BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III Medan, berlokasi di Jl. Sei Batanghari No.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan perusahaanperusahaan

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang kontraktor, Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1980

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan II yang bergerak dibidang Pertanian

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

2016, No Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas; d. bahwa sel

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam mengatur dan mengolah data untuk kegiatan operasionalnya yang

BAB III METODOLOGI ANALISIS

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN TAHUN 2014

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-18/MBU/10/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. SH No. 12 tanggal 5 April 1976 yang diperbaiki dengan Akte Notaris No. 54

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 13 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU

BAB II PT IRA WIDYA UTAMA MEDAN

BAB II PROFIL INSTANSI. didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri

Perusahaan adalah perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi syariah. 4. Perusahaan Asu

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 8 TAHUN 2003 SERI E NOMOR 4

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PD. ANEKA INDUSTRI DAN JASA MEDAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO)

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

Transkripsi:

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) A. PROFIL PERUSAHAAN PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah perusahaan menunjukkan perjalanan hidup perusahaan tersebut. Pada awalnya perusahaan memiliki banyak kesulitan dalam meneliti perkembangan perusahaannya. Butuh ketekunan dan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengembangkan perusahaan itu. Dengan ketekunan dan kerja keras maka suatu perusahaan akan berkembang pesat mengikuti lajunya zaman. 1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1958 Pemerintah Indonesia menasionalisasi 2 (dua) Perusahaan perkebunan peninggalan Belanda yaitu W.V. Rubber Cultur Maatschappij Amsterdam (RCMA) dan N.V. Cultur Mij De Oeskust (CMO) menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Baru Sumatera Utara. Tahun 1971, dari Embrio Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara di bentuk Perusahaan Negara (PN) Perkebunan III, PN Perkebunan IV dan PN Perkebunan V yang kemudian berubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT). PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan berdasarkan peraturan pemerintah No.9 Tahun 1971 yang dinyatakan dalam akte pendirian yang di buat di hadapan Notaris Gustaaf Hoemala Soang Koepan Loemban 6

7 Tobing, SH No. 63 tanggal 31 juli 1974 dan telah memperoleh persetujuan dari menteri kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5.5.21 tanggal 7 Januari 1975. Dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan, berdasarkan peraturan pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan realokasi pengelolaan areal perkebunan di bawah BUMN perkebunan. Sehubungan dengan realokasi areal perkebunan tersebut, PT. Perkebunan III, IV dan V telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut di gabung kedalam perusahaan baru (PT. Perkebunan Nusantara III), walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitasnya (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aktiva serta kewajiban. Pendirian perusahaan tersebut dinyatakan dalam akte yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, SH, No.36 Tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh persetujuan menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-8331 HT.01.01 Th.96 Tanggal 8 Agustus1996. Anggaran dasar perseroan telah mengalami perubahan, yaitu berdasarkan akta pernyataan keputusan pemegang saham perusahaan perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III No.3 Tanggal 12 September 2002 yang dibuat dihadapan Sri Rahayu, H. Prasetyo,SH, Notaris di Tanggerang. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari menteri kehakiman dan hak asasi manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-20921 HT.01.04.Th2002 tertanggal 28 Oktober 2001, dan telah

8 didaftarkan pada dinas perindustrian dan perdagangan kota madya Medan (TDP) No.021210105841 tertanggal 9 Januari 2003, serta telah diumumkan pada berita Negara Republik Indonesia No.8 tertanggal 28 Januari 2003, tambahan No.798/2003 (Akta No.3/2002). Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan Ruang lingkup perusahaan meliputi : a. Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan lain sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengelolaan hasil tanaman sendiri, maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. c. Perdangangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdangangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan ; dan d. Pengembangan usaha bidang perkebunan agrowisata dan agrobisnis. Kantor pusat perusahaan terletak di Jl. Sei Batanghari No.2 Sei Sikambing Medan Sumatera Utara dan saat ini perusahaan mengelola perkebunan dengan total areal seluas 165.437,15 Hektar, meliputi perkebunan kelapa sawit dan karet, yang menghasilkan produk utamanya minyak kelapa sawit, inti sawit dan karet. Luas areal tersebut mengalami penurunan dari

9 tahun sebelumnya seluas 1.003,84 Hektar akibat penyesuaian luas sertifikat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 Maret 1996. 2. Struktur Organisasi & Uraian Tugas Setiap perusahaan ataupun instansi tentu memiliki struktur organisasi yang memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerja sama dengan orang-orang yang berada di Perusahaan instansi tersebut. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam menjalankan roda perusahaan telah membentuk struktur organisasi dimana dalam struktur tersebut dapat terlihat adanya alur kepemimpinan serta pembagian tugas yang jelas. Struktur Organisasi, sarana, tugas Organisasi dan Proses Bisnis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sbb:

10 Berikut ini diberikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian: a. Menteri Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Menteri negara sebagai pemegang saham perusahaan BUMN adalah pimpinan tertinggi yang membantu Dewan Komisaris, Direktur setingkat lebih bawah. Tugas dan wewenang Menteri Negara BUMN : 1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris. 2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atau aset perusahaan dalam menjalankan tujuan. 3. Mengawasi dewan komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham. b. Dewan Komisaris Susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris : Joefly J. Bahroeny : Dahlan Harahap : S. Marbun : Heri Sebayang : Subur Budhisantoso Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah: a. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi Direktur Utama. b. Memberikan nasehat kepada pimpinan

11 c. Membantu pimpinan didalam menginvestasikan dana perusahaan d. Mengawasi jalannya perusahaan c. Anggota Direksi Susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut : Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum : Ir. H. Bagas Angkasa : Ir.H.Tengku Syahmi Johan, M.S : Erwan Pelawi, SE, MBA : H. Harianto, SH Direktur Perencanaan & Pengembangan : Ir. Alexander Maha, MM d. Direktur Utama Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang Direktur utama : 1. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang di gariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menteri pertanian selaku Kuasa Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris. 2. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran.

12 3. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota Direksi dan mengawasi secara umum. 4. Bersama-sama anggota Direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar pengadilan. 5. Bertanggung jawab kepada Rapat Umun Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris. e. Direktur Produksi Mengelola bidang tanaman, teknik, pengolahan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang Direktur Produksi : 1. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan Direksi. 2. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (Kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya. 3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum dalam kebijaksanaan Direksi. 4. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.

13 f. Direktur Keuangan Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi Kepala Bagian Pembiayaan dan Kepala Bagian kemitraan dan Bina Lingkungan. Tugas dan wewenangnya : 1. Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh. 2. Mencari dan memanfaatkan dana 3. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik. g. Direktur Sumber Daya Manusia /Umum Direktur Sumber Daya Manusia / Umum Mengkoordinir kepala bagian umum dan kepala bagian Sumber Daya Manusia. Tugas dan wewenangnya : 1. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan Sumber Daya Manusia dan mengadakan pengkajian Sumber Daya Manusia. 2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum. h. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir Kepala Bagian Pemasaran dan Kepala bagian pengadaan. 1. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan.

14 2. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar. 3. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri. Dibantu oleh beberapa kepala bagian (Kabag) yaitu : a. Kepala Bagian Tanaman. 1. Menyusun rencana jangka pendek (Anggaran Belanja) dalam bidang tanaman dan produksi. 2. Menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman (biji, bibit dan entrys). 3. Membuat norma-norma penderesan / panen dan menyusun rencana penggunaan stimulasi serta alat-alat/ bahan yang berhubungan dengan panen/ produksi. 4. Merumuskan metode dan panen yang baik guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja. 5. Mengevaluasi pelaksanaan/ hasil-hasil kerja bidang tanaman (Tanaman Ulang/ Tanaman Konversi, Tanaman Belum Menghasilkan dan Tanaman Menghasilkan). 6. Merencanakan dan melaksanakan pengolahan bidang tanaman, yang mencakup pembibitan, pola tanaman, pemeliharaan tanaman, penumpukan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan itu. b. Kepala Bagian Teknik 1. Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin, sipil/ bangunan, baik di kebun

15 sendiri (Inti) maupun di kebun plasura (PIR) dan daerah pengembangan. 2. Membantu rencana perawatan / pemeliharaan mesin-mesin, traksi dan bangunan sipil. c. Kepala Bagian Teknologi 1. Mengajukan investasi bidang teknologi yang menyangkut bidang pengolahan limbah. 2. Memantau/ memonitor dan mengevaluasi pengolahan limbah cair, padat dan gas. 3. Mengusulkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Bagian Teknologi. 4. Merumuskan kebijakan, tujuan dan sasaran manajemen mutu dan lingkungan serta Program Manajemen Lingkungan. 5. Mempersiapkan dan mengkompilasi Agenda Rapat Tinjauan Manajemen tingkat korporat. d. Kepala Bagian Akuntansi 1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Keuangan. 2. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya. 3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 4. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa

16 pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya. 5. Bertanggung-jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan administrasi di bidang akuntansi. e. Kepala Bagian Keuangan 1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Keuangan. 2. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya. 3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 4. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya. 5. Bertanggung-jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan administrasi di bidang keuangan. f. Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan 1. Mengusulkan pengalokasian dan monitoring dan pembinaan usaha kecil dana koperasi. 2. Melaksanakan, monitoring dan evaluasi kinerja Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan. 3. Menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait. 4. Menyusun Strategi Planing (SP) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP) di bagian kemitraan dan Bina Lingkungan.

17 5. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database secara konsisten dan up to date. g. Kepala Bagian Teknologi Informasi (TI) 1. Melaksanakan inventarisasi sumber daya hardware, software dan infrastuktur jaringan. 2. Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan konsultan dalam bidang pengembangan jaringan dan software aplikasi. 3. Mengajukan dan memproses pengadaan barang (Hardware, Software, Spare part dan Aplikasi). 4. Bekerjasama dengan bagian terkait dan pihak konsultan serta lembaga pendidikan untuk peningkatan kemampuan SDM mengenai pemeliharaan dan pengoperasian komputer. 5. Melakukan pengembangan basis data internet (LAN). h. Kepala Bagian Umum 1. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kesejahteraan Karyawan Staf dan Non Staf. 2. Menyelesaikan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola administrasi dan pendokumentasian agraria. 3. Merumuskan kerjasama dan kebijakan pengamanan di jajaran perusahaan dan mengadakan hubungan kerjasama dengan Aparat Keamanan/ Pemerintah. 4. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan Direksi.

18 i. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia 1. Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek di bidang pendidikan, keselamatan dan kesejahteraan dan pelayanan kesehatan. 2. Merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). j. Kepala Bagian Pemasaran 1. Menyusun rencana penjualan, melakukan proses penjualan serta mempersiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan peraturan yang berlaku. 2. Melakukan monitoring persediaan komoditi dan produk baik di gudang, kebun/ pabrik industri hilir atau tangki penyimpanan kebun maupun instalasi perantara serta membuat laporan penjualan secara periodik sesuai dengan kebutuhan. k. Kepala Bagian Pelelangan 1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Keuangan. 2. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya. 3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 4. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya. 5. Bertanggung-jawab dalam tercapainya efisiensi biaya 3% (tiga persen)

19 dibawah Total Anggaran dalam DPBB/PPAB/P4T/P4S yang telah disetujui oleh Direksi. 6. Bertanggung-jawab dalam tercapainya proses pelelangan/seleksi yang tepat waktu sesuai dengan proses bisnis. l. Kepala Bagian Pengembangan 1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Perencanaan dan Pengembangan 2. Bertanggung jawab atas upaya-upaya pengembangkan dan peningkatan kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri berbasis perkebunan. 3. Bertanggung jawab secara pidana, perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya 4. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 5. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya. m. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian 1. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Perencanaan dan Pengembangan 2. Bertanggung jawab dalam menjamin jalannya fungsi Perencanaan & Pengkajian sebagai upaya pengembangan/peningkatan Industri hulu/hilir PT.Perkebunan Nusantara III.

20 3. Bertanggung jawab secara pidana, perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya. 4. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya. 5. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.