BAB III MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION SEMIPARAMETRIC (GWLRS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

PEMODELAN STATUS KESEJAHTERAAN DAERAH KABUPATEN ATAU KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION SEMIPARAMETRIC

: Persentase Penduduk Dengan Sumber Air Minum Terlindungi PDAM : Pengeluaran Perkapita Penduduk Untuk Makan Sebulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

PEMODELAN KEMISKINAN MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION DENGAN FUNGSI PEMBOBOT FIXED KERNEL

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI...

MODEL REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN, BISQUARE, DAN TRICUBE PADA PERSENTASE KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

(R.5) Pemodelan Regresi Poisson Terboboti Geografis Pada Kasus Gizi. buruk di Jawa Timur.

PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011 MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION (GWLR)

BAB I PENDAHULUAN. terus dihadapi di sejumlah daerah di Indonesia, tidak terkecuali Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Atiya Maulani, 2013

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG) DENGAN METODE FISHER SCORING

PERBANDINGAN MODEL GWR DENGAN FIXED DAN ADAPTIVE BANDWIDTH UNTUK PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH

PEMODELAN RISIKO PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

Algoritme Least Angle Regression untuk Model Geographically Weighted Least Absolute Shrinkage and Selection Operator

Kata Kunci : MGWMLM, GWMLM, DAS.

ABSTRAK. Kata kunci : regresi Poisson, GWPR, Angka Kematian Bayi (AKB)

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DI PROVINSI BALI

Oleh : Marisa Rifada Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Seminar Hasil Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION ABSTRACT

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH ABSTRACT

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii. HALAMAN MOTTO... iv. KATA PENGANTAR...

S - 17 MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PENDERITA DIARE DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION

ANALISIS GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN UNTUK DATA KEMISKINAN. Rita Rahmawati 1, Anik Djuraidah 2.

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

Kata kunci: Data Spatial, Heterogenitas Spatial, Geographically Weigthed Regression, Bandwidth, Fungsi Pembobot

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011 MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION DENGAN FUNGSI KERNEL BISQUARE

PEMODELAN DATA KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemodelan Angka Harapan Hidup di Papua dengan pendekatan Geographically Weighted Regression

PERBANDINGAN MODEL GWR DENGAN FIXED DAN ADAPTIVE BANDWIDTH UNTUK PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH

BAB 3 SMOOTH TRANSITON AUTOREGRESSIVE. waktu nonlinear yang merupakan perluasan dari model Autoregressive (AR).

PERBANDINGAN MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF DENGAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

S - 13 PEMODELAN SPASIAL KEMISKINAN DENGAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DAN FLEXIBLY SHAPED SPATIAL SCAN STATISTIC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MASALAH NILAI AWAL ITERASI NEWTON RAPHSON UNTUK ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL TERBOBOTI GEOGRAFIS (RLOTG)

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN IBU DI INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan suatu negara salah satunya dapat dilihat dari tingkat

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

PENDEKATAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION UNTUK PEMODELAN PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH HALAMANAN JUDUL SKRIPSI

SKRIPSI. Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI PRADITA

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Statistika, dan Aplikasinya September 2017, Samarinda, Indonesia ISBN:

APLIKASI MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA DI JAWA BARAT

SKRIPSI. Disusun Oleh : MUHAMMAD HARIS NIM : J2E

BAB III PERLUASAN MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD DENGAN VARIABEL TERIKAT OLEH WAKTU

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Perbedaan Antara Proses Stationer dan Proses Non-Stationer

PEMODELAN PROPORSI PENDUDUK MISKIN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY AND TEMPORALLY WEIGHTED REGRESSION ABSTRACT

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2010 p : ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

2016 APLIKASI MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR) MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

REGRESI LOGISTIK UNTUK PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA DI PULAU KALIMANTAN

PEMODELAN PROPORSI PENDUDUK MISKIN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY AND TEMPORALLY WEIGHTED REGRESSION

PEMODELAN DATA KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION

(Geographically Weighted Binary Logistic Regression with Fixed Bi-Square Weight)

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu diketahui, yang disebut sebagai variabel. Variabel adalah sebuah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemodelan Mixed Geographically Weighted Regression (MGWR) pada Angka Kematian Balita di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB III REGRESI TERSENSOR (TOBIT) Model regresi yang didasarkan pada variabel terikat tersensor disebut

Kata kunci: Geographically Weighted Regression, Gauss Kernel, bandwidth, cross validation

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMODELAN FIXED EFFECT GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PANEL REGRESSION UNTUK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI JAWA TENGAH

Keywords: geographically weighted regression, land value, regression, land transportation, air transportation.

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN

ANALISIS ANGKA BUTA HURUF DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION BERBASIS KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PANEL REGRESSION UNTUK PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA TENGAH

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Poisson Regression Semi Parametric (GWPRS)

BAB III METODE PENULISAN

Pemodelan Indikator Pencemar Biological Oxygen Demand di Kali Surabaya Menggunakan Pendekatan Spatial-Temporal Weighted Regression

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah sandang, pangan, dan papan. Setiap rumah tangga (RT) pasti menginginkan

Transkripsi:

28 BAB III MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION SEMIPARAMETRIC (GWLRS) 3.1 Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR) Geographically Weighted Logistic Regression adalah metode untuk mendapatkan parameter regresi dengan memperhitungkan faktor spasial dan merupakan pendekatan alternatif dari Geographically Weighted Regression (GWR) yang menggabungkan parameter non stasioner dan data kategorikal (Aji, 2014). Model Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR) merupakan bentuk kombinasi dari model Geographically Weighted Regression (GWR) dan model regresi logistik dikotomus (Atkinson, 2003). Berdasarkan Dwinata (2012), model GWLR dapat dituliskan sebagai berikut: ( ) ( ) dengan Model GWLR merupakan model nonlinear sehingga diperlukan transformasi agar menjadi fungsi linear. Transformasi yang digunakan adalah transformasi logit dari. Sehingga diperoleh bentuk logit untuk GWLR adalah: [ ] [ ] dimana : : nilai observasi variabel prediktor ke-j pada lokasi pengamatan ke-i : konstanta atau intersep untuk setiap lokasi : menyatakan koordinat letak geografis (longitude, latitude) dari lokasi pengamatan ke-i : parameter model variabel prediktor ke-j untuk setiap lokasi k : banyak parameter variabel prediktor

29 3.2 Penaksir Parameter GWLR Model GWLR menghasilkan bentuk penaksir parameter model yang bersifat lokal untuk setiap lokasi tempat data didapatkan. Pada model GWLR, metode penaksir parameter yang digunakan adalah metode kemungkinan maksimum. Langkah awal dari metode tersebut adalah dengan membentuk fungsi kemungkinan, fungsi kemungkinannya adalah sebagai berikut: ( ) { ( ) { ( ( )) Dan persamaan ln fungsi kemungkinan yang terbentuk adalah ( ) ( ) ( ( )) Letak geografis merupakan pembobot pada model GWLR, pembobot dimasukkan pada persamaan (3.4) untuk mendapatkan model GWLR. ( ) ( ) ( ( )) Untuk memperoleh nilai yang dapat memaksimumkan ( ), persamaan (3.5) diturunkan terhadap. Kemudian hasil yang diperoleh dibuat sama dengan 0. ( ) [ ( ) ( ) ]

30 ( ) Turunan keduanya adalah ( ) ( ( )) ( ( )) { ( ( )) ( ( )) ( ( )) ( ( )) ( ) { ( )( ( ) ( )) ( ( )) ( ) ( ) ( ) { ( ( )) ( ) { ( ( )) ( ) ( ) Digunakan metode iteratif, yaitu iterasi Newton-Raphson. Bentuk umum dari hasil penurunannya adalah (Dwinata, 2012): ( ) ( ) dengan

31 ( ) ( ) ( ) [ ( ) ] ( ) [ ] Dan ( ) adalah matriks dengan elemen-elemennya adalah ( ) Untuk setiap langkah iterasi ke-t, berlaku : ( ) ( ) ( ) dengan ( ) ( ) Dengan mengulang prosedur iterasi untuk setiap titik regresi ke-i, maka penduga parameter lokal akan didapatkan. Iterasi berhenti pada saat konvergen, yaitu pada saat dengan merupakan bilangan yang sangat kecil yaitu (Dwinata, 2012).

32 3.3 Pengujian Parameter Model GWLR Pengujian parameter model GWLR dilakukan dengan menguji parameter secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui parameter variabel prediktor mana saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon. Untuk mengetahui parameter variabel prediktor yang bersifat lokal yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Perumusan Hipotesis (parameter variabel tidak signifikan) (parameter variabel signifikan) 2. Statistik Uji ( ) 3. Kriteria Pengujian Tolak jika 3.4 Geographically Weighted Logistic Regression Semiparametric (GWLRS) Geographically Weighted Logistic Regression Semiparametric (GWLRS) merupakan perluasan dari metode Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR) (Fathurahman, 2014). Nakaya (2005) menyatakan Geographically Weighted Logistic Regression Semiparametric (GWLRS) merupakan bentuk lokal dari regresi logistik biner, dimana terdapat parameter yang dipengaruhi lokasi (geographically varying coefficient) dan parameter yang tidak dipengaruhi lokasi (fixed coefficient). Semiparametrik pada ilmu spasial adalah penggabungan antara regresi spasial dengan regresi biasa (Nakaya, 2005). Dalam model semiparametrik spasial didalamnya terdapat variabel yang dipengaruhi oleh lokasi (bersifat lokal) dan variabel yang tidak dipengaruhi oleh lokasi (bersifat global). Model GWLRS ini dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara satu variabel respon biner dan sekumpulan variabel prediktor lokal dan global dengan memperhitungkan faktor geografis (Khoirunnisa, 2012). Pada model

33 GWLRS, variabel respon (y) diprediksi berdasarkan variabel independen (x) yang masing-masing koefisien regresinya bergantung pada lokasi dimana data tersebut diamati dan koefisien regresi tidak bergantung pada lokasi (konstan). Model GWLRS dapat dituliskan sebagai berikut : ( ) ( ) Bentuk logit untuk model GWLRS adalah : [ ] dimana : : nilai observasi variabel prediktor ke-j pada lokasi : menyatakan koordinat letak geografis (longitude, latitude) dari lokasi pengamatan ke-i : parameter model variabel prediktor ke-j untuk setiap lokasi : parameter model yang bersifat konstan : nilai observasi variabel prediktor ke-m k : banyak variabel prediktor 3.5 Penaksir Parameter GWLRS Model GWLRS menghasilkan bentuk penaksir parameter model yang bersifat lokal atau dipengaruhi lokasi (geographically varying coefficient) untuk setiap lokasi tempat data didapatkan dan penaksir parameter yang bersifat global atau tidak dipengaruhi lokasi (fixed coefficient). Pada model GWLRS, metode penaksir parameter yang digunakan adalah metode kemungkinan maksimum. Langkah awal dari metode tersebut adalah dengan membentuk fungsi kemungkinan, fungsi kemungkinannya adalah sebagai berikut: ( ) { ( ) { ( ( )) Dan persamaan ln fungsi kemungkinan yang terbentuk adalah

34 ( ) ( ) ( ( )) Letak geografis merupakan pembobot pada model GWLRS, pembobot dimasukkan pada persamaan (3.11) untuk mendapatkan model GWLRS. ( ) ( ) ( ( )) Untuk memperoleh nilai yang dapat memaksimumkan ( ), persamaan (3.12) diturunkan terhadap dan. Kemudian hasil yang diperoleh dibuat sama dengan 0. ( ) ( ( ) ( ) ) ( ) ( ) ( ( ) ( ) ) ( ) Digunakan metode iteratif, yaitu iterasi Newton-Raphson. Bentuk umumnya adalah: ( ( ) ) ( ) ( ( ))( ( ))

35 dengan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) [ [ ( ) ( ) ] ( ) ( ) ] dimana [ ] dan [ ]. Untuk setiap langkah iterasi ke-t, berlaku : ( ) ( ) dengan ( ) ( )

36 ( ) ( ( ))( ( )) { ( ( )) ( ( ))( ( )) ( ( )) ( ) ( ( )) { ( ( )) ( ( )) { ( ( )) ( ) ( ) ( ( ))( ( )) { ( ( )) ( ( ))( ( )) ( ( )) ( ) ( ( )) { ( ( )) ( ( )) { ( ( )) ( )

37 ( ) ( ( ))( ( )) { ( ( )) ( ( ))( ( )) ( ( )) ( ) ( ( )) { ( ( )) ( ( )) { ( ( )) ( ) Dengan mengulang prosedur iterasi untuk setiap titik regresi ke-i, maka penduga parameter lokal dan global akan didapatkan. Iterasi berhenti pada saat konvergen, yaitu pada saat dan. 3.6 Pengujian Parameter Model GWLRS Pengujian parameter model GWLRS dilakukan dengan menguji parameter secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui parameter variabel prediktor yang bersifat global dan lokal mana saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon. Untuk mengetahui parameter variabel prediktor yang bersifat lokal yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Perumusan Hipotesis (parameter variabel yang bersifat lokal tidak signifikan) ( parameter variabel yang bersifat lokal signifikan)

38 2. Statistik Uji ( ) 3. Kriteria Pengujian Tolak jika Untuk mengetahui parameter variabel prediktor yang bersifat global yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Perumusan Hipotesis 2. Statistik Uji ( ) 3. Kriteria Pengujian Tolak jika (parameter variabel yang bersifat global tidak signifikan) (parameter variabel yang bersifat global signifikan) 3.7 Akaike Information Criterion Corrected Akaike Information Criterion Corrected (AICc) merupakan pengembangan dari Akaike Information Criterion (AIC). Pengukuran untuk kualitas relatif dari model statistik berdasarkan data yang diberikan untuk pemodelan model terbaik dari beberapa model yang ada dinyatakan dengan AIC (Khairunnisa, 2015). Perhitungan AIC dapat dilakukan dengan rumus: dimana : k : banyak parameter yang akan di taksir : nilai maksimum likelihood model Ukuran yang digunakan untuk mengukur kebaikan model (goodnees-of-fit) dan mempertimbangkan prinsip parsimony adalah AIC. Namun ukuran ini dinilai bias pada sampel kecil, sehingga ukuran ini dikoreksi dengan AIC Corrected (AICc), dirumuskan dengan :

39 dimana : n : ukuran sampel Jika nilai k semakin besar atau variabel yang ditaksirnya semakin banyak, maka untuk penggunaan nilai AICc akan lebih baik daripada dengan nilai AIC. Alasan digunakannya AICc adalah berawal dari prinsip parsimony yang menyatakan bahwa model terbaik diharapkan terbentuk dari koefisien/parameter regresi yang tidak banyak tapi mampu menjelaskan model secara keseluruhan (Khairunnisa, 2015). Model terbaik adalah model dengan nilai AIC atau AICc terkecil. 3.8 Pembobot Nilai pembobot pada model GWLRS sangat penting, karena mewakili letak data observasi satu dengan lainnya. Pembobotan digunakan untuk memberikan nilai yang berbeda di setiap lokasi karena akan berpengaruh pada parameter regresinya. Matriks pembobotan : [ ] dimana : : pembobotan untuk masing-masing titik lokasi pengamatan Matriks pembobot merupakan ukuran kedekatan jarak antara satu lokasi dengan lokasi lainnya yang akan berpengaruh pada nilai penaksir parameter yang berbeda pada setiap lokasi. Masing-masing observasi memiliki nilai pembobotan sebesar 1 pada model regresi global tanpa pembobotan geografis. Pada model GWR, pembobotan bervariasi sesuai lokasi pada titik regresi ke-i, dimana dan semakin kecil ketika jarak bertambah. Berarti jika observasi dekat dengan titik

40 regresi, maka akan memberikan bobot yang besar dibandingkan dengan yang jauh dari titik regresi. Pembobotan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembobot fungsi Kernel Fixed Gaussian dan pembobot fungsi Kernel Fixed Bisquare. Fungsi pembobot Kernel Fixed Gaussian sebagai berikut: ( ) Fungsi pembobot Kernel Fixed Bisquare sebagai berikut: 1 ( d wij(ui,vi ) 0, ij / h) 2 2, jika jika d d ij ij h h dengan : : nilai bobot dari observasi pada lokasi ke-i dengan lokasi ke-j : jarak euclidean antara lokasi ke-i dengan lokasi ke-j h : parameter penghalus (bandwidth). Rumus jarak euclidean sebagai berikut: dimana : = Longitude pada lokasi i = Longitude pada lokasi j = Latitude pada lokasi i = Latitude pada lokasi j Bandwidth dapat dianalogikan sebagai ukuran radius dari suatu lingkaran, sehingga jika sebuah titik lokasi berada di dalam radius lingkaran tersebut, maka masih dianggap memiliki pengaruh terhadap penaksiran koefisien regresi pada titik lokasi i tersebut. Fungsi dari bandwidth adalah untuk menentukan bobot dari suatu lokasi terhadap lokasi lain yang digunakan sebagai pusat. Semakin dekat wilayah dengan daerah pusat, akan semakin besar pula pengaruh yang diberikan. Ada beberapa metode yang digunakan untuk memilih bandwidth optimum, salah satu diantaranya adalah metode Cross Validation (CV) (Dewi, 2015). Rumusnya adalah:

41 ( ) dimana : merupakan nilai penaksir dimana pengamatan di lokasi dihilangkan dari proses estimasi. Untuk mendapatkan nilai h yang optimal, maka diperoleh dari h yang menghasilkan nilai CV yang minimum (Fotheringham, Brunsdon, & Charlton, 2002). Proses untuk mendapatkan bandwidth yang meminimumkan nilai CV bisa dilakukan juga dengan metode golden section search pada software GWR4. Pembobotan yang terbaik yaitu pembobotan yang mengahasilkan nilai terkecil. 3.9 Metode Analisis Adapun metode dan tahapan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisis deskriptif data sebagai gambaran awal mengenai kemiskinan daerah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat serta faktorfaktor yang diduga mempengaruhi kemiskinan daerah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat. 2. Melakukan pengujian asumsi non-multikolinearitas terhadap variabelvariabel prediktor X. 3. Melakukan pengujian distribusi binomial terhadap variabel respon Y. 4. Menganalisis model global (model regresi logistik) dengan melakukan penaksiran estimasi parameter model global dan melakukan pengujian parameter model global. 5. Melakukan pemodelan dengang menggunakan GWLRS dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Karena variabel prediktor yang bersifat global belum diketahui, maka semua variabel prediktor diasumsikan bersifat lokal, sehingga dilakukan penaksiran parameter model GWLR terlebih dahulu dengan pembobot fungsi Kernel Fixed Gaussian dan fungsi Kernel Fixed Bisquare menggunakan software GWR4. b. Melakukan pengujian terhadap penaksir parameter model GWLR.

42 c. Menentukan variabel prediktor yang bersifat global dan variabel yang bersifat lokal. d. Melakukan penaksiran parameter model GWLRS dengan pembobot fungsi Kernel Fixed Gaussian dan fungsi Kernel Fixed Bisquare menggunakan software GWR4. e. Melakukan pengujian terhadap penaksir parameter model GWLRS. 6. Membuat kesimpulan.