METODE CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN PD. BPR. ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengevaluasi Kondisi Finansial Pada Perusahaan (Dealer) Sepeda Motor Di Kota Pasir Pengaraian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci: Bank, Kinerja Keuangan Bank, CAMEL. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BPR BKK KARANGMALANG CABANG KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Lili Nur Indah Sari

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISA TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR. Tedy Gunawan NPM ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.BANK DANAMON, TBK.

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA UNIT PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN RAMBAH SAMO. Oleh SITI HAJAR

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL (STUDY PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK TAHUN ) M.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

Analisis Kinerja Keuangan I Made Suidarma dan I Gusti Nengah Darma Diatmika 143

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BPR BALI HARTA SANTOSA DAN BPR MERTHA SEDANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

diteliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Hal tersebut dinyatakan dengan jelas dalam GBHN bahwa

ANALISIS CAMEL UNTUK MENGUKUR TINGKAT KELAYAKAN. PADA BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk TUGAS AKHIR

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MELIHAT RASIO LIKUIDITAS PADA PT. BANK DANAMON INDONESIATBK TAHUN Elvera *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Definisi operasional dalam acuan penelitian ini adalah :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTABEL 15 (1),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB V PENUTUP. CAR (Capital Adequacy Ratio) menunjukkan bahwa antara kelompok bank. pemerintah dengan bank umum swasta nasional mempunyai CAR (Capital

BAB III METODE PENELITIAN. ( dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

JURNAL AKUNTANSI MUHAMMADIYAH VOL. 8 NO. 1

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

ABSTRACT. Current Assets (NCM to CA), Loan to Deposit Ratio (LDR).

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. SAPADIA WISATA HOTEL CABANG PASIR PENGARAIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

ANALISIS RASIO METODE CAMEL (NON MANAGEMENT) UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL (Periode )

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

Analisis Kesehatan Bank dengan Metode Non-Performing Loan Dan Metode CAMEL Studi kasus: PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumidhana - Tangerang

ANALISIS RASIO KEUANGAN CAMEL UNTUK MENILAI KINERJA BANK PERSERO KONVENSIONAL DI INDONESIA PERIODE ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANKAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN BANK (Studi Kasus PD. BPR Bank Daerah Lamongan Periode )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAN NON KEUANGAN PT. BPR DHARMAWARGA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. satu periode tersebut. Ada berbagai manfaat dalam menyajikan keuangan di

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN TEKNIK ANALISA CAMEL. PRAMESTI LESMANA FITRI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

PENGENALAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Tbk Periode )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

METODE CAMEL UNTUK MENILAI TINGKAT KESEHATAN Afriyanto 1) 1) Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian email: afriyanto1974@gmail.com Abstract The health of banks is a condition assessment of the bank's financial statements at a given time period and in accordance with Standard Bank Indonesia assessed with a qualitative approach on various aspects affecting the condition and development of a bank. Implementation of the assessment carried out by qualified some of the components of each factor is a component of Capital, Asset, Management, earnings (profitability), Liquidity or abbreviated terms CAMEL. The research was conducted in PD. BPR Rokan Hulu subdistrict Sand Pengaraian Rambah. To collect the study data, researchers used data collection techniques in the form of documentation by asking some of the documents supporting the company or related to this research. In analyzing the data obtained, the researcher uses descriptive method that the data obtained is then arranged so that it can be analyzed properly and accurately based on the theory that are relevant to the issues to be concluded later. Based on the research that has been done can be seen that the level of the financial health of PD. BPR Rokan Hulu Sand Pengaraian are in a healthy condition for capital aspect, the aspect of assets (ratio KAP), management aspects, aspects of earnings, and liquidity (LDR). While the level of the financial health of PD. BPR Rokan Hulu Sand Pengaraian are in unsanitary conditions for aspects of assets (PPAP ratio) and liquidity (cash ratio). Keyword : Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity Abstrak Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan Standar Bank Indonesia yang dinilai dengan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing-masing faktor yaitu komponen Capital (Permodalan), Asset (Aktiva), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL. Penelitian ini dilaksanakan pada PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah. Untuk mengumpulkan data-data penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi yaitu dengan meminta beberapa dokumen perusahaan yang mendukung atau terkait dengan penelitian ini. Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu data yang diperoleh kemudian disusun sehingga dapat dianalisis secara benar dan teliti berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan untuk selanjutnya diambil suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan finansial PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian berada dalam kondisi sehat untuk aspek capital, aspek asset (rasio KAP), aspek management, aspek earning, dan liquidity (rasio LDR). Sedangkan tingkat kesehatan finansial PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian berada dalam kondisi kurang sehat untuk aspek asset (rasio PPAP) dan liquidity (cash ratio). Kata kunci: Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 67

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar lainnya yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi para pemakai di dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan cara mengkualifikasikan beberapa komponen dari masing-masing faktor yaitu komponen Capital (Permodalan), Asset (Aktiva), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas) atau disingkat dengan istilah CAMEL. Salah satu alasan dilakukan analisis terhadap laporan keuangan adalah menilai kinerja perusahaan (bank) di mana penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efetivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis dua aspek yakni kinerja finansial dan kinerja non-finansial. Diantara berbagai bank yang ada saat ini dan beroperasi di Kota Pasir Pengaraian, PD. BPR Rokan Hulu merupakan salah satu bank yang ikut memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan ekonomi di Kabupaten Rokan Hulu. Keistimewaan utama pada PD. BPR Rokan Hulu yaitu menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Rokan Hulu melalui berbagai produk perbankan yang dikeluarkannya. Perhatian utama yang diberikan oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu kepada PD. BPR Rokan Hulu terutama ditujukan pada tingkat kesehatan bank dalam mengelola dana yang ada sehingga dapat mencapai tingkat kinerja yang efektif dan efisien. Berdasarkan uraian di atas, tulisan ini akan menilai tingkat kesehatan PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian dengan menggunakan metode CAMEL meliputi Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti membuat perumusan masalah sebagai Bagaimanakah tingkat kesehatan finansial PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian? TINJAUAN PUSTAKA Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan Standar Bank Indonesia. Pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank. Menurut Riyadi (2006) faktor-faktornya sebagai 1. Faktor Modal (Capital) 2. Faktor Kualitas Aktiva Produktif (Asset) 3. Faktor Manajemen (Management) 4. Faktor Rentabilitas (Earning) 5. Faktor Likuiditas (Liquidity) CAPITAL Rasio yang merupakan perbandingan antara jumlah modal dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) dirumuskan sebagai Modal CAR x100% ATMR ASSET Rasio yang merupakan penilaian terhadap faktor Kualitas Aktiva Produktif KAP dirumuskan sebagai 68 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015

Aktiva Pr oduktif yang diklasifikasikan Rasio KAP x100% Total Aktiva Pr oduktif RasioPPAP PPAP PPAPWD x100% MANAGEMENT Aspek manajemen yang diproksikan dengan net profil margin dirumuskan sebagai Laba Bersih NPM = ------------------------ x 100% Laba Operasional EARNING Faktor earning dalam penilaian kesehatan bank dihitung dengan menggunakan rumus sebagai Laba Sebelum Pajak ROA = --------------------------- x 100% Total Aktiva Biaya Operasional BOPO = ---------------------------x 100% Pendapatan Operasional LIQUIDITY Faktor liquidity dalam penilaian kesehatan bank dihitung dengan menggunakan rumus sebagai Aktiva Liquid Cash Ratio = -------------------- x 100% Utang Lancar Kredit yang Diberikan LDR=----------------------------- x 100% Dana yang Diterima METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada PD. BPR Rokan Hulu Pasir Pengaraian yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai Pasir Putih Desa Pematang Berangan Kecamatan Rambah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu data yang diperoleh kemudian disusun berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan untuk selanjutnya diambil kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PD. BPR Rokan Hulu, sedangkan sampel yang diambil adalah laporan keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Komitmen dan Kontinjensi serta Laporan Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya untuk tahun buku 2012. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bank berupa laporan keuangan yang terkait atau relevan dengan topik penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah dokumentasi yaitu dengan meminta data keuangan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan dan data non keuangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode CAMEL yaitu dengan membandingkan antara pos (rekening) yang satu dengan pos (rekening) lainnya dalam laporan keuangan tahun yang sama. Rasio dengan metode CAMEL yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan berdasarkan ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia mengenai penilaian tingkat kesehatan bank di mana metode CAMEL meliputi lima rasio sebagai 1. Rasio capital 2. Rasio asset 3. Rasio management 4. Rasio earning 5. Rasio liquidity HASIL DAN PEMBAHASAN A. Capital Faktor capital diukur dengan rasio CAR (Capital Adequancy Ratio) yaitu perbandingan antara modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Sesuai dengan data neraca per 31 modal terdiri dari: Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 69

a. Modal inti 11.065.832 b. Modal pelengkap 629.606 Total Modal 11.695.438 Sesuai dengan data neraca per 31 ATMR dihitung sebagai a. Kas = 0% x 272.611 = 0 b. SBI = 0% x 0 = 0 c. Antar Bank Aktiva= 20% x 9.709.971 =1.941.994 d. Kredit yang Diberikan=100% x 25.966.611 = 25.966.611 e. Aktiva Tetap & Inventaris = 100%x 333.483 = 333.483 f. Rupa-Rupa Aktiva= 100% x 631.139 = 631.139 Total ATMR = 28.873.227 perhitungan rasio capital sebagai 11.695.438 CAR2012 x100% 28.873.227 CAR2012 40,51% maka nilai CAR sebesar 40,51% Hulu berada dalam kondisi sehat. Apabila hasilnya di bawah 8% maka tingkat kesehatan PD. BPR Rokan Hulu dalam kondisi kurang baik. B. Asset Faktor asset dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL diukur dengan rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif) dan rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif). Pada dasarnya, dalam aktiva produktif ini terdapat empat unsur utama yaitu kredit yang diberikan, penempatan dana pada bank lain, surat berharga, dan penyertaan modal. Rasio KAP merupakan perbandingan antara Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan dengan Total Aktiva Produktif, sedangkan rasio PPAP merupakan perbandingan antara PPAP dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk (PPAPWD). Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) adalah aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian, yang besarnya ditetapkan sebagai a. 0% dari Aktiva Produktif yang digolongkan Lancar (L). b. 25% dari Aktiva Produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus (DPK). c. 50% dari Aktiva Produktif yang digolongkan Kurang Lancar (KL). d. 75% dari Aktiva Produktif yang digolongkan Diragukan (D). e. 100% dari Aktiva Produktif yang digolongkan Macet (M). Sesuai dengan data kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya per 31 aktiva produktif terdiri dari: a. Penempatan pada Bank Lain Rp 9.558.837 (klasifikasi L) b. Kredit yang diberikan Rp 25.966.611 (Klasifikasi L, KL, D, M) Total Aktiva Produktif Rp 35.525.448 berlaku maka besarnya Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) dihitung sebagai a. Penempatan pada Bank Lain Rp 9.558.837 x 0% = Rp 0 b. Kredit yang diberikan: Lancar= Rp 25.189.161 x 0% = Rp 0 Kurang Lancar=Rp262.165x50% = Rp 131.083 Diragukan= Rp 137.867 x 75% = Rp 103.400 Macet= Rp 377.418 x 100% = Rp 377.418 Total APYD Rp 611.901 Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 13/26/PBI/2011, 70 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015

kewajiban membentuk PPAP berupa PPAP umum dan PPAP khusus, dijabarkan sebagai 1. PPAP umum ditetapkan paling kurang sebesar 0,5% dari Aktiva Produktif yang memiliki kualitas Lancar. 2. PPAP khusus ditetapkan paling kurang sebesar: a. 10% dari Aktiva Produktif dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan. b. 50% dari Aktiva Produktif dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan. c. 100% dari Aktiva Produktif dengan kualitas Macet setelah dikurangi dengan nilai agunan. Sesuai dengan data kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya per 31 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib Dibentuk (PPAPWD) dihitung sebagai 1. PPAP umum= 0,5% x Aktiva Produktif Lancar. Perhitungan PPAP umum ditetapkan sebagai 0,5% x Rp 34.747.998 = Rp 173.740 2. PPAP khusus ditetapkan sebagai a. Kurang Lancar =10%x Rp 262.165 = Rp 26.217 b. Diragukan= 50% x Rp 137.867 = Rp 68.934 c. Macet = 100% x Rp 377.418 = Rp 377.418 Total PPAPWD = Rp 646.309 perhitungan rasio asset sebagai 611.901 RasioKAP2012 x100% 35.525.448 RasioKAP2012 1,72% maka nilai Rasio KAP sebesar 1,72% Hulu berada dalam kondisi sehat. Apabila nilai rasionya melebihi batas maksimal rasio sebesar 14,5% maka kondisi kesehatan bank dikatakan tidak sehat. 629.606 RasioPPAP2012 x100% 646.309 RasioKAP2012 97,42% maka nilai Rasio PPAP sebesar 97,42% Hulu berada dalam kondisi sehat. Apabila nilai rasionya kurang dari 51% maka kondisi kesehatan bank dikatakan tidak sehat. C. Management Faktor management dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL diukur dengan rasio NPM (Net Profit Margin) yaitu perbandingan antara laba bersih dengan laba operasional. Sesuai dengan data laporan laba/rugi per 31 Desember 2012 yang diperoleh maka laba bersih dihitung sebagai Jumlah pendapatan 8.160.863 Jumlah beban 5.664.040 Laba Bersih Sebelum Pajak 2.496.823 Taksiran Pajak Penghasilan 453.519 Laba Bersih Setelah Pajak 2.043.304 Sesuai dengan data laporan laba/rugi per 31 Desember 2012 yang diperoleh maka laba operasional dihitung sebagai Jumlah pendapatan operasional = 8.136.485 Jumlah biaya operasional = 5.646.565 Laba Operasional = 2.489.920 perhitungan rasio management sebagai 1.943.304 NPM= ----------------x 100% 2.489.920 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 71

NPM 2012 82,06% NPM 2012 25% x82,06% 20,52% yaitu jika rasio NPM lebih besar dari 5% maka profitable perusahaan dikatakan baik, artinya PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi sehat karena nilai rasio NPM yang diperoleh lebih dari 5% yaitu sebesar 20,52%. D. Earning Faktor earning diukur dengan rasio ROA (Return On Asset) dan rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional). Rasio ROA membandingkan antara laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva sedangkan rasio BOPO membandingkan beban operasional dengan pendapatan operasional. Sesuai dengan data laporan laba/rugi per 31 Desember 2012 yang diperoleh maka komponen earning terdiri dari: a. Laba sebelum pajak 2.496.823 b. Total aktiva 36.284.209 c. Beban Operasional 5.646.565 d. Pendapatan Operasional 8.136.485 perhitungan rasio earning sebagai 2.496.823 ROA 2012= --------------------- x 100% 36.284.209 ROA 2012 = 6,88% maka nilai ROA sebesar 6,88% Hulu berada dalam kondisi sehat karena nilainya di atas 1,215%. 5.646.565 BOPO 2012=--------------------- x 100% 8.136.485 BOPO 2012= 69,40% maka nilai BOPO sebesar 69,40% Hulu berada dalam kondisi sehat karena nilainya kurang dari 93,52%. E. Liquidity Faktor liquidity diukur dengan Cash Ratio dan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio). Cash ratio membandingkan antara aktiva likuid dengan utang lancar sedangkan rasio LDR membandingkan antara kredit yang diberikan dengan dana yang diterima. Aktiva likuid berupa kas dan giro atau tabungan pada bank lain. Utang lancar terdiri dari kewajiban segera dapat dibayar, tabungan dan deposito masyarakat serta pinjaman bank lain. Sesuai dengan data neraca per 31 komponen liquidity dihitung sebagai 1. Aktiva likuid berupa kas senilai Rp 272.611 2. Utang lancar berupa: a. Kewajiban segera dibayar Rp 53.755 b. Tabungan Rp 5.599.461 c. Deposito berjangka Rp 14.962.300 Total utang lancar Rp 20.615.516 3. Kredit yang diberikan senilai Rp 25.966.611 4. Dana yang diterima berupa: a. Tabungan Rp 5.599.461 b. Deposito berjangka Rp 14.962.300 c. Modal inti Rp 11.065.832 Total dana yang diterima Rp 31.627.593 perhitungan rasio liquidity sebagai 272.611 Cash Ratio 2012=---------------- x 100% 20.615.516 Cash Ratio 2012= 1,32% maka nilai Cash Ratio sebesar 1,32% Hulu berada dalam kondisi tidak sehat karena nilainya kurang dari 2,55%. 25.966.611 LDR 2012= --------------------- x 100% 31.627.593 LDR 2012 = 82,10% 72 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015

yaitu jika rasio LDR lebih besar dari 102,25% maka likuiditas perusahaan dikatakan tidak sehat, artinya PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi sehat karena nilai rasio LDR yang diperoleh kurang dari 94,75. Berdasarkan hasil rasio LDR di atas dapat dijelaskan bahwa PD. BPR Rokan Hulu selektif dalam memberikan kredit kepada masyarakat dan kredit yang dicairkan atau disetujui sesuai dengan prosedur kredit yang telah ditetapkan, sedangkan dana yang dihimpun dari masyarakat cukup besar melebihi kredit yang diberikan kepada nasabah. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi hasil penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Rokan Hulu sesuai perhitungan rasio CAMEL. Tabel 1 Hasil Penilaian Kesehatan PD. BPR Rokan Hulu No Komponen Rasio Kondisi 1 Capital CAR Sehat 2 Asset KAP Sehat PPAP Sehat 3 Management NPM Sehat 4 Earning ROA Sehat BOPO 5 Liquidity CR LDR Sehat Tidak Sehat Sehat KESIMPULAN Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai 1. Faktor capital dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL diukur dengan rasio CAR (Capital Adequancy Ratio). Sesuai dengan nilai CAR tahun 2012 menunjukkan bahwa PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi sehat. 2. Faktor asset dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL diukur dengan rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif) dan rasio PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif). Sesuai dengan nilai rasio KAP tahun 2012 menunjukkan bahwa PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi sehat, sedangkan rasio PPAP menunjukkan bahwa PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi kurang sehat. 3. Faktor management dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL diukur dengan rasio NPM (Net Profit Margin). Sesuai dengan nilai rasio NPM tahun 2012 menunjukkan bahwa PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi sehat. 4. Faktor earning dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL diukur dengan rasio ROA (Return On Asset) dan rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional). Sesuai dengan nilai ROA dan nilai BOPO tahun 2012 menunjukkan bahwa PD.BPR Rokan Hulu Bank Sarimadu berada dalam kondisi sehat. 5. Faktor liquidity dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL diukur dengan Cash Ratio dan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio). Sesuai dengan nilai Cash Ratio tahun 2012 menunjukkan bahwa PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi kurang sehat, sedangkan rasio LDR menunjukkan bahwa PD. BPR Rokan Hulu berada dalam kondisi sehat DAFTAR PUSTAKA Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: ANDI. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015 73

Djarwanto. 2001. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Gill, J.O. 2002. Dasar-Dasar Analisis Keuangan:Informasi Keuangan untuk semua Manajer. Jakarta: PPM. Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta; Salemba Empat. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Latif, Ahmed Razman Abdul, Bany Arifin, Koh Hian Chye, dan D. Agus Harjito. 2006. Analisis Cash Ratio, Loan to Deposit dan Loan to Asset Ratio untuk Mengukur Tingkat Likuiditas Perbankan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Lehman, Cheryl R. 2005. Accounting and The Public Interest: All the World s a Stage. Accounting, Auditing, and Accountability Journal. Macintosh, Norman B dan C. Richard Baker. 2002. A Literary Theory Perspective on Accounting: Toward Hetero glossic Accounting Reports. Accounting, Auditing, and Accountability Journal. Margaretha, Farah. 2005. Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber Dana Jangka Pendek. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Marom, Chairul. 2004. Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Munawir, S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Palepu, K.G, P.M. Healy, and V.L. Bernard. 2000. Business Analysis and Valuation: Using Financial Statements. Cincinnati: South-Western. Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: FE-UI. Soemarso S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Soepardi, Eddy Mulyadi. 2006. Memahami Akuntansi Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Van Horne, James C. and John M. Wachowicz Jr. 2002. Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Wild, John J. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Yarnest. 2002. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Koperasi (Studi Kasus pada Koperasi Karyawan Yayasan Universitas Merdeka Malang). Jurnal Ekonomi. http://www.wikipedia.com 74 Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol.4 No.2 Juli 2015