DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENGUKURAN BBPP KUPANG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN SEMESTER I TAHUN 2014

LAPORAN PENGUKURAN BBPP KUPANG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN SEMESTER II TAHUN 2014

KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

Demikian laporan ini dibuat, untuk dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tarakan, 23 September 2015 Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 65 / Permentan / OT.140 / 11 / 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I. PENDAHULUAN. negara dan pembangunan bangsa dewasa ini diantaranya adalah tatanan organisasi

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

JADUAL PELAKSANAAN DAN RINCIAN BIAYA PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan, dengan tahapan

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI OEANG KE 66

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

WALIKOTA PROBOLINGGO

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

VISI DAN MISI BIB LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PAMONG BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

2017, No masyarakat terhadap pelaksanaan penegakan hukum oleh Kejaksaan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kabupaten/kota dapat menata kembali perencanaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 10 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT BADAN SAR NASIONAL

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester pertama tahun 2016. Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan disusun sebagai hasil penilaian dan pemantauan nilai dasar budaya kerja tahun 2016 yang diwakili oleh 76 orang pegawai STPP Medan. Dalam laporan ini tercakup gambaran pokok penerapan nilai dasar budaya kerja secara keseluruhan di STPP Medan. Kami menyadari tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari partisipasi aktif dari semua pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerjasama dalam kegiatan penyusunan laporan ini. Demikian laporan IPNBK ini kami susun semoga bermanfaat, terima kasih. 1

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... ii iii iv I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 1 C. Metode dan Responden... 2 D. Manfaat... 2 II. HASIL DAN PEMBAHASAN... 4 A. Analisis Data... 4 B. Hasil Perhitungan 7 III. P E N U T U P 10 Lampiran-lampiran

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Hasil Pengukuran Indikator Komitmen...... 4 2. Hasil Pengukuran Indikator Keteladanan... 5 3. Hasil Pengukuran Indikator Profesionalisme... 5 4. Hasil Pengukuran Indikator Integritas... 6 5. Hasil Pengukuran Indikator Disiplin... 7 6. Diagram Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja... 8

LAPORAN INDEKS PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MEDAN TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Dalam rangka mengembangkan etos kerja, dan peningkatan kualitas kinerja aparatur Negara secara intensif dan menyeluruh pada jajaran aparatur Negara sebagai salah satu program reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian, perlu dilakukan penerapan nilai dasar budaya kerja. Untuk mengetahui tingkat penerapan nilai dasar budaya kerja, perlu dilakukan pemantauan penerapam nilai dasar budaya kerja melalui pengukuran indeks penerapan budaya kerja aparatur Negara di lingkungan Kementerian Pertanian. Indeks tersebut diperoleh berdasarkan pendapat seluruh pegawai yang dikumpulkan melalui : Survey IPNBK Aparatur Negara Lingkup Kementerian Pertanian. Survey IPNBK bertujuan untuk menumbuhkembangkan semangat dan etos kerja aparatur yang bertanggung jawab, bermoral, berdisiplin, professional, dan produktif dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Penerapan budaya kerja juga dapat memantapkan dan memelihara persatuan bangsa dan menjaga integritas nasional secara lestari, maka dipandang perlu meningkatkan penerapan nilai dasar budaya kerja aparatur Negara secara intensif dan menyeluruh, khususnya pada jajaran aparatur Negara di lingkungan Kementerian Pertanian. Agar pelaksanaan penerapan nilai dasar budaya kerja aparatur negara dapat meningkatkan dan terpantau secara terencana, sistematis, terus-menerus, konsisten dan efektif, maka perlu dilakukan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Medan sebagai salah satu institusi pendidikan di lingkungan Kementrian Pertanian perlu menindaklanjuti Pengukuran IPNBK Aparatur Negara dengan menyebarkan kuisioner kepada seluruh pegawai STPP Medan. A. Maksud dan Tujuan Pengukuran IPNBK Aparatur Negara dimaksudkan agar dapat dijadikan acuan bagi setiap pimpinan unit kerja dalam melakukan pemantauan penerapan nilai dasar budaya kerja pada unit kerja yang dipimpinnya, sehingga dapat diketahui derajat kesehatan setiap unit kerja.

Sedangkan tujuannya adalah untuk memperoleh data dan informasi yang akurat tentang Hasil Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di unit kerja masing-masing, sehingga memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki dan menggerakkan peningkatan budaya kerja aparatur negara di lingkungan unit kerjanya masingmasing. B. Metode dan Responden Metode yang digunakan dalam menentukan Pengukuran IPNBK Aparatur Negara yaitu dengan menggunakan metode survei, dengan membagikan kuisioner. Adapun Responden dalam menentukan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara adalah seluruh pegawai STPP Medan (kecuali pegawai tugas belajar) yang berjumlah 76 orang dengan berisikan 57 unsur pegawai dan 19 fungsional dosen. C. Manfaat Dengan tersedianya data dan informasi secara periodik dari hasil penilaian dan pemantauan penerapan nilai dasar budaya aparatur negara maka dapat diperoleh manfaat baik bagi pegawai, bagi unit kerja yang bersangkutan, maupun bagi masyarakat, bangsa dan negara secara keseluruhan, yaitu : 1. Manfaat bagi Pegawai Memperoleh kesempatan untuk lebih berperan, berprestasi, mengaktualisasikan diri, mendapat pengakuan, kebanggaan kerja, rasa ikut memiliki dan rasa ikut bertanggungjawab, meningkatkan kemampuan memimpin dan memecahkan masalah, memperluas wawasan, lebih memahami makna hidup dan pengabdiannya sebagai aparatur negara dengan cara kerja sebaik-baiknya dan berprestasi dalam lingkungan tugas instansinya masing-masing. 2. Manfaat bagi Unit Kerja Meningkatkan kerjasama yang baik, mengefektifkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, keselarasan dan dinamika organisasi, memperlancar komunikasi dan hubungan kerja, menumbuhkan kepemimpinan yang partisipatif, mengeliminasi hambatan-hambatan psikologis dan kultural, menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendorong kreativitas pegawai, sehingga dapat meningkatkan kinerja, produktivitas kerja dan mutu pelayanan masyarakat.

3. Manfaat bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara a. Terbangunnya sistem manajemen pemerintahan yang baik. b. Membangun moral, sikap mental dan perilaku positif aparatur negara. c. Tercapainya target kerja yang diharapkan pemerintah d. Mempercepat pemberantasan KKN di lingkungan pemerintahan.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Data 1. Komitmen dan Konsisten. Komitmen dan konsisten pegawai STPP Medan dapat dilihat dari hasil pengamatan dari responden pegawai. Komitmen dan konsisten pegawai dapat dilihat dari Tabel 1. Tabel 1. Komitmen No Uraian Indikator Nilai Dasar Budaya Kerja Nilai Indeks 1. Mentaati peraturan/kesepakatan dalam 3,8 melaksanakan tugas 2. 4 sukses pembangunan pertanian 3,8 3. Bekerja keras tekun dan tidak mudah 3,8 menyerah 4. Kepedulian terhadap lingkungan 3,8 5. Menyamakan persepsi dalam kerja 3,8 6. Peningkatan kualitas 7. Internalisasi visi dan misi 3.7 Nilai Kualitas Budaya Kerja 94,08 95,72 96,05 95,09 95,39 94.74 93.09 Dari Tabel 1 terlihat bahwa mentaati peraturan/kesepakatan dalam melaksanakan tugas pegawai STPP dan Kepedulian terhadap lingkungan, ini memperlihatkan bahwa para pegawai konsisten dalam membuat rencana kerja masing-masing sesuai dengan tupoksi untuk menuju visi,misi dan tujuan STPP Medan dan visi, misi Kementerian Pertanian Indonesia secara umum.

2. Keteladan Keteladanan merupakan kunci terlaksananya atau tidaknya suatu aktifitas dengan baik. Berikut ini hasil pengamatan dari responden pegawai STPP Medan. Tabel 2. Keteladanan No. Uraian Indikator Nilai Dasar Budaya Kerja Nilai Indeks Nilai Kualitas Budaya Kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Melaksanakan pelayanan prima metode nilai 5S Memenuhi jam kerja 7,5 jam setiap hari Menghargai atasan dan/atau bawahan Motivasi diri sendiri Bersikap tegas dan berani Membangun keterbukaan dan komunikasi dengan lingkungan Berperan aktif dan memberi manfaat bagi lingkungan kerja 3.9 3.9 3.9 3,4 97.04 98.36 97.37 94.74 92.76 94.74 94.74 Keteladanan pegawai dalam memenuhi jam kerja 7,5 jam setiap hari dan menghargai atasan dan/atau bawahan mempunyai nilai yang cukup tinggi hal ini dapat diartikan bahwa pegawai taat pada kedisiplinan dan selalu menghargai atasan. 3. Profesionalisme Pada Tabel 3. dibawah ini memperlihatkan hasil pengamatan dari responden pegawai STPP Medan tentang profesionalisme No. Uraian Indikator Nilai Dasar Budaya Kerja Nilai Indeks Nilai Kualitas Budaya Kerja 1. Meningkatkan keahlihan dan keterampilan yang 3.7 92.43 diperlukan untuk menyelesaikan tugas 2. Menyelesaikan pekerjaan maupun tanggungjawab 95.07 yang diberikan, tuntas, tepat waktu dan berkualitas

3. Mengerjakan tugas sesuai dengan wewenang dan 94.08 kompetensi 4. Proses kerja telah ditetapkan saudara jalan sesuai 94.74 dengan target waktu Pada Tabel 3 di atas itu terlihat bahwa Meningkatkan keahlihan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas menyelesaikan pekerjaan maupun tanggungjawab yang diberikan, tuntas, tepat waktu dan berkualitas serta mengerjakan tugas sesuai dengan wewenang dan kompetensi menunjukan angka yang tinggi. Hal ini dapat dapat dikatakan bahwa para pegawai bekerja tidak semata-mata hanya mengutamakan materi tetapi berorientas peningkatan kinerja dengan memenuhi target dan kualitas yang diharapkan. 4. Integritas Tabel 4 berikut ini memperlihatkan hasil pengukuran integritas responden pegawai STPP Pelatihan Pertanian Medan. Tabel 4. Hasil Pengukuran Indikator Integritas No. Uraian Indikator Nilai Dasar Budaya Kerja Nilai Nilai Kualitas Indeks Budaya Kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menyampaikan data dan informasi secara terbuka Berkerja secara konsinten sesuai dengan SOP Bertindak sesuai dengan norma dan perilaku Loyal terhadap tugas Saudara melakukan keterpaduan dalam tugas Berprilaku selaras dengan pelayanan prima setiap waktu Berinisiatif dan berani melaporkan kecurangan 3,9 3,8 3,7 95.07 95.72 95.07 96.05 96.38 94.41 91.78 Dari hasil pengukuran indikator integritas terlihat bahwa loyal terhadap tugas berdasarkan SOP sudah sesuai dengan ketentuan mendapat nilai 95,72 sedangkan bertindak sesuai dengan norma dan perilaku serta berprilaku selaras dengan pelayanan prima setiap waktu,

menunjukan angka yang tinggi. Angka tersebut dapat diartikan bahwa komitmen para pegawai terhadap integritas cukup tinggi. Namun demikian nilai pada tabel 4 nomor 7 tidak cukup tinggi kemungkinan ketidaktahuan kondisi yang sebenarnya membuat yang bersangkutan kurang respon terhadap tindakan dan merasa segan terhadap sesame rekan kerja dilatarbelakangi dengan budaya Indonesia yang begitu kekeluargaan. 5. Disiplin Berdasarkan Tabel 5 Pengukuran Indikator Disiplin Tabel 5. Hasil Pengukuran Indikator Disiplin Pegawai STPP Medan. No. Uraian Indikator Nilai Dasar Budaya Kerja Nilai Indeks Nilai Kualitas Budaya Kerja 1. Apakah saudara menepati janji 95.39 2. Saudara datang dan pulang kerja tepat waktu 3.9 98.03 3. Saudara memakai seragam kerja dengan rapih 95.07 4. Menggunakan bahasa nasional 3.9 97.04 5. Menggunakan fasilitas kantor sesuai aturan 94.41 6. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 3.7 92.76 7. Melaksanakan ibadah dengan baik dan benar 94.08 Menggunakan bahasa nasional dengan 97,04 dan memakai seragam kerja dengan rapih 95,07 ini dapat diartikan bahwa pegawai mempunyai kedisiplinan yang tinggi sedangkan bahasa nasional cukup tinggi dapat dikatakan komunikasi antar pegawai terjalin baik karena kebanyakan pegawai berasal dari bermacam-macam daerah sehingga bahasa yang di gunakan menggunakan bahasa nasional (Indonesia). b. Hasil penghitungan Dari 5 pertanyaan yang ada dari IPNBK didapat hasil sebagai berikut : Tabel 6 : Hasil penilaian per Indikator Index Penerapan Nilai Budaya Kerja (IPNBK)

NO NILAI DASAR INDIKATOR IPNBK NILAI KUALITAS BUDAYA KERJA 1 Komitmen 1-7 (7) 94.88 2 Keteladanan 8-14 (7) 3 Profesionalisme 15-18 (4) 4 Integritas 19-25 (7) 95.68 94.63 94.92 5 Disiplin 26-32 (7) 95.25 NILAI PERSEPSI RATA-RATA IPNBK 95.07 Tabel 7 : Diagram Index Penerepan Nilai Budaya Kerja Pengukuran Hasil : 1 Nilai Rata-rata Persepsi IPNBK = 2 Nilai Interval Konversi IPNBK = 25 3 Nilai Persepsi Budaya Kerja = 3.2 X 25 = 95,05 4 Nilai dan Mutu Budaya Kerja = 95.05 = A (Sangat Baik)

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai IPNBK STPP Medan pada semester pertama tahun 2016 dengan nilai 95,05 hal ini dapat diartikan bahwa STPP Medan dapat menjalankan nilai-nilai Komitmen, Keteladanan, Profesional, Integritas dan Disiplin dengan baik dan sesuai aturan.

III. P E N U T U P Dengan diperolehnya Hasil Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan ini, maka : 1. Pimpinan unit kerja dalam hal ini Ketua STPP Medan dapat memantau dan meningkatkan kualitas budaya kerja aparatur negara di lingkungan STPP Medan. 2. Hasil pengukuran ini diharapkan dapat memotivasi seluruh aparatur negara di lingkungan STPP Medan, untuk meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.