Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA Okkie Putriani 1 dan Ibnu Fauzi 2 1 Program Studi Magister Teknik Sipil Bidang Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: okkieandfriends@gmail.com 2 Program Studi Magister Teknik Sipil Bidang Transportasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: ibnu.fauzi.civil@gmail.com ABSTRAK Jumlah penduduk DIY pada tahun 2015 tercatat 3.679.179 dengan pertumbuhan penduduk tahun 2010 mencapai 1.19 persen. Luas wilayah 3.185,80 km², kepadatan penduduk di DIY berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) mencapai 1.115 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi terjadi di Kota Yogyakarta yakni 12.699 jiwa per km². Yogyakarta sebagai Kota Pawisata, Budaya dan Kota Pelajar dengan jumlah mahasiswa yang tersebar 116 perguruan tinggi sebesar 184.328 mahasiswa dan 10.833 pengajar, merupakan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan sedemikian kuat, sehingga hubungan antara besarnya jumlah penduduk dan jasa pelayanan publik dalam hal ini pemberi pelayanan dan yang dilayani menjadi permasalahan termasuk kebutuhan akan transportasi. Kehadiran transportasi berbasis online ini awalnya datang sebagai komplementer, namun pada perkembanganya bergeser menjadi salah satu pesaing terberat dari public transportation di Yogyakarta. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian analisis kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan responden merupakan konsumen angkutan berbasis online di kawasan Yogyakarta. Hasil analisa deskriptif terhadap kuesioner mengindikasikan bahwa mayoritas pengguna angkutan online adalah mahasiswa (77%), dari segi tingkat pendapatan kelompok terbesar (39%) adalah 1-2 juta rupiah per bulan, sedangkan tujuan perjalanan terbanyak adalah rekreasi (44%) dan 53% memilih menggunakan angkutan online dengan alasankepraktisan dibandingkan dengan moda yang biasa mereka pergunakan yaitu Sepeda Motor (62%). Aplikasi Gojek merupakan aplikasi yang dinilai lebih unggul dari sisi sudut pandang pengguna dengan variasi layanan beragam dan ketersediaan banyaknya driver namun aplikasi sering error. Kata kunci: public transportation, transportasi berbasis online, konsumen, kuantitatif, Go-Jek 1. PENDAHULUAN Jumlah penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun 2015 tercatat 3.679.179 dengan pertumbuhan penduduk tahun 2010 mencapai 1.19 persen. Luas wilayah 3.185,80 km², kepadatan penduduk di DIY berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) mencapai 1.115 jiwa per km² dengan kepadatan tertinggi berada di Kota Yogyakarta yakni 12.699 jiwa per km². Yogyakarta sebagai Kota Pawisata, Budaya dan Kota Pelajar dengan jumlah mahasiswa yang tersebar 116 perguruan tinggi sebesar 184.328 mahasiswa dan 10.833 pengajar. Merupakan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan penduduk perkotaan sedemikian kuat, sehingga hubungan antara besar jumlah penduduk dan jasa pelayanan publik dalam hal ini pemberi pelayanan dan yang dilayani menjadi permasalahan termasuk kebutuhan akan transportasi. Transportasi umum berbasis aplikasi online merupakan suatu fenomena baru dalam transportasi Indonesia, perkembangan teknologi turut berpengaruh pada sistem transportasi dewasa ini, jenis transportasi ini memberikan kemudahan berupa kemudahan untuk memesan jasa transportasi umum yang diinginkan (mobil, motor dan pesawat), dari pemesanan itu pengguna layanan juga dapat mengetahui lokasi armada terdekat yang akan menjemput dan biasanya biaya ditawarkan relatif murah dibandingkan transportasi umum konvensional. Bahkan ada penyedia layanan transportasi umum berbasis aplikasi online memiliki kelebihan berbelanja kebutuhan rumah tangga sehingga pengguna layanan tidak lagi harus beranjak dari tempat duduk hanya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Semua penggunaan fitur di atas hanya semudah menekan layar smartphone saja. Akhir tahun 2015 transportasi berbasis online sudah mulai masuk ke wilayah Yogyakarta. Saat ini Go-Jek dan Uber tengah beroperasi di wilayah Yogyakarta. Kehadiran transportasi berbasis online ini awalnya datang sebagai komplementer, namun pada perkembanganya bergeser menjadi salah satu pesaing terberat dari public transportation di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pengguna TRP-155
angkutan online di wilayah Yogyakarta dan mengidentifikasi adanya suatu pola hubungan antar dua variabel karakteristik tertentu dengan alasan beralih menggunakan angkutan online oleh pengguna angkutan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Moda transportasi Menurut Morlok (1978), transportasi didefinisikan sebagai kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat lain. Sedangkan Moda Transportasi adalah jenis atau bentuk (angkutan) yang digunakan untuk memindahkan orang dan atau barang dari tempat asal ketempat lain (tujuan). Moda transportasi darat terdiri dari seluruh bentuk alat transportasi yang beroperasi di darat. Moda transportasi darat sering dianggap identik dengan moda transportasi jalan raya (Warpani, 1990). Angkutan umum Angkutan umum adalah angkutan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan sistem sewa atau bayar. Dalam hal angkutan massal, biaya angkutan menjadi beban tanggung jawab bersama, sehingga sistem angkutan umum menjadi lebih efisien karena biaya angkutan menjadi semakin murah. Keberadaan angkutan umum, apalagi yang bersifat massal, berarti pengurangan jumlah kendaraan yang lalu-lalang di jalan. Hal ini sangat penting artinya berkaitan dengan pengendalian lalu lintas (Warpani, 2002). Berdasarkan Pasal 1 poin ke - 10 UU LLAJ, kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran, ojek sendiri merupakan jasa transportasi menggunakan sepeda motor dan dengan dipungut bayaran. Definisi dan Karakteristik Konsumen Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup dan tidak untuk diperdagangkan. Menurut Engel et. al. (1994), terdapat tiga variabel yang berguna dalam menggambarkan karakteristik konsumen dalam pangsa pasar target, yaitu kepribadian, psikografi, dan demografi. Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Profil psikografi digunakan sebagai ukuran operasioanal dalam gaya hidup, yaitu pada pengukuran kegiatan, minat dan opini pembeli. Variabel yang termasuk dalam profil demografi meliputi usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status pernikahan, tempat tinggal, ukuran keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Perbedaan kondisi demografi konsumen akan mempengaruhi konsumsi produk dan jasa. 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian jenis deskriptif kualitatif. Secara garis besar prosedur penelitian yang dilakukan disajikan dalam Gambar 1. Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna angkutan berbasis online di Yogyakarta, berdarkan data yang diperoleh dari PAGOJA (Paguyuban Gojek Jogja), Grab Jogja dan Uber Jogja yang diketahui sebanyak 65.750 orang pada akhir bulan Maret 2017. Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 7%. Bedasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa sampel dalam penelitian ini berjumlah 200. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan sub teknik sampling yaitu incidental sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden dan studi pustaka. TRP-156
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Angkutan berbasis online Angkutan umum adalah angkutan penumpang dengan menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan sistem sewa atau bayar. angkutan online pada penelitian ini adalah angkutan umum berbasis aplikasi Gojek dan Uber. Gojek Gojek adalah start-up perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani jasa transportasi logistik dan penumpang melalui jasa ojek ataupun pelayanan pembayaran. Didirikan pada tahun 2015, dengan dedikasi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja sektor informal Indonesia. Desember 2015 Gojek hadir di Yogyakarta bersamaan dengan Kota Medan, Palembang, Semarang, Balikapapan. Hingga bulan Juni 2017 aplikasi Gojek ini telah diunduh hingga lebih dari 10 juta kali di Google Play dengan penilaian 4,2 dari 5 bintang diberikan oleh 710.542 pengguna per Juni 2017 dengan pada sistem operasi Android. Aplikasi Gojek juga tersedia di ios di AppStore. Usaha yang didirikan oleh putra Indonesia lulusan Harvard, Nadiem Makarim ini menawarkan berbagai pelayanan: GoRide, GoCar, GoSend, GoFood, GoMart, GoBox, GoTix, GoMed, GoPay, GoPoints, GoPulsa, GoLife, GoClean, GoAuto, GoGlam, GoWin. Dalam penelitian ini hanya membahas GoRide dan GoCar. Sumber : Gojek Indonesia, diolah Uber Gambar 1. Layanan Aplikasi Go-Jek Uber adalah perusahaan rintisan dan perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco, California, Travis Kalanick dan Garret Cam pada tahun 2009, dengan menciptakan aplikasi penyedia transportasi yang menghubungkan penumpang dengan sopir kendaraan sewaan serta layanan tumpangan. Uber telah mengatur layanan penjemputan di lebih dari 57 negara di berbagai dunia. Mobil dapat dipesan melalui aplikasi smartphone dengan mengirim pesan teks atau memakai aplikasi bergerak khusus pilihan terakhir juga bisa digunakan untuk melacak lokasi mobil pesanan pengguna. Aplikasi Uber telah diunduh lebih dari 100 juta pengguna, dengan penilaian 4,3 dari 5 bintang oleh 3.096.746 pengguna per Juni 2017. Masuk di Indonesia Agustus 2014, untuk Kota Yogyakarta telah masuk awal Desember 2016 lalu dengan layanan UberMotor disusul UberX. Grab Grab adalah sebuah perusahaan aplikasi asal Singapura penyedia transportasi yang telah ada di enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina. Grab tersedia untuk sistem operasi Android, ios, dan BlackBerry. TRP-157
Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek, mobil, dan taksi. Grab hadir di Yogyakarta akhir Desember 2016 dengan layanan GrabCar dan GrabBike. Layanan ride-sharing dengan armada roda dua (motor) menggunakan aplikasi. Gambar 2. Layanan Aplikasi Grab. Sumber : Grab Indonesia, diolah Statistik deskriptif Gambar 2 s/d 10 memperlihatkan karakteristik dari 200 orang responden pengguna angkutan berbasis online di Yogyakarta yang terdiri atas 59.3% wanita dan 40.7% pria. Gambar 2. Domisili dan Usia Responden Pada gambar 2 dapat disimpulkan pengguna terbanyak aplikasi angkutan online di Daerah Istimewa Yogyakarta berdomisili di Sleman dan Yogyakarta, sedangkan usia pengguna mayoritas usia 17-25 tahun. Gambar 3. Profesi dan Pendapatan Responden Gambar 3 menunjukkan profesi pengguna di dominasi oleh mahasiswa, dengan pendapatan responden cenderung beragam. TRP-158
Gambar 4. Tingkat Pendidikan dan Moda Angkutan Online yang Digunakan Responden Tingkat pendidikan terakhir responden didominasi oleh lulusan SMA, dan dari pilihan responden didapat moda angkutan online yang umum digunakan adalah Gojek. Gambar 5. Tujuan Perjalanan dan Biaya Transportasi Perbulan Responden Responden memberikan jawaban untuk tujuan perjalanan yang mereka pilih saat menggunakan aplikasi ojek online, umumnya untuk pergi rekreasi dalam hal ini mencari makan atau pergi ke pusat perbelanjaan. Biaya transportasi perbulan responden menyampaikan rata-rata kurang dari 200 ribu rupiah. Gambar 6. Moda yang Digunakan Sebelumnya dan Alasan Beralih Menggunakan Angkutan Online Moda yang digunakan sebelumnya oleh responden adalah sepeda motor. Alasan beralih para responden menggunakan fasilitas ojek online, mayoritas dengan memilih praktis. Analisis tabulasi silang Analisis tabulasi silang dilakukan untuk membandingkan dan melihat adanya suatu pola hubungan antar dua variabel karakteristik tertentu. dalam penelitian ini dilakukan analisis tabulasi antara alasan memilih beralih menggunakan angkutan online dengan jenis pekerjaan (Tabel 1), tingkat pendapatan (Tabel 2), tingkat pendidikan (Tabel 3), moda transportasi sebelumnya (Tabel 4) dan tujuan perjalanan (Tabel 5). TRP-159
Tabel 1 memperlihatkan bahwa faktor praktis dan nyaman adalah dua faktor utama yang paling mempengaruhi kelompok mahasiswa dan karyawan swasta untuk beralih menggunakan angkutan online. Sedangkan Tabel 2 memperlihatkan bahwa bagi kelompok responden dengan tingkat pendapatan 1-2 juta rupiah per bulan; faktor kepraktisan lebih dominan dibanding faktor biaya perjalanan. Tabel 1. Tabulasi Silang Jenis Pekerjaan Dan Alasan Beralih Menggunakan Angkutan Online Tabel 2. Tabulasi Silang Tingkat Pendapatan Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan Online Pada Tabel 3 terlihat bahwa bagi responden dengan tingkat pendidikan SMA, faktor tarif adalah faktor yang paling menarik bagi mereka untuk beralih menggunakan angkutan online setelah faktor kepraktisan. Sedangkan jika ditinjau dari tujuan perjalanan (Tabel 4); secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: tujuan perjalanan yang lebih mementingkan kepraktisan (sekolah/kuliah) dan tujuan perjalanan yang lebih mementingkan tarif (sekolah). Tabel 3. Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan Online Tabel 4. Tabulasi Silang Tujuan Perjalanan Dipergunakan Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan Online Moda transportasi yang paling banyak dipilih oleh responden sebelum beralih menggunakan angkutan online adalah sepeda motor dengan alasan terbanyak adalah kepraktisan dan tarif, posisi ke 2 adalah mobil pribadi dengan faktor yang sama dengan sepeda motor. TRP-160
Tabel 5. Tabulasi Silang Moda Transportasi Yang Sebelumnya Dan Alasan Memilih Menggunakan Angkutan Online Melihat sisi sudut pandang pengguna dari 3 aplikasi angkutan online yang beroperasi di Yogyakarta sekarang Gojek merupakan aplikasi dengan banyak kelebihan. Gojek merupakan aplikasi asli Indonesia dengan variasi layanan beragam dan ketersediaan driver yang banyak namun aplikasi ini mempunyai kekurangan yaitu sering error berbeda dengan aplikasi Grab yang jarang error tapi dari sisi driver belum sebanyak Gojek. Untuk aplikasi Uber berdasarkan konsumen keunggulan aplikasi ini adalah banyaknya promo, jarak dekat tarif lebih murah dan kemanapun pemesan pasti diantar akan tetapi argo terkadang melebihi estimasi. Gambar 7. Perbandingan Layanan Aplikasi Gojek, Grab, Uber Dari Sudut Pandang Pengguna Sumber : dari berbagai sumber, diolah 5. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil analisis diperoleh karakteristik dari 350 orang responden pengguna angkutan berbasis online di Yogyakarta yang terdiri atas 59.3% wanita dan 40.7% pria dengan 57% responden berdomisili di Sleman dan berusia mayoritas (82%) 17-25 tahun. Profesi responden di dominasi oleh Mahasiswa dengan bependapatan 1-2 juta (39%). Hampir sebagian besar responden sebelum beralih menggunakan angkutan online menggunakan moda kendaraan sepeda motor dan 52% responden memilih menggunakan karena faktor kepraktisan, 21% lebih murah dan 11% lebih cepat sampai tujuan. 2. Faktor praktis dan nyaman adalah dua faktor utama yang paling mempengaruhi kelompok mahasiswa dan karyawan swasta untuk beralih menggunakan angkutan online. Sedangkan memperlihatkan bahwa bagi TRP-161
kelompok responden dengan tingkat pendapatan 1-2 juta rupiah per bulan; faktor kepraktisan lebih dominan dibanding faktor biaya perjalanan 3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa bagi responden dengan tingkat pendidikan SMA, faktor tarif adalah faktor yang paling menarik bagi mereka untuk beralih menggunakan angkutan online setelah faktor kepraktisan. Sedangkan jika ditinjau dari tujuan perjalanan secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: tujuan perjalanan yang lebih mementingkan kepraktisan (sekolah/kuliah) dan tujuan perjalanan yang lebih mementingkan tarif (sekolah). Moda transportasi yang paling banyak dipilih oleh responden sebelum beralih menggunakan angkutan online adalah sepeda motor dengan alasan terbanyak adalah kepraktisan dan tarif, posisi ke 2 adalah mobil pribadi dengan faktor yang sama dengan sepeda motor. 4. Gojek merupakan aplikasi dengan banyak kelebihan, Gojek merupakan aplikasi asli Indonesia dengan variasi layanan beragam dan ketersediaan driver yang banyak namun aplikasi ini mempunyai kekurangan yaitu sering error berbeda dengan aplikasi Grab yang jarang error tapi dari sisi driver belum sebanyak Gojek. Untuk aplikasi Uber berdasarkan sudut pandang pengguna keunggulan aplikasi ini adalah banyaknya promo, jarak dekat tarif lebih murah dan kemanapun pemesan pasti diantar akan tetapi argo terkadang melebihi estimasi. DAFTAR PUSTAKA Engel, J. F., G. Blackwell, dan P. W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1. Binarupa Aksara, Jakarta. Indonesia, Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 8 Tahun 1999 Morlok, Edward K., 1978, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga. Jakarta Warpani, P. Suwardjoko. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : Penerbit ITB. Bandung TRP-162