TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

dokumen-dokumen yang mirip
TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

Propinsi BANTEN. Total Kabupaten/Kota

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

09. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI BANTEN

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

I. INFORMASI METEOROLOGI

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

USULAN PENELITIAN MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2015

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Transkripsi:

TIM PENYUSUN Pengarah : Ir. Alidia, MM Penanggung Jawab : Taryono, M.Si Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST Anggota Penyusun : Kusairi, SSi Tonny Satria Wijaya Kusuma, Skom Yuningsih, ST Sugiyanti, S.Si Selvy Yolanda, SST Mutiara Halida, S.Tr Ratri Widyastuti, S.Tr i

KATA PENGANTAR Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai Analisis hujan bulan sebelumnya, informasi Prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan, Analisis kekeringan bulan sebelumnya, Prakiraan tingkat kekeringan bulan berikutnya dan Analisis kadar air tanah bulan sebelumnya. Untuk edisi kali ini berisi Analisis hujan bulan Februari 2018, Prakiraan hujan untuk bulan April, Mei dan Juni 2018, Analisis indeks kekeringan 3 bulanan (Desember 2017 - Februari 2018), Prakiraan indeks kekeringan bulan April 2018. Analisis hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk Analisis hujan bulan Februari 2018 pada umumnya di wilayah Banten dan DKI Jakarta bersifat Bawah Normal hingga Normal, kecuali di sebagian wilayah DKI Jakarta bagian Tengah, Timur, Utara dan Timur Laut, sebagian besar Kab Tangerang dan Kota Tangerang serta sebagian kecil di wilayah Serang bagian Barat Daya bersifat Atas Normal. Analisis indeks kekeringan tiga bulanan (Desember 2017 - Februari 2018) dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian DKI Jakarta bagian Barat, Sebagian Kab Tangerang bagian Tengah, Selatan, dan Barat Daya, Sebagian Kota Tangerang bagian Tenggara, Sebagian Kota Tangerang Selatan bagian Tengah, Sebagian Kab Serang bagian Tenggara dan Timur Laut, serta Sebagian Kab Lebak bagian Barat Daya bersifat Agak Kering hingga Kering. Sedangkan sebagian Kab Pandeglang bagian Timur dan Tenggara, sebagian Kab Lebak bagian Barat, Barat Daya dan Utara bersifat Agak Basah. Informasi prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan bulan April Juni 2018 umumnya curah hujan bersifat Normal hingga Atas Normal. Kecuali pada bulan April 2018 sebagian wilayah Timur Kab Pandeglang dan wilayah Timur Kab Lebak bersifat Bawah Normal. Pada bulan Mei 2018 sebagian wilayah Timur dan Tenggara DKI Jakarta dan wilayah Tenggara Kab Lebak bersifat Bawah Normal. Serta pada bulan Juni 2018 prakiraan hujan di sebagian wilayah Barat DKI Jakarta, sebagian wilayah Tenggara dan Timur Laut Kab Pandeglang, dan sebagian wilayah Timur, Tenggara, Selatan dan Barat Daya Kab Lebak bersifat Bawah Normal. Prakiraan indeks kekeringan bulan April 2018 merupakan prakiraan SPI dengan menggunakan data curah hujan bulan Februari 2018, serta prakiraan curah hujan bulan Maret dan April 2018. Prakiraan tingkat kekeringan dan kebasahan bulan April 2018 di Provinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal. Kecuali sebagian wilayah Utara Kota Tangerang bersifat Agak Basah. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. Tangerang Selatan, Maret 2018 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI TANGERANG SELATAN ii Ir. ALIDIA, MM NIP.196004031989031001

DAFTAR ISI TIM PENYUSUN... II i KATA PENGANTAR... III ii DAFTAR ISI... IV iii 1 TINJAUAN UMUM... 1 1.1 Curah Hujan... 1 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan... 1 1.3 Sifat Hujan... 1 1.4 Intensitas Hujan... 1 1.5 Cuaca Ekstrim... 2 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)... 2 1.7 DMI (Dipole Mode Index)... 2 1.8 Kekeringan... 2 1.9 Jenis-jenis kekeringan... 3 1.10 Standardized Precipitation Index (SPI)... 3 1.11 Peta Normal Curah Hujan... 5 2 ANALISIS HUJAN BULAN FEBRUARI 2018... 6 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Februari 2018... 6 2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Februari 2018... 7 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Februari 2018... 8 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Bulan Februari 2018... 9 2.5 Data Iklim Bulan Februari 2018 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta... 11 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2018... 12 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 12 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Bulan Maret 2018... 14 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2018... 15 3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2018... 16 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2018... 17 3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2018... 18 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2018... 19 3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2018... 20 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 21 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2018... 21 4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2018... 22 5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN FEBRUARI 2018 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 23 6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE FEBRUARI - APRIL 2018 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 30 7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN FEBRUARI 2018 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 32 LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI 2018... 34 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN APRIL 2018... 35 LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MEI 2018... 36 LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JUNI 2018.. 37 LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 38 LAMPIRAN 6. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN... 40 iii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35 o C atau <15 o C. Curah hujan Ekstrim : Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih tinggi daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7 DMI (Dipole Mode Index) Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90-110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50-70 BT / 10 LS - 10 LU). Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat. 1.8 Kekeringan Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara perlahan (slow-onset disaster), berdampak sangat luas, dan bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain). Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakkan dan merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami.variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad. Dengan melakukan penelusuran data cuaca dalam waktu yang panjang, akan dapat dijumpai variasi cuaca yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering, dan dekade basah-dekade kering. Berkurangnya curah hujan biasanya ditandai dengan berkurangnya air dalam tanah sehingga pertanian merupakan sektor pertama yang akan terpengaruh. Cukup sulit untuk mengetahui kapan kekeringan akan dimulai atau berakhir, dan kriteria apa yang digunakan untuk menentukannya. Apakah kekeringan itu berakhir ditandai dengan faktor-faktor meteorologi dan klimatologi atau ditandai dengan berkurangnya dampak negatif yang dialami oleh manusia dan lingkungannya. 2

1.9 Jenis-jenis kekeringan a. Kekeringan Meteorologis Kekeringan ini berkaitan dengan tingkat curah hujan yang terjadi berada dibawah kondisi normalnya pada suatu musim. Perhitungan tingkat kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama terjadinya kondisi kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi meteorologis adalah sebagai berikut; 1. Kering: apabila curah hujan antara 70% - 85% dari kondisi normal (curah hujan dibawah normal) 2. Sangat kering : apabila curah hujan antara 50% - 70% dari kondisi normal (curah hujan jauh dibawah normal) 3. Amat sangat kering : apabila curah hujan < 50% dari kondisi normal (curah hujan amat jauh dibawah normal) b. Kekeringan Pertanian Kekeringan ini berhubungan dengan berkurangnya kandungan air dalam tanah (lengas tanah) sehingga tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bagi tanaman pada suatu periode tertentu. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah terjadinya gejala kekeringan meteorologis. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi pertanian adalah sebagai berikut : 1. Kering : apabila ¼ daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena ringan s/d sedang) 2. Sangat kering : apabila ¼ - 2/3 daun kering dimulai pada bagian ujung daun (terkena berat) 3. Amat sangat kering : apabila seluruh daun kering (terkena puso) c. Kekeringan Hidrologis Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan hidrologis diukur dari ketinggian muka air sungai, waduk, danau dan air tanah. Ada jarak waktu antara berkurangnya curah hujan dengan berkurangnya ketinggian muka air sungai, danau dan air tanah, sehingga kekeringan hidrologis bukan merupakan gejala awal terjadinya kekeringan. Intensitas kekeringan berdasarkan definisi hidrologis adalah sebagai berikut : 1. Kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran dibawah periode 5 tahunan 2. Sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran jauh dibawah periode 25 tahunan 3. Amat sangat kering : apabila debit air sungai mencapai periode ulang aliran amat jauh dibawah periode 50 tahunan d. Kekeringan Sosial Ekonomi Kekeringan ini terjadi berhubungan dengan berkurangnya pasokan komoditi yang bernilai ekonomi dari kebutuhan normal sebagai akibat dari dari terjadinya kekeringan meteorologis, pertanian dan hidrologis. 1.10 Standardized Precipitation Index (SPI) Standardized Precipitation Index (SPI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya dalam susatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metode statistik probabilitas distribusi gamma. 3

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh SPI adalah : SPI dapat dihitung untuk skala waktu yang berbeda Dapat memberikan peringatan dini kekeringan Dapat membantu menilai tingkat keparahan kekeringan SPI lebih sederhana daripada Palmer Drought Severity Index Berdasarkan nilai SPI, ditentukan kategori tingkat kekeringan dan kebasahan sebagai berikut: a) Tingkat Kekeringan 1. Sangat Kering : Jika nilai SPI -2,00 dengan probabilitas 2,3% 2. Kering : Jika nilai SPI 1,50 s/d -1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 dengan probabilitas 9,2% b) Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 dengan probabilitas 68,2% c) Tingkat Kebasahan 1. Sangat Basah : Jika nilai SPI 2,00 dengan probabilitas 2,3% 2. Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 dengan probabilitas 4,4% 3. Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 dengan probabilitas 9,2% Curah Hujan Tiga Bulanan adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI. 4

1.11 Peta Normal Curah Hujan Gambar 1. Peta Normal Hujan Bulan Februari Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Normal Hujan Bulan April Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 3. Peta Normal Hujan Bulan Mei Provinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Normal Hujan Bulan Juni Provinsi Banten dan DKI Jakarta 5

2 ANALISIS HUJAN BULAN FEBRUARI 2018 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Februari 2018 dapat diinformasikan sebagai berikut : 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Februari 2018 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Sebagian DKI Jakarta bagian Barat dan Tengah, Sebagian Kab Tangerang bagian Tenggara dan Selatan, Sebagian Kota Tangerang Selatan bagian Barat, Sebagian Kab Serang bagian Tenggara, Selatan, Barat Laut, Utara, dan Tengah, Sebagian besar Kab Pandeglang bagian Tengah, Tenggara, Barat, Barat Laut dan Timur Laut, Sebagian Kab Lebak bagian Tenggara, Barat Daya, Barat Laut dan Tengah Sebagian DKI Jakarta bagian Tenggara, Selatan, Barat Daya dan Barat Laut, Sebagian Kab Tangerang bagian Barat Daya dan Barat Laut, Sebagian besar Kota Tangerang Selatan kecuali bagian Barat, Sebagian Kota Tangerang bagian Timur Laut, Timur dan Tenggara, Sebagian Kab Serang bagian Selatan, Barat, Timur Laut dan Timur, Sebagian Kab Pandeglang bagian Timur, Selatan, Barat Daya dan Utara, Sebagian Kab Lebak bagian Timur, Selatan, Barat, Utara dan Timur Laut Sebagian DKI Jakarta bagian Tengah, Timur Laut dan Timur, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Tenggara, Selatan, Barat Daya dan Barat Laut, Sebagian Kota Tangerang bagian Tengah dan Barat, Sebagian kecil Kab Serang bagian Barat Daya Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan Februari 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 6

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Februari 2018 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 400 mm WILAYAH Sebagian kecil Kab Serang bagian Utara Sebagian DKI Jakarta bagian Selatan dan Barat Daya, Sebagian besar Kab Tangerang bagian Tengah, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut, Sebagian kecil Kota Tangerang bagian Tenggara, Sebagian besar Kota Tangerang Selatan kecuali sebagian kecil di bagian Utara, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Barat Daya, Barat dan Utara, Sebagian Kab Pandeglang bagian Timur, Tengah, Barat dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur, Selatan dan Barat Sebagian DKI Jakarta bagian Tenggara, Barat dan Barat Laut, Sebagian Kab Tangerang bagian Timur, Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Sebagian kecil Kota Tangerang Selatan bagian Utara, Sebagian Kab Serang bagian Barat Daya, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Tengah, Timur, Barat dan Timur Laut, Sebagian Kab Lebak bagian Timur, Selatan dan Barat Sebagian DKI Jakarta bagian Tengah, Timur Laut dan Timur, Sebagian Kab Serang bagian Barat Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Februari 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 7

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Februari 2018 KRITERIA Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 O C - Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - TERJADI TANGGAL - DKI Jakarta - Rorotan Tgl 5 Februari 2018 : 103 mm - Stamar Tanjung Priuk Tgl 16 Februari 2018:101 mm - Stamet Kemayoran Tgl 16 Februari 2018 : 105 mm - Pompa Cideng Tgl 16 Februari 2018 : 112 mm - Sunter Kodamar Tgl 16 Februari 2018 : 120 mm - Sunter Rawabadak Tgl 16 Februari 2018 : 121 mm - Pulogadung Tgl 16 Februari 2018 : 135 mm - Istana Tgl 16 Februari 2018 : 161 mm Curah Hujan Harian > 100 mm - Tangerang - BPP Sepatan Tgl 15 Februari 2018 : 202 mm - BPP Sukadiri Tgl 15 Februari 2018 : 220 mm - BPP Caringin Tgl 16 Februari 2018 : 114 mm - UPTD Jatiwaringin Mauk Tgl 15 Februari 2018 : 153 mm - Serang - Cinangka Tgl 24 Februari 2018 : 124 mm - Pandeglang - Pandeglang Tgl 16 Februari 2018 : 115 mm - Cibaliung Tgl 16 Februari 2018 : 175 mm - Lebak - Pasir Ona Tgl 16 Februari 2018 : 102 mm - Sampang Pandeuy Tgl 16 Februari 2018 : 105 mm - Lebak Parahiang Tgl 16 Februari 2018 : 114 mm 8

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 Pada grafik disamping menunjukkan bahwa bulan Februari 2018, intensitas hujan dengan kategori Enteng 43%, Sedang 32%, Lebat 7% dan Tidak ada hujan 18%. Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 Pada bulan Februari 2018 suhu udara rata-rata di wilayah Tangerang Selatan kisaran nilai 24.9 26.7 o C. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah adalah bernilai 33.8 o C terjadi pada tanggal 21. Sedangkan suhu minimum absolut ditunjukkan dengan garis biru terjadi pada tanggal 9 adalah sebesar 23.0 o C. Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan pada bulan Februari 2018 bernilai maksimum pada tanggal 8 dan 19 sebesar 92% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 17 sebesar 75%. Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 9

Gambar windrose bulan Februari 2018 menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Barat dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori 4-6 knots sebesar 3.6%, 6-8 knots sebesar 35.7%, 8-10 knots sebesar 46.4% dan 10-12 knots sebesar 14.3%. Gambar 10. Windrose Area Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 Dari gambar disamping terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan Februari 2018, bernilai maksimum pada tanggal 10 sebesar 95% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 15 dan 17 sebesar 0%. Gambar 11. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 Gambar 12. Penguapan Udara pada Area Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Februari 2018 sebesar 3.1 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 20 sebesar 5.2 mm dan bernilai minimum pada tanggal 7 dan 15 sebesar 1.1 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 1.6 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 18 dan 25 sebesar 2.5 mm dan bernilai minimum pada tanggal 9 dan 15 dengan nilai 0.7 mm. 10

Gambar 13. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Tangerang Selatan Bulan Februari 2018 2.5 Data Iklim Bulan Februari 2018 Stasiun BMKG Provinsi Banten dan DKI Jakarta No 1 2 3 4 5 6 7 Pos Hujan Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan Stasiun Meteorologi Curug Stasiun Meteorologi Serang Stasiun Maritim Tanjung Priok Stasiun Meteorologi Cengkareng Stasiun Geofisika Tangerang Stasiun Meteorologi Kemayoran Temperatur Rata - rata( 0 C) Ratarata Maks Min Kelembaban Udara (%) Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hujan Hari Hujan (hari) 26.7 31.2 24.2 86 41.9 273.2 24 26.2 30.7 23.3 88 46.0 233.8 24 27.3 32.1 24.1 84 63.0 178.2 23 27.5 30.4 25.1 82 50.0 494.4 24 26.7 30.4 23.9 84 54.8 376.0 26 26.8 30.9 24.1 87 52.0 398.9 25 27.2 30.1 24.9 82 48.5 431.5 23 Sumber : UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta 11

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2018 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global Pada bulan Februari 2018 posisi semu matahari berada di wilayah selatan ekuator. Saat ini diprakirakan suhu hangat perairan muka laut akan mulai terkonsentrasi diwilayah selatan ekuator. Dengan demikian suhu muka laut seharusnya akan menghangat di wilayah tersebut dan menghasilkan uap air dalam terbentuknya hujan yang ada disekitarnya, untuk wilayah utara ekuator masih akan mulai mengalami penurunan suhu muka laut dan berakibat pada berkurangnya intensitas awan-awan hujan diwilayah tersebut. Kondisi peningkatan suhu muka laut diwilayah selatan akan memiliki implikasi terhadap munculnya berbagai vortek (gangguan) berupa pusat tekanan udara rendah diwilayah sekitar perairan selatan ekuator. Berikut adalah berbagai indeks prakiraan kondisi yang menguraikan keadaan dinamika atmosfer sebagai pertimbangan kondisi bulan Maret 2018 : 1. Anomali Suhu Muka Laut (SST) : Anomali suhu muka laut terbagi menjadi tiga wilayah, untuk wilayah Samudera Hindia diprakirakan memiliki anomali yang positif (Netral), wilayah perairan Indonesia mengalami anomali yang umumnya akan positif, dan wilayah perairan Pasifik terdapat anomali yang negatif (Lanina Lemah). Gambar 14. Anomali Suhu Muka Laut Sumber : NCEP-USA 2. SOI (Southern Oscillation Indeks) dan Nino 3.4 : Melihat prakiraan anomali suhu muka laut diatas, maka pada wilayah pasifik akan konstan berada pada posisi netral kondisi suhu muka lautnya. Diprakirakan nilai SOI pada bulan Februari 2018 masih mengalami nilai pada kisaran sedikit negatif. Nilai indeks Nino 3.4 masih bernilai negatif dan diprakirakan akan cenderung memiliki trend yang konstan bernilai negatif selama bulan Februari 2018, Hal tersebut mengindikasikan tidak adanya penambahan/pengurangan pasokan uap air ke wilayah Indonesia. 12

Gambar 15. Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml 3. IOD (Indeks Ocean Dipole) : Nilai dari IOD diprakirakan akan berada pada kondisi positif (Netral) sehingga tidak mempengaruhi pada pengurangan pasokan uap air untuk wilayah Indonesia bagian barat. Gambar 16. Prakiraan Indeks Dipole Mode Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml 13

3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Bulan Maret 2018 Mengingat kondisi dinamika atmosfer di atas, maka diprakirakan wilayah Indonesia, khususnya wilayah Banten dan DKI Jakarta, pada bulan Maret 2018, khususnya yang dipengaruhi oleh kondisi musim (wilayah ZOM) umumnya masih dalam kondisi musim hujan dan hujannya diprakirakan akan berada pada sifat Normal Atas Normal. Gambar 17. Prakiraan Hujan bulan Maret 2018 14

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2018 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Sebagian Kab Pandeglang bagian Timur, Sebagian Kab Lebak bagian Timur Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Timur Laut, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Barat, Barat Laut dan Utara, Seluruh Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Timur, Barat, Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Timur, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur, Barat Daya dan Barat Sebagian DKI Jakarta bagian Timur Laut, Sebagian Kab Tangerang bagian Barat, Barat Laut dan Utara, Sebagian Kab Serang bagian Timur, Barat, Utara dan Timur Laut, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Timur, Sebagian Kab Lebak bagian Barat Daya dan Barat Gambar 18. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 15

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2018 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) WILAYAH - Seluruh DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kab Serang, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali sebagian kecil di bagian Tenggara, Sebagian besar Kab Lebak kecuali sebagian di bagian Barat Daya Tinggi (301 400 mm) Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Tenggara, Sebagian Kab Lebak bagian Barat Daya Sangat Tinggi > 400 mm - Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 16

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2018 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) WILAYAH Sebagian DKI Jakarta bagian Timur dan Tenggara, Sebagian Kab Lebak bagian Tenggara Normal (N) Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Timur Laut, Timur dan Tenggara, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Barat, Barat Laut dan Utara, Seluruh Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kab Pandeglang, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Timur, Barat Laut, Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Tengah dan Tenggara Atas Normal (AN) Sebagian DKI Jakarta bagian Timur Laut, Sebagian Kab Tangerang bagian Barat, Barat Laut dan Utara, Sebagian Kab Serang bagian Timur, Barat Laut, Utara dan Timur Laut, Sebagian Kab Lebak bagian Tengah Gambar 20. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 17

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2018 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) WILAYAH Sebagian Kab Tangerang bagian Utara, Sebagian Kab Serang bagian Utara Seluruh DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab Pandeglang dan Kab Lebak, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Utara, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Utara Tinggi (301 400 mm) - Sangat Tinggi > 400 mm - Gambar 21. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 18

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2018 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Sebagian DKI Jakarta bagian Barat, Sebagian Kab Pandeglang bagian Tenggara dan Timur Laut, Sebagian Kab Lebak bagian Timur, Tenggara, Selatan dan Barat Laut Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Barat, Barat Laut dan Timur Laut, Sebagian Kab Tangerang bagian Tenggara, Selatan dan Barat Laut, Seluruh Kota Tangerang Selatan, Sebagian Kota Tangerang bagian Tenggara, Sebagian besar Kab Serang kecuali bagian Barat Laut, Utara dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali bagian Tengah, Timur, Tenggara, Barat dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat Laut Sebagian DKI Jakarta bagian Barat Laut dan Timur Laut, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Tenggara, Selatan dan Barat Laut, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Sebagian Kab Serang bagian Barat Laut, Utara dan Timur Laut, Sebaigan Kab Pandeglang bagian Timur, Tengah dan Barat, Sebagian Kab Lebak bagian Barat Daya dan Barat Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 19

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2018 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 400 mm WILAYAH Sebagian besar DKI Jakarta kecuali bagian Barat Daya dan Barat, Sebagian besar Kab Tangerang kecuali bagian Tenggara dan Selatan, Sebagian besar Kota Tangerang kecuali bagian Tenggara, Sebagian Kab Serang bagian Selatan, Sebagian kecil Kab Pandeglang bagian Timur dan Barat, Sebagian kecil Kab Lebak bagian Barat Sebagian DKI Jakarta bagian Barat Daya dan Barat, Sebagian Kab Tangerang bagian Tenggaran dan Selatan, Sebagian Kota Tangerang bagian Tenggara, Seluruh Kota Tangerang Selatan, Sebagian Kab Serang bagian Selatan, Sebagian besar Kab Pandeglang kecuali sebagian kecil di bagian Timur dan Barat, Sebagian besar Kab Lebak kecuali bagian Barat - - Gambar 23. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 20

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan April dan Mei 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2018 Gambar 24. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2018 Provinsi DKI Jakarta Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2018 Provinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan April 2018 potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan Banten pada kriteria Menengah. 21

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2018 Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2018 Provinsi DKI Jakarta Gambar 27. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Mei 2018 Provinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Mei 2018 potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan Banten pada kriteria Rendah, kecuali sebagian kecil Banten bagian Tenggara pada kriteria Menengah. 22

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN FEBRUARI 2018 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA DAERAH Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI SANGAT KERING DKI Jakarta - - Depok Tangerang - TINGKAT KEKERINGAN KERING AGAK KERING NORMAL Curug, Cipondoh Tangerang Selatan, Kota Tangerang Tangerang, Balaraja, Serpong Serang - Pamarayan Ciruas, Pontang Kemayoran, Tanjung Priok, Karet, Kedoya, Manggarai, Pakubuwono, Pulogadung, Rorotan, Sunter Kodamar, Sunter Rawabadak Cengkareng, Caringin, Mauk, Benda Sukamulya, Ciputat, Kresek, Sepatan, Tegal Kemiri Kota Serang, Anyer, Cinangka, Ciomas, Kragilan Kalenpetung, Mancak, Pabuaran, Padarincang, Singamerta Pandeglang - - - Lebak - - Malingping Utara Cibaliung, Cimanuk, Labuhan, Menes, Pandeglang Bojong Leles, Sajira, Cilaki Ciminyak, Cisalak baru, Leuwidamar, Panggarangan, Rangkasbitung Monitoring Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI DAERAH TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH DKI Jakarta - - - Tangerang - - - Serang - - - Pandeglang Ciliman - - Lebak Cilemer, Cimarga - - 23

Gambar 28. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Provinsi Banten dan DKI Jakarta 24

Gambar 29. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan DKI Jakarta 25

Gambar 30. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah Tangerang (Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kota Tangerang Selatan) 26

Gambar 31. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Wilayah Serang (Kota Serang, Kab. Serang, Kota Cilegon) 27

Gambar 32. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Pandeglang 28

Gambar 33. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Kabupaten Lebak 29

6 PRAKIRAAN INDEKS PRESIPITASI TERSTANDARISASI (SPI) 3 BULANAN PERIODE FEBRUARI - APRIL 2018 DI PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Gambar 34. Peta Prakiraan Indeks Kekeringan Provinsi Banten dan DKI Jakarta 30

Gambar 34 merupakan peta prakiraan indeks kekeringan bulan April 2018 di wilayah Banten dan DKI Jakarta. Gambar tersebut menunjukkan bahwa pada bulan April 2018 indeks kekeringan di wilayah Banten dan DKI Jakarta pada umumnya menunjukkan kondisi normal, tidak ada wilayah yang mengalami kekeringan. Selain itu, terlihat di beberapa wilayah di bagian utara Kota Tangerang menunjukkan kondisi Agak Basah. 31

7 ANALISIS KADAR AIR TANAH BULAN FEBRUARI 2018 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Data Analisis Kadar Air Tanah Bulan Februari 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta WILAYAH NO STASIUN PENGAMATAN % ATI Kategori I. DKI JAKARTA 1 Kemayoran (BMKG) 100 sangat cukup 2 Tangerang Selatan (BMKG) 100 sangat cukup 3 Tanjung Priok (BMKG) 100 sangat cukup 4 Cengkareng (BMKG) 100 sangat cukup 5 Pakubuwono 100 sangat cukup 6 Karet 100 sangat cukup 7 Manggarai 100 sangat cukup 8 Rorotan 100 sangat cukup 9 Sunter III Rawa Badak 100 sangat cukup 10 Sunter Kodamar 100 sangat cukup 11 Pulo Gadung 100 sangat cukup 12 Depok 100 sangat cukup II. TANGERANG 13 UPTD Serpong 30 kurang 14 Curug (BMKG) 100 sangat cukup 15 Stageof Tangerang (BMKG) 100 sangat cukup 16 Mauk 100 sangat cukup 17 Kresek 35 kurang 18 Balaraja 53 sedang 19 BPP Sepatan 67 cukup 20 Bendung Ciputat 100 sangat cukup 21 Cipondoh 100 sangat cukup 22 Sindang Jaya 43 sedang 23 Tegal Kemiri 80 cukup 24 UPTD Bendasukamulya 99 sangat cukup 25 UPTD Sepatan 53 sedang 26 BPP Carenang -46 sangat kurang 27 BPP Caringin 100 sangat cukup III. S E R A N G 28 Serang (BMKG) 6 sangat kurang 29 C i o m a s 100 sangat cukup 30 Cinangka 100 sangat cukup 31 Ciruas (Singamerta) -4 sangat kurang 32 Pamarayan 94 sangat cukup 33 Anyer 100 sangat cukup 34 Padarincang 100 sangat cukup 35 Kramatwatu -38 sangat kurang 36 Pabuaran 100 sangat cukup 37 Mancak 100 sangat cukup 38 Singamerta -28 sangat kurang IV. PANDEGLANG 39 Pandeglang 100 sangat cukup 40 Labuan 100 sangat cukup 41 Menes 100 sangat cukup 42 Cibaliung 100 sangat cukup 43 BD Ciliman 100 sangat cukup 44 Cikeusik 100 sangat cukup V. L E B A K 45 Banjarsari (Bd. Cilemer) 100 sangat cukup 46 Banjar Irigasi-Cipanas 100 sangat cukup 47 Bayah 33 kurang 48 Lebak Parahiang-Leuwidamar 100 sangat cukup 49 Malingping 100 sangat cukup 50 BPP Sajira 100 sangat cukup 51 Panyaungan Panggarangan 100 sangat cukup 52 Cilaki 100 sangat cukup 53 Cisalak Baru 100 sangat cukup 54 Kec Cimarga 100 sangat cukup 55 Bojong Leles 100 sangat cukup 56 Sampang Peundeuy 100 sangat cukup 57 Pasir Ona/Rangkas 100 sangat cukup Ket : - = defisit 32

Gambar 35. Peta Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan Februari 2018 Provinsi Banten dan DKI Jakarta 33

Lampiran 1. Analisis Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Februari 2018 ANALISIS HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : FEBRUARI 2018 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 323 275-372 431 AN 2. Tangerang Selatan (BMKG) 318 270-365 273 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 351 298-403 494 AN 4. Cengkareng (BMKG) 341 290-392 373 N 5. Halim (TNI AU) 428 364-492 *) *) 6. Pakubuwono 363 309-418 263 BN 7. Kedoya Selatan 428 363-492 319 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 280 238-322 234 BN 9. Stageof Tangerang 316 269-364 399 AN 10. Mauk 314 267-361 363 AN 11. Kresek 268 228-308 279 N 12. Balaraja 246 209-283 295 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 269 229-310 178 BN 14. C i o m a s 329 280-378 320 N 15. Cinangka 343 291-394 471 AN 16. Ciruas (Singamerta) 269 228-309 180 BN 17. Kramat Watu 257 219-296 190 BN 18. Pamarayan 274 233-315 199 BN 19. Kasemen 205 174-236 57 BN 20. Mancak 423 359-486 450 N 21. Carenang 290 247-334 *) *) 22. Padarincang 382 325-439 310 BN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 446 380-513 264 BN 24. Labuan 358 304-412 183 BN 25. Menes 408 347-469 342 BN 26. Cibaliung 423 360-487 392 N 27. Munjul 359 305-413 241 BN 28. Cikeusik 439 373-504 346 BN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 308 262-354 302 N 30. Rangkasbitung 271 230-312 276 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 352 299-404 326 N 32. Bayah 426 362-490 213 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 317 269-365 236 BN 34. Malingping 343 292-394 179 BN 35. BPP Sajira 325 276-374 304 N 36. Panyaungan Panggarangan 352 299-405 313 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima 34

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan April 2018 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : APRIL 2018 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 154 131-177 151-200 N 2. Tangerang Selatan (BMKG) 222 189-255 201-300 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 107 91-123 101-150 AN 4. Cengkareng (BMKG) 128 109-147 101-150 N 5. Halim (TNI AU) 252 214-290 201-300 N 6. Pakubuwono 230 196-265 201-300 N 7. Kedoya Selatan 171 145-197 151-200 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 248 211-286 201-300 N 9. Stageof Tangerang 156 133-180 151-200 N 10. Mauk 101 86-117 101-150 AN 11. Kresek 95 81-109 101-150 AN 12. Balaraja 142 121-164 151-200 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 144 122-165 151-200 N 14. C i o m a s 235 200-270 201-300 N 15. Cinangka 202 172-232 201-300 N 16. Ciruas (Singamerta) 126 107-144 101-150 N 17. Kramat Watu 123 104-141 101-150 N 18. Pamarayan 196 166-225 151-200 N 19. Kasemen 90 76-103 101-150 AN 20. Mancak 151 128-174 151-200 AN 21. Carenang 109 93-125 101-150 AN 22. Padarincang 299 254-344 201-300 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 280 238-322 201-300 N 24. Labuan 228 193-262 201-300 N 25. Menes 314 267-362 201-300 N 26. Cibaliung 321 273-369 201-300 N 27. Munjul 355 302-408 201-300 BN 28. Cikeusik 327 278-376 301-400 N V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 183 156-211 201-300 AN 30. Rangkasbitung 223 190-257 201-300 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 336 286-386 201-300 BN 32. Bayah 288 245-332 201-300 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 235 200-270 201-300 N 34. Malingping 200 170-230 301-400 AN 35. BPP Sajira 277 235-318 201-300 N 36. Panyaungan Panggarangan 260 221-299 201-300 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 35

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Mei 2018 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : MEI 2018 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 113 96-130 101-150 N 2. Tangerang Selatan (BMKG) 216 184-248 151-200 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 81 69-94 101-150 AN 4. Cengkareng (BMKG) 107 91-123 101-150 N 5. Halim (TNI AU) 165 140-190 101-150 BN 6. Pakubuwono 190 161-218 151-200 N 7. Kedoya Selatan 132 112-152 101-150 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 215 182-247 151-200 N 9. Stageof Tangerang 124 105-143 101-150 N 10. Mauk 77 65-88 51-100 AN 11. Kresek 87 74-100 101-150 AN 12. Balaraja 137 116-157 101-150 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 113 96-129 101-150 N 14. C i o m a s 196 167-226 151-200 N 15. Cinangka 121 103-139 101-150 N 16. Ciruas (Singamerta) 99 85-114 101-150 N 17. Kramat Watu 82 70-94 101-150 AN 18. Pamarayan 156 133-179 151-200 N 19. Kasemen 69 59-79 51-100 AN 20. Mancak 137 116-157 101-150 N 21. Carenang 88 74-101 101-150 AN 22. Padarincang 223 189-256 151-200 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 255 217-293 201-300 N 24. Labuan 168 143-193 151-200 N 25. Menes 212 180-244 151-200 N 26. Cibaliung 230 195-264 151-200 BN 27. Munjul 154 131-177 151-200 N 28. Cikeusik 193 164-221 151-200 BN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 125 106-143 101-150 N 30. Rangkasbitung 181 153-208 151-200 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 249 212-287 201-300 N 32. Bayah 272 231-312 151-200 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 157 133-181 151-200 AN 34. Malingping 183 156-210 151-200 N 35. BPP Sajira 214 182-246 201-300 N 36. Panyaungan Panggarangan 219 186-252 151-200 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 36

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juni 2018 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JUNI 2018 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 75 64-86 51-100 N 2. Tangerang Selatan (BMKG) 111 94-128 101-150 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 54 46-62 51-100 AN 4. Cengkareng (BMKG) 54 46-62 51-100 AN 5. Halim (TNI AU) 93 79-107 51-100 N 6. Pakubuwono 125 107-144 101-150 BN 7. Kedoya Selatan 157 134-181 101-150 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 134 114-154 101-150 N 9. Stageof Tangerang 67 57-78 51-100 AN 10. Mauk 58 50-67 51-100 AN 11. Kresek 62 53-71 51-100 N 12. Balaraja 78 66-90 51-100 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 73 62-84 51-100 N 14. C i o m a s 129 110-149 101-150 N 15. Cinangka 85 73-98 51-100 N 16. Ciruas (Singamerta) 68 58-79 51-100 N 17. Kramat Watu 58 50-67 51-100 AN 18. Pamarayan 88 75-101 51-100 N 19. Kasemen 44 37-51 51-100 AN 20. Mancak 74 63-85 51-100 N 21. Carenang 46 39-53 51-100 AN 22. Padarincang 106 90-122 101-150 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 162 138-186 101-150 BN 24. Labuan 94 80-108 51-100 N 25. Menes 137 116-158 101-150 N 26. Cibaliung 122 104-140 101-150 N 27. Munjul 44 37-51 101-150 AN 28. Cikeusik 172 146-198 101-150 BN V. L E B A K 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 62 53-71 51-100 AN 30. Rangkasbitung 117 100-135 101-150 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 197 167-226 101-150 BN 32. Bayah 168 142-193 101-150 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 135 115-155 101-150 N 34. Malingping 94 80-108 101-150 AN 35. BPP Sajira 150 127-172 101-150 N 36. Panyaungan Panggarangan 157 133-181 101-150 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 37

Lampiran 5. Indeks SPI Tiga Bulanan Di Provinsi Banten dan DKI Jakarta Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan Di Beberapa Tempat Di Provinsi Banten Dan DKI Jakarta NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN KABUPATEN/KOTA CURAH HUJAN (mm) Des 2017 Jan 2018 Feb 2018 INDEKS SPI 1 Cengkareng KAB.TANGERANG 181 155 373-0.48 2 Curug KAB.TANGERANG 157 129 234-1.70 3 Kemayoran JAKARTA PUSAT 254 214 431-0.04 4 Tangerang Selatan TANGERANG SELATAN 211 142 178-1.10 5 Serang SERANG 126 158 399-0.69 6 Tangerang KOTA TANGERANG 215 149 273-1.10 7 Tanjung Priok JAKARTA UTARA 203 192 494-0.42 8 Depok DEPOK 245 111 287-1.20 9 Karet JAKARTA PUSAT 199 197 372 0.08 10 Kedoya JAKARTA BARAT 152 214 319-0.90 11 Manggarai JAKARTA SELATAN 255 207 374-0.31 12 Pakubuwono JAKARTA SELATAN 352 197 263-0.27 13 Pulogadung JAKARTA TIMUR 171 114 424-0.93 14 Rorotan JAKARTA UTARA 193 225 487-0.41 15 Sunter Kodamar JAKARTA UTARA 208 173 427-0.20 16 Sunter III Rawabadak JAKARTA UTARA 151 211 601-0.13 17 BPP Caringin KAB.TANGERANG 273 459 573-0.38 18 Jatiwaringin Mauk KAB.TANGERANG 253 173 363-0.35 19 UPTD Balaraja KAB.TANGERANG 129 107 295-1.30 20 UPTD Benda Sukamulya KAB.TANGERANG 152 177 323-0.34 21 UPTD Bendung Ciputat KAB.TANGERANG 183 138 178-0.67 22 UPTD Cipondoh Sambidoyong KAB.TANGERANG 141 145 293-1.50 23 UPTD Kresek KAB.TANGERANG 127 159 279-0.69 24 UPTD Sepatan KAB.TANGERANG 178 135 332-0.95 25 UPTD Serpong KAB.TANGERANG 87 160 211-1.10 26 UPTD Tegal Kemiri KAB.TANGERANG 168 71 384 0.36 27 Anyer SERANG 339 219 262-0.82 28 Cinangka SERANG 440 362 471 0.69 29 Ciomas SERANG 396 464 320 0.70 30 Ciruas SERANG 220 130 180-1.10 38

NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN KABUPATEN/KOTA CURAH HUJAN (mm) Des 2017 Jan 2018 Feb 2018 INDEKS SPI 31 Kragilan Kalenpetung SERANG 241 257 250-0.19 32 Mancak SERANG 297 403 450-0.01 33 Pabuaran SERANG 185 340 284-0.15 34 Padarincang SERANG 596 536 310 0.47 35 Pamarayan SERANG 151 212 199-1.50 36 Pontang SERANG 97 124 244-1.00 37 Singamerta SERANG 200 134 189-0.90 38 Bd Ciliman PANDEGLANG 401 715 328 1.40 39 Cibaliung PANDEGLANG 385 940 391.5 0.55 40 Cimanuk PANDEGLANG 484 405 257 0.14 41 Labuhan PANDEGLANG 306 414 183-0.79 42 Menes PANDEGLANG 503 803 342 0.82 43 Pandeglang PANDEGLANG 228 291 264-0.77 44 Bojong Leles LEBAK 125 291 328-0.05 45 BPP Sajira LEBAK 232 377 304-0.17 46 Cilaki_Ciminyak LEBAK 161 447 278-0.79 47 Cilemer LEBAK 288 925 302 1.20 48 Cisalak Baru LEBAK 159 366 309-0.28 49 Kec.Cimarga LEBAK 285 687 324 1.40 50 Lebak Parahiang LEBAK 215 539 236-0.32 51 Malingping Utara LEBAK 221 525 179-1.40 52 Panyaungan LEBAK 401 853 313 0.79 53 Pasir Ona Rangkasbitung LEBAK 152 336 276-0.24 39

Lampiran 6. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 40