ANALISIS PEMENUHAN DAN PEMANFAATAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN JALAN

dokumen-dokumen yang mirip
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

DAFTAR LAMPIRAN PENAWARAN

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

DOKUMEN LELANG BAB XI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BOQ)

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

DAFTAR BIAYA SEWA PERALATAN PER JAM KERJA

LAMPIRAN 1 PENAWARAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB TEGUH IMANTORO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG STANDARISASI HARGA BARANG/JASA UNTUK PELAKSANAAN KEPERLUAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

BILL OF QUANTITY (BQ)

KERANGKA ACUAN KERJA

DAFTAR BINA MARGA NO. JENIS PEKERJAAN SAT. KODE ANALISA

RINTA ANGGRAINI

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

BAB IV PENYAJIAN DATA

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN DALAM KOTA KABUPATEN WONOGIRI TESIS

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANPADA PAKET PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BATAS PROVINSI NAD LAPORAN

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

1 FERRY ANDRI, 2 EDUARDI PRAHARA

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

R E K A P I T U L A S I DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N B A N D U N G D I N A S B I N A M A R G A

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BLANG KUTA KECAMATAN SAMALANGA KABUPATEN BIREUEN

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 1991

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK

R E K A P I T U L A S I RENCANA ANGGARAN BIAYA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

Jl. Riau No 73 Pekanbaru 2) Teknik Sipil Universitas Abdurrab

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

ANALISA PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA KOTA SOLOK

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa

Penerapan Repetitive Scheduling Method Pada Penjadwalan Proyek Jalan Tubaan- Talisayan/ Dumaring, Provinsi Kalimantan Timur

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

. Pekerjaan sub base agregat klas B dengan ketebalan 5 cm dengan menggunakan alat motor grader, vibrator roller dan water tank, 3. Pekerjaan sub base

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

DINAS PEKERJAAN UMUM

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan laju pembangunan di Indonesia yang terasa semakin

BILL OF QUANTITY ( BQ )

Bengkulu, 24 September Kepada Yth. Sdr. Direktur CV. Gilang Pratama Jl. M. Yamin, SH No.50 Painan Pessei Sumatera Barat di Painan : : : :

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

EFISIENSI PENGGUNAAN ECOMIX PADA KONSTRUKSI FLEXIBLE PAVEMENT

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN KONSTRUKSI

BERITA ACARA HASIL RAPAT PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 6

TINJAUAN BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PENGASPALAN JALAN UJONG PACU-COT TRIENG KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE

ANALISIS BIAYA PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PAKET REKONSTRUKSI JALAN PEMATANG REBA SIBERIDA (B)

BAB VII RENCANA ANGGARAN BIAYA. a) Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan Tabel 8.1 Daftar Harga Satuan Bahan Bangunan

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

TANGGAL : 14 AGUSTUS 2012 NOMOR : 14/VIII/8/PK 2-ULP/2012

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT ( STUDI KASUS PELEBARAN JALAN ISIMU-PAGUYAMAN)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

TANGGAL : 14 AGUSTUS 2012 NOMOR : 14/VIII/9/PK 2-ULP/2012

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM : NIM :

SENSUS EKONOMI 2006 PERUSAHAAN KONSTRUKSI

REKAPITULA PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

KELOMPOK KERJA PENGADAAN KONSTRUKSI TIM 10 UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PROVINSI JAWA BARAT

OPTIMASI PENGGUNAAN ALAT BERAT DILIHAT DARI WAKTU DAN BIAYA

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

BAB III LANDASAN TEORI

BILL OF QUANTITY ( BQ )

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI ANGGARAN DAN BIAYA

Transkripsi:

Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 ANALISIS PEMENUHAN DAN PEMANFAATAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN JALAN Ni Luh Putu Shinta 1 dan Widodo Kushartomo 2 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Email: shintarachmat@yahoo.com 2 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Email: widodo@untar.ac.id ABSTRAK Berdasarkan pusat data Kementerian PUPR, pada semester 2 Tahun 2013, jalan nasional yang mengalami rusak sedang 11.305,33 km (29,31%); rusak ringan 1.516,45 km (3,93%). Kerusakan jalan sedang dan ringan memerlukan pemeliharaan secara berkala. Kebutuhan alat berat pada pemeliharaan berkala dihitung memakai satuan fleet (100 km) panjang jalan. Pemetaan ketersediaan alat akan dapat diketahui pada saat mobilisasi berdasarkan : jumlah,kapasitas dan jam pemakaian alat per hari. Apabila perbandingan volume pekerjaan dengan kapasitas dan jam pemakaian alat per hari sama dengan satu, maka artinya ketersediaan alat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Maka tujuan pekerjaan jalan yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya akan tercapai. Meskipun kebutuhan peralatan memenuhi tetapi pada pelaksanaannya cenderung selalu terjadi lembur dari jam kerja normal, kecenderungan dianggap masih layak. Hal ini akibat dari umur alat yang kebanyakan sudah melebihi 5 tahun sehingga secara umum mengurangi kapasitas hingga 47% dan nilai koefisien efektifitas kerja alat menjadi 0,53. kata kunci : alat berat, mobilisasi, lokasi, dan pemetaan. 1. PENDAHULUAN Pada tahun anggaran 2017 Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengalokasikan dana untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan mencapai Rp 18,7 triliun, anggaran itupun dinilai belum cukup memadai untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan Nasional yang panjangnya mencapai 47.000 kilometer. Meningkatnya alokasi anggaran setiap tahun tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas dari pekerjaan pemeliharaan jalan,hal ini diakibatkan tidak adanya efisiensi anggaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi biaya konstruksi adalah ketersediaan alat berat yang terdekat dari lokasi proyek dan kebutuhan minimal alat pada proyek sesuai dengan Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) dari Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga (2010). Pemetaan (mapping) peralatan yang lengkap dan baik meliputi: lokasi dan jarak, institusi pemilik, jumlah, dan kapasitas serta kondisi alat. Pemetaan juga akan memberikan gambaran ketersediaan peralatan yang akan membantu pemenuhan alat sesuai kebutuhan analisis yang perlu dilakukan terhadap.: Data lokasi peralatan yang akan mempermudah mobilisasi sesuai dengan jenis dan besaran volume pekerjaan yang akan dilaksanakan Data kepemilikan alat, baik milik Ditjen Bina Marga maupun milik perusahaan jasa konstruksi, yang laik operasi maupun laik produksi untuk pencapaian tujuan studi. Hal ini dilaksanakan baik untuk pekerjaan swakelola maupun untuk pekerjaan yang dikontrakkan. Data kondisi peralatan yang dibedakan menjadi alat laik pakai dan laik produksi, rusak ringan dan rusak berat. (koefisien alat) Kebutuhan minimal alat pada pekerjaan pemeliharaan berkala dihitung berdasarkan jumlah paket pekerjaan/fleet ( 100 km panjang jalan), merupakan kebutuhan dari pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan jalan (Demand),akan dilakukan analisa berupa: ketersediaan alat berbanding volume dari pekerjaan program pada tahun anggaran berjalan, ini dilaksanakan untuk pekerjaan yang dikontrakkan. Hasil Analisa akan berupa pemenuhan kebutuhan alat yaitu bila ktersediaan alat dibandingkan dengan volume pekerjaan harus sama dengan satu. Artinya ketersediaan alat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, dengan demikian tujuan efisiensi proyek pekerjaan jalan akan dapat tercapai. TRP-99

Pembatasan masalah Wilayah studi dari Kepemilikan, ketersediaan, lokasi dan kondisi alat hanya dilaksanakan di Wilayah Kerja Propinsi Banten, untuk pekerjaan pemeliharaan jalan nasional yang pekerjaannya dikontrakkan (paket regular) dan tanggung jawab mobilisasi alat sepenuhnya berada ditangan kontraktor. MAKSUD DAN TUJUAN Terealisasinya pemetaan (mapping) peralatan yang lengkap dan baik meliputi lokasi dan jarak, institusi pemilik, jumlah dan kapasitas serta kondisi alat. Kebutuhan minimal untuk pekerjaan pemeliharaan jalan dapat tersedia, terutama untuk paket regular (yang dikontrakkan) pekerjaan pemeliharaan wilayah kerja Provinsi Banten. 2. METODE PENELITIAN Metode yang dilaksanakan adalah inventarisasi peralatan dan program berupa survey langsung. wawancara dan pengecekan alat serta penyebaran kuistioner berupa isian tentang kepemilikan, type, merek, dan pabrikan, kondisi alat dan lokasi. Lokasi adalah Daerah kerja Provinsi Banten yang membawahi Satker PJN 1, Satker PJN 2, SKPD Banten dan P2JN Banten. Jumlah paket pekerjaan regular adalah paket pekerjaan yang dikontrakkan, dilaksanakan oleh Satker PJN 1 = 8 paket, Satker PJN 2 = 6 paket, SKPD Banten = 5 paket. Berupa pemeliharaan rutin. Jenis peralatan yang diperlukan untuk mengerjakan volume pekerjaan pemeliharaan berkala standar per fleet volume pekerjaan adalah Motor Grader, Wheel Loader, Vibrator Roller, Vibrating Rammer, Vibrating Plate Tamper, Asphalt Kettle, Asphalt Sprayer, Grass Cutter, Trailer, Dump Truck, Pick up, Pan Mixer, Air Compressor, Generator Chain, Chain Saw, Road Maker. PERSIAPAN INTERNAL SURVEY INTERNAL ANALISIS DATA SKENARIO KETERSEDIAN VS KEBUTUHAN SURVEI LAPANGAN DATA JENIS &JUMLAH SKENARIO 1 PENGUATAN SUMBERDAYA PENYEDIAAN JASA START INVENTARISASI & PROGRAM KEGIATAN JALAN PERSIAPAN EKSTERNAL DATA KONDISI DATA SEBARAN DATA RASIO JUMLAH VS PROYEK INVENTARISASI PERMASALAHAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN: Kondisi Ideal Peralatan vs Proyek dan Menejemen Peralatan yang Diinginkan ANALISIS DATA PERUMUSAN REKOMENDASI SKENARIO MANEJEMEN SKENARO- SKENARIO KETERSEDIAAN VS KEBUTUHAN SKENARIO 2 PENDAYA GUNAAN SEWA SKENARIO 3 PENINGKATAN KAPASITAS BALAI ANALISIS DAN PEMBAHASAN EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT 3. HASIL DAN ANALISIS Gambar1,MetodologiPelaksanaan Wilayah Kerja III Provinsi Banten dengan jumlah paket regular harus menangani 113.05 km (23.73%) atau ¼ dari panjang jalan Nasional di Provinsi Banten, sehingga paket regular bisa ditangani dalam 4 tahun sekali dengan sistem prioritas, sedangkan penanganan pemeliharaan rutin 910,98 km (51,56%) yang artinya bisa dilaksanakan dalam 2 tahun 1 kali. Untuk perolehan data maka dilaksanakan survei lapangan untuk jenis dan data peralatan, data kondisi peralatan dan data rasio jumlah peralatan yang dibandingkan dengan paket yang ditangani. TRP-100

Menghitungjumlah kebutuhan peralatan Untuk menghitung kebutuhan peralatan diperlukan data jumlah / volume satuan pekerjaan yang pelaksanaannya mempergunakan peralatan yang merupakan satuan major pada pekerjaan tersebut. Untuk mengetahui data peralatan yang dimiliki kontraktor hal yang harus dilihat adalah data dokumen penawaran kontraktor. Pada dokumen teknis ada data peralatan yang akan dipergunakan. Menurut Susy FR (2002), Faktor - faktor yang harus diperhatikan pada pemilihan alat berat, sehingga kesalahan dapat dihindari antara lain adalah: Fungsi yang harus dilaksanakan, Kapasitas peralatan, Cara operasi, Pembatasan dari metode yang dipakai, Ekonomi, Jenis proyek, Lokasi proyek,jenis dan daya dukung tanah dan kondisi lapangan. Menggunakan alat berat memiliki keuntungan waktu pekerjaan menjadi lebih cepat, karena alat berat memiliki tenaga lebih besar untuk melaksanakan pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia. Hasil kerja lebih presisi dan ekonomis.(djoko Wilopo, 2009), Menurut Caterpilar Performance Hand Book (2010), Performance alat berat akan mengalami penurunan seirang jumlah penggunaan, tahun produksi dan jam kerja. Hal ini digambarkan dengan koefisien alat sesuai dengan performance dari alat tersebut yang menggambarkan produktifitasnya Pada tabel 1 di bawah telah dihitung kebutuhan alat berat untuk masing-masing item major pekerjaan dengan sudah memasukkan nilai koefisien alat, sehingga diperoleh waktu penggunaan alat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan kondisi nyata alat. Pengumpulan data volume satuan perkerjaan, pada setiap paket reguler, (dari data volume satuan perkerjaan), pengelompokan item perkerjaan mayor yang menggunakan peralatan, (hanya pada item perkerjaan yang menggunakan peralatan, item major yang pelaksanaan perkerjaannya dengan manual tidak dimasukan), mencari angka koefisien peralatan pada setiap item perkerjaan major, (pada Table 1.Perhitungan Kebutuhan Alat Berat), menghitung jumlah volume satuan perkerjaan untuk masing-masing peralatan, (peralatan yang digunakan pada itemitem pekerjaan tersebut). Pada tabel 2 dapat dilihat, jumlah alat berat yang diperlukan adalah perbandingan dari keseluruhan volume pekerjaan Major (A) dibandingkan dengan jam kerja dari alat yang dipergunakan (B). Apabila hasil perbandingan A/B = C, maka C adalah jumlah alat berat yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu kontrak. menghitung jumlah kebutuhan hari kerja, untuk masing-masing peralatan, (hari kerja yang ditetapkan 8 jam/hari dan 25 hari kerja dalam sebulan, untuk lebih aman dalam menentukan waktu pelaksanaan maka harus dipertimbangkan waktu-waktu libur seperti hari lebaran dan lain sebagainya), mendapat jumlah kebutuhan alat dengan masa kerja tertentu. Menurut Dwi Novi Setiawati (2013), Perhitungan biaya sewa alat dilakukan dengan mengalikan Biaya sewa dengan jumlah peralatan dibagi waktu pemakaian. Biaya Sewa alat dapat dilihat dari persamaan sebagai berikut: Dimana: V= Volume Pekerjaan, N= Jumlah Unit, Q= Produktivitas per-jam Total Biaya = Biaya sewa/ jam (1) TRP-101

Tabel 1. Perhitungan Kebutuhan Alat Berat Item Pembangunan Pekerjaan Major Peralatan Dibutuhkan Koefisien Alat Jumlah Sat Jam Kerja Alat 2.1.1 Galian Sal. Excavator 0.0535 482.00 25.79 Drainase Dump Truck 0.0955 482.00 46.03 2.3.1 Pasang Saluran Tamper 0.0949 750.00 71.18 Bentuk U Dump Truck 0.5220 750.00 391.50 3.1.(1a) Galian Biasa Excavator 0.0535 14,147.00 756.86 Dump Truck 0.0975 14,147.00 1,379.33 3.3.(1) Penyiapan Badan Motor Grader 0.0025 30,100.00 75.25 Jalan Vibro Roller 0.0040 30,100.00 120.40 Water Tanker 0.0105 30,100.00 316.05 5.5.(1) Lapis Pondasi Wheel Loader 0.1780 4,535.00 807.23 (CTSB) Dump Truck 0.2991 4,535.00 1,356.42 Motor Grader 0.0084 4,535.00 38.09 Vibrator 0.0214 4,535.00 97.05 P.Tyre Roller 0.0086 4,535.00 39.00 Water Tank 0.0070 4,535.00 31.75 Fulfimixer 0.0193 4,535.00 87.53 5.5.(2) Lapis Pondasi Wheel Loader 0.1780 6,048.00 1,076.54 Bawah (CTSB) Dump Truck 0.2991 6,048.00 1,808.96 Motor Grader 0.0084 6,048.00 50.80 Vibrator 0.0214 6,048.00 129.43 P.Tyre Roller 0.0086 6,048.00 52.01 Water Tank 0.0070 6,048.00 42.34 Fulfimixer 0.0193 6,048.00 116.73 6.1.(2a) Lapis Perekat Asphalt Sprayer 0.0030 27,090.00 81.27 Aspal Cair Compressor 0.0031 27,090.00 83.98 Dump Truck 0.0030 27,090.00 81.27 6.1.(2a) Laston lapis aus Wheel Loader 0.0165 2,720.00 44.88 aus (AC-WC) AMP 0.0241 2,720.00 65.55 Genset 0.0241 2,720.00 65.55 Dump Truck 0.2133 2,720.00 580.18 Asphal Finisher 0.0301 2,720.00 81.87 Tandem Roller 0.0249 2,720.00 67.73 P.Tyre Roller 0.0186 2,720.00 50.59 6.3.(5a) Laston antara Wheel Loader 0.0165 5,191.00 85.65 (AC-BC) AMP 0.0241 5,191.00 125.10 Genset 0.0241 5,191.00 125.10 Dump Truck 0.2133 5,191.00 1,107.24 Asphal Finisher 0.0301 5,191.00 156.25 Tandem Roller 0.0249 5,191.00 129.26 P.Tyre Roller 0.0186 5,191.00 96.55 7.9.(1) Pasangan Batu Conc Mixer 0.4819 645.00 310.83 Water Tanker 0.0001 645.00 0.06 TRP-102

Tabel 2. Jumlah Kebutuhan Alat Kebutuhan Alat Jumlah Penggunaan Alat Satuan pemakaian Jumlah pemakaian Dalam Jam 6,750.93 Dump Truck Dalam Hari 964.42 Dengan 8 Dump Truck Hari 120.55 Jam 2,796.96 Excavator Hari 399.57 Dengan 2 Excavator Hari 199.78 Jam 238.16 P.Tyre Roller Hari 34.02 Dengan 2 Tyre Roller Hari 17.01 Jam 2,640.64 Vibrator Roller Hari 377.23 Dengan 2 Vibro Roller Hari 188.62 Jam 2,014.31 Wheel Loader Hari 251.79 Dengan 2 Wheel Loader Hari 125.89 Perhitungan di atas hanya sebagai estimasi saja, karena waktu pelaksanaan di lapangan akan ikut diperhitungkan dan berpengaruh juga pada kondisi medan dilapangan karena kemampuan produksi alat berbeda beda. Kemampuan peralatan pada kontraktor sangat dipengaruhi oleh realisasi peralatan kontraktor di lapangan, karena walaupun daftar alat sudah dicantumkan sebagai kelengkapan dokumen tender namun realisasinya mengikuti cash flow kontraktor. Mobilisasi akan dilaksanakan pada saat alat sudah benar benar diperlukan. Pada table 3 di cantumkan kepemilikan alat kontraktor sesuai dengan dokumen tender. Tabel 3. Daftar Peralatan dari PT Alam Baru Raya NO JENIS ALA SATUAN VOLUME 1 ASHPALTH FINISHER UNIT 1 2 ASHPALTH SPRAYER UNIT 1 3 COMPRESSOR 4000-6500 L/M UNIT 1 4 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 UNIT 1 5 DUMP TRUCK 3,5 TON UNIT 4 6 DUMP TRUCK 10 TON UNIT 8 7 EXAVATOR 80-140 PH UNIT 2 8 FLAT BED TRUCK 3-4 M3 UNIT 1 9 GENERATOR SET UNIT 1 10 MOTOR GRADER > 100 HP UNIT 1 11 TANDEM ROLLER 5-8 TON UNIT 1 12 TIRE ROLLER 8-10 TON UNIT 2 13 VIBRATOR ROLLER 5-8 TON UNIT 2 14 WATER TANKER 3000-4500 LITER UNIT 1 15 PEDESTRIAN ROLLER UNIT 1 16 TAMPER UNIT 1 17 JACK HAMMER UNIT 1 18 ASHPALT DISTRIBUTOR UNIT 1 TRP-103

Tabel 3. Daftar Peralatan dari PT Alam Baru Raya NO JENIS ALA SATUAN VOLUME 1 ASHPALTH FINISHER UNIT 1 2 ASHPALTH SPRAYER UNIT 1 3 COMPRESSOR 4000-6500 L/M UNIT 1 4 CONCRETE MIXER 0.3-0.6 M3 UNIT 1 5 DUMP TRUCK 3,5 TON UNIT 4 6 DUMP TRUCK 10 TON UNIT 8 7 EXAVATOR 80-140 PH UNIT 2 8 FLAT BED TRUCK 3-4 M3 UNIT 1 9 GENERATOR SET UNIT 1 10 MOTOR GRADER > 100 HP UNIT 1 11 TANDEM ROLLER 5-8 TON UNIT 1 12 TIRE ROLLER 8-10 TON UNIT 2 13 VIBRATOR ROLLER 5-8 TON UNIT 2 14 WATER TANKER 3000-4500 LITER UNIT 1 15 PEDESTRIAN ROLLER UNIT 1 16 TAMPER UNIT 1 17 JACK HAMMER UNIT 1 18 ASHPALT DISTRIBUTOR UNIT 1 Berikut sebagai contoh perhitungan kebutuhan Peralatan pada sebuah Paket Reguler pada Satker Wil.III Provinsi Banten paket terbut adalah : Pemilik Proyek : PPJ JLN TANGGERANG SERANG MERAK Nama Paket : Pelebaran Jalan Bts. Kota Serang Bts. Kota Tanggerang Panjang effektif : 4,300 km Lokasi : Tanggerang (Banten) No. Kontrak : KU.08.08/KTR/PJN-I/BPK-TSM/85 Tgl. Kontrak : 30 April 2014 Kontraktor : PT. ALAM BARU JAYA Volume Satuan Pekerjaan Major pada paket ini adalah sebagai berikut: Divisi 2 Drainase Galian saluran drainase : 482.00 m 3 Pasang Sal. Beton U DS2 : 750.00 m 3 Divisi 3 Pekerjaan Tanah. Galian Tanah Biasa : 14,147.00 m 3 Penyiapan badan Jalan : 30,100.00 m 2 Divisi 5 Perkerasan Berbutir Lapis pondasi atas (CTB) : 4,535.00 m 3 Lapis pondasi bawah (CTSB) : 6,048.00 m 3 Divisi 6 Perkerasan Aspal. Lapis perekat : 27.090.00 Ltr Laston lapis aus (AC-WC) : 2,720.00 m 3 Laston antara (AC-BC) : 5,191,00 m 3 Aspal keras : 548.00 Ton Divisi 7 Struktur. Pasangan Batu : 645.00 m 3 TRP-104

Tabel 4. Kebutuhan alat sesuai perhitungan No. Jenis Alat Satuan Jumlah 1 Dump truck 10 T Unit 8 2 Excavator 140 HP Unit 2 3 PTR 8 10 Ton Unit 2 4 Vibrator Roller 5 8 Ton Unit 2 5 Wheel Loader 5 10 Ton Unit 2 6 Asphalt Finisher Unit 1 7 Asphalt Sprayer Unit 1 8 Asphalt Distribotor Unit 1 9 Generator Set Unit 1 10 Motor Grader > 100 HP Unit 1 11 Water Tanker 3000-4000 Ltr Unit 1 12 Pedestrian Roller Unit 1 13 Tamper Unit 1 14 Jack Hamer Unit 1 15 Commpressor Unit 1 16 Asphalt Mixing Plan (AMP) Unit 1 Tabel 5. Kebutuhan Peralatan Paket Reguler TA. 2014 PROV. Banten NO. Jenis Alat Utama Jumlah Hari Kerja (Hari) Taksiran Hari Kerja (Hari) Jumlah Alat (Unit) 1 Dump Truck 18,956.69 100 190 2 Wheel Loader 505.10 30 17 3 Aspal Finisher 1,520.94 30 51 4 Motor Grader 174.13 30 6 5 Tandem Poller 1,044.67 30 35 6 AMF 367.05 30 12 7 Vibro Poller 253.79 30 9 8 PTF 910.26 30 31 9 Water Tanker 455.21 30 16 10 Genset 367.05 30 13 11 Compressor 151.55 30 6 12 Concrete Mixer 1,761.14 30 59 13 Conc Vibrator 1,761.14 30 59 14 Fulfi Mixer 73.19 30 3 Setelah membandingkan antara peralatan yang dimiliki oleh Kontraktor PT. Alam Baru Raya dengan kebutuhan alat sesuai dengan jam kerja maka peralatan yang paling diperlukan adalah Dump Truck sebanyak 12 unit yang akan bekerja selama 223,49 atau 224 hari kerja. Sedangkan waktu pelaksanaan dalam kontrak adalah 240 hari kerja termasuk mobilisasi, sehingga alat tersebut harus bekerja lebih dari 8 jam / hari (jam kerja normal) atau lembur. Dari table 3.3. yaitu inventaris peralatan yang diajukan oleh PT. Alam Baru Raya, jumlah peralatan secara teknis pelaksanaan dan NSPM cukup memenuhi kebutuhan pelaksanaan. TRP-105

Gambar 2: Peta Penyebaran Alat Berat dan Lokasi Satker di Wilayah Kerja Balai Besar IV Gambar 3 Grafik Hasil Peralatan UPR Dan Non UPR Gambar 4: Kondisi peralatan dan tahun pembuatan TRP-106

4. KESIMPULAN Pada pemetaan (maping) sebaran alat masih berada di wilayah kerja balai IV yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten yang apabila mobilisasi hanya membutuhkan waktu 1 2 hari. Kebanyakan Umur Peralatan sudah lebih dari 5 tahun, yang sangat mempengaruhi kapasitas yang menurun hingga 47 % dan koefisien efektifitas kerja alat secara umum menjadi 0,53. Untuk pekerjaan yang dikontrakkan khususnya Kontraktor PT Alam Baru Raya alat yang di tampilkan pada dokumen lelang sudah mobilisasi dilapangan dengan jumlah yang cukup. Setelah membandingkan antara peralatan yang dimiliki oleh Kontraktor PT Alam Baru Raya dengan kebutuhan alat sesuai dengan jam kerja maka peralatan yang paling diperlukan adalah Dump Truck sebanyak 12 unit yang akan bekerja selama 223,49 atau 224 hari kerja. Sedangkan waktu pelaksanaan dalam kontrak adalah 240 hari kerja termasuk mobilisasi, sehingga alat tersebut harus bekerja lebih dari 8 jam/hari (jam kerja normal) atau lembur. Meskipun peralatan mencukupi tapi cenderung alat berat bekerja over time (melebihi jam kerja normal), hal ini terkait dengan efisiensi biaya, selama masih memungkinkan maka hal ini bisa dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2010). Analisa Harga Satuan Spec. Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta. Anonim. Caterpillar Performance Hand Book. Caterpillar Inc, Illinois, USA. Djoko, W. (2009). Metode Konstruksi dan Alat Derat. Universitas Indonesia,Jakarta. Novi, D. S. (2013). Analisis Produktivitas Alat Berat. Universitas Hasannuddin, Makasar. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 21/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementrian Pekerjaan Umum. Rostiayanti, S. F. (2002). Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Rineka Cipta, Jakarta. TRP-107