3 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen (citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder) dan variabel dependen (konsep diri remaja putri) (Nursalam, 003), dengan metode pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 005). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah siswi SMP Negeri 33 Semarang kelas VII dan VIII dengan jumlah populasi 67 siswi.. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII dan VIII di SMP Negeri33 Semarang. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus: 3
33 n = Z²α /. p(1-p) N d² (N-1) + Z²α /. p(1-p) Keterangan: n = perkiraan jumlah sampel N = perkiraan besar populasi Z = nilai standar normal = 0,05 (1,96) p = jika perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50% d = tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05) Dimana: N = 67 n = Z²α /. p(1-p) x N d² (N-1) + Z²α /. p(1-p) n = n = (1,96)² x 0,5 (1-0,5) x 67 (0,05)² x (67-1)+(1,96)² x 0,5(1-0,5) 56,468 1,654 n = 157,76 n = 158 Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple random sampling (SRS) dengan jumlah sampel 158.
34 C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian No Variabel Definisi operasional 1. Citra diri Gambaran diri tentang ciri-ciri tentang perkembangan perubahan dan seksual perkembangan sekunder yang terjadi pada ciri-ciri seksual sekunder Instrumen Hasil ukur Skala Kuesioner yang terdiri dari 0 pernyataan dengan penilaian Favourable Setuju : 1 Tidak setuju: 0 Unfavourable Setuju: 0 Tidak setuju: 1 Jumlah skor dari penerimaan diri tentang ciri-ciri perkembang an seksual sekunder. Skor penerimaan diri baik: 11-0 Skor penerimaan diri buruk: 10-0 Interval. Konsep diri remaja putri Keyakinan, pandangan atau penilaian remaja putri terhadap diri mengenai gambaran diri (body image) Kuesioner yang terdiri dari 0 pernyataan dengan penilaian Favourable Ya: 1 Tidak: 0 Unfavourable Ya: 0 Tidak: 1 Jumlah skor dari konsep diri remaja putri. Skor konsep diri baik: 11-0 Skor konsep diri buruk: 10-0 Interval Tabel 3.1. Definisi Operasional
35 D. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu: a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner meliputi : data citra diri tentang ciriciri perkembangan seksual sekunder dan data konsep diri pada remaja putri. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi di SMP Negeri 33 Semarang, yang meliputi : jumlah siswi, jumlah ruang kelas.. Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar angket dan menggunakan alat bantu kuesioner yang terstruktur, yaitu responden menjawab pernyataan yang diajukan melalui daftar pernyataan untuk mendapatkan jawaban yang relevan dengan masalah yang diteliti. Responden diberi penjelasan terlebih dahulu serta responden menyatakan bersedia untuk menjadi responden. E. Instrumen penelitian Pada penelitian ini, instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder dengan konsep diri pada remaja putri adalah kuesioner.
36 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Hastono, 001) sebagai berikut: r XY = Keterangan : N. XY ( X )( Y ) [ N X ( X )][ N Y ( Y )] r xy X Y N = Koefisien validitas = Pertanyaan tiap nomor = Skor total = Jumlah populasi Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut di atas, nilai r hitung untuk seluruh pertanyaan dibandingkan dengan r tabel pada taraf yang signifikan 0,05. Jika nilai r hitung > r tabel, pertanyaan tersebut dikatakan valid. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan di SMP Negeri 04 dengan alasan karena karakteristik siswi di SMP tersebut sama dengan karakteristik siswi di SMP Negeri 33 Semarang. Uji validitas dilaksanakan pada bulan Agustus 008 dengan jumlah responden 30 siswi pada siswi kelas VII di SMP Negeri 4 Semarang. a. Uji validitas citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder Berdasarkan 0 pernyataan citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder setelah dilakukan uji validitas diperoleh keseluruhan pernyataan valid dengan kriteria dikatakan valid
37 apabila r-hitung > r-tabel. Nilai r-tabel diperoleh dari n = 30 dan tingkat kemaknaan 5% yaitu 0,361, sehingga terdapat 0 pernyataan valid karena r-hitung > r-tabel (r-hitung > 0,361) dengan hasil range r- hitung antara 0,363 0,506. b. Uji validitas konsep diri pada remaja putri Berdasarkan 0 pernyataan konsep diri setelah dilakukan uji validitas diperoleh keseluruhan pernyataan valid dengan kriteria dikatakan valid apabila r-hitung > r-tabel. Nilai r-tabel diperoleh dari n = 30 dan tingkat kemaknaan 5% yaitu 0,361, sehingga terdapat 0 pernyataan valid karena r-hitung > r-tabel (r-hitung > 0,361) dengan hasil range r-hitung antara 0,375 0,613.. Uji Reliabilitas Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau diukur sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali saja, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain. Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, sehingga jika sebuah pertanyaan tidak valid maka pernyataan tersebut dibuang. Pernyataanpernyataan yang sudah valid kemudian baru diukur reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbrach dengan rumus: r 11 = k k 1 1 t σ b σ
38 Keterangan: r 11 k = Reliabilitas instrument. = Banyaknya butir pertanyaan. b σ = Jumlah varians butir σ t = Varians total Cara perhitungannya adalah membandingkan nilai r tabel dengan nilai alpha, dengan ketentuan bila r alpha positif dan r alpha > r tabel maka variabel tersebut reliabel, dan dikatakan tidak reliabel jika r alpha positif dan r alpha < r tabel, jika r alpha > r tabel tapi bertanda negatif, maka variabel tersebut akan tetap reliabel (Sugiyono, 007). a. Uji reliabilitas citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder Apabila nilai r-alpha > r-tabel maka dikatakan reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh r-alpha sebesar 0,848, sehingga r-alpha > r-tabel (0,848 > 0,361), dengan demikian instrumen citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder dikatakan reliabel. b. Uji reliabilitas konsep diri pada remaja putri Apabila nilai r-alpha > r-tabel maka dikatakan reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh r-alpha sebesar 0,845, sehingga r-alpha > r-tabel (0,845 > 0,361), dengan demikian instrumen konsep diri dikatakan reliabel.
39 F. Metode Pengolahan data Data yang diperoleh kemudian diedit, dikoding dan ditabulasi. 1. Data citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 0 pernyataan dengan skala interval. Pernyataan favourable (,4,5,6,7,9,10,1,13,16,17,18), dengan skor 1 untuk jawaban ya (Y) dan 0 untuk jawaban tidak (T) dan pernyataan unfavourable (1,3,8,11,14,15,19,0), dengan skor 0 untuk jawaban ya (Y) dan 1 untuk jawaban tidak (T).. Data konsep diri diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 1 pernyataan dengan skala interval. Pernyataan favourable (1,,5,6,9,10,15,18,19,0), dengan skor 1 untuk jawaban ya (Y) dan 0 untuk jawaban tidak (T) dan pernyataan unfavourable (3,4,7,8,11,1,13,14,16,17) dengan skor 0 untuk jawaban ya (Y) dan 1 untuk jawaban tidak (T). G. Analisa Data a. Analisa Univariat Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan dua tujuan yaitu deskriptif variabel penelitian dan uji kenormalan data. Analisa univariat digunakan untuk mengestimasi parameter populasi untuk data numerik terutama ukuran-ukuran tendensi sentral (mean, median), ukuran
40 variabilitas (minimum, maksimum), dan untuk data kategorik dilihat pada distribusi frekuensinya. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Uji kenormalan variabel tersebut menggunakan uji kenormalan Kolmogorof Smirnov. Setelah data diuji menggunakan Kolmogorof Smirnov dihasilkan variabel citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder berdistribusi normal dengan hasil p-value 0,073 (p > 0,05), sedangkan variabel konsep diri pada remaja putri didapatkan bahwa data berdistribusi tidak normal dengan hasil p-value 0,008 (p > 0,05) sehingga menggunakan rumus Spearman Rank. Pengujian menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan program SPSS versi 11.5 dengan nilai koefisien korelasi positif maka korelasinya juga positif dan apabila nilai koefisien korelasi negatif maka korelasinya juga negatif. H. Etika Penelitian Peneliti dalam melakukan penelitian harus memperhatikan masalah etika penelitian yang meliputi: 1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent) Lembar persetujuan responden (Informed Consent) merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden. Peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang
41 mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hakhak responden (Nursalam, 003).. Kerahasiaan Nama (Anonimity) Cara dalam menjaga kerahasiaan responden yaitu peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut (Nursalam, 003). 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Peneliti menjamin kerahasiaan dari semua informasi yang diberikan responden dalam hasil penelitian. Hanya informasi yang berhubungan dengan penelitian saja yang akan dilaporkan pada hasil penelitian (Alimul S, 003). I. Jadwal Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai awal bulan Desember 007 sampai dengan akhir bulan Agustus 008, secara rinci dapat dilihat pada lampiran 4.