BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB II GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM. Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB II SOSIAL DEMOGRAFIS TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Ukui yang ibukotanya pangkalan Kerinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PULAU SENGKILO KECAMATAN KELAYANG KABUPATEN INDRAGIRI HULU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

V. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kondisi umum Desa Kalisari meliputi kondisi fisik daerah dan kondisi

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV.GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Gedung Aji memiliki luas wilayah sekitar 114,47 km 2 beribukota di

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

BAB II GAMBARAN UMUM DESA TELUK BATIL KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK. Sungai Apit Kabupaten Siak yang memiliki luas daerah 300 Ha.

BAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI

BAB. II GAMBARAN TENTANG DESA PAYUNG SEKAKI KECAMATAN TAMBUSAI UTARA ROHUL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Negeri Sakti merupakan salah satu desa di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

(Monografi Desa Ngijo 2011). 6,5 Sedangkan horizon B21 dalam cm: warna 5YR 3/3

Transkripsi:

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389 Ha atau sekitar 6,25 % dari seluruh wilayah Kecamatan Namo Rambe. 9 Posisi Desa ini di Kecamatan Namo Rambe sangatlah strategis karena menjadi ibukota sebagai pusat pemerintahan kecamatan. Secara geografis, Desa Namo Rambe terletak pada ketinggian 51-427 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan antara 4º - 7º. Wilayahnya dipengaruhi oleh iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 18º - 36º C. Curah hujan rata-rata sekitar 2.256 mm per tahun. 10 Di desa ini juga terdapat 3 aliran sungai utama yang kesemuanya bermuara ke Selat Malaka, yaitu Sungai Petani, Sungai Bahorok dan Sungai Deli. Tanah-tanah di Desa Namo Rambe terdiri atas lapisan tanah aluvial sehingga sangat cocok untuk diusahakan sebagai lahan pertanian. Sebagian besar penggarapan lahan diusahakan sebagai lahan tanaman pangan dan lahan perkebunan. Adapun hasil-hasil pertanian di Desa Namo Rambe sebagian besar 9 Kantor Statistik Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Deli Serdang Dalam Tahun 1995, Lubuk Pakam, 1996, hal.2 10 Ibid., hal.3-4

dipasarkan ke Kota Medan, seperti buah-buahan, beras, palawija dan sayursayuran. Adapun batas-batas wilayah administratif Desa Namo Rambe adalah sebagai berikut; - Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Kuta Tengah - Sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Tangkahan - Sebelah timur : berbatasan dengan Desa Namo Landur dan Desa Gunung Berita - Sebelah barat : berbatasan dengan Kecamatan Pancur Batu 11 Letak Desa Namo Rambe dengan Kota Medan sangatlah dekat, hanya berkisar 30 Km saja. Dengan jaraknya yang begitu dekat, maka dapat dipastikan kalau masyarakat Desa Namorambe sudah sangat mudah untuk melakukan interaksi dan beraktivitas secara tidak terbatas ke Kota Medan, seperti melakukan aktifitas perdagangan, pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya. 11 Kantor Kecamatan Namo Rambe, Peta Kecamatan Namo Rambe tahun 1990

2.2 Struktur Pemerintahan Desa Namo Rambe 12 merupakan salah satu dari 36 desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Desa ini berjarak ± 1 Km dari Kuta Tengah sebagai ibukota kecamatan. Desa Namo Rambe secara resmi dibentuk sejak tahun 1981, 13 yang terbagi dalam 4 wilayah dusun. Kepala pemerintahan di Desa Namo Rambe dipegang oleh seorang kepala desa. Dalam menjalankan fungsi pemerintahannya, ia dibantu oleh seorang sekretaris desa, beberapa staf/perangkat desa dan para kepala dusun. Sementara itu, untuk menampung aspirasi masyarakat Desa Namo Rambe terdapat pula Lembaga Musyawarah Desa (LMD) yang merupakan sarana pertemuan aparatur desa, para pemuka masyarakat dan kepala dusun. Dalam meningkatkan pembangunan pedesaan, maka kepala desa memerlukan masukanmasukan pembangunan yang berasal dari masyarakat dalam bentuk organisasi pedesaan, seperti LKMD, PKK dan lain-lain, termasuk pula Koperasi Credit Union Gunanta Ras. 12 Berdasarkan cerita yang dituturkan secara turun-temurun, Namo Rambe berasal dari kata Namo dan Rambe yang artinya tanaman rambe yang tumbuh di hulu. Pada awalnya Namo Rambe merupakan sebuah Kuta (kampung) dibuka oleh Raja Samuara. Secara turun-temurun, kepemimpinannya kemudian dilanjutkan kepada keturunan-keturunannya sebagai penghulu atau kepala kampung. 13 Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Profil Kabupaten Deli Serdang, Lubuk Pakam, 2005, hal.2

Bagan 1. Struktur Pemerintahan Desa Namo Rambe Kepala Desa Organisasi Pedesaan Lembaga Musyawarah Desa Sekretaris Desa Perangkat Desa Kepala Dusun Sumber : Kantor Desa Namo Rambe Berikut ini adalah nama-nama kepala desa yang pernah menjabat di Desa Namo Rambe sejak tahun 1988 1998. 1. Satar Tarigan (1986 1991) 2. Mesin Pandia (1991 1996) 3. Poungik Barus (1996 2004)

2.3. Keadaan Penduduk Mayoritas penduduk Desa Namo Rambe merupakan masyarakat Karo. Mereka merupakan suku asli di desa ini dan menggunakan Bahasa Karo sebagai bahasa kesehariannya. Selain orang-orang Karo, banyak juga masyarakat pendatang yang bermukim di desa ini, seperti masyarakat yang berasal dari wilayah Tapanuli, Simalungun, Jawa dan Nias. Tabel 1. Penduduk Desa Namo Rambe tahun 1998, menurut Suku Bangsa No. Suku Bangsa Jumlah % 1. Karo 1.378 86,4 2. Jawa 78 4,9 3. Simalungun 49 3,1 4. Batak Toba 38 2,4 5. Lainnya 52 3,2 Jumlah 1.595 100,0 Sumber: Kantor Desa Namo Rambe, tahun 1998 Berdasarkan data penduduk pada tahun 1998, jumlah penduduk Desa Namo Rambe sebanyak 1595 jiwa yang terdiri dari 415 kepala keluarga (kk), dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 658 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 937 jiwa. Jumlah penduduk produktif terhitung rendah, karena hampir sebagian besar penduduknya didominasi oleh anak-anak antara

usia 0-14 tahun. Ini menunjukan bahwa Desa Namo Rambe memiliki angka kelahiran penduduk yang tinggi. Walaupun demikian, laju pertumbuhan penduduk Desa Namo Rambe tergolong sangat rendah. Ini disebabkan karena sebagian besar penduduk usia produktif meninggalkan desanya untuk bekerja, sekolah ataupun menetap secara permanen di desa atau wilayah lain karena pernikahan. Tabel 2. Jumlah dan Persentase Pertumbuhan Penduduk Desa Namo Rambe, 1988 1998 No. Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk (%) 1. 1988 1.461 1,03 2. 1989 1.475 0,95 3. 1990 1.487 0,81 4. 1991 1.499 0,80 5. 1992 1.523 1,58 6. 1993 1.542 1,23 7. 1994 1.563 1,34 8. 1995 1.579 1,01 9. 1996 1.588 0,57 10. 1997 1.593 0,31 11. 1998 1.595 0,12 Sumber: Diolah dari Data Kantor Desa Namo Rambe, pada tahun 1988-1998

Tabel 3. Penduduk Desa Namo Rambe tahun 1998, menurut kelompok Umur No. Kelompok Umur Jumlah % 1. 0-4 tahun 289 jiwa 18,1 2. 5-9 tahun 406 jiwa 25,5 3. 10-14 tahun 192 jiwa 12,0 4. 15-24 tahun 351 jiwa 22,0 5. 25-49 tahun 187 jiwa 11,7 6. Di atas 50 tahun 170 jiwa 10,7 Jumlah 1.595 jiwa 100,0 Sumber : Kantor Desa Namorambe Dengan kondisi wilayah yang sangat mendukung untuk usaha pertanian, maka sebagian besar penduduk Desa Namo Rambe bermatapencaharian sebagai petani/peladang. Mereka pada umumnya menanam jenis tanaman pangan, seperti padi, jagung dan kacang-kacangan, serta sayur-sayuran seperti cabai, jagung, kacang panjang, timun, buncis, dan tomat. Selain itu, penduduk juga menanam tanaman keras seperti kelapa, cokelat, rambutan, durian, langsat dan lain sebagainya. Selain bercocok tanam penduduk Desa Namo Rambe juga banyak memelihara hewan ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, unggas, babi, dan ikan-ikan air tawar. Namun demikian, penduduk Desa Namo Rambe juga mempunyai mata pencaharian lain selain sebagai petani, seperti pegawai negeri, wiraswasta, pedagang, dan buruh tani.

Tabel 4. Penduduk Desa Namo Rambe tahun 1998, menurut Mata Pencaharian No Jenis Mata Pencaharian Jumlah % 1. Pegawai Negeri Sipil 25 orang 6,0 2. Pegawai Swasta 35 orang 8,4 3. Wiraswasta 38 orang 9,1 4. Pedagang 15 orang 3,3 5. Petani 303 orang 73,2 Jumlah 413 orang 100,0 Sumber : Kantor Desa Namo Rambe Dari tabel di atas, diketahui bahwa hampir sebagian penduduk Desa Namo Rambe mempunyai mata pencaharian sebagai petani, namun tidak semua petani memiliki lahan pertanian sendiri. Dari 303 penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani, sebanyak 71 orang diantaranya adalah petani penyewa lahan dari penduduk setempat. Selain dari itu, terdapat juga di antara mereka yang bekerja sebagai buruh tani, yaitu sebanyak 15 penduduk. 14 Dalam tradisi masyarakat Karo para buruh tani ini juga disebut sebagai aron, 15 dimana aron-aron ini dibagi dalam dua kelompok yaitu aron yang bekerja secara tetap (aron tetap) dan aron harian atau aron lepas. 14 Laporan Tahunan Desa Namo Rambe, tahun 1998, hal.3 15 Aron adalah istilah Karo untuk menyebutkan aktifitas ataupun kelompok orang-orang yang bekerja sebagai tenaga kerja sukarela atau yang diupah dalam bidang pertanian.

Dilihat dari sistem kepercayaannya, sebagian besar penduduk Desa Namo Rambe menganut agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik. Sebelum mengenal agama, masyarakat Desa Namo Rambe mengenal sistem kepercayaan kepada roh-roh nenek moyang, dan benda-benda yang mereka anggap keramat. Kepercayaan ini memang merupakan kepercayaan awal masyarakat Karo sejak jaman dahulu. Aliran kepercayaan ini disebut dengan istilah Pemena atau Parbegu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5. Penduduk Desa Namo Rambe tahun 1998, menurut Agama No. Agama Jumlah % 1. Kristen Protestan 987 orang 61,5 2. Kriten Katolik 389 orang 24,1 3. Islam 201 orang 12,3 4. Lainnya 18 orang 0,1 Jumlah 1.595 orang 100,0 Sumber: Kantor Desa Namo Rambe Untuk ukuran pedesaan, dapat dikatakan bahwa penduduk Desa Namo Rambe memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik. Lebih dari 50 % jumlah penduduknya mampu menamatkan pendidikannya hingga tingkat menengah atas. Ini cukup menunjukan bahwa masyarakat Desa Namo Rambe sangat mengerti

akan pentingnya pendidikan formal untuk meningkatkan sumber daya manusia masyarakatnya. Tabel 6. Penduduk Desa Namo Rambe tahun 1998, menurut Tingkat Pendidikan. No. Tingkat Pendidikan Jumlah % 1. Tidak Tamat SD 30 orang 1,9 2. Tamat SD 52 orang 3,3 3. Tamat SLTP 688 orang 43,1 4. Tamat SMU 772 orang 48,4 5. Tamat Universitas 53 orang 3,3 Jumlah 1.595 orang 100,0 Sumber: Kantor Desa Namo Rambe 1998