalisa beranggapan bahwa penyebab kecemasan neurotik adalah persepsi diri sendiri, dimana individu beranggapan bahwa dirinya dalam ketidakberdayaan, tidak mampu mengatasi masalah, rasa takut akan perpisahan, terabaikan dan sebagai bentuk penolakan dari orang yang dicintainya. Perasaan-perasaan tersebut terletak dalam pikiran bawah sadar yang tidak disadari oleh individu. Gangguan Kecemasan merupakan keadaan psikiatri yang paling sering ditemukan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Studi menunjukan bahwa gangguan ini meningkatkan morbiditas penggunaan pelayanan kesehatan, dan hendaya fungsional. Pemahaman neuroanatomi dan biologi molekular ansietas menjanjikan pengertian baru mengenai etiologi dan terapi yang lebih spesifik (dengan demikian lebih efektif) di masa mendatang. 1 Kecemasan adalah suatu kekhawatiran atau kegelisahan terhadap suatu hal yang tidak jelas dan bersifat dapat merugikan diri sendiri. Kecemasan dapat terjadi pada siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Gangguan ini merupakan masalah psikologis yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari yang merupakan pengalaman universal. 2 Kecemasan merupakan gangguan mental terbesar. Diperkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan. 3 Pada kebanyakan gangguan psikiatrik, kecemasan menjadi gejala yang sering muncul. Cemas dapat bersifat normal maupun patologis yang dipengaruhi oleh frekuensi serta intensitasnya dalam setiap keadaan yang dihadapi. Munculnya kecemasan ini disebabkan oleh faktor psikologis maupun fisik atau gabungan dari keduanya. Stresor tertentu dapat menimbulkan akibat yang berbeda pada masing-masing orang. Hal ini disebabkan karena perbedaan karakteristik somato-psikososial setiap orang yang berbedabeda. 4 Kecemasan yang normal, hal ini ditandai paling sering sebagai perasaan tidak BAB I PENDAHULUAN menyenangkan, rasa ketakutan, sering disertai dengan gejala otonom seperti sakit kepala,

keringat, jantung berdebar, sesak di dada, ketidaknyamanan perut ringan, dan gelisah, ditandai dengan ketidakmampuan untuk duduk atau berdiri diam lama. 14 Mahasiswa dan Mahasiswi dapat mengalami kecemasan akibat pengaruh faktor lingkungan, maupun kurikulum pendidikan. Bagi mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Semarang yang termasuk angkatan termuda di tahun ajaran 2013/2014 perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru serta dunia perkuliahan yang berbeda sewaktu masih duduk di bangku SMA. Kondisi tersebut merupakan stresor yang dapat menimbulkan rasa cemas pada mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013. Cara belajar, pengaruh lingkungan tempat tinggal yang baru seperti rumah kost serta proses membiasakan diri jauh dari orang tua dan keluarga mempengaruhi prestasi akademik dalam kejadian stres pada mahasiswa dan mahasiswi. Objective Structure Clinical Examination (OSCE) adalah alat untuk menilai komponen kompetensi klinik seperti Anamnesis, pemeriksaan fisik, prosedural skill, ketrampilan komunikasi, interpretasi hasil lab, managemen dan lain-lain yang diuji menggunakan checklist yang telah disetujui dan mahasiswa akan mengikuti beberapa station. OSCE pertama kali dikenalkan oleh Universitas Dundee. OSCE pertama kali diadopsi oleh Amerika Utara dan lalu berkembang di UK secara luas pada tahun 1990. OSCE sekarang ini digunakan untuk menilai ketrampilan klinik di fakultas kedokteran dan sertifikasi dokter di USA, Canada, UK, Australia, New Zealand, dan negara lain. 15 OSCE atau sering di sebut juga dengan ujian skills lab, diadakan setelah materi skills lab yang dipelajari mahasiswa kedokteran telah selesai. Pada ujian OSCE mahasiswa dan mahasiswi akan di uji dalam waktu ± 10 menit pada setiap stasion dalam menghadapi suatu kasus dengan seorang pasien. Penilaian ujian OSCE berdasar check list yang tersedia, check list tersebut berisi tentang prosedur tindakan medis dan non medis yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi kedokteran dalam menghadapi suatu kasus yang akan di ujikan. 24 Menelaah dari hal diatas dan berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti tertarik untuk meneliti mengenai kecemasan dalam menghadapi ujian OSCE pada mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013. Studi pendahuluan dilakukan peneliti dengan melakukan wawancara singkat terhadap beberapa mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2010 yang sudah menjalani ujian blok osce dan hasil yang didapat adalah 70% responden mengalami kecemasan. Alasan yang diutarakan beragam, ada yang mengeluhkan materi kuliah yang

dianggap sulit dan materi yang banyak sehingga belum mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai kecemasan pada mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013, Sebagai obyek penelitian adalah status mahasiswa baru yang masih dalam proses adaptasi dengan proses pembelajaran baru sehingga rentan untuk mengalami kecemasan.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka permasalahan yang ada adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat kecemasan pada mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang dalam menghadapi ujian OSCE? 2. Apakah terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa dan mahasiswi dalam menghadapi ujian OSCE? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum: Untuk Mengetahui tingkat kecemasan serta menentukan perbedaan tingkat kecemasan mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang dalam menghadapi ujian OSCE. 2. Tujuan Khusus: a. Mengetahui adanya kecemasan pada mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2013 dalam menghadapi ujian OSCE. b. Menganalisis perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2013 dalam menghadapi ujian OSCE. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk memperluas wacana ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Kedokteran Jiwa, dan untuk memberikan data ilmiah tentang perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa dan mahasiswi dalam menghadapi ujian OSCE.

2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai beda tingkat kecemasan pada mahasiswa dan mahasiswi angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah semarang dalam menghadapi ujian OSCE. b. Bagi fakultas, semoga penelitian ini dapat menjadi bagian dari kelengkapan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, serta dapat menambah khasanah pengetahuan di bidang kedokteran jiwa. c. Bagi mahasiswa dan mahasiswi, dengan meningkatkan intensitas belajar, berdoa dan persiapan yang lebih matang sebelum menghadapi ujian OSCE diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan.

E. Orisinalitas Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian No Nama Peneliti Judul dan Desain Penelitian Tempat Publikasi 1 Gunawan Andri Fauzi Judul: Beda tingkat kecemasan antara mahasiswa FK UII angkatan 2012 yang berasal dari Yogyakarta dengan yang berasal dari luar Yogyakarta dalam menghadapi ujian blok sistem syaraf dan muskuloskeletal 1.2. Desain: Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian deskriptif analitik studi komparatif dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dari data primer yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh subyek. 2 Samtim Adhi Judul: Perbedaan Tingkat Kecemasan Dan Depresi Siswa Kelas Akslerasi Dan Kelas Reguler SMP NEGERI 2 SEMARANG. Desain : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Dalam penelitian cross sectional digunakan pendekatan transversal, dimana observasi terhadap variabel bebas (faktor resiko) dan variabel terikat (efek) dilakukan hanya sekali pada saat yang sama. Analisis data menggunakan uji t- independent dengan hasil bermakna apabila p<0,05. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2013. SMP Negeri 2 Semarang. Hasil Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara mahasiswa FK UII angkatan 2012 yang berasal dari dalam Yogyakarta dengan yang berasal dari luar Yogyakarta dalam menghadapi ujian blok Sistem Saraf & Muskuloskeletal 1.2. Mahasiswa dari luar Yogyakarta yang mengalami kecemasan berat memiliki persentasese sedikit lebih tinggi di bandingkan dengan mahasiswa dari dalam Yogyakarta Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan tingkat kecemasan (p=0,000) dan tingkat depresi (p=0,000) antara siswa kelas akselerasi dan kelas reguler di SMP Negeri 2 Semarang.

3 Avien Sinar Permata sari. Judul: Hubungan Jenis Kelamin dan Rangking Kelas Dengan Kecemasan Siswa Menjelang Penerimaan Rapor Kenaikan Kelas Pada Siswa Kelas 7 Di SMP Muhammadiyah 3 Semarang. Desain: penelitian ini menggunakan rancangan descriptive comparative. Analisis data menggunakan Uji Fisher s Exact. Populasi penelitian ini dengan menggunakan total sampling adalah siswa kelas 7 dengan tingkat kecemasan masingmasing di SMP Muhammadiyah 3 Semarang. Jumlah sampel 55 siswa. SMP Muhammadiyah 3 Semarang. Hasil penelitian menunjukkan dua variabel yang berhubungan signifikan dengan tingkat kecemasan yaitu jenis kelamin dan rangking kelas (p<0,05). Kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kecemasan dan ada hubungan yang signifikan antara rangking kelas dengan kecemasan. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya adalah penulis meneliti tentang perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa dan mahasiswi FK Unimus angkatan 2013 dalam menghadapi ujian osce. Sedangkan pada penelitian Gunawan Andri Fauzi meneliti tentang beda tingkat kecemasan antara mahasiswa FK UII angkatan 2012 yang berasal dari yogyakarta dengan yang berasal dari luar yogyakarta dalam menghadapi ujian blok sistem syaraf dan muskuloskeletal 1.2, Samtim Adhi meneliti tentang Perbedaan Tingkat Kecemasan dan Depresi Siswa Kelas Akslerasi Dan Kelas Reguler SMP NEGERI 2 SEMARANG dan Avien Sinar Permata Sari meneliti tentang Hubungan Jenis Kelamin dan Ranking Kelas Dengan Kecemasan Siswa Menjelang Penerimaan Rapor Kenaikan Kelas Pada Siswa Kelas 7 di SMP Muhammadiyah 3 SEMARANG.