ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk NAMA : FERY PURNOMO HUTABARAT NPM : 23213433 DOSEN PEMBIMBING : SRI SAPTO DARMAWATI, SE., MMSI.
Pendahuluan Latar Belakang Analisa sumber-sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi manager keuangan. Dengan mengelola sumber keuangan yang baik dan benar maka suatu perusahaan dapat mengetahui laba dan rugi yang diterima setiap bulan nya dan tentu juga dibutuhkan pegawai perusahaan yang benar benar teliti dan bersih untuk mengetahui data keuangan perusahaan dengan baik. Batasan Masalah Meneliti kinerja keuangan melalui laporan pada suatu perubahan modal kerja dan ratio likuiditas. Laporan keuangan yang dianalisa adalah laporan neraca dan laporan laba rugi PT ACE HARDWARE Tbk tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 sedang untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan menggunakan metode analisis ratio, yaitu ratio lancer, ratio cepat dan ratio kas. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja pada PT ACE HARDWARE Tbk.
Metode Penelitian Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah laporan sumber dan penggunaan modal untuk periode tahun 2014 sampai dengan 2015 pada perusahaan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. Jenis data dan sumber data Jenis data adalah data sekunder yaitu laporan keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk periode 2011-2015 bersumber dari website BEI (www.idx.co.id). Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah dokumentasi Metode Analisis Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis Teknik dan analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode. Analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja yaitu suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja.
Data Hasil Penelitian Perubahan Modal Kerja PT Ace Hardware Indonesia Tbk Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih (net working capital) Jumingan (2006:66) Modal Kerja = Total Aset Lancar Total Liabilitas Lancar Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tahun Total Aset Lancar Total Liabilitas Lancar Modal Kerja Kenaikan (Penurunan) Modal Kerja 2010 862.190.462.145 136.993.223.244 725.197.238.901 2011 846.866.979.585 166.523.657.827 680.343.321.758 (44.853.917.143) 2012 1.218.820.569.255 208.254.982.747 1.010.565.586.508 330.222.264.750 2013 1.747.185.411.973 439.275.331.629 1.307.910.080.344 297.344.493.836 2014 2.171.084.574.212 426.629.831.904 1.744.454.742.308 436.544.661.964 2015 2.467.394.840.796 412.288.840.768 2.055.106.000.028 310.651.257.720
Pembahasan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tahun 2011 Sumber Laba Bersih 279.504.732.018 Bertambahnya Akumulasi Penyusustan Aset Tetap 51.046.730.040 Bertambahnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 16.921.115.000 Penerimaan Setoran Modal dari Kepentingan Non-Pengendali 16.400.000.000 Berkurangnya Modal Kerja 44.853.917.143 Jumlah 408.726.494.201 Penggunaan Deviden Kas 88.605.168.751 Bertambahnya Aset Tetap 185.962.854.778 Bertambahnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha 5.777.283.663 Bertambahnya Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 99.937.411.164 Bertambahnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 1.610.444.659 Bertambahnya Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 19.189.562.540 Aset Pajak Tangguhan 7.643.768.646 Jumlah 408.726.494.201 Sumber modal kerja tahun 2011 antara lain: laba bersih sebesar, bertambahnya akumulasi penyusustan aset tetap sebesar, bertambahnya liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebesar dan penerimaan setoran modal dari kepentingan non-pengendali sebesar. Sedangkan penggunaan modal kerja tahun 2011 antara lain: deviden kas, bertambahnya aset tetap sebesar, bertambahnya piutang pihak berelasi - non usaha sebesar, bertambahnya beban dibayar di muka jangka panjang sebesar, bertambahnya aset keuangan tidak lancar lainnya sebesar, bertambahnya aset non-keuangan tidak lancar lainnya sebesar dan aset pajak tangguhan sebesar. Karena penggunaan modal kerja pada tahun 2011 lebih besar dari pada sumbernya maka terjadi penurunan modal kerja.
Pembahasan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tahun 2012 Sumber Laba Bersih 428.849.175.516 Bertambahnya Akumulasi Penyusustan Aset Tetap 66.324.748.401 Berkurangnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha 3.251.625.519 Berkurangnya Aset Non-Keuangan Tidak Lancar Lainnya 19.328.208.916 Bertambahnya Utang Bank Jangka Panjang 13.888.888.889 Bertambahnya Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya 34.533.403 Bertambahnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 23.377.226.000 Jumlah 555.054.406.644 Penggunaan Deviden Kas 42.721.875.000 Bertambahnya Aset Tetap 150.007.679.976 Bertambahnya Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 11.968.394.772 Bertambahnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 11.781.202.028 Aset Pajak Tangguhan 8.352.990.118 Bertambahnya Modal Kerja 330.222.264.750 Sumber modal kerja tahun 2012 antara lain: laba bersih, bertambahnya akumulasi penyusustan aset tetap, berkurangnya piutang pihak berelasi - non usaha, berkurangnya aset non-keuangan tidak lancar lainnya, bertambahnya utang bank jangka panjang, bertambahnya liabilitas keuangan tidak lancar lainnya dan bertambahnya liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Sedangkan penggunaan modal kerja tahun 2012 antara lain: deviden kas, bertambahnya aset tetap, bertambahnya beban dibayar di muka jangka panjang, bertambahnya aset keuangan tidak lancar lainnya dan penurunan aset pajak tangguhan. Karena penggunaan modal kerja pada tahun 2012 lebih sedikit maka terjadi kenaikan modal kerja sebesar Jumlah 555.054.406.644
Pembahasan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tahun 2013 Sumber Laba Bersih 503.004.238.918 Bertambahnya Akumulasi Penyusustan Aset Tetap 74.791.843.371 Berkurangnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha 4.130.196.855 Bertambahnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 40.152.853.000 Sumber modal kerja tahun 2013 antara lain: laba bersih, bertambahnya akumulasi penyusustan aset tetap, berkurangnya piutang pihak berelasi - non usaha dan bertambahnya liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Jumlah 622.079.132.144 Penggunaan Deviden Kas 170.887.500.000 Bertambahnya Aset Tetap 75.324.986.799 Bertambahnya Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 4.454.617.553 Bertambahnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 9.382.594.341 Bertambahnya Aset Non-Keuangan Tidak Tetap Lainnya 7.889.989.779 Aset Pajak Tangguhan 15.508.943.161 Berkurangnya Utang Bank Jangka Panjang 6.666.666.672 Berkurangnya Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya 3 Membeli Saham Treasuri 34.619.340.000 Bertambahnya Modal Kerja 297.344.493.836 Sedangkan penggunaan modal kerja tahun 2013 antara lain: deviden kas, bertambahnya aset tetap, bertambahnya beban dibayar di muka jangka panjang, bertambahnya aset keuangan tidak lancar lainnya, bertambahnya aset non-keuangan tidak tetap lainnya, aset pajak tangguhan, berkurangnya utang bank jangka panjang, berkurangnya liabilitas keuangan jangka panjang lainnya dan untuk membeli saham treasuri. Karena penggunaan modal kerja pada tahun 2013 lebih sedikit maka terjadi kenaikan modal kerja. Jumlah 622.079.132.144
Pembahasan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tahun 2014 Sumber Laba Bersih 542.809.827.278 Bertambahnya Akumulasi Penyusustan Aset Tetap 77.987.391.626 Berkurangnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha 89.550.791 Berkurangnya Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 13.057.034.897 Bertambahnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 49.203.020.000 Sumber modal kerja tahun 2014 antara lain: laba bersih, bertambahnya akumulasi penyusustan aset tetap, berkurangnya piutang pihak berelasi - non usaha, berkurangnya beban dibayar di muka jangka panjang dan bertambahnya liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Jumlah 683.146.824.592 Penggunaan Deviden Kas 102.242.958.000 Bertambahnya Aset Tetap 95.410.726.725 Bertambahnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 4.704.708.497 Bertambahnya Aset Non-Keuangan Tidak Tetap Lainnya 23.143.338.697 Aset Pajak Tangguhan 14.433.764.042 Berkurangnya Utang Bank Jangka Panjang 6.666.666.667 Bertambahnya Modal Kerja 436.544.661.964 Sedangkan penggunaan modal kerja tahun 2014 antara lain: deviden kas, bertambahnya aset tetap, bertambahnya aset keuangan tidak lancar lainnya, bertambahnya aset nonkeuangan tidak tetap lainnya, aset pajak tangguhan dan berkurangnya utang bank jangka panjang. Karena penggunaan modal kerja pada tahun 2014 lebih sedikit maka terjadi kenaikan modal kerja. Jumlah 683.146.824.592
Pembahasan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tahun 2015 Sumber Laba Bersih 591.827.330.489 Bertambahnya Akumulasi Penyusustan Aset Tetap 76.043.466.641 Berkurangnya Piutang Pihak Berelasi - Non Usaha 5.372.033.669 Berkurangnya Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 12.152.731.620 Berkurangnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 662.995.640 Bertambahnya Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya 4.909.016.375 Bertambahnya Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 19.463.500.000 Sumber modal kerja tahun 2015 antara lain: laba bersih, bertambahnya akumulasi penyusustan aset tetap, berkurangnya piutang pihak berelasi - non usaha, berkurangnya beban dibayar di muka jangka panjang, berkurangnya aset keuangan tidak lancar lainnya, bertambahnya liabilitas keuangan jangka panjang lainnya dan bertambahnya liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Jumlah 710.431.074.434 Penggunaan Deviden Kas 272.647.888.000 Bertambahnya Aset Tetap 70.149.723.865 Bertambahnya Aset Non-Keuangan Tidak Tetap Lainnya 32.453.153.827 Aset Pajak Tangguhan 4.507.153.070 Berkurangnya Utang Bank Jangka Panjang 555.555.550 Pembelian Saham Treasuri 19.466.342.400 Bertambahnya Modal Kerja 310.651.257.720 Sedangkan penggunaan modal kerja tahun 2015 antara lain: deviden kas, bertambahnya aset tetap, bertambahnya aset nonkeuangan tidak tetap lainnya, aset pajak tangguhan, berkurangnya utang bank jangka panjang dan pembelian saham treasuri. Karena penggunaan modal kerja pada tahun 2014 lebih sedikit maka terjadi kenaikan modal kerja. Jumlah 710.431.074.432
Kesimpulan Modal kerja selama tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp44.853.917.143 dari sebesar Rp725.197.238.901 pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp680.343.321.758 pada tahun 2011. Modal kerja selama tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp330.222.264.750 dari sebesar Rp680.343.321.758 pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp1.010.565.586.508 pada tahun 2012. Modal kerja selama tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp297.344.493.836 dari sebesar Rp1.010.565.586.508 pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp1.307.910.080.344 pada tahun 2013. Modal kerja selama tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp436.544.661.964 dari sebesar Rp1.307.910.080.344 pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp1.744.454.742.308 pada tahun 2014. Modal kerja selama tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar RP310.651.257.720 dari sebesar Rp1.744.454.742.308 pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp2.055.106.000.028 pada tahun 2015.