ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

ANALISIS UNSUR-UNSUR PENGOTOR DALAM YELLOW CAKE DARI LIMBAH PUPUK FOSFAT SECARA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

PENENTUAN KANDUNGAN PENGOTOR DALAM SERBUK UO2 HASIL KONVERSI YELLOW CAKE PETRO KIMIA GRESIK DENGAN AAS

ANALISIS UNSUR PENGOTOR Fe, Cr, DAN Ni DALAM LARUTAN URANIL NITRAT MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

Analisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT

Laporan Kimia Analitik KI-3121

PENGARUH KONSENTRASI PELARUT UNTUK MENENTUKAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori

PENENTUAN URANIUM KONSENTRASI RENDAH DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS BAHAN BAKAR U-Zr DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK XRF DAN SSA

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

KOMPARASI HASIL ANALISIS KOMPOSISI KIMIA DI DALAM PADUAN U-Zr-Nb DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK XRF DAN AAS

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SERBUK UMO UNTUK PEMBUATAN PELAT ELEMEN BAKAR DENGAN TINGKAT MUAT TINGGI

Laporan Praktikum KI-3121 Percobaan 06 Spektrofotometri Emisi Atom (Spektrofotometri Nyala)

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisa kualitatif terhadap Kalsium, Besi, Posfor dan Seng dalam sampel

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

ISSN , A'NALISIS ZIRKONI{l

PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

ANALISIS KADAR URANIUM DAN IMPURITAS DALAM PADUAN U-7MO-XTI DAN U-7MO-XZR

PENGARUH PENAMBAHAN URANIUM PADA ANALISIS THORIUM SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO(III)

Air dan air limbah Bagian 69: Cara uji kalium (K) s e c a r a S p e k t r o f o t o m e t r i Ser a p a n A t o m ( S S A ) n y a l a

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

PENGARUH KONSENTRASI URANIUM DALAM PROSES ELEKTRODEPOSISI HASIL EKSTRAKSI DENGAN TBPjOK

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

PROSES RE-EKSTRAKSI URANIUM HASIL EKSTRAKSI YELLOW CAKE MENGGUNAKAN AIR HANGAT DAN ASAM NITRAT

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2015

PROSES PEMURNIAN YELLOW CAKE DARI LIMBAH PABRIK PUPUK

Spektrofotometri Serapan Atom

abc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

SPEKTROSKOPI INFRA RED & SERAPAN ATOM

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

ANALISIS KADAR URANIUM DAN UNSUR PENGOTOR DI DALAM SERBUK AUK DAN UO 2

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

UJIAN I - KIMIA DASAR I A (KI1111)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan TiO2 yang berderajat teknis sebagai katalis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

ANALISIS KESALAHAN DALAM SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

OPTIMASI PENENTUAN KONSENTRASI URANIUM DENGAN METODA POTENSIOMETRI

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB IV ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETER

KADAR ABU & MINERAL. Teti Estiasih - THP - FTP - UB

ALAT ANALISA. Pendahuluan. Alat Analisa di Bidang Kimia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr Asminar, Rahmiati, Siamet Pribadi ABSTRAK ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr. Telah dilakukan analisis komposisi kimia serbuk hasil proses hydridingdehydriding paduan U-Zr menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Cuplikan dengan kadar paduan yang di ke~akan masing-masing 2%, 6%, 10%, dan 14% berat dianalisis dalam fasa air dengan media asam nitrat. Uranium yang merupakan unsur mayor dalam larutan harus dipisahkan terlebih dahulu karena mengganggu dalam penentuan unsur-unsur tersebut. Pemisahan dilakukan dengan ekstraksi pelarut menggunakan Tri Butil Posfat-Hexan sebagai ekstrakstor. Tujuan percobaan ini untuk mengetahui unsur-unsur pegotor di dalam bahan bakar U-Zr hasil leburan dan kadar Zr di dalam leburan. Hasil analisis untuk contoh paduan 2 % diperoleh kandungan Zr = 1.974%, untuk contoh paduan 6% diperoleh kandungan Zr = 5,868 %, untuk contoh paduan 10% diperoleh kandungan Zr = 10,523%, untuk contoh paduan 14 % diperoleh Zr = 13,974 %. Untuk unsur pengotor sebagian besar masih memenuhi persyaratan sebagai bahan bakar, kecuali unsur AI dan Ca. Kata kunci : U-Zr, Analisis, Ekstraksi PENDAHULUAN Bahan Bakar Nuklir U-Zr merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat elemen bakar nuklir reaktor riset. Dalam proses pembuatan elemen bakar nuklir selalu diperlukan bahan bakar nuklir yang mempunyai tingkat kemurnian tinggi (nuclear grade). Meskipun bahan bakar masih mengandung unsur-unsur pengotor tetapi unsur-unsur pengotor tersebut harus tetap memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan untuk pembuatan elemen bakar nuklir. Kandungan unsur-unsur pengotor dalam bahan bakar nuklir itu perlu diketahui secara pasti jumlahnya karena dapat mengganggu proses yang te~adi dalam reaktor. Zirkonium mempunyai sifat mekanis dan fisis yang lebih baik dibanding bahan lainnya terutama dalam daya serap netron termalnya yang sangat rendah, sehingga tidak mengurangi netron termal yang dibutuhkan untuk reaksi fisi yang terjadi didalam reaktor nuklir(1). Unsur-unsur pengotor yang menyertai bahan nuklir antara lain unsur: Cu, Cd, Fe, Mn, Mg, U, Cr, Ni, dan Zn. Adanya unsur-unsur pengotor yang melebihi dari spesifikasi yang telah ditentukan dapat menurunkan kualitas dari bahan bakar nuklir tersebut. Sebagai contoh unsur Cd mempunyai tampang serap neutron yang tinggi, sehingga akan mengganggu operasi di dalam reaktor. Berkenaan dengan sifat netronik tersebut maka kandungan unsur pengotor harus dibatasi jumlahnya dalam bahan bakar. Dengan demikian keberadaan unsur-unsur tersebut betul-betul harus diperhatikan. Salah satu teknik yang digunakan untuk menentukan kandungan pengotor adalah dengan cara spektrofotometri serapan atom. Spektrometri serapan Atom adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk analisis unsur-unsur dalam suatu bahan berdasarkan penyerapan energi oleh atom-atom yang berada pada tingkat dasar untuk mengeksitasi elektron terluar proses penyerapan energi terjadi pada panajng gelombang yang spesifik dan karakteristik untuk tiap unsur. Prinsip utama dari metode SSA bahwa, bila larutan suatu senyawa tertentu diaspirasikan ke dalam nyala maka senyawa ini akan menguap lalu akan terurai menjadi uap-uap atom bebas (proses atomisas/). Uap-uap atom bebas tersebut akan menyerap energi radiasi yang berasal dari lampu katoda cekung pada panjang gelombang yang khas dan karakteristik untuk setiap unsur. Akibat dari proses penyerapan radiasi tersebut elektron dari atom-atom bebas tereksitasi ketingkat energi yang lebih tinggi. Intensitas 53

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 radiasi yang diserap sebanding dengan jumlah atom dalam contoh sehingga dengan mengukur intensitas radiasi yang diserap (absorbansi) atau mengukur intensitas radiasi yang diteruskan (transmitasi), maka konsentrasi unsur di dalam cuplikan dapat ditentukan(3). Metoda analisis ini banyak dipakai untuk menentukan kadar unsur logam dalam suatu bahan. Penggunaan spektrometri serapan atom (SSA) untuk analisis unsur logam memberikan keuntungan berupa sensitivitas yang cukup tinggi, waktu analisa relatif singkat ketelitian dan ketepatan dapat dipercaya dan tanpa pemisahan dari logam-iogam pengganggu lainnya. (6). Hubungan serapan dengan konsentrasi atom dirumuskan dalam hukum Lambert Beer yaitu : Log lollt = A (1) am.b.c = A (2) dim ana : 10 = Intensitas mula-mula It = Intensitas sinar yang diteruskan am = koefisien serapan media b = panjang burner c = kepekatan atom-atom yang mengabsorpsi Karena am dan b merupakan suatu yang tetap, maka serapan contoh dapat langsung dibandingkan dengan serapan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya dengan membuat suatu grafik antara konsentrasi dan absorbansi.. Karena am dan b merupakan suatu yang tetap, maka serapan contoh dapat langsung dibandingkan dengan serapan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya dengan membuat suatu grafik antara konsentrasi dan absorbansi seperti grafik dibawah ini : grafik hubungan absorbansl vs konsentrasl unsur Zr y= 0.000x _0.023 R2 = 0.999 0.3 0.25 ~ 0..2 <If of! 0.15 o ~ 0.1 0.05 o o 500 konsentrasl 1000 1500 2000 Dengan membuat kurva hubungan absorbansi terhadap konsentrasi unsur logam yang ada dalam larutan standar maka akan diperoleh garis lurus dengan persamaan (2): Y = ax + b (3) Dengan menginterpolasikan absorbansi yang diperoleh dari pengukuran dalam unsur logam dalam cuplikan dapat diketahui. Kadar dari masing-masing unsur pengotor dalam cuplikan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 54

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 Kadar logam = A x V ~g/g (4) B dengan : A = konsentrasi (hasil interpolasi dari kurev kalibrasi V = Volume labu untuk pengenceran B = Berat cuplikan (g) contoh (ml) Untuk dapat dilakukan analisis dalam bahan paduan harus dilarutkan terlebih dahulu agar dapat dilakukan analisis. Proses pelarutan paduan Uranium dengan Zirkonium dilakukan dengan menggunakan air raja dan asam florida pekat. Zirkonium hanya membentuk satu oksida yang penting yaitu zirkonia Zr02, yang bersifat amfoter. Garam-garam zirkonium normal, seperti ZrCI4, mudah terhidrolisis dalam larutan sehingga menjadi garam-garam zirkonil yang mengandung radikal bivalen Zr02+. Zirkonium juga mudah membentuk ion-ion kompleks seperti heksafluorozirkonat (IV) [ZrF6f yang dihasilkan dengan memanaskan zirkonia dengan kalium hidrogen fluorida (5). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Kandungan Zr dan Uranium dalam paduan Uranium-Zirkonium hasil peleburan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom. Untuk kandungan Uranium digunakan alat Titroprosessor. TAT A KERJA Bahan : Paduan U-Zr, Asam nitrat 65 %, Larutan standar unsur Zr, Udara tekan, Gas Acetilen, Gas nitrogen Oxide, Air bebas mineral, Asam Florida pekat Alat: - SSA, Varian model AA1475, Stabilizerr, Timbangan Analitik, Alat-alat gel as, Botol contoh, Pemanas Listrik, fumehood Cara Kerja Persia pan larutan standar. 1. Table 1. Data konsentrasi larutan standard untuk masing-masing unsur No. Unsur Mn Cu Cd0.1 MQ0.1 Zn0.1 Fe Cr Ni1.63.2 Li0.40.8 Co1.6 AI2040 Zr 507.6 1015.2 246 0.2 100 123 124 6.4 0.3 1522.8 1.0 Konsentrasi (DDm) 55

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 Persia pan Larutan Contoh Larutan contoh uji yang dibuat terdiri dari paduan U-Zr 2%, paduan U-Zr 6%, paduan U- Zr 10% dan paduan U-Zr 14%. Masing masing contoh uji dipotong dan di timbang sebanyak 1,0 gram kemudian dilarutkan dengan 2 ml HF dan diuapkan, lalu di dinginkan, tambahkan 10 ml HN03 3 M, dipanaskan kembali sampai kisat, larutan yang terjadi diencerkan dengan HN03 3 M dalam labu ukur 25 ml dan ditepatkan hingga tanda batas dengan air bebas mineral. Langkah selanjutnya masing-masing larutan di pipet 25 ml dan diektraksi dengan 25 ml TBP:Hexan dalam perbandingan 7:3 untuk memisahkan unsur pengotor dari uraniumnya, campuran kedua fasa didiamkan selama 5 menit sehingga fasa air dan fasa organik terpisah dengan baik sedangkan fasa airnya dianalisis menggunakan alat SSA. Ekstraksi ini diulang dua kali. Persia pan larutan blanko Dibuat larutan blanko dengan menggunakan pereaksi yang sama dengan persiapan seperti terhadap larutan contoh. Pengukuran dengan SSA - Ke dalam nyala dialirkan air dan penunjukan alat ukur dibuat nol - Setelah itu ke dalam nyala berturut-turut dialirkan larutan standar dari unsur yang dianalisis mulai dari konsentrasi yang terkecil. - Dicatat absorbansi dari setiap larutan standar. - Kemudian larutan contoh dialirkan ke dalam nyala, dan dicatat nilai absorbansi dari unsur yang dianalisis. - Kemudian dihitung konsentrasi cuplikan yang ada dalam larutan dengan menggunakan regresi linear. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Data hasil pengukuran absorbansi kandungan unsur-unsur pengotor dalam larutan standar No. Unsur MnKonsentrasi MgKonsentrasi CdKonsentrasi CuKonsentrasi ZnKonsentrasi FeKonsentrasi CrKonsentrasi Ni Li 0.016 3.26.4 2 4 0.20.3 0.045 0.023 0.20.4 24 0.078 0.81.0 0.035 0.007 0.046 0.022 0.134 0.059 0.048 0.037 0.012 63 0.09 0.015 0.016 0.005 0.041 0.024 0.012 0.4 0.1 1.6 Konsentrasi 2 1 dan Absorbansi standar 56

ISSN 0854-5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 10. CoKonsentrasi AI ZrKonsentrasi 1015.2 3.26.4 0.023 40100 0.037 0.186 0.036 0.085 1522.80.075 0.29 0.015 0.019 507.6 1.6 20 (2%) Tabel 3. Absorbansi masing-masing sam pel No. -0.008 Unsur 0.004 Mn 0.017 Cd Mg Cu 0.011 Zn Fe Cr (10 Co Ni Li Zr -0.007 AI (14 0.023 0.045 0.049-0.009-0.005-0.006 0.018 0.021 0.002 0.025 0.036 0.012 0.027 0.028 0.001-0.004 (6 0.022 0.097 0.008 0.033 0.017 0.013-0.003 0.019 %) Absorbansi sampel Dengan menginterpolasikan absorbansi cuplikan ke dalam kurva kalibrasi hubungan antara konsentrasi larutan standar terhadap absorbansi dari larutan contoh, maka konsentrasi dari unsur Zr yang terdeteksi dapat dketahui. Pada Gambar 1 ditampilkan kurva interpolasi unsur Zr I Q3 Q~ Q2 io 0,15 graflk hubungan absorbansl vs konsentrasi unsur Zr y = o,ooox _ 0,023 R"= 0,999 i 0.' 0,00 o 500 konsentrasl 1000 1500 2000 Gambar 1. Grafik hubungan absorbansi vs konsentrasi unsur Zr 57

Hasil-hasH Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854-5561 Dengan menginterpolasikan absorbansi unsur Zr ke kurva kalibrasi maka diperoleh onsentrasi Zr dalam larutan tersebut sebesar 513.5 ppm, selanjutnya dengan menggunakan rumus pada persamaan (4) didapat : (513.5 I-Ig/mL)(50 ml) Kadar Zr (%) = ---------------- 100% 1.3005 9 = 1.974% % Tabel 4. Data hash uji unsur Zr dalam paduan U-Zr dan kandungan Uranium dalam logam U Yang direncanakan Kandungan 99,64 5.868 10.523 13.974 1.974 % Hasil U uji dalam U Logam 6% 14 % 119.145 23.31 456.555 70.26 Unsur 10.523 6105.454 20.508 236.76 24.662 108.883 113.367 5.885 340.988 21.648 18.209 5.868 13.974 <LD 24.296 110.976 538.744 395.803 21.4 18.980 17.797 6.921 Mn< 5.24 Ca20 7.871 27.655 Cu Zn Cd< Mg 14.256 20.767 15.121 24.352 Fe Cr Ni 18.55 10.0 Co Zr600 1.974 36.45 137.25 AI10 8.471 25.4 ±2 ± ±5 100 % 30 LD 75 Tabel5. HasH analisis paduan U-Zr dan pengotor Sertifikat HasH analisis (ppm) KESIMPULAN Dari hash analisis Uranium-Zirkonium hash peleburan seperti terlihat pad a tabel 1. terdapat penyimpangan untuk contoh yang direncanakan 2% hash uji sebesar 1.9861 %, untuk contoh yang direncanakan 6% hasil uji sebesar 5.868%, untuk contoh yang direncanakan 10% hash uji sebesar 10.523%, untuk contoh yang direncanakan 14% hash uji sebesar 13.974%. bhadilihat hash diatas maka 58