BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan
|
|
- Ratna Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan kebudayaan. Masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, ras, dan tradisi yang berbeda pula. Di antara suku dan ras yang beraneka ragam tersebut, masyarakat Indonesia juga terdiri dari masyarakat yang merupakan peranakan dari bangsa Tionghoa. Pada masa sebelum abad ke 19, golongan tertinggi di Indonesia terdiri dari beberapa masyarakat Indonesia itu sendiri. Warga Tionghoa yang singgah di Indonesia pun menjadi tertarik untuk bergabung dalam golongan tertinggi di Indonesia tersebut. Oleh karena itu, warga Tionghoa berusaha melebur ke dalam golongan tertinggi di Indonesia dan membawa bermacam macam kebudayaan dan kesenian yang mereka miliki. Hal tersebut menjadi awal mula berkembangnya kebudayaan Tionghoa di Indonesia walau pun sempat mengalami berbagai kendala. Salah satu kebudayaan Tionghoa yang paling dikenal di Indonesia adalah kesenian barongsai. Barongsai adalah kesenian yang berasal dari Tiongkok. Kesenian tersebut populer pada zaman dinasti Selatan-Utara ( 南北 ) pada tahun Masehi. 1
2 2 Pada dasarnya barongsai adalah seni pertunjukan tarian singa. Barongsai terdiri atas dua jenis utama yaitu singa utara yang memiliki surai ikat dan berkaki empat dan Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua dan empat. 1 Satu gerakan yang utama dari tarian barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan angpau. Proses ini disebut dengan istilah Lay See. 2 Di atas amplop tersebut biasanya ditempel dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang singa. Proses memakan amplop ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian singa. Sedikit hal tentang angpau, kata angpau berasal dari dialek hokkian yang arti harfiahnya adalah amplop merah atau hong bao ( 红 包 ). Warna merah dalam dalam budaya Tionghoa berarti lambang warna pembawa hoki maupun kegembiraan. Tradisi pemberian angpau juga biasanya dikaitkan dengan tradisi Tahun Baru Imlek. Pemberian angpau pada Tahun Baru Imlek sebenarnya mempunyai makna yang lebih dikenal dengan sebutan ya sui ( 压岁 ) yang berarti hadiah untuk anak-anak dalam rangka penggantian tahun maupun pertambahan usia. Tradisi ya sui ( 压岁 ) ini sudah dikenal sejak zaman Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Karakter sui ( 岁 ) dalam ya sui ( 压岁 ) berarti umur, dan mempunyai lafal yang sama dengan karakter sui ( 祟 ) lainnya yang berarti bencana. Ya sui ini bisa juga diartikan sebagai simbol atau lambang untuk penangkal bencana, dengan harapan anak-anak yang mendapatkan hadiah ya sui tersebut akan terlindungi selama setahun mendatang tanpa adanya gangguan penyakit maupun bencana. 3 1 Wikipedia, Barongsai diakses tanggal 19 Januari Lay See adalah dialok suku Kantonis yang artinya amplop berisi uang. 3 Ogi Gustaman, 2006, Kesenian Barongsai Sebagai Salah Satu Kebudayaan Tionghoa Di Yogyakarta, FIB, Universitas Gadjah Mada.
3 3 Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan 4. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan S/PKI dan akhirnya pada tahun 1998 kesenian tersebut dapat berkembang kembali hingga kini. 5 Saat ini barongsai di Indonesia sudah dimainkan secara luas. Barongsai kini telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan pemain kesenian barongsai pun tidak hanya terdiri dari masyarakat keturunan Tionghoa saja. Sebagai contoh, Organisasi Barongsai Isakuiki yang dipimpin oleh Doel Wahab, yang merupakan masyarakat pribumi dan semua anggota di organisasi tersebut juga adalah masyarakat pribumi. Organisasi tersebut berdiri di Yogyakarta, tepatnya berada di Jalan Kumetiran Kidul Yogyakarta. Organisasi tersebut memadukan dua kebudayaan yang berbeda, yakni kebudayaan Tionghoa dan kebudayaan Jawa, sehingga terciptalah keharmonisan yang diwujudkan dalam kesenian tersebut. Organisasi Barongsai Isakuiki berdiri sejak tahun 1991 dan sampai sekarang masih sering mengadakan pertunjukan di berbagai daerah bahkan di luar Pulau Jawa. Doel Wahab tidak hanya mahir bermain barongsai tetapi juga sangat terampil dalam membuat kerajinan barongsai. Barongsai yang sering dipakai ketika pertunjukan adalah hasil karya dari Doel Wahab sendiri. Di dalam organisasi itu, Doel tidak hanya mengajarkan anggotanya tentang bagaimana cara memainkan barongsai tetapi juga diajarkan gerakan-gerakan silat karena dulu 4 Tiong Hoa Hwe Koan adalah rumah perkumpulan orang Tionghoa. 5 Wikipedia, Barongsai, diakses tanggal 19 Januari 2015.
4 4 Doel juga adalah pemain wushusehingga sangat mengerti berbagai macam gerakan-gerakan bela diri. Doel adalah pribadi yang sangat tegas dan disiplin, sehingga anggota organisasi tersebut juga berlatih untuk bersikap disiplin. Organisasi Barongsai Isakuiki sudah terbentuk selama 22 tahun. Di dalam pertunjukan barongsai akan ditunjukkan campuran dari kebudayaan Tionghoa dan kebudayaan Jawa melalui kostum yang digunakan oleh anggota Organisasi Barongsai Isakuiki. Ketika pertunjukan, para anggota Organisasi Barongsai Isakuiki menggunakan pakaian adat Jawa, dengan adanya hal itu maka terpancar sebuah percampuran budaya yang sangat indah. 1.2 RUMUSAN MASALAH berikut: Masalah-masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai 1. Bagaimana asal mula dan sejarah barongsai? 2. Bagaimana sejarah Organisasi Barongsai Isakuiki? 3. Apa saja kegiatan dan pertunjukan di Organisasi Barongsai Isakuiki? 1.3 TUJUAN PENULISAN Penulisan ini dilakukan dengan tujuan : 1. Dapat lebih mengenal tentang asal mula dan sejarah kesenian barongsai. 2. Mengenal Organisasi Barongsai Isakuiki dan mengetahui sejarah organisasi tersebut.
5 5 3. Mengetahui apa saja kegiatan dan pertunjukan di Organisasi Barongsai Isakuiki. 1.4 MANFAAT PENULISAN Manfaat penulisan Tugas Akhir ini adalah : a. Bagi mahasiswa 1. Dapat lebih mengenal sejarah tarian barongsai. 2. Dapat mengetahui makna tarian barongsai. 3. Dapat lebih dalam mengenal Organisasi Barongsai Isakuiki di Yogyakarta. b. Bagi Prodi Bahasa Mandarin Sekolah Vokasi UGM 1. Mengenalkan Prodi Bahasa Mandarin kepada masyarakat atau organisasi penari barongsai. 2. Dapat menjadi bahan referensi bagi Prodi Bahasa Mandarin. c. Bagi tempat observasi Tempat observasi akan lebih dikenal oleh masyarakat luas. 1.5 TINJAUAN PUSTAKA Tiongkok adalah negara yang menyimpan berbagai kebudayaan menarik dan kebudayaan tersebut dikenal di seluruh dunia. Salah satu kebudayaan Tiongkok yang tersebar di seluruh dunia adalah kesenian barongsai. Kesenian barongsai dapat ditemukan di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Pada masa pemerintahan Soekarno, kesenian barongsai sempat tidak diperbolehkan untuk tampil bahkan berkembang di Indonesia. Pada tahun 2000 Barongsai secara resmi boleh dipentaskan, yaitu sejak
6 6 Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) mencabut Keputusan Presiden RI no.14/1967 dengan mengeluarkan Keputusan Presiden no. 6 tahun Kini kesenian barongsai semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dikarenakan kesenian tersebut sering ditampilkan pada acara acara tertentu, terlebih pada acara Imlek dan Peh Cun. Personil bahkan pendiri organisasi kesenian barongsai tidak hanya terdiri dari masyarakat Tionghoa saja, sehingga organisasi kesenian barongsai yang didirikan oleh masyarakat pribumi pun sudah dapat di jumpai di Indonesia, salah satunya organisasi barongsai Isakuiki. Di dalam tinjauan pustaka ini akan dituliskan perbandingan dari tugas akhir ini yang berjudul Organisasi Barongsai Isakuiki di Kumetiran Kidul Yogyakarta dengan tugas akhir lainnya yang memiliki tema yang sama. Untuk tugas akhir ini yang berjudul Organisasi Barongsai Isakuiki di Kumetiran Kidul Yogyakarta menjelaskan tentang sejarah singkat kesenian barongsai. Dalam hal itu dijelaskan sejarah kesenian barongsai di Indonesia. Penulis juga menjelaskan tentang pengertian kesenian barongsai, bentuk pertunjukan barongsai, dan jenis-jenis barongsai. Pada tugas akhir ini, penulis memilih untuk melakukan observasi di salah satu organisasi barongsai di Indonesia, yaitu Organisasi Barongsai Isakuiki yang terletak di Kumetiran Kidul Yogyakarta. Penulis menjelaskan tentang asal-usul dibentuknya Organisasi Barongsai Isakuiki, tujuan dibentuknya organisasi tersebut, dan apresiasi masyarakat Kumetiran Kidul terhadap kesenian barongsai. Tidak hanya itu, penulis juga menuliskan tentang kegiatan yang ada di Organisasi
7 7 Barongsai Isakuiki dan berbagai persiapan yang dilakukan oleh organisasi tersebut ketika akan melakukan pertunjukan atau lomba. Ogi Gustaman, Judul penulisan tersebut adalah Kesenian Barongsai Sebagai Salah Satu Kebudayaan Tionghoa di Indonesia. Di dalam penulisan itu dijelaskan tentang sejarah kota Yogyakarta. Pada bab dua tentang sejarah kota Yogyakarta dijelaskan juga sejarah berdirinya Kota Yogyakarta dan interaksi pihak Keraton Yogyakarta dengan masyarakat Tionghoa di Yogyakarta. Ada hal lain yang dijelaskan pada penulisan ini, yaitu tentang peninggalan sejarah masyarakat Tionghoa di Yogyakarta. Dalam hal itu berisi penjelasan tentang berbagai peninggalan sejarah masyarakat Tionghoa yang ada di Yogyakarta seperti pecinan, kawasan Ketandan, beberapa kelenteng di Yogyakarta, dan makam-makam Tionghoa di Yogyakarta. Tujuan utama penulis dalam tugas akhir ini adalah menjelaskan tentang kesenian barongsai. Penulis menjelaskan tentang asalusul barongsai dan jenis-jenis barongsai. Dalam penulisan ini, penulis memilih melakukan observasi di salah satu organisasi barongsai di Yogyakarta, yaitu Perkumpulan Budi Abadi (Hoo Hap Hwee). Dalam tinjauan pustaka yang telah di lakukan, dapat disimpulkan bahwa pada kedua tugas akhir ini mempunyai tema yang sama, yaitu tentang kesenian barongsai. Namun isi tugas akhir Ogi Gustaman yang berjudul Kesenian Barongsai Sebagai Salah Satu Kebudayaan Tionghoa di Indonesia berbeda dengan tugas akhir yang berjudul Organisasi Barongsai Isakuiki di Kumetiran Kidul Yogyakarta. Dapat dilihat dari berbagai tulisan yang
8 8 dijelaskan dalam kedua tugas akhir tersebut, organisasi barongsai yang dipilih penulis pun juga berbeda. 1.6 BATASAN MASALAH 2. Penulisan ini hanya membahas tentang kesenian barongsai. 3. Penulisan ini hanya dilakukan di Organisasi Barongsai Isakuiki Yogyakarta. 1.7 METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi dan referensi agar dapat menyelesaikan tugas akhir. a. Observasi Dengan melakukan tinjauan langsung di tempat observasi yaitu di Organisasi Barongsai Isakuiki untuk mendapatkan informasi dan melihat secara langsung pertunjukan barongsai dari organisasi tersebut. b. Wawancara Metode wawancara dilakukan kepada pimpinan dan anggota Organisasi Barongsai Isakuiki Yogyakarta untuk mendapatkan informasi yang akurat.
9 9 c. Studi Pustaka Metode studi pustaka yaitu dilakukan dengan mencari informasi dari buku-buku untuk menambah referensi penulisan. 1.8 SISTEMATIKA PENULISAN Laporan ini terbagi dalam lima bab, yaitu: 1. Bab I : Pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. 2. Bab II : Sekilas tentang barongsai. Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat kesenian barongsai, pengertian kesenian barongsai, dan jenis-jenis barongsai dan perbedaannya. 3. Bab III : Organisasi Barongsai Isakuiki dan apresiasi masyarakat Kumetiran Kidul. Bab ini menguraikan tentang asal-usul dibentuknya Organisasi Barongsai Isakuiki, tujuan dibentuknya Organisasi Barongsai Isakuiki, dan apresiasi masyarakat Kumetiran Kidul terhadap kesenian barongsai. 4. Bab IV : Pertunjukan dan kegiatan Organisasi Barongsai Isakuiki. 5. Bab V : Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia yaitu jiwa (Sensus 2010) 1. Orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tiongkok adalah negara besar yang terkenal di seluruh dunia dan memiliki Tembok Besar (Great Wall) yang diakui sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia. Tiongkok merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebudayaan peranakan Tionghoa merupakan kebudayaan yang paling kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan bahasanya yang merupakan sintesa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekaligus penduduk terpadat di Kabupaten Langkat. Kecamatan ini dilalui oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Stabat adalah ibu kota Kabupaten Langkat provinsi Sumatera Utara. Stabat memiiliki luas daerah 90.46 km², merupakan kota kecamatan terbesar sekaligus penduduk terpadat
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUA. budaya etnis Tionghoa, yakni Budaya Seni Tari Barongsai. Judul Tayangan : Liukan Barongsai
BAB I PEDAHULUA 1.1 Topik dan/atau Judul Tayangan Topik yang dipilih oleh penulis adalah tentang melestarikan salah satu budaya etnis Tionghoa, yakni Budaya Seni Tari Barongsai. Judul Tayangan : Liukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Barongsai berasal dari kata Barong dan Sai, barong adalah kata dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Barongsai adalah kesenian tradisional yang berasal dari Tiongkok. Barongsai berasal dari kata Barong dan Sai, barong adalah kata dalam bahasa Indonesia, sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya warga keturunan Tionghoa yang menetap di Indonesia, membuat masyarakat Indonesia lama kelamaan beradaptasi dengan kebudayaankebudayaan Tionghoa tersebut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang sadar akan pentingnya waktu. Dimensi waktu yang dilalui manusia selalu menghasilkan berbagai peristiwa penting, baik itu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial,
8 (PIS) adalah : barongsai, wayang orang dan wayang potehi yang bercerita tentang kerajaan cina kuno dan atraksi tersebut akan terus dikembangkan agar tetap menarik bagi pengunjung. BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Lebih terperinciPerancangan Fotografi Dokumenter Komunitas Barongsai di Tarakan
Perancangan Fotografi Dokumenter Komunitas Barongsai di Tarakan Andreas Christian 1, I Nengah Sudika Negara 2, Aristarchus Pranayama 3 1,3. Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakuktas Seni dan Desain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah Palembang yang pernah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keragaman budaya yang dapat dijadikan salah satu wisata budaya yang menarik. Dimana setiap budaya memiliki ciri khas dan keunikannya masingmasing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di dunia ini terdapat bermacam-macam beladiri, hampir disetiap negara memiliki beladiri dengan ciri khas masing masing, misal: di Jepang terdapat Karate, di Korea terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan sistem nilai suatu masyarakat, meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan dan sikap-sikap, dan juga hasil dari kegiatan manusia yang
Lebih terperinciMenengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei
Laporan dari Tiongkok Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei Sabtu, 5 Mei 2018 13:06 WIB Seorang pengunjung melihat keindahan kampung budaya Shapowei di kota Xiamen, Fujian, Cina, Rabu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Barongsai, merupakan sebuah kata yang memiliki rasa amat kental dengan kebudayaan Cina, dan tahun baru Cina atau Imlek. Seperti yang khalayak umum ketahui, barongsai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimanapun masyarakat Cina berada, termasuk masyarakat Tionghoa di Indonesia, merupakan suatu kelompok masyarakat yang penuh dengan segala macam legenda, misteri, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Lebih khusus lagi, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara,
Lebih terperinciPERAN KESENIAN LIONG DAN BARONGSAI SEBAGAI SARANA ASSIMILASI ANTARA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA (Studi kasus perkumpulan Liong dan Barongsai
PERAN KESENIAN LIONG DAN BARONGSAI SEBAGAI SARANA ASSIMILASI ANTARA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA (Studi kasus perkumpulan Liong dan Barongsai Tripusaka MAKIN Solo) Fajarul Falah* dan Suharjianto** *Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik dan memiliki wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, Indonesia
Lebih terperinciPERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM TAHUNAN TINGKAT SD, MI, DAN SDLB Mata Pelajaran : Seni Budaya Dan Keterampilan (SBK) Kelas V (5) Semester 1 23 24 PROGRAM TAHUNAN TAHUN PELAJARAN : 20... -20... SEKOLAH :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fenomena yang menarik dalam keanggotaan barongsai adalah maraknya barongsai di Indonesia membuat peminat akan olahraga ini tinggi. Peminat olahraga barongsai
Lebih terperinciBAB IV PANDANGAN ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA TERHADAP KONSEP PLURALISME KH. ABDURRAHMAN WAHID
BAB IV PANDANGAN ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA TERHADAP KONSEP PLURALISME KH. ABDURRAHMAN WAHID Pluralisme berasal dari kata dua kata plural dan isme, plural yang berarti jamak (banyak). Sedangkan isme berati
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk melakukan apapun komunikasi adalah hal paling utama. Kegiatan dan cara berkomunikasi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Tionghoa yang datang dan menetap di Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang. Orang Tionghoa sudah mengenal Indonesia sejak abad ke 5 M, dan selama beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun antara bahasa dan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang multi kultural dan multi etnis. Keberadaan etnis Cina di Indonesia diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5. Secara umum etnis Cina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga multikultural, dimana dalam kehidupan tersebut terdapat berbagai macam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan budaya yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai suku atau etnis yang berkembang dan tersebar di seluruh wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-nya. Dan barang siapa yang diberi hikmah, maka sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tidak ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai Nusantara, bangsa China telah terlebih dahulu menginjakkan kaki di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang China adalah salah satu negara di Asia yang mempunyai hubungan erat dengan Indonesia. Sebelum negara Indonesia terbentuk dan sebelum Belanda menguasai Nusantara, bangsa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik, dan memiliki banyak pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan
Lebih terperinciKOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI
SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
Lebih terperinci2
1 2 3 4 5 Cewek mana yang nggak suka dikasih cokelat dan bunga? Apalagi kalau dikasihnya sama pacar pas hari valentine. Pasti ceweknya langsung klepek-klepek kayak ikan yang ditaroh padang pasir. Yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung
Lebih terperinciGenerasi Penerus Perisai Budaya Bangsa Minggu, 20 Agustus 2017
Generasi Penerus Perisai Budaya Bangsa Minggu, 20 Agustus 2017 Sekretariat Negara Republik Indonesia Merdeka bangsanya, merdeka budayanya. 72 tahun sudah bangsa Indonesia merdeka dari masa penjajahan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. berbagai cara untuk mencapai apa yang diinginkan. Menurut Pusat Pembinaan
10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Usaha K. H. Abdurrahman Wahid Usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, dapat pula dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang cukup pesat dan berarti, baik musik etnik maupun Barat, dengan ditunjang oleh teknologi informasi
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : SBK KELAS / SEMESTER : VI (Enam) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciPENCAK SILAT GAYA BOJONG PADA PAGURON MEDALSARI DESA BOJONG KECAMATAN KARANG TENGAH DI KABUPATEN CIANJUR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosial budaya, ekonomi, letak geografis, pola kegiatan keseharian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemasan Sisingaan Pada Grup Setia Wargi Muda Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan etnis Sunda sangat kaya dengan berbagai jenis kesenian. Kesenian itu sendiri lahir dari jiwa manusia dan gambaran masyarakatnya
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D
STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D 304 155 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2007
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam. Begitupun negara Indonesia. Dengan banyak pulau dan suku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Setiap negara memiliki ciri khas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari bahasa, makanan, pakaian sampai kebudayaan yang beraneka ragam. Begitupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kesenian tradisional daerah dengan kekhasannya masing-masing senantiasa mengungkapkan alam pikiran dan kehidupan kultural daerah yang bersangkutan. Adanya berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perayaan-perayaan hari raya tradisi di masyarakat Tionghoa mulai diperkenalkan secara global. Mulai dari Imlek, Cap Go Meh, dan lain-lain. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Memasuki jaman globalisasi peran bahasa Mandarin sangatlah penting. Tingginya aktifitas sektor industri Tiongkok, serta banyaknya pengguna bahasa Mandarin yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang beraneka ragam. Oleh karena itu, Indonesia kaya akan budaya dan adat istiadat. Kebudayaan yang
Lebih terperinciBahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan. pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah salah satu kemampuan dasar dan alamiah yang dianugerahkan pada umat manusia. Umat manusia tidak akan mungkin mempunyai budaya atau peradaban
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka Tujuan dari penelitian ini adalah memperkenalkan kepada khalayak ramai tentang batik Salatiga, dengan menggunakan sarana buku. Untuk itu penting bagi peneliti memahami dengan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Huntington & Harrison, 2000, hal. 227) mengatakan bahwa pada era globalisasi budaya-budaya lokal yang bersifat keetnisan semakin menguat, dan penguatan budaya
Lebih terperinciAjaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral?
Ajaran Khong Hu Cu : Agama atau Pendidikan Moral? Ringkasan buku dengan judul KEBUDAYAAN MINORITAS TIONGHOA DI INDONESIA Penulis : Leo Suryadinata Diterjemahkan oleh : Dede Oetomo Penerbit P T Gramedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Prasetya dalam bukunya yang berjudulilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan yang dinyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi paling utama di dunia. Tanpa adanya bahasa, tidak akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, kemajuan komunikasi semakin meningkat seiring dengan kemajuan di berbagai bidang. Dalam bidang komunikasi bahasa merupakan sarana komunikasi paling utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan kebudayaan dan suku bangsa yang sangat beragam. Salah satu suku bangsa yang ada adalah suku bangsa Tionghoa. Akulturasi budaya Tionghoa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menaklukkan Jayakarta dan memberinya nama Batavia 1. Batavia dijadikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Belanda datang ke Indonesia pertama kali pada tahun 1569 dan melabuhkan kapalnya di pelabuhan Banten. Pada tahun 1610 mereka membangun benteng sebagai tempat pertahanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ritmis yang indah (Sudarsono, 1965: 17). Musik sendiri adalah segala sesuatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tarian adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah (Sudarsono, 1965: 17). Musik sendiri adalah segala sesuatu yang ada hubungan
Lebih terperinciBAB 5 RINGKASAN. Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki beragam etnis
BAB 5 RINGKASAN Jakarta sebagai ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki beragam etnis atau suku bangsa tinggal di dalamnya. Salah satu etnis yang paling menonjol perannya dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara kita adalah Negara yang memiliki beragam kebudayaan daerah dengan ciri khas masing-masing. Bangsa Indonesia telah memiliki semboyan Bhineka Tunggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam suku bangsa, ras, dan agama. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, inilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang kaya akan kebudayaan dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah suatu negara kepulauan yang kaya akan kebudayaan dimana Indonesia memiliki beragam kultur budaya yang berbeda beda dari Sabang sampai Merauke.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi atau kebudayaan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciBAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. Tim Liong Barongsai Dharma Ramsi dipimpin dan dilatih oleh Eric
BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Tim Liong Barongsai Dharma Ramsi Tim Liong Barongsai Dharma Ramsi dipimpin dan dilatih oleh Eric Mintardja. Eric Mintardja seorang keturunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa serta budaya. Keanekaragaman kebudayaan ini berasal dari kebudayaan-kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri
Lebih terperincimenghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya merupakan sebuah kebisaan yang lahir atas dasar perilaku seharihari yang dianggap berkaitan erat dengan kehidupan dan proses perilaku kebiasaan itu menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pertunjukan yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni pertunjukan yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas
Lebih terperinciBAB I. populasi. sentral perekonomia. kebudayaan. Poo Kong.
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK Sejak pemerintahan Abdurahman Wahid (Gus Dur) diskriminasi terhadap masyarakat keturunan Cina (Tionghoa) mulai dihapuskan. Tahun Baru Imlek mulai diakui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Besarnya kebutuhan sumber informasi atau referensi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi menjadi tantangan tersendiri bagi pihak akademisi untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan didapatkan hasil kesimpulan sebagai berikut: a. Kesimpulan Bentuk Implementasi Fisik Program Pengembangan Wisata Ziarah di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri dari berbagai etnis, ras dan budaya yang tersebar di berbagai pulau di seluruh Nusantara. Keberagaman etnis dan budaya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan Dalam pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai kedatangan Etnis Tionghoa ke Indonesia baik sebagai pedagang maupun imigran serta terjalinnya hubungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Kesenian pada dasarnya muncul dari suatu ide (gagasan) dihasilkan oleh manusia yang mengarah kepada nilai-nilai estetis, sehingga dengan inilah manusia didorong
Lebih terperinciKerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk
LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1) Ciri khas musik Rarak Godang Rarak Godang mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya
Lebih terperinci1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM
Nama ; MUKHLISON HAKIM 1. Abstrak Pusat kebudayaan reog ponorogo merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk memamerkan,melatih dalam rangka melestarikan kebudayaan reog ponorogo adapun fasilitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berkaitan erat dengan proses belajar mangajar. Seperti di sekolah tempat pelaksanaan pendidikan, peserta didik dan pendidik saling melaksanakan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tersebar di berbagai pulau. Kondisi negara maritim dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang luas yang memiliki banyak pulau dan penduduk yang tersebar di berbagai pulau. Kondisi negara maritim dengan penduduk masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian rebana merupakan salah satu kesenian yang telah tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu. Diperkirakan kesenian rebana masuk ke Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi antar satu dengan yang lain. Dengan bahasa, orang dapat melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan aspek yang sangat penting bagi manusia untuk dapat berinteraksi antar satu dengan yang lain. Dengan bahasa, orang dapat melakukan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka sebut sebagai kepercayaan Tri Dharma. Perpindahan masyarakat Tiongkok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mayoritas masyarakat Tiongkok memiliki tiga kepercayaan, yaitu ajaran Taoisme, Konghucu dan Buddhisme. Gabungan dari ketiga kepercayaan tersebut mereka sebut sebagai
Lebih terperinciMakalah. Di susun guna memenuhi tugas. Dosen Pengampu : Di susun oleh. 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily qodryati 5.
Fenomena Dandangan dalam perspektif syiar islam Makalah Di susun guna memenuhi tugas Mata kuliyah : Ilmu dakwah Dosen Pengampu : Di susun oleh 1. Yudha arta mukti 2. Wahyu lelana 3. Sekarwati 4. Laily
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah suatu peristiwa sosial yang mempunyai tenaga kuat sebagai sarana kontribusi antara seniman dan penghayatnya, ia dapat mengingatnya, menyarankan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan
Lebih terperinciBAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL
BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Awalnya Kalijodo merupakan tempat rekreasi para kio seng (perempuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awalnya Kalijodo merupakan tempat rekreasi para kio seng (perempuan peranakan Tionghoa) untuk mencari jodoh dengan bernyanyi Mandarin di atas biduk yang dihiasi pelita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berawal dari Surabaya yang menjadi kota perdagangan tua, banyak sekali pedagang dari berbagai belahan dunia berdagang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berawal dari Surabaya yang menjadi kota perdagangan tua, banyak sekali pedagang dari berbagai belahan dunia berdagang dan menetap di Surabaya. Di antara para pedagang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi dialihkan oleh Kerajaan Sunda/Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang. Artinya, Kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata telah menjadi sektor industri yang sangat pesat dewasa ini, pariwisata sangat berpengaruh besar di dunia sebagai salah satu penyumbang atau membantu
Lebih terperinci48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. [Type text]
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tari adalah suatu pertunjukan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat pendukungnya. Tari merupakan warisan budaya leluhur dari beberapa abad yang lampau. Tari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,
Lebih terperinci, 2015 NILAI-NILAI SOSIAL BUDAYA ETNIS TIONGHOA DALAM ANTOLOGI CERPEN SULAIMAN PERGI KE TANJUNG CINA KARYA HANNA FRANSISCA
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemunculan sastra Indonesia-Tionghoa tiba pada suatu batas ikatan yang agak erat dengan penerjemahan hasil karya sastra Tiongkok ke dalam bahasa Melayu-Rendah.
Lebih terperinciKURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012
KURIKULUM 2013 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Untuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang pada abad ke-5, dibuktikan dengan kisah perjalanan biksu Buddha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontak hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok diperkirakan telah berkembang pada abad ke-5, dibuktikan dengan kisah perjalanan biksu Buddha bernama Fa Hien dan Gunawarman
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 5/2 Standar Kompetensi : Seni Rupa 9. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi Dasar
Lebih terperinci