Selected Updates on IMO Regulations

dokumen-dokumen yang mirip
Technical Information

No. : Juni 2016

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

Informasi Teknik. No. : Juni Perihal : Penerapan IMO Mandatory Instrument yang akan diberlakukan 01 Juli 2016

No. : Juni 2016

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 97 (MSC 97)

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 98 (MSC 98)

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Implementation of IMO Instrument (III 3)

Informasi Teknik. 2. Beberapa agenda yang didiskusikan selama pertemuan tersebut antara lain: Topik

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN MINISTRY OF TRANSPORTATION DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIRECTORATE GENERAL OF SEA TRANSPORTATION

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 71 (MEPC 71)

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang Sesi ke2 dari SubCommittee on Implementation of IMO Instruments (III 2)

Informasi Teknik. : Laporan Singkat Sidang IMO Meeting of Maritime Safety Committee (MSC) Sesi ke-95

No. : Maret : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Ship Systems and Equipment (SSE 3)

Informasi Teknik. : Semua Pengguna jasa dan Surveyor/Auditor BKI. Perihal : Ringkasan hasil sidang Komite Keselamatan Maritim IMO ke 94 (MSC 94)

Technical Information


PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT INTERNATIONAL MARITIME DANGEROUS GOODS (IMDG) CODE

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE JUNI TAHUN 2013

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT SURVIVAL CRAFT AND RESCUE BOAT (SCRB)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT GEDUNG KARYA LANTAI 12 S.D 17

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 70 (MEPC 70)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

RANCANGAN KRITERIA DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT PENETAPAN KRITERIA PEMERIKSA DAN PENGUJI KESELAMATAN DAN KEAMANAN KAPAL

Technical Information

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ADVANCED FIRE FIGHTING (AFF)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Technical lnformation

Reference. SOLAS Regulation VI/5-1. Note: mulai berlaku pada tanggal 1/1/2011. SOLAS regulation V/18.9. Note : mulai berlaku pada tanggal 1/7/2012

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

Technical Information

BAB I PENDAHULUAN I-1 A. LATAR BELAKANG.

Technical Information

Informasi Teknik. : Persyaratan terbaru Australia terkait Manajemen Air Balas untuk Kapal yang Berlayar di Perairan Internasional.

Technical Information

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT PROFICIENCY IN GMDSS / GENERAL RADIO OPERATOR S COURSE

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke 99 (MSC 99)

JILID I PERATURAN KLASIFIKASI DAN SURVEY EDISI 2012

Informasi Teknik. 1. Berikut beberapa agenda yang didiskusikan pada sidang SDC 3 yang berkaitan dengan pekerjaan BKI:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan dunia yang menuntut kemajuan IPTEK

Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

STATUS REKOMENDASI KESELAMATAN SUB KOMITE INVESTIGASI KECELAKAAN PELAYARAN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI. Penerima Receiver.

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE MEI TAHUN 2013 International Maritime Organization (IMO)

Informasi Teknik. : Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System (AIS)) Bagi Kapal Berbendera Indonesia

Technical Information

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 09/BPSDMP-2017 TENTANG

Reg. II/54.3/19.4 of SOLAS 1974

Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder

Pengantar Listrik Kapal

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.04/BPSDMP-2017 TENTANG

Technical Information

BAB VIII PENGAWAKAN. Pasal 144. Pasal 145

Informasi Teknik. : Laporan Singkat IMO Sub Committee Carriage of Cargoes and Containers Sesi ke-3 (CCC 3)

Presentasi Hasil TA. Estimasi Gas Buang Kapal Dengan Metode USEPA Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS)

LAPORAN PEMERIKSAAN TONGKANG

LAPORAN MONITORING KONVENSI HASIL SIDANG INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) PERIODE JANUARI DAN FEBRUARI TAHUN 2013 International Maritime

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Maritime Safety Committee sesi ke-96 (MSC 96)

DOKUMEN YANG HARUS ADA DI KAPAL

ENME Matematika Teknik Lanjut Advanced Engineering Mathematics 4 Wajib Peminatan Specialization Course 8 Subtotal 12

1998 Amandments to the International Convention on Maritime Search and Rescue, 1979 (Resolution MCS.70(69)) (Diadopsi pada tanggal 18 Mei 1998)

DESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN. Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana

PERANCANGAN SISTEM ASSESSMENT KESELAMATAN KEBAKARAN KAPAL FERRY ROLL ON ROLL OFF

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Latar Belakang. Luaran yang Diharapkan Metodologi. Hasil analisa Kesimpulan dan Rekomendasi

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT. GEDUNG KARYA LANTAI 12 s/d 17

1.3 Pedoman ini harus digunakan terutama oleh kapal master, operator dan pemilik untuk mengembangkan SEEMP tersebut.

BAB V KELAIK LAUTAN KAPAL

ISM Code (International Safety Management Code)

Technical Information

Lampiran III MARPOL 73/78 PERATURAN TENTANG PENCEGAHAN PENCEMARAN OLEH BAHAN BAHAN BERBAHAYA YANG DIANGKUT MELALUI LAUT DALAM BENTUK KEMASAN

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY GENSET PADA KAPAL

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ELECTRONIC CHART DISPLAY AND INFORMATION SYSTEM (ECDIS)

Informasi Teknik. Perihal : Laporan Singkat IMO Marine Environment Protection Committee sesi ke 70 (MEPC 70)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PENERAPAN PERATURAN SOLAS DALAM PERENCANAAN PERALATAN KESELAMATAN KMP LEGUNDI PADA LINTASAN MERAK-BAKAUHENI

SNI - PERSONIL

Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Self-Propelled Oil Barge (SPOB)

WAKTU EVAKUASI MAKSIMUM PENUMPANG PADA KAPAL PENYEBERANGAN ANTAR PULAU

ISPS CODE Seri: Manajemen Pelabuhan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran VI MARPOL 73/78 PERATURAN TENTANG PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA DARI KAPAL BAB I UMUM

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember PT. Laras Respati Utama

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keputusan Menteri Perhubungan No. 86 Tahun 1990 Tentang : Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal-Kapal

BAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.

[Standar Pelayanan Minimum KM. Andalus] 1

Laporan Akhir Studi Penyusunan Kebutuhan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)di Bidang Pelayaran KATA PENGANTAR

Chain of Custody of Forest Based Products Specifications for the IFCC claim

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 1, Tambahan Lem

REPCON Kelautan. Skema Pelaporan Sukarela dan Rahasia

Transkripsi:

Selected Updates on IMO Regulations A. Selected Mandatory Hardware-related requirements (Construction or installation of Additional Equipment, Device, Apparatus, Arrangement) - 1 - SOLAS regulation II-1/3-12 Amendments as MSC.409(97) Perlindungan terhadap kebisingan Untuk kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter II-1 Amandemen SOLAS II-1/3-12 merubah paragraf 2.1 menjadi: ".1 contracted for construction before 1 July 2014 and the keels of which are laid or which are at a similar stage of construction on or after 1 January 2009-2 - SOLAS Chapter II- 2 Amendments as MSC.409(97) Firefighting Untuk kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter II-2 dan dibangun sebelum, termasuk yang dibangun sebelum 1 Juli 2012 Amandemen ini berisi pembebasan dari persyaratan untuk mendapatkan persetujuan tipe pemadam busa dengan kapasitas paling tidak 135 liter untuk boiler lokal yang berukuran kurang dari 175 kw, atau boiler yang dilindungi oleh fixed water-based local application fire-extinguishing system. - 3 - IGC Code Amendments as MSC.411(97) Pengaturan kapal Semua kapal yang membawa muatan gas cair sesuai dengan IGC Code Amandemen pada IGC Code menyepakati dengan menghapus kalimat yang mempersyaratkan jendela di wheelhouse di bangun dengan material setidaknya A-0 class (untuk external fire load). Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 3 dari 18

- 4 - SOLAS Chapter II- 1 Amendments as MSC.421(98) 1.Part B-2: Subdivision, watertight and weathertight integrity 2.Part B-4: Stability Management Untuk kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter II-1, yaitu: 1. Kapal yang kontrak pembangunannya pada atau setelah 2. Dibangun pada atau setelah 1 Juli 2020 3. Penyerahannya pada atau setelah 1 Januari 2024 1. Part B-2: Subdivision, watertight and weathertight integrity Amandemen ini meliputi : - Persyaratan baru pada dasar ganda pada kapal penumpang dan kapal barang selain kapal tangki minyak - Penggunaan katup butterfly agar di pasang pada pipa yang menembus sekat tubrukan pada semua kapal barang, sebagai alternatif. 2. Part B-4: Stability Management Amandemen ini memasukan persyaratan baru pada pintu kedap air yang harus mempertimbangkan MSC.1/Circ.1564 pada perubahan Guidance for watertight doors on passenger ships which may be opened during navigation. - 5 - SOLAS Chapter II- 2 Amendments as MSC.421(98) 1.Regulation 9: Containment of fire 2.Regulation 20: Protection of vehicle, special category and ro-ro spaces 3.Regulation 20-1: Requirements for vehicle carriers carrying motor vehicles with compressed hydrogen or natural gas in their tanks for their own propulsion as cargo Untuk kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter II-2 dan dibangun pada atau setelah. Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 4 dari 18

1. Regulation 9 Containment of fire Amandemen ini mempersyaratkan kapal yang membawa tidak lebih dari 36 penumpang agar jendela yang mengarah pada survival craft dan escape slide, area embarkasi dan jendela yang terletak di bawah area tersebut harus memiliki fire integrity setidaknya "A-0" class. 2. Regulation 20 Protection of vehicle, special category and ro-ro spaces Amandemen ini memperbolehkan untuk membawa kendaraan dengan bahan bakar dalam tangkinya sebagai penggeraknya pada ruang muatannya selain pada geladak kendaaraan, kategori khusus atau ruangan ro-ro, asalkan kondisi berikut terpenuhi: 1. Kendaran tidak menggunakan penggeraknya dalam ruang muat tersebut; 2. Ruang muat agar sesuai dengan persyaratan regulasi 19 (muatan barang berbahaya); dan 3. Kendaraan di angkut sesuai dengan IMDG Code, sebagaimana yang tercantum dalam SOLAS regulation VII/1.1." 3. Regulation 20-1 Persyataran untuk kapal dengan muatan kendaraan yang membawa kendaraan bermotor dengan compressed hydrogen atau natural gas di dalam tangkinya untuk sistem penggeraknya sebagai muatan. Amandemen ini mempersyaratkan kapal dengan muatan kendaraan yang dibangun pada atau setelah 1 Januari 2016 yang dimaksudkan untuk membawa kendaran bermotor dengan compressed hydrogen atau compressed natural gas dalam tangkinya sebagai muatan harus sesuai dengan persyaratan dalam regulasi ini sebagai tambahan persyaratan pada regulasi 20. - 6 - Amendments to the international code of safety for ships using gases or other lowflashpoint fuels (IGF Code) as MSC.422(98) Regulasi untuk perlindungan terhadap api Koda ini berlaku untuk kapal baru sesuai dengan ketentuan IGF Code. Amandemen IGF Code Chapter 11 Regulation 11.3 (Regulasi untuk fire protection) merubah paragraph 11.3.2 dengan menghapus ketentuan A-0 class division pada setiap batas diatas geladak navigasi seperti navigation bridge windows. - 7 - Amendments to The International Code of Safety for High- Speed Craft, 1994 (1994 HSC Code as MSC.423(98) Survival craft dan rescue boats Koda ini berlaku untuk kapal baru sesuai dengan ketentuan HSC Code. Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 5 dari 18

Amandemen HSC Code Chapter 8.10 (Regulasi untuk survival craft dan rescue boats) merubah antara lain: 1. Paragraf 8.10.5 menjelaskan tentang kapal harus membawa sekoci penyelamat yang cukup. 2. Paragraf 8.10.6 menjelaskan bahwa kapal dengan panjang kurang dari 20 m dapat dibebaskan untuk membawa sekoci penyelamat. - 8 - HSC Code 2000 Amendments as MSC.424(98) Survival craft & Rescue boats High Speed Craft yang disertifikasi sesuai HSC Code 2000, yang dibangun pada atau setelah 1 Juli 2002. Amandemen ini mengganti paragraf 8.10.1.5 dan 8.10.1.6, yang menjelaskan kondisi high-speed craft dengan ukuran kurang dari 30 meter dapat dibebaskan untuk membawa sekoci penyelamat. Untuk memenuhi kondisi tersebut maka: 1. Kapal yang di rancang agar orang yang terjatuh ke dalam air cepat mendapatkan pertolongan dalam posisi horizontal atau near-horizontal body, 2. Proses penyelamatan tersebut dapat terlihat dari geladak navigasi, 3. Kapal mampu bermanuver dengan mendekat dan menyelamatkan orang dalam kondisi terburuk sekalipun. Oleh karena itu, Galangan pembuat kapal dan pemilik kapal agar memastikan bahwa pengaturan terkait dengan perubahan tersebut cukup sesuai untuk memenuhi persyaratan diatas. Segala keraguan apapun agar dikomunikasikan dengan Administrasi. - 9 - Launching & Perlengkapan davit and launching Embarkation Appliances LSA Code Amendments as MSC.425(98) Amandemen dikarenakan terdapat perbedaan yang ditemukan antara chapter 6 dari LSA Code dan Res. MSC.81(70) pada pernyaratan pengujian untuk winches dan winch brakes. Dalam paragraph 6.1.1.5 dari LSA Code, kata brakes dihapuskan, dan dalam paragraph 6.1.1.6, kalimat including winch structural component ditambahkan. Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 6 dari 18

- 10 - Amendments to the Revised Recommendation on Testing of Life- Saving Appliances (Res. MSC.81(70, as Amended) as adopted by Res MSC.427(98) Launching & Embarkation Appliances, Testing of davit and launching appliances Perlengkapan davit and launching Amandemen ini terjadi dikarenakan terdapat perbedaan antara chapter 6 dari LSA Code dan Res. MSC.81(70) pada persyaratan pengujian untuk winches dan winch brakes. Dalam paragraph 8.1.1 dari Annex of Part 1, kata brakes dihapuskan. Hal ini sejalan dengan amandemen LSA Code sebagaimana yang diadopsi dalam MSC.425(98) - 11 - Amendments to NAVTEX (Res MSC.148(77)) as MSC.430(98) NAVTEX Perlengkapan NAVTEX receiver yang dipasang pada atau setelah 1 Juli 2019 1 Juli 2019 Amandemen berisi penambahan mengenai memasukkan interface untuk manajemen peringatan sesuai dengan resolusi MSC.302(87) on Performance Standards for Bridge Alert Management. - 12 - Amendments to the Revised performance standards for enhanced group call (EGC) equipment (resolution MSC.306(87)) as MSC.431(98) Enhanced Group Call (EGC) Perlengkapan EGC yang dipasang pada atau setelah 1 Juli 2019 1 Juli 2019 Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 7 dari 18

Amandemen ini memberikan penambahan ketentuan sebagai berikut: 1. Persyaratan alternatif untuk kapasitas peralatan EGC Amandemen menjelaskan bahwa peralatan tidak perlu memberikan salinan cetak dari informasi yang diterima jika peralatan dipasang dikombinasikan dengan menghubungkan interface tersebut ke peralatan navigasi. 2. Memasukkan ketentuan untuk interkoneksi ke Integrated Radio Communication System (IRCS) kapal ketika digunakan dalam GMDSS. 3. Persyaratan interface untuk memindahkan data yang diterima ke tampilan peralatan navigasi lain atau peralatan komunikasi yang terintegrasi dan manajemen peringatan. Semua interface diberikan untuk peralatan komunikasi dengan peralatan naviasi atau komunikasi lain harus memenuhi dengan standar internasional yang terkait. - 13 - Amendments to The Marine Pollution Prevention Convention Annex VI as adopted by Res MSC.286(71) - Regulasi 13 - Appendix V (Informasi yang harus dimasukkan dalam Bunker Delivery Note) 1. Setiap marine diesel engine yang memiliki daya lebih dari 130 kw 2. Seiap marine diesel engine yang memiliki daya lebih dari 130 kw yang mengalami konversi besar pada atau setelah 1 Januari 2000 1 Januari 2019 Amandemen terhadap regulasi 13 (Nitrogen Oxides (NOx)): 1. Revisi paragraf 5.1.2 dengan menambahkan Laut Baltik dan Laut Utara sebagai Emission Control Areas untuk NOx Tier III yang diberlakukan untuk kapal dibangun pada atau setelah 1 Januari 2021. 2. Menambahkan paragraf 5.4 dan 5.5 yang berisi penjelasan pembebasan untuk kapal tertentu dalam kondisi tertentu. 3. Menambahkan prosedur untuk melengkapi deklarasi dan beberapa ketentuan untuk kesetaraan dan pembebasan untuk penurunan emisi sulfur. Amandemen terhadap Appendix V adalah menambahkan informasi kedalam Bunker Delivery Note (BDN) sebagai berikut: "A declaration signed and certified by the fuel oil supplier's representative that the fuel oil supplied is in conformity with regulation 18.3 of this Annex and that the sulphur content of the fuel oil supplied does not exceed: the limit value given by regulation 14.1 of this Annex; the limit value given by regulation 14.4 of this Annex; or the purchaser's specified limit value of (% m/m), as completed by the fuel oil supplier's representative and on the basis of the purchaser's notification that the fuel oil is intended to be used:.1 in combination with an equivalent means of compliance in accordance with regulation 4 of this Annex; or.2 is subject to a relevant exemption for a ship to conduct trials for sulphur oxides emission reduction and control technology research in accordance with regulation 3.2 of this Annex. Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 8 dari 18

The declaration shall be completed by the fuel oil supplier's representative by marking the applicable box(es) with a cross (x)." - 14 - Amendments to performance standards for multisystem shipborne radionavigation receivers as adopted by Resolution MSC.432(98) Multi-system shipborne radio navigation receivers Multi-system shipborne radionavigation receivers yang dipasang pada atau setelah 31 Desember 2017 31 Desember 2017 Setelah paragraf 1.7, dimasukkan paragraf 1.8 baru sebagai berikut, dan paragraf berikutnya diberikan penomoran ulang yang sesuai: "1.8 Type-specific performance standards for stand-alone shipborne radionavigation receivers should be taken into account when conducting type approval for multi-system receivers in accordance with this resolution." Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 9 dari 18

B. Selected Mandatory Non Hardware-related requirements - 1 - SOLAS Chapter XI-1 Regulation 2-1 Amendments as MSC.409(97) Harmonisasi termin survei untuk kapal barang yang tidak menjadi subyek dari 2011 ESP 2Code Kapal barang yang menjadi subyek dari SOLAS XI-1/2 Survei antara dan pembaharuan untuk kapal barang yang tidak menjadi subyek dari survey yang ditingkatkan dibawah SOLAS XI-1/2 dapat dilaksanakan dan dipenuhi sesuai dengan rincian waktu yang terdapat pada Koda ESP 2011 dan guidelines yang dikembangkan oleh IMO. - 2 - FSS Code amendments as MSC. 410(97) Susunan dari Means of Escape Untuk kapal yang menjadi subyek SOLAS Chapter II-2 Amandemen terhadap FSS Code yang sesuai dengan Chapter 13 dari Koda (Susunan dari Means of Escape) mengenai ABK pada ruang publik yang menempati 1/3 dari kapasitas maksimal. - 3-2008 IS Code (Under SOLAS Introduction dan Part.A Kapal yang menjadi subyek dari IS Code yang terlibat dalam: 1974) amendments Operasi anchor handling; as. MSC.413(97) Pelabuhan, pantai atau operasi penarikan di area samudera dan operasi pendampingan Kapal yang terlibat dalam operasi pengangkatan Amandemen terhadap Introduction dan Part.A memperkenalkan rekomendasi kriteria stabilitas baru dibawah Part B untuk kapal yang terlibat dengan operasi anchor handling, penarikan dan pengangkatan. Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 10 dari 18

- 4-2008 IS Code (Under ICLL 66 Introduction dan Part.A Kapal yang menjadi subyek dari IS Code yang terlibat dalam: Protocol 88) Operasi anchor handling; amendments as Pelabuhan, pantai atau operasi. penarikan di area samudera MSC.414(97) dan operasi pendampingan Kapal yang terlibat dalam operasi pengangkatan Amandemen terhadap Introduction dan Part.A memperkenalkan rekomendasi kriteria stabilitas baru dibawah Part B untuk kapal yang terlibat dengan operasi anchor handling, penarikan dan pengangkatan. - 5-2008 IS Code (Under SOLAS Part B Kapal yang menjadi subyek dari IS Code yang terlibat dalam: 1974) amendments Operasi anchor handling; as. MSC.415(97) Pelabuhan, pantai atau operasi penarikan di area samudera dan operasi pendampingan Kapal yang terlibat dalam operasi pengangkatan Amandemen terhadap Part B dari 2008 IS Code mengatur kriteria stabilitas yang direkomendasikan untuk kapal yang terlibat dengan operasi anchor handling, penarikan dan pengangkatan. - 6 - Reg. 14.1.3 of MARPOL Annex VI as MEPC.280(70) Effective date of implementation of the fuel oil standard in Reg. 14.1.3 of MARPOL Annex VI Fuel oil standard IMO Res. MEPC.280(70), menyebutkan bahwa standar bahan bakar sesuai regulasi 14.1.3 MARPOL Annex VI, harus memenuhi persyaratan kandungan sulphur < 0,50% m/m, dan berlaku mulai. Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 11 dari 18

- 7 - SOLAS Chapter II- 1 Amendments as MSC.421(98) 1. Part A: General 2. Part B: Subdivision and Stability 3. Part B-1: Stability 4. Part B-4: Stability Management Kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter II-1, dimana: 1. Kontrak pembangunan pada atau setelah 2. Dibangun pada atau setelah 1 Juli 2020 3. Delivery pada atau setelah 1 Januari 2024 1. Part A: General Amandemen terkait: pemberlakuan untuk amndemen baru pada Part B. B-1, B-2 and B-4 definitions of Amidship, Draught, Deepest subdivision draught, Trim, and Bulkhead deck 2. Part B: Subdivision and Stability Amandemen pada Part B yang memasukkan ketentuan terkait dengan damage stability untuk kapal kargo selain tankers, dengan panjang (L) 80 m dan lebih. 3. Part B-1: Stability Amandemen pada Part B-1 untuk menambah standar keselamatan kapal penumpang dengan merevisi ketentuan damage stability untuk kapal penumpang. - 8 - SOLAS Chapter II- 2 Amendments as MSC.421(98) Regulation 3: Definition Kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter II-2 Amandemen ini bertujuan untuk merevisi definisi vehicle carrier, yaitu kapal kargo yang hanya mengangkut muatan di ruang ro-ro atau ruang kendaraan dan yang dirancang untuk mengangkut kendaraan bermotor kosong dan tidak berpenumpang sebagai muatan. - 9 - SOLAS Chapter III Amendments as MSC.421(98) 1. Regulation 1: Application 2. Regulation 30: Drills 3. Regulation 37: Muster list and emergency instructions Kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter III Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 12 dari 18

1. Regulation 1: Application Amandemen ini mempersyaratkan semua kapal yang terkena aturan SOLAS Chapter III agar memenuhi ketentuan pada regulasi 30 dan 37 sebagaimana disebutkan pada poin dibawah: 2. Regulation 30: Drills Berdasarkan amandemen ini, semua latihan pengendalian kerusakan harus dilakukan sesuai regulasi 19-1 3. Regulation 37: Muster list and emergency instructions Amandemen terhadap peraturan ini memasukkan persyaratan baru bagi kapal penumpang agar memasukkan pengendalian kerusakan untuk keadaan darurat akibat banjir pada muster list. - 10 - SOLAS Amendments as MSC.421(98) Appendix Kapal yang terkena aturan SOLAS Amandemen pada Appendix SOLAS terkait dengan amandemen pada Form E, Part 3, Item 3.1 dan Form C dan P, Part 5, item 3.1 dimana dimasukkan opsi untuk multi-system shipborne radio navigation receivers: RECORD OF EQUIPMENT FOR PASSENGER SHIP SAFETY (FORM P) Pada part 5, item 3.1 diganti dengan: "3.1 Receiver for a global navigation satellite system/terrestrial radionavigation system/multi-system shipborne radionavigation receiver 3,4 " RECORD OF EQUIPMENT FOR CARGO SHIP SAFETY (FORM E) Pada part 3, item 3.1 diganti dengan: "3.1 Receiver for a global navigation satellite system/terrestrial radionavigation system/multi-system shipborne radionavigation receiver 2,3 " RECORD OF EQUIPMENT FOR CARGO SHIP SAFETY (FORM C) Pada part 5, item 3.1 diganti dengan: "3.1 Receiver for a global navigation satellite system/terrestrial radionavigation system/multi-system shipborne radionavigation receiver 2,3 " Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 13 dari 18

- 11 - Amendments to the International Maritime Solid Bulk Cargoes (IMSBC) Code as adopted by Resolution MSC.426(98) HME dan TML Semua kapal yang terkena aturan Konvensi SOLAS, sebagaimana diamandemen, diberlakukan untuk kapal yang mengangkut solid bulk cargoes sebagaimana didefinisikan pada regulasi 2 dari part A pada chapter VI. 1 Januari 2019 Amandemen pada International Maritime Solid Bulk Cargoes (IMSBC) Code terkait Harmful To The Marine Environment (HME) dan tanggung jawab pengirim untuk memastikan pengetesan guna menentukan Transportable Moisture Limit (TML) dari solid bulk cargo. - 12-2011 ESP Code amendments as MSC. 412(97) Close-up Surveys Untuk kapal curah dan kapal tangki minyak yang menjadi subyek Koda ESP 2011 1 Juli 2018 Amandemen terhadap 2011 ESP Code sebagai berikut: Persyaratan melaksanakan pengukuran ketebalan pada area yang menjadi subyek dari close-up survey Mengecualikan pemeriksaan internal penutup palka jenis kotak Prosedur pengujian tangki - 13 - Regulasi Subjek Penerapan Guidelines for Administration Verification of Ship Fuel Oil Consumption Data as adopted by Res MEPC.292(71) Pedoman verifikasi Pemerintah Pemerintah dengan armada kapal 5000GT dan lebih Mulai diberlakukan 1 Maret 2018 Peraturan 22A MARPOL Lampiran VI menetapkan IMO Ship Fuel Oil Consumption Database, dan menyatakan bahwa masing-masing Pemerintah akan mengirimkan data yang relevan untuk kapal yang terdaftar dari 5000 GT ke atas. Peraturan 22A.7 menetapkan bahwa data harus diverifikasi sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah, dengan mempertimbangkan guidelines yang akan dikembangkan oleh IMO. Guidelines ini mengacu pada peraturan tersebut dan dimaksudkan untuk membantu Pemerintah dalam mengembangkan program verifikasinya. Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 14 dari 18

- 14 - Guidelines for the development and management of the IMO Ship Fuel Oil Consumption Database as adopted by Res MEPC.293(71) Guidelines pengembangan dan manajemen IMO Ship Fuel Oil Consumption Database IMO yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan IMO Ship Fuel Oil Consumption Database 1 Maret 2018 Guidelines ini memberikan panduan pengembangan dan pengelolaan IMO Ship Fuel Oil Consumption Database dan menjelaskan metode yang akan digunakan untuk menganonimkan data kapal yang digunakan oleh para Negara Anggota, sesuai dengan regulasi 22A MARPOL Annex VI, dan untuk memastikan kelengkapan database. -15- Amendments to MARPOL Annex I, Appendix II as MEPC.276(70) Form B of the supplement to the International Oil Pollution Prevention Certificate Untuk semua kapal yang terkena aturan MARPOL Annex I 1 Maret 2018 Amandemen meliputi: Pemutakhiran terhadap Form B, Supplemen terhadap International Oil Pollution Prevention Certificate, Record of Construction and Equipment for Oil Tankers. - 16 - Amendments to MARPOL Annex V as MEPC.277(70) HME substances dan form Garbage Record Book Untuk semua kapal yang terkena aturan MARPOL Annex V Amandemen meliputi : Kesesuaian Garbage record book agar sesuai dengan MARPOL Annex V/Reg 10, dan Klasifikasi Solid Bulk Cargo sebagai HME Kriteria E - waste 1 Maret 2018 Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 15 dari 18

- 17 - Implementation of the BWM Convention as adopted by Resolution MEPC.287(71) Pedoman Pertukaran Air Ballas 2017 (G6) Untuk kapal yang dikenakan aturan Konvensi BWM 8 September 2017 Melalui resolusi ini, IMO memutuskan bahwa sebagai pengganti jadwal implementasi yang direkomendasikan oleh Resolusi A.1088(28) dan terlepas dari jadwal yang ditetapkan pada regulasi B-3 dari Konvensi, para negara anggota harus menerapkan regulasi B-3 (MEPC 71/17, annex 2) segera setelah Konvensi BWM mulai berlaku, dengan maksud untuk menghindari terjadinya dua aturan yang disepakati selama periode waktu antara mulai berlakunya Konvensi dan berlakunya regulasi B-3. - 18-2017 Guidelines for ballast water exchange (G6) as adopted by Resolution MEPC.288(71) Pedoman pergantian air ballas 2017 (G6) Untuk kapal yang terkena aturan Konvensi BWM 8 September 2017 Melalui resolusi ini, IMO telah mengadopsi 2017 Guidelines for ballast water exchange (G6) dan mencabut guidelines sebelumnya yang diadopsi oleh resolusi MEPC.124 (53). - 19-2017 Guidelines for risk assessment under regulation A-4 of the BWM convention (G7) as adopted by Resolution MEPC.289(71) Pedoman penilaian resiko di bawah regulasi A-4 Konvensi BWM 2017 (G7) Untuk kapal yang dikenakan aturan Konvensi BWM 8 September 2017 Melalui resolusi ini, IMO telah mengadopsi 2017 Guidelines for risk assessment under regulation A-4 of the BWM convention (G7) dan mencabut guidelines sebelumnya yang diadopsi oleh resolusi MEPC.162 (56). Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 16 dari 18

- 20 - Amendments to MARPOL Annex VI as MEPC.278(70) Data collection system for fuel oil consumption Untuk semua kapal yang terkena aturan MARPOL Annex VI Ukuran GT > 5000 GT Amandemen yang dilakukan terkait : 1 Penjelasan definisi : 1 September 2017 Kalender tahunan Perusahaan Jarak tempuh 2 Aturan ini mempersyaratkan bahwa konsumsi bahan bakar untuk kapal dengan ukuran GT > 5000, melaksanakan pelaporan kepada pemerintah Negara bendera dan mendapatkan Statement of Compliance (SOC). 3 Metodologi pelaporan harus dicantumkan dalam SEEMP (2016 guidelines for the development of a Ship Energy Efficiency Management Plan (SEEMP), MEPC.282(70)). 4 Pada setiap akhir tahun berjalan, kapal harus melakukan pejumlahan data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan komunikasi secara elektronik dan format yang telah terstandarisasi, yang dikembangkan oleh organisasi (IMO). - 21-2017 Guidelines for the implementation of MARPOL Annex V as Resolution MEPC.295(71) Garbage Untuk kapal yang terkena aturan MARPOL Annex V 07 Juli 2017 (bersifat rekomendasi) Guidelines ini memberikan informasi implementasi MARPOL Annex V dan mencabut 2012 Guidelines for the implementation of MARPOL Annex V (resolusi MEPC 219 (63)), sebagaimana telah diubah oleh resolusi MEPC. 239 (65)). Selain itu, beberapa amandemen dalam guidelines ini antara lain: Persyaratan limbah elektronik dimasukkan ke dalam guidelines ini Referensi untuk shipboard incinerator telah diganti, mengacu pada 2014 Standard Specification for Shipboard Incinerators (resolusi MEPC 244 (66)) Untuk bangkai hewan yang tidak tercakup dalam guidelines ini, master dapat merujuk pada Revised Guidance on the management of spoilt cargoes (MEPC.1 / Circ.809) Persyaratan baru untuk pengelolaan residu kargo curah padat Pelatihan, pendidikan dan informasi Port reception facilities untuk garbage Peningkatan kepatuhan terhadap MARPOL Annex V Contoh plakat informasi Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 17 dari 18

- 22 - Guidelines for approval of Ballast Water Management Systems (G8) as MEPC.279(70) New Guidelines for Type Approval for Ballast Water Treatment Systems Kapal dengan kapasitas Ballast > 5000 m 3 Approval Instalasi BWM Treatment System setelah 28 Oktober 2020. 28 Oktober 2016 Konvensi BWM akan berlaku secara Internasional 08 September 2017. Amandemen ini menggantikan Guidelines for approval of ballast water management systems (BWMS) (G8) adopted by resolution MEPC.174(58). Seluruh BWMS yang akan dipasang di atas kapal, setelah 28 Oktober 2020 harus disetujui dengan menggunakan revisi Guidelines (G8). Lampiran Informasi Teknik No: 112 2017 Halaman 18 dari 18