BAB IV HASIL PENELITIAN PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa logistik. Dalam Proses kerjanya PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G tidak terlepas dari penggunaan pesawat angkat dan angkut, khususnya penggunaan forklift. Forklift yang ada di perusahaan sebanyak 46 unit dengan rincian: jenis counter balance sebanyak 22 unit dengan kapasitas 3 ton. reachtruck sebanyak 16 unit dengan kapasitas 700 kg dan pallet mover 8 unit dengan kapasitas 2 ton. Operator forklift telah bersertifikat dan memiliki surat izin operasi (SIO). Untuk penerapan pengoperasian foklift adalah sebagai berikut : A. Pra-operasi PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G melakukan pemeriksaan dan perawatan fokliftt sebelum digunakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, sebagai monitoring perusahaan terhadap kelayakan foklift yang ada dan sebagai bahan pertimbangan saat melakukan investigasi kecelakaan. Berikut ini bagian-bagian pra-operasi : 1. Inspeksi pra-operasi: PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G mewajibkan operator foklift melakukan pemeriksaan dan form checklist forklift sebelum bekerja, dilakukan setiap hari saat pergantian shift. Pemeriksaan dimulai dari pemeriksaan visual forklift dengan kunci off dan kemudian 55
56 melakukan pemeriksaan operasonal dengan mesin menyala. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum meninggalkan area parkir forklift, hal ini menunjukan bahwa kendaraan yang telah keluar dari area parkir forklift benar-benar dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan aman beroperasi. Namun pemeriksaan dan form inspeksi masih belum dilaksanakan oleh semua operator forklift. 2. Pemeriksaan operasional Setelah operator menyelesaikan pemeriksaan atau inspeksi praoperasi forklift. Operator selanjutnya melakukan pemeriksaan operasional dengan mesin menyala. Pemeriksaan ini meliputi: Hourmeter, Lampu Depan, Lampu Rotary, Stir Kemudi, Tuas, Power Steering, Rem Electrical, Rem Tangan, Test Maju-Mundur, Test Naik Turun, Test Kanan-Kiri, Fork 3. Penghapusan dari daftar penggunaan atau layanan Penghapusan forklift dari daftar penggunaan atau layanan di PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G yaitu apabila operator menemukan kerusakan saat melakukan inspeksi, pemeriksaan visual forklift atau saat beroperasi, kemudaian operator melaporkan kerusakan forklift kepada supervisor dan forklift ditempatkan di area parkir dan di tandai dengan barricade line. Selanjutnya forklift digunakan kembali, bila forklift sudah dilakukan perbaikan dan dinyatakan aman dari maintenance vendor
57 4. Pemeliharaan Pemeliharaan dan perawatan forklift rutin dilakukan oleh PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G. Untuk perawatan preventif atau yang bersifat kecil seperti penggantian battery serta pembersihan forklift dilakukan oleh operator forklift dan mekanik dari departemen GA sesuai dengan petunjuk vendor atau pabrikan. Sedangkan untuk perawatan atau perbaikan yang tidak bisa dilakukan perusahaan sendiri, perusahaan menghubungi dan mendatangkan maintenace vendor. Berdasarkan hasil wawancara dengan operator ditemukan bahwa forklift yang digunakan menegalami masalah pada forkliftnya sepeti power stering yang tidak berfungsi, sementara opertor sudah melaporkan kepihak supervisor tetapi forklift masih digunakan untuk proses kerja. Prosedur pelaporan kerusakan forklift yang ada di PT DHL Supply Chain Indonesia sebagai berikut: a. Operator menemukan kerusakan pada forklift b. Operator melapor kerusakan forklift ke Supervisor c. Supervisor melaporkan kerusakan ke departemen GA d. Departemen GA melapor kerusakan ke vendor e. Maintenance vendor memperbaiki forklift diawasi operator dan supervisor
58 B. Traveling dan manuver PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G sudah mempunyai prosedur beroperasi yang aman. Seperti operator harus selalu mempertahankan kontrol forklift. forklift yang beroperasi mempunyai batas kecepatan 1. Naik dan turun dari forklift Potensi bahaya yang ada adalah sebagai berikut: a. Kepala terbentur dengan atap forklift b. Kaki terpeleset, tergelincir, saat melangkah Dalam upaya pengendaliannya perusahaan menghimbau tenaga kerja untuk selalu berhati-hati, berpegangan tangan dan tindak melompat ketika menaiki-menuruni selain itu perusahaan menyediakan APD berupa helm serta safety shoes yang anti slip. 2. Memulai dan berhenti beroperasi a. Mulai Sebelum memulai operator mengoperasikan forklift, PT DHL Supply Chain Project P&G mewajibkan operator untuk melakukan pemeriksaan atau inspeksi pra-operasi dan melakukan pemeriksaan operasional.
59 b. Berhenti PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G sudah memiliki aturan bahwa pemberhentian forklift pada area yang sudah ditentukan yaitu pada area parkir. Selain itu operator forklift dilarang memperhentikan forklift pada lorong jalan maupun jalan yang ramai digunakan forklift lewat. PT DHL Supply Chain Indonesia juga melakukan pengaturan rem dan menerapkan bahwa operator saat mengerem secara perlahan. Saat pekerjaan sudah selesai dan tidak mengunakan forklift, maka forklift yang tidak digunakan di parkirkan di area parkir dan operator wajib mematikan kunci kontak dan di cabut dari forklift. Hal ini bertujuan untuk tidak disalah gunakan oleh pihak yang berkepentingan. 3. Batas kecepatan a. Potensi bahaya yang ada saat traveling: 1) Tipover disebabkan oleh operator terlalu cepat mengemudikan forklift 2) Tabrakan dengan pejalan kaki maupun dengan material yang disebakan oleh kurang hati-hatinya operator dan tidak bisa berheti pada waktunya.
60 b. Upaya yang dilakukan perusahaan: 1) Perusahaan menerapkan aturan bahwa batas kecepatan maksimum dalam pengoperasian forklift adalah 10 km/jam. 2) Padangan operator harus terjaga, jika pandangan operator tertutup maka operator mengoperasikan forklift dengan berjalan mundur dengan melihat kaca spion maupun dengan menengok kebelakang. 3) Operator diharuskan melakukan pointing dan membunyikan klakson saat melewati suttle door maupun persimpangan jalan. 4. Manuver a. mengubah arah potensi bahaya yang ada pada saat operator mengubah arah forklift adalah tipover dan menabrak pejalan kaki, kendaraan lain atau benda, maka untuk menghindari hal tersebut PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G menerapkan aturan bahwa operator yang akan mengubah arah wajib menyalakan klakson dan mengunakan peringatan lampu. b. Membalikan Potensi bahaya ketika operator berjalan mundur adalah forklift menabrak pejalan kaki, kendaraan lain atau benda. Hal yang dilakukan PT DHL Supply Chain adalah menghimbau operator
61 untuk menjaga pandangan yang jelas dari arah laju forklift. Selain itu operator mempertimbangkan pengunaan kaca spion maupun meminta tolong seorang untuk penunjuk arah ketika berjalan mundur. PT DHL Supply Chain Indonesia menerapkan bahwa batas kecepatan saat berjalan mundur adalah 10 km/jam. 5. Parkir PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G sudah memiliki area parkir forklift sendiri dengan penandaan parkir dengan garis warna Gambar 4. Area parkir forklift kuning. Forklift yang sudah tidak dipakai oleh operator ditempatkan pada area parkir, kemudian menurunkan garpu saat diparkirkan, mematikan forklift dengan kunci kontak, kontrol harus dinetralkan dan rem set diatur hal ini untuk mencegah gerakan forklift. selain itu mencegah forklift digunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan.
62 6. Pengoperasian forklift yang aman Potensi bahaya saat pengoperasian forklift yaitu forklift terbalik yang disebabkan beban muatan, beban jatuh, tabrakan antar forklift. PT DHL Supply Chain Indonesia dalam menerapkan pengoperasian forklift membuat aturan bahwa beban muatan tidak noleh melebihi kapasitas muat forklift yang tertera dalam forklift. penataan beban muat dilakukan prisnsip 5R. 7. Visibilitas Dalam pengoperasian forklift operator menjaga pandangan jalur forklift, bila visibilitas operator terganggu akan menimbulkan potensi bahaya. Potensi bahaya tersebut antara lain: forklift menabrak pejalan kaki, forklift lain atau benda dan jatuhnya muatan. Oleh sebab itu PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G membuat prosedur antara lain: a. Forklift yang berjalan mengangkat garpu dengan posisi serendah mungkin kira-kira 10-15 cm dari landasan. Hal ini untuk menjaga pandangan. b. Jika pandangan operator ke depan terhalang atau terganggu, maka opeartor menjalankan forklift dengan posisi mundur atau memakai seorang penuntun arah. Selain itu terdapat kaca spion yang membatu operator ketika berjalan mundur.
63 C. Load handling 1. Safe handling preparation Di PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G barang atau material yang ada sudah tertata, terbungkus rapi dan stabil diatas pallet. Batas muat barang disesuaikan dan tidak melebihi batas kapasitas angkut forklift. Ketinggian maksimum barang atau material yang dibolehkan perushaan adalah tidak melebihi 1,5 meter. Operator mendekatkan forklift ke beban muatan secara perlahan-lahan dan memastikan bahwa garpu sudah menempel pada pallet. Pada saat menaikan dan menurunkan garpu posisi forklift dalam keadaan netral serta mengatur rem. 2. Approaching a. Forklift mendekati beban perlahan-lahan b. Posisi garpu sesuai dengan barang yang akan diangkat. c. Forklift dilarang menaikan dan menurunkan garpu kecuali forklift berhenti dan di rem diatur. 3. Posisi mast Posisi garpu dimiringkan ke depan ketika mengambil atau menyimpan barang. Sedangkan saat forklift berjalan membawa muatan, garpu dimiringkan kebelakang untuk menstabilkan muatan.
64 4. Posisi fork Posisi garpu dimasukan kedalam pallet sampai sepunuhnya, kemudian memusatkan berat beban dengan antar garpu. 5. Mengangkat muatan Potensi bahaya saat forklift mengangkat muatan adalah muatan jatuh dan bisa mengenai operatornya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G bahwa semua forklift yang ada sudah dilengkapi dengan pelindung overhead untuk melindungi operator dari kejatuhan. Saat mengangkat muatan pastikan bahwa beban tidak menyentuh benda apapun. untuk menyimpan barang, kondisi forklift dalam keadaan netral dan operator meangatur rem. 6. Menurunkan muatan Potensi bahaya saat forklift menurunkan muatan adalah muatan jatuh, berdasarkan observasi bahwa saat forklift mengambil muatan dari rack mast dimiringkan kedepan, setelah barang terambil dan muatan diturunkan, maka mast dimiringkan ke belakang untuk menstabilkan beban. Menurunkan beban sampai titik terendah adalah 10 sampai 15 cm dari lantai. Saat forklift berjalan, tetap beban pada ketinggian perjalanan yang aman.
65 7. Tingkat ketinggian Potensi bahaya yang ada overloading, tipover berdasarkan observasi yang dilakukan di PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G yaitu : perusahaan menerapkan prosedur bahwa ada batas maut angkut dari forklift. operator Perlahan-lahan dan hati-hati memperpanjang mekanisme jangkauan ke depan saat menyimpan barang pada rack tingkat atas. 8. Truk Trailer Forklift memasuki dan meninggalkan truk trailer saat proses bongkar-muat barang. Potensi bahaya yang ada pada proses tersebut antara lain: Jatuh dari dock. Truk trailer bergerak selama proses bongkarmuat. Tergelincir atau dockboards tidak memadai. Truk trailer diwajibkan Rem tangan dan wheel chocks ditempatkan di bawah roda belakang untuk mencegah truk dari bergerak sendiri saat dilakukan proses bongkar-muat barang. PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G sebelum proses bongkar-muat, pekerja wajib melakukan inspeksi truk trailer. Menggunakan lampu penerangan ketika bekerja di sebuah dock dan dalam kontainer. Forklift yang diperbolehkan masuk adalah jenis Counter Balance yang sesuai dengan tinggi dimensi trailer. Operator forklift wajib membunyikan klakson saat masuk atau keluar dari trailer.