Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : Buku 2 ISSN (E) :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PAKET PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DICK DAN CAREY DI MADRASAH TSANAWIYAH NW PENGKELAK MAS

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN MENERAPKAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA KULIAH PEMROGRAMAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF I

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN DENGAN MENGINTEGRASIKAN MODUL DI AKADEMI TATA BOGA BANDUNG

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL BERLANDASKAN MODEL GUIDED-PROJECT BASED LEARNING

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN. Oleh : Asep Herry Hernawan

PENGEMBANGAN MEDIA AJAR VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MATERI FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA ALAM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Kondisi Empiris Perkuliahan Strategi Pembelajaran Selama ini

127 Jurnal Parameter Volume 27 No.2 DOI : doi.org/ /parameter P-ISSN : IX

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2016

Mahardika Intan Rahmawati

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DENGAN APLIKASI SCHOOLOGY PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI HIDROSFER KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PEMODELAN SPASIAL GUNUNGAPI MERAPI SEBAGAI MEDIA KONTEKSTUAL PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA SEKOLAH RAWAN BENCANA ALAM

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan teori pembelajaran yang telah ada. Oleh karena itu, jenis penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan mempunyai daya saing tinggi sangat diperlukan dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. menunjukkan bahwa pembelajaran IPS di SMP Negeri I Turi yaitu sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN. mengembangkan produk pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNGWARU TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN


III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

BAB III METODE PENELITIAN

THE SYSTEMATIC DESIGN OF INSTRUCTION (DESAIN SISTEMATIS INSTRUKSI) Arini Pakistyaningsih, SH., MM.

SKRIPSI. Oleh: UMI NURJANNAH K

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

MENANAMKAN KONSEP UKURAN PEMUSATAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASSED LEARNING

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PROYEK TERHADAP PENGEMBANGAN LIFE SKILL MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

PENGEMBANGAN MODUL AUDIO VISUAL UNTUK PELATIHAN PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF ABSTRACT PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI MULTI MEDIA TP SKS

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan)

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

RESPON SISWA PADA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: IMPLEMENTASI PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 DENPASAR

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH NOVEL GRAFIS DIGITAL KERAJAAN PONTIANAK UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN BUDAYA SISWA DI SMK NEGERI PONTIANAK

PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

TELAAH VARIABEL PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

Pengembangan Alat Peraga Momentum dengan Sistem Sensor

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MERENCANA GRAFIS KOMERSIAL BERBASIS PROYEK DENGAN TEORY DICK & CARREY FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS TRISAKTI Menul Teguh Riyanti Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain. Universitas Trisakti E-mail: menulsukarno@yahoo.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran Merencana Grafis Komersial Berbasis Proyek di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. Strategi yang dipilih dan diterapkan pada pengembangan model pembelajaran di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti adalah Pembelajaran Berbasis Proyek. Mahasiswa sebagai target audiens materi pembelajaran ini adalah mahasiswa Program Desain Komunikasi Visual semester lima Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. Model perancangan sistem yang digunakan dalam Penelitian dan Pengembangan alat pembelajaran adalah model Dick, Carey dan Carey. Material pembelajaran terdiri dari tahap sistematis yang digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran Merencana Grafis Komersial. Hasil perangkat pembelajaran dievaluasi oleh ahli instruksional, materi pelajaran, media. Tahapan evaluasi formatif, proses review dan revisi dilakukan dalam pengembangan produk perangkat pembelajaran ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa materi perangkat pembelajaran menerapkan pendekatan berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Program Desain Komunikasi Visual semester lima khususnya Merencana Grafis Komersial Berbasis Proyek Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. Hasil penelitian dan pengembangan model ini termasuk dalam baik. Kata kunci: perangkat pembelajaran, berbasis proyek, merencana grafis komersial. A. PENDAHULUAN Mata kuliah Merencana Grafis Komersial merupakan mata kuliah utama sebagai prasyarat untuk melanjutkan mata kuliah Merencana Grafis Sosial pada program studi Desain Komunikasi Visual di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. Secara faktual, transformasi pengetahuan dalam mata kuliah Merencana Grafis Komersial, tidak dapat diterima dengan baik. Mahasiswa merasa bosan dan kurang tertarik mengikuti perkuliahan, serta tidak berminat untuk bertanya saat perkuliahan berlangsung, hal ini terjadi karena dosen kurang interaktif dalam penyampaian materi pembelajaran secara teoretik dan praktik, serta latihan yang diberikan kurang variatif, juga penggunaan bahan pembelajaran. Sehingga bekal kemampuan analisis dan penyelesaian tugas dalam bentuk proyek kurang maksimal. Proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, terpusat pada dosen. Pada proses pembelajaran mata kuliah Merencana Grafis Komersial Berbasis Proyek, dosen hanya sebagai fasilitator, kemudian menyampaikan materi pembelajaran secara teoretis serta memberikan kegiatan praktik untuk mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan mengutamakan aktivitas pembelajaran melalui interaksi antara mahasiswa dan dosen nilai mahasiswa mencapai nilai yang optimal yaitu A. 1

B. KAJIAN TEORETIK Konsep Pengembangan model pembelajaran Gustafson and Branch (2009: 213), mendefinisikan pengembangan pembelajaran sebagai suatu prosedur yang diorganisir dengan mencakup tahapan menganalisis, mendesain, mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pembelajaran. Lebih lanjut Gustafson dan Branch (2009: xii-xiii), menjelaskan bahwa pengembangan pembelajaran mencakup sedikitnya lima aktivitas utama, yaitu (1) menganalisis latar belakang (setting) dan kebutuhan pebelajar, (2) mendesain serangkaian spesifikasi untuk suatu lingkungan mahasiswa yang efektif, efisien dan relevan, (3) mengembangkan materi dan mahasiswa (4) Implementasi dari hasil rancangan pembelajaran; dan (5) mengevaluasi hasil pengembangan, baik evaluasi formatif maupun evaluasi sumatif. Gustafson dan Branch mengembangkan sebuah taksonomi pengembangan pembelajaran berdasarkan karakteristik yang berbeda secara umum terbagi atas tiga model: (1) Clasroom Oriented Model, (2) Product Oriented Model, (3) Systems Oriented Model, Gustafson Dan Branch (2009: 12). Pengembangan adalah suatu proses menterjemahkan spesifikasi desain kedalam suatu wujud fisik tertentu. Dick dan Carey mengemukakan (2009: 213), Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Konsep Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh mahasiswa dapat berupa proyek perorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif, upaya menghasilkan sebuah produk, dan hasilnya kemudian ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari metode pembelajaran (instruksional) yang berpusat pada pembelajar atau mahasiswa. Definisi tersebut sejalan dengan uraian yang dipaparkan oleh Bell (2015), yaitu sebagai berikut; a. Project Based Learning is curriculum fulled and standards based. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui Pembelajaran berbasis proyek, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing mahasiswa dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. b. Project Based Learning asks a question or poses a problem that each student can answer. Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan atau mahasiswa mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masing-masing mahasiswa memiliki gaya belajar yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap mahasiswa pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun. 2

c. Project Based Learning asks students to investigate issues and topics addressing real-world problems while integrating subjects across the curriculum. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menuntut mahasiswa membuat jembatan yang menghubungkan antar berbagai subjek materi.selain itu, pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata. d. Project Based Learning is a models that fosters abstract, intellectual tasks to explore complex issues. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memperhatikan pemahaman mahasiswa dalam melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna. Pembelajaran berbasis proyek juga merupakan suatu model pembelajaran yang menyangkut pemusatan pertanyaan dan masalah yang bermakna, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, proses pencarian berbagai sumber, pemberian kesempatan kepada anggota untuk bekerja secara kolaborasi, dan menutup dengan presentasi produk nyata. C. Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan berdasarkan The Research & Development (R & D) cycle dari Borg dan Gall untuk tahapan information collecting data dan tahap pengembangan produk bahan pembelajaranya menggunakan langkah-langkah pengembangan model Dick dan Carey. Borg and Gall (1983: 722), menyatakan Penelitian dan pengembangan adalah proses untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan Pengembangan yang digunakan untuk merancang produk bahan pembelajaran Merencana Grafis Komersial berbasis proyek di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. menggunakan pendekatan research and development Borg and Gall.(2008: 589) menurutnya, untuk mengembangkan produk pembelajarannya dapat digunakan model desain sistem Dick dan Carey. Dalam perkembangannya, Borg dan Gall merekomendasikan mengembangkan produk pembelajaran dengan menggunakan model desain sistem instruksional Dick dan Carey. Rekomendasi pengembangan produk tersebut, Dick dan Carey (2009: 1), memiliki 10 tahapan-tahapan yang saling terkait antara komponen-komponen dan berkesinambungan, tahapan-tahapan tersebut yaitu: (1) Mengidentifikasi tujuan Instruksional; (2) analisis Instruksional dapat dilaksanan secara paralel pada tahap ketiga; (3) analisis peserta didik; (4) penulisan tujuan instruksional; (5) merevisi instruksional; (6) mengembangkan instrumen penilaian; (7) pengembangan strategi instruksional; (8) mengembangkan dan pemilihan bahan instruksional; (9) merancang dan melaksanakan evaluasi formatif; (10) merancang dan membangun evaluasi sumatif. Prosedur penelitian ini mengadaptasi dari dua model penelitian dan pengembangan tersebut mempunyai nilai lebih dalam hal penelitian yang dilakukan melalui penelitian pendahuluan. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka dan penelitian lapangan. Studi Pustaka dilakukan untuk memperoleh konseptual, penelitian lapangan untuk memperoleh faktual. Pada studi pustaka, peneliti mengumpulkan berbagai sumber pustaka yang terdiri atas buku referensi yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek. Pengkajian dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai teori dan konsep yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek. Teori dan konsep model pembelajaran berbasis proyek Merencana Grafis Komersial semester V. Kemudian untuk penelitian lapangan bertujuan untuk mengetahui kebutuhan Merencana Grafis Komersial pembelajaran berbasis proyek. Tahap pencarian fakta, peneliti menyebarkan kuesioner 3

kepada dosen dan mahasiswa Merencana Grafis Komersial Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti. 1. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan hasil pengembangan model pembelajaran disajikan dalam tiga bagian, yaitu (1) pentingnya pengembangan model dalam proses pembelajaran, (2) Rancangan hasil pengembangan perangkat pembelajaran, (3) pengembangan perangkat pembelajaran dan teknologi pendidikan, (4) pengembangan perangkat pembelajaran dan peningkatan kompetensi, dan (5) kelebihan dan kelemahan produk. Berikut dibawah ini memaparkan hasil validitas dan Uji ahli terhadap pengembangan perangkat pembelajaran Merencana Grafis Komersial Berbasis Proyek. 1. Kelayakan Ahli Materi Pembelajaran Berdasarkan hasil evaluasi ahli materi pembelajaran diatas, diperoleh nilai rata-rata untuk ahli materi pembelajaran 1 adalah 78,3%, sedangkan ahli materi pembelajaran 2 dengan hasil nilai rata-rata 76% dengan demikian pengembangan materi dikategorikan efektif atau baik. Nilai ini tentunya dipengaruhi oleh masing-masing indikator yang beragam. Interval skor penilaian menggunakan skala likert. 2. Kelayakan Ahli Desain Pembelajaran Validasi ahli media meliputi unsur-unsur kegrafikaan model. Indikator unsur kegrafikaan terdiri atas (1) Perumusan Tujuan Instruksional, (2) Strategi Pengorganisasian, (3) Strategi Penyajian Materi, (4) Strategi Pengelolaan Instruktisional. Hasil validasi ahli desain pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut untuk media rata-rata skor nilai 4 sehingga untuk media hampir secara keseluruhan dengan hasil baik. 3. Kelayakan Model oleh Ahli Media Pembelajaran Validasi ahli media meliputi unsur-unsur kegrafikaan model.indikator unsur kegrafikaan terdiri atas (1) Ukuran Buku Pedoman Pembelajaran, (2) Desain Sampul, (3) Desain Isi Buku Pedoman Pembelajaran. Hasil validasi ahli media dapat diuraikan sebagai berikut untuk media rata-rata skor nilai 4 sehingga untuk media hampir secara keseluruhan baik 4. Uji coba One to one Uji coba perorangan (one to one learner) dilakukan terhadap 3 (tiga) orang mahasiswa semester lima, 1 orang mahasiswa yang mewakili prestasi dengan kemampuan kurang, 1 orang mahasiswa yang mewakili prestasi sedang, dan 1 orang mahasiswa yang mewakili prestasi tinggi. Indikator prestasi mahasiswa dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa tersebut. a. Aspek Kejelasan Materi Pembelajaran Indikator penyusunan materi pembelajaran menurut 3 orang mahasiswa sebagai subjek peneliti memberikan skor. Mahasiswa menilai materi dari pedoman Buku Pedoman Pembelajaran pembelajaran sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dengan memperoleh rerata skor 4.00. b. Aspek Rancangan Tiga orang sebagai mahasiswa sebagai subjek data penelian memberikan skor untuk aspek rancangan. Aspek rancangan menyangkut pilihan paduan warna pada pedoman perangkat pembelajaran Merencana Grafis Komersial berbasis proyek. Menurut tiga 4

orang mahasiswa panduan warna yang digunakan sudah menarik dengan rerata skor 4,50. 5. Uji Coba Small Group Setelah mendapatkan masukan dari one to one, dilakukan revisi, hasil revisi dilakukan uji coba small group dan data di bawah ini; a. Aspek kejelasan materi mahasiswa sebagai subjek penelitian memberikan skor bahwa mahasiswa menilai materi buku pedoman pembelajaran Merencana Grafis Komersial berbasis proyek sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dengan memperoleh rerata skor 3,66. Materi sudah dapat memotivasi mahasiswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan dapat membuka wawasan berfikir mahasiswa dengan memperoleh rerata skor 3,66. b. Aspek rancangan Untuk aspek rancangan mahasiswa sebagai subjek penelitian, mahasiswa menilai dari tampilan dan ilustrasi visual pada buku pedoman Merencana Grafis Komersial berbasis proyek. Pilihan panduan warna yang digunakan dengan rerata 3,66. Tampilan table dan grafik menurut 8 orang mahasiswa sudah mengerti dengan rerata 3,66. Desain cover dan judul sudah dapat menggambarkan isi dari buku pedoman Merencana Grafis Komersial berbasis proyek dengan rerata 3,66. Secara fisik tampilan buku sudah menarik dengan memperoleh rerata 3,66 kategori sempurna (baik). Ilustrasi dan gambar sudah dapat membantu mahasiswa untuk memami materi buku pedoman pembelajaran Merencana Grafis Komersial dengan memperoelh skor 3,66. Secara keseluruhan untuk aspek tampilan dan ilustrasi serta layout sudah sesua dengan rerata 3,66 sudah layak untuk dipublikasikan. Efektivitas Perangkat Pembelajaran Uji field trial (uji lapangan) untuk menerapkan produk hasil pengembang model pengembangan pembelajaran Merencana Grafis Komersial berbasis proyek dengan keadaan sebenarnya. Field trial dilakukan di Program Studi Desain Komunikasi Visual dan jumlah mahasiswa peserta mata kuliah Merencana Grafis Komersial sebanyak 25 mahasiswa. Kesimpulan dari observasi kelas hasil nilai yang didapat (86, 67) dapat terlaksana dengan baik. 6. Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Evaluasi hasil belajar dilakukan pada saat uji field trial, yakni penilaian terhadap pres-test, post test, diskusi, penyusunan laporan makalah, presentansi dan test formatif pada setiap bab. a. Pre-test dan Post-test Efektifitas model dengan membandingkan hasil belajar mahasiswa yang diukur dengan Pre-test di awal proses pembelajaran dan post-test di akhir proses pembelajaran. Pre-test berupa test tertulis, dilaksanakan sebelum mahasiswa menjalani proses pembalajaran dengan model yang dikembangkan. Sedangkan Post-test tes tertulis dilaksanakan setelah mahasiswa menjalani proses pembelajaran menggunakan model yang dirancang. Soalsoal yang diberikan pada pre-test dan post-test sama, berjumlah 10 soal dengan bobot nilai 1 soal = 10 point. Hasil yang diperoleh 78,80. Rata-rata pre test adalah 61,44, sedangkan post test adalah 78,80. Hasil tersebut menunjukkan peningkatan hasil nilai test sebesar 17,36 artinya, dapat disimpulkan bahwa produk tersebut dapat meningkatkan hasil belajar. 5

D. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian serta pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: Efektifitas Produk bahan pembelajaran dapat dilihat dari hasil test pengetahuan mahasiswa sebelum membaca buku dan hasil tes pengetahuan sesudah membaca buku. Rata-rata nilai hasil pre-test adalah 64,4, sedangkan nilai hasil posttest 78,80 Hasil tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar, nilai test menunjukkan angka 17,36 artinya, dan dapat disimpulkan bahwa produk bahan pembalajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hasil tes pengetahuan dari hasil uji coba kelompok besar ini didapat dari skor penilaian dari kegiatan presentasi dan kegiatan mahasiswa dalam melakukan pembuatan konsep desain sesuai pemberian tugas dalam buku bahan pembelajaran tersebut, yaitu skor penilaian diatas angka 3 kategori baik. Mahasiswa dilihat secara keseluruhan, telah mencapai kompentensi sesuai yang ditetapkan dan diharapkan, produk bahan pembelajaran layak dan efektif. Hasil observasi menunjukkan hasil pencapaian indikator dengan jawaban ya adalah, sebesar 100%, untuk kegiatan pembukaan, 98,33%, untuk kegiatan inti dan 86,67% untuk kegiatan penutup. E. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan produk perangkat pembelajaran, kelas yang digunakan sebagai uji coba dapat dijadikan acuan model pembelajaran. 1. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan produk yang fleksible dalam penggunaannya. Pada prinsipnya, model pembelajaran berbasis proyek merupakan sebuah yang berpusat pada mahasiswa, membantu, mengembangkan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills), dan kontekstual. 2. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek, agar pembelajaran lebih bermakna dan interaktif antara mahasiswa dengan dosen. Saran Berdasarkan fokus masalah, hasil penelitian, kesimpulan penelitian pengembangan model pembelajaran berbasis proyek, saran sebagai berikut: Program Studi Desain Komunikasi Visual, terutama dalam penerapan model pembelajaran dikembangkan melalui cara; (1) sosialisasi kepada semua dosen tentang model pembelajaran yang akan digunakan dalam penerapan proses pembelajaran. (2) mengimplementasikan model pembelajaran dilakukan oleh dosen buku panduan (3) menyelenggarakan pelatihan membuat model pembelajaran bagi dosen mata kuliah Merencana Grafis Komersial berbasis proyek. Referensi Gustafson Ken L dan Robert Maribe Branch, Survey of Instructional Development Models Fourth Edition. New York: SyracuseUniversity, 2002. Paul Eggen, Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran, (Penerjemah Satrio Wahono, Reigeluth, Charles M and Chellman, Instructional Design Theories and Models, dikutip tidak langsung oleh Marcy P Driscoll, Psyhology of learning for Instruction, Second Edition Massachusetts: PearsonEducation Company, 2009. 6

Robert M. Gagne, et al, Principles of Instructional Design,New Jersey, USA: Thomson Wadsworth, 2005. Reigeluth, Charles M. Instructional-Design Theories and Models an Over view of Their Current Status. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Pblisher, 2009. Smaldino, Sharon E Deborah Lowther, dan James D Russel, Instructional Tecnology an Media for Learning, diterjemahkan Arif Rahman Jakarta Kencana Prenada Media Group, 2011. Walter Dick, Lou Carey, & James O, Carey, Systematic Design ofinstructional, Sevent Edition Boston: Pearson, 2009. 7