BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat. Penelitian korelasional menurut Suharsimi Arikunto adalah metode yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak dan sebagaimana adanya kemudian mencari hubungannya. 1 Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berusaha menjelaskan fenomena kejadian yang ada secara mendetail, sistematis dan apa adanya sesuai dengan fakta yang ada di lapangan untuk dicari hubungan antara variabel self-efficacy (X) terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja (Y). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan peserta didik kelas XII jurusan 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 64 43
44 Akomodasi Perhotelan di SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Kelas Jumlah Peserta Didik 1 XII.APH-1 28 Orang 2 XII.APH-2 28 Orang 3 XII.APH-3 30 Orang 4 XII.APH-4 27 Orang Jumlah Populasi 113 Orang Sumber data: Tata Usaha SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Populasi yang berjumlah 113 orang ini tidak akan dijadikan responden dalam penelitian ini, karena populasi bisa diwakilkan pada sampel. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang sifat dan karakteristiknya sama dengan populasi. 2 Menurut Suharsimi Arikunto, apabila subyek yang diteliti kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya penelitian populasi, namun jika lebih dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. 3 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.112 3 Ibid, h. 113.
45 Pengambilan sampel dalam penelitian agar memperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi menggunakan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling. Adapun teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik Simple Random Sampling yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. 4 Adapun jumlah seluruh peserta didik kelas XII jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang adalah 113 orang. Karena jumlah peserta didiknya lebih dari 100 orang, maka pada penelitian ini diambil sampel dua kelas dengan menggunakan teknik simple random sampling. Tabel 3.2 Sampel Penelitian No. Lokal Jumlah 1. XII APH-1 28 Orang 2. XII APH-4 27 Orang Jumlah 55 Orang 4 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2012), h.124
46 C. Defenisi Operasional Menurut Bandura efikasi diri (self-efficacy) adalah keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu. 5 Kesiapan menghadapi dunia kerja dalam penelitian ini adalah kondisi yang menunjukkan kematangan fisik dan mental pengalamaan belajar peserta didik dalam memasuki dunia kerja. D. Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Angket adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertanyaan tertulis kepada sejumlah individu. 6 Jadi angket yaitu seperangkat pertanyaan yang harus dijawab responden dan digunakan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. 7 Dalam penelitian ini angket diberikan kepada peserta didik kelas XII Jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang untuk mengetahui hubungan variabel self-efficacy dengan kesiapan peserta 5 M. Nur Ghufron, dkk, Teori-Teori Psikologi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h.73 6 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2006), h.70 7 Ibid, h.71
47 didik kelas XII Jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang dalam menghadapi dunia kerja. Jawaban setiap item angket atau kuesioner menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. 8 Untuk analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor seperti berikut: Tabel 3.3 Angket Skala Likert Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju(S) Tidak Setuju(TS) Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 4 3 2 1 Jawaban setiap item instrumen menggunakan skala likert diberi bobot skor dalam rentang 1-4 dan terdapat item yang bernilai fovourable (positif) dan infovourable (negatif), seperti terlihat pada Tabel berikut: Tabel 3.4 Alternatif Jawaban Berdasarkan Skala Likert Bentuk Item Pola Skor SS S TS STS fovourable (positif) 4 3 2 1 8 Sugiyono, Op.Cit, h.135
48 infovourable (negatif), 1 2 3 4 E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner, yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. 9 Dalam penelitian ini angket diberikan kepada peserta didik kelas XII Jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang untuk mengetahui hubungan variabel self-efficacy dengan kesiapan peserta didik kelas XII Jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang dalam menghadapi dunia kerja. 1. Instrumen Self-Efficacy Instrumen self-efficacy ini terdapat 20 pernyataan yang terdiri dari 11 pernyataan fovourable (positif) dan 9 pernyataan infovourable (negatif) yang menggambarkan self-efficacy. coba. Berikut diuraikan kisi-kisi instrumen self-efficacy sebelum uji Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Self-Efficacy No Variabel Indikator Item Jumlah 1 Selfefficacy Pengalaman keberhasilan (mastery experience) (+) (-) 1, 2, 3, 4 5, 6, 7 7 9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), h.199
49 Pengalaman orang lain (vicarious experience) Persuasi verbal persuasion) Kondisi (physiological state) (verbal fisiologis 8, 9, 10 11, 12 5 13, 14 15, 16 4 17, 18 19, 20 4 Jumlah 11 9 20 2. Instrumen Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Instrumen kesiapan menghadapi dunia kerja ini terdapat 20 pernyataan yang terdiri dari 11 pernyataan fovourable (positif) dan 9 pernyataan infovourable (negatif) yang menggambarkan kesiapan menghadapi dunia kerja. Berikut diuraikan kisi-kisi instrumen kesiapan menghadapi dunia kerja sebelum uji coba. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja No Variabel Indikator Item Jumlah (+) (-) 1 Kesiapan Memiliki motivasi 1, 2, 3 4, 5 5 menghadapi Memiliki 6, 7, 8, 9 10, 11, 12 7 dunia kerja kesungguhan dan keseriusan Memiliki 13, 14 15, 16 4 keterampilan yang cukup Memiliki kedisiplinan 17, 18 19, 20 4 Jumlah 11 9 20
50 F. Uji Coba Instrumen Penelitian Uji coba instrumen ini adalah untuk memperoleh nilai validitas dan reliabilitas dari instrumen pengumpulan data variabel self-efficacy dengan kesiapan menghadapi dunia kerja. Instrumen pengumpulan data akan menentukan baik tidaknya data yang pada akhirnya akan menentukan kualitas dari hasil penelitian. Maka dari itu instrumen pengumpulan data yang baik harus memenuhi dua persyaratan dalam pengujiaan hasil yang diteliti yaitu, valid dan reliabel. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang pada tanggal 11 Juli 2017 dengan sampel 58 orang yaitu kelas XII.APH-2 dan kelas XII.APH-3 1. Instrumen Self-Efficacy Setelah dilakukan uji validitas terhadap 20 pernyataan dalam instrumen self-efficacy, diperoleh 17 item yang valid dan 3 item yang tidak valid, seperti yang terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.7 No Item Valid Dan Tidak Valid Pada Instrumen Self-Efficacy Item Valid 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16. 17, 18, 19, 20. Tidak Valid 2, 3, 12
51 Cronbach's Alpha Tabel 3.8 Reliabilitas Self-Efficacy Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,700,764 21 Berdasarkan tabel diatas bahwa variabel self-efficacy yang terdiri dari 20 item dengan 58 responden, di dapat nilai Cronbach's Alpha 0,700 dengan 17 item yang terpakai. Dengan hasil Cronbach's Alpha yang tinggi berarti instrumen telah terpenuhi validitas dan reliabilitas dan dapat digunakan pada subjek penelitian. 2. Instrumen Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Setelah dilakukan uji validitas terhadap 20 pernyataan dalam instrumen kesiapan menghadapi dunia kerja diperoleh 19 item yang valid dan 1 item yang tidak valid, seperti yang terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.9 No Item Valid dan Tidak Valid pada Instrumen Kesiapan Item Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20 Menghadapi Dunia Kerja Tidak Valid 19
52 Tabel 3.10 Reliabilitas Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Cronbach's Alpha Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,719,835 21 Berdasarkan tabel diatas bahwa variabel kesiapan menghadapi dunia kerja yang terdiri dari 20 item dengan 58 responden, di dapat nilai Cronbach's Alpha 0,719 dengan 19 item yang terpakai. Dengan hasil Cronbach's Alpha yang tinggi berarti instrumen telah terpenuhi validitas dan reliabilitas dan dapat digunakan pada subjek penelitian. G. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono dalam penelitian analisa data merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti. 10 Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang sangat menentukan ketepatan dan kesahihan dalam penelitian. 11 Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis tentang adanya hubungan self-efficacy terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja peserta 10 Ibid, h.147 11 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan penelitian gabungan (Padang : 2013), h.254
53 didik kelas XII jurusan Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman, dengan metode korelasi pearson product moment. 12 Semua data yang diperoleh dianalisis dan diolah dengan bantuan program SPSS for window release. Untuk menetapkan self-efficacy terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja, maka terlebih dahulu dibuat rentang skor dengan cara menentukan perolehan mean dan standar deviasi (SD). Norma kategorisasi yang digunakan sebagaimana pada tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Tingkatan Skor Standar deviasi Kategori Variabel X Kategori Variabel Y X (μ+1σ) Sangat Baik Tinggi (μ-1σ) X < (μ+1σ) Cukup Baik Sedang X < (μ-1σ) Kurang Baik Rendah Keterangan: X : interpretasi μ : mean (rata-rata) σ : standar deviasi 13 Mencari skor mean dan korelasi menggunakan rumus: 14 Mean, yaitu: = Bentuk rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut: h.109. 12 Ibid, h.333 13 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012), 14 Suharsimi Arikunto, Op.cit, hal.288
54 r xy = ( )( ) [ ( ) ] ( ( ) dengan keterangan : r x = koefisien korelasi yang dicari N = banyaknya subjek pemilik nilai X = nilai variabel 1 Y = nilai variabel 2 15 Teknik statistik ini dapat digunakan untuk menghitung antara dua atau lebih variabel, koefisien korelasi bivariat adalah statistik yang dapat digunakan untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel yaitu self efficacy dengan kesiapan memasuki dunia kerja. 16 Interprestasi dengan menggunakan tabel nilai r product moment dengan langkah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho) b. Mencari derajat bebas (df) dengan rumus : df=n-2 Keterangan : df n nr = degrees of freedom atau derajat bebas (db) = Jumlah Sampel = Jumlah Variabel yang dikorelasikan 15 Ibid, h.425 16 Ibid, h.271
55 Berkonsultasi dengan tabel r product moment pada taraf signifikan 5% Jika rxy > dari r tabel maka hipotesis alternatif diterima. Jika rxy < dari r tabel maka hipotesis nihil diterima 17. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi maka digunakan rumus: t= r Dimana : r = koefisien korelasi yang telah dihitung, dan n = banyaknya data. t = uji korelasi Untuk melihat keeratan hubungan antar variabel, diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria Suharsimi Arikunto. 18 Tabel 3.12 Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi r Product Moment Besarnya nilai r Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Interpretasi Sangat Kuat Kuat Sedang Rendah Sangat rendah (tak berkorelasi) 17 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.192 18 Sugiyono, Op.cit, h.257