BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 1.1 Aplikasi Instant Messenger. Sumber: Dok. Peneliti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi kehidupan manusia terutama untuk kepentingan interaksi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

diakses pada tanggal 13 Februari 2014)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 1. Gambaran Umum Jejaring Sosial Line. beroperasi pada bagian platform seperti tablet, smartphone maupun

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil LINE Profil PT. Telkomsel

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam produk baru bermunculan mengikuti arus kebutuhan

Aplikasi Instant Messenger

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM INSTANT MESSAGING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu pembelajaran interaktif dan lebih bermutu. Hal ini pun sejalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Current Operating System

BAB 1 PENDAHULUAN. merasa bangga apabila menggunakan ponsel dengan teknologi terkini. merupakan komputer kecil yangmempunyai kemampuan sebuah ponsel

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan untuk berkomunikasi menjadi suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seiring dengan hal tersebut manusia sebagai pemakai (user), teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi berkembang sangat pesat (Indrajit, 1998). Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. telepon selular (celullar

BAB I PENDAHULUAN. internet membuat alur komunikasi tidak terbatas ruang dan waktu. Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ciri dan trend bagi masyarakat saat ini. Dewasa ini handphone

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 LINE Text Logo. sumber:

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat, khususnya anak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PATH (JEJARING SOSIAL)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pengertian internet (interconnection networking) adalah sekumpulan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. telepon genggam hanya sebatas SMS dan telepon, namun beberapa tahun terakhir,

BAB I PENDAHULUAN. antar manusia. Seiring dengan berkembangnya industri telekomunikasi di


BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman yang cepat, dan modern serta diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan sarana telekomunikasi yang semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu update agar tidak ketinggalan dengan teknologi yang ada. Kesadaran. peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemajuan teknologi semakin pesat terutama pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Salah satu teknologi yang berkembang pesat yaitu media massa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, sangat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi saat ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang berkembang di Indonesia. Keadaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat adalah teknologi telekomunikasi, yang menghadirkan beragam

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengirim dan menerima informasi. penting dalam suatu organisasi maupun pribadi. Hal ini terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merek baru. Mempertahankan posisi brand awareness adalah tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam membuat latar belakang perhatikan gambar berikut ;

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pengguna Aktif Digital Indonesia Sumber : (Techinasia, 2015, diakses 22 Mei 2015)

BAB IV ANALISIS DATA. (Blackberry Messenger), penelitian yang berguna untuk mengkaji data yang

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Secara umum perkembangan smartphone di seluruh dunia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak asing lagi bagi kehidupan modern sekarang. Handphone yang. berlomba untuk menciptakan produk unggulan mereka.

PEMANFAATAN WHATSAPP MESSENGER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA REMAJA AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. dapat dirasakan hampir di setiap bidang kehidupan. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN INSTAGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu media cetak dan media elektronik. Aplikasi mobile menjadi salah satu media

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi ataupun untuk bekerja. Berbagai merek smartphone dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penetrasi Aplikasi Pesan Instan di Indonesia Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

Apa yang dimaksud komunukasi daring sinkron dan asinkron? Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Daring Sinkron dan Asinkron

BAB I PENDAHULUAN. sistem operasi untuk perangkat mobile. Sifatnya yang open source. memudahkan pengembang untuk membuat aplikasi Android.

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu tidak lepas dari kebutuhan komunikasi dengan sesamanya,

MENGGUNAKAN APLIKASI TELEGRAM DI BERBAGAI PERANGKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan bertumbuhnya pengguna smartphone di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi smartphone baik itu dengan berbagai platform

Written by Daniel Ronda Sunday, 05 October :20 - Last Updated Tuesday, 11 November :22

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak bisa dipungkuri bahwa perkembangan teknologi memang sangat memengaruhi kehidupan umat manusia pada abad ini. Perkembangannya pun berjalan pesat dan sangat cepat. Salah satu pengaruhnya adalah terhadap kebutuhan komunikasi antar individu yang menuntut adanya kemudahan dalam berkomunikasi. Saat ini, dunia komunikasi semakin dipermudah dengan hadirnya ponsel atau telepon genggam berembel-embel smartphone atau telepon pintar. Mengapa dikatakan smartphone? Sesuai namanya, smartphone merupakan telepon genggam yang memiliki kemampuan tingkat tinggi, sehingga dikatakan pintar. Bahkan smartphone memiliki fungsi yang menyerupai komputer. Walaupun belum ada standar pabrik yang menentukan definisi smartphone, namun bagi beberapa orang, smartphone merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh peranti lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, smartphone hanya merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surat elektronik, layanan internet, kemampuan membaca buku elektronik (e-book), memiliki keyboard seperti komputer untuk mengetik serta konektor VGA. Dengan kata lain, smartphone merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon, sehingga dapat mempermudah kebutuhan komunikasi maupun kebutuhan lainnya di mana saja dan kapan saja. Menurut hasil studi bertajuk "Getting Mobile Right yang diprakarsai oleh Yahoo dan Mindshare, saat ini ada sekitar 41,3 juta pengguna smartphone di Indonesia. Jumlah tersebut diyakini akan terus berkembang dengan pesat, khususnya di wilayah perkotaan. Bahkan, pihak Yahoo dan Mindshare memprediksi bahwa akan ada sekitar 103,7 juta pengguna smartphone dan ada sekitar 16,2 juta pengguna tablet yang ada di Indonesia hingga pada tahun 2017 1

2 mendatang (sumber: http://tekno.liputan6.com/read/731892/akan-ada-1037-jutapengguna-smartphone-di-indonesia). Smartphone atau yang kita kenal dengan telepon pintar bukan hanya menjadi kebutuhan lagi tapi telah menjadi gaya hidup. Salah satu perusahaan informasi dan pengukuran global terkemuka, Nielsen memandang bahwa aplikasi memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pasar mobile dan telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut membuat Nielsen merilis data terbaru mengenai 10 aplikasi yang paling sering digunakan pengguna smartphone di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Dari daftar 10 teratas tersebut, aplikasi mobile Facebook (m.facebook.com) menempati urutan pertama yang banyak dipakai pengguna smartphone di Indonesia. Sementara posisi kedua dipegang oleh aplikasi yang dulunya sempat eksklusif milik salah satu perangkat, yaitu BlackBerry Messenger (BBM). Ada tiga aplikasi pesan cepat di mobile setelah BBM, yaitu WhatsApp, LINE, dan We Chat yang masing-masing secara berurutan menempati psosi ketiga hingga kelima. Ini artinya, keberadaan aplikasi pesan cepat menjadi semakin penting bagi pengguna smartphone di seluruh belahan bumi Indonesia (sumber: http://www.jagatreview.com/2013/10/ini-10-aplikasi-smartphone-populer-diindonesia/). Tabel 1.1 Pengguna Aplikasi Smarphone di Indonesia Ranking Nama Aplikasi Jenis Aplikasi 1 Facebook Jejaring Sosial 2 Blackberry Messenger Pesan Instan 3 WhatsApp Pesan Instan 4 LINE Pesan Instan 5 WeChat Pesan Instan 6 Top Eleven Games 7 Google Play Store Toko Aplikasi 8 Twitter Sosial Media 9 You Tube Video Berbagi 10 Blackberry World Toko Aplikasi Sumber: www.jagatreview.com

3 Hal tersebut membuka peluang bisnis yang cukup menjanjikan, apalagi di bidang komunikasi dan informasi seperti menyediakan aplikasi layanan pesan cepat. Tidak heran, jika saat ini aplikasi-aplikasi layanan pesan cepat mulai bermunculan dengan kelebihan dan keunggulan masing-masing. Bisa dikatakan, smartphone dan dunia komunikasi saat ini sedang diramaikan dengan hadirnya aplikasi-aplikasi menarik tersebut yang tentunya sangat menunjang kemudahan penggunanya, apalagi aplikasi-aplikasi tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat dalam telepon seluler yang menggunakan OS Android, iphone, Blackberry, dan Windows Phone. Semuanya memiliki fasilitas canggih yang tentunya memudahkan penggunanya melakukan komunikasi dengan sesama pengguna lainnya melalui aplikasi yang sama (lintas platform). Aplikasi-aplikasi tersebut telah mendapatkan popularitas besar karena mudah digunakan dan gratis. Selain itu, aplikasi-aplikasi tersebut juga telah menjadi sarana untuk bertukar pesan yang sangat diperlukan bagi jutaan pengguna ponsel di seluruh dunia, walaupun sebenarnya sekaligus menjadi ancaman terhadap pesan teks tradisional dan suara. Tidak seperti SMS, yang memiliki biaya dan pembatasan panjang teks, pengguna aplikasi ini dapat mengirim pesan disertai dengan video atau gambar tanpa batas. Hal tersebut dimungkinkan hanya dengan memastikan perangkat smartphone terkoneksi dengan internet. Salah satu aplikasi yang paling banyak menarik perhatian pengguna smartphone adalah LINE. Sama dengan aplikasi pesan cepat lainnya, LINE merupakan aplikasi pesan cepat lintas platform. Secara umum, fasilitas yang ditawarkan LINE tidak jauh berbeda dengan pendahulunya, WhatsApp, yaitu layanan pesan cepat baik itu melalui teks, audio, video, dan emoticon. Namun, keunikan pada aplikasi LINE adalah salah satu fitur emoticon yang dimilikinya dan disebut sticker. Dengan kemudahan mengakses, mengunduh, dan memperbaharui yang semuanya tanpa biaya sepeserpun, sticker digunakan sebagai salah satu cara untuk menyampaikan pesan dalam proses komunikasi antarpribadi oleh pengguna aplikasi LINE. Berdasarkan penuturan Akira Morikawa, CEO LINE Corporation, dalam LINE Tokyo Conference, sebuah pertemuan tahunan LINE di Maihama

4 Amphitheater, Tokyo, Jepang, pada Rabu, 21 Agustus 2013, sejak pertama kali diluncurkan dua tahun lalu, pengguna LINE kini diklaim telah tumbuh mencapai 300 juta di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri, saat ini jumlah penggunanya telah mencapai 14 juta orang. Sedangkan produk yang paling banyak diunduh adalah LINE sticker, baik yang gratis maupun berbayar (sumber: http://tekno.kompas.com/read/2013/08/21/1712396/pengguna.line.indonesia.uru tan.ke.5.dunia). Aplikasi LINE pun terus membuat inovasi pada sticker mereka, salah satunya dengan menghadirkan sticker bertema khusus yang disesuaikan dengan situasi terkini. Misalnya, saat bulan puasa, dikeluarkan sticker bertema Ramadhan. Secara tidak sadar, kehadiran sticker dalam aplikasi LINE menciptakan suatu cara komunikasi yang baru, yaitu komunikasi dengan menggunakan sticker. Memang sebelumnya, Blackberry Messanger telah lebih dulu menyediakan fitur emoticon sebagai salah satu simbol untuk berekspresi. Namun, LINE sticker dinilai lebih ekspresif karena hampir mendekati penggambaran mimik atau ekspresi seseorang. Dapat dikatakan, kehadiran LINE sticker ini merupakan awal permulaan komunikasi dengan simbol sticker yang pada akhirnya bisa menggantikan budaya komunikasi antarpribadi yang biasanya dilakukan secara verbal (dengan bahasa maupun tulisan) dan secara langsung menjadi komunikasi nonverbal (dengan simbol LINE sticker). Masing-masing orang memiliki motif tersendiri mengapa harus menggunakan menyertakan sticker saat berkomunikasi dengan orang lain menggunakan aplikasi LINE. Pemberian makna pada sticker berbeda-beda tergantung pada masing-asing orang. Hal tersebut bisa menimbulkan beberapa hambatan dalam proses komunikasi yang menggunakan sticker. Meskipun begitu, dapat dikatan bahwa dalam proses komunikasi tersebut, telah terjadi pertukaran makna simbol diantara dua orang yang sedang berkomunikasi yang menimbulkan pola dalam komunikasi antarpribadi. Untuk itu, berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengangkat topik penelitian mengenai pola komunikasi. Dalam hal ini, pola komunikasi

5 penggunaan LINE sticker yang digunakan oleh penggunanya untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan aplikasi LINE. Sehingga, penelitian ini diberi judul POLA KOMUNIKASI PENGGUNAAN LINE STICKER DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Deskriptif pada LINE Sticker). 1.2. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan masalah sehingga tidak semakin meluas. Peneliti memfokuskan penelitian pada Pola penggunaan LINE sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE. Dari fokus tersebut, dapat identifikasi pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Apa motif penggunaan sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE? 2. Apa hambatan komunikasi ketika menggunakan sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE? 3. Bagaimana pola penggunaan LINE sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE? Berdsarkan fokus di atas, diharapkan pertanyaan pada poin (1) dan (2) akan menjawab pertanyaan pada poin (3) yang pada akhirnya dapat menghasilkan pola penggunaan LINE sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE. 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan penjabaran fokus penelitian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan pola penggunaan LINE sticker dalam komunikasi antarpribadi penggunanya melalui: 1. Mendeskripsikan motif penggunaan LINE sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE.

6 2. Mendeskripsikan hambatan ketika menggunakan LINE sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE. 3. Mendeskripsikan dan menggambarkan pola penggunaan LINE sticker dalam komunikasi antarpribadi pengguna aplikasi LINE. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bidang Akademis Secara akademis, penelitian ini memiliki kontribusi pada pengembangan kajian ilmiah mengenai penggunaan emoticon berupa sticker yang masih belum banyak disinggung dalam penelitian komunikasi. Berikut ini adalah manfaat yang diharapkan dapat dirasakan dalam bidang akademis: 1. Kontribusi bagi Ilmu Komunikasi dalam menambah pengetahuan tentang hubungan antarpribadi melalui media dan penggunaan emoticon, khususnya sticker. 2. Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi untuk pengembangan model pendekatan yang paling tepat digunakan untuk mengkaji penggunaan emoticon, khususnya sticker yang memiliki ekspresi lebih banyak dan penggambaran manusia yang lebih nyata dibanding dengan emoticon biasa. 1.4.2. Bidang Praktis Berikut ini adalah manfaat yang diharapkan dapat dirasakan oleh peneliti sendiri, oleh dosen, maupun oleh subjek dalam penelitian ini: 1. Akan berguna sebagai penambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang penggunaan emoticon, khususnya sticker dalam hubungan antarpribadi yang bermedia serta dapat menjadi literatur serta acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian terkait penggunaan emoticon atau sticker. 2. Bagi peneliti, dapat meningkatkan meningkatkan kemampuan berpikir secara sistematis untuk menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi kedepannya.

7 3. Bagi dosen, penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi maupun sumber rujukan tentang pembelajaran mengenai pola komunikasi antarpribadi melalui penggunaan LINE sticker. 4. Bagi pengguna LINE sticker, dapat digunakan sebagai tambahan wawasan mengenai hambatan-hambatan dalam penggunaan LINE sticker melalui pola komunikasi yang terbentuk ketika menggunakan LINE sticker untuk mengekspresikan dirinya. 1.5. Tahap Penelitian Untuk melaksanakan sebuah penelitian kualitatif, diperlukan tahapan penelitian. Menurut Lexy J. Moleong dalam Almanshur dan Ghony (2012: 144-157), tahapan penelitian terdiri atas tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Seperti yang diungkapkan Moleong di atas, maka peneliti menetapkan beberapa tahapan dalam penelitian ini, yaitu tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut: 1. Tahap Pra-Lapangan Pada tahap pra-lapangan ini ada enam kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti, dan pada tahap ini perlu suatu pemahaman yang baik tentang etika penelitian lapangan. Kegiatan dan pertimbangan dalam tahap pralapangan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a. Menyusun rancangan penelitian Dalam penelitian ini, peneliti merancang sebuah penelitian kualitatif. Pertama, menentukan topik untuk diangkat menjadi sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat topik tentang penggunaan simbol virtual sticker yang beberapa waktu ini meramaikan aplikasiaplikasi pesan cepat di smartphone. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah LINE sticker yang ada pada aplikasi LINE. Setalah menemukan topik yang tepat dan masalah yang akan dibahas, tahap selanjutnya adalah mencari teori yang berhubungan dengan topik dan masalah. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa mahasiswa

8 Telkom University dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. b. Memilih lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Bandung, jalan Terusan Buah Batu. Tepatnya, di jalan Telekomunikasi, kampus Universitas Telkom, Bandung Tehcnoplex. Pemilihan lokasi penelitian disesuaikan dengan tempat tinggal peneliti dan beberapa narasumber. c. Memilih dan memanfaatkan narasumber Melakukan pemilihan informan didasarkan pada satu syarat penting, yaitu informan tersebut memiliki akun aplikasi LINE dan sering menggunakan LINE sticker. d. Menyiapkan perlengkapan penelitian Perlengkapan penelitian yang disiapkan oleh peneliti adalah, komputer dan audio recorder. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Dalam tahap ini, hal yang pertama kali peneliti lakukan adalah memahami kembali latar penelitian dan persiapan diri baik itu secara fisik maupun mental. Dalam tahap ini peneliti menentukan peran peneliti sebagai peneliti yang dikenal atau peneliti yang tidak dikenal. Peneliti menetapkan bahwa hubungan peneliti dengan subjek harus terjalin akrab. Peran peneliti dalam penelitian ini disebut juga dengan observasi partisipatif. Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan narasumber. Disamping itu juga melakukan observasi pada chat history narasumber untuk dapat mengumpulkan data primer sebagai bahan analisis data. Dalam wawancara maupun observasi, peneliti melakukan pencatatan yang dianggap dapat menjadi informasi penting bagi penelitian ini. Tidak hanya itu, peneliti juga melakukan pemahaman atas teori-teori (studi pustaka) yang dipakai dalam penelitian ini. 3. Tahap Analisis Data Pada tahap ini, semua data sudah harus terkumpul, baik itu data primer maupun data sekunder. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan

9 analisis data dengan pendekatan interkasi simbolik. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan membuat kesimpulan/verifikasi. Setalah data dianalisis, peneliti membuata suatu kesimpulan yang kuat berdasarkan hasil analisis yang telah penulis lakukan sebelumnya. 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di jalan Mangga Dua No. 90 RT 004/RW 001, Desa Sukapura, Kecmatan Dayeuh Kolot, Terusan Buah Batu, Kabupaten Bandung sebagai tempat peneliti melaksanakan pengamatan pada chat history para narasumber dan di kampus atau di kamar kos narasumber sebagai tempat peneliti melaksanakan wawancara mendalam dengan para narasumber. 1.6.2. Waktu Penelitian Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini adalah tujuh bulan. Dimulai dari bulan September 2013 Maret 2014 dengan rincian sebagai berikut dalam Tabel 1.2: Tabel 1.2 Waktu Penelitian No. 1. 2. 3. Kegiatan Penyusunan Proposal Skripsi BAB I Penyusunan Proposal Skripsi BAB II Penyusunan Proposal Skripsi BAB III 2. Sidang Proposal Skripsi 3. Pengumpulan Data Sekunder (Observasi) 4. Pengumpulan Data Primer Bulan (2013-2014) 9 10 11 12 1 2 3 4 5

10 5. Analisis Data 6. Hasil Analisis Data 7. Pengajuan Sidang Skripsi 8. Sidang Skripsi Sumber: Hasil Olahan Peneliti