BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

MIKROKONTROLER AT89S52

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3. oleh: NIM : NIM :

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III DESKRIPSI MASALAH

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

Sistem Antrian Banyak Loket Berbasis AT89C51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Contoh Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAMMABLE IR REMOTE CONTROL. Arjana Permana Putra GD Moch. Farid Noer R

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Penyertaan fungsi, (3) Definisi Port, Deklarasi variabel dan (4) Fungsi Utama. Berdasarkan

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

TUGAS AKHIR APLIKASI PEMANCAR DAN PENERIMA SENSOR ULTRASONIK SR04 DALAM PENGKURAN JARAK PRIMA AYUNI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB III PERANCANGAN ALAT

CABLE LAN TESTER DENGAN TAMPILAN LCD TUGAS AKHIR DEMI SYAPUTRI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

Atmel Corporation, 2009, AT89S52 Datasheet,

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

aplikasinya dalam semua bidang kehidupan, khususnya penerapan teknologi di dunia

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Ket. Ranah kognitif a. Tipe hasil belajar : Pengetahuan (C1) proporsi 43,33 % b. Tipe hasil belajar : Pemahaman (C2) proporsi 56,66 %

Perangkat Keras Komputer dan Perangkat Input Output

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Gambar 4.2 Rangkaian keypad dan LED

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB III METODE PENELITIAN

PERTEMUAN IV PEMOGRAMAN SEVEN SEGMEN DAN LCD

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Perancangan Program Running Text Dot Matrix pada Miniatur Smart Pole PT.INTI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BEL CERDAS CERMAT MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL WIRELESS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada saat tanding pencak silat, teori-teori penunjang sistem alat Pencatat Score pada tanding pencak silat baik perangkat keras (Hardware), maupun perangkat lunak (Software), serta beberapa teori penunjang lainnya. 2.1 Studi Pustaka Alat Pencatat Score dan scoring Board untuk pertandingan pencak silat Perancangan dan pembuatan alat pencatat score dan scoring board umumnya memiliki beberapa perbedaan bila dilihat dari ukuran, badan/body, jenis kanal transmisi, mekanisme pengiriman data, dan beberapa spesifikasi pendukung lainnya, namun pada dasarnya pembuatan alat pencatat score memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan suatu produk alat pencatat score yang lebih efisien dan ekonomis dengan menggunakan udara sebagai media transmisi dan memiliki kehandalan secara fisik lebih mantap. Berdasarkan studi pustaka yang penulis lakukan, didapat beberapa jenis produk alat pencatat score yang ada pada pertandingan-pertandingan sekelas PON dan SEA GAMES, berikut ini adalah uraian spesifikasi dan sistem kerja dari alat pencatat score tersebut. 8

9 2.1.1 Pencatat nilai manual (menggunakan lembaran kertas) Lembaran kertas penilaian untuk tanding pencak silat, bisa dilihat dibawah ini cara pendistribusian data penilaian antara ketua pertandingan dengan juri pada di setiap sudut menggunakan cara manual yang sangat tidak efektif dan menghabiskan banyak waktu, hal ini sangat tidak efektif karena menggunakan manusia untuk mengambil lembaran-lembaran penilaian tersebut dari setiap juri diarea pertandingan sebelum dan sesudah pertandingan berlangsung, sehingga hal ini sangat tidak efisien dan nilai yang dinilai sangat tidak transparan karena tidak terlihat langsung secara realtime. Gambar 2.1 Lembaran Penilaian Pertandingan pencak silat

10 2.1.2 Alat Pencatat Score Kejurnas UNHAS (Universitas Hasanudin) 2012 Alat pencatat score adalah alat pencatat score yang dikembangkan oleh universitas Hasanudin (Makassar). Alat Pencatat score ini memberikan tingkat penilaian yang tinggi sesuai penggunaan oleh juri, memiliki tampilan yang lebih luas dan tulisan lebih jelas terlihat. Gambar 2.2 Alat Pencatat Score pada Kejurnas UNHAS (Makassar) 2012 Gambar 2.3 Operator didekat ketua pertandingan

11 Gambar tampilannya pada proyektor adalah sebagai berikut. Gambar 2.4 Scoring Board menggunakan proyektor a. Tampilan Tampilan pada alat pencatat score menggunakan LCD 16x4 berwarna hijau, dan scoring board menggunakan proyektor sebagai tampilan untuk dapat melihat secara realtime, scoring board ini berada di dekat ketua pertandingan. b. Badan/Body Konstruksi menggunakan kotak aluminium berwarna hitam dengan bentuk solid dan kokoh, namun bentuk tampak besar dan sangat tidak efisien bila digunakan secara mobile. c. Tombol Memiliki 32 tombol secara keseluruhan, tombol ini terdiri dari 16 Tombol 4x4 keypad pada sisi penilaian (Merah) dan dari 16 Tombol 4x4 keypad pada sisi penilaian (Biru).

12 d. Kanal Transmisi Menggunakan kabel dengan panjang 10 meter dan keluaran pada komputer kemudian ke proyektor yang ada dibelakang Ketua Pertandingan. e. Mekanisme Pengiriman data Dari 32 tombol pada alat pencatat score data masuk ke mikrokontroler dan diolah dan dimunculkan pada LCD 4x16 dan kemudian dikirimkan melalui kanal transmisi kabel kepada komputer yang ditunggu oleh user pada sisi meja ketua pertandingan kemudian data nilai ditampilkan pada proyektor. 2.2 Alat Pencatat Score dan Scoring Board berbasis radio frekuensi secara singkat. Alat pencatat score yang dirancang pada tugas akhir ini memiliki fasilitas penunjang yang dapat mempermudah pengguna untuk menggunakan dan mengakses alat pencatat score dengan lebih mudah, dilengkapi dengan dua keypad 3x3 sebagai penginput data yang baik, dan memiliki fisik yang lebih simple dan nyaman digunakan. Selain dari itu pada alat pencatat score dan scoring board dilengkapi dengan perangkat komunikasi berbasis radio frekuensi yang berfungsi sebagai saluran transmisi via udara antara alat pencatat score dengan scoring board sehingga nilai yang ditekan pada keypad alat pencatat score akan tertampil langsung secara realtime pada Scoring Board yang berada dibelakang ketua pertandingan. Berikut uraian spesifikasi rancang bangun Alat pencatat score saat pertandingan pencak silat berbasis radio frekuensi.

13 1. Bodi Konstruksi menggunakan kotak plastik tebal berwarna hitam ukuran 19x12 cm dengan tinggi 7 cm, 2. Tampilan Tampilan pada alat pencatat score menggunakan LCD 16x2 berwarna hijau, dan Scoring Board menggunakan seven segment sebagai tampilan untuk dapat melihat secara realtime, scoring board ini berada di belakang ketua pertandingan. 3. Tombol Memiliki 18 tombol secara keseluruhan, tombol ini terdiri dari 9 Tombol 3x3 Keypad (Push Button) pada sisi penilaian (Merah) dan dari 9 Tombol 3x3 Keypad (Push Button) pada sisi penilaian (Biru). 4. Kanal Transmisi Menggunakan Radio Frekuensi dengan Type YS-1020S sebagai media transmisi Alat Pencatat Score pada masing-masing juri pada gelanggang pertandingan dan scoring board yang berada dibelakang area Ketua Pertandingan. 5. Mekanisme Pengiriman data Dari 18 tombol pada alat pencatat score data masuk ke mikrokontroler dan diolah dan dimunculkan pada LCD 16x2 dan kemudian dikirimkan melalui kanal transmisi Radio Frekuensi YS-1020S kepada scoring board yang berada dibelakang area ketua pertandingan.

14 6. Sistem catudaya menggunakan dua sumber yakni jala-jala listrik 220 VAC dari PLN sebagai sumber utama dan baterai 9 volt sebagai backup daya apabila sumber utama tidak berfungsi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem kerja Alat pencatat score dan scoring board saat tanding pencak silat yang dirancang pada tugas akhir ini, maka perlu diketahui terlebih dahulu komponen penunjang yang digunakan dan bagaimana fungsinya. Berikut akan dijelaskan secara lebih terperinci. 2.3 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. 2.3.1 Central Processing Unit (CPU) Bagian ini berfungsi mengendalikan seluruh operasi pada mikrokontroler, Unit ini terbagi atas dua bagian, yaitu unit pengendali atau Control Unit (CU) dan unit aritmatika dan logika atau Aritmetic Logic Unit (ALU). Fungsi utama unit pengendali adalah mengambil instruksi dari memori (fetch) kemudian menerjemahkan susunan instruksi tersebut menjadi kumpulan proses kerja sederhana (decode), dan melaksanakan urutan instruksi sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan program (execute). Unit aritmatika dan logika merupakan bagian yang berurusan dengan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, serta manipulasi data secara logika seperti operasi AND, OR, dan perbandingan.

15 2.3.2 Bagian Masukan/Keluaran (I/O) Bagian ini berfungsi sebagai alat komunikasi serpih tunggal dengan piranti di luar sistem. Sesuai dengan namanya, perangkat I/O dapat menerima maupun memberi data dari atau ke serpih tunggal. Ada dua macam piranti I/O yang digunakan, yaitu piranti untuk hubungan serial Universal Synchronous and Asynchronous Serial Receiver and Transmitter (USART) dan piranti untuk hubungan paralel yang disebut dengan Paralel Input Output (PIO). Kedua jenis I/O tersebut telah tersedia didalam serpih tunggal. 2.3.3 Perangkat Lunak Serpih tunggal keluarga ATMEGA memiliki bahasa pemrograman khusus yang tidak dipahami oleh jenis serpih tunggal lain. Bahasa pemrograman ini dikenal dengan nama bahasa assembler (Bahasa Mesin/Rakitan) yang memiliki 256 perangkat instruksi. Namun saat ini pemrograman mikrokontroler dapat dilakukan dengan menggunaka bahasa C, yaitu Program Bahasa C-AVR (CodeVision). Dengan bahasa pemrograman C, pemrograman mikrokontroler menjadi lebih mudah, hal ini karena dengan format bahasa pemrograman C dapat diubah menjadi bahasa assembler dengan file hexa (.hex).

16 2.3.4 Klasifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak pada mikrokontroler dapat dibagi menjadi lima kelompok sebagai berikut. 1. Instruksi transfer data Instruksi ini berfungsi memindahkan data, yaitu antar register, dari memori ke memori, dari register ke memori dan lain lain. 2. Instruksi aritmatika Intruksi ini melaksanakan operasi aritmatika yang meliputi penjumlahan, pengurangan, penambahan satu (increment), pengurangan satu (decrement), perkalian dan pembagian. 3. Instruksi logika dan manipulasi bit Berfugsi melaksanakan operasi logika AND, OR, XOR, perbandingan, pergeseran dan komplemen data. 4. Instruksi percabangan Berfungsi untuk mengubah urutan normal pelaksanaan suatu program. Dengan instruksi ini, program yang sedang dilaksanakan akan meloncat ke suatu alamat tertentu. 5. Instruksi stack, I/O, dan kontrol Instruksi ini mengatur penggunaan stack, membaca/menulis port I/O, serta pengontrolan.

17 2.4 Radio Frekuensi Radio Frekuensi adalah salah satu jenis komunikasi data tanpa kabel (nirkabel) yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dihubungkan ke perangkat luar dengan koneksi serial. Radio frekuensi ini memiliki kelebihan dalam pengiriman data ke mikrokontroler, tidak lagi menggunakan format Protocol Data Unit (PDU) yang rumit namun hanya menggunakan format pengiriman data serial biasa. 2.5 Keypad sebagai media penginput data. Keypad adalah rangkaian tombol yang berfungsi untuk memberi sinyal pada suatu rangkaian dengan menghubungkan jalur-jalur tertentu. Keypad terdiri dari beberapa macam berdasarkan jumlah tombol dan fungsinya. Tapi kebanyakan untuk keypad yang ada pada umumnya dipasaran menggunakan prinsip kerja matriks, prinsip kerja matriks adalah seperti dalam ilmu matematika, matriks adalah kumpulan bilangan, simbol atau ekspresi, berbentuk persegi panjang yang disusun menurut baris dan kolom. Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks disebut dengan elemen atau anggota matriks. I N P U T +1 +2 +3-1 -5 < D R > OUTPUT Gambar 2.5 Skematik keypad

18 Ada beberapa teknik untuk membaca data dari matriks keypad tersebut, salah satunya adalah dengan teknik scanning, dimana baris atau kolom selalu dipindai untuk mendeteksi tombol yang ditekan. Caranya yaitu dengan memberikan status 0 (low) pada pin kolom secara bergantian, lalu pin baris dideteksi apakah ada salah satunya yang berkondisi 0 (low). Untuk contoh penggunaan matriks 3x4, pertama C-1 (COL1) diberi logika 0, kemudian status Baris dibaca apakah statusnya 1 (high) semua atau ada salah satu yang low. Berikut ini rangkaian scanning keypad yang dibuat menggunakan Program PCB Diptrace 2.3. Gambar 2.6 Contoh aplikasi Scanning pada keypad 3x3 2.6 LCD (Liquid Crystal Display) sebagai media penampil nilai pada alat pencatat nilai LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah display dot matrix yang difungsikan untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya). LCD

19 karakter memiliki banyak jenis dilihat dari jumlah bitnya. Pada tugas akhir ini aplikasi LCD yang digunakan sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan tulisan sehingga lebih mudah dimengerti, dibanding jika menggunakan LED saja. Gambar 2.7 Modul LCD Tampilan LCD terdiri dari dua bagian, yakni bagian panel LCD yang terdiri dari banyak titik. LCD dan sebuah mikrokontroler yang menempel dipanel dan berfungsi mengatur titik-titik LCD tadi menjadi huruf atau angka yang terbaca. 2.7 LED (Light Emitting Diode) LED atau singkatan dari (Light Emitting Diode) adalah salah satu komponen elektronik yang tidak asing lagi di kehidupan manusia saat ini. Gambar 2.8 LED (Light Emitting Diode)

20 Keunggulannya antara lain konsumsi listrik rendah, tersedia dalam berbagai warna, murah dan umur panjang. LED dirancang menjadi sebuah Ada 3 LED antara lain, 2.8 Macam-macam LED Dari sekian banyak LED memiliki banyak macam yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, ini adalah macam-macam LED 1. Dioda Emiter Cahaya. Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik langsung menjadi cahaya. 2. LED Warna Tunggal. LED warna tunggal adalah komponen yang paling banyak dijumpai. 3. LED Tiga Warna Tiga Kaki. satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua LED. 4. LED Tiga Warna Dua Kaki Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh polaritas tegangan pada kedua LED. Dalam Tugas akhir ini pada scoring board menggunakan LED warna tunggal yang mengeluarkan sinar Biru dan Merah, untuk menunjang pencatatan nilai yang tertanam pada Scoring Board. 2.9 Kompenen IC BCD (Binary Code Decimal) untuk data tampilan Seven Segment

21 Untuk menerjemahkan setiap maksud dan instruksi dari mikrokontroler ke dalam seven segment dibutuhkan sebuah IC BCD (Binary Code Decimal), IC ini berfungsi sebagai penyalur data masukan dari mikrokontroler ke seven segment sehingga tidak perlu menggunakan menghabiskan banyak pin I/O pada mikrokontroler, karena sudah tergantikan oleh IC BCD ini. Berikut adalah gambar IC BCD. Gambar 2.9 Diagram Fungsi Setiap pin komponen BCD 2.10 Program Bahasa C (CODEVISION) CODEVISION-AVR adalah Bahasa Pemrograman C berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga AVR, merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi CODEVISION yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS elektronika sehingga dapat dengan mudah dimengerti atau diterjemahkan. Codevision AVR C Compiler, Pemrograman mikrokontroller AVR lebih mudah dilakukan

22 dengan bahasa pemrograman C. Gambar Tampilan CodeVisionAVR adalah sebagai berikut : Gambar 2.10 tampilan program codevision AVR