Jurnal Rancang Bangun 3(1)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL (STUDI KASUS : JL. PDAM SUNGGAL DEPAN PAM TIRTANADI)

BAB VI ANALISIS KAPASITAS DAN PERENCANAAN SALURAN

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada Semester A tahun ajaran dan

STUDI KELAYAKAN SALURAN DRAINASE JALAN SULTAN KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN SUMBAWA. Oleh : Ady Purnama, Dini Eka Saputri

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya.

Peta Sistem Drainase Saluran Rungkut Medokan

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tommy Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado

STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB IV PEMBAHASAN. muka air di tempat tersebut turun atau berkurang sampai batas yang diinginkan.

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

ANALISIS EFEKTIFITAS KAPASITAS SALURAN DRAINASE DAN SODETAN DALAM MENGURANGI DEBIT BANJIR DI TUKAD TEBA HULU DAN TENGAH

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa

EVALUASI DAN ANALISA DESAIN KAPASITAS SALURAN DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu tempat ke tempat lain. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah

EVALUASI ASPEK TEKNIS PADA SUB SISTEM PEMATUSAN KEBONAGUNG HULU KOTA SURABAYA. Prisma Yogiswari 1, Alia Damayanti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

BAB IV ANALISA HIDROLOGI

PERENCANAAN DRAINASE KOTA SEBA

BAB IV ANALISA. membahas langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkahlangkah

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

ANALISIS GENANGAN DI JALAN PROF. DR. SUPOMO, SURAKARTA

BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA. Perdanakusuma tahun Data hujan yang diperoleh selanjutnya direview

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

IDENTIFIKASI POTENSI BANJIR PADA JARINGAN DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN NASIONAL (PERUMNAS) LAMA JALAN RAJAWALI PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

EVALUASI SISTEM DRAINASE DI DAERAH SIMO GUNUNG, SIMO MULYO BARAT, SIMO MULYO, DARMO SATELIT, DAN DARMO INDAH YANG BERADA DI SURABAYA BARAT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP INFRASTRUKTUR JARINGAN DRAINASE KOTA RANTEPAO

PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG

KATA PENGANTAR Analisis Saluran Drainase Primer pada Sistem Pembuangan Sungai/Tukad Mati

ANALISIS REDUKSI LIMPASAN HUJAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DI KAMPUS I UNVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

STUDI PENERAPAN SUMUR RESAPAN DANGKAL PADA SISTEM TATA AIR DI KOMPLEK PERUMAHAN

BAB III METODE ANALISIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Survey lapangan yang dilakukan bertujuan untuk peninjauan dan

PENATAAN DRAINASE DI KAWASAN KANTOR BADAN PUSAT STATISTIK KELURAHAN BUMI NYIUR KOTA MANADO

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

PROYEK AKHIR PERENCANAAN TEKNIK EMBUNG DAWUNG KABUPATEN NGAWI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi

ANALISIS DEBIT BANJIR SUNGAI TONDANO MENGGUNAKAN METODE HSS GAMA I DAN HSS LIMANTARA

ANALISIS CURAH HUJAN DI MOJOKERTO UNTUK PERENCANAAN SISTEM EKODRAINASE PADA SATU KOMPLEKS PERUMAHAN

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP

PERENCANAAN SALURAN PENANGGULANGAN BANJIR MUARA SUNGAI TILAMUTA

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN POMPA AIR JEMURSARI TERHADAP SISTEM DRAINASE WONOREJO

KAJIAN PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KAPASITAS DRAINASE JL. PELITA II, KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA MEDAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENGENDALIAN BANJIR DI KECAMATAN ILIR TIMUR I PALEMBANG. Zainuddin

EVALUASI SALURAN DRAINASE PADA JALAN PASAR I DI KELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN MEDAN SELAYANG (STUDI KASUS)

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB V ANALISIS HIDROLOGI

PILIHAN TEKNOLOGI SALURAN SIMPANG BESI TUA PANGLIMA KAOM PADA SISTEM DRAINASE WILAYAH IV KOTA LHOKSEUMAWE

EVALUASI SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN HELVETIA KOTA MEDAN

TUGAS AKHIR DAMPAK SISTEM DRAINASE PEMBANGUNAN PERUMAHAN GRAHA NATURA TERHADAP SALURAN LONTAR, KECAMATAN SAMBIKEREP, SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA

PENATAAN SISTEM DRAINASE DESA TAMBALA KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA

KAJIAN SISTEM DRAINASE KOTA BIMA NUSA TENGGARA BARAT

EVALUASI TEKNIS SISTEM DRAINASE DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI. ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

ANALISIS VOLUME TAMPUNGAN KOLAM RETENSI DAS DELI SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENGENDALIAN BANJIR KOTA MEDAN

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pencapaian penelitian secara optimal sangat ditentukan pada kadar pemahaman

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KONDISI EKSISTING SISTEM DRAINASE PADA WILAYAH STUDI

ANALISIS SISTEM DRAINASE KOTA TONDANO (STUDI KASUS KOMPLEKS KANTOR BUPATI MINAHASA)

KAJIAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI SALURAN SEKUNDER DAERAH IRIGASI BEGASING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENATAAN SISTEM DRAINASE DI KAMPUNG TUBIR KELURAHAN PAAL 2 KOTA MANADO

EVALUASI SISTEM JARINGAN DRAINASE PERMUKIMAN SOEKARNO HATTA KOTA MALANG DAN PENANGANANNYA Esti Widodo, Diana Ningrum 1

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISA DEBIT BANJIR SUNGAI BONAI KABUPATEN ROKAN HULU MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIDROGRAF SATUAN NAKAYASU. S.H Hasibuan. Abstrak

Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur

Rt Xt ...(2) ...(3) Untuk durasi 0 t 1jam

ANALISA CURAH HUJAN DALAM MEBUAT KURVA INTENSITY DURATION FREQUENCY (IDF) PADA DAS BEKASI. Elma Yulius 1)

Transkripsi:

STUDI KELAYAKAN KAPASITAS TAMPUNG DRAINASE JALAN FRANS KAISEPO KELURAHAN MALAINGKEDI KOTA SORONG Ahmad Fauzan 1), Hendrik Pristianto ) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong ) Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong Diterima: Agustus 017. Disetujui:0 September 017. Dipublikasikan:1 Oktober 017 ABSTRAK Kondisi dari keadaan di kawasan Jalan Frans Kaisepo Kelurahan Malaingkedi Kota Sorong. Hampir setiap tahun pada musim penghujan air meluap dari saluran drainase, sehingga terjadi genangan/banjir yang mengganggu aktivitas masyarakat. Berdasarkan identifikasi, genangan yang terjadi disebabkan oleh karena banyaknya sedimentasi sampah dan material bangunan di dalam saluran tersebut, sehingga air di dalam saluran drainase tidak mengalir dan kapasitas saluran drainase yang tidak mampu menampung akumulasi air hujan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kapasitas tampung drainase dan untuk mengetahui penyebab banjir, serta mencari solusinya. Setelah curah hujan maksimum didapat, maka dilanjutkan dengan perhitungan intensitas curah hujan. Selanjutnya perhitungan standar deviasi untuk mendapatkan perhitungan kala ulang dengan menggunakan metode log person type III. Dari perhitungan periode ulang tersebut, baru dilakukan perhitungan debit saluran yang ada. Dari analisa yang telah dilakukan, kapasitas saluran tanpa adanya sedimentasi kondisi optimalnya didapat saluran ruas kanan mampu menampung 9.81%, saluran ruas kiri mampu menampung 7.1% intensitas hujan tahun. Saluran ruas Kanan mampu menampung 7.0% dan ruas kiri mampu menampung 56.91% akibat intensitas hujan periode ulang 5 tahun. Saluran kanan mampu menampung 6.10% sedangkan kiri mampu menampung 49.08% akibat intensitas hujan periode ulang 10 tahun. debit banjir periode ulang untuk ruas jalan Frans Kaisepo di dapat: Ruas kanan : Q.8 m /dtk, Q.64 m /dtk, dan Q 10 4.15 m /dtk. Ruas kiri : Q 4. m /dtk, Q 5 5.58 m /dtk, dan Q 10 6.7 m /dtk. Jadi Untuk mengatasi genangan yang ada pada ruas jalan tersebut perlu dilakukan pengerukkan/pembersihan sedimentasi terhadap saluran drainase yang ada sehingga bisa menampung Q th, Q 5th dan Q 10th terhadap drainase ruas kanan, ruas kiri hanya bisa menampung Q th. Sehingga drainase ruas kiri harus desain penampang baru agar bisa menampung Q 5th dan Q 10th. Kata kunci: Drainase, Intensitas, Debit I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan Kota Sorong dari tahun ketahun menyebabkan berubahnya karakteristik fisik Kota Sorong. Ditinjau dari tersedianya sarana dan prasarana drainase Kota Sorong yang ada, penanganan drainase saat ini kurang memadai, dimana hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya terjadi banjir/genangan air hujan yang menggenangi pemukiman dan jalan. Faktor faktor di atas terjadi disebabkan oleh kurangnya penataan drainase, perencanaan drainase yang kurang terarah, kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeliharaan drainase dan lingkungannya. Pada kajian ini yang akan diangkat adalah kondisi dari keadaan di kawasan Jalan Frans Kaisepo Kelurahan Malaingkedi Kota Sorong. Dipilihnya lokasi ini karena hampir setiap tahun pada musim penghujan air meluap dari saluran drainase, sehingga terjadi genangan air bahkan sering terjadi banjir yang mengganggu aktivitas masyarakat. Secara sekilas kondisi eksisting saluran drainase yang terdapat dilokasi studi memang kurang cukup memadai. 1.. Tujuan Penelitian 8

Tujuan yang ingin dicapai oleh penyusun dalam hal ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kapasitas tampung saluran drainase pada Jalan Frans Kaisepo Kelurahan Malaingkedi Kota Sorong.. Untuk mengetahui penyebab banjir dan mencari solusi mengatasi genangan air di Jalan Frans Kaisepo Kota Sorong serta mendesain alternatif penampang saluran drainase. II. METODOLOGI PENELITIAN.1. Lokasi Penelitian Tinjauan lokasi penelitian ini di Jalan Frans Kaisepo Kelurahan Malaingkedi Kota Sorong. Adapun lokasi penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. telah dilaksanakan. Pada saat pengumpulan data, didapatkan data : a. Analisa hidrologi (analisa data curah hujan, hujan rencana dan perhitungan debit rencana) b. Analisa Hidrolika terhadap Q,Q5 dan Q10 c. Alternative Design jika tidak aman terhadap Q,Q5 dan Q10. d. Untuk Analisis debit banjir rencana menggunakan metode Rasional Mulai Observasi lapangan Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Pengumpulan Data - Data Primer - Data Skunder Pengolahan Data Hidrologi Tidak Gambar 1. Lokasi Penelitian.. Pengamatan Langsung Dilapangan Pengamatan survei lapangan awal dilakukan untuk mendapat gambaran mengenai drainase di wilayah studi. Survei awal ini lebih dititik beratkan untuk hal yang berkaitan dengan sistem drainase dan menerima masukan untuk penentuan daerah prioritas penanganan... Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan data sekunder dan peta..4. Metode Analisis Data Analisis data akan dilakukan berdasarkan ketersediaan data yang diperoleh dari pengumpulan data yang Ya Analisa hidrolika terhadap Q,Q5,dan Q10 Ya Selesai Alternatif Design Bagan. Flowchart alir penelitian Tidak III. PEMBAHASAN.1. Analisis Curah Hujan Daerah Studi Data curah hujan yang digunakan selama 11 tahun, dari tahun 004 hingga tahun 014. Data ini merupakan penggabungan data primer yang diperoleh dari BMKG Sorong untuk stasiun Bandara Jefman dan Bandara DEO Sorong yang 9

selanjutnya disebut sebagai Data Curah Hujan Bulanan BMKG Sorong. 0

Tabel 1. Data Curah Hujan BMKG Sorong BULAN 004 005 006 007 008 009 010 011 01 01 014 JAN 04 55 54 5 140 176 6 1 19 1 15 FEB 157 75 118 14 00 77 01 195 00 17 MAR 149 1 99 6 7 74 61 467 58 155 0 APR 7 66 5 1 01 71 19 187 76 57 88 MEI 14 9 8 40 16 100 1 179 661 506 JUN 9 85 9 58 404 96 80 05 444 171 41 JUL 189 8 18 91 597 91 58 600 456 491 106 AGUS 4 16 8 76 614 150 59 469 48 84 55 SEPT 8 11 86 01 417 1 471 99 191 1 96 OKT 64 70 7 450 79 86 45 176 119 1 7 NOV 161 186 74 0 09 81 1 4 175 47 5 DES 57 4 1 407 45 74 9 4 150 19 198 R MAX 8 85 86 91 614 91 59 600 58 661 506 Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kota Sorong Tabel. Perhitungan Statistik Data Hujan No TAHUN X (mm) ( X - Xrt ) ( X - Xrt ) ( X - Xrt ) ( X - Xrt ) 4 1 007 91 77,7 14677,89 5891,4 06976611,4 01 661 117,7 1859,71 161665,95 80804, 008 614 70,7 500,5 580,7 468761,06 4 011 600 56,7 17,98 18547,4 10866,70 5 010 59 48,7 74,5 115695,46 159981,0 6 01 58 8,7 1499,80 5808, 661647,46 7 014 506-7,7 189,6-51781,7 407951,41 8 009 91-15,7 186,98-50745,1 87161,0 9 006 86-157,7 474,71-890095,4 45777648, 10 005 85-158,7 5050,6-96477,7 1954747,8 11 004 8-05,7 416,89-8649554,85 5910559814,90 Jumlah 5976 0 8510,18 6148176,45 4146746,45 Sumber ; Hasil Perhitungan 015 Hujan harian rata rata ( Xrt ) 54,7 mm Standar deviasi ( σ ) 1 X Xrt )² ( n 1 ) 168,8580 8510,18 11 1 5976 11 Koefisien Variasi ( Cv ) σ 168,858 0,108 Xrt 54,7 Koefisien kemencengan ( Cs ) n n (X n 1 n σ i 1 Xrt )³

11 11 1 11 4814650,719 (6148176,45) 0,9176 Koefisien kortusis (Ck) n n (X n 1 n n σ 4 i 1 Xrt ) 4 11 11 1 11 11 819905,85 (4146746,45) 0,458 Nilai Ck memenuhi syarat perhitungan statistik ( Ck > 0 ) dengan nilai Cs 0,9176 memenuhi syarat ( kriteria Cs bebas )... Intensitas Curah Hujan Menurut Loebis (199), intensitas hujan (mm/jam) dapat diturunkan dari data curah hujan harian (mm) empiris menggunakan metode monobe, intensitas curah hujan (I) dalam rumus rasional dapat dihitung berdasarkan rumus: I R 4 4 (4 t )/ R curah hujan rencana wilayah Sorong dengan periode ulang tahun 51,011 mm R 5 curah hujan rencana wilayah Sorong dengan periode ulang 5 tahun 671,140 mm R 10 curah hujan rencana wilayah Sorong dengan periode ulang 10 tahun 766,8 mm Perhitungan Intensitas Hujan selama 5 Menit 51,011 I ( 4 4 0,08 )/ 946,740 mm/jam 671,140 I 5 ( 4 4 0,08 )/ 119,54 mm/jam 766,8 I 10 ( 4 4 0,08 )/ 19,511 mm/jam.. Perhitungan Debit Banjir Saluran yang akan Ditinjau Untuk menentukan debit rencana kita harus menentukan gambaran koefisien daerah aliran permukaan pada daerah studi pada titik-titik pengamatan didalam dan sekitar daerah yang dimaksud. Gambar. Pembagian Beban Saluran Drainase di Daerah Studi Dari gambar 10 di atas, kita bisa mendapatkan gambaran koefisien aliran permukaan pada daerah studi. Tabel. Analisa Koefisien Pengaliran pada Daerah Tinjauan Area Pada Jalan Frans Kaisepo Sisi Kanan Jalan Sisi kiri Jalan Tabel. Analisa Koefisien Pengaliran pada Daerah Tinjauan Luas Daerah, A (Hektar) dengan tutupan Koef. Pengaliran (C) Tanpa Pemukiman Industri lahan (C) rerata tutupan (rumah (industri ( Jalan Asphalt Lahan Tabel. 6 tinggal) ringan) dan Beton) (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i),54 0,7 0,4 0, 0,5 0.7 0,9 0, 0,51, 0,6 0,75 1,14 0,5 0.7 0,9 0, 0,505 Total 5,87 0,7 1,09 1,47 Luas Daerah Cakupan Drainase Jalan Frans Kaisepo 9,16 Ha Sumber : Hasil Perhitungan 015

1,6.1,57,50 m /det Gambar. Bentuk Penampang Existing Drainase Jalan Frans Kaisepo Ruas kanan Perhitungan berdasarkan kondisi penampang Existing Drainase sebagai berikut : Menghitung kemiringan talud (m) sebagai berikut: m jarak vertical : horizontal m 0 x 100% 16 % 15 Kecepatan rata- rata Drainase Jalan Frans Kaisepo ruas kanan A ( b+mh ). h ( 1,10 +0,16.1,5 ) 1,5 1,6 m P b+h 1 + m 1,10+. (1,5) 1 + 0,16,6 m R A 1,6 0,447 m P,6 V 1. n R. i 1 1. ( 0,447 0.0 ). ( 0,008 ) 1 1.57 m/det Q A.V Waktu pengaliran sepanjang saluran Jalan Frans Kaisepo Ruas Kanan t d Ls 60. V 50 60. 1,57,795 menit Waktu Konsentrasi t c to + td 5 +,795 8,795 menit Koefisien Penampungan Cs tc. ( 8,795) 0,8 tc + td. 8,795 + (,795) Intensitas hujan dalam 5 ( lima ) menit I R 4. 4 t 51,011 4. 4 8,795/60 649,71 mm/jam I 5 R 4. 4 t 671,140 4. 4 8,795/60 86.98 mm/jam I 10 R 4. 4 t 766,8 4. 4 8,795/60 955,641 mm/jam Debit air yang masuk dalam saluran Q 0,0078x0,51x0,8x649,71x,58,8 m /det Q 5 0,0078x0,51x0,8x86,98x,58,64 m /det Q 10 0,0078x0,51x0,8x955,641x,58 4,15 m /det.4. Perhitungan Kapasitas Saluran Untuk sistem drainase pada kedua ruas jalan, dari tata letaknya terlihat sangat mengandalkan keberadaan saluran pada kanan dan kiri jalan. Sehingga dalam hal ini, perlu dievaluasi apakah kapasitas salurannya masih mampu menampung debit limpasan yang berada di wilayah tersebut.

Gambar. Daerah Tata Letak Saluran Drainase yang di Tinjau IV. Kesimpulan 1. Pada kondisi saat ini untuk kelayakan kapasitas tampung drainase jalan Frans Kaisepo, pada ruas kanan dan kiri tidak mampu menampung debit banjir periode ulang, 5, dan 10 dengan penampang drainase bersedimentasi. Setelah dianalisa penampang drainase dianggap tidak bersedimentasi untuk kelayakan kapasitas tampung drainase pada ruas kanan bisa menampung debit periode ulang, 5 dan 10 Th. Pada ruas kiri masih mampu menampung debit banjir periode ulang Th. tetapi tidak bisa menampung debit banjir periode ulang 5 dan 10 Th. Kondisi Drainase di sepanjang Jalan Frans Kaisepo adalah pada kondisi yang diasumsi tidak bersedimentasi kondisi optimalnya adalah: a. Saluran kanan hanya mampu menampung sekitar 9,81% sedangkan saluran kiri menampung 7,1% limpasan permukaan akibat intensitas hujan periode ulang tahun dari masing masing catchment area-nya b. Saluran kanan hanya mampu menampung sekitar 7,05% sedangkan saluran kiri menampung 56,91% limpasan permukaan akibat intensitas hujan periode ulang 5 tahun dari masing masing catchment area-nya c. Saluran kanan hanya mampu menampung sekitar 6,10% sedangkan saluran kanan menampung 49.08% limpasan permukaan akibat intensitas hujan periode ulang 10 tahun dari masing masing catchment area-nya 4. Hasil perhitungan debit saluran untuk debit banjir periode ulang dengan menggunakan metode Rasional untuk ruas jalan Frans Kaisepo di dapat : Ruas kanan : Q th.8 m /dtk, Q 5th.64 m /dtk, dan Q 10th 4.15 m /dtk Ruas kiri : Q th 4. m /dtk, Q 5th 5.58 m /dtk, dan Q 10th 6.7 m /dtk Dari debit banjir periode ulang yang diperoleh dari analisa perhitungan, maka terjadinya banjir dilapangan diakibatkan oleh kapasitas tampung yang tidak memadai karena tingginya sedimentasi yang ada pada drainase baik ruas kanan dan kiri jalan Frans Kaisepo. Oleh karena itu perlu adanya pengerukan sedimentasi agar drainase bisa menampung kapasitas debit banjir periode ulang Q, Q 5 dan Q 10 pada saluran drainase ruas kanan.. Untuk saluran ruas kiri jika sedimentasi dikeruk hanya mampu menampung kapasitas debit banjir periode ulang Q. Setelah dianalisa dengan alternatif desain untuk Q 5 dan Q 10 pada saluran ruas kiri maka bisa menampung debit banjir apabila: a. Untuk dimensi penampang periode ulang Q 5th adalah: Lebar dasar saluran (B) 1.80 m Tinggi Aliran (h) 1.40 m Tinggi jagaan (F) 0.4 m Kemiringan ijin saluarn 0.001 Koefisien kekasaran Manning 0.0 Kemiringn talud (m) 0.16 b. Untuk dimensi penampang periode ulang Q 10th adalah: Lebar dasar saluran (B) 1.85 m Tinggi Aliran (h) 1.50 m Tinggi jagaan (F) 0.4 m Kemiringan ijin saluarn 0.001 Koefisien kekasaran Manning 0.0 Kemiringn talud (m)

0.16 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum. Direktorat Jendral Cipta Karya, 006. Materi Pelatihan Teknis Bidang PLP. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 006. Pedoman Perencanaan sitem Drainase Jalan. Pd. T-0-006-B. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum. Satker Pengembangan kinerja Penyehatan Lingkungan Pemukiman Sulawesi Selatan, 008. Materi Diseminasi Dan Sosialisasi NSPM Bidang PLP. Makassar. Departemen Pekerjaan Umum, 1998. Tata Cara Pembuatan Studi Kelayakan Drainase Perkotaan. CT/Dr/Re-Tc/98. Jakarta. Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. Direktorat Jendral Tata Perkotaan, Tata pedesaan, 00. Panduan dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan. Jakarta. Hasmar Halim H.A., 011. Drainase Terapan. Yogyakarta: UII press Nastity yulia, 01. Evaluasi Saluran Drainase Jalan Gaharu. Dikutip, April 16, 015. Dari https:// www.academia.edu. Suripin Ir., M.Eng., Dr., 004. Sistim Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi. Universitas Muhammadiyah Sorong, 01. Modul Mata Kuliah Hidrologi. Sorong Wesli, 008. Drainase Perkotaan, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. 5