BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam melaksanakan suatu penelitian perlu mengkaji pendapat para ahli mengenai masalah yang diteliti. Berikut ini penulis akan mengkaji pendapat para ahli sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Belajar Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian hubungan antara guru dan siswa atas dengan adanya timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam kehidupan sehari hari tanpa disadari setiap perbuatan individu di awali dengan belajar, dimulai dari lahir hingga dewasa sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Belajar adalah merupakan kegiatan yang dialami oleh setiap manusia dalam kehidupnya. Menurut E. R. Hilgard (dalam Ahmad Susanto 2013:3) Belajar adalah suatu kegiatan perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan, perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan. Belajar merupakan proses berjalanya ilmu yang terjadi dalam diri seseorang, melalui latihan, pembiasaan, pengalaman. Menurut Hamalik (dalam Ahmad Susanto 2013:4) Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkunganya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan kebiasaan (habit), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Perubahan ini disebabkan oleh pengalaman atau latihan. 6
7 2.1.2 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial serta berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan ketrampilan siswa tentang masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia ( Depdiknas, 2004 ). IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI, SDLB, sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Sejarah, Geografi,Ekonomi, Antroplogi,Sosiologi, Ilmu Politik dan Psikologi. Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari berbagai kenyataan dan gejala-gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari Ilmu Bumi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, Anthropologi, dan Tata Negara. Ilmu pengetahuan Sosial Menurut Nursid ( dalam Rudy, 2011: 18) adalah Membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara, jadi IPS tidak mempelajari manusia dan dunia sekelilingnya, melainkan mempelajari tentang aspek-aspek sosial, spiritual, emosional, dan intelektual manusia, serta mempelajari bagaimana manusia berhubungan satu dengan lainnya di tatanan manapun. Selain itu Ilmu Pengetahuan Sosial mengambil nilai dan sikap dalam berinteraksi dalam masyarakat dan kemanusiaan, seperti menghargai harkat dan martabat manusia baik bangsa sendiri maupun bangsa lain. Khususnya di lingkungan sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari berbagai kenyataan dan gejala-gejala sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari Ilmu Bumi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, Anthropologi, dan Tata Negara. b. Pembelajaran IPS di SD
8 Ruang lingkup bahan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar adalah dalam keluarga, lingkungan ketetanggaan, lingkungan sekolah, masyarakat setempat. Pembelajaran IPS di SD yaitu siswa mengalami kebosanan itu bisa timbul di samping akibat dari kurang dipahami apa sebenarnya IPS. Juga metodelogi pembelajaran yang digunakan sering tidak berhasil menarikperhatian siswa. Bahkan guru sering kalitidak mempunyai acuan yang jelas. Apalagi kreatifitas untuk menciptakan metode yang menarik untuk digunakan dalam pembelajaran. c. Tujuan dan Peranan Pembelajaran IPS di SD Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1) Mengenal konsep - konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
9 Tabel 2.1 SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SDN 01 Balong : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) : IV / II Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi KOMPETENSI DASAR 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Membandingkan/membedakan jenis teknologi produksi pada masa lalu dan masa sekarang Menunjukkan peralatan teknologi produksi masa lalu dan sekarang Menyebutkan macam-macam alat produksi masa lalu dan masa kini Menceritakan pengalaman menggunakan alat produksi masa lalu dan sekarang Cara menggunakan secara sederhana teknologi produksi masa lalu dan masa kini Membandingkan/membedakan jenis teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa sekarang Menunjukkan peralatan teknologi komunikasi masa lalu dan sekarang
10 Menyebutkan macam-macam alat komunikasi masa lalu dan masa kini Menceritakan pengalaman menggunakan alat komunikasi lalu dan sekarang Cara menggunakan secara sederhana teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini Membandingkan/membedakan jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan masa sekarang Menunjukkan peralatan teknologi transportasi masa lalu dan sekarang Menyebutkan macam-macam alat transportasi masa lalu dan masa kini Menceritakan pengalaman menggunakan alat transportasi lalu dan sekarang Cara menggunakan secara sederhana teknologi transportasi masa lalu dan masa kini 2.4. Mengenal permasa - lahan sosial di daerahnya Menjelaskan pengertian masalah sosial Mengenal masalah-masalah sosial di lingkungan setempat
11 2.2 Metode Pembelajaran Picture and Picture pembelajaran picture and picture menurut Aziz Wahab ( dalam Nuraini 2008:11) adalah Suatu metode pembelajaran di mana guru dalam mengajar menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Sehingga siswa diajak berfikir secara logis setelah melihat dan mengamati gambar yang di siapkan oleh guru. Menurut Suprijono (2009:236) metode picture and picture merupakan salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media dalam pembelajatran untuk membantu siswa menguasai materi pelajaran. Suprijono beranggapan bahwa picture and picture mampu meningkatkan skil skil dasar, pencapaian interaksi positif antar siswa, harga diri, dan sikap penerimaan pada siswa siswa lain yang berbeda. Dalam metode pembelajaran picture and picture, siswa mempelajari materi diruang kelas. Setiap siswa dikelompokan dengan jumlah siswa dlam kelompok 4 5 anak. Dalam kelompoknya mereka mempelajari materi yang telah di teteapkan, setelah siswa mempelajari barulah diuji secara kerjasama, untuk mengukur sejauh mana mereka paham tentang materi. Nilai yang mereka peroleh akan menentukan skor kelompok mereka masing masing. Metode picture and picture ini mempunyai kelebihan dan kelemahan diantaranya sebagai berikut : Kelebihan : 1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing masing siswa. 2. Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis. 3. Siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir. 4. Motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan. 5. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Kelemahan :
12 Di samping memiliki beberapa kelebihan, maka metode picture and picture juga tidak terlepas dari kelemahan. Kelemahan metode picture and picture yaitu Memakan banyak waktu, munculnya kekhawatiran akan terjadi kekacauan di kelas, kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan metode picture and picture guru harus mempersiapkan sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode picture and picture, menjelaskan tujuan picture and picture kepada siswa, memperhatikan situasi dan kondisi yang dapat mempengaruhi jalannya metode picture and picture. Langkah-langkah dalam metode picture and picture ini sebagai berikut Suprijono ( dalam Miftahul 2013:237) : Tahap 1 : Penyampaian Kompetensi Pada tahap ini, guru diharapkan menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Tahap 2 : Presentasi Materi Pada tahap penyajian materi, guru telah menciptakan momentum awal pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa. Tahap 3 : Penyajian Gambar Pada tahap ini, guru menyajikan gambar dan mengajak siswa untuk terlibat proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan. Tahap 4 : Pemasangan Gambar Pada tahap ini, guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang gambar - gambar secara berurutan dan logis. Tahap 5 : Penjajakan Tahap ini mengharuskan guru untuk menanyakan kepada siswa tentang alasan atau dasar pemikiran dibalik urutan gambar yang disusunya ( umpan balik).
13 Tahap 6 : Penyajian Kompetensi Tahap ini guru bisa mengulangi, menuliskan, atau menjelaskan sesuai gambar gambar yang telah diurutkan. Tahap 7 : Penutup Di akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan. Sedangkan menurut Rianto (dalam Nuraini 2010:267) pembelajaran kooperatif adalah model yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus kecakapan social adapun langkah - langkah picture and picture sebagai berikut : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. 2. Menyajikan materi sebagai pengantar. 3. Guru mengajukan/memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/ mengurutkan gambar - gambar menjadi urutan yang logis. 5. Guru menyatakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut. 6. Berdasarkan ulasan urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang dicapai. 7. Kesimpulan atau rangkuman. Dapat di simpulkan metode picture and picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam penerapannya gambar-gambar sesuai mater pembelajaran kemajuan teknologi seperti ( gambar Kerbau membajak sawah, traktor, Produksi kain tenun, pabrik tekstil, andong, mobil, motor, dll) dan materi pembelajaran masalah sosial
14 seperti ( gambar rusaknya fasilitas umu, tawuran, pencurian, penjambretan, mencuri mangga, dll), gambar gambar tersebut dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis, sehingga siswa dihadapkan pada contoh yang nyata dan dapat menerima pembelajaran dengan mudah. Metode picture and picture terdapat 7 fase yang mendasari pelaksanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut : 1. Fase 1 : Penyampaian Kompetensi Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di lakukan. 2. Fase 2 : Presentasi Materi Pada tahap ini guru melakukan apersepi atau memberi motivasi kepada siswa sebagai pengantar materi yang akan disampaikan. 3. Fase 3 : Penyajian Gambar Pada tahap ini guru menyiapkan gambar yang akan diapakai sebagai media pembelajaran. Diharapkan siswa dilibatkan dalam proses menyiapkan media yang akan diapakai. 4. Fase 4 : Pemasangan Gambar Pada tahap ini adalah tahap yang terpenting, yaitu siswa diminta untuk mengamati gambar sebagai media dalam pembelajaran, dan siswa dibagi dalam kelompok dan berkompetisi mengerjakan LKS yang telah dibagikan oleh guru. 5. Fase 5 : Penjajakan Pada tahap ini guru melakukan umpan balik terhadap hasil pekerjaan siswa dalam memasangkan gambar. 6. Fase 6 : Penyajian Kompetensi Pada tahap ini guru dapat menjelaskan materi yang belum dapat dipahami oleh siswa selama pembelajaran. 7. Fase 7 : Penutup
15 Pada tahap ini guru melakukan refleksi bersama siswa untuk mengakhiri pembelajaran Dari 7 langkah metode picture and picture diatas menunjukan bahwa ada tahap tahapan dalam melakukan metode pembelajran dengan metode picture and picture, dan harus dilakukan dengan urut sesuai tahapan yang ada agar metode picture and picture dapat berjalan dengan baik. 2.3 Hasil belajar Hasil belajar merupakan nilai dari proses belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Nawawi (dalam Ahmad Susanto, 2013:5), bahwa hasil belajar siswa merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar bisa diukur dengan tes belajar yang meliputi pengukuran dari apa yang telah dipelajari siswa yaitu serangkaian kemampuan yang dimiliki sesudah mengikuti suatu program pengajaran. Guna memperoleh gambaran tentang kemampuan belajar siswa, perlu dilakukan pengukuran dan penilaian yang tercakup dalam evaluasi pembelajaran. Hasil evaluasi pembelajaran disamping berguna untuk mengetahui hasil belajar siswa juga dapat digunakan sebagai acuan untuk perencanaan pembelajaran, memilih bahan dan menetapkan metode pembelajaran serta untuk memperbaiki program pembelajaran. Hasil belajar adalah nilai hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional
16 yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai menjadi siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana keefisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses. Pendapat yang dikemukakan oleh Wasliman (dalam Ahmad Susanto, 2013:12), bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal, secara perinci uraian mengenai faktor internal, eksternal seperti dibawah ini. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah: a. Dari dalam diri siswa ( internal ) Adalah faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik yang mempengaruhi proses belajarnya, faktor internal meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. b. Dari luar siswa ( eksternal ) Adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi proses dan hasil belajarnya, yaitu : keadaan keluarga, keadaan lingkungan masyarakat, kualitas pengajaran disekolah. Dari beberapa definisi belajar menurut ahli dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu hasil akhir belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang bisa diukur denga nilai atau perubahan dan pembentukan tingkah laku sesorang atau siswa. 2.4 Hasil Penelitian yang Relevan 1. Penelitian saudara Nuraini Saleh (2012) dalam PTK yang berjudul penerapan model pembelajaran kooperatif type picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar pada materi struktur tumbuhan dan fungsi bagian tumbuhan dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN
17 27 Pontianak Tenggara tahun pelajaran 2012/2013, kesimpulan yang dapat diambil yaitu : Pembelajaran menggunakan picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 27 Pontianak Tenggara tahun pelajaran 2012/2013, khususnya pada materi struktur tumbuhan dan fungsi bagian tumbuhan mengalami peningkatan dari nilai rata rata pra siklus yaitu 64,9 ke siklus I dengan nilai rata rata 70,76 dan siklus II 75,15 dari KKM yang ditentukan 65. 2. Penelitian saudara Frisca Kumala Dewi (2013) dalam PTK yang berjudul penerapan metode pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas II SDN Bringin Semarang tahun pelajaran 2014, kesimpulan yang dapat diambil yaitu : pembelajaran dengan metode pembelajaran metode picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas II SDN Bringin Semarang tahun pelajaran 2014, khususnya pada mata pembelajaran Bahasa Indnesia mengalami peningkatan dari siklus I dengan presentase ketuntasan 72% dan Siklus II menjadi 94 % siswa yang sudah memenuhi KKM yaitu 65. Dengan demikian penelitian-penelitian diatas mendukung penelitian ini belum pernah dilakukannya penelitian mengenai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS dalam materi pokok kemajuan teknologi dan masalah sosial melalui metode picture and picture pada siswa kelas IV SDN 01 Balong tahun pelajaran 2015/2016. 2.5 Kerangka Pemikiran Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh ketrampilan dan ilmu pengetahuan sebagai bekal hidup dimasa depan. Untuk memperoleh ketrampilan dan ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu melalui pembelajaran, dimana pembelajaran dapat
18 diartikan sebagai kegiatan yang ditunjuk untuk membelajarkan siswa. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajarnya. Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal diperlukan berbagai faktor yang mendukung. Diantaranya metode belajar, serta sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar disekolah. Dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode picture and picture akan lebih mengaktifkan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tidak ada lagi perasaan jenuh / bosan. Siswa tidak akan merasa asing dengan konsep-konsep yang diberikan guru karena konsep itu sebenarnya sudah ada dalam diri siswa dan adadalam kehidupannya sehari-hari. Siswa akan merekonstruksi konsep yang sudah ada di otaknya dengan konsep baru yang mudah diterima. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Kondisi Awal Siswa yang mempunyai tingkat kemampuan pembelajaran IPS yang rendah Siklus I Pembelajaran dengan menggunakan Picture and Picture Tahap 1 : Penyampaian Kompetensi Tindakan Tahap 2 : Presentasi Materi Tahap 3 : Penyajian Gambar Tahap 4 : Pemasangan Gambar Tahap 5 : Penjajakan Siklus II Tahap 6 : Penyajian Kompetensi Tahap 7 : Penutup Kondisi Akhir Siswa mengalami peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS tinggi Gambar 2.1 Gambar kerangka pemikiran
19 2.6 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diurutkan, maka dapat di rumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : 1. Penerapan metode picture and picture dapat meningktkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN 01 Balong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016. 2. Besarnya peningkatan hasil belajar minimal 80% siswa sudah tuntas dengan nilai sesuai KKM 70 pada mata pelajaraan IPS melalui metode picture and picture pada siswa kelas IV SDN 01 Balong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016.