IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RISIKO K3"

Transkripsi

1

2 3. Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 Meter a) Pengukuran dan 1) Gangguan kesehatan akibat kondisi 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja Pematokan kerja secara umum yang standar 2) Kecelakaan akibat jenis dan cara 2) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan penggunaan peralatan salah standar 3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu 3) Alat dan cara menggunakan harus benar lintas kurang baik dan sesuai dengan standar b) Penggalian 1) Kecelakaan terkena alat gali ( cangkul, 1) Jarak antara penggali harus dijaga agar balencong, dll ) akibat jarak antara selalu pada jarak yang aman penggali terlalu dekat 2) Membuat dan mempertahankan kemiringan 2) Bahaya akibat lereng galian longsor yang stabil 3) kecelakaan akibat operasional alat 3) Bila penggalian dilakukan pada malam hari berat baik di tempat lokasi galian, harus menggunakan lampu penerangan Transportasi, maupun di tempat yang cukup pembuuangan c) Pembuangan Bahan 1) Kecelakaan akibat tumpukan bahan 1) Operasional alat berat harus dilakukan Galian galian yang akan digunakan untuk sesuai dengan standar timbunan 2) Tumpukan bahan galian yang aka digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu lama 4. Galian Struktur dengan Kedalaman 2-4 Meter a) Pengukuran dan 1) Gangguan kesehatan akibat kondisi 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja Pematokan kerja secara umum yang standar 2) Kecelakaan akibat jenis dan cara 2) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan penggunaan peralatan salah standar 3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu 3) Alat dan cara menggunakan harus benar lintas kurang baik dan sesuai dengan standar b) Penggalian 1) Kecelakaan terkena alat gali ( cangkul, 1) Jarak antara penggali harus dijaga agar balencong, dll ) akibat jarak antara selalu pada jarak yang aman penggali terlalu dekat 2) Membuat dan mempertahankan kemiringan 2) Bahaya akibat lereng galian longsor yang stabil 3) kecelakaan akibat operasional alat 3) Bila penggalian dilakukan pada malam hari berat baik di tempat lokasi galian, harus menggunakan lampu penerangan Transportasi, maupun di tempat yang cukup pembuuangan c) Pembuangan Bahan 1) Kecelakaan akibat tumpukan bahan 1) Operasional alat berat harus dilakukan Galian galian yang akan digunakan untuk sesuai dengan standar timbunan 2) Tumpukan bahan galian yang aka digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu lama

3 5. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian a) Pengukuran dan 1) Gangguan kesehatan akibat kondisi 1) Harus menggunakan perlengkapan kerja Pematokan kerja secara umum yang standar 2) Kecelakaan akibat jenis dan cara 2) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan penggunaan peralatan salah standar 3) Kecelakaan akibat pengaturan lalu 3) Alat dan cara menggunakan harus benar lintas kurang baik dan sesuai dengan standar b) Pemadatan 1) Kecelakaan akibat pengaturan lalu 1) Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan lintas kurang baik standar 2) Kecelakaan akibat operasional 2) pengoperasian alat berat harus dilakukan alat berat di tempat lokasi pemadatan dengan operator alat berat yang 3) Kecelakaan akibat metode berpengalaman penimbunan pada jalan tanjakan 3) Pelaksaaan penimbunan pada jalan tanjaka harus dilakukan dengan metode yang benar c) Penyiraman 1) Gangguan kesehatan akibat debu 1) Pekerja harus selalu memakai masker yang timbul saat penyiraman dan perlengkapan kerja yang standar 6. Lapisan Pondasi Agregat Kelas A a) Pengukuran dan 1) Terluka akibat penggunaan meteran 1) Alat ukur yang digunakan sesuai dengan Pematokan baja tidak benar standar, pengukuran dilakukan oleh pekerja 2) Kecelakaan karena tertabrak terampil, berpengalaman dan memakai oleh kendaraan yang melintas perlengkapan kerja standar 3) Terluka pada saat memasang patok 2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan terkena palu dan menugaskan petugas bendera lalu lintas 3) Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional b) Pengupasan 1) Kecelakaan terperosok kelubang 1) Memasang pengaman dan membatasi galian daerah galian dengan pagar pengaman 2) Kecelakaan akibat tanah bagian 2) Diadakan pengujian stabilitas terutama pinggir longsor pada tanah bagian pinggir 3) Terluka Karena jatuh pada daerah 3) Menyiapkan jalan sementara bagi dengan kemiringan tinggi penduduk sekitar 4) Terjadigangguan lalu lintas penduduk sekitar c) Penghamparan 1) Terjadi kecelakaan pada saat dump 1) Pengoperasian dump truk harus dilakukan truck menurunkan agregat oleh tenaga trampil dan berpengalaman dan 2) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru dijaga agar tidak ada orang lain yang akibat debu agregat yan kering berkepentingan berada di dekat dump truk yang sedang menurunkan agregat

4 3) Terluka oleh mesin penghampar 2) Operator mesin penghampar harus terampil (Grader) karena pengoperasian berpengalaman dan pengoperasian grader tidak benar harus dilakukan dengan metode yang benar 4) Terluka oleh peralata kerja akibat 3) Senantiasa menjaga jarak aman antara jarak antar pekerja terlalu dekat pekerja satu dan pekerja lainnya d) Pemadatan 1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru 1) Harus dilakukan penyiraman hamparan oleh debu pada pemadatan yang kering sebelum dipadatkan 2) Terjadi gangguan lalu lintas penduduk 2) Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar sekitar e) Penyiraman 1) Terjadi gangguan kesehatan karena 1) Air yang digunakan harus sesuai dengan air yang digunakan penyiraman tidak ketentuan (tidak berbau busuk, dll) sehat 2) Mesin penyiram harus dalam kondisi layak 2) Terjadi kecelakaan dalam operator harus berpengalaman dan pengoperasian alat penyiraman operasional mesin harus benar (water tanker) 7. Lapisan Pengikat Aspal Emulsi a) Pengukuran dan 1) Terluka akibat penggunaan meteran 1) Alat ukur yang digunakan sesuai dengan Pematokan baja tidak benar standar, pengukuran dilakukan oleh pekerja 2) Kecelakaan karena tertabrak terampil, berpengalaman dan memakai oleh kendaraan yang melintas perlengkapan kerja standar 3) Terluka pada saat memasang patok 2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan terkena palu dan menugaskan petugas bendera lalu lintas 3) Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional b) Pembakaran 1) terluka akibat percikan aspal panas 1) Petugas pembakaran harus berpengalaman 2) Terluka oleh api pembakaran pada bidangnya dan harus menggunakan 3) Terjadi bahaya kebakaran pakaian kerja standar 2) Pembakaran harus dilakukan di tempat yang aman dari bahaya kebakaran lainnya c) Penyemprotan 1) terluka akibat percikan aspal panas 1) Petugas harus menggunakan peralatan 2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan dan perlengkapan kerja standar paru-paru akibat uap dan aspal panas 2) Pekerja harus menggunakan kaca mata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal

5 8. Laston Lapis Aus (AC-WC) (AC-BC) a) Pengukuran dan 1) Terluka akibat penggunaan meteran 1) Alat ukur yang digunakan sesuai dengan Pematokan baja tidak benar standar, pengukuran dilakukan oleh pekerja 2) Kecelakaan karena tertabrak terampil, berpengalaman dan memakai oleh kendaraan yang melintas perlengkapan kerja standar 3) Terluka pada saat memasang patok 2) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan terkena palu dan menugaskan petugas bendera lalu lintas 3) Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional b) Pembersihan Permukaan 1) Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru 1) Pekerja harus memakai pakaian dan Lama oleh debu pada pemadatan yang kering perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker ) 2) Gangguan Pendengaran akibat yang sesuai dengan standar timbulnya kebisingan 2) Pekerja harus memakai tutup telingan untuk menghindari gangguan pendengaran c) Penyemprotan 1) terluka akibat percikan aspal panas 1) Petugas harus menggunakan peralatan 2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan dan perlengkapan kerja standar paru-paru akibat uap dan aspal panas 2) Pekerja harus menggunakan kaca mata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal d) Penghamparan 1) terluka akibat percikan aspal panas 1) Petugas penghampar harus menggunakan 2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pakaian dan erlengkapan (sepatu boot, sarung paru-paru akibat uap dan aspal panas tangan dan masker) yang sesuai dengan standar 3) Terluka oleh mesin penghampar 2) Pekerja harus memakai pakaian dan aspal (Finisher) perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker ) yang sesuai dengan standar 3) menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja menghampar hotmix di lokasi pekerjaan e) Pemadatan 1) terluka akibat percikan aspal panas 1) Petugas penghampar harus menggunakan 2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pakaian dan erlengkapan (sepatu boot, sarung paru-paru akibat uap dan aspal panas tangan dan masker) yang sesuai dengan standar 3) Terluka oleh mesin pemadat aspal 2) Pekerja harus memakai pakaian dan (Tandem Roller dan Pneomatic perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker ) Tirelorer) yang sesuai dengan standar 3) menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat pemadatan ketika mesin pemadat aspal (tandem) bekerja memadatkan hotmix di lokasi pekerjaan

6 f) Penyiraman 1) terluka akibat percikan aspal panas 1) Petugas penghampar harus menggunakan 2) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pakaian dan erlengkapan (sepatu boot, sarung paru-paru akibat uap dan aspal panas tangan dan masker) yang sesuai dengan standar 3) Terluka oleh mesin pemadat aspal 2) Pekerja harus memakai pakaian dan (Tandem Roller ) awal dan akhir perlengkapan (sepatu, kaca mata, dan masker ) Terluka oleh mesin pemadat aspal yang sesuai dengan standar (Pneumatic tire roller ) untuk proses 3) menjaga agar tidak ada orang luar maupun intermediated rolling pekerja lain berada di lokasi pekerjaan ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic tire roller) bekerja memadatkan hotmix 9. Pekerjaan Beton a) Pengukuran dan 1) Terjadi gangguan kesehatan atau 1) Pekerja harus memakai pakaian kerja Pematokan gangguan fisik akibat pekerja tidak (sarung tangan, sepatu boot, dan helm) memakai perlengkapan kerja yang serta memenuhi syarat sesuai dengan syarat 2) Pelaksanaan pengukuran dan pematokan 2) Terjadi kecelakaan atau terluka oleh harus dilakukan oleh pekerja yang terampil alat atau perlengkapan ukur akibat serta berpengalaman dibidangnya metode pelaksanaan pekerjaan tidak dilakukan dengan benar b) Penyiapan 1) Terjadi gangguan kesehatan atau 1) Pekerja harus memakai pakaian dan gangguan fisik akibat pekerja tidak perlengkapan kerja yang sesuai dan memenuhi memakai perlengkapan kerja yang syarat sesuai dengan syarat 2) Menutup material dengan plastik sehingga 2) Gangguan paru-paru akibat debu debu tidak beterbangan dari material di gudang atau tempat penyimpanan c) Pemasangan Bekisting 1) Kecelakaan akibat runtuhnya sisi 1) dilarang menempatkan atau menggerakkan galian akibat pembebanan beban mesin atau peralatan lainnyadekat 2) Bahaya kecelakaan pada pemasangan pemasangan bekisting/disisi galian yang dapat bekisting pada tanah galian meliputi : menyebabkan runtuhnya sisi galian dan tertimpa tanah galian, tertimbun tanah membahayakan setiap orang didalamnya galian, tertimpa benda jatuh dan 2) Pemasangan bekisting harus dilakukan terpeleset jatuh oleh pekerja terampil yang telah berpengalaman dibidangnya, pemasangan bekisting di daerah galian harus memperhatikan ketentuanketentuan sebagai berikut # memakai pakaian dan perlengkapankerja terutama helm yang sesuai dengan standar # Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya # pada daerah pemasangan bekisting harus di beri penerangan secukupnya

7 # Dilarang menyimpan/menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan bekisting tanah galian harusdibuang pada tempat yang aman yang telah ditentukan # Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya # dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatannya d) Penulangan 1) Terluka akibat pelaksanaan 1) Pelaksanaan penulangan harus dilakukan penulangan tidak dilakukan oleh tenaga oleh pekerja yang terampildan berpengalaman yang berpengalaman dan ahli dibidangnya dibidangnya dilengkapi dengan helm, sarung seperti : tertimpa besi tulangan, terkena tangan, sepatu boot yang sesuai dan kawat tulangan, dll memenuhi syarat serta memperhatikan 2) Tertimpa benda jatuh seperti, bekisting, ketentuan-ketentuan berikut : besi tulangan dan peralatan kerja #sisa-sisa besi/kawat baja ditempatkan lainnya sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan bahaya #Besi tulangan yang menjorok keluar dari lantai/dinding harus diberi pelindung #Bila Dilakukan penyambungan besi tulangan maka ujungnya menjorok keluar tidak boleh menimbulkan bahaya #Besi tulangan tidak boleh disimpan pada perancah atau papan acuan yang dapat membahayakan kestabilan 2) Untuk pemasangan tulangan dibawah permukaan tanah / di daerah galian harus diperhatikan ketentuan - ketentuan berikut ini : #Memakai pakaian dan perlengkapan kerja terutama helm yang sesuai dengan standar #Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya #pada daerah pemasangan bekisting harus diberi penerangan secukupnya #Dilarang menyimpan atau menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan bekisting tanah galian harus dibuang pada tempat yang aman yang telah ditentukan #Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya #Dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatannya

8 e) Pengecoran 1) Gangguan kesehatan atau gangguan 1) Pelaksanaan pengecoran harus dilakukan fisik akibat pekerja tidak memakai oleh tenaga terampil yang berpengalaman perlengkapan kerja yang sesuai dengan dan dalam melaksanakan pekerjaan harus syarat memakai pakaian dan perlengkapan kerja 2) Kecelakaan akibat concrete mixer sesuai dengan standar (kena rantai, roda pemutar, dll ) 2) Semua gigi, rantai-rantai dan roda pemutar 3) Tertimpa pengaduk beton ketika alat dari pengaduk beton harus dilindungi tersebut sedang diangkat sedemikian sehingga aman 4) Terjatuh dari tempat pengecoran 3) Penyangga pengaduk beton harus dilindungi 5) Terluka akibat membersihkan oleh pagar pengaman untuk mencegah para tabung pengaduk beton pekerja lewat dibawahnya ketika alat yang 6) Terluka akibat terkena percikan beton bersangkutan sedang diangkat pada saat menuangkan beton dari 4) Operator mixer beton tidak diperkenankan pengaduk beton, menurunkan penyangga sebelum semua 7) Terjadi gangguan pada mata dan pekerja berada ditempat yang aman pendengaran akibat getaran vibrator 5) Pada waktu membersihkan tabung dan debu pada saat mencampur pengaduk, tindakan-tindakan pengamanan semen, agregat dan air, harus diambil untuk melindungi para pekerja 8) Terluka akibat arus pendek atau di dalamnya, misalnya dengan mengunci tersengat aliran listrik ketika tombol dalam posisi terbuka melepaskan menggunakan vibrator listrik, sikring-sikring atau dengan cara mematikan 9) Kecelakaan akibat penyalur uetori ke sumber tenaga, alat vibrator, 6) Ketika beton sedang dituang dari bak 10) Luka akibat penggunaan vibrator, muatan, pekerja harus berada pada jarak yang 11) Gangguan kesehatan oleh debu aman terhadap setiap percikan beton, akibat pencampuran beton, 7) Pelaksanaan pencampuran aggregate 12) Kecelakaan akibat robohnya cor, semen dan air harus tidak menimbulkan debu beton, yang beterbangan, pekerja harus menggunakan 13) Terjadi kecelakaan akibat proses masker pernapasan, penumpahan adukan beton, pengadukan 8) Pekerja yang menggunakan vibrator listrik beton, alat penggetar dan water tanker, harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, 14) Terjadi kecelakaan atas orang luar yang 9) Pipa-pipa penyaiur uetori ke alat vibrator masuk kedalam areal pekerjaan, harus memmenuhi ketentuan sebagai berikut: 15) Terjadi kecelakaan kerja ketika a) Hubungan pipa harus diikat dengan rantai bekerja pada kedaan gelap atau pengaman atau cara lain yang efektif, malam hari akibat penerangan tidak b) Mulut pipa pengeluaran harus terikat kuat cukup, sehingga dapat mencegah gerakan bergeser, 16) Kecelakaan akibat lantai kerja 10) Bila menggunakan vibrator listrik, maka : sementara roboh a) Dihubungkan ke tanah (earthed), b) Bagian-bagian yang penting harus cukup diberi isolasi, c) Arus listrik harus dimatikan bila sedang tidak digunakan, d) Diusahakan sedemikian rupa bila beton mulai mengeras maka harus dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan bahan-bahan kimia, dan getaran begitu juga terhadap pekerja,

9 e) Diusahakan sedemikian rupa tidak boleh meletakkan beban di atas beton yang sedang mengeras, 11) Bahan-bahan kering dari beton harus dicampur pada ruang yang tertutup : a) Debu harus tersalur/terbuang ke luar, b) Bila debu tidak dapat terbuang, maka para pekerja harus menggunakan alat pernapasan, 12) Selama pengecoran papan acuan dan penumpunya harus dicegah terhadap kerusakan, 13) Pengoperasian alat pengaduk, penggetar dan water tanker harus dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu dijaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain yang tidak berkepentingan berada di tempat pengecoran beton, 14) Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informatif, 15) Menyiapkan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari, 16) Lantai kerja sementara yang menahan pipa pemompa beton harus kuat untuk menumpu pipa yang sedang berisi dan mempunyai faktor pengaman sedikitnya Pasangan Batu a) Pengukuran dan 1) Kecelakaan akibat pengukuran yang 1) Memasang rambu-rambu pada lokasi Pematokan dilakukan di jalan raya pekerjaan untuk melindungi personil yang 2) Luka akibat kena pukul palu, luka bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek akibat kena gergaji, luka akibat kena dan menempatkan petugas bendera di semua paku tempat kegiatan pelaksanaan, 2) Diusahakan sedemikian rupa agar waktu memasang patok, tangan menggunakan sarung tangan yang sesuai dan menggunakan palu yang proporsional. Jika pemotongan menggunakan gergaji manual atau alat potong otomatis/listrik dilakukan secara hatihati b) Penggalian 1) Potensi bahaya akibat pipa gas, pipa Sebelum pekerjaan di mulai pada setiap air, dan konduktor listrik, yang terkena tempat galian pemberi kerja harus melakukan galian, pemeriksaan terlebih dahulu atas segala 2) Kecelakaan akibat terkena cangkul/ instalasi di bawah tanah seperti saluran alat penggali alin dari sesama pekerja, pem-buangan, pipa gas, pipa air, dan konduktor listrik, yang dapat menimbulkan bahaya selama waktu pekerjaan,

10 3) Terkena cangkul sendiri/ luka akibat 2) Sebelum pekerjaan di mulai pada setiap lainnya jika penggalian dilakukan tempat galian pemberi kerja harus melakukan malam hari, pemeriksaan terlebih dahulu atas segala 4) Runtuhnya lereng galian, instalasi di bawah tanah seperti saluran 5) Terpeleset pada saat menggali, pem-buangan, pipa gas, pipa air, dan konduktor 6) Tertimpa benda jatuh dari atas, listrik, yang dapat menimbulkan bahaya 7) Potensi kecelakaan akibat selama waktu pekerjaan, penggalian menggunakan mesin 3) Diusahakan agar menjaga jarak antar penggali/excavator, pekerja jika penggalian mengunakan tenaga 8) Bahaya terperosok ke tempat manusia dengan alat bantu penggalian, (Cangkul, balincong, dll), 9) Bahaya akibat genangan air di 4) Diusahakan sedemikian rupa penggalian tempat galian yang dilakukan dimalam hari menggunakan lampu penerangan yang cukup, 5) Penggalian pada lereng dan tebing jalan diusahakan agar tetap mempertahankan kemiringan lereng, 6) Apabila tanah tidak menjamin tempat berpijak yang aman, harus disediakan konstruksi penyangga yang cukup, 7) Apabila orang sedang bekerja pada ketinggian yang berbeda, sarana yang cukup seperti papan lantai harus disediakan untuk mencegah orang yang ada dibawahnya tertimpa alat atau benda yang terjatuh dari atas, 8) Excavator yang dilengkapi dengan unit untuk panggilan yang dalam harus dirancang sedemikian rupa sehingga gigi pengeruknya tidak dapat mendekati lengannya sampai sejarak 40 cm atau harus dilengkapi dengan suatu alat penyetop yang dapat dipercaya dapat mencegah kejadian ini. Operator excavator harus : a) Sedikitnya berumur 18 tahun, b) Sudah terbiasa menjalankan dan memelihara mesin yang bersangkutan 9) Untuk maksud pengamanan segera setelah memungkinkan bagian atas sumuran harus dilindungi dengan pagar yang cukup atau pegangan pengaman dan injakan serta pintu masuk, 10) Apabila sumuran sedang digali ke dalam lapisan yang mengandung air, harus disediakan suatu sarana untuk menyelamatkan diri

11 c)) Pemompaan 1) Kena setrum, 1)Kabel-kabel yang mengalirkan listrik diberi, 2) Kaki tergenang air/lecet, perlindungan secukupnya. Apabila ada 3) Runtuhnya dinding, sambungan kabel diberi isolasi yang 4) Terpeleset pada saat menurunkan cukup aman slang pompa, 2) Para pekerja dilengkapi dengan sepatu 5) Genangan air hasil pemompaan boot/karet, sarung tangan, helm yang sesuai, 3) Jika perlu dilakukan pembuatan dinding penahan rembesan, 4) Lakukan penyumbatan dan pemompaan agar air dapat keluar dari lokasi pemasangan gabion, 5) Pada saat pemompaan dilakukan sebagai langkah dewatering, pengaliran air hasil pemompaan diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan resiko bahaya kecelakaan. d) Penyiapan Lantai 1) Bahaya akibat bahan-bahan dan alat 1) Penyiapan peralatan dan bahan sedekat Kerja yang akan dipakai, mungkin dengan lokasi pekerjaan. 2) Bahaya akibat genangan air Pemeriksaaan terhadap peralatan dan bahan sebelum pelaksanaan pekerjaan, 2) Diusahakan sedemikian rupa lantai kerja terbebas dari air, Jika perlu dibuat penahan rembesan air dan dipasang perancah atau tangga yang sesuai dan memenuhi faktor keamanan e) Pemasangan 1) Luka karena tertimpa batu, 1) Untuk menjaga resiko kecelakaan para 2) Debu dari campuran agregat, semen pekerja yang melakukan pemasangan batu dan air, dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan 3) Luka tangan/kaki karena adukan sepatu boot, 2) Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara tangan/kulit terhadap adukan semen, 3) adukan semen, f) Penimbunan 1) Potensi longsor dari tanah timbunan, 1) Timbunan diusahakan agar tetap kering agar 2) Potensi kecelakaan akibat alat tidak membahayakan lalu lintas maupun penimbun, pekerja, 3) Potensi kecelakaan akibat alat 2) Pelaksanaan timbunan pada tanjakan agar pemadat dengan menggunakan mesin, dijaga sedemikian rupa agar tidak 4) Potensi luka akibat cangkul/peralatan membahayakan alat pemadat dengan mesin, sejenisnya untuk penimbunan dan 3) Penimbunan dengan menggunakan mesin pemadatan cara manual harus dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya,

12 11. Expansion Joint Tipe Baja 1) Terluka akibat terkena baja 1) Hati - hati dalam bekerja Bersudut 2) Tanganya terjepit baja saat 2) Hati-hati dalam penggunaan alat pemasangan baja 3) menggunakan selop tangan saat bekerja 3) Terluka akibat penggunaan alat yang tidak memenuhi syarat 12. Sandaran (Railing) 1) Terluka akibat terkena baja 1) Hati - hati dalam bekerja 2) Tanganya terjepit baja saat 2) Hati-hati dalam penggunaan alat pemasangan baja 3) menggunakan selop tangan saat bekerja 3) Terluka akibat penggunaan alat yang 4) Menggunakan baju kerja yang memenuhi tidak memenuhi syarat syarat 4) Terkena percikan api saat melakukan pengelasan 13. Tempat Patung dan 1) Terluka akibat penggunaan alat yang 1) Penggunaan alat harus memenuhi standar Patung tidak sesuai 2) Harus hati hati dan teliti dalam bekerja 2) Tangan terjepit waktu penempatan 3) Menggunakan alat kerja yang memadai patung (slop tangan dll) 3) Patung terjatuh saat mengangkat dari mobil 14. Marka Jalan Termoplastik a) Pengukuran 1) Terluka akibat penggunaan meteran 1) Pekerja harus terampil dan berpengalaman baja tidak benar, dibidangnya. Pekerja harus memakai 2) Kecelakaan atau tertabrak oleh pakaian dan perlengkapan seperti sarung kendaraan yang melintas, tangan, sepatu boot dan Helm yang sesuai 3) Terjadi gangguan terhadap lalu lintas dengan standar, kendaraan 2) Palu yang dipakai harus sesuai/proposional, tidak terlalu berat maupun panjang untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Menggunakan meteran yang sesuai dengan standar. Senantiasa selalu menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan lainnya, 3) Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas bendera disemua tempat kegiatan pelaksanaan

13 b) Pembersihan Permukaan 1) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan 1) Pekerja harus memakai pakaian dan paru-paru akibat debu dari pembersihan/ perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan, penyemprotan permukaan perkerasan/ helm dll.) yang memenuhi standar, permukaan jalan, 2) Penggunaan alat-alat pembersih 2) Terluka oleh Compressor/sikat permukaan perkerasan dilakukan oleh orang mekanis pada waktu membersihkan yang ahli dan berpengalaman dibidangnya. perkerasan / permukaan jalan, Pekerja harus menggunakan tutup telinga, 3) Kecelakaan akibat lalu lintas 3) Memasang rambu-rambu pada lokasi kendaraan, pekerjaan untuk melindungi personel yang 4) Kecelakaan akibat jarak antar pekerja bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek terlalu dekat dan menempatkan petugas bendera disemua tempat kegiatan pelaksanaan, 4) Selalu menjaga jarak yang aman antara pekerja satu dengan lainnya c) Penyampuran cat 1) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan 1) Petugas harus mengenakan pakaian dan paru-paru, perlengkapan seperti, sepatu boot, sarung 2) Terjadi Luka bakar/gatal/noda pada tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain tangan/kaki yang sesuai dengan standar, 2) Pencampuran cat harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat d) Penyemprotan 1) Terjadi iritasi pada kulit, mata dan 1) Petugas harus mengenakan pakaian dan paru-paru, perlengkapan seperti, sepatu boot, sarung 2) Terjadi luka/gatal/noda pada tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain tangan/kaki, yang sesuai dengan standar, 3) Kecelakaan akibat lalu lintas 2) Memasang rambu-rambu pada lokasi kendaraan, pekerjaan untuk melindungi personel yang 4) Kecelakaan akibat penerangan kurang, bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek 5) Kecelakaan akibat kebakaran, dan menempatkan petugas bendera disemua 6) Terluka akibat alat penyemprotan/alat tempat kegiatan pelaksanaan, mekanis pengecatan 3) Jika penyemprotan dilakukan malam hari maka harus mempunyai penerangan dan pengamanan yang cukup, 4) Alat pemadam api harus selalu tersedia di tempat-tempat penyimpanan, atau di tempattempat yang menggunakan cat yang mudah terbakar, 5) Alat-alat pengecatan/ penyemprot harus dioperasikan oleh orang yang terampil dan berpengalaman dibidangnya 15 Kreb Pracetak 1) Terjepit saat pemasangan kreb 1) Harus hati-hati dan teliti saat bekerja 2) Terluka akibat penggunaan alat yang 2) Menggunakan alat yang layak digunakan tidak sesuai 16 Paving Block Tebal 1) tangan terluka saat mengangkat 1) Memakai sarung tangan saat bekerja (Full Colour) paving 2) Hati - hati saat memindahkan paving 20 x 20 2) Paping pecah saat memindahkan agar tidak pecah ke lokasi kerja 3) Hati - hati saat memindahkan paving 3) Kaki tertimpa paving saat agar tidak jatuh mengenai kaki

14 PEMENUHAN PERUNDANG - UNDANGAN DA PERSYARATAN LAINNYA Daftar peraturan perundang - undangan dan persyaratan K3 yang dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan ini adalah : a UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja b UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi c Peraturan Menteri PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU 3 Sasaran K3 dan Program K3 Sasaran K3 : a Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident) b Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 % c Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko pekerjaannya masing-masing Program K3 : a Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, Rambu-rambu, Spanduk, Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten b Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya c Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan Organisasi K3 : Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan Penanggung Jawab K3 Mangupura, 12 Maret 2015 CV.KARYA WIGUNA UTAMA Emergency/ kedaruratan P3K Kebakaran I Gede Sartana Direktur

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K) 1. PENDAHULUAN Perusahaan Jasa Konstruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan penggalian dan lain-lain.

Lebih terperinci

TURAP BETON. Gambar 1. Turap Beton Cetak

TURAP BETON. Gambar 1. Turap Beton Cetak TURAP BETON Turap adalah tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan tujuan untuk memberikan kestabilan di suatu lereng atau konstruksi lainnya.sedangkan untuk turap beton adalah turap yang paling sering

Lebih terperinci

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK ( PRA RK3K )

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK ( PRA RK3K ) PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK ( PRA RK3K ) 1. PENDAHULUAN Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian,

Lebih terperinci

BAB I KONSEP PENILAIAN

BAB I KONSEP PENILAIAN BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja

Lebih terperinci

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI

PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI PT. PUALAM BANGUN CIPTA Paket an Lanjutan Pembangunan Bendung dan Jaringan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA) A. MOBILISASI & MANAGEMEN KESELAMATAN LALU LINTAS Mobilisasi adalah kegiatan yang diperlukan dalam kontrak

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)

PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K) No PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K) 1. KEBIJAKAN K3 Dengan ini saya bertindak atas nama PT. MALIKINDO PERKASA akan melaksanakan dan menerapkan Sistem Manajemen Keselematan

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses dari manajemen risiko yaitu identifikasi risiko, kemudian dilanjutkan proses pemeringkatan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Untuk mendapat data di dalam penelitian ini digunakan teknik pengamatan langsung, wawancara dan meminta data data dari proyek. Tolok ukur dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan

METODE PELAKSANAAN A. Pekerjaaan Persiapan METODE PELAKSANAAN Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi

Lebih terperinci

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing

Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing Buku Pelajaran untuk Pekerja Orang Asing Daftar Isi Ⅰ Manajemen Umum 1 Ⅰ-1.Pakaian Kerja 1 Ⅰ-2.Rapih dan Teratur 2 Ⅰ-3.Jalur Aman 3 Ⅰ-4.Kantor dan Tempat Istirahat 4 Ⅰ-5.Tempat Tinggal 5 Ⅰ-6.Peralatan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA Dalam melaksanakan suatu proyek, diperlukan perencanaan yang matang agar waktu pelaksanaan proyek dapat selesai tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya pelaksanaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

BEBERAPA KESALAHAN UMUM WAKTU MEMBUAT JSA OLEH PENGAWAS SERTA BAGAIMANA SEHARUSNYA

BEBERAPA KESALAHAN UMUM WAKTU MEMBUAT JSA OLEH PENGAWAS SERTA BAGAIMANA SEHARUSNYA 1 Jabatan yang mengerjakan tugas ini BEBERAPA KESALAHAN UMUM WAKTU MEMBUAT JSA OLEH PENGAWAS SERTA BAGAIMANA 1 Ditinggal kosong Harus diisi 2 Di isi dengan JABATAN pengawas sendiri Harusnya JABATAN ANAK

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas

Lebih terperinci

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian Institut Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Dewan Eksekutif Yuan Berdasarkan data 5 tahun terakhir dari pemeriksaan

Lebih terperinci

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant)

Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant) Contract Title : Belstar Hotel Contract No. : Contractor : PT. Mutiara EPC Management Consultant : PT Cremona Para Mitra Owner : PT Trihasa METHOD STATEMENT Civil Work of STP (Sewage Treatment Plant) BELSTAR

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( )

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Oleh : Taufiq Junaedi ( ) ANALISA DAN PENGUKURAN POTENSI RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE APMM (ACCIDENT POTENTIAL MEASUREMENT METHOD) PADA PROYEK PEMBANGUNAN DORMITORY 5 LANTAI AKADEMI TEKNIK KESELAMATAN DAN PENERBANGAN

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Addendum dokumen pengadaan diterbitkan Panitia Pengadaan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan kepada peserta lelang tentang adanya perubahan ketentuan dalam dokumen pengadaan,

Lebih terperinci

Nomor : 03.06/BAPP/Pokja-1/BM-DPU/Sg/2012

Nomor : 03.06/BAPP/Pokja-1/BM-DPU/Sg/2012 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PELELANGAN (AANWIJZING) Nomor : 03.06/BAPP/Pokja-1/BM-DPU/Sg/2012 1. Pada hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Satu Bulan Mei Tahun Dua Ribu Dua Belas (21-05- 2012) bertempat

Lebih terperinci

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Badan

Lebih terperinci

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa

PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa Kami CV. NAVICULLA berkomitmen pada kebijakan K3 terhadap pelaksanaan aktivitas pekerjaan dalam keadaan aman, yang artinya efisien dan memenuhi Peraturan Perundang- Undangan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA Nomor dan Nama Pekerjaan Nomor dan Nama Jabatan 068 & Memeriksa Alat pemadam api ringan (APAR) Tanggal 28 Desember 2008 No JSA : JSA/SHE/068 Safety Officer Disusun Oleh Tanda tangan No Revisi 0 Seksi/Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap kegiatan sebelum memulai pengumpulan data dan pengolahannya. Tahap ini meliputi: 1. Survei pendahuluan lokasi untuk mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN BAB III METODE & DATA PENELITIAN 3.1 Distribusi Jaringan Tegangan Rendah Pada dasarnya memilih kontruksi jaringan diharapkan memiliki harga yang efisien dan handal. Distribusi jaringan tegangan rendah

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Daftar Isi

Kata Pengantar. Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Oiltanking berkomitmen untuk menjalankan semua kegiatan usaha dengan cara yang aman dan efisien. Tujuan kami adalah untuk mencegah semua kecelakaan, cidera dan penyakit akibat

Lebih terperinci

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE

Lebih terperinci

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG

METODE PELAKSANAAN LIFTING JACK TIANG PANCANG METODE PELAKSANAAN REHABILITASI PRASARANA PENGENDALI BANJIR SUNGAI CITARUM HILIR WALAHAR MUARA GEMBONG PAKET III DI KAB. KARAWANG DAN BEKASI (BENDUNG WALAHAR W718) "SICKLE" LIFTING JACK TIANG PANCANG LIFTING

Lebih terperinci

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan METODE PELAKSANAAN Proyek Normalisasi Kali Sunter Paket I 1. Kisdam dan Dewatering Dilaksanakan pada bangunan yang memerlukan kisdam dan pengeringan dengan sebelumnya dilakukan perhitungan dimensi kisdam/struktur

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA VIII.1 Umum Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan mulai dari perencanaan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN

TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGAN ASPAL EMULSI UNTUK PERKERASAN JALAN BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek. konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja yang menimpa pekerja disebuah proyek konstruksi bisa terjadi karena faktor tindakan manusia itu sendiri atau kondisi tempat bekerjanya

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN.

KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN. KAJIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN KONSTURKSI JALAN Wandi Gustianto 1)., M. Indrayadi 2)., Riyanny Pratiwi 2) gustiwandi@gmail.com ABSTRAK Keselamatan kerja sangat penting dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.1 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN & TENAGA AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Lebih terperinci

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA Analisa EI-21 FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN NAMA KEGIATAN : DAK Transportasi Perdesaan No. PAKET KONTRAK : NAMA PAKET PROP / KAB / KODYA : Sulawesi Selatan /Sidrap

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION) 1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON

METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI (PERKIRAAN) BIAYA PADA LAPIS PERKERASAN JALAN BETON Kiki Widya Apriliani NRP : 0221031 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013 PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN I. RUANG LINGKUP PEKERJAAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES Pekerjaan Pembangunan Jembatan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan diantaranya adalah : A. UMUM 1. Mobilisasi

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA Provinsi Kabupaten Nama Kegiatan Pekerjaan Ruas/ Lokasi Volume : Sulawesi Tengah : Donggala : Peningkatan Jaringan Irigasi : Peningkatan D.I Wombo Ruas BSW 1 - BWM Kr : D.I Wombo Kec. Tanantovea : 1 Paket

Lebih terperinci

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Company Profile Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari :... kg kacang kedelai Flowchart Proses Produksi Kacang

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Perkerasan Jalan 2.1.1.1 Pengertian Perkerasan Jalan Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar ar dan roda

Lebih terperinci

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN CONTOH... [Logo & Nama Perusahaan] RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) [digunakan untuk

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Bahan Bangunan Untuk dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi tentu saja diperlukan bahan bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural BAB VII PEMBAHASAN MASALAH Permasalahan dan Pemecahan Masalah Nonstruktural 7.1 Uraian Umum Dalam permasalahan proyek inidibagi menjadi beberapa kriteria yang akan di bahas dibawah ini : 1. Desain Perubahan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IV ALAT DAN BAHAN BAB IV ALAT DAN BAHAN 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesiffikasi teknis yang telah dipersyaratan,

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus

Lebih terperinci

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Pertemuan #3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH ALAMSYAH PALENGA, ST., M.Eng. RUANG LINGKUP 1. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN GEOTEKNIK (pertemuan selanjutnya).

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov. PROYEK AKHIR PU Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA 0+000 - STA 1+500 Kab. Luwu Utara Prov. Sulawesi Selatan Pembimbing : Ir. Sulchan Arifin, M.Eng. Dipresentasikan Oleh

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

PT.AMAN BERKAH SEJAHTERA

PT.AMAN BERKAH SEJAHTERA JSA Worksheet Form PT.AMAN BERKAH SEJAHTERA No DESKRIPSI PEKERJAAN POTENSIAL BAHAYA MITIGASI si Penangkal Petir Menggunakan sarung tangan kain dan APD wajib lainnya seperti Safety Helmet,Safety Shoes,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI A) KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR: 1. Menguasai berbagai macam alat pelindung diri (APD) terutama dalam bidang busana 2. Memahami pentingnya penggunaan APD dalam pekerjaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi

PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi PEMERINTAH KOTA KUPANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KOTA KUPANG Kelompok Kerja Pengadaan Konstruksi ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PASCA KUALIFIKASI KONTRAK HARGA SATUAN UNTUK KONTRAK

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural SNI 03-3975-1995 Standar Nasional Indonesia Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural ICS Badan Standardisasi Nasional DAFTAR ISI Daftar Isi... Halaman i BAB I DESKRIPSI... 1 1.1

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci