BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam permasalahan penelitian tentang estetika batik tradisi di desa Giriloyo, Wukirsari, Bantul, Yogyakarta ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif ini adalah jenis penelitian yang studi kasus mengarah pada deskripsi secara rinci dan mendalam mengenai gambar kondisi tentang sebenarnya terjadi menurut apa yang adanya di lapangan studi (Sutopo, 2002 : 111). B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Giriloyo, Kel.Wukirsari, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, Yogyakarta dengan mengambil beberapa lokasi yaitu kelompok Sri Kuncoro, kelompok Sungsang Batik, kelompok Bima Sakti dan Paguyuban Batik Giriloyo. Jarak tempuh dari pusat kota Yogyakarta diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai Wukirsari. Jalur yang paling mudah adalah melalui terminal Giwangan ke Selatan, melewati jalan Imogiri Timur. Pemilihan lokasi kelompok usaha difokuskan pada kelompok yang terbentuk karena paling lama berproduksi sampai kelompok usaha baru. Kelompok yang memiliki visi dan misi sama melestarikan motif batik tradisi serta lebih banyak menyediakan batik dengan motif tradisi Yogyakarta dibandingkan memproduksi batik kontemporer. Kelompok-kelompok yang sudah melakukan produksi dari awal sampai berbentuk kain batik. Hal tersebut sebagai dasar untuk pendukung dalam penelitian sebab peneliti berusaha menganalisis motif batik 38
tradisi Giriloyo yang diproduksi dilokasi tersebut untuk mengumpulkan data secara langsung. 39 C. Teknik Cuplikan Teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi (Sutopo, 2002 : 55). Pada penelitian ini menggunakan sample yang dipandang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Pembatasan sumber data penting agar data yang dianalisis lebih mengerucut. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik Purposive Sampling. Batik yang diproduksi kelompok usaha Sri Kuncoro, Sungsang Batik, Bima Sakti dan Paguyuban Batik di desa Giriloyo akan diseleksi sebagai sampling dalam penelitian ini. Pengelmpokan pada motif batik tradisi berdasarkan golongan kelompok pola batik geometris dan non geometris. Motif batik tradisi Truntum Gurdo, motif Kawung Beton, motif Nitik Rengganis, motif Udan Liris, Sida Asih, motif Babon Angkrem, dan motif Wahyu Tumurun dipilih menjadi sample penelitian. Alasan penulis yang menjadi dasar pemilihan yaitu kesesuaian dalam visual desain, serta merupakan sumber data yang dirasa berkaitan dengan tema penelitian yaitu estetika motif batik tradisi Giriloyo.
40 D. Strategi dan Bentuk Pendekatan Permasalahan yang menekankan untuk menggungkap estetika batik tradisi Giriloyo, maka strategi penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini menceritakan kembali dari hasil lapangan dan merupakan studi kasus tunggal karena sasaran studi memiliki satu karakteristik yang sama. Bentuk pendekatan yang cocok ialah deskriptif karena menceritakan kembali hasil penelitian yang berupa observasi, wawancara dengan ahli profesi, ahli akademis dan pembeliuntuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya kemudian memilih data yang dapat menjawab permasalahan. E. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Data atau informan yang dikumpulkan berupa data kualitatif. Data kualitatif adalah sumber data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian lapangan. Informan terdiri atas berbagai macam jenis bidang keahlian yang dimanfaatkan untuk mengembangkan data penelitian (Sutopo, 2002 : 49). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Narasumber (informan) 1) Ahli profesi a) Kasih, BRAY. Hj. Poeroeboyo sebagai informan batik Yogyakarta selaku pembatik dan guide kraton Yogyakarta. b) Desi sebagai informan batik Yogayakarta selaku staff Museum Batik Yogayakarta.
41 c) Imaroh, Susi,Hartinah, Murjaroh, dan Aisah sebagai informan motif batik tradisi Giriloyo selaku pembatik dan pemilik kelompok usaha batik di desa Giriloyo, Wukirsari, Bantul, Yogyakarta. 2) Ahli Akademik a) Syamsudin sebagai informan batik Giriloyo selaku staff batik di Balai Besar Kerajian Batik (BBKB) Yogyakarta. b) Giyanto sebagai informan batik Giriloyo selaku staff teknik batik di Balai Besar Kerajian Batik (BBKB) Yogyakarta. 3) Pembeli a) Ardiansyah sebagai informan batik Giriloyo selaku pembeli. b. Benda dan gambar Benda yang dijadikan sumber data adalah produk batik tradisi. Produk yang dijadikan sumber data ada tujuh motif yaitu batik motif Truntum Gurdo, motif Kawung Beton, motif Nitik Rengganis karya kelompok batik Sri Kuncoro, motif Udan Liris, motif Sida Asih, motif Babon Angkrem dan motif Wahyu Tumurun karya kelompok Paguyuban batik Giriloyo. Alat yang digunakan dalam pengambilan gambar visual batik menggunakan handphone. Tujuan pengambilan gambar visual adalah untuk bukti penelitian dan untuk analisis data yang memerlukan gambar produk atau desain. c. Arsip dan dokumen Penelusuran pustaka berupa buku batik yang ada di Perpustakaan Balai Besar Kerajinan Batik. Sejarah mataram Islam dan upacara ritual di Kraton Yogyakartadi Perpustakaan Daerah Provinsi Yogyakarta. Skripsi dari mahasiswa
42 UNY, UGM berada di Perpustakaan Bantul dan Perpustakaan Museum Sonobudoyo. Arsip mengenai batik dari Kelompok Bimasakti. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Teknik pengumpulan data informasi dari sumber data digunakan teknik wawancara secara langsung dilapangan. Menggunakan pedoman dalam melakukan wawancara agar tidak keluar dari pembahasan. Wawancara dilakukan pada kelompok usaha yaitu Sri Kuncoro, Sungsang Batik, Bima Sakti, dan Paguyuban batik Giriloyo. Informasi yang diambil adalah pengusaha yang sudah lama memproduksi dan menggeluti dunia batik tradisi serta kelompok usaha yang baru memulai usaha batik tradisi Giriloyo. Tujuan dari wawancara adalah mengetahui batik tradisi di desa Giriloyo serta motif-motif batik tradisi untuk dikaji menggunakan pendekatan estetika. Teknik wawancara didukung dengan perekaman yang bertujuan sebagai bukti percakapan yang dilakukan. b. Observasi Observasi dilakukan menggunakan pedoman dan dilakukan dengan mendatangi kelompok usaha yaitu Sri Kuncoro, Sungsang Batik, Bima Sakti, Paguyuban batik Giriloyo, Museum Batik, Museum Sonobudoyo, dan Museum Batik Joglo Cipto Wening yang ada di Yogyakarta secara langsung dalam pencarian data. Teknik observasi dalam mengambil sumber data berupa peristiwa, tempat atau lokasi, benda, foto gambar. Observasi ini diperlukan untuk mengetahui visual batik tradisi di desa Giriloyo.
43 c. Mengkaji Arsip dan Dokumen (Content Analisis) Sutopo (2002 : 69) menjelaskan penelitian bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Dokumen yang didapatkan dikaji kebenarannya secara eksternal dan internal. Eksternal menggunakan dokumen buku-buku yang memiliki ISBN, penerbit yang jelas dan skripsi yang sudah diterbitkan. Internal yaitu melakukan pengecekan kebenaran dengan wawancara ahli akademi mengenai isi atau pernyataan yang ada. Data eksternal dan internal yang diperoleh dibandingkan dengan pendapat responden sebagai sumber lain. F. Validitas Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif untuk meningkatkan kebenarannya maka dilakukan validitas data.data yang diperoleh dikumpulkan untuk menjamin validitas data dengan menggunakan teknik trianggulasi sumber. Observasi(Aktivitas) Data Wawancara(Informan) Dokumen/Arsip (Content Analysis) Bagan 2. Model Trianggulasi Data Sumber: Sutopo, 2002 : 78 Triangulasi sumber adalah teknik pemeriksaan keabsahan data untuk mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh dengan memanfaatkan suatu sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Peneliti
44 melakukan trianggulasi sumber dengan observasi dan wawancara langsung pada beberapainforman pembatik dan pemiliki kelompok usaha mengenai batik tradisi Giriloyo. Observasi dan wawancara juga dilakukan dengan Desi staff Museum Batik Yogyakarta, pembatik dan guide kraton Yogyakarta yaitu Kasih dan BRAY. Hj. Poeroeboyo untuk menambah data tentang batik Yogayakarta. Wawancara dan observasi peneliti mengumpulkan dokumen/arsip berbentuk buku, skripsi, majalah yang sesuai kebutuhan penelitian.hasil wawancara, content analysis dan observasi yang berbeda-beda, maka data dapat diuji kemantapan dan kebenarannya dengan validitas data. Validitas data dengan mengulang pernyataan pada narasumber lainsyamsudin dan Giyanto sebagai staff batik Balai Besar Kerajinan Batik untuk mengomentari pernyatan tersebut agar mendapatkan sebuah data.bila terdapat perbedaan maka data akan ditinjau kembali dengan melakukan wawancara dengan responden untuk pemecahan permasalahan (Sutopo, 2002 : 79). G. Teknik Analisis Data Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan teknik analisis data dengan model analisis interaktif. Terdapat tiga komponen analisis data yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan dengan verifikasi.
45 Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Bagan 3. Model Analisis Interaktif Sumber: Sutopo, 2002 : 96 1. Pengumpulan data Aktivitas peneliti melakukan pengumpulan data dalam bentuk interaksi sebagai proses siklus. Pengumpulan data peneliti melakukan reduksi data yang mengumpulkan pokok-pokok motif batik tradisi sesuai kebutuhan menjawab permasalahan. Data dapat diperoleh dari informan ahli profesi, ahli akademi, pembeli, serta berupa sumber buku atau arsip, skripsi, majalah yang berkaitan penelitian. Penyusunan data berupa sajian data berupa deskriptif secara sistematis sehingga permasalahan dipecahkan. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dapat dilakukan dari keseluruhan pengumpulan data yang didapatkan. 2. Reduksi data Pengumpulan data-data mengenai motif batik tradisi dan makna batik menurut beberapa pengrajin dan pemilik kelompok usaha desa Giriloyo. Museum Batik Yogayakarta, Kraton Yogyakarta dan Museum Sonobudoyo yang berada di wilayah Yogyakarta untuk tambahan data batik Yogyakarta. Pengumpulan data
46 dari dokumen/arsip buku, skripsi, majalah dengan penelitian didapat di Perpustakaa wilayah Yogayakarta. Data-data terkumpul tersebut dianalisis dengan menyeleksi, mempersingkat dan menentukan fokus serta membuang data yang tidak diperlukan. 3. Sajian data Data yang telah direduksi dengan memilih beberapa data yang dianggap penting dapat menjawab permasalahan penelitian tentangestetika menurut Dharsono Sony Kartina dari tontonan sebuah jenis pola batik berupa motif utama, motif pengisi dan isian (isen) serta tuntunan dalam motif utama yang terkait oleh estetika Agus Sachari dari simbol, makna dan dayauntuk menganalisis motif batik tradisi di desa Giriloyo, Wukirsari, Bantul, Yogyakarta. Pengelompokan motifmotif disajikan data berupa bentuk deskriptif yaitu menceritakan data yang diperoleh dan sudah direduksi sesuai dengan lapangan untuk menjawab permasalahan dalam bab I. 4. Penarikan simpulan dan verifikasi Tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil pengumpulan data yang sudah direduksi serta dibuat dalam sajian data. Melakukan validitas data perlu dilakukan bila simpulan belum mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka wajib melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang ada dan juga untuk pendalaman data.