BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi tidak lagi sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. saat ini merupakan kombinasi dari empat komponen yaitu Product, Price,

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien untuk berkomunikasi dengan konsumen sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan yang sudah ada atau keluar dari suatu zona aman dalam beriklan

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, kodrat manusia menjadi tua seolah bisa dihindari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN IKLAN POND S DI TELEVISI DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK POND S PADA MAHASISWA. Skripsi

I. PENDAHULUAN. Sudah lama sektor consumer goods diwarnai ingar-bingar produk baru

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya pesaingan dalam era globalisasi sekarang ini, semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan teknologi informasi saat ini manusia dimudahkan dalam mencari

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. calon konsumen membeli atau menggunakan suatu produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat dan seiring dengan jalannya kebutuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak fenomena mengenai perilaku konsumen yang dapat kita lihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. system komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengamatan terhadap penerimaan pesan iklan televisi pada khalayak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. minuman siap minum atau dikenal dengan istilah non-alcoholic ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air minum merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling pokok.

BAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat menarik perhatian orang banyak, bahkan membuat banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seperti diketahui bahwa setiap produsen, baik itu yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. atribut-atribut lain dari kompetisi, misalnya atribut produk relatif mudah

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan dengan penanaman konsep brand awareness dalam setiap benak

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa kita sadari, masyarakat selalu diposisikan sebagai konsumen potensial untuk meraup keuntungan bisnis. Perkembangan kapitalisme global membuat bahkan memaksa masyarakat pada suatu kondisi dimana seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku konsumerisme yang mewabah saat ini tidak terlepas dari perkembangan budaya kapitalisme yang menempatkan konsumsi sebagai titik sentral kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat. Fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat konsumen, juga sangat diwarnai dengan kegiatan konsumsi yang massif. Bagi masyarakat konsumen, saat ini hampir tidak ada ruang dan waktu tersisa untuk menghindari diri dari serbuan berbagai informasi yang berurusan dengan kegiatan konsumsi. Di rumah, di kantor atau di kampus, kita tak henti-henti disodori berbagai informasi yang menstimulasi konsumsi melalui iklan di tv, koran maupun majalah-majalah. Di jalan, selain terus melewati pertokoan dan pusat perbelanjaan, kita juga terus dihadapkan dengan pemandangan attraktif luar ruang yang menghiasi jalan-jalan dan berbagai sudut strategis kota. 1

Didalam dunia pertelevisian, tayangan yang ada adalah ditujukan untuk berbagai kalangan. karena itu pihak TV selalu berupaya untuk menyesuaikan dengan selera pasar. Sedangkan selera pasar sebenarnya adalah selera yang sebelumnya telah dibentuk oleh acara-acara di televisi itu sendiri. Dua aspek ini, Televisi dan pemirsa pada akhirnya akan saling mempengaruhi. Iklan dirancang khusus untuk dipertontonkan kepada masyarakat sebagai media penyampaian pesan. Karena iklan ditujukan kepada masyarakat, sudah jelas tentulah bahwa objek utama dari sebuah iklan adalah masyarakat itu sendiri. Bukan produk dan jasa yang ditawarkan, dan juga bukan siapa produsen dari produk tersebut. Iklan apapun seharusnya mampu menggambarkan siapa target pesan iklan tersebut. Baik secara tersirat maupun tersurat. Dengan begitu sebuah iklan akan mampu ditangkap dengan jelas maknanya oleh target audience nya. Iklan yang ditayangkan televisi menjadi media komunikasi yang efektif menyebarkan ideologi, mempengaruhi khalayak umum untuk mempersepsikan peran sosial dan menanamkan nilai dalam aktivitas hidup sehari-hari. Hal ini terlihat jelas dalam perilaku konsumtif masyarakat. Ketika menonton tayangan iklan timbul dalam bawah alam sadar pikiran penontonnya untuk mengingini dan membelinya karena dirasakan sangat membutuhkan. 2

Iklan cenderung membangun realitasnya sendiri dengan mengeksploitasi nilai-nilai (bukan hanya sekedar nilai guna) yang dimiliki oleh sebuah produk. Nilai-nilai yang mereka konstruksi tersebut tidak jarang juga mengandung manipulasi keadaan yang sebenarnya, agar memperoleh respon yang kuat dari khlayak. Oleh karena itu makna yang dibentuk dari sebuah produk melalui iklan, bukan hanya sekedar didasarkan pada fungsi dan nilai guna barang, tetapi sudah dimasuki nilai-nilai yang lain, misalnya citra diri indidvidu. Media iklan memberikan citra-citra dalam pemaknaan simbolsimbol yang diiklankan bahwa ada suatu hal yang diharusnya ditiru, memperlihatkan kebenaran palsu yang seakan-akan iklan yang ditayangkan mengubah tampilan bahkan perspektif masyarakat. Iklan juga mendorong budaya berbelanja serta berkembangnya supermarket atau minimarket yang menyebar di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Iklan yang banyak terdapat media memberikan aktivitas berbelanja yang artinya suatu aktivitas yang kompleks yang mungkin masyarakat mengunjungi pusat pembelanjaan dengan maksud dan tujuan bukan saja membeli barang yang dibutuhkan namun lebih tertarik dengan diskon. Iklan juga telah menjadi salah satu referensi penting untuk konsumen dalam memilih produk. Persuasi yang dilakukan oleh iklan secara tidak langsung telah mempengaruhi kehidupan masyarakat. Iklan televisi yang muncul berkali-kali dalam setiap acara pada akhirnya akan 3

membuat konsumen dengan rela mengeluarkan uang untuk sekedar mencoba suatu produk. Iklan televisi menghadirkan sensasi yang berbeda, tayangan iklan memberikan dunia baru yang mengubah persepsi hingga menciptakan kebutuhan-kebutuhan semu. Kehadiran iklan televisi telah menjadi bagian dari budaya populer yang mengguncang masyarakat dewasa ini. Lihat saja promosi-promosi yang ditawarkan produk-produk minuman, makanan, kosmetik dan sebagainya. Produk-produk ini membawa suasana baru yang dibangun lewat bahasa iklan yang menyentuh. Iklan dalam televisi telah banyak menumbuhkan kesan bukan saja menghibur tetapi menjadi suatu kekuatan mengkonstruksikan realitas sosial, seperti kita lihat saja produk Pond s yang merupakan produk pemutih wajah dan secara tidak langsung masyarakat yang menonton iklan tersebut terkonstruksi bahwa perempuan yang cantik sebaiknya memiliki kulit putih yang mulus dan iklan televisi telah menjadi budaya popular. Iklan televisi mampu memebentuk dan menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Melalaui desain iklan sedemikian rupa iklan berusaha menggiring penonton untuk loyal terhadap merek tertentu. Loyalitas merek sangat penting khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat kebutuhan yang sangat rendah namun persaingan yang sangat ketat saat ini, keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan upaya mempertahankan ini sering 4

menjadi strategi yang jauh lebih efektif jika dibandingkan upaya untuk menarik pelanggan-pelanggan baru Iklan-iklan produk air minum dalam kemasan sejak dulu lebih memilih beriklan dengan memberikan visual tentang keunggulan dari produk, dan kenikmatan yang di dapatkan setelah menikmati produk tersebut. Hal ini memang sengaja di lakukan oleh para pengiklan guna menarik targetnya untuk membeli produk yang di tawarkan. Bahkan lebih jauhnya lagi adalah terbentuknya ketergantungan di pikiran masyarakat yang pada akhirnya terbentuklah budaya konsumerisme. Iklan tidak hanya selalu mempromosikan suatu produk, namun iklan juga mampu membentuk brand loyalty di masyarakat melalui konstruksi sosial. Konsep seperti ini nampak pada iklan Aqua. Secara tersirat produk ini beriklan dengan cara yang soft, menyentuh insight target audience nya. Biro iklan sadar bahwa kebahagiaan tertinggi seseorang terletak pada keluarga. Iklan Aqua Versi Keluarga Banyu secara umum menggambarkan beberapa kegiatan kehidupan sehari-hari di sebuah keluarga kecil (keluarga yang terdiri Ayah, Ibu dan dua orang anak). Tetapi setelah diinterpretasikan lebih mendalam iklan Aqua Versi Keluaraga Banyu memuat unsur-unsur kehidupan nyata. Pada zaman dahulu sebelum munculnya air minum dalam kemasan botol (Aqua), perilaku masyarakat akan kebutuhan minuman sangat jarang memperhatikan kandungan mineral dalam air minumnya. Pada awal-awal 5

munculnya Aqua, orang masih menganggap air putih kok dijual. Pandangan seperti itu muncul karena belum adanya kesadaran akan ksehatan. Selain itu juga pada waktu itu produk minuman yang beredar di pasar hanya minuman yang berasa dan beraroma saja, seperti Fanta dan Coca-cola. Iklan Aqua sendiri pada akhirnya memilih untuk menampilkan sosok keluarga yang sehat, keluarga yang rutin memenuhi kebutuhan air dalam tubuh, keluarga yang penuh semangat, dimana keluarga dalam iklan ini di gambarkan keluarga yang selalu mengawali harinya dengan prouk yang di iklankan. Dengan bahasa simbol yang di gunakan dalam iklan, baik visual maupun audio iklan tersebut menyiratkan maksut tersembunyi untuk merebut konsumennya. Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti mencurigai adanya konstruksi pola perilaku konsumsi yang sengaja di bentuk dalam iklan televisi. Di karenakan hal itulah peneliti ingin melakukan penelitian ini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di angkat dalam penelitian ini adalah bagaimana konstruksi perilaku konsumsi pada serial iklan Aqua versi Keluarga Banyu I dan II. 6

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari tema penelitian yang diambil oleh peneliti adalah untuk membongkar makna simbol, guna mengetahui konstruksi sosial dibalik makna tanda dalam iklan televisi. Yang mana nantinya temuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana iklan televisi mengkonstruksi perilaku konsumsi pada masyarakat melalui intepretasi makna tanda dalam iklan televisi. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis a. Menambah wacana baru tentang ilmu semiotika dalam iklan televisi, sehingga berguna untuk menambah referensi di dalam penelitian berikutnya. b. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kajian bidang periklan di dalam jurusan Ilmu Komunikasi. 2. Manfaat praktis Dari penelitian yang dihasilkan diharapkan mampu merangsang para mahasiswa yang tertarik di bidang periklanan, dan berminat untuk menjadi Strategic planner, Copywriter atau Art Director untuk lebih memahami dan menggali wawasan target audience sehingga mampu membuat iklan yang membekas di benak audience dan iklan yang mampu merubah kebiasaan orang lain. 7