ARTIKEL. Oleh: SILVIANA NPM

dokumen-dokumen yang mirip
Ilham Ilahi 1. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

Monica Mayang Sari 1, Khairudin 1, Fazri Zuzano 1,

Getting Answers techniques is better than students who learn with conventional learning at VIII class SMPN 1 Sungayang.

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Bung Hatta

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BOWLING KAMPUS DISERTAI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TUTOR SEBAYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BUNDA PADANG. Endah 1, Susi Herawati 1

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

Key words: Circle The Sage, The Students Mathematics Learning Outcomes

BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRADING PLACES TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Untuk Mendaftar Wisuda. Oleh: ELPI JULIANTI NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE STUDY GROUP DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 33 PADANG

PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

Key words: Practice-Rehearsal Pairs, comprehension of mathematical concept

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

Key Words :Active Learning Type The Learning Cell, Understanding of Students Mathematic Concept

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA MATERI KESEBANGUNAN MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE NUMBERED HEADS DISERTAI LKS.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN STRATEGI FIRE-UP DENGAN PEMBERIAN REWARD DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SALO KABUPATEN KAMPAR Nur Annisa 1

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI PETA KONSEP

Oleh: Sesna Fitri*), Rahmi**), Zulfitri Aima**)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Student Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 20 Padang

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh: Lisnovianti *), Villia Anggraini **), Tika Septia **) ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN AKTIF TIPE BINGO REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 13 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Students Have Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP Pertiwi I Padang

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

Oleh: *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **)Staf Pengajar Program Studi Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT

PENERAPAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK OPERAN KERTAS IDE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 LENGAYANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG. Oleh ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

keywords: students understanding of mathematical concepts, technique kancing gemerincing, quiz

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

Key Word : learning activity, math concept comprehension, and PQ4R.

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENERAPAN PEMBERIAN KUIS DIIRINGI DENGAN REWARD SEBAGAI TINDAK LANJUT PEKERJAAN RUMAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 23 PADANG

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT.

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN KAYU KALEK PESISIR SELATAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KELOMPOK BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 25 PADANG

PENERAPAN STRATEGI MEROTASIKAN PERTUKARAN PENDAPAT KELOMPOK EMPAT ORANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X IPA SMAN 3 PADANG.

ABSTRACT. that tcount

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DISERTAI KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRUE OR FALSE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG PESISIR SELATAN ARTIKEL Oleh: SILVIANA NPM. 0910013211131 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAA JURUSAN PENDIDIKANN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TRUE OR FALSE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG PESISIR SELATAN Silviana 1 1 JurusanPendidikan Matematika danilmupengetahuanalam FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Bung Hatta E-mail:sisilsilviana@yahoo.co.id 2 Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA,Universitas Bung Hatta Abstract There are some factors that cause from lack of understanding mathematical concept for students are less motivation by using creative idea so that, students just memorize the concept without understanding that meaning. The purpose of this research is to know the comprehension of material from the students by using true or false method better than using conventional high school SMAN 3 in Lengayang kinds of the research of this learning is experiment. Population of this research is the first class in SMAN 3 Lengayang, which consists of 5 class. Then take 2 random class as a sample there are X b as the experiment class and X a as the control class. Instrument of this research is the comprehension of student s about mathematic concept that is obtainedby giving test for both of sample. To testing the hypothesis giving t-test to stage α=0,05 from the calculation will get t =1,9227 while t table = 1,6730 because of t calculate > t table so that hypothesis can be accepted to 95 trust stage, in order to, can be concluded that comprehension of math s concept from students is by using active learning true or false method is better than comprehension of conventional concept at class in SMAN 3 Lengayang. Key words:active Learning,True or False,understanding of mathematical concepts. Pendahuluan Matematika memegang peranan penting dalam pembentukan pola pikir siswa.mengingat begitu pentingnya peran matematika maka matematika dijadikan mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, namun mengajarkan matematika tidak mudah.tantangan bagi pendidik adalah memberikan pelajaran matematika dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai, oleh karena itu siswa harus mempunyai pemahaman yang baik terhadap matematika. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10-11 September 2013 di SMA Negeri 3 Lengayang, ditemukan bahwa pembelajaran yang diberikan masih terpusat pada guru. Akibatnya banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dalam materi pembelajaran.siswa yang duduk di belakan sibuk kegiatan mereka masing-masing seperti berbicara dengan teman sebangkunya, 1

bermenung, bermain-main dan kurang minat siswa untuk belajar. Sehingga setelah guru menyampaikan materi dan siswa diberi kesempatan untuk bertanya, siswa malah tidak mau bertanya dan dia lebih memilih diam dari pada bertanya, Dan apabila diberikan latihan yang berbeda dari contoh soal yang diberikan maka siswa tidak mampu lagi menyelesaikan latihan tersebut. Hal ini berarti siswa kesulitan mengerjakan latihan yang tipe soalnya berbeda dengan contoh soal, padahal masih menggunakan yang sama. Berdasarkan hal tersebut menandakan bahwa pemahaman matematis siswa terhadap materi pembelajaran masih kurang. Salah satu strategi yang dapat mengaktifkan siswa dan meningkatkan pemahaman siswa adalah pembelajaran aktif dengan strategi True or False. Strategi True or False adalah strategi pembelajaran yang merangsang keterlibatan langsung dalam materi pembelajaran anda. Strategi tersebut digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan belajar la ngsung. matematika untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa. Strategi PembelajaranTrue or False merupakan suatu pembelajaran Aktif, Silberman (2009) menyatakan bahwa Strategi pembelajaran True or False merupakan kegiatan kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat dalam materi pembelajaran. Kolaboratif maksudnya, siswa dibagi kedalam kelompok belajar untuk saling bekerja sama dalam mengatasi masalah jika ada salah satu siswa yang kesulitan dalam belajar maka yang lain ikut membantu. Metode ini menumbuhkan kerja sama tim, berbagai pengetahuan dan belajar secara langsung. Prosedur pembelajaran dengan mengggunakan strategi true or false menurut Silberman (2009: 94) adalah: a. Buatlah list pernyataan yang berhubungan dengan materi pelajaran, separonya benar dan separonya lagi salah. b. Beri setiap peserta didik satu kertas kemudian mereka diminta untuk mengidentifikasi mana pernyataan yang benar dan mana yang salah dan siswa bebas menggunakan cara apa saja yang digunakan jawabannya. c. Jika proses sudah selesai, bacalah masing-masing pernyataan dan mintalah jawaban dari siswa apakah pernyataan tersebut benar atau salah d. Beri masukan untuk setiap jawaban, sampaikan cara kerja peserta didik adalah bekerja bersama dalam tugas. e. Tekankan bahwa kerja sama kelompok positif akan sangat membantu kelas karena ini adalah metode belajar aktif. Berdasarkan uraian di atas, maka implementasi dari strategi True or false dalam penelitian ini adalah: 2

a. Guru menyusun daftar pernyataan atau pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran disebuah kertas yang di dalamnya merupakan setengah pernyataan atau pertanyaan yang benar dan setengah lagi pernyataan atau pertanyaan yang salah. b. Siswa dibagi kedalam bentuk kelompok, dan satu kelompok terdiri dari 5-6 siswa, pembagian kelompok berdasarkan nilai akademis siswa. c. Guru menyajikan materi. d. Guru membagikan satu kertas yang berisi pertanyaan dan pernyataan yang benar dan salah pada masing-masing siswa disetiap kelompok dan siswa menentukan mana pertanyaan atau pernyataan yang benar dan mana pula pertanyaan atau pernyataan yang salah. e. Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk mencari jawaban tentang pernyataan atau pertanyaan yang telah diperoleh. f. Setiap kelompok disuruh mempresentasikan jawabannya kedepan kelas dan yang tampil kedepan hanya perwakilan dari kelompok saja, gunanya untuk mengetahui mana jawaban yang benar dan mana jawaban yang salah, bagi kelompok yang lain berhak bertanya kepada kelompok yang tampil apa yang tidak dimengertinya g. Apabila ada pertanyaan kelompok yang tidak terjawab atau kurang tepat guru akan menjawab dan menjelaskan penyelesaian pertanyaan kelompok h. Setelah diskusi selesai guru menyuruh siswa duduk ke tempat duduknya masing-masing dan memberikan kuis kepada siswa. i. Guru menutup pelajaran dengan mengarahkan siswa pada sebuah kesimpulan tentang topik yang dibahas, mengingatkan siswa untuk membahas materi yang telah dipelajari dan yang akan diajarkan dan memberikan PR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pemahaman matematis siswa kelas X SMA Negeri 3 Lengayang dengan menerapkan Strategi Pembelajaran Aktif True or False dan untuk mengetahui apakah pemahaman matematis siswa dengan menerapkan Strategi pembelajaran AktifTrue or False lebih baik dari pada pemahaman matematis siswa dengan menerapkanl pembelajaran konvensional di kelas X SMA Negeri 3 Lengayang Pesisir Selatan. Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam inetraksi dengan lingkunganya Hamalik (2010: 30) menyatakan bahwa pembelajaran adalah bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti mengerti. Nickson (1992) mengemukakan bahwapembelajaran Matematika adalah upaya untuk membantu siswa mengkonstruksikan - atau 3

prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melaui proses internalisasi sehingga prinsip atau itu terbangun kembali. Pemahaman terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan.pada KBBI (2002, p. 714) pemahaman berarti proses, perbuatan cara memahami atau memahamkan.suherman (2003: 33) menyatakan bahwa adalah ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengelompokkan objek ke dalam contoh dan non contoh.kata matematis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti yang bersangkutan dengan matematika. Dengan kata lain matematis disiniberarti matematika yang sudah jelas wujudnya. Dengan demikian pemahaman matematis adalah penyerapan suatu matematika yang sudah jelas wujudnya sesuai dengan yang akan dipelajari sehingga dapat mengelompokkan objekkedalam contoh dan non contoh. Shadiq (2009, p. 13)menyatakan bahwa pada Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor, diuraikan bahwa indikator yang menunjukkan pemahaman antara lain: a. Menyatakan ulang sebuah. b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan nya). c. Memberikan contoh dan noncontoh dari. d. Menyajikan dalam berbagai bentuk representasi matematis. e. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu. f. Mengaplikasikan atau logaritma pada pemecahan masalah. Metodologi Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2010: 9) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kasual) antara dua faktor yamg sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi dan menyisihkan faktor-faktor lain yang menggangu. Dalam penelitian ini diperlukan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen menerapkan strategi pembelajaran aktif True or False sedangkan pada kelas kontrol menerapkan pembelajaran konvensional. Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian populasi pada penelitan ini siswa kelas X SMA Negeri 3 Lengayang Pesisir selatan.sedangkansampeladalahbagian dari populasi yang mana harus representatif.artinya segala karakteristik populasi tercermin dalam sampel yang diambil. (Sudjana 2005: 6) menyatakan bahwa: sampel penelitian adalah sebagian populasi yang memiliki sifat dan karakter 4

yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan langkah-langkah pengambilan sampel yaitu: 1) Mengumpulkan nilai Ulangan Harian semester 2 matematika siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lengayang pesisir Selatan, kemudian dihitung rata-rata dan simpangan bakunya; 2)melakukan uji normalitas terhadap masing-masing kelompok data denganmenggunakan uji Liliefors; 3) melakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji barlett; 4) melakukan uji kesamaan rata-rata masing-masing kelas. Intrumen yang digunaka ndalam penelitian ini adalah kuis dan tes akhir. digunakan untuk mengetahui perkembangan pemahaman matematis siswa kelas X SMA Negeri 3 Lengayang dengan menerapkan strategi pembelajaran aktiftrue or False Sedangkan tes akhir digunakan untukmengetahui apakah pemahaman matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif True or False lebih baik dari pada pemahaman matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Analisis untuk menjawab bagaimana perkembangan pemahaman matematis siswa dilihat dari perolehan persentase skala pada setiap indikator pemahaman di setiap pertemuan dan persentase ketuntasan kuis disetiap pertemuan.analisis data tes akhir yang digunakan adalah perbedaan ratarata dengan menggunakan t-tes. Berdasarkan hasi uji normalitas yang dilakukan,diperoleh nilai maks kelas eksperimen sebesar 0,0833dan kelas kontrol 0,0796. Karena yang diperoleh lebih kecil dari L dengan α = 0,05 maka dikatakan sampel berdistribusi normal (Terima H ). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh, (, ) = 1, 905dan = 1,52. Karena didapat dari hasil perhitungan < (, yaitu 1,52< 1,905 maka hipotesis ) H o :σ 1 2 = σ 2 2 diterima dengan taraf nyata α = 0,10. Kesimpulannya adalah data hasil belajar matematika pada kedua kelas sampel memiliki variansi homogen. Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dihitung harga s, dan diperoleh s = 11,50 selanjutnya digunakan rumus uji t, dan diperoleh t = 1,9227. Harga t hitung dibandingkan dengan t tabel yaitu t (54, 0,95), karena dk = 54 tidak ada yang memenuhi dalam distribusi t maka dilakukan interpolasi,dan diperoleh t (54, 0,975) = 1,663.Ternyata didapat t>t (54, 0,95), sehingga hipotesis H 0 : 1 2 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pemahaman matematis siswa yang pembelajarannya menerapkan strategi pembelajaranaktif True or Flase lebih baik dari pada pemahaman matematis siswa yang pembelajarannya 5

menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Lengayang. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan, berupa nilai kuis dan tes akhirsiswa kelas X SMANegeri 3 Lengayang. Hasil dan Pembahasan Perkembangan pemahaman matematis siswa melalui evaluasi berupa kuis yang dilaksanakan setiap akhir pertemuan dilihat dari perolehan persentase skala siswa pada setiap indikator pemahaman disetiap pertemuan. Dari perkembangan ini terlihat adanya peningkatan ataupun penurunan yang terjadi pada pemahaman dan penguasaan siswa pada setiap indikator.distribusi perolehan skala pemahaman matematis siswa pada kuis dan persentasedistribusi skala kuis dapat dilihat pada Tabel dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Ket: I: Indikator S: Skala pemahaman Indikator a: Menyatakan ulang sebuah Indikator b:menyajikan dalam representasi matematis a) Menyatakan Ulang Sebuah Konsep Perkembangan pemahaman matematis siswa padai dikator A dapat dilihat pada gambar berikut: 30 I a b S 9 6 I () I II () 55 III () 3 55,5-45,5 2 9,1-15,2 1 6,1-3,0 0 30,3-36,3 3-39,4 42,4 2-18,2 18,2 1-9,1-0 - 33,3 39,4 36 3 IV () 15 V () III VI () 51,5 - - 15,2 - - - - - 33,3 - - 42,4 57,6 51,5 27,3 12.1 21,2 0,3 6,1-27,3 24,2 27,3 46 0 33 15 IV 51 6

a) Menyajikan dalam representasi matematis. Perkembangan pemahaman siswa pada indikator ini dapat dilihat pada Gambar berikut: 33 9 28 0 27 0 Pemahaman matematissiswa pada kedua sampel diperoleh diberikan tes akhir. Tes akhir pada kedua kelas sampel diikuti oleh 28 orang siswapada kelas eksperimen dan 28 orang siswa pada kelas kontrol. Hasil tes akhir dapat dilihat pada Tabel 2. II IV 28 40 18 VI 21 44 52 39 0 24 6 III V 12 18 43 58 setelah Tabel 4.3: Data TesAkhir Perse Persentase ntase( Skor Skor Kelas N () siswa ) maks min 75 siswa < 75 Eksperimen 28 100 52 57,14 42,86 Kontrol 28 100 46 46,42 53,58 Berdasarkan analisis data diperoleh = 1,9227dant (54,0,05) =1,6730..Ternyata > t (54, 0,05) artinyahipotesisditerima Kesimpulan Perkembangan matematis siswa selama pemahaman pembelajaran aktif True or False menunjukkan adanyaa pemahaman disetiap Pemahaman matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe True or False lebih baik dari pemahaman matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMAN Lengayang. DaftarPustaka 1. Silberman, Melvi L. (2009) Aktif Learning 101 Cara Belajar Aktif. Bandung Nusamedia. 2. Suherman, Erman dkk.2003. Strategi Pembelajaran Kontemporer, Bandung: UPI 3. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 4. Sudjana. 2005. Metoda Bandung: Tarsito. diterapkan strategi peningkatan pertemuan. Statistika. 5. Fajar Shidiq. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta:Depdiknas 7