BAB I PENDAHULUAN. diperlukan. Bentuk entrepreneur pada abad pertengahan ini berbentuk clearical yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia kuliner di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan budaya, kultur, alam,

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

LAMPIRAN. berdasarkan 5 dimensi Orientasi Kewirausahaan Lumpkin & Dess (1996). Inovasi

SOTO BANJAR. Elly Lasmanawati

LAMPIRAN. Apa saja produk atau pelayanan yang baru, selama Ibu memimpin usaha soto ini? Tolong jelaskan.

HeHeader

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan pada hasil pembahasan tentang orientasi kewirausahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR KONVERSI BERAT MENTAH MASAK

Rp Rp

SIKLUS MENU RUMAH SAKIT RIZANI BULAN JANUARI 2014

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG USAHA. Ayam Goreng Kremes dan Sayur Asem

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat menciptakan peluang usaha yang besar. Soto Pak Sipit mulai ramai pengunjung.

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

PELUANG BISNIS USAHA MIE AYAM. Oleh : NAMA : YATIMAN KELAS : S1 SI 2C NIM :

BAB I. Pendahuluan. yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan

BAB 2 DATA & ANALISA

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

LAMPIRAN Pertanyaan mengenai Soto Sedeep di Semarang Responden : Habib Ibnu Alwan No.

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

TUGAS PENGANTAR BISNIS Bussines Plan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Instrumen Wawancara Orientasi Kewirusahaan Warung Makan Soto Ayam Bangkong

Pertanyaan yang diberikan kepada Bapak Agung selaku generasi ke - 3 usaha Soto

Gambar I.1 Perkembangan PDRB Rumah Makan Di Kota Semarang Tahun (Sumber: BPS Kota Semarang, 2012)

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

BAB III DATA PROYEK. : Restoran Tradisional Jawa Timur. : Jl. LawangSewu Golf 2-18 Araya,

taste of Solo... Buku Menu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI

PAKET NASI BAKAR. minimum order 20 box menu lauk utama dan inti dapat disesuaikan dengan selera anda dapat disajikan sesuai dengan keinginan anda

MADURA. Dra. Elly lasmanawati.msi

Lezat & Praktis Tahu Pedas Manis Kontributor: Odilia Winneke; Foto: dok.g-shot

LembarObservasi Penelitian Pola Makan. Yang berhubungan dengan kadar gula darah pada Lansia

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

GULAI REBUNG TUNJANG. HeHeader

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

IDENTIFIKASI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PENGUSAHA SOTO BOKORAN IBU RUMINI DI SEMARANG

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

MENU MURID DYATMIKA MEI 2011 Minggu ke 1 DATE MENU 1 MENU 2 CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. berdirinya usaha-usaha baru yang bergerak dibidang penyediaan pangan. Selain

Paket LaeLae Rp ,-/PAX 1. Nasi Putih 2. Sup 3. Ayam 4. Menu Pilihan 5. Kerupuk 6. Sambal 7. Buah 8. Air Mineral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai

IV. GAMBARAN UMUM. DIY adalah salah satu Provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB I. Semakin ketatnya persaingan dan adanya fenomena keadaan iklim bisnis

Inilah Resep Nasi Tumpeng yg Sedap

DARI HATI KE HATI INDONESIA & PADANG S FOODS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNAGRAHITA (SMALB-C-D1)

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

Lampiran. Dimensi Inovasi. Jawaban Ibu Novi. Hasil Analisis. Pertanyaan Ibu Novi. Pak Dwi

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mi. Sebagai makanan alternatif pengganti beras bihun masih cukup diminati,

IDENTIFIKASI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN BAPAK AGUNG PEMILIK USAHA SOTO SELAN DI SEMARANG SKRIPSI. Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kemampuan dan atau kemauan sendiri (Saiman, 2009:43).

KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

Lampiran 1 Kategori pengukuran data penelitian. No. Variabel Kategori Pengukuran 1.

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

KATA PENGANTAR. AMROZI Page 1

LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Soto Betawi. Penyusunan Data Master Referensi Nilai Budaya Takbenda Untuk Output Layanan Data Dan Informasi Kota Administrasi Jakarta Barat

Aneka Resep Masakan Sayur

OLAHAN TAHU - TEMPE. Tahu goreng panir. Tahu pedas manis. Tahu siram daging. Orak arik tahu. Steak tofu. Tahu acar ayam

Masakan Pedas Penambah Nafsu Makan

kewirausahaan karyawannya

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DONBURI. dihidangkan didalam mangkuk besar yang juga disebut Donburi. Kuah untuk

Lampiran 1 Denah ruang produksi Katering Pawon Endah

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA BURGERDEL (BURGEL PERKEDEL DENGAN SAMBAL PECEL) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELUANG BISNIS KATERING (NASI KOTAK) ABSTRAK

1. Masak beras dengan air / kaldu kira-kira ¼ matang masukkan daging giling

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan lokal (Soelistianingsih, 2013). Fakta yang terjadi di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan keluarga ialah salah satu dari kekuatan kewirausahaan yang

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

TIM PENYUSUN NARASUMBER DITERBITKAN OLEH:

TUGAS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS AKHIR. Peluang Bisnis

ENAM WISATA KULINER MELEGENDA KOTA PEKALONGAN

LAMPIRAN 1 58

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia atau basic needs.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada abad pertengahan istilah entrepreneur digunakan untuk menggambarkan seorang aktor sebagai orang yang memimpin proyek produksi. Orang ini tidak menanggung risiko akan tetapi pemimpin proyek menyediakan sumber sumber yang diperlukan. Bentuk entrepreneur pada abad pertengahan ini berbentuk clearical yaitu orang yang bertanggung jawab dalam pekerjaan arsitek (Buchari Alma, 2013). Pada abad ke 17 istilah entrepreneur digambarkan sebagai orang yang melakukan kontrak pekerjaan dengan pemerintah untuk memasok produk tertentu. Kontrak ini memakai harga tetap keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari pekerjaan ini adalah merupakan imbalan dari kegiatan wirausaha (Buchari Alma, 2013). Menurut Joseph Schumpeter Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru (Buchari Alma, 2013). Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi (Buchari Alma, 2013). Sejak itu definisi atau istilah tentang teori entrepreneur atau wirausaha terus berkembang. Dari definisi teori entrepreneur sendiri hingga pengembangan 1

pengembangan dari teori entrepreneur. Dengan berbagai aspek yang ada semakin membuat teori entrepreneur semakin berkembang. Salah satunya adalah tentang Entrepreneurship Orientation (EO) atau orientasi kewirausahaan. Orientasi kewirausahaan mengacu pada kegiatan proses, praktek, dan pengambilan keputusan yang mengarah pada pengusaha baru (Lumpkin dan Dess, 1996). Orientasi kewirausahaan menjadi penting pengaruhnya karena orientasi kewirausahaan merupakan faktor penting dalam menentukan kinerja perusahaan (Miller, 1983; Lumpkin dan Dess,2001; Wiklund, 1999; Wiklund dan Shepherd, 2005) dikutip oleh Arief (2013). Perusahaan yang memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat akan memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi peluang pasar (Smart dan Conant, 1994; Wiklund dan Sheperd,2003), serta dapat merespon tantangan persaingan dan dinamika lingkungan (Low dan MacMillan, 1988; Lumpkin dan Dess, 1996) dikutip oleh Arief (2013). Dari pendapat para ahli diatas dapat diketahui bahwa orientasi kewirausahaan sangat penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan, dalam hal ini tentu saja bukan mutlak untuk perusahaan saja. Orientasi kewirausahaan juga pastinya akan sangat diperlukan untuk para pengusaha baik skala kecil maupun skala besar untuk meningkatkan kinerja mereka. Hal ini didukung dengan pernyataan beberapa penulis yang berpendapat bahwa kemampuan pengusaha untuk dapat bertahan diperubahan lingkungan ekonomi karena mereka sangat dinamis, inovatif, efisien, fleksibel dan berani dalam mengambil risiko bisnis (Okpara,2009) dikutip oleh Arief (2013). Dimana pernyataan tersebut telah mengandung unsur orientasi kewirausahaan yang dicirikan dengan lima dimensi utama yaitu meliputi kecenderungan untuk bertindak secara otonom, kemauan untuk berinovasi dan 2

mengambil risiko, dan kecenderungan untuk menjadi agresif terhadap pesaing dan relatif proaktif untuk peluang pasar. Dalam skripsi ini saya akan menggunakan orientasi kewirausahaan sebagai bahan acuan dalam meneliti kasus yang akan penulis angkat. Seorang peneliti harus mempertimbangkan karakteristik unik dari berbagai jenis perusahaan untuk mempelajari kewirausahaan tingkat perusahaan (Miller 1983) dikutip oleh Martinez (2016). Dengan demikian, kekuatan kewirausahaan dan hasil yang didapat mungkin bervariasi tergantung pada konteks perusahaan, dan jenis, ukuran, kepemilikan dan umur perusahaan (Nordqvist et al., 2008) dikutip oleh Martinez (2016). Hal ini membawa kita untuk berpikir bahwa bisnis keluarga akan mempengaruhi kekuatan dan hasil. Oleh karena itu penulis memilih usaha keluarga karena, perusahaan keluarga merupakan konteks yang unik untuk kewirausahaan dan memperluas pengetahuan mereka kepada generasi berikutnya (Casillas dkk., 2010), karena mereka menyediakan lahan yang subur untuk perilaku kewirausahaan yang penting yang diperlukan untuk start-up dan pertumbuhan (Aldrich & Cliff, 2003), dikutip oleh Martinez (2016). Selain itu studi di berbagai negara telah menunjukkan bahwa bisnis keluarga memainkan peran kunci dalam hal pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja (Anderson & Reeb 2003) dikutip oleh Gabriella (2015). Perusahaan audit asal Amerika Serikat, Price Waterhouse Cooper (PwC) pernah melakukan survey pada tahun 2014 mengenai bisnis keluarga di Indonesia. Dari hasil survei tersebut, lebih dari 95 persen perusahaan di Indonesia merupakan bisnis keluarga. Di Asia Tenggara, 3

60% perusahaan terbuka (tbk.) adalah merupakan perusahaan keluarga. Oleh karena itu peran bisnis keluarga sangatlah penting, terlebih untuk negara Indonesia. Mayoritas perusahaan keluarga hanya mampu bertahan sampai dengan generasi pendiri (Chirico, Knowledge Accumulation in Family Firms: vidence from Four Case Studies, 2008) yang dikutip oleh Gabriella (2015). Tingkat keberhasilan survival rate perusahaan keluarga di Indonesia tidak terlalu baik. Berdasarkan Boston Consulting Group pada tahun 2012. Perusahaan keluarga di Indonesia yang berhasil melakukan transisi dari generasi 1 ke generasi ke-2 hanya sebesar 30%, yang berarti 70% perusahaan gagal melakukan transisi. Sedangkan keberhasilan transisi perusahaan dari generasi kedua ke generasi ketiga hanya sebesar 7% dari perusahaan keluarga (Gabriella, 2015). Penelitian di Inggris menunjukkan 30% perusahaan keluarga yang mampu bertahan sampai generasi kedua, dan hanya 13% perusahaan mencapai generasi ketiga. Jadi ada kemungkinan sedikit sekali bisnis keluarga yang mencapai generasi ketiga. Maka penulis merasa perlu mengidentifikasi tentang orientasi kewirausahaan pada bisnis keluarga yang telah bertahan hingga tiga generasi. Dan ternyata banyak sekali pengusaha bisnis keluarga di kota Semarang yang telah bertahan lama minimal dua generasi. Dan pengusaha bisnis keluarga yang menjadi pilihan saya adalah pengusaha soto ayam bokoran khas Semarang. Soto ayam bokoran ini sudah sampai generasi ke tiga. Sejak didirikan tahun 1949 didirikan oleh Bapak Ruah, kemudian diturunkan ke anaknya sebagai generasi ke dua yaitu Bapak Mahono, karena Bapak Mahono meninggal, istrinya yaitu Ibu Maonah melanjutkan usaha soto bokoran ini. Kemudian hingga pada generasi ke tiga sekarang 4

ini adalah Ibu Rumini, yang merupakan anak dari Ibu Maonah. Ibu Rumini mengelola Soto Bokoran, sejak tahun 2009, sejak ibunya yang bernama Ibu Maonah meninggal pada tahun 2009. Alasan saya memilih pengusaha bisnis keluarga soto khas Semarang yaitu karena kecintaan saya akan kota Semarang yang merupakan kota dimana saya dibesarkan dan mendapat berbagai pengalaman hidup, serta kecintaan saya akan dunia kuliner, hal itulah yang menjadi alasan saya mengangkat soto khas Semarang. Saya juga ingin Soto khas Semarang sebagai salah satu identitas kota Semarang yang akan menarik wisatawan baik dalam maupun luar negri mengunjungi kota Semarang. Sebelum penulis menjelaskan profil usaha soto yang akan disurvei, penulis akan menjelaskan bagaimana ciri khas soto Semarang itu. Soto Semarang sekilas mirip dengan soto Kudus, karena dari letak daerahnya pun Kota Semarang dan Kota Kudus memang berdekatan. Berbeda dengan ciri khas soto pada umumnya yang biasanya di sajikan dalam mangkok besar. Soto Semarang dan soto Kudus memiliki indentitas sendiri, dengan ciri khas yang disajikan dalam mangkok yang kecil. Nasinya pun dicampurkan kedalam kuah sotonya, meskipun terkadang ada beberapa warung soto yang memisahkan nasi dan kuahnya. Dengan berbagai macam pilihan lauk pauk dari perkedel kentang, tahu dan tempe goreng, hingga aneka macam sate, dari sate kerang, sate ayam, sate usus, sate ati ampela hingga sate telur puyuh. Namun bagaimanapun juga tetap ada pembeda antara Soto Semarang dengan Soto Kudus. Soto Semarang memiliki ciri khas kuahnya yang bening kecoklatan, sedangkan Soto Kudus memiliki ciri khas kuahnya yang kuning agak keruh. Selain itu sate pelengkap 5

Soto Semarang selalu disajikan dengan direndam dalam kuah kecap sehingga tetap basah, berbeda dengan Soto Kudus yang disajikan dalam keadaan kering. Jika Soto Kudus ditaburi bawang putih goreng, Soto Semarang ditaburi bawang merah goreng, dan ada juga yang menaburi kedua-duanya. Soto Semarangpun menggunakan bihun atau soon sedangkan Soto Kudus tidak. Meski umumnya menggunakan daging ayam, Soto Kudus terkadang menggunakan daging kerbau, untuk menghormati orang-orang beragama Hindu yang tidak memakan sapi. Selain daging ayam suwir dan bihun, Soto Semarang juga berisi tauge dan potongan tomat. Terkadang potongan daun bawang dan potongan telur rebus juga dimasukan ke dalamnya. Dikutip dari http://food.detik.com/read/2013/04/02/155505/2209546/297/soto-semarang-dansoto-kudus-meski-mirip-tapi-punya-keunikan pada tanggal 26 April 2016. Selanjutnya profil usaha soto milik pengusaha soto yang akan saya identifikasi yaitu usaha soto yang berada di Jalan Plampitan no 55. Sebelumnya usaha ini berada di Jalan Bokoran dengan nama Soto Bokoran. Dengan alasan memudahkan pelanggan yang mencari setelah pindah tetap menggunakan nama Soto Bokoran. Soto Bokoran saya pilih karena Soto Bokoran sudah mencapai generasi yang ke tiga. Jam buka warung soto ini dari pukul 06.00 hingga pukul 14.00 bisa lebih cepat jika sudah habis. Harga sotonya Rp. 11.000 per mangkuk. Berbeda dengan kuah soto khas Semarang kebanyakan yang bening kecoklatan. Soto Bokoran mempunyai kuah yang kuning kecoklatan. Warna coklat ini didapatkan dari kaldu ayam yang digunakan sebagai dasar kuah soto dicampurkan dengan kuah sate. Tersedia berbagai macam lauk pauk soto pada umumnya seperti sate kerang, sate jeroan, sate ayam, tempe 6

goreng, bakwan jagung, perkedel kentang, dan lain-lain. Makanan tersebut memiliki harga kisaran Rp 1500 hingga Rp 5000. Ada satu lagi lauk yang jarang didapatkan di warung soto lain, yaitu telur kecap. Telur ini dibacem dengan durasi masak selama 5 jam. Bahan dasarnya juga menggunakan telur bebek, bukan telur ayam. 1.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana penerapan orientasi kewirausahaan oleh Ibu Rumini pada usaha soto bokoran di Semarang? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Ibu Rumini generasi ketiga pengusaha soto bokoran menerapkan teori orientasi kewirausahaan yang diketahui dari lima dimensi orientasi kewirausahaan yang merupakan indikatornya, dalam menjalankan usaha soto bokoran selama ini. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini nantinya bisa berguna untuk perkembangan teori kewirausahaannya kedepannnya. Penelitian ini bermanfaat juga untuk Pengusaha Soto Bokoran sendiri, dari hasil penelitian ini nantinya bisa berguna untuk perkembangan usaha Soto Bokoran ke depannya. 7