PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAMMABLE IR REMOTE CONTROL. Arjana Permana Putra GD Moch. Farid Noer R

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAMMABLE IR REMOTE CONTROL. Arjana Permana Putra GD Moch. Farid Noer R"

Transkripsi

1 PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAMMABLE IR REMOTE CONTROL Arjana Permana Putra GD Moch. Farid Noer R Abstrak Pada era globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Ini dibuktikan dengan munculnya peralatanperalatan yang dulunya bersifat konvensional tapi kini telah mengarah ke otomatisasi yang terintegrasi. Hal ini bertujuan agar semakin dipermudahnya pekerjaan manusia bila bersentuhan langsung dengan tekhnologi tersebut. Bila diteliti lebih lanjut banyak peralatan yang kini menggunakan pengendali nirkabel atau biasa disebut dengan remote control. Banyaknya piranti-piranti saat ini yang menggunakan remote control, menyebabkan semakin banyak pula remote control untuk pengendali masing-masing piranti tersebut. Tentu hal ini dirasa sangat tidak praktis. Pada tujuan akhir ini dilakukan penggabungan fungsi dari masing-masing remote control menjadi sebuah remote control yang multifungsi (remote control universal). Dimana universal remote control diprogram sedemikian rupa agar dapat berfungsi sebagai penerima (receiver) atau perekam fungsi tombol remote lain dan sebagai pengirim (transmitter) kembali fungsi remote yang telah direkam. Hasil yang didapat yaitu universal remote control bekerja pada frekuensi carrier sebesar 38 khz serta mampu memproses frekuensi carrier pada rentang 36 khz 40 khz yang merupakan ratarata frekuensi carrier TV. Selain itu universal remote control hanya memfungsikan 4 tombol sebagai media penyimpanan data karena terbatasnya kapasitas EEPROM internal mikrokontroler. Dan dari hasil analisa didapat bahwa tingkat akurasi universal remote control adalah sebesar 99,4175 %. Kata kunci : Transmitter IR, AT Mega-16, Receiver IR, Rangkaian Modulasi. 1. Pendahuluan Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, banyak peralatan elektronik yang menggunakan remote guna mempermudah kebutuhan hidup manusia. Semakin banyak peralatan berbasis remote control, semakin banyak pula aneka ragam remote controlnya. Hal itu dirasa tidak praktis. Pada Tugas Akhir ini banyaknya aplikasi dari remote control yang ada akan disederhanakan dan dijadikan kesatuan yang fungsional sehingga menjadi sebuah remote control yang memiliki fungsi remote yang telah direkamnya dan tentu saja tanpa mengurangi fungsi dari remote tersebut. Remote Control yang akan dibuat ini merupakan Remote Control InfraRed berbasis mikrokontroler AT Mega-16 atau lebih dikenal dengan nama Universal Remote Control. Dimana maksudnya adalah dalam mengendalikan peralatan elektronik yang berbasis remote control, cukup hanya dengan menggunakan satu buah remote control saja, tapi tentunya sudah dilakukan beberapa penyesuaian yang bersifat teknis. Dengan universal remote control ini diharapakan akan memudahkan pengguna dalam mengendalikan beberapa peralatan sehingga praktis dan efektif. 2. Teori 2.1 InfraRed Infra merah (InfraRed) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu diantara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni : Near Infra Merah 0,75 1,5 µm Mid Infra Merah ,50-10 µm Far Infra Merah µm Contoh aplikasi sederhana untuk far InfraRed adalah terdapat pada alat alat kesehatan. Sedangkan untuk mid InfraRed ada pada alat ini untuk pengirim sinyal modulasi, sedangkan near InfraRed digunakan untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop. Penggunaan infra merah sebagai media transmisi data mulai diaplikasikan pada berbagai perlatan seperti televisi, handphone sampai pada transfer data pada PC. Media infra merah ini dapat digunakan baik untuk kontrol aplikasi lain maupun transmisi data. Sifat-sifat cahaya infra merah : 1. Tidak tampak manusia. 2. Tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang. 3. Dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas. Komunikasi Infra Merah dilakukan dengan menggunakan dioda infra merah sebagai pemancar dan modul penerima infra merah sebagai penerimanya. Untuk jarak yang cukup jauh, kurang lebih tiga sampai lima meter, pancaran data infra

2 merah harus dimodulasikan terlebih dahulu untuk menghindari kerusakan data akibat noise. Gambar 2.1 Sinyal Transmisi IR 2.2 Mikrokontroler AT Mega -16 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s Risc processor) merupakan pengontrol utama standar industri dan riset saat ini. Hal ini dikarenakan berbagai kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan mikroprosesor, yaitu murah, dukungan software dan dokumentasi yang memadai, dan membutuhkan komponen pendukung yang sangat sedikit. Salah satu tipe mikrokontroler AVR untuk aplikasi standar yang memiliki fitur memuaskan ialah AT Mega-16. Mikrokontroler atau mikroprosesor adalah suatu piranti yang digunakan untuk mengolah datadata biner (digital) yang didalamnya merupakan gabungan dari rangkaian-rangkaian elektronik yang dikemas dalam bentuk suatu chip (IC). Pada umumnya mikrokontroler tediri dari bagian-bagian sebagai berikut: Alamat (address), Data, Pengendali, Memori (RAM atau ROM), dan bagian Input-Output Spesifikasi AT Mega-16 Fitur-fitur pada mikrokontroler AT Mega-16 antara lain: a. Saluran I/O ada 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D. b. ADC 10 bit sebanyak 8 channel. c. CPU yang terdiri dari 32 buah register. d. Watchdog Timer dengan osilator internal. e. Dan fitur-fitur lain yang mempermudah dalam penggunaan. f. Tegangan kerja berkisar 4-5 Volt. g. Memori Flash 8 Kbytes untuk program. h. Memori EEPROM 512 bytes untuk data. i. Komunikasi serial melalui SPI dan USART. j. Analog komparator. k. 4 I/O PWM. l. Fasilitas In System Programming (ISP). 2.3 LCD LCD (Liquid Crystal Display) adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling banyak digunakan saat ini ialah LCD M1632 refurbish karena harganya cukup murah. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2x16 (2 baris x 16 kolom) dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD. Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD memiliki CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory), dan DDRAM (Display Data Random Access Memory). LCD yang umum, ada yang panjangnya hingga 40 karakter (2x40 dan 4x40), dimana kita menggunakan DDRAM untuk mengatur tempat penyimpanan karakter tersebut. Gambar 2.2 Susunan Alamat Pada LCD 22 Pada Gambar 2.14 cara pen-setting-an alamat awal karakter 00H dan alamat akhir 39H. Jadi, alamat awal di baris kedua dimulai dari 40H. Jika Anda ingin meletakkan suatu karakter pada baris ke-2 kolom pertama, maka harus di-setting pada alamat 40H. Jadi, meskipun LCD yang digunakan 2x16 atau 2x24, atau bahkan 2x40, maka penulisan programnya sama saja. CGRAM merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter, dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan. 3. Perancangan Sistem Pada bab perancangan dan pembuatan alat ini dibahas beberapa topik diantaranya yaitu : (a) diagram fungsional dari sistem secara keseluruhan, (b) perancangan perangkat keras yang meliputi perancangan rangkaian sistem minimum AT Mega- 16, perancangan rangkaian receiver, perancangan rangkaian transmitter, perancangan rangkaian modulasi, perancangan konversi tegangan, (c) perancangan prototype, (d) dan perancangan perangkat lunak. 3.1 Diagram Fungsional Gambar 3.1 Diagram Keseluruhan Adapun urutan proses dari diagram keseluruhan Gambar 3.1 adalah sebagai berikut : 1. Data sinyal input yang memiliki frekuensi carrier dalam rentang 36 khz 40 khz dari remote control lain dibaca dan

3 diterima oleh TSOP rangkaian receiver IR. Jika data valid maka akan terdeteksi logic 0 dan receiver IR meneruskan data ke tahap selanjutnya. Sedangkan jika data yang diterima tidak valid akan terdeteksi logic 1 dan receiver IR akan menghentikan proses penerimaan data. 2. Sebelum data benar-benar dikatakan valid maka data tersebut akan diproses dan diidentifikasi oleh rangkaian demodulasi untuk memastikan data yang masuk mempunyai frekuensi carrier sebesar 36 khz 40 khz, dan apabila ada interferensi sinyal lain yang sama atau mirip maka tugas rangkaian ini adalah menghentikan eksekusi. 3. Setelah data dikatakan benar-benar valid oleh rangkaian receiver IR maka data sinyal input tadi akan diteruskan ke mikrokontroler AT Mega-16, diproses dan disimpan pada EEPROM dan flash memory mikrokontroler. 4. Setelah data dapat diterima oleh mikrokontroler maka pada tampilan LCD akan tertera save as dan itu artinya data tersebut telah sukses diterima. Kemudian kita tinggal men-setting tombol mana pada keypad untuk mewakili data tadi. 5. Data yang siap untuk dikirim, maka pada tampilan LCD akan tertera siap kirim dan tinggal memencet kembali tombol yang mewakili data tadi. 6. Setelah itu rangkaian transmitter siap untuk mengirimkan data ke device lain yang akan dikontrol. 3.2 Perancangan Perangkat Keras Pada sistem alat keseluruhan yang akan dibuat terdapat beberapa hardware yaitu : rangkaian mikrokontroler AT Mega-16, rangkaian transmitter, rangkaian receiver, rangkaian modulasi dan rangkaian konversi tegangan Perancangan Rangkaian AT Mega-16 Sebagai pengontrol utama dari sistem digunakan komponen berupa mikrokontroler AVR AT Mega-16. Mikrokontroler ini memiliki banyak sekali fungsi. Akan tetapi pada perancangan alat ini Mikrokontroler AT Mega-16 digunakan sebagai pengolah sinyal input yang masuk melalui rangkaian receiver, menyimpan data input tersebut ke dalam EEPROM dan flash memory mikrokontroler kemudian mengirimkan sinyal output melalui rangkaian transmitter. Adapun penggunaan port pada Mikrokontroler AT Mega-16 adalah sebagai berikut : Port D.4 : Port D.4 digunakan sebagai input melalui rangkaian Receiver. Port D.1 : Port D.1 digunakan sebagai output melalui rangkaian Transmitter. Port A : Port A digunakan untuk LCD. Port C : Port C digunakan untuk Keypad. Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler AT Mega Perancangan Rangkaian Receiver Rangkaian penerima (receiver) di-setting pada port D.4. Rangkaian receiver disini berfungsi untuk menerima sinyal input yang dipancarkan oleh remote lain. Dimana rangkaian receiver ini khusus di-setting hanya untuk menangkap sinyal yang memiliki frekuensi carrier sebesar 38 khz. Rangkaian receiver ini membutuhkan tegangan sebesar +5 Volt. Transmisi dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip aktif dan non aktifnya LED InfraRed sebagai kondisi logic 0 dan logic 1. Membutuhkan frekuensi 38 khz, maka artinya logic 0 berarti sinyal frekuensi 38 khz mengalir ke LED InfraRed dan kondisi logic 1 artinya tidak ada sinyal yang mengalir pada LED InfraRed. Rangkaian hardware akan mendapatkan input tegangan dari port D.4 mikrokontroler yang kemudian akan dikonversi ke tegangan +5 Volt oleh regulator, sesuai oleh input yang dibutuhkan TSOP

4 5V 0V Gambar 3.3 Rangkain Receiver IR Perancangan Rangkaian Transmitter Rangkaian pengirim (transmitter) di-setting pada Port D.1. Rangkaian transmitter akan menyala jika pin pada mikrokontroler memberikan tegangan sebesar +5 Volt karena pada dasarnya blok pengolahan berfungsi sebagai pengatur yaitu untuk menentukan salah satu pin yang akan hidup dan jika salah satu pin hidup maka akan mengeluarkan tegangan sebesar +5 Volt. Jika rangkaian transmitter mengirimkan sinyal ON OFF maka rangkaian receiver juga menerima sinyal ON OFF. Tetapi rangkaian receiver hanya mendeteksi ada carrier atau tidak. Jika ada data carrier maka pulsa yang dikirimkan adalah high, sebaliknya jika tidak ada data carrier maka pulsa yang dikirimkan adalah low. Gambar 3.4 Rangkaian Transmitter IR Perancangan Rangkaian Modulasi Penggunaan rangkaian modulasi disini adalah berfungsi untuk meminimalisasi interferensi sinyal pada pengiriman informasi yang menggunakan frekuensi sama atau berdekatan. Dimana rangkaian modulasi ini di-setting agar dapat mengenali frekuensi 36 khz 40 khz dan menginisialisasikannya sebagi logic 0 dan mengenali frekuensi 0 khz menginisialisasikannya sebagai logic Perancangan Rangkaian Konversi Tegangan Perangkat konversi tegangan disini hanyalah digunakan sebagai perangkat yang mengkonversikan tegangan 6 Volt dari baterai menjadi 5 Volt yang dimana dikonversi oleh regulator. Dikonversikan menjadi 5 Volt dikarenakan secara keseluruhan sistem universal remote control yang dibuat membutuhkan tegangan 5 Volt. Gambar 3.6 Rangkaian Konversi Tegangan 4. Pengujian dan Analisa Data Pada tahap pengujian dan analisis kali ini akan dibahas beberapa analisa yang dilakukan terhadap alat yang telah dibuat yaitu : menganalisa jangkauan dari universal remote control yang dibuat, menganalisa dan membandingkan sinyal input dan output dari universal remote control menggunakan oscilloscope dan menguji tingkat kehandalan dari universal remote control. 4.1 Jagkauan Universal R.C Ujicoba dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana universal remote control yang telah dibuat dapat mengontrol peralatan elektronik yang diinginkan. Pengujian dilakukan dengan beberapa catatan yaitu : 1. Tidak ada benda yang menghalangi antara peralatan elektronik yang dikontrol dengan universal remote control. 2. Kedudukan universal remote control dan receiver inframerah peralatan yang dikontrol sama tinggi. 3. Pemancar pada universal remote control dengan penerima pada peralatan yang dikontrol membentuk garis lurus (tidak terjadi sudut pengontrolan). 4. Uji coba dilakukan untuk beberapa peralatan elektronik yang tersedia. Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Jangkauan Universal Remote Control Merek Tipe Jangkauan (m) Advance ATV318 3 Gadmei TV3488N 3 LG MKJ ,8 Sharp G1342SA 2,8 Gambar 3.5 Rangkaian Modulasi 4.2 Pengujian Sinyal Input dan Output Pengujian sinyal input dan output disini menggunakan Oscilloscope. Dimana disini sinyal input dan output dibandingkan antara satu dan yang lainnya apakah terdapat error atau tidak.

5 4.2.1 Pengujian TV Advance Tombol 1 Input Tombol 1 Advance Karena sinyal input dan output yang diukur melebihi batas layar Oscilloscope maka dipotong menjadi beberapa bagian. Begitu juga dengan device yang lainnya seperti TV Tuner Gadmei, TV LG dan TV Sharp. Time/Div = 5 ms Volt/Div = 5 Volt Gambar 4.1 Input tombol 1 Advance Output Tombol 1 Advance Perbedaan bentuk sinyal antara input dan output yang dihasilkan itu hanya karena penggunaan skala yang berbeda saja. Time/Div = 2 ms Volt/Div = 5 Volt Gambar 4.2 Output tombol 1 Advance Dari hasil analisa Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 antara sinyal input yang diukur langsung pada remote yang bersangkutan dan sinyal output hasil pancaran universal remote control dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara sinyal input dan output tersebut. Ini menandakan data sinyal yang diterima dan dipancarakan universal remote control terjamin keakuratannya. Dimana dalam pengukuran ini menggunakan Time/Div sebesar 5 ms dan Volt/Div sebesar 5 V untuk sinyal input serta Time/Div sebesar 2 ms dan Volt/Div sebesar 5 V untuk sinyal output. 4.3 Pengujian Tingkat Keberhasilan Universal R.C Pengujian dilakukan terhadap beberapa peralatan elektronik yang telah ditetapkan sebelumnya dari berbagai merk dan type. Pengujian dapat dilakukan dengan cara merekam fungsi tombol yang telah dikehendaki (pengujian dilakukan terhadap 4 tombol masing-masing remote control), kemudian mengirimkan sinyal data hasil rekaman universal remote control pada masing-masing device yang bersangkutan. Bilamana device yang bersangkutan dapat dikontrol dengan baik dinyatakan berhasil dan begitu sebaliknya. Pengujian untuk masing-masing tombol tiap device dilakukan sebanyak 20 kali. Dari uji coba ini dapat diketahui sejauh mana tingkat keberhasilan universal remote control Pengujian TV Tuner Advance Tabel 4.2 Pengujian TV Tuner Advance Nama Tingkat Tingkat Presentase Tombol Keberhasilan Kegagalan Keberhasilan Power % CH % CH % VOL % Pada Tabel 4.2 dapat dianalisa bahwa tingkat keberhasilan dari universal remote control adalah 100%. 5. Penutup 5.1 Kesimpulan 1. Penyimpanan data ataupun program pada universal remote control dialokasikan pada EEPROM internal mikrokontroler dan flash memory mikrokontroler. Karena terbatasnya area penyimpanan EEPROM internal mikrokontroler yang sebesar 512 byte maka hanya bisa difungsikan 2 tombol penyimpanan (Tombol 1 dan 2) dan 2 tombol penyimpanan lagi (tombol 3 dan 4) pada flash memory. Jadi jumlah tombol penyimpanan yang dapat difungsikan adalah 4 macam tombol penyimpanan. 2. Dari hasil pengujian sinyal input dan output menggunakan Oscilloscope dapat diketahui bahwa perbandingan sinyal input dan output yang dihasilkan mempunyai kesamaan hingga 100%. 3. TSOP adalah TSOP InfraRed yang memiliki frekuensi carrier sebesar 38 khz dan mampu memproses frekuensi carrier dari rentang 36 khz 40 khz. Dimana bila ada interferensi sinyal lain selain 38 khz maka data akan terdeteksi logic 1 sedangkan bila mempunyai frekuensi carrier 38 khz akan terdeteksi logic Saran 1. Lebih disarankan memakai EEPROM eksternal agar daya simpan programnya menjadi lebih banyak. 2. Lebih disarankan agar menambah jangkauan transmisi dari universal remote control dengan cara lebih menyempurnakan rangkaian modulasi. 6. Referensi 1. Hermawan Ali, Infra Merah Pada Remote Control, Gramedia, Bandung, Hermawan Ali, Sistem Sensor Infra Merah, Gramedia, Bandung, Muana Berlinang, Saat, Perancangan dan Realisasi Universal Remote Control Berbasis Mikrokontroler, Tugas Akhir,

6 Program S1 Teknik Elektro FTI-ITS, Surabaya, Andrianto, Heri, Pemrograman Mikrokontroler AVR ATmega16, Informatika, Bandung, Putra Susanto Markus, Robot Yang Dirancang Oleh Window Parameter Melalui Media InfraRed, Kompas, Jakarta, 02 Pebruari Iddhien, Pemrograman (Interface) LCD dengan Mikrokontroller AVR AT Mega-8535, duniaelektronika.com/lcd/karakter.html, Jakarta, 07 Mei , IR Receiver Modules for Remote Control Systems, Vishay Semiconductor, Germany, Simatupang Ray, Rangkaian Elektronika Remote Control IR, angkaianinframerah.html, Riau, 11 Mei 2010.

Kata Kunci : Infra Merah, identitas, nirkabel, perangkat presensi, komunikasi serial, basis data

Kata Kunci : Infra Merah, identitas, nirkabel, perangkat presensi, komunikasi serial, basis data Rancang Bangun Perangkat Sistem Presensi dengan Menerapkan Sistem Nirkabel Infra Merah Berbasis Mikrokontroler Pugeh Aditya N., Akhmad Hendriawan, Hary Oktavianto Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik

Lebih terperinci

SELAMAT PAGI ARJANA PERMANA PUTRA GD ( ) MOCH FARID NOER R. ( )

SELAMAT PAGI ARJANA PERMANA PUTRA GD ( ) MOCH FARID NOER R. ( ) SELAMAT PAGI ARJANA PERMANA PUTRA GD (2207030003) MOCH FARID NOER R. (2207030021) JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAMMABLE IR REMOTE CONTROL PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam perkembangan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Switching 16 Lampu Secara Nirkabel Menggunakan Remote Control

Perancangan Sistem Switching 16 Lampu Secara Nirkabel Menggunakan Remote Control 1 Perancangan Sistem Switching 16 Lampu Secara Nirkabel Menggunakan Remote Control F.D. Rumagit, J.O. Wuwung, S.R.U.A. Sompie, B.S. Narasiang Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado-95115, Email: frekarumagit@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat BAB III STUDI KOMPONEN Bab ini menjelaskan mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 3.1 Mikrokontroler Perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sensor Optocoupler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) yang diproduksi oleh Atmel Corporation.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran Umum Perangkat keras dari proyek ini secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat elektronik dan mekanik alat pendeteksi gempa.perancangan

Lebih terperinci

Antarmuka LCD pada DST-AVR

Antarmuka LCD pada DST-AVR Antarmuka LCD pada DST-AVR M1632 adalah merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya yang rendah. Modul ini dilengkapi dengan mikrokontroler yang didisain khusus untuk mengendalikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Rancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet

Rancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet Rancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet Oleh: Syarif Hidayatullah 2205 100 158 Pembimbing: Ir. Harris Pirngadji, MT.ID. BIDANG STUDI ELEKTRONIKA Jurusan Teknik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009 dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI Oleh Wahyu Adi Nugroho NPM. 0734210306 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sistem komputer yang dikemas dalam sebuah IC. IC tersebut mengandung semua komponen pembentuk komputer seperti CPU,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI TRACKING ANTENA BERBASIS KANAL TV. Kampus ITS, Surabaya

PEMBUATAN APLIKASI TRACKING ANTENA BERBASIS KANAL TV. Kampus ITS, Surabaya PEMBUATAN APLIKASI TRACKING ANTENA BERBASIS KANAL TV Fajrin Aryuanda 1, Budi Aswoyo 2, Akuwan Saleh 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Laboratorium Digital Signal

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI REMOTE TV UNIVERSAL SEBAGAI PENGATUR KARAKTER PADA DOT MATRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

IMPLEMENTASI REMOTE TV UNIVERSAL SEBAGAI PENGATUR KARAKTER PADA DOT MATRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 IMPLEMENTASI REMOTE TV UNIVERSAL SEBAGAI PENGATUR KARAKTER PADA DOT MATRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Strata 1

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian ini termasuk pengujian masing-masing bagian secara terpisah dan pengujian BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Secara garis besar, terdapat 3 macam pengujian, yaitu: 1. Pengujian hardware (troubleshooting).

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka 1. Perancangan Telemetri Suhu dengan Modulasi Digital FSK-FM (Sukiswo,2005) Penelitian ini menjelaskan perancangan telemetri suhu dengan modulasi FSK-FM. Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Mikrokontroler ATMega 128 Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika TAKARIR AC (Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya

Lebih terperinci

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold

Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold Seminar Tugas Akhir Juni 06 Tachometer Berbasis Mikrokontroler AT Mega 8 Dilengkapi dengan Mode Hold (Tera Hanifah Al Islami, Andjar Pudji, Triana Rahmawati ) ABSTRAK Tachometer adalah suatu alat ukur

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04 Nama : Zulham.Saptahadi Nim : 10808017 Kelas : 08 Tk 04 Latar Belakang Dalam bidang transportasi masih banyak sekali permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan salah satunya di terminal. Banyaknya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PERINGATAN BATAS LAJU KENDARAAN UMUM BERBASIS MIKROKONTROLER AVR DAN KOMUNIKASI INFRA MERAH

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PERINGATAN BATAS LAJU KENDARAAN UMUM BERBASIS MIKROKONTROLER AVR DAN KOMUNIKASI INFRA MERAH RANCANG BANGUN ALAT BANTU PERINGATAN BATAS LAJU KENDARAAN UMUM BERBASIS MIKROKONTROLER AVR DAN KOMUNIKASI INFRA MERAH Suwito 1 1 Jurusan Teknik Elektro, FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Teknik

Lebih terperinci

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM 3.1 Perancangan Diagram Blok Dalam pembuatan sistem diagram blok yang perlu dipahami adalah cara kerja dari sistem yang akan dibuat. Sistem sensor gas akan bekerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan suatu sistem penjejak obyek bergerak. 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran),

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL Adi Wahyudianto, Iswanto, Anna Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Kasihan Bantul DIY

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM WIRELESS INFRARED UNTUK IDENTITAS PARKIR BERLANGGANAN

APLIKASI SISTEM WIRELESS INFRARED UNTUK IDENTITAS PARKIR BERLANGGANAN APLIKASI SISTEM WIRELESS INFRARED UNTUK IDENTITAS PARKIR BERLANGGANAN Bambang Sarwono, Akhmad Hendriawan S.T,M.T, Reesa Akbar, S.T,M.T Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

ALAT PENGATUR WAKTU SECARA WIRELESS DENGAN MEDIA INFRARED

ALAT PENGATUR WAKTU SECARA WIRELESS DENGAN MEDIA INFRARED TESLA VOL. 0 O. MARET 2008 ALAT PEGATUR WAKTU SECARA WIRELESS DEGA MEDIA IFRARED Adrianto. H, Hartono. H 2, Jefri 3 Jurusan Teknik Elektro Universitas Tarumanagara Jakarta 440 2 Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PESAWAT CENTRIFUGE BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PESAWAT CENTRIFUGE BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PESAWAT CENTRIFUGE BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) Disusun Oleh : Nama : Nanik Nur Apriyani

Lebih terperinci

TULISAN BERJALAN DENGAN KENDALI REMOTE TV. Addy Heriadi Jauhari 1), Martanto 2) ABSTRAK

TULISAN BERJALAN DENGAN KENDALI REMOTE TV. Addy Heriadi Jauhari 1), Martanto 2) ABSTRAK TULISAN BERJALAN DENGAN KENDALI REMOTE TV Addy Heriadi Jauhari 1), Martanto 2) 1,2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio Setiyo Budiyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 Telepon:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Pengatur Scoring Digital Wireless Futsal Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8. Perancangan rangkaian pengatur scoring digital untuk mengendalikan score,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Selasa 18 Oktober 2011; 09:00 WIB ; Dosen: Waskita Adijarto, Pranoto Hidaya Rusmin 1 Sistem Mikroprosesor Diketahui sebuah sistem mikroprosesor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG PENUMPANG BUS TRANS PADANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32

RANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG PENUMPANG BUS TRANS PADANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 RANCANG BANGUN ALAT PENGHITUNG PENUMPANG BUS TRANS PADANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA32 Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id Abstrak Transportasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor Sistem Minimum Mikrokontroler TTH2D3 Mikroprosesor MIKROKONTROLER AVR Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu, BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM Pengukuran dilakukan untuk mengetahui apakah sistem beroperasi dengan baik, juga untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut sesuai dengan yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luasnya suatu wilayah (misalnya gedung atau pabrik) yang peralatan-peralatan

BAB I PENDAHULUAN. luasnya suatu wilayah (misalnya gedung atau pabrik) yang peralatan-peralatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pengendalian merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri. Banyaknya peralatan, terutama peralatan elektronik yang harus dikendalikan atau luasnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai studi pustaka alat pencatat score pada saat tanding pencak silat, teori-teori penunjang sistem alat Pencatat Score pada tanding pencak silat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535

PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 PENGUKUR KECEPATAN GERAK BENDA MENGGUNAKAN SENSOR PHOTOTRANSISTOR BERBASIS MIKROKONTROLER Atmega 8535 Ery Safrianti, Febrizal, Edy Alvian P. Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci