新年快乐! Tahun ini, Chinese New Year jatuh pada Jumat, 16 Februari 2018, dan perayaannya berlangsung selama 16 hari sejak malam tahun baru. Di China, tahun baru Imlek diperingati sebagai hari libur nasional. Semua perusahaan, sekolah, dan instansi pemerintah akan libur selama 7 hari mulai tanggal 15 hingga 21 Februari 2018. Selama perayaan Tahun baru Imlek ada dua hari yang dianggap sebagai hari terpenting yaitu malam tahun baru, waktu untuk berkumpul seluruh anggota keluarga, serta hari tahun baru, waktu untuk mengunjungi anggota keluarga terdekat dan puncak perayaan tahun baru. Perayaan tahun baru Imlek ditutup dengan festival lentera pada malam kelima belas. Apa saja, ya, tradisi yang dilakukan masyarakat Tiongkok untuk menyambut datangnya tahun baru? Serta apa saja festival-festival yang dirayakan menjelang dan setelah tahun baru? Chinese New Year Preparation & Celebration Chinese Red Envelopes Angpao Laba Festival Chinese New Year Delicacies
Chinese New Year Preparation & Celebration Perayaan Chinese New Year di Tiongkok dirayakan selama 16 hari, terhitung sejak malam tahun baru hingga malam festival lentera. Namun, persiapannya sudah dimulai 7 hari sebelum malam tahun baru, sobat Brightstar. Apa saja, ya, tradisi yang dilakukan masyarakat Tiongkok untuk menyambut datangnya tahun baru? Membersihkan dan mendekorasi rumah Sejak hari keduapuluh tiga di bulan kedua belas penanggalan Tionghoa, masyarakat Tiongkok mulai membersihkan tempat tinggal mereka. Tradisi ini selalu dilakukan setiap menjelang tahun baru sebagai simbol perpisahan dengan tahun yang lama dan menyambut datangnya tahun yang baru. Biasanya, saat kegiatan bersih-bersih ini barang-barang yang sudah tua diganti dengan yang baru. Tradisi ini memiliki makna meninggalkan segala sesuatu yang sudah terjadi di tahun yang lama dan memulai tahun yang baru dengan sesuatu yang baru. New yaer, new start! Walaupun tradisi membersihkan rumah sudah dimulai jauh hari sebelum tahun baru tiba, mendekorasi rumah umumnya baru dilakukan pada malam tahun baru. Dekorasi yang dipasang biasanya berupa lentera, couplets, dan lukisan dengan tema berbeda setiap tahun. Misalnya, tahun 2018 ini adalah tahun anjing, maka semua dekorasi yang dipasang memiliki gambar atau corak shio anjing. Di wilayah pedesaan di China, tidak hanya rumah yang dihias, sobat Brightstar. Selain memohon berkat dan keberuntungan untuk anggota keluarga, penduduk di wilayah pedesaan juga memohonkan berkat untuk hewan ternak mereka. Sehingga, kandangkandang hewan ternak pun ikut dihias.
Memberikan persembahan kepada leluhur Memberikan persembahan kepada leluhur merupakan sebuah tradisi yang sudah dilakukan oleh masyarakat Tiongkok sejak ribuan tahun lalu. Hingga saat ini, tradisi ini tidak pernah absen saat perayaan hari-hari besar dalam penanggalan Tionghoa. Memberikan persembahan sudah dimulai beberapa hari sebelum tahun baru tiba hingga hari jatuhnya tahun baru. Namun waktu yang paling umum untuk melakukan tradisi ini adalah pada malam tahun baru sebelum makan malam besar bersama keluarga sebagai simbolis bahwa mereka mempersilakan para leluhur untuk makan terlebih dahulu. Jaman dahulu persembahan dilakukan di makam leluhur atau kuil, namun sekarang masyarakat Tionghoa umumnya memberikan persembahan kepada leluhur di altar khusus yang terdapat di rumah atau aula besar. Para anggota keluarga membungkuk di depan altar atau makam, dimulai dari anggota keluarga tertua ke yang termuda. Mereka masing-masing membawa makanan untuk dipersembahkan berupa daging, anggur, atau dupa dan uanguangan yang kemudian diletakkan di altar. Memberikan persembahan kepada leluhur menunjukkan rasa hormat dan bakti kepada leluhur. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan memberikan persembahan, roh para leluhur akan melindungi dan memberikan kemakmuran kepada keluarga dan keturunan mereka.
Makan malam bersama keluarga besar Tradisi lain yang wajib dilakukan saat tahun baru adalah makan malam bersama keluarga besar. Pada malam tahun baru semua keluarga berkumpul dan menikmati makan malam bersama. Bagi masyarakat Tionghoa, tradisi ini sangat penting, sobat Brightstar. Bahkan mereka rela menempuh jarak yang jauh untuk itkut serta dalam tradisi ini. Tidak heran jika selama tahun baru arus mudik di Tiongkok sangat padat. Tradisi makan malam ini mungkin adalah yang paling ditunggu oleh anak-anak dan anggota keluarga yang belum menikah, karena seusai acara makan malam anggota keluarga yang lebih tua atau sudah menikah akan membagi-bagikan amplop merah berisi uang atau angpo. Uang di dalam amplop merah dipercaya membawa keberuntungan karena warna merah dalam tradisi Ti o n g h o a d i p e r c a y a s e b a g a i w a r n a keberuntungan. Usai makan malam dan bagi-bagi angpao, biasanya dilanjutkan dengan acara menonton televisi bersama. Acara yang ditonton pun bukan sembarang acara, sobat Brightstar. CCTV New Year Gala, acara televisi spesial tahun baru yang ditanyangkan di stasiun televisi Tiongkok CCTV, adalah acara yang wajib ditonton di malam tahun baru. Dimulai pada pukul 20:00 waktu Tiongkok, acara televisi ini menampilkan nyanyian dan tarian modern, daerah, tradisional bahkan atraksi akrobat hingga tengah malam saat tahun baru tiba. Rangkaian acara malam tahun baru ditutup dengan pesta kembang api dan membunyikan lonceng tahun baru. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa membunyikan lonceng besar saat tahun baru dapat mengusir kesialan dan mendatangkan keberuntungan. Di Tiongkok, kuil-kuil selalu padat menjelang malam pergantian tahun karena banyak sekali orang yang datang untuk mendengar lonceng dibunyikan. Salah satu kuil yang paling banyak didatangi adalah Kuil Hanshan di Suzhou provinsi Jiangsu.
Warna merah memiliki arti dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Warna merah melambangkan energi positif, kebahagiaan dan keberuntungan. Memberikan amplop berwarna merah berisi uang, atau angpao, saat tahun baru merupakan bentuk harapan agar si penerima selalu memperoleh kebahagiaan, berkah dan keberuntungan. Oleh karena itu, tidak sopan membuka amplop merah di depan orang yang memberikannya. Angpao biasanya diberikan oleh orangtua atau kekek dan nenek, kepada anak-anak atau cucu-cucu mereka.namun, jika seseorang sudah mulai memiliki penghasilan, biasanya sudah mulai memberikan angpao kepada anggota keluarga yang lebih muda atau belum memiliki penghasilan. Umumnya jumlah uang yang dibungkus dengan paket merah tergantung pada penghasilan seseorang. Ada kebiasaan bahwa jika seseorang sudah memiliki penghasilan namun belum menikah, tidak perlu memberikan angpao. Walau begitu, kerabat dekat seperti orang tua dan kakek-nenek akan tetap memberi angpao bahkan saat seseorang sudah menikah, yang merupakan simbol cinta dan berkah. Chinese Red Envelopes Angpao Biasanya angpao diberikan dan diterima hanya di kalangan keluarga, sementara beberapa daerah pedesaan di Tiongkok memeliki kebiasaan angpao harus diberikan kepada setiap anak yang ditemui selama masa Tahun Baru. Beberapa tahun terakhir, telah menjadi populer di kalangan kaum muda untuk mengirim "red envelopes", sebuah aplikasi transfer uang online dengan fitur krkinian seperti pesan berwarna-warni, melalui aplikasi WeChat. Tren ini mulai menjamur di kalangan anak muda Tiongkok dan menjadi cara baru untuk menyambut teman atau saudara selama tahun baru. Di malam tahun baru, CCTV Spring Festival Gala, acara televisi untuk menyambut tahun baru di Tiongkok, menayangkan acara hiburan dan amplop merah virtual. Sambil menonton pertunjukan, orang-orang memiliki kesempatan untuk memenangkan amplop merah virtual tersebut dengan menggoyangkan ponsel mereka tanpa henti.
Laba Festival Sebagian masyarakat Tiongkok memulai persiapan perayaan tahun baru sejak hari kedelapan di bulan keduabelas dalam penanggalan Tionghoa. Hari ini disebut hari Laba. Dalam penanggalan Tionghoa, bulan keduabelas disebut la, sedangkan ba artinya delapan dalam bahasa Mandarin. Festival Laba tahun ini jatuh pada 24 Januari 2018. Laba Festival pada awalnya merupakan kesempatan bagi orang-orang untuk memberikan pengorbanan kepada nenek moyang mereka, dan untuk berdoa ke surga dan bumi untuk mendapatkan panen yang baik dan keberuntungan bagi keluarga. Bertahun-tahun kemudian, tradisi ini berubah menjadi acara makan Laba Congee - bubur yang berisi berbagai jenis beras, kacang, dan daging. Menurut legenda, Laba Congee berasal dari India. Sebagai anak seorang raja di utara India kuno, Sakyamuni tidak dapat menanggung penderitaan orang-orang lokal dari penyakit dan teokrasi yang diperintah oleh Brahman. Tradisi ini dimulai pada masai Dinasti Song (960-1279) dan menjadi populer pada masa Dinasti Qing (1644-1911). Sekarang sudah lebih dari seribu tahun orang-orang Tionghoa makan Laba Congee di hari Laba Festival. Seperti diketahui semua orang, sejak zaman kuno orang Tionghoa sangat mementingkan menanam tanaman, jadi ketika tanah tersebut menghasilkan panen yang baik setelah bertahun-tahun bekerja keras, para petani akan menunjukkan penghargaan yang besar dengan mengorbankan nenek moyang. Laba Congee adalah salah satu cara orang merayakan hasil panen mereka. Bahan dari Laba Bubur. Bahan-bahan Bubur Laba adalah berbagai item yang mengandung nutrisi penuh seperti beras (beras ketan, gandum, jagung dll), kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang dll), kacang kering (kacang chestnut, kacang almond, kacang tanah, dll), dan daging. Benih melon, biji teratai, kacang pinus, gula, dan buah-buahan lainnya yang diawetkan ditambahkan untuk memberi lebih banyak rasa. Bubur Laba sekarang dianggap sebagai makanan bergizi di musim dingin yang memiliki fungsi memperkuat limpa, merangsang nafsu makan, dan menenangkan saraf.
CHINESE NEW YEAR DELICACIES Ikan, melambangkan kemakmuran Dalam bahasa Mandarin, ikan adalah (yú) dibaca persis seperti 余 (yú) yang berarti berkelebihan. Setiap ikan memiliki makna yang berbeda. Misalnya, ikan mas dipercaya membawa keberuntungan atau Ikan bandeng dipercaya membawa nasib baik. Dalam tradisi makan malam tahun baru, menu olahan ikan tidak boleh dihabiskan sebagai harapan agar tahun tersebut penuh keberuntungan dan kemakmuran. Di beberapa daerah di Tiongkok, kepala dan ekor ikan tidak boleh dimakan hingga tahun baru tiba. Ini adalah bentuk harapan untuk berkah dan keberuntungan melimpah dari awal hingga akhir tahun. Chinese Dumplings, melambangkan kekayaan Masyarakat Tiongkok memiliki kepercayaan bahwa semakin banyak dumpling yang dimakan ketika tahun baru, maka semakin banyak pula uang yang akan didapat di tahun baru. Dumpling umumnya berisi daging cincang dan sayuran, namun setiap isi dumpling ternyata memiliki makna yang berbeda. Dumpling dengan kubis cincang sangat dihinari karena dipercaya akan membawa kesulitan dan keburukan di masa depan. Saat menyajikannya pun dumpling harus disusun berjajar tidak boleh melingkar karena lingkaran bermakna kehidupan yang akan terus berulang dan tidak membawa kemajuan dalam hidup seseorang.
Buah-buahan, melambangkan kesempurnaan Buah-buahan tertentu dimakan selama perayaan tahun baru seperti jeruk, jeruk mandarin, dan jeruk bali. Buah-buahan ini dipilih karena bentuknya bulat dan warnanya yang keemasan, melambangkan kesempurnaan dan kekayaan. Selain dimakan, jeruk dan jeruk mandarin biasanya dijadikan pajangan karena dipercaya mendatangkan keberuntungan. Memakan jeruk bali dipercaya membawa kemakmuran. Semakin banyak jeruk bali yang dimakan, semakin banyak kemakmuran yang akan didapat. Tangyuán, melambangkan kebersamaan Tangyuán terbuat dari tepung ketan yang diisi dengan gula merah dan dikukus seperti dumpling. Biasanya tangyuán disajikan dengan kuah hangat sebagai hidangan penutup. Bentuk tangyuán yang bulat seperti bola melambangkan kebersamaan. Inilah sebabnya tangyuán selalu disajikan saat makan malam tahun baru sebagai harapan agar keluarga selalu bersama dan dapat berkumpul lagi di tahun berikutnya. Di Indonesia makanan ini populer dengan nama wedang ronde. Chángshòu Miàn, melambangkan kebahagiaan dan umur panjang Changshou mian berbentuk panjang dan disajikan dengan cara digoreng atau direbus dengan kuah kaldu. Memakan changshou mian saat tahun baru diharapkan memberi kebahagiaan dan umur panjang bagi orang yang memakannya. Saat membuat changshou mian, pantang bagi si pembuat untuk memotong adonan mi. Menurut kepercayaan masyarakat tiongkok, memotong adonan mi akan mendatangkan keburukan bagi orang yang memakannya.
Interesting Facts about Chinese New Year Pada penanggalan Masehi, Chinese New Year jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya. Walau, begitu bisa dipastikan Chinese New Year jatuh antara tanggal 21 Januari dan 20 Februari. Chinese New Year juga sering disebut Spring Festival. 'Start of Spring' (4-18 Februari) adalah yang pertama dari istilah dalam kalender matahari tradisional. 'Start of Spring' menandai akhir dari bagian terdingin musim dingin. Sudah menjadi tradisi untuk memberi nama kepada setiap tahun dengan nama 12 hewan dalam siklus zodiak Tionghoa karena masyarakat Tionghoa masih memegang kepercayaan bahwa setiap tahun memiliki karakteristik sesuai zodiak yang menaunginya. Misalnya, tahun 2018 adalah tahun Anjing. 4% dari seluruh populasi dunia bepergian selama libur tahun baru 200 juta orang di Tiongkok menempuh perjalanan jauh u n t u k l i b u r a n i n i, d a n diperkirakan ada 3,5 miliar perjalanan di China selama libur tahun baru Pesta kembang api selama tahun baru adalah yang terbesar di dunia. Tidak ada satu jam pun di negara lain yang melihat bertonton kembang api menyala seperti di China sekitar tengah malam menjelang tahun baru. Tiongkok memproduksi sekitar 90% kembang api dunia! Berakhirnya perayaan ditandai dengan Festival Lentera. Pada malam hari tanggal 15 bulan lunar pertama lentera-lentera d i s i a p k a n u n t u k h i a s a n, diterbangkan atau dihanyutkan di sungai.