ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

dokumen-dokumen yang mirip
SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

LOGO. Lingkungan Fisik Area Kerja

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA JASA KONSTRUKSI DAN FABRIKASI DI PT. BISMA KONINDO BABELAN-BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi

Risk Analysis : Severity & Likelihood

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia. Penggunaan mesin-mesin,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PEMBUATAN

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL PENELITIAN

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada. Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

KUESIONER PENELITIAN

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya

BEBERAPA KESALAHAN UMUM WAKTU MEMBUAT JSA OLEH PENGAWAS SERTA BAGAIMANA SEHARUSNYA

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3

MEMPELAJARI IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA DIPROSES BAG MAKING PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING. Disusun Oleh: Andy Permana/

ANALISIS PENGENDALIAN RESIKO DAN K3 DI DEPARTEMEN BAG MAKING MENGGUNAKAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

BAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan

PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Naskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI LABORATORIUM

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural

Unnes Journal of Public Health

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri

Analisis Budaya Kerja UKM Industri Bambu di Cebongan Sleman Yogyakarta

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN. Responden yang saya hormati,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PDF Compressor Pro. Kata Pengantar

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

No Uraian Kerja Hazard/Bahaya Risk/Resiko Risk Assessment Recommendation Action Result Act

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN PADA PEKERJAAN BLANK MATERIAL PADA PROSES PEMBUATAN BRACKET 54P DI PT SAKURA JAVA INDONESIA TAHUN 2013

ABSTRAK. Kata kunci: AS/NZS 4360:2004, penilaian risiko, kemungkinan, pemajanan, konsekuensi, level risiko. ABSTRACT


MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PRODUK FRESTEA RGB DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA, CIBITUNG-BEKASI

Abstrak. Kata kunci : HAZOP, perangkingan, risk assessment

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OH&S) 1. Prosedur Mengenali Sumber Bahaya di Tempat Kerja

TURAP BETON. Gambar 1. Turap Beton Cetak

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN :

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

IDENTIFIKASI RISIKO BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA BAGIAN PRODUKSI LINEN DI CV.PRIMATEX LESTARI SEMARANG

Secara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah :

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87

JOB SAFETY ANALYSIS PADA KONSTRUKSI TRANSMART CARREFOUR MANADO Cristine Sumolang*, Paul Arthur Tennov Kawatu*, Oksfriani Jufri Sumampouw*

HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

RISK ASSESSMENT K3 PADA PROSES PENGOPERASIAN SCAFFOLDING PADA PROYEK APARTEMEN PT. X DI SURABAYA

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

UNIVERSITAS INDONESIA PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN LOGAM DI BENGKEL LAS LOGAM SIKEMBAR SUKMAJAYA DEPOK DESEMBER 2012

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

ABSTRAK. Kata Kunci : Keselamatan Keselamatan Kerja, Job safety analysis (JSA), Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

LATAR BELAKANG K3

PENDAHULUAN Batasan Masalah Penelitian dilakukan di PT. Bisma Konindo Produk beton Tambun-Bekasi pada tahun 2013. Metode yang digunakan Job Safety Analysis Tujuan Penelitian 1. Menganalisa kegiatan proses pembuatan beton pada PT. Bisma konindo. 2. Menganalisa tingkat keselamatan kerja di PT. Bisma Konindo berdasarkan tingkat resiko hazard matrix

METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

PT. BISMA KONINDO PT. Bisma Konindo menghasilkan produk beton yang berkualitas dan jasa konstruksi kepada masyarakat Indonesia Gambar 4.1 Produk Beton Data Kecelakaan Kerja Tabel 4.1 Data Kecelakaan Kerja PT. Bisma Konindo Tahun Tanggal Kecelakaan Kerja Jenis Kecelakaan 2013 2014 10 Mei 2013 Pekerja jatuh kedalam galian Terjatuh dari ketinggian yang sama 27 Mei 2013 Tangan terjepit bar bender Lain-lain 23 Juni 2013 29 Juni 2013 Tertimpa peralatan dari ketinggian Terluka ketika bekerja dengan pipa Tertimpa material Terbentur 1 Juli 2013 Tersengat listrik Terkena aliran listrik 15 Juli 2013 Pekerja terjepit Precast Lain-lain 25 September 2013 Tertimpa pintu/kusen Tertimpa material 1 November 2013 Tertimpa material keramik Tertimpa material 15 November 2013 Tertimpa material hebel Tertimpa material 2 Januari 2014 akibat menghirup debu pasir atau semen Kontak dengan bahan kimia 14 Januari 2014 Terkena bor Lain-lain 22 Februari 2014 Pekerja di bawah tertimpa material Tertimpa material

Potensi Kecelakaan Proses Moulding Potensi Kecelakaan Proses Moulding (Lanjutan) Uraian Pekerjaan Mengambil pc-wire/besi dari gudang membawa pc-wire/besi dari gudang ke mesin bar cutter Mengukur pc-wire/besi sesuai ukuran menggunakan roll meter Pemeriksaan mesin bar cutter Menyalakan mesin bar cutter Pemotongan pc-wire/besi Mematikan mesin Melepas pc-wire/besi dari bar cutter membawa pc-wire/besi dari mesin sebelumnya ke mesin bar bender Menyalakan mesin bar bender Membengkokkan pc-wire/besi membawa potongan pcwire/besi ke penyimpanan Potensi Bahaya Pc-wire/besi Menabrak lain Tangan tersayat plat baja roll meter Tangan tergores pisau potong Tersetrum Tangan terjepit Pc-wire/besi Tangan tersayat pc-wire/besi pendengaran otot dan persendian pada tersetrum Tangan terjepit Besi Pc-wire/besi Menabrak lain tersetrum Tangan terjepit Pc-wire/besi Tangan tersayat pc-wire/besi pendengaran otot dan persendian pada Pc-wire/besi Menabrak lain Uraian Pekerjaan Mengambil pc-wire/besi dari proses sebelumnya Perakitan pc-wire/besi Mengangkat hasil rakitan Membawa hasil rakitan ke Menempatkan material rakitan ke Potensi Bahaya Pc-wire/besi Tangan tersayat besi tulangan Tangan tertusuk kawat Material membentur Tangan rakitan Material rakitan jatuh Material membentur lain kedalam Tangan rakitan Material rakitan jatuh Tangan rakitan Material rakitan jatuh

Potensi Kecelakaan Proses Reinforcing Jenis Kecelakaan Kerja PT. Bisma Konindo Uraian Pekerjaan Menyiapkan mesin Menyalakan mesin Membawa trolley ke penyimpanan pasir Memasukan bahan pasir ke trolley Membawa trolley ke mesin Menuangkan bahan pasir ke mesin Membawa trolley ke penyimpanan semen Memasukan bahan semen ke trolley Membawa trolley ke mesin Menuangkan bahan semen ke mesin Membawa trolley ke penyimpanan bahan agregat (batu krikil) Memasukan bahan agregat (batu krikil) ke trolley Membawa trolley ke mesin Menuangkan bahan agregat (batu krikil) ke mesin Menuangkan zat aditif ke mesin Menuangkan bahan yang sudah diaduk ke Meratakan Penutupan Pelepasan Potensi Bahaya Kaki terjepit Tersetrum pendengaran Trolley menabrak lain Sekop jatuh Trolley menabrak lain Sekop jatuh Trolley menabrak lain Sekop jatuh Trolley menabrak lain Sekop jatuh Trolley menabrak lain Kaki tertimpa bahan agregat Sekop jatuh Trolley menabrak lain Kaki tertimpa bahan agregat Sekop jatuh Tangan tergelincir otot dan persendian Bahan otot dan persendian Tangan terjepit Penutup jatuh Tangan terjepit Penutup jatuh Jenis kecelakaan Terjatuh dari ketinggian yang sama Terbentur Terkena aliran listrik Tertimpa Material Kontak dengan bahan kimia Lain-lain Keterangan Beberapa kecelakaan yang timbul pada tipe ini seringkali berupa tergelincir, tersandung, jatuh dari lantai yang sama tingkatnya. Kecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja yang bergerak terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek atau bahan-bahan kimia. Contohnya: terkena sudut atau bagian yang tajam, menabrak pipa pipa. Luka yang ditimbulkan dari kecelakaan ini terjadi akibat sentuhan anggota badan dengan alat atau perlengkapan yang mengandung listrik. Kecelakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga ditabrak atau ditampar sesuatu yang bergerak atau bahan kimia. Contohnya: terkena pukulan benda berat, ditabrak kendaraan, benda asing misal material. Kecelakaan ini timbul akibat kontak dengan bahan kimia baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya menghirup bahan kimia Jenis kecelakaan ini dapat berupa terpeleset atau tersandung, tersayat, tergores, terjepit selain mesin, terbentur benda karena diri sendiri, terbentur benda yang melayang, kecelakaan lalu lintas di pabrik, terluka karena kecerobohan orang lain, dll.

Hazard Matrix Proses Moulding Uraian Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab Mengambil pc-wire/besi dari gudang membawa pcwire/besi dari gudang ke mesin bar cutter Mengukur pcwire/besi sesuai ukuran Pemeriksaan mesin bar cutter Menyalakan mesin bar cutter Pemotongan pcwire/besi Pc-wire/besi Tangan pc-wire/besi Menabrak lain Tangan tersayat plat baja roll meter Tangan tergores pisau potong tersetrum Tangan terjepit Pc-wire/besi Tangan tersayat pcwire/besi pendengaran terlalu terburu-buru terlalu terburu-buru Tidak seimbang pada saat membawa pc-wire/besi, terlalu banyak membawa Tidak melihat lain disekitar pada saat membawa kurang hati-hati menggunakan meteran, tidak memeriksa pisau, tidak Kontak dengan mesin dalam keadaan basah, gangguan pada mesin, tidak dan sepatu Percikan listrik statis, terjadi arus pendek pada kabel mesin Kurang hati-hati saat setting pc-wire/besi di bar cutter, tidak fokus saat bekerja Kurang hati-hati saat setting pc-wire/besi di bar cutter, salah posisi setting pcwire/besi di bar cutter Kurang hati-hati saat pengemabilan pc-wire/besi yang selesai dipotong, tidak Frekuensi suara yang timbul akibat proses pemotongan, tidak menggunakan ear plug Serpihan debu dari proses pemotongan, tidak menggunakan masker Penilaian Extreme (5) Low High High High otot Posisi badan yang salah pada dan persendian saat memotong pc-wire/besi pada Mematikan Kontak dengan mesin dalam

Hazard Matrix Proses Moulding Uraian Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab membawa pcwire/besi dari gudang ke mesin bar cutter Menyalakan mesin bar bender Membengkokan pc-wire/besi Besi Pc-wire/besi Tangan pc-wire/besi Menabrak lain tersetrum Tangan terjepit Pc-wire/besi Tangan tersayat pcwire/besi pendengaran otot dan persendian pada kurang hati-hati, cara pelepasan material yang salah, tidak menggunakan sepatu terlalu terburu-buru Tidak seimbang pada saat membawa pc-wire/besi, terlalu banyak membawa Tidak melihat lain disekitar pada saat membawa Kontak dengan mesin dalam keadaan basah, gangguan pada mesin dan tidak dan sepatu Percikan listrik statis, terjadi arus pendek pada kabel mesin Kurang hati-hati saat setting pc-wire/besi di bar bender, tidak menggunakan sarung tangan Kurang hati-hati saat setting pc-wire/besi di bar bender, salah posisi setting pcwire/besi di bar bender Kurang hati-hati saat pengembilan pc-wire/besi yang selesai dibengkokan, tidak menggunakan sarung tangan Frekuensi suara yang timbul akibat proses pembenkokan, tidak menggunakan ear plug Serpihan debu dari proses pembenkokan, tidak menggunakan masker Posisi badan yang salah pada saat membengkokan pcwire/besi Penilaian Extreme (5) Low High Low High High Low Uraian Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab membawa potongan pcwire/besi ke penyimpanan Pc-wire/besi Tangan pc-wire/besi Menabrak lain Tangan pc-wire/besi terlalu terburu-buru Tidak seimbang pada saat membawa pc-wire/besi, terlalu banyak membawa Tidak melihat lain disekitar pada saat membawa Penilaian Low Low

Hazard Matrix Proses Reinforcing Urutan Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab Mengambil pcwire/besi dari proses sebelumnya membawa pcwire/besi ke bagian perakitan Perakitan pcwire/besi Mengangkat hasil rakitan membawa hasil rakitan ke Menempatkan material rakitan ke Pc-wire/besi Tangan pc-wire/besi Menabrak lain Tangan tersayat besi tulangan Tangan tertusuk kawat Material membentur Tangan rakitan Material rakitan jatuh menimpa kaki Material membentur lain ke Tangan rakitan Material rakitan jatuh menimpa kaki Material rakitan jatuh menimpa kaki Tangan rakitan berjalan, jalur yang digunakan licin oleh genangan air berjalan, jalur yang digunakan licin oleh genangan air dan terlalu terburu-buru Tidak seimbang pada saat membawa pc-wire/besi, terlalu banyak membawa Tidak melihat lain disekitar pada saat membawa perakitan, tidak menggunakan sarung tangan perakitan, tidak menggunakan sarung tangan Kurang hati-hati pada saat mengangkat material rakitan, cara pengangkatan salah sesuai standar Kurang hati-hati pada saat mengangkat material rakitan, cara pengangkatan salah membawa material kurang hati-hati saat berjalan Cara membawa material salah tidak sesuai standar perusahaan Penempatan material ke tidak sesuai standar menggunakan APD sesuai standar. Penilaian (3) (3) Low Low Low Low Low Low

Hazard Matrix Proses Concreting Urutan Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab Menyiapkan mesin Menyalakan mesin Membawa trolley ke penyimpanan pasir Memasukan bahan pasir ke trolley Membawa trolley ke mesin Menuangkan bahan pasir ke mesin Membawa trolley ke penyimpanan semen Kaki terjepit Tersetrum pendengaran Trolley menabrak lain Sekop jatuh Trolley menabrak lain Sekop jatuh terlalu terburu-buru Kurang hati-hati pada saat mendorong alat, tidak menggunakan sepatu Kontak dengan mesin dalam keadaan basah, gangguan pada mesin, tidak dan sepatu Percikan listrik statis, terjadi arus pendek pada kabel mesin Frekuensi suara yang timbul akibat suara mesin, tidak menggunakan ear plug terlalu terburu-buru kurang hati-hati saat membawa trolley, teralu terburu-buru dan tidak melihat lain disekitar Serpihan debu pasir dari proses memasukan bahan pasir ke trolley, tidak menggunakan masker menggunakan sekop untuk memuat trolley dengan pasir berjalan membawa trolley, terlalu terburu-buru, jalur yang digunakan licin oleh genangan air licin oleh genangan air kurang hati-hati saat membawa trolley, teralu terburu-buru dan tidak melihat lain disekitar menggunakan sekop untuk memuat trolley dengan pasir, terlalu terburu-buru menuangkan pasir, terlalu terburu-buru, jalur yang digunakan licin oleh genangan air tidak menggunakan APD Penilaian High High High Low High Low Low Low Urutan Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab Memasukan bahan semen ke trolley Membawa trolley ke mesin Menuangkan bahan semen ke mesin Membawa trolley ke penyimpanan bahan agregat (batu krikil) Trolley menabrak lain Sekop jatuh Trolley menabrak lain Sekop jatuh Trolley menabrak lain kurang hati-hati saat membawa trolley, teralu terburu-buru dan tidak melihat lain disekitar Serpihan debu semen dari proses memasukan bahan semen ke trolley, tidak menggunakan masker menggunakan sekop untuk memuat trolley dengan semen, terlalu terburu-buru berjalan membawa trolley, terlalu terburu-buru, jalur yang digunakan licin oleh genangan air licin oleh genangan air kurang hati-hati saat membawa trolley, teralu terburu-buru dan tidak melihat lain disekitar menggunakan sekop untuk menuangkan bahan semen ke mesin. menuangkan pasir, terlalu terburu-buru, jalur yang digunakan licin oleh genangan air berjalan membawa trolley, terlalu terburu-buru, jalur yang digunakan licin oleh genangan air licin oleh genangan air kurang hati-hati saat membawa trolley, teralu terburu-buru dan tidak melihat lain disekitar Penilaian Low High Low Low Low Low

Hazard Matrix Proses Concreting Urutan Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab Memasukan bahan agregat (batu krikil) ke trolley Membawa trolley ke mesin Menuangkan bahan agregat (batu krikil) ke mesin Kaki tertimpa bahan agregat Sekop jatuh Kaki tertimpa bahan agregat Trolley menabrak lain Kaki tertimpa bahan agregat Sekop jatuh memasukan bahan agregat (batu krikil) ke trolley Serpihan debu bahan agregat (batu krikil) dari proses memasukan bahan ke trolley, tidak menggunakan masker sekop untuk menuangkan bahan agregat ke rolley, memasukan bahan agregat (batu krikil) ke trolley, terlalu terburu-buru Penempatan trolley tidak seimbang, memuat bahan agregat (batu krikil) ke trolley terlalu banyak berjalan membawa trolley, terlalu terburu-buru, jalur yang digunakan licin oleh genangan air licin oleh genangan air kurang hati-hati saat membawa trolley, teralu terburu-buru dan tidak melihat lain disekitar memasukan bahan agregat (batu krikil) ke mesin, terlalu terburu-buru Serpihan debu bahan agregat (batu krikil) dari proses menuangkan bahan ke mesin, tidak menggunakan masker menggunakan sekop untuk menuangkan bahan agregat ke mesin berjalan membawa trolley, terlalu terburu-buru, jalur yang digunakan licin oleh genangan air Penilaian Insignificant (1) Insignificant (1) Low High Low Low Low Low High Low Urutan Pekerjaan Potensi Bahaya Penyebab Menuangkan zat aditif ke mesin Meratakan Penutupan Pelepasan otot dan persendian Tangan terjepit Penutup jatuh Tangan terjepit Penutup jatuh Aroma menyengat zat aditif dari proses menuangkan ke mesin, tidak menggunakan masker Posisi badan yang salah pada saat meratakan, posisi terlalu membungkuk Aroma menyengat dari adukan beton, tidak menggunakan masker proses penutupan, terlalu terburu-buru proses penutupan, terlalu terburu-buru proses penutupan, terlalu terburu-buru proses penutupan, terlalu terburu-buru Penilaian Insignificant (1) High Low

KESIMPULAN 1. Kegiatan proses pembuatan beton pracetak di PT. Bisma Konindo diantaranya proses Moulding yang terdiri dari 12, urutan pekerjaan, proses Reinforcing yang terdiri dari 5 urutan pekerjaan, dan proses Concreting yang terdiri dari 19 urutan pekerjaan. 2. Berdasarkan perhitungan hazard matrix terbagi pada 3 tingkatan resiko yaitu low risk, moderate risk, dan high risk. resiko low risk pada ketiga proses yaitu menabrak lain, pc-wire/besi, gangguan otot dan persendian pada,tangan tertusuk kawat, tangan tersayat besi tulangan, trolley menabrak lain, sekop jatuh, kaki tertimpa bahan agregat, dan gangguan. resiko moderate risk pada ketiga proses yaitu, pcwire, tangan tersayat plat baja roll meter, tangan tergores pisau potong, tersetrum, tangan terjepit, tangan tersayat pc-wire/besi, gangguan otot dan persendian pada, pc-wire/besi, material membentur, material rakitan jatuh menimpa kaki, ke, kaki terjepit, trolley jatuh, tangan terjepit, penutup jatuh. resiko high risk pada ketiga proses yaitu kebakaran, gangguan pendengaran, gangguan, dan tersetrum.. SARAN Dalam penelitian yang sudah dilakukan penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis menyarankan agar penulis selanjutnya sebaiknya menggunakan metode tentang K3 yang memiliki informasi yang lebih detail yaitu metode total quality management (TQM). Hal ini belum bisa penulis kerjakan dalam tugas akhir ini karena keterbatasan data yang didapat serta waktu pengambilan data yang terlalu singkat.